• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRESENTASI FIELD PROJECT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRESENTASI FIELD PROJECT"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Presented by:

Khairul Akbar 6108030031

PRESENTASI

FIELD PROJECT

TEKNIK PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI KAPAL JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

(2)

Sampai saat ini penggunaan besi dan baja sebagai bahan utama

pembuatan kapal masih dominan. Karena penggunaan besi dan baja

cukup memadai. Akan tetapi besi dan baja sangat reaktif dan

mempunyai kecenderungan yang besar untuk terserang korosi.

Korosi merupakan suatu perubahan struktur pada baja dimana kualitas

baja akan berkurang. Sehingga, kerusakan – kerusakan struktur pada

baja yang disebabkan korosi akan menyebabkan kerugian yang cukup

besar bahkan dapat membahayakan keselamatan manusia. Oleh karena

itu perlu adanya usaha untuk mengurangi laju korosi sehingga

pertumbuhan korosi dapat di tekan sekecil mungkin.

(3)

» Berapa banyak Zinc Anode yang dibutuhkan untuk melindungi

pelat badan kapal.

» Apakah keadaan dilapangan,jumlah Zinc Anode yang dipasang

pada pelat lambung kapal sebagai cathodic protection

telah

memenuhi syarat aman.

(4)

Batasan Masalah

» Berapa banyak Zinc Anode yang dibutuhkan untuk melindungi

pelat badan kapal.

» Salinitas air laut sesuai dengan kondisi lingkungan air laut pada

saat kapal melakukan proses operasional sebagai jasa pemandu

dan penundaan kapal.

(5)

Tujuan

» Mempelajari kinerja Zinc Anode dalam variasi lingkungan salinitas.

» Menghitung kebutuhan Zinc Anode sebagai perlindungan katodik

pelat baja kapal dalam penerapan dilapangan.

(6)

Manfaat

» Untuk mengetahui berapa banyak Zinc Anode yang terpasang.

» Untuk mengetahui apakah Zinc Anode sebagai cathodic protection

sudah memenuhi persyaratan yang aman.

(7)
(8)

Analisa Dan Pembahasan

Observasi dilakukan pada Kapal Anggada X pada saat naik dock di PT. PELABUHAN INDONESIA III.

Dengan ukuran utama :

• Length Over All (Loa) : 27,02 m

• Breadth (B) : 8,20 m

• Depth (H) : 3,52 m

(9)

Tabel pengurangan pelat lajur lambung kapal No Lambung Pelat Lambung Kapal Panjang L (m) Lebar B (m) Luas A (m2) Tebal Awal tR0(mm ) Tebal Akhir tR1(mm) Selisih Tebal ∆tR(mm) 1 Lunas Kanan Kapal 16 0,92 14,72 10 9,7 0,3 2 Lunas Kiri Kapal 16 0,92 14,72 10 9,4 0,6 3 Alas Kanan Kapal 16 1,8 28,8 8 7,4 0,6 4 Alas Kiri Kapal 16 1,8 28,8 8 7,0 1,0

5 Bilga Kanan Kapal

16 1,4 22,4 8 7,0 1,0 6 Bilga Kiri Kapal

16 1,4 22,4 8 4,1 3,9 7 Sisi Kanan Kapal

16 1,5 24 8 5,8 2,2 8 Sisi Kiri Kapal 16 1,5 24 8 7,2 0,8 Jumlah - 11,24 179,84 68,00 57,6 10,4 Rata-Rata - - - 8,5 7,2 1,3

(10)

Analisa Dan Pembahasan

Perhitungan laju korosi terhadap pelat baja dan hasil observasi lapangan Kapal Anggada X. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Dimana :

CR = Laju korosi (mm/tahun)

W = ∆W=Selisih berat awal dan berat akhir (gram) A = Luas pelat lambung kapal ( cm2 )

K = Konstanta 8.76 x 104

T = Waktu (tahun)

(11)

Analisa Dan Pembahasan

Tabel penurunan berat dan laju korosi lajur pelat lambung kapal

No Lambung Pelat Lambung Kapal Berat Awal W0(gram) Berat Akhir W1(gram) Selisih Berat ∆W(gram) Luas Pelat A(m2) Laju Korosi CR( mm/th)

1 Lunas Kanan Kapal

1.152.576 1.117.998 34.578 14,72 0,483

2 Lunas Kiri Kapal

1.152.576 1.083.421 69.155 14,72 0,910

3 Alas Kanan Kapal

1.804.032 1.668.729 135.302 28,8 0,966

4 Alas Kiri Kapal

1.804.032 1.578.528 225.504 28,8 0,161

5 Bilga Kanan Kapal

1.403.136 1.227.744 175.392 22,4 0,161

6 Bilga Kiri Kapal

1.403.136 719.107 684.029 22,4 0,628

7 Sisi Kanan Kapal

1.503.360 1.089.936 413.424 24 0,354

8 Sisi Kiri Kapal

1.503.360 1.353.024 150.336 24 0,128

Lambung Kapal

(12)

Analisa Dan Pembahasan

Laju korosi yang tidak merata disebabkan oleh banyak hal: antara lain jumlah bio fouling yang menempel di pelat kapal tidak merata, kemudian kualitas anoda yang dipasang juga tidak sama, dan posisi pemasangan anoda yang menunjukkan kerapatan anoda tiap meter luas pelat yang dilindungi belum sesuai, terjadinya

benturan pelat dengan dasar laut maupun pelat dengan dermaga sehingga pelat pesok atau rusak juga dapat meningkatkan laju korosi. Penurunan berat pelat lambung kapal terjadi karena korosi pada pelat yang tercelup dalam air laut dan korosi ini di percepat dengan adanya arus laut maupun saat kapal berlayar akan menciptakan gelombang yang membentur dibadan kapal, sehingga memperbanyak jumlah oksigen bebas.

Disamping air laut merupakan media yang sangat korosif bagi pelat lambung kapal pada bagian alas kapal juga terjadi korosi karena terdapat hewan laut yang

menempel/ fouling . Bio fouling merupakan mikro organisme bersel satu yang

menempel dan berkembangbiak pada pelat lambung kapal, sehingga akan meningkatkan terjadinya korosi.

(13)

Analisa Dan Pembahasan

Perhitungan permintaan arus ( Ic )

Dimana Ic adalah permintaan arus, Ac area yang akan diproteksi, fc faktor kerusakan lapisan dan ic faktor desain arus densitas.

Sedangkan area individu atau area yang akan diproteksi, diperoleh dengan menggunakan rumus :

Dimana :

Loa : Panjang kapal keseluruhan ...(m) T : Sarat air ...( m)

B : Lebar Kapal ...(m)

p : Faktor, untuk kapal Tunda nilainya 0,85 Ic = Ac x fc x ic…………..(ampere)

(14)

Analisa Dan Pembahasan

Perhitungan masa anoda korban

Dimana :

M = Berat anoda korban Zinc Anode (kg) Ic = Kebutuhan arus proteksi (Ampere)

T = Umur proteksi (tahun), T = 3 Tahun ( Peraturan BKI) µ = Faktor guna anoda kor ban, = 0,85

e = Electrochemical efficiency (Ah/kg), = 700 untuk Zn Kebutuhan arus proteksi :

Ac = ( 2 T + B ) x Loa x p

Ac = ( 2.2,70 + 8,20 ) x 27,02 x 0,85 = 312,351 m2

fc = Faktor kerusakan lapisan

(15)

Analisa Dan Pembahasan

Dimana :

k1 = 0,02 (Mengacu pada DNV RPB401) k2 = 0,015 (Mengacu pada DNV RPB401) tf = Umur proteksi = 3 Tahun

ic = Arus density rata-rata (Ampere/m2), ic = 0,100 Ampere/m2

Sehingga :

Ic = Ac x fc x ic = 312,351 x 0,0425 x 0,100 = 1,327 ( Ampere ) Maka berat anoda korban yang dibutuhkan :

(16)

Analisa Dan Pembahasan

Menghitung jumlah anoda korban yang dibutuhkan , dengan tipe ZAP dimensi anode 300 mm x 150 mm x 30 mm ( P x L x T ) dengan berat netto 6 kg.

Dimana :

Σ AK = Jumlah anoda korban

M = Berat anoda korban yang dibutuhkan WAK = Berat per unit anoda korban

Sehingga :

Penambahan anoda korban 20 % untuk tempat – tempat kritis dan sebagai faktor keamanan, sehingga jumlah total anoda korban yang dipasang adalah :

(17)

Analisa Dan Pembahasan

Tabel jumlah anoda korban yang dibutuhkan

No. Bagian Lambung pelat Jumlah ( buah )

1. Pelat lajur lunas

2

2. Pelat lajur alas kanan

3

3. Pelat lajur alas kiri

3

4. Pelat lajur bilga kanan

2 5. Pelat lajur bilga kiri

2

6. Pelat lajur sisi kanan

2 7. Pelat lajur sisi kiri

2

(18)

Analisa Dan Pembahasan

Tabel Penambahan 20 % untuk faktor kritis dan faktor keamanan

No. Bagian Lambung pelat Jumlah ( buah )

1. Pelat lajur lunas

2

2. Pelat lajur alas kanan

3

3. Pelat lajur alas kiri

3

4. Pelat lajur bilga kanan

3

5. Pelat lajur bilga kiri

3

6. Pelat lajur sisi kanan

3

7. Pelat lajur sisi kiri

3

(19)

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan :

Laju korosi tertinggi terjadi pada lajur pelat alas kanan, laju korosi pada pelat alas kanan tersebut sebesar 0,966 mm/tahun. Sedangakan korosi terendah terjadi pada lajur pelat sisi kiri, laju korosinya sebesar 0,128 mm/tahun.Dengan perhitungan yang telah

dilakukan penulis, sehingga kebutuhan anoda korban dapat ditentukan. Kebutuhan anoda korban pada Kapal Anggada X ini adalah sebanyak 20 buah. Dengan pembagian untuk

pelat lajur lunas sebanyak 2 buah, untuk lajur pelat alas kanan sebanyak 3, untuk pelat lajur alas kiri sebanyak 3, untuk pelat bilga kanan sebanyak 3, untuk pelat lajur bilga kiri

sebanyak 3, untuk pelat lajur sisi kanan sebanyak 3, dan untuk pelat lajur sisi kiri sebanyak 3. Anoda korban yang digunakan pada pelat baja ini adalah Zinc Anode, sesuai dengan

penggunaan anoda korban sebelumnya pada Kapal Anggada X.

Saran :

Saran yang dapat diberikan pada analisa field project ini adalah penulis

menyarankan dalam proses pemasangan anoda korban ini perlu diperhatikan lebih baik lagi kedepannya. Sehingga pelat baja kapal yang tercelup air laut bisa tahan lebih lama terhadap laju korosi yang terjadi.

(20)

Gambar

Tabel pengurangan pelat lajur lambung kapal No Lambung Pelat Lambung Kapal PanjangL (m) Lebar B (m) Luas A (m 2 ) Tebal AwaltR0(mm ) Tebal Akhir t R1 (mm) SelisihTebal∆tR (mm) 1 Lunas Kanan Kapal 16 0,92 14,72 10 9,7 0,3 2 Lunas Kiri Kapal 16 0,92 14,72 10
Tabel penurunan berat dan laju korosi lajur pelat lambung kapal
Tabel jumlah anoda korban yang dibutuhkan
Tabel Penambahan 20 % untuk faktor kritis dan faktor keamanan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada interaksi antara pemberian kunyit dengan pemberian minyak jelantah terhada konsumsi ransum, pertambahan berat

Populasi penelitian adalah siswa putra kelas XI SMA Negeri 09 Pontianak tahun ajaran 2012 yang berjumlah 64 orang.Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 32

pendegradasi asam fitat. Parameter yang diukur pada fermentasi jewawut adalah kandungan Vitamin E, B6 dan B12, kalsium, asam amino esensial dan non esensial, asam lemak

Gambaran umum dari sekolah SD/MI, SMP/M.Ts, SMA/SMK/MA dapat dilihat pada gambar 9 di atas bahwa peringkat dari 8 standar SNP pendidikan di Kalimantan Timur dapat

Status kepemilikan lahan dan bangunan di Dusun Manukan semuanya adalah milik sendiri dengan bukti berupa sertifikat, tidak ada satu warga pun III-11 Tim Inti Perencanaan dan

Observasi yakni mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, sedangkan tes hasil belajar IPS dilakukan setelah proses pembelajaran

Mampu membuat keputusan terkait surat lamaran pekerjaan namun masih terdapat beberapa kesalahan pada penggunaan tata bahasa atau diksi yang bisa mengarah ke kerancuan