• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menerapkan pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. dengan menerapkan pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dalam menyelesaikan masalah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian berupa data yang diinginkan oleh peneliti dengan jangka waktu tertentu untuk mencatat proses atau kegiatan yang terjadi di lapangan (Sugiyono, 2008). Penelitian ini data kualitatif, didapatkan dari lembar aktivitas siswa berupa latihan soal dan hasil observasi terhadap siswa SMP kelas VII-3 dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 6 Tanjung Pinang.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di kelas VII-3 SMP Negeri 6 Tanjung Pinang. Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada semester genap tahun ajaran 2017/2018 yaitu pada bulan Mei dan disesuaikan dengan jam pelajaran matematika yang ditetapkan sekolah untuk siswa kelas VII-3 SMP Negeri 6 Tanjung Pinang.

(2)

19

3.3 Prosedur Penelitian

Beberapa prosedur atau tahap-tahap yang dilaksanakan dalam penelitian yaitu tahap awal, perencanaan, pelaksanaan, dan analisis data.

1. Tahap Awal

Tahap awal dalam penelitian ini yaitu mempersiapkan hal-hal yang diperlukan sebelum dilaksanakannya penelitian. Adapun tahap awal yang dilakukan yaitu observasi tempat penelitian yang akan diteliti. Observasi dilakukan untuk melihat kondisi lokasi dengan cara mewawancara guru mata pelajaran matematika untuk mendapatkan informasi tentang perumusan masalah, objek dan subjek penelitian dan gambaran proses pembelajaran yang akan diterapkan. Mengurus surat perizinan, yaitu surat pengantar dari kampus untuk mengadakan penelitian di sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian dan diserahkan kepada tata usaha di sekolah. Selanjutnya menyusun bagaimana penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) pada pembelajaran matematika.

2. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan yaitu peneliti menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk tahap pelaksanaan penelitian meliputi perangkat pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan, lembar kemampuan koneksi siswa dalam menyelesaikan masalah yang akan dikerjakan oleh siswa secara kelompok, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, dimana pertemuan pertama akan diadakan tes awal (pretest) bertujuan untuk mengetahui kemampuan koneksi

(3)

20 matematis siswa, selanjutnya pada pertemuan pertama dan kedua yaitu menerapkan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) dan pertemuan ketiga yaitu diadakan tes akhir (posttest) yang akan menjadi hasil belajar siswa.

3. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini peneliti melaksanakan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya, meliputi melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah disiapkan berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), melakukan pengamatan kepada guru dengan bantuan teman sejawat dan pemberian lembar latihan yang akan dikerjakan siswa secara berkelompok.

4. Tahap Analisis Data

Tahap ini adalah tahap terakhir dari tahap-tahap yang telah dilakukan, yaitu menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil lembar latihan yang dilakukan secara berkelompok dan hasil observasi yang berkaitan dengan aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

3.4 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 6 Tanjung Pinang. Peneliti memilih hanya satu kelas untuk menerapkan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) ini, yaitu semua siswa kelas VII-3 SMP Negeri 6 Tanjung Pinang yang berjumlah 29 orang. Objek

(4)

21 pada penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa kelas VII-3.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan tes kemampuan koneksi matematis siswa dalam menyelesaikan masalah.

1. Metode Observasi

Observasi adalah cara memperoleh data dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap sasaran pengamatan. Hartono (2010) menjelaskan bahwa observasi merupakan kegiatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Observasi pada penelitian ini dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa di kelas saat pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition (AIR) pada materi penyajian data di SMP Negeri 6 Tanjung Pinang

sehingga data yang diperoleh valid. Mengamati aktivitas guru dan siswa, peneliti dibantu oleh guru matematika di sekolah tersebut sebagai observer dan teman sejawat. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

(5)

22 Aktivitas siswa yang diamati selama observasi sebagai berikut:

Table 3.1: Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa No Aktivitas Siswa

1 Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran 2 Siswa mendengarkan guru saat menjelaskan materi

3 Siswa ikut memberikan contoh materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari

4 Siswa mengingat kembali pelajaran yang telah dipelajari 5 Siswa mempelajari materi dalam berkelompok

6 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya

7 Siswa menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru 8 Siswa bertanya tentang materi yang tidak dimengerti yang lain 9 Masing-masing perwakilan mempresentasikan hasil diskusinya 10 Siswa lain mendengarkan dan menanggapi kelompok yang

mempresentasikan hasil diskusinya (Juliati, 2013)

Aktivitas guru yang diamati selama observasi sebagai berikut:

Table 3.2: Pengamatan Aktivitas Guru

No Aktivitas Guru

1 Guru membuka pelajaran

2 Guru menginformasikan kepada siswa materi yang akan dipelajari 3 Guru memotivasi siswa dengan cara mengaitkan materi pelajaran dalam

kehidupan sehari-hari

4 Guru melakukan apersepsi dengan cara mengaitkan materi dan mengingat materi yang telah dipelajari dan yang akan dipelajari 5 Guru menjelaskan pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition

6 Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok 7 Guru membagikan lembar kerja siswa berupa latihan

8 Guru memberi kebebasan pada siswa untuk menyelesaikan masalah yang diberikan

9 Guru membimbing kelompok belajar siswa

10 Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas dan kelompok lain menanggapi 11 Guru sebagai fasilitator mengevaluasi penyelesaian yang telah

diperoleh

12 Guru memberikan repetition berupa posttest dengan materi yang telah dipelajari

(Juliati, 2013)

2. Pemberian metode Tes

Tes adalah beberapa pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur kemampuan, pengetahuan serta keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah. Tes digunakan untuk memperoleh skor kemampuan

(6)

23 koneksi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran Auditory

Intellectually Repetition (AIR), tes dalam penelitian ini diberikan pada siswa

yang dibuat secara berkelompok.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dengan mudah dan hasilnya lebih baik (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini, ada tiga instrumen yang harus dibuat, yaitu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), tes kemampuan koneksi matematis siswa secara berkelompok dan lembar observasi

1. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung, subjek dalam observasi aktivitas ini adalah peneliti, dibantu oleh guru mata pelajaran matematika dan teman sejawat sebagai observer. Observasi dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua.

2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition, subjek dalam observasi aktivitas ini adalah siswa, dibantu oleh guru

mata pelajaran matematika sebagai observer dan teman sejawat. Observasi dilakukan selama penelitian berlangsung.

(7)

24 3. Tes Kemampuan Koneksi Matematis Siswa

Tes yang digunakan berupa tes uraian untuk menyelesaikan masalah. Tes ini terdiri dari pretest dan posttest. Pretest dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa yang berlangsung selama 30 menit, sedangkan posttest dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa yang berlangsung selama 60 menit. Indikator pencapaian kompetensi pada soal nomor satu adalah menyajikan data dalam bentuk table distribusi frekuensi, pada soal nomor dua yaitu menyajikan data dalam bentuk diagram garis, pada soal nomor tiga yaitu menyajikan data dalam bentuk diagram batang, pada soal nomor empat yaitu menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran, pada soal nomor lima dan enam yaitu membaca data dalam bentuk diagram. Sudjana (2011) menjelaskan bahwa tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah dalam bentuk menjelaskan, menguraikan, memberi alasan, dan menggunakan bahasa sendiri. Dalam mengerjakan soal yang berbentuk uraian, siswa mampu memperlihatkan cara berpikirnya, dan cara siswa menghubungkan ide matematika kemudian menuliskannya untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran sesuai dengan yang guru inginkan. RPP dalam penelitian ini dirancang sesuai dengan Kurikulum 2013. RPP dibuat berdasarkan silabus dengan menerapkan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR). Sebelum digunakan, RPP terlebih dahulu dilakukan validasi oleh dosen

(8)

25 pembimbing dan guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 6 Tanjung Pinang, tujuan validasi adalah untuk mengetahui apakah RPP sudah sesuai dengan Kurikulum 2013 dan model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition (AIR). Secara rinci silabus dan RPP terlampir.

5. Lembar Penilaian Kemampuan Koneksi Siswa dalam Menyelesaikan Masalah

Lembar observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk menilai kemampuan koneksi matematis siswa dalam menyelesaikan masalah dengan menerapkan model pembelajaran AIR pada pembelajaran matematika.

Lembar penilaian untuk kemampuan koneksi matematis siswa dalam menyelesaikan masalah seperti pada tabel berikut:

Table 3.3 Lembar Penilaian Indikator Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika

No. Nama

Indikator kemampuan koneksi matematis siswa Skor Membuat tabel distribusi frekuensi dan diagam Mencari hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur Menggunaka n matematika dalam kehidupan sehari-hari 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 (Harahap, dkk 2012)

Pedoman skor kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah sebagai berikut:

1. Membuat tabel distribusi frekuensi dan diagram

(9)

26 Skor 1 : siswa membuat tabel tetapi tidak menuliskan jumlah frekuensinya

Skor 2 : siswa membuat diagram tetapi tidak menuliskan sumbunya

Skor 3 : siswa membuat tabel distribusi frekuensi dan diagram dengan lengkap

2. Mencari hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur

Skor 0 : siswa tidak menuliskan jawaban

Skor 1 : siswa membuat tabel tetapi tidak menuliskan turus

Skor 2 : siswa membuat diagram tetapi tidak menggambar titik koordinatnya

Skor 3 : siswa membuat tabel distribusi frekuensi dan diagram dengan lengkap

3. Menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari

Skor 0 : siswa tidak menuliskan jawaban

Skor 1 : siswa tidak menuliskan simbol matematika

Skor 2 : siswa menuliskan simbol matematika tetapi kurang tepat

Skor 3 : siswa menuliskan simbol matematika dengan benar

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡

(10)

27

3.7 Teknik Analisis Data

Data pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:

1. Analisis data aktivitas guru dan siswa

Analisis aktivitas guru dan siswa dilakukan dengan memperoleh data berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Penilaian dilihat dari persentase skor pada lembar observasi yang digunakan untuk menentukan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Persentase keberhasilan diperoleh dari rata-rata persentase aktivitas guru dan siswa pada tiap pertemuan.

𝑃 = 𝑆

𝑁𝑥 100% Keterangan :

P = persentase aktivitas tiap pertemuan

S = jumlah skor yang diperoleh

(11)

28 Mencari rata-rata persentase aktivitas guru dan siswa dari keseluruhan pertemuan menggunakan rumus :

𝑅 = ∑ 𝑃 𝑀 Keterangan :

R = rata-rata persentase keseluruhan

∑P = jumlah persentase tiap pertemuan M = jumlah pertemuan

Keberhasilan aktivitas guru dan siswa diukur dengan kriteria sebagai berikut:

Table 3.4 Kriteria Keberhasilan Aktifitas Guru dan Siswa

Skor Keterangan 85% ≤ R ≤ 100% Sangat Baik 75% ≤ R < 85% Baik 60% ≤ R < 75% Cukup Baik 45% ≤ R < 60% Kurang Baik 0% ≤ R < 45% Sangat Kurang (Adopsi Fadlilah, 2014)

2. Analisis data peningkatan kemampuan koneksi matematis

Analisis peningkatan kemampuan koneksi matematis dilakukan dengan memperoleh data berdasarkan pretest dan posttest. Penilaian dilihat dari persentase skor pada pretest dan posttest yang digunakan untuk menentukan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Persentase keberhasilan diperoleh dari rata-rata persentase pada

(12)

29 𝑃 = 𝑆

𝑁𝑥 100% Keterangan :

P = persentase

S = jumlah skor yang diperoleh

N = skor maksimal

Mencari rata-rata persentase aktivitas guru dan siswa dari keseluruhan pertemuan menggunakan rumus :

𝑅 = ∑ 𝑃 𝑀 Keterangan :

R = rata-rata persentase keseluruhan ∑P = jumlah persentase

(13)

30 Keberhasilan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa diukur dengan

kriteria sebagai berikut:

Table 3.5 Kriteria Keberhasilan Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Skor Keterangan 85% ≤ R ≤ 100% Sangat Baik 75% ≤ R < 85% Baik 60% ≤ R < 75% Cukup Baik 45% ≤ R < 60% Kurang Baik 0% ≤ R < 45% Sangat Kurang (Adopsi Fadlilah, 2014)

Gambar

Table 3.1: Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Table 3.3  Lembar Penilaian Indikator Kemampuan Siswa dalam  Menyelesaikan Masalah Matematika
Table 3.4 Kriteria Keberhasilan Aktifitas Guru dan Siswa
Table 3.5 Kriteria Keberhasilan Peningkatan Kemampuan Koneksi  Matematis Siswa  Skor  Keterangan  85% ≤ R ≤ 100%  Sangat Baik  75% ≤ R &lt; 85%  Baik  60% ≤ R &lt; 75%  Cukup Baik  45% ≤ R &lt; 60%  Kurang Baik  0%  ≤ R &lt; 45%  Sangat Kurang     (Adopsi

Referensi

Dokumen terkait

Bila PDB-nya adalah seperti pada soal nomor 1, tentukan ukuran langkah yang optimal agar galat per langkah pada solusi PDB dengan metode Runge-Kutta orde-4 kurang dari

Sumpah Pemuda pada mata pelajaran PKn siswa kelas III MI Al-Karimi Dukun Gresik, (2) Untuk mengetahui peningkatan pemahaman sejarah Sumpah Pemuda pada mata pelajaran

3 Perbedaaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan Makromedia Flash dan siswa yang diajar dan menggunakan Media Charta pada materi sistem pencernaan

Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kecamatan Gembong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2015/2016, dan data tentang faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam

Kompetensi Dasar

kentungan yang luar biasa, hal ini banyak faktor penguat yaitu praktik yang dilakukan bank Islam/Syariah tidak menyalahi kodrat seperti uang diposisikan

Lokasi penelitian ini meliputi seluruh BPR di Provinsi Bali karena jumlah kredit yang disalurkan BPR di Provinsi Bali menduduki peringkat keempat di tahun 2013. Obyek

En mä antaisi omille lapsille sitten tota olla sitten semmosessa luokassa, jossa opettaja ei ole tota muslimi, vaikka tää Suomen lain mukaan tota se on ihan täysin puolin