• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK. Oleh.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK. Oleh."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN

TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Oleh

Adek Stevani1, Yeasy Darmayanti1, Novia Rahmawati1

1

Jurusan Akutansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bunghatta

Email Adek.stevani@yahoo.co.id

Abstract

This research aims to get an empirical evidence of modernization of organization structure, organization procedure, organization strategy, and organization tradition toward the pursuance of tax payer in Kantor Pelayanan Pajak pratama padang (Tax Service Office of Pratama Padang). This research used 228 respondents gotten from the random sampling method. The data used was primary data gotten by spreading out the questioners. There were two variables used in this research. The first was independent variable consisting of modernization of organization structure, organization procedure, organization strategy, and organization tradition. The second was dependent variable, that was the pursuance of tax payer. The hypothesis was examined by using the double regression model and t- statistical examiner. It was found that the modernization of organization structure do not significantly effect the pursuance of tax paying in Kantor Pelayanan Pajak Pratama ((Tax Service Office of Pratama Padang). During the examining period, it was found that organization procedure, organization strategy, and organization tradition individually and significantly effect the pursuance of tax payier in Kantor Pelayanan Pratama Padang.

Keywords: Modernization of Organization Structure, Modernization of Organization Procedure, and the Pursuance of Tax Payer

1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu alat pembayaran yang memberikan kontribusi bagi peningkatan pembangunan nasional adalah pajak. Menurut Wibowo (2011) pajak merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara yang telah memenuhi kriteria

sebagai wajib pajak. Pada dasarnya pajak memiliki sifat yang mengikat.

Bagi negara ini pajak memiliki kontribusi yang besar sehingga warga negara yang baik adalah mereka yang memiliki kepatuhan yang tinggi untuk membayar pajak.

Menurut Suryana (2011) wajib pajak dapat dikelompokan menjadi dua

(2)

2 yaitu wajib pajak pribadi dan wajib pajak

badan. Masing-masing wajib pajak dituntut memiliki kepatuhan untuk melakukan pembayaran pajak. Untuk menciptakan kepatuhan wajib pajak untuk selalu membayar pajak merupakan hal yang sulit, fenomena yang terjadi dimasyarakat menunjukan banyak diantara wajib pajak pribadi atau wajib pajak badan yang cendrung menghindari pajak atau lalai untuk memenuhi kewajiban pajak. Kondisi tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya disebabkan karena prosedur dan sistem yang harus dipenuhi untuk membayar pajak terlalu sulit, akibatnya wajib pajak jadi enggan membayar pajak.

Menurut Widibyo (2010) kepatuhan wajib pajak menunjukan perilaku dari wajib pajak untuk selalu berkomitmen untuk memenuhi kewajiban pajak tepat pada waktunya. Kepatuhan wajib pajak tentu tidak terbentuk dengan sendirinya akan tetapi terbentuk akibat sebuah proses atau dipengaruhi oleh sejumlah variabel.

Menurut Rapina et al (2011) peningkatan kepatuhan wajib pajak dapat dipengaruhi oleh kegiatan modernisasi yang dilakukan dikantor pelayanan dan penerimaan pajak.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan kepada latar belakang masalah peneliti mengajukan sejumlah pertanyaan yang akan dibuktikan didalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah modernisasi struktur organisasi berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi ?

2. Apakah modernisasi prosedur organisasi berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi ?

3. Apakah modernisasi strategi organisasi berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi ?

4. Apakah modernisasi budaya organisasi berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan kepada perumusan masalah, penelitian ini memiliki beberapa tujuan utama yaitu membuktikan secara empiris:

1. Pengaruh modernisasi struktur organisasi terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi.

2. Pengaruh modernisasi prosedur organisasi terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi.

3. Pengaruh modernisasi strategi organisasi terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi.

(3)

3 4. Pengaruh modernisasi budaya

organisasi terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi.

2 Landasan Teori

2.1 Kepatuhan Wajib Pajak

Adapun definisi kepatuhan wajib pajak menurut Kiryanto (1999) menyatakan bahwa, kepatuhan biasanya berkisar pada istilah tingkat sampai dimana wajib pajak mematuhi undang-undang dan administrasi perpajakan, tanpa perlunya kegiatan penegakkan hukum.

Kepatuhan wajib pajak menurut International Taxes Glossary dalam Nasucha (2004) adalah tingkatan yang menunjukkan wajib pajak patuh atau tidak patuh terhadap aturan pajak di negaranya. Sebagai contoh dalam pernyataan besarnya penghasilan atau memasukkan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) dalam waktu yang telah ditentukan. Nasucha (2004) menyatakan bahwa kepatuhan pajak adalah melaporkan semua harta kekayaan wajib pajak yang tercatat pada waktu yang ditentukan dan pengembalian laporan pertanggung jawaban pajak yang akurat sesuai dengan kode pemasukkan, peraturan dan penetapan keputusan pengadilan pada waktu dilakukan pencatatan.

2.2 Dasar Reformasi Perpajakan Sebagai Faktor Pendorong Modernisasi Administrasi Perpajakan

Reformasi pajak atau pembaharuan perundang-undangan pajak dilakukan karena undang-undang yang berlaku saat itu (tahun 1983 dan sebelumnya) di buat di zaman kolonial Belanda yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, tidak sesuai dengan struktur dan organisasi pemerintah berdasarkan pancasila, dan tidak sesuai lagi dengan perkembangan ekonomi yang selama ini berlaku di Indonesia.

Tujuan utama reformasi pajak adalah untuk lebih menegakkan kemandirian kita dalam membiayai pembangunan nasional dengan jalan lebih mengarahkan segenap potensi dan kemampuan dari dalam negeri, khususnya dengan cara meningkatkan penerimaan Negara melalui perpajakan dari sumber-sumber diluar minyak bumi dan gas alam.

Menurut Gusnadi (2007) menyatakan bahwa reformasi administrasi memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan, selain itu reformasi perpajakan juga bertujan untuk melakukan prosedur administrasi penerimaan pajak sehingga transparansi dan akuntabilitas penerimaan sekaligus pengeluaran pembayaran dana dari pajak setiap saat

(4)

4 bisa diketahui, selain itu melalui reformasi

administrasi pajak pengawasan terhadap pelaksanaan pemunggutan pajak terutama adalah kepada aparatur penggumpul pajak dan kepada masyarakat yang membayar pajak.

2.3 Modernisasi Perpajakan

Banyaknya masalah yang muncul dari sistem perpajakan dimasa lalu yang diakibatkan banyaknya kekurangan didalam pelaksanaan sistem perpajakan. Kondisi ini tentu mendorong terjadinya penurunan tingkat kepatuhan wajib pajak, oleh sebab itu dalam rangka memperbaiki kualitas sistem perpajakan di Indonesia yang terdiri dari struktur, prosedur, strategi hingga budaya tentu perlu dilakukan sebuah wacana modernisasi seperti yang di jelaskan di bawah ini:

2.3.1 Pengertian Modernisasi

Menurut Arifin (2008) istilah bahasa modernisasi dapat didefinisikan sebagai pembaharuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa modernisasi merupakan sebuah kegiatan atau proses yang dilakukan untuk memperbarui sebuah aktifitas atau pun sistem.

Menurut Piliang (2013) kegiatan modernisasi administrasi perpajakan sangat penting untuk menciptakan kenyamanan dan kemudahan bagi wajib

pajak pribadi maupun badan dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Proses modernisasi dilakukan dengan cara melakukan perubahan sistem dari manual ke sistem yang berbasis teknologi.

Modernisasi dibidang administrasi perpajakan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dari seluruh wajib pajak untuk berkomitmen kuat memenuhi kewajiban pajaknya. Pemanfaatan teknologi sebagai bagian dari modernisasi sistem administrasi perpajakan, diharapkan dapat mempermudah sistem yang di anggap sulit selama ini dan menciptakan kenyamanan dalam diri sebagai wajib pajak.

2.3.2 Tujuan Modernisasi Perpajakan Tujuan modernisasi perpajakan merupakan sebuah bentuk langkah pembaharuan dibidang perpajakan. Modernisasi dilakukan menginggat begitu banyaknya masalah perpajakan yang mendorong berkurangnya kepatuhan wajib pajak dalam melakukan pembayaran pajak. Modernisasi perpajakan dapat dilakukan kedalam beberapa indikator yaitu sruktur pembayaran, prosedur pembayaran, strategi untuk mendorong meningkatnya kepatuhan masyarakat ataupun yang berhubungan dengan budaya organisasi yang dikembangkan dalam organisasi yang bertugas melakukan pengumpulan pajak.

(5)

5 Menurut Rapina et al (2011) tujuan

modernisasi perpajakan adalah meningkatkan kualitas kepatuhan dari seluruh wajib pajak. Melalui modernisasi perpajakan tentu akan dapat meningkat kualitas sistem administrasi yang akan mempermudah wajib pajak, selain itu melalui modernisasi perpajakan akan memunculkan sebuah budaya yang dapat mendorong meningkatnya kesadaran pajak dan kepatuhan wajib pajak untuk tepat waktu dalam memenuhi kewajiban pajaknya.

2.4 Pegembangan Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Modernisasi Struktur Organisasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi

Rapina et al (2011) berhasil menemukan bahwa modernisasi struktur organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi. Hasil yang diperoleh menunjukan semakin baik modernisasi struktur organisasi yang terbentuk dalam prosedur pembayaran pajak, akan mendorong kenyamanan bagi wajib pajak untuk memenuhi kewajiban tersebut, kondisi tersebut tentu akan mendorong meningkatnya kepatuhan wajib pajak pribadi.

Rahayu dan Lingga (2009) mengungkapkan bahwa struktur organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

kepatuhan wajib pajak pribadi. Kondisi tersebut terjadi karena kepatuhan wajib pajak pribadi tidak hanya dipengaruhi oleh struktur organisasi akan tetapi dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam model penelitian ini seperti pelayanan fiskus, kemudahan yang diberikan dan berbagai variabel lainnya. Oleh sebab itu struktur organisasi pribadi bukanlah variabel yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak pribadi.

Aprilina (2011) mengungkapkan bahwa modernisasi struktur organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi. Hasil tersebut menunjukan bahwa perubahan dalam struktur organisasi bukanlah variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak pribadi. Berdasarkan kepada beberapa hasil penelitian terdahulu tersebut maka dapat dibuat sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:

H1 Modernisasi struktur organisasi

berpengaruh signifikan terhadap kesadaran pajak wajib pajak pribadi

2.4.2 Pengaruh Modernisasi Prosedur Organisasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi

Menurut Rapina et al (2011) mengungkapkan bahwa modernisasi prosedur organisasi berpengaruh positif

(6)

6 yang signifikan terhadap kepatuhan wajib

pajak pribadi. Kondisi tersebut terjadi karena modernisasi didalam kegiatan administrasi pembayaran pajak bersifat mempermudah wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajak, kondisi tersebut tentu membuat wajib pribadi menjadi lebih nyaman dan mudah untuk melakukan pembayaran pajak.

Haris dan Bahri (2011) berhasil menemukan bahwa modernisasi prosedur (administrasi) sistem perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kapatuhan wajib pajak pribadi. Semakin mudah prosedur pembayaran pajak berkat adanya kegiatan modernisasi akan semakin mendorong menguatnya kepatuhan wajib pajak untuk segera membayar pajak.

Rachmawati (2011)

mengungkapkan bahwa modernisasi prosedur (administrasi) pajak berpengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi. Berdasarkan uraian ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:

H2 Modernisasi prosedur organisasi

berpengaruh signifikan terhadap kesadaran pajak wajib pajak pribadi

2.4.3 Pengaruh Modernisasi Strategi Organisasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi

Rapina et al (2011) mengungkapkan bahwa modernisasi strategi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi. Pada hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa modernisasi pada strategi organisasi tentu akan membuat wajib pajak dapat dengan mudah mengamati segala informasi dan pekembangan pelaksanaan pembayaran pajak.

Aprilina (2011) hasil penelitiannya berhasil menemukan bahwa modernisasi strategi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi. Semakin tepat modernisasi strategi organisasi yang dikembangkan tentu akan membuat fungsi dan peran dari kantor pelayanan dan pengumpulan pajak dapat berjalan dengan baik.

Rahayu dan Lingga (2009) menemukan bahwa modernisasi strategi organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi. Temuan yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa strategi organisasi yang telah diperbarui bukanlah variabel yang mendorong terjadinya peningkatan kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu tersebut

(7)

7 peneliti mengajukan sebuah hipotesis yang

akan dibuktikan yaitu sebagai berikut: H3 Modernisasi strategi organisasi

berpengaruh signifikan terhadap kesadaran pajak wajib pajak pribadi

2.4.4 Pengaruh Modernisasi Budaya Organisasi Terhadap Kesadaran Pajak Wajib Pajak Pribadi Rahayu dan Lingga (2009) mengungkapkan bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kesadaran pajak wajib pajak pribadi, hasil yang diperoleh menunjukan bahwa perubahan struktur organisasi bukanlah variabel yang dapat meningkatkan atau menurunkan tingkat kesadaran pajak wajib pajak pribadi, akan tetapi tingkat kesadaran tersebut terjadi disebabkan oleh variabel lain yang berada diluar model penelitian.

Aprilina (2011) berhasil menemukan bahwa modernisasi budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kesadaran wajib pajak pribadi. Melalui perubahan didalam budaya organisasi mendorong fungsi dan kegiatan organisasi dapat berjalan sesuai dengan tujuan, keadaan tersebut membuat pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak dalam membayarkan pajak semakin baik.

Rapina et al (2011) hasil penelitiannya menunjukan bahwa modernisasi budaya organisasi

berpengaruh signifikan terhadap kesadaran wajib pajak pribadi. Kondisi tersebut terjadi karena semakin baik proses modernisasi dilakukan didalam organisasi atau lembaga yang melakukan pemungutan atau penerimaan pajak. Berdasarkan uraian ringkas tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H4 Modernisasi budaya organisasi

berpengaruh signifikan terhadap kesadaran pajak wajib pajak pribadi

3 Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kesatuan item yang saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan tertentu (Sekaran, 2006).

Untuk tahapan analisis dan pembahasan didalam penelitian ini maka peneliti melakukan populasi untuk dijadikan sampel. Menurut Sekaran (2006) sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili. Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah beberapa orang wajib pajak pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang.

Untuk menentukan ukuran sampel yang tepat, dikarenakan tidak adanya sebuah ukuran yang pasti tentang jumlah wajib pajak di KPP Pratama Padang, maka metode pengambilan sampel yaitu dengan metode random sampling. Didalam metode tersebut responden dipilih secara acak pada

(8)

8 wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama

Padang.

Pengambilan sampel dibatasi selama 14 hari yaitu dari tanggal 18 Juni – 2 Agustus 2013. Proses penyebaran melibatkan peneliti secara langsung dan dilaksanakan pada wajib pajak pribadi yang terdaftar di di KPP Pratama Padang.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data primer, menurut Sekaran (2010) data primer adalah data yang dicari dan diolah secara langsung oleh peneliti dan belum dipublikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Data yang digunakan diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada responden yang memenuhi kriteria pengujian.

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Secara umum pada penelitian ini peneliti membagi variabel penelitian menjadi dua kelompok utama yaitu:

3.3.1 Variabel Dependen

Kepatuhan Wajib Pajak (y) Menurut Widibyo (2007) mendefinisikan kepatuhan wajib pajak sebagai komitmen dari dalam diri individu yang terdaftar sebagai wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajaknya tepat pada

waktunya. Untuk mengukur kepatuhan pajak maka digunakan indikator yang di adopsi dari Rapina et al (2011) yaitu Kesadaran diri sebagai wajib pajak. Mengisi SPT sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Melakukan penghitungan kembali terhadap pajak yang terhutang untuk menghindari kesalahan. Pengawasan dari petugas kantor pelayanan pajak untuk mengatasi segala keluhan wajib pajak. Pemenuhan kewajiban pajak dengan benar merupakan kegiatan untuk melakukan pelunasan kewajiban yang telah dilaksanakan sebaik mungkin oleh wajib pajak.

3.3.2 Variabel Independen

Secara umum di dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah sebagai berikut:

1. Modernisasi Struktur Organisasi (X1) Menurut Rapina et al (2011) pendekatan modernisasi administrasi yang berusaha mengatasi masalah-masalah organisasi yang berskala besar guna mengatasi berbagai kekurangan dalam struktur pembayaran pajak. Untuk mengukur modernisasi struktur organisasi maka digunakan indikator yaitu perubahan struktur organisasi dan sistem kerja kantor pelayanan pajak, perubahan implementasi pelayanan kepada wajib pajak, fasilitas

(9)

9 pelayanan yang memanfaatkan teknologi

informasi dank ode etik pegawai. Struktur organisasi yang sistematis merupakan tata urutan dari sebuah organisasi yang lebih mudah untuk dipahami oleh wajib pajak. Keberadaan account representative merupakan pihak yang ditunjuk untuk menyampaikan informasi perpajakan pada wajib pajak.

2. Modernisasi Prosedur Organisasi (X2) Menurut Rapina et al (2011) modernisasi prosedur organisasi merupakan penyempurnaan administrasi dalam model pemberian pelayanan dan pemeriksaan yang disesuaikan dengan tuntutan undang-undang, masyarakat, serta biaya yang tersedia. Untuk mengukur modernisasi prosedur organisasi dapat diukur dengan menggunakan indikator yaitu Tata cara pembayaran, segala prosedur yang berhubungan dengan proses pembayaran pajak. Waktu, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan prosedur pembayaran. Sosialisasi perpajakan untuk memperkenalkan arti penting dan fungsi perpajakan kepada wajib pajak.

Nasucha (2004) prosedur administrasi perpajakan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh lembaga yang ditugaskan untuk melakukan pelayanan dan

pengumpulan pajak kepada wajib pajak pribadi atau pun badan.

3. Modernisasi Strategi Organisasi (X3) Menurut Rapina et al (2011) modernisasi strategi organisasi adalah penyempurnaan strategi organisasi yang ditandai dengan penyempurnaan. Untuk mengukur modernisasi strategi organisasi maka dapat digunakan indikator yaitu Pemanfaatan teknologi modern dalam sistem perpajakan untuk mempermudah wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajak. Pembayaran yang cepat, tepat dan akurat. Keuntungan yang diberikan oleh sistem pembayaran pajak yang dilakukan secara elektronik. Complain centre untuk mengumpulkan complain dari wajib pajak untuk diberikan jalan keluar terbaik.

4. Modernisasi Budaya Organisasi (X4) Menurut Rapina et al (2011) modernisasi budaya organisasi merupakan penyempurnaan yang berkaitan dengan kebiasaan dan cara hidup dalam lingkungan kerja organisasi. Untuk mengukur modernisasi budaya organisasi maka digunakan indikator dari Lee dan Chan (2001) yaitu pelayanan yang adil kepada seluruh wajib pajak pribadi maupun pun badan.

(10)

10 3.4 Metode Analisis

Pada metode analisis tahapan pengujian hipotesis dilakukan dengan alat uji statistik. Tahapan pengujian yang dilakukan meliputi uji instrument data, pengujian asumsi klasik dan tahapan pengujian statistik. Pengolahan data dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS.

4 Pembahasan

4.1 Deskriptif Responden

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh modernisasi struktur organisasi, prosedur organisasi, strategi organisasi dan modernisasi budaya organisasi terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi. Sebelum dilakukan tahapan pengolahan data terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data dan informasi. Proses pengumpulan data dilakukan pada kantor pelayanan pajak Pratama Padang melalui penyebaran kuesioner. Proses penyebaran kuesioner dilakukan lebih kurang selama 21 hari.

setelah dilakukan penyebaran yang dilakukan sendiri oleh peneliti 18 lembar kuesioner yang disebarkan tidak dikembalikan calon responden, sedangkan 4 kuesioner yang disebarkan tidak lengkap dalam proses pengisian atau pun rusak pada saat penyebaran kuesioner sehingga harus di eliminasi dari tahapan pengolahan data. Oleh sebab itu jumlah kuesioner yang

berhasil dikumpulkan dan diikut sertakan dalam tahapan pengolahan data berjumlah 228 lembar kuesioner atau mencapai 91,20% dari total seluruh kuesioner yang disebarkan.

4.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah uji yang digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya sebuah variable. Jika pengujian Hipotesis telah dinyatakan valid, maka tahapan pengujian lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.

Setelah seluruh variable penelitian yang digunakan dinyatakan valid, handal dan terbebas dari masing-masing gejala asumsi klasik maka tahapan pengujian hipotesis dapat segera dilaksanakan.

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh ringkasan hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Hipotesis

Variabel Penelitian Koefisien Regresi Sig

(Constanta) 20,421

ModernisasStruktur Organisasi -0,212 0,274 Modernisasi Prosedur Organisasi 0,498 0,003 Modernisasi Strategi Organisasi 0,577 0,000

Modernisasi Budaya Organisasi 0,441 0,004

R2 0.237 F-test Sig 0,000

Sesuai dengan nilai koefisien regresi yang terbentuk didalam tahapan pengujian statistik, maka masing masing nilai koefisien regresi yang dimiliki setiap

(11)

11 variabel penelitian dapat dibuat kedalam

sebuah persamaan regresi berganda yaitu: Y = 20,421 – 0,212x1 + 0,498x2 + 0,577x3 + 0,441xs4

Pada tahapan pengujian statistik diperoleh nilai koefisiendeterminasi sebesar 0,237 hasil tersebut menunjukan bahwa modernisasi struktur organisasi, prosedur organisasi, strategi organisasi dan budaya organisasi mampu memberikan kontribusi untuk mempengaruhi kepatuhan wajib pajak pribadi sebesar 23,70% sedangkan sisanya 76,30% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam model penelitian ini saat ini.

Pada tahapan pengujian statistik diperoleh nilai signifikan untuk uji F-hitung sebesar 17,272 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa modernisasi struktur organisasi, prosedur organisasi, strategi organisasi dan budaya organisasi secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi pada kantor pelayanan pajak Pratama Padang.

Hasil yang diperoleh didalam tahapan pengujian F-statistik menunjukan model regresi yang telah terbentuk dapat

terus dilanjutkan dan benar benar memberikan kontribusi terhadap variabel dependen, masing masing variabel penelitian memiliki kontribusi pengaruh yang berbeda beda yang dapat di analisis dan dibahas seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:

4.2.1 Pengaruh Modernisasi Struktur Organisasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang dilakukan terlihat variabel modernisasi struktur organisasi memiliki koefisien regresi sebesar -0,212. Pada tahapan pengujian t-statistik diperoleh nilai t-hitung sebesar -1,096 dengan nilai signifikan sebesar 0,274. Tahapan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,274 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H1 ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa modernisasi struktur organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi yang terdaftar di kantor pelayanan pajak Pratama Padang.

Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa modernisasi struktur organisasi bukanlah variabel yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak pribadi. Kondisi

(12)

12 tersebut terjadi karena modernisasi

didalam struktur organisasi belum dilaksanakan secara optimal oleh seluruh elemen kantor pajak. Salah satu faktor yang mendorong hal tersebut terjadi karena waktu modernisasi atau perubahan didalam struktur organisasi baru saja dilaksanakan, sehingga membutuhkan waktu yang panjang untuk benar benar optimal dalam melaksanakan modernisasi struktur organisasi.

4.2.2 Pengaruh Modernisasi Prosedur Organisasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi

Berdasarkan tahapan pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan variabel modernisasi prosedur organisasi diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,498. Didalam pengujian t-statistik diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,990 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Tingkat kesalahan data yang digunakan adalah pengolahan adalah sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,003 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H2 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa modernisasi prosedur organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi yang terdaftar di kantor pelayanan pajak Pratama Padang.

Hasil yang diperoleh menunjukan perbaikan atau perubahan terhadap prosedur pembayaran pajak, mendorong meningkatnya tingkat kepatuhan wajib pajak pribadi untuk melakukan pembayaran pajak tepat waktu. Hal tersebut menandakan bahwa perubahan (modernisasi) prosedur pembayaran pajak pada kantor pelayanan pajak Pratama Padang semakin mempermudah proses birokrasi pelaksanaan pembayaran pajak, kondisi tersebut membuat proses pembayaran menjadi lebih mudah dan mampu menciptakan kenyamanan dalam diri wajib pajak pribadi. Kenyamanan yang dirasakan tentu menciptakan dorongan psikologis dalam diri wajib pajak pribadi seperti meningkatnya kepatuhan wajib pajak pribadi dalam melakukan pembayaran pajak tepat pada waktunya.

4.2.3 Pengaruh Modernisasi Strategi Organisasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan variabel modernisasi strategi organisasi diperoleh koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,577. Dalam proses pengujian t-statistik diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,704 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Pada tahapan pengujian statistik digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05.

(13)

13 Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan

bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H3 diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa modernisasi strategi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi yang terdaftar di kantor pelayanan pajak Pratama Padang.

Hasil yang diperoleh didalam tahapan pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa modernisasi strategi organisasi akan mendorong meningkatnya kepatuhan wajib pajak pribadi, kondisi tersebut menunjukan bahwa strategi atau pendekatan yang dilakukan oleh petugas pajak (fiskus) seperti meningkatkan pelayanan pada wajib pajak menciptakan kepuasan dan kenyamanan dalam pembayaran pajak.

4.2.4 Pengaruh Modernisasi Budaya Organisasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat dengan menggunakan variabel budaya organisasi diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,441. Pada tahapan pengujian statistik diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,994 dengan nilai signifikan sebesar 0,004 pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang

diperoleh tersebut adalah Ho ditolak dan H4 diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa modernisasi budaya organissasi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi yang terdaftar di kantor pelayanan pajak Pratama Padang.

Hasil yang diperoleh didalam tahapan pengujian hipotesis keempat menunjukan bahwa modernisasi budaya organisasi yang dilakukan oleh kantor pelayanan pajak Pratama Padang akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak pribadi pada kantor pelayanan pajak Pratama Padang. Hasil yang diperoleh sejalan dengan hipotesis yang diajukan. Perubahan budaya organisasi membuat kegiatan pelayanan pajak menjadi semakin efektif, petugas pelayanan pajak secara disiplin melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

5 Penutup 5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh modernisasi struktur organisasi, prosedur organisasi, strategi organisasi dan budaya organisasi terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi. Pada penelitian ini digunakan 228 orang wajib pajak pribadi yang melakukan pembayaran dan pencarian informasi di kantor pelayanan pajak Ptama Padang. Proses pengolahan data dilakukan dengan

(14)

14 menggunakan program SPSS.

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan jawaban dari sejumlah permasalahan yang dibahas didalam penelitian ini yaitu:

1. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa modernisasi struktur organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi yang terdaftar di kantor pelayanan pajak Pratama Padang.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa modernisasi prosedur organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi yang terdaftar di kantor pelayanan pajak Pratama Padang.

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa modernisasi strategi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi yang terdaftar di kantor pelayanan pajak Pratama Padang.

4. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa modernisasi budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi yang terdaftar

di kantor pelayanan pajak Pratama Padang.

5.2 Saran

Berdasarkan kepada kesimpulan dan keterbatasan penelitian maka diajukan beberapa saran yang dapat memberikan kontribusi positif bagi:

1. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk memperluas wilayah penelitian, bagi penelitian dimasa mendatang diharapkan dapat menambah satu variabel baru yang belum digunakan didalam penelitian saat ini seperti sanksi dan sikap wajib pajak pribadi, saran tersebut penting untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian yang akan diperoleh dimasa mendatang.

2. Kantor pelayanan pajak diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan disiplin dalam pelaksanaan tugas bagi setiap petugas pajak, hal tersebut penting untuk mensukseskan modernisasi pajak yang dilakukan pada kantor pelayanan pakal, melalui peningkatan pelayanan dan disiplin terhadap tanggung jawab akan mendorong meningkatnya kepatuhan wajib pajak pribadi.

(15)

15 DAFTAR PUSTAKA

Aprilina. 2011. Pengaruh Prosedur Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi (Pada Kantor Pemungutan dan Pelayanan Pajak Pratama Bandar Lampung). Jurnal Akuntansi Perpajakan Nomor 1 Volume 3. Universitas Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Kiryanto. 1999. Analisis Tentang Kepatuhan Pajak. Artikel Perpajakan. www.article.co.id

Nasutcha Nasution. 2004. Dasar Dasar Ilmu Perpajakan. Erlangga, Jakarta. Pakpahan, Muchtar. 2010. Pajak dan Fungsi. Gramedia Pustaka, Jakarta. Piliang Munardi. 2013. Reformasi

Perpajakan dan Tantangannya.

www.articleblogsport.com

Priantara Diaz dan Supriyadi Bambang. 2012. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengusaha Kecil dan Makro Mendaftar Menjadi Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 13 Nomor 2. November 2011.

Poernomo Agung. 2004. Pengaruh Administrasi Perpajakan, Kualitas Pelayanan dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Pajak. Skripsi Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya, Malang.

Rapina, Jerry dan Corollina Yenni. 2011. Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Moderen Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

(Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeuying). Jurnal Riset Akuntansi Vol III Nomor 2 Oktober 2011. Rachmawati Rima, dan Dinasari. 2011.

Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi Perpajakan Nomor 4 Volume 2. Universitas Brawijaya, Malang. Priantara. 2012. Dasar Dasar Perpajakan

(Teori dan Aplikasi). Gramedia Pustaka, Jakarta.

Sekaran Uma. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis Cetakan V. Erlangga, Jakarta.

Sugiyono Bambang. 2010. Pajak (Teori dan Implikasi). Gramedia Pustaka, Jakarta.

Suryana, Febriano. 2011. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi. Jurnal Akuntansi Perpajakan Volume 4 Nomor 3. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Wibowo. 2011. Perpajakan. Edisi II. Ghalia, Jakarta.

Widibyo. 2010. Dasar Dasar Perpajakan. Gramedia Pustaka Cetakan IV, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Diskusi kelompok, berikan tanda (I), kegiatan yang dilakukan guru adalah memastikan anggota kelompok terdiri dari anak lambat dan cepat belajar agar yang cepat belajar dapat

Kesimpulan dari hasil temuan data peneliti adalah ada pengaruh dari tingkat pengetahuan label low fat high calcium terhadap tingkat kepercayaan pada produk susu

Leader / Manajer &#34;tidak hanya dapat menjadwalkan tugas ini, tetapi harus mempunyai waktu untuk menetapkan tujuan, Prioritas, mempertimbangkan hambatan, membekali

Daerah yang mempunyai komponen bauran industri yang paling tinggi di Kabupaten Purworejo adalah Kecamatan Purworejo, artinya Kecamatan Purworejo lebih banyak berspesialisasi

Dari beberapa alat analisis tersebut, dapat diketahui sektor mana saja yang termasuk ke dalam sektor unggulan yang ada di Kota Madiun sehingga Kota Madiun dapat lebih memfokuskan

Hal tersebut memberikan indikasi positif bahwa kegiatan pengabdian ini memberikan dampak yang baik sebagai permulaan untuk membangun motivasi guru dalam menulis

Namun perlu juga dipahami bahwa Pasal 1869 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyatakan bahwa suatu akta yang karena tidak berkuasa atau tidak cakapnya

Setelah melampaui tenggang waktu tertentu, terhadap suatu tindak pidana tidak dapat dilakukan penuntutan dengan alasan tindak pidana tersebut telah melewati batas