• Tidak ada hasil yang ditemukan

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 55

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU 55"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

55

PENERAPAN METODE TOP-DOWN DESIGN PADA JARINGAN KOMPUTER DI

STIK BINA HUSADA Tri Rizqi Ariantoro, M.Kom STIK Bina Husada Palembang

[email protected]

Abstrak

STIK Bina Husada Palembang merupakan salah satu Perguruan Tinggi di Kota Palembang yang bergerak dalam ilmu bidang kesehatan. Pada pekerjaan operasional yang dilakukan baik Karyawan, Dosen, dan Mahasiswa/i telah memanfaaatkan jaringan internet sebagai media pendukung dalam kegiatan belajar mengajar mereka. Akan tetapi jaringan internet yang ada pada STIK Bina Husada belumlah efisien, koneksi internet yang sering terputus, dan hanya tempat-tempat tertentu saja yang dapat terhubung ke jaringan internet seperti ke office 8 Mbps, keuangan 1 Mbps, mahasiswa 1 Mbps, penerimaan mahasiswa baru 1 Mbps, gedung menara 2 Mbps, dan wifi 1 Mbps.Tantangan yang dihadapi oleh STIK Bina Husada saat ini adalah kebutuhan akan akses dan sharing informasi yang semakin meningkat, jumlah user yang semakin bertambah dan penambahan fisik bangunan yang baru pada STIK Bina Husada, maka diperlukan sebuah Redesign jaringan yang lebih baik, dari sisi topologi dan konfigurasi jaringan. Dalam mengembangkan Redesign jaringan di STIK Bina Husada, penulis juga melakukan pendekatan pengembangan penelitian dengan menggunakan metode Top Down Design, dimana metode ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pimpinan yang memiliki kewenangan untuk dapat menghasilkan keputusan yang disesuaikan dengan kemampuan cost dan arah kebijakan perusahaan di masa yang akan datang.

Kata Kunci: Penerapan, Jaringan Komputer, Metode Top Down, Design Jaringan

Abstract

STIK Bina Husada Palembang is one of the Universities in Palembang City which is engaged in health sciences. In operational work done both Employees, Lecturers, and Students / i have utilize the internet network as a supporting medium in their teaching and learning activities. However, the internet network in STIK Bina Husada is not efficient, internet connection is often disconnected, and only certain places that can connect to internet network such as to 8 Mbps office, 1 Mbps finance, 1 Mbps student, new admissions 1 Mbps, 2 Mbps tower building and 1 Mbps wifi. The challenge faced by STIK Bina Husada now is the need for increased access and sharing of information, the increasing number of users and the addition of new physical building on STIK Bina Husada, it is necessary a better network redesign, in terms of topology and network configuration. In developing the Redesign network at STIK Bina Husada, the writer also approach the development of research by using the method of Top Down Design, where this method is expected to be a solution for leaders who have the authority to produce decisions tailored to the cost capabilities and policy direction of the company will come.

(2)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

56

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi khususnya teknologi jaringan internet saat ini sudah sangat berkembang. Internet bermanfaat sebagai sarana untuk mendapatkan dan menyampaikan sebuah informasi secara cepat, akurat dan murah. Maka tidak heran jaringan internet saat ini sudah dimanfaatkan oleh semua orang untuk terhubung satu sama lain. Jaringan internet bahkan sudah merambah di sektor pendidikan untuk mendukung kinerja dan proses pembelajaran, termasuk perguruan tinggi. Dengan adanya jaringan internet di perguruan tinggi, hal ini telah menjadi salah satu penilaian dan tolak ukur tentang kemajuan dan kualitas dari sebuah lembaga pendidikan.

STIK Bina Husada Palembang merupakan salah satu Perguruan Tinggi di Kota Palembang yang bergerak dalam ilmu bidang kesehatan. Pada pekerjaan operasional yang dilakukan baik Karyawan, Dosen, dan Mahasiswa/i telah memanfaaatkan jaringan internet sebagai media pendukung dalam kegiatan belajar mengajar mereka. Akan tetapi jaringan internet yang ada pada STIK Bina Husada belumlah efisien, koneksi internet yang sering terputus, dan hanya tempat-tempat tertentu saja yang dapat terhubung ke jaringan internet seperti ke office 8 Mbps, keuangan 1 Mbps, mahasiswa 1 Mbps, penerimaan mahasiswa baru 1 Mbps, gedung menara 2 Mbps, dan wifi 1 Mbps. Tantangan yang dihadapi oleh STIK Bina Husada saat ini adalah kebutuhan akan akses dan sharing informasi yang semakin meningkat, jumlah user yang semakin bertambah dan penambahan fisik bangunan yang baru pada STIK Bina Husada, maka diperlukan sebuah Redesign jaringan yang lebih baik, dari sisi topologi dan konfigurasi jaringan.

Dalam mengembangkan Redesign jaringan di STIK Bina Husada, penulis juga melakukan pendekatan pengembangan penelitian dengan menggunakan metode Top Down Design, dimana metode ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pimpinan yang memiliki kewenangan untuk

dapat menghasilkan keputusan yang disesuaikan dengan kemampuan cost dan arah kebijakan perusahaan di masa yang akan datang.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk membuat desain jaringan yang baru, dilihat dari aspek reliabilitas (performa) dan penggunaan jaringan pada STIK Bina Husada Palembang.

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi STIK Bina Husada, dapat mengetahui kekurangan dan kebutuhan jaringan internet sehingga penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi untuk mengembangkan jaringan internet di kemudian hari.

2. Meningkatkan pengetahuan bagi penulis dalam bidang desain jaringan.

3. Memberikan pengalaman bagi peneliti dalam merancang dan menganalisa suatu sistem.

4. Dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang didapatkan di pada penelitian sehingga penulis dapat mengembangkannya lagi pada perguruan tinggi sebagai bahan referensi.

II. METODOLOGI PENELITIAN Adapun metode penelitian ini, penulis menerapkan metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut metode positivistik karena berdasarkan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Sugiyono (2015:7).

(3)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

57

a. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dimana penelitian ini menginterprestasikan hasil berdasarkan data yang diperoleh dari melakukan Observasi, Wawancara, maupun Studi Pustaka : 1. Observasi

Peneliti langsung terjun keruangan Laboratorium mengambil data sebagai kegiatan di STIK Bina Husada Palembang dengan mengamati, dan mencatat yang bersangkutan akan diteliti.

2. Wawancara (interview)

Dalam penelitian ini mengadakan wawancara atau tanya jawab langsung dengan kepala bidang IT dan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti pada STIK Bina Husada Palembang. 3. Studi Pustaka

Dengan mekakukan pencarian dan pengumpulan buku - buku maupun data – data, jurnal sebagai bahan reperensi dan Packet Tracer versi 6.0 sebagai tools untuk merancang jaringan pada STIK Bina Husada Palembang.

b. Metode Pengembangan Sistem

Adapun metode pengembangan jaringan dalam penelitian ini, penulis menerapkan metode Top Down dalam meredesain jaringan yang ada pada STIK Bina Husada. Berikut ini langkah-langkah kerja dari metode Top Down Network Desain yaitu :

1. Analisis permasalahan interview kepada user untuk mengerti proses bisnis yang terjadi dan bisa membuat goal dari sistem baru yang akan dibuatnya.

2. Desain jaringan logical: Di fase ini, Network analisis akan membuat Design jaringan sistem yang baru.

3. Desain jaringan physical: Network analis akan memilih teknologi dan Software yang akan digunakan.

Testing, optimasi, dan dokumentasi desain jaringan: Langkah terakhir dalam Top Down

Network Design adalah

mengimplmentasikan jaringan yang telah dibuat.

III. Landasan Teori 1. Top Down Desain

Menurut Oppenheimer (2011), Desain jaringan top-down adalah metodologi untuk merancang jaringan yang dimulai di Lapisan atas model referensi OSI sebelum beralih ke lapisan bawah. Proses desain jaringan top-down mencakup penjelajahan struktur organisasi dan kelompok Untuk menemukan orang-orang yang jaringannya akan memberikan layanan dan dari siapa Perancang harus mendapatkan informasi berharga agar desainnya berhasil. Untuk menghindari macet juga detailnya Dengan cepat, penting untuk pertama-tama mendapatkan keseluruhan kebutuhan pelanggan. Kemudian, Lebih detail dapat dikumpulkan pada perilaku protokol, persyaratan skalabilitas, teknologi Preferensi, dan sebagainya. Desain jaringan top-down mengakui bahwa model logis dan Desain fisik bisa berubah seiring semakin banyak informasi yang terkumpul.Desain jaringan top-down juga disiplin yang tumbuh dari keberhasilan perangkat lunak terstruktur Pemrograman dan analisis sistem terstruktur. Tujuan utama sistem terstruktur Analisis adalah untuk lebih tepat mewakili kebutuhan pengguna, yang sayangnya sering terjadi Diabaikan atau disalahpahami Tujuan lainnya adalah membuat proyek bisa dikelola dengan membaginya Menjadi modul yang bisa lebih mudah dipelihara dan diubah.

2. Jaringan Komputer

Menurut Sofana (2014 : 305) Jaringan komputer (computer network) merupakan himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa populernya dapat dijelaskan bahwa jaringan computer merupakan kumpulan beberapa komputer yang saling terhubung dengan lain melalui media perantara seperti media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Berdasarkan skala atau area.

Menurut Abdullah (2012). Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangka-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Sedangkan menurut Wagito (2007:9), jaringan komputer merupakan

(4)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

58

kumpulan komputer dan alat-alat yang saling dihubungkan bersama menggunakan media komunikasi tertentu. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa jaringan komputer adalah sekumpulan komputer dan peralatannya yang dapat saling berhubungan dengan media komunikasi tertentu sehingga antara komputer satu dengan yang lainnya dapat berbagi data.

3. Wireless fidelity (Wi-fi)

Gambar 1 Perangkat Wireless Menurut Sofana (2013:445). Wireless fidelity (Wi-fi) merupakan suatu terobosan baru yang jauh lebih fleksibel dibandingkat warnet konvensional. Wireless fidelity (Wi-fi) merupakan salah satu jaringan komputer bersifat lokal yang memanfaatkan gelombang radio sebagai media tranmisi data. Informasi data elektronik ditransfer dari satu komputer ke komputer lain melalui gelombang radio.

Wifi merupakan teknologi jaringan tanpa kabel yang menggunakan frekuensi tinggi. Frekuensi yang digunakan oleh teknologi wifi berada pada spectrum 2,4Ghz. Standar Institute Of Elestrical and Eleectronics Enginners (IEEE) 802.11.

4. Perangkat Jaringan

Jaringan merupakan kumpulan dari beberapa komputer. Berikut ini merupakan perangkat jaringan yang terdapat dalam sebuah jaringan internet :

a. Repeater

Sumber:www.settopsurvey.com Gambar 2. Repeater

Repeater adalah peranti yang berfungsi untuk memulihkan isyarat yang agak cacat. Peranti ini biasa digunakan pada jaringan bertopologi bus atau cincin untuk memperpanjang jangkauan jaringan. Abdul kadir & Terra Ch, Triwahyuni (2013:290). b. Bridge

Gambar 3 Bridge

Bridge diperlukan untuk menghubungkan dua LAN yang bertopologi berbeda (misalnya bus dan cincin). Kelebihan piranti ini adalah menjadikan lalu lintas lokal di setiap jaringan tidak saling terpengaruh. Abdul kadir & Terra Ch, Triwahyuni (2013:290).

Menurut Iwan Sofana (2014:67), Bridge merupakan perangkat network yang digunakan untuk menghubungkan dua bual LAN (Local Area Network) atau membagi LAN menjadi dua segmen. Tujuannya adalah untuk mengurangi traffic sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan performa network.

Sumber: www.amazing.com

Sumber : RouterBoard.com

(5)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

59

c. Router

Sumber : www.wiseget.org Gambar 4 Router Mikrotik

Abdul kadir & Terra Ch, Triwahyuni (2013:291). Router merupakan alat yang dapat dipakai :

1. Menghubungkan sejumlah LAN yang memiliki topologi dan protokol yang berbeda.

2. Menghubungkan jaringan pada suatu lokasi dengan jaringan pada lokasi lain. 3. Membagi suatu jaringan berukuran besar menjadi jaringan yang lebih kecil dan mudah di kelola.

4. Memungkinkan jaringan perusahaan di hubungkan ke internet dan informasi yang tersedia dapat diakses oleh siapa saja di luar perusahaan.

5. Mencari jalan terefesian untuk mengirimkan data ke tujuan.

6. Melindungi jaringan dari pemakai yang tidak berhak dengan cara membatasi akses terhadap data anda.

d. Switch

Sumber : www.wiseget.org Gambar 5 Switch

Switch, peralatan switch di desain dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge, dan router. Cara kerja switch mirip dengan bridge. Sehingga kadangkala switch disebut sebagai multiple bridge. Setiap port switch bertindak sebagai micro bridge dan setiap host yang terkoneksi akan mndapatkan full bandwith. Iwan Sofana (2013:72).

e. Server

Sumber : www.bccomputech.net Gambar 6 Perangkat Server

Server secara global dapat diartikan sebagai pusat dan di fungsikan sebagai “pelayan” yang berguna untuk pengiriman data dan penerimaan data serta mengatur pengiriman dan penerimaan data diantara komputer-komputer yang tersambung atau dengan kata lain server berfungsi menyediakan pelayanan terhadap client. Abdul kadir & Terra Ch, Triwahyuni (2013:281).

f. Kabel UTP

Sumber : www.cisco.com

Gambar 7 Kabel UTP Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah suatu kabel yang digunakan sebagai media penghubung antar komputer dan peralatan jaringan (hub atau switch). Kabel UTP merupakan salah satu kabel yang paling popular saat ini yang digunakan untuk membuat jaringan komputer. Diabandingkan dengan kabel lain, kabel UTP merupakan kabel yang sering di pakai untuk membuat jaringan komputer saat ini. Kabel ini berisi empat pasang (pair) kabel yang tiap pair-nya dipilih (twisted) atau disusun spiral atau saling berlilitan keempat pasang kabel tembaga tunggal yang berisolator sedangkan untuk menghubungkan dengan komputer di butuhkan suatu connector. Connector (8P8C) yang biasa disebut RJ-45 (RJ=Register Jack) merupakan pasangan kabel UTP. Sofana (2014).

(6)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

60

5. Topologi Jaringan

Menurut Iwan Sofana, topologi jaringan dapat diartikan sebagai layout atau arsitektur jaringan komputer. Topologi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Topologi BUS

Gambar 8 Topologi Bus

Topologi bus sering juga disebut daisy chain atau ethernet bus topologies. Topologi bus dapat dikenali dari penggunaan kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan dan device. Iwan Sofana (2014).

b. Topologi RING

Gambar 9 Topologi Ring

Topologi ring atau sering disebut topologi cincin, dapat dikenali dari kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone. Setelah sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan komputer pertama. Iwan Sofana (2014).

c. Topologi STAR

Gambar 10 Topologi Star

Topologi star dapat dikenali dengan keberadaan sentral berupa hub yang menghubungkan setiap node menggunakan sebuah kabel UTP yang dihubungkan dari ethernet card ke hub. Iwan Sofana (2014). 6. Internet Protocol

Internet Protocol berada pada layer internetwork atau internet. IP adalah protokol yang mengatur bagaimana suatu data dapat dikenal dan dikirim dari suatu komputer ke komputer lain. IP tidak perlu melakukan handshake (pertukaran informasi) saat membangun sebuah koneksi sebelum data dikirim. Iwan Sofana (2013:94).

IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis dan Perancangan

STIK Bina Husada merupakan salah satu perguruan tinggi di palembang yang bergerak dalam ilmu bidang kesehatan. STIK Bina Husada ini telah memiliki jaringan LAN yang saling terhubung dengan unit kerjanya baik untuk mencari informasi, mengirim data, pengelolahan data ataupun lainnya. Untuk itu jaringan perlu dikembangkan demi menyelesaikan permasalahan yang bisa terjadi dan menggangu kinerja jaringan komputer yang ada dalam hal ini permasalahannya STIK Bina Husada palembang tidak memiliki monitoring untuk jaringan komputernya, hal ini menyebabkan sulitnya mendeteksi apabila suatu hardware maupun software tidak berfungsi dengan baik. Dan juga rekomendasi dari pihak STIK Bina Husada untuk menambahkan PC pada unit kerja yang belum terkoneksi kejaringan internet untuk mendukung pertukaran data pada saat dibutuhkan.

(7)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

61

RUANG BPM

RUANG BAAK RUANG LPPM RUANG BAU

RUANG WAKIL KETUA

GEDUNG GRAHA

RUANG PRODI KEBIDANAN

PRODI S2 KESEHATAN MASYARAKAT PRODI KESEHATAN

MASYARAKAT RUANG PRODI KEPERAWATAN

RUANG PUSAT DATA CUSTOMER SERVICE RUANG KEUANGAN RUANG PERPUSTAKAAN GEDUNG GREEN LAB KOMPUTER 50 PC GEDUNG MENARA INTERNET ROUTER MIKROTIK ROUTER TP LINK TELKOM SERVER SIM-Keu Sim-Bha SERVER PMB

Gambar 11 Topologi Detail Ruangan Dan untuk menentukan apa saja yang dibutuhkan pada saat penelitian ini dan setelah penulis melakukan analisis pada STIK Bina Husada Palembang, adapun hasil dari analisis didapat informasi seperti tabel di bawah ini :

Tabel 1 Analisis

No Unit Kerja Jumlah

1 Ruang Wakil Ketua 1 PC 2 Ruang Badan

Perjaminan Mutu (BPM) 4 PC

3

Ruang BAAK (Bagian Administrasi

Akademik & Kemahasiswaan)

5 PC

4 Ruang BAU (Biro

Administrasi Umum) 5 PC 5 Ruang Prodi Kebidanan 5 PC 6 Ruang Prodi

Keperawatan 5 PC

7 Ruang Prodi Kesehatan

Masyarakat 5 PC 8 Ruang Prodi S2 Kesehatan Masyarakat 4 PC 9 Ruang LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) 2 PC 10 Ruang Pusat Data 4 PC 11 Ruang Customer Service 2 PC 12 Ruang Keuangan 2 PC 13 Ruang Perpustakaan 2 PC 14 Ruang Lab Komputer 50 PC Adapun penjelasan daripada jumlah spesifikasi perangkat yang ada pada STIK

Bina Husada dengan melihat pada table 3.1 tersebut adalah terdapat 14 ruangan yang terhubung ke dalam jaringan LAN, dan yang terbanyak jumlah PC (Host) yang ada di dalam ruangan adalah pada Ruang Lab Komputer, yaitu berjumlah 50 PC.

1. Infrastuktur Jaringan Komputer STIK Bina Hussada

Infrastruktur jaringan komputer yang ada pada STIK Bina Husada sudah cukup memadai, dengan menggunakan jaringan lokal atau LAN (Local Area Nework) yang menghubungkan antara setiap segmennya seperti Komputer dan Laptop. STIK Bina Husada memiliki website online

yang beralamatkan

http://www.binahusada.ac.id/ dan memiliki aplikasi online internet sistem PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru), SIM-Keu (Sistem Informasi Keuangan), SIM-Bha (Sistem Bagian Akademik) dengan alamat IP Address 172.16.22.5/24, 192.168.2.1/24, 172.16.22.4/24 Bandwidth total internet yang dimiliki oleh STIK Bina Husada yaitu sebesar 10 Mbps, Paket internet yang digunakan adalah Speedy dengan menyewa hosting yang dari Telkom.

STIK Bina Husada juga memliki spesifikasi Hardware yang digunakan untuk mendukung kinerja dalam mengakses internet online sistem PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru), SIM-Keu (Sistem Informasi Keuangan), SIM-Bha (Sistem Bagian Akademik). Untuk mengakses PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru), SIM-Keu (Sistem Informasi Keuangan), SIM-Bha (Sistem Bagian Akademik) diperlukan Laptop atau PC yang berspesifikasi baik, agar pada saat mengakses sistem tersebut dapat berjalan dengan cepat dan mudah.

Adapun topologi jaringan komputer sistem STIK Bina Husada yang didapat dari hasil penelitian di STIK Bina Husada seperti gambar 3.1 berikut ini :

(8)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

62

Gambar 12 Topologi Jaringan STIK Bina Husada

Beberapa perangkat yang digunakan untuk infrastruktur jaringan komputer STIK Bina Husada dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Perangkat PC / Laptop STIK Bina Husada

Spesifikasi Laptop dengan merek Acer Aspire one E1-422 6 menggunakan OS Windows 7 Ultimate 64 bit dengan Processor Intel Inside, hardisk 500 GB HDD, RAM 2 GB DDR 3,VGA Intel Celeron N2820.

2. Switch

Spesifikasi Switch dengan merek TP- Link yang memiliki 16 port dengan connector RJ-45.

3. Wirelles

Spesifikasi Wireless yaitu dengan menggunakan Indihome fiber.

4. Paket Internet

Paket Internet yang digunakan pada STIK Bina Husada yaitu Speedy dengan kapasitas Bandwidth 14 Mbps.

5. Kabel Unshielde Twisted Pair (UTP) Kabel yang digunakan yaitu menggunakan kabel UTP Belden CAT 5E dan CAT 6E.

Adapun kendala dan rencana redesain dalam mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Infrastruktur jaringan komputer sistem STIK Bina Husada yaitu :

1. Kendala

a. Pengambilan data yang kurang efesien

b. Koneksi internet yang sering putus c. Server yang selalu berubah

d. Masih dalam 1 segment jaringan memiliki Broadcast domain yang besar

2. Rencana Redesain

a. Proses pengambilan data harus lebih cepat

b. Adanya segment jaringan yang berbeda dengan menambahkan layanan VLAN

c. Penambahan Bandwidth harus sesuai kebutuhan setiap bagian

d. Adanya keamanan captive portal pada layanan Hotspot

Penjelasan lebeih terperinci mengenai pengalamatan (IP Address) yang ada pada STIK Bina Husada adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Pengelamatan IP Address

No Nama Perang kat (Host) IP Address Keterangan Layanan 1 Router TP Link Telkom 222.124.1 42.162/30 Router yang mengarah ke jaringan Public dan Local Pada STIK Bina Husada 2 Router Mikroti k RB 951 Gs Eth0: 222.124.1 42.163/30 Eth1: 172.16.20. 1/24 Eth2: 172.16.22. 1/24 Eth3: 192.168.2. 1/24 Eth4: 172.16.22. 4/24 Eth5: 192.168.1 0.1/24 Router Mikrotik yang membagi koneksi bandwidth kepada setiap divisi dimana jumlah total bandwidth sebesar 14 Mbps

(9)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

63

Eth6: 192.168.2 01.1/24 3 Server SIM-Keu 172.16.22. 2/24 Server yang memiliki layanan Sistem Informasi Keuangan (Menyimpan data-data keuangan baik itu data keuangan dan data karyawan) 4 SimBha 192.168.2. 2/24 Server yang memiliki layanan Sistem Informasi Bagian Akademik yang menyimpan dan mengolah data-data akademik 5 Server PMB 172.16.22. 4 Server yang memiliki layanan dalam administrasi dan pengumuman Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 6 WiFi Access Point 192.168.2 01.0/24 Access Point yang menyediakan layanan hotspot untuk semua mahasiwa dan karyawan di STIK Bina Husada 7 PC Gedung 192.168.6 0.0/24 Komputer PC yang Serba Guna berada pada Gedung Serba Guna di STIK Bina Husada Adapun topologi jaringan komputer yang akan diusulkan pada STIK Bina Husada yang penulis lakukan redesain di STIK Bina Husada seperti gambar 13 berikut ini:

Gambar 13 Topologi jaringan usulan menggunakan routing protocol Mikrotik

pada STIK Bina Husada

Pada topologi usulan tersebut Penulis mengusulkan untuk menkonfigurasi pembagian bandwidth yang ada pada STIK Bina Husada dengan menggunakan routing protocol, dimana routing protocol mikrotik ini dapat membagi penggunaan bandwidth berdasarkan besaran yang telah ditentukan oleh kebijakan yang ada pada STIK Bina Husada dilihat dari besaran total jumlah bandwidth yang dimiliki yaitu sebesar 14 Mbps.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Desain Jaringan Logis

Dari analisis infrastruktur jaringan komputer pada STIK Bina Husada Palembang yang sudah penulis lakukan, maka dirancang topologi jaringan pada jaringan komputer pada STIK Bina Husada Palembang, dengan tujuan untuk merekomendasikan topologi jaringan pada jaringan yang baru dan lebih baik dari sebelumnya. Jaringan logika adalah jaringan yang memfokuskan pada konektivitas secara logika dan tidak memperhitungkan hal-hal yang menunjang konektivitas secara fisik,

(10)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

64

misalnya panjang kabel yang digunakan. Jaringan logika dibuat untuk hal penting yang harus dilakukan dalam perancangan jaringan adalah memilih topologi yang akan dipakai, karena topologi akan menentukan hubungan fisik antar perangkat jaringan. Sedangkan topologi jaringan yang digunakan pada jaringan komputer pada STIK Bina Husada Palembang yaitu adalah topologi jaringan star. Jaringan logika memberikan gambaran tentang seperti apa jaringan yang akan dibangun nantinya. Saat penulis meninjau langsung ke jaringan komputer pada STIK Bina Husada Palembang tersebut dan melakukan tanya jawab langsung dengan bagian IT, penulis menanyakan perangkat infrastruktur jaringan komputer pada jaringan komputer pada STIK Bina Husada Palembang pada masing-masing bagian.

Berikut ini merupakan gambar dari desain jaringan logis baru yang di buat oleh penulis untuk infrastruktur jaringan komputer jaringan komputer pada STIK Bina Husada Palembang:

Gambar 14 Desain Jaringan Logis a. Desain IP Address dan Penamaan

Pertama penulis akan membuat desain IP Address dan penamaan pada tiap-tiap devices untuk jaringan komputer pada STIK Bina Husada Palembang yang baru. Berikut desain IP Address yang akan dirancang :

Tabel 3 Desain IP Address

Tabel di atas merupakan rancangan desain ip address yang akan digunakan pada tahap uji coba. Dan dilakukan konfigurasi pada setiap segmen dengan memberikan alamat Ip Address pada Server, PC, laptop, dan juga smartphone, agar seluruh komponen terhubung dengan kabel maupun wireless dapat dengan mudah saling terhubung satu sama lain.

Berikut ini merupakan konfigurasi pemberian ip address pada Server Router TP Link Telkom dengan memberikan ip address sebagai gateway yang langsung terhubung ke Internet.

Gambar 15 Pemberian ip address Router TP Link Telkom

(11)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

65

Pada gambar di atas merupakan pemberian ip address pada Router TP Link Telkom dengan memasukan ip address 222.124.142.163/24 memasukan default gateway menuju ke Provider Telkom.

Gambar 16 Pemberian ip address Router TP Link Interface fa0/0

Pada gambar di atas merupakan pemberian ip address pada Router TP Link pada interface fa0/0 dengan memasukan ip address 192.168.100.1/24. Selanjutnya penulis akan melakukan konfigurasi pada Router Mikrotik pada interface Gig0/0 Berikut ini merupakan konfigurasinya.

Gambar 17 Pemberian ip address Router Mikrotik pada interface Gig0/0 Pada gambar 17 konfigurasi Router Mikrotik dengan Memasukan ip address 192.168.100.2/24 sebagai alamat ip address nya. Selanjutnya penulis akan melakukan konfigurasi pada Pada Router Mikrotik pada interface Gig1/0 Berikut ini merupakan konfigurasinya.

Gambar 18 Pemberian ip address Router Mikrotik pada interface Gig1/0

Pada gambar 18 konfigurasi Router Mikrotik dengan Memasukan ip address 192.168.0.1/24 sebagai alamat ip address nya. Selanjutnya penulis akan melakukan konfigurasi pada Pada Router Mikrotik pada interface Gig4/0 Berikut ini merupakan konfigurasinya:

Gambar 19 Pemberian ip address Router Mikrotik pada interface Gig4/0

Pada gambar 19 konfigurasi Router Mikrotik dengan Memasukan ip address 192.168.10.1/24 sebagai alamat ip address nya. Selanjutnya penulis akan melakukan konfigurasi pada Pada Router Mikrotik pada interface Gig5/0 Berikut ini merupakan konfigurasinya:

Gambar 20 Pemberian ip address Router Mikrotik pada interface Gig5/0 Pada gambar 20 konfigurasi Router Mikrotik dengan Memasukan ip address 192.168.20.1/24 sebagai alamat ip address

(12)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

66

nya. Selanjutnya penulis akan melakukan konfigurasi pada Pada Router Mikrotik pada interface Gig6/0 Berikut ini merupakan konfigurasinya:

Gambar 21 Pemberian ip address Router Mikrotik pada interface Gig6/0 1. Desain Topologi Jaringan STIK Bina

Husada

Pada tahap ini penulis merekomendasikan sebuah topologi jaringan komputer baru pada jaringan computer di STIK Bina Husada setelah melakukan perencanaan pada tahapan-tahapan diatas. Berikut topologi yang dirancang :

Gambar 22 Desain Topolagi Jaringan STIK Bina Husada Baru

Gambar 22 tersebut merupakan skema rancangan jaringan STIK Bina Husada yang baru, yang di desain dengan menggunakan cisco packet traccer. Pada skema jaringan di atas di terapkan menggunakan jaringan dengan pengalamatan IP Address yang lebih baik dan sistematis dari sebelumnya, dimana pemasangan IP Address dimulai dari network 192.168.0.0 – 192.168.100.0 dengan pemilihan subnet mask 255.255.255.0. Penambahan switch juga

dilakukan agar jaringan LAN lebih rapi dan terstruktur dimana pada ruangan yang mengarah ke Gedung Serba Guna dengan menggunakan kabel UTP (unshielded twisted pair) CAT 6E yang digunakan untuk menghubungkan semua perangkat jaringan, perangkat Server, PC, Laptop, dan Smartphone. Dan juga pada switch dikonfigurasikan LAN untuk membedakan grup-grup PC maupun wifi seperti konfigurasi yang telah dilakukan pada penjelasan-penjelasan sebelumnya.

2. Testing

Setelah membuat rancangan atau desain jaringan STIK Bina Husada yang baru pada subbab di atas maka pada tahapan terakhir pada penelitian ini yaitu penulis akan melakukan pengujian terhadap rancangan jaringan STIK Bina Husada dengan menggunakan cisco packet traccer yang digunakan untuk melakukan simulasi rancangan sebuah jaringan.

Gambar 23 Desain Simulasi Testing Pada gambar di atas merupakan rancangan simulasi topologi jaringan STIK Bina Husada yang bertujuan untuk melakukan simulasi jaringan LAN. Pada topologi di atas penulis menempatkan 7 bagian segmen client yaitu pada Komputer PC0-PC2 , Ruangan Server, PC3-PC5, Wi-Fi Access Point, dan Ruangan Serba Guna. 3. Test Konektivitas Server

Pada subbab ini penulis akan melakukan test ping atau uji coba konektivitas antara PC atau Server Comand Prompt dan Web browser guna mengetahui bahwa memang benar antara PC atau Laptop tersebut dapat terhubung satu sama lainnya. Tujuan dilakukannya simulasi ini adalah sebagai acuan atau contoh untuk rencana

(13)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

67

pembangunan jaringan STIK Bina Husada yang baru nantinya. Dengan begitu dari simulasi ini penulis akan mendapatkan gambaran untuk membangun jaringan STIK Bina Husada yang baru. Berikut ini tahapan uji coba dari simulasi ini sebagai berikut : a. Test konektivitas PC0 ke Web Server.

Pada hasil simulasi tahap pertama ini penulis akan melakukan uji coba konektivitas terhadap Web Server bagian SIM PMB untuk mengakses server web dengan menggunakan command prompt dan web browser yang tersedia pada packet traccer 6.3 seperti berikut ini.

Gambar 24 Tes koneksi ke Web Server STIK Bina Husada dari Client PC0 Pada gambar 24 diketahui bahwa PC0 Client dari IP 192.168.0.2 mencoba masuk ke Web

Server dengan domain

www.stikbinahusada.com dengan web browser dan Ip Server 192.168.30.2 dan menunjukan hasil success (link halaman indeks terbuka) yang berarti PC0 berhasil terhubung dengan Web Server.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Sebagai akhir dari penelitian ini, penulis mencoba untuk mengambil beberapa simpulan atas pembahasan yang telah di buat dalam setiap bab-bab sebelumnya, Berikut kesimpulan yang dapat diambil :

1. Dari hasil analisis penelitian jaringan komputer STIK Bina Husada Palembang yang berhubungan dengan Infrastruktur jaringan komputer didapatkan berbagai jenis perangkat dan topologi jaringan, serta kendala dan rencana pengembangan routing protocols terhadap infrastruktur jaringan komputer yang ada di STIK Bina Husada Palembang.

2. Dari penelitian ini dihasilkan rancangan infrastruktur jaringan komputer (khususnya desain topologi) pada sistem STIK Bina Husada Palembang yang sesuai kebutuhan untuk STIK Bina Husada Palembang,

3. Dari penelitian ini dihasilkan performa yang lebih baik pada jaringan komputer STIK Bina Husada Palembang, khususnya dari alokasi pemasangan IP Address yang sistematis dan terstruktur sesuai dengan jumlah perangkat jaringan komputer pada STIK Bina Husada Palembang.

6.2 Saran

Adapun saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan infrastruktur jaringan komputer pada sistem STIK Bina Husada Palembang adalah sebagai berikut :

1. Mengganti perangkat infrastruktur jaringan komputer dengan yang lebih baik agar jaringan dapat bekerja dengan lebih optimal. Dan adanya penambahan kapasitas bandwidth internet, serta Adanya pemeliharaan terhadap infrastruktur jaringan agar terjaga dengan baik dan dapat digunakan dalam jangkan waktu yang lama. 2. Dengan adanya rancangan topologi

jaringan komputer sistem STIK Bina Husada Palembang yang baru diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk membangun jaringan yang lebih optimal khususnya jaringan komputer yang meliputi Sistem keuangan, PMB dan Akademik pada STIK Bina Husada Palembang.

(14)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

68

VII. DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmad Sinn Ibrahim. (2006),

Manajemen Syari’ah. PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Barnes, S., & Vidgen, R. 2000.

WebQual: An exploration of

web- site quality. Proceedings

of the Eighth European

Conference on Information

Systems. Diakses tanggal 10

November

2016,

dari

http://www.is.lse.ac.uk/asp/aspec

i s/20000052.pdf.

Barnes, S., dan Vidgen, R (2003),

Measuring

Website

Quality

Improvement: A Case study of the

Forum on Strategic management

knowledge exchange. Industrial

management & Data System,

New York.

Irawan, Candra (2012), ‘Evaluasi

Kualitas Website Pemerintahan

Daerah Menggunakan Webqual

(Studi Kasus Pada Kabupaten

Ogan

Ilir)’, Jurnal Sistem

Informasi, vol. 4, no.2, h. 488-

501.

Kotler, Philip. (2009), Manajemen

Pemasaran. Erlangga, Jakarta.

Sa’uda Siti., dan sopiah, Nyimas

(2014),

‘Penerapan Metode

Webqual Dalam Pengukuran

Kualitas

Layanan

Website

Perguruan

Tinggi’,

Prosiding

Snapp 2014 Sains, Teknologi, dan

Kesehatan, vol.4, no.1, h.

419-426

Sugiyono. (2008), Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Alfabeta, Bandung

Sugiyono. (2012), Metode Penelitian

Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. (2016), Metode Penelitian

Pendidikan

Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Alfabeta, Bandung.

Syaifullah, dan Soemantri, Dicky Oksa

(2016), ‘Pengukuran Kualitas

Website Menggunakan Metode

Webqual 4.0 (Studi Kasus: CV.

Zamrud Multimedia Network)’,

Jurnal Rekayasa dan Manajemen

Sistem Informasi, vol. 2, no. 1, h.

19-25

Zeithaml, V. A. & Parasuraman, A. dan

Malhotra (2002), ‘E-S-QUAL A

Multiple-Item Scale for Assessing

Electronic

Service

Quality’,

Journal of Service Research,

Volume 7, No. X. Diakses tanggal

14 November 2016 dari

https://library.binus.ac.id/eColls/e

Thesisdoc/.../2012-2-00200-

MN%20Bab2001.doc

Prasetio, Bambang dan Miftahul, Lina

Jannah.

(2006),

Metode

Penelitaian Kuantitatif. Rajawali

Pers, Jakarta.

(15)

STMIK-MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU

69

Yamit, Zultan . (2010), Manajemen

Kualitas

Produk

&

Jasa.

EKONISIA, Yogyakarta.

http://www.binahusada.ac.id.

Diakses

11 Juli 2017.

http://www.forlap.dikti.go.id. D

iakses

Gambar

Gambar 7 Kabel UTP  Kabel  UTP  (Unshielded  Twisted  Pair)  adalah  suatu  kabel  yang  digunakan  sebagai  media  penghubung  antar  komputer  dan  peralatan jaringan (hub atau switch)
Tabel 1 Analisis
Tabel 2. Pengelamatan IP Address
Gambar 13 Topologi jaringan usulan  menggunakan routing protocol Mikrotik
+5

Referensi

Dokumen terkait

(a) Apabila sebuah TV diambil secara acak dari keseluruhan produk yang ada, berapakah besarnya peluang bahwa TV yang terpilih tersebut dalam keadaan cacat.. (b) Apabi- la sebuah

TEKNIK TECHNIQUE Manual weave PEWARNAAN COLORING None BAHAN MATERIAL Cricula trifenestrata wild silk yarn, Bombyx mori silk yarn..

Pada penelitian ini akan membahas metode jaringan yang menggunakan satu koneksi yang terhubung ke internet atau dapat dikatakan single homing dan metode jaringan

Tujuan dari penelitian ini mengkaji peran tempe kedelai hitam dalam meningkatkan aktivitas enzim antioksidan plasma dan daya tahan limfosit terhadap hidrogen peroksida in

Apabila kita menginginkan bahwa secara default OpenOffice.org Writer menyimpan file teks dalam format MS Word, maka dapat kita lakukan dengan cara3. Pilih menu Tools

Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui pengaruh pencampuran minyak jarak pagar dengan solar pada konsentrasi tertentu sebagai bahan bakar mesin diesel terhadap

Buku Jurnal Khusus Belanja Langsung (SP2D-LS). Penyesuaian nilai aset tetap dilakukan dengan berbagai metode yang sistematis sesuai dangan masa manfaat aset. Nilai penyusutan

Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat model hubungan antara perdagangan internasional (ekspor dan impor) dengan pertumbuhan ekonomi, tanpa diawali