• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. Peralatan Pertanian di Bengkel Politeknik Pertanian Universitas Andalas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN. Peralatan Pertanian di Bengkel Politeknik Pertanian Universitas Andalas"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proyek Usaha Mandiri (PUM) merupakan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa semester V Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Proyek Usaha Mandiri ini merupakan sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah di pelajari pada mata kuliah sebelumnya. Proyek Usaha Mandiri ini dilaksanakan secara kelompok oleh mahasiswa Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian di Bengkel Politeknik Pertanian Universitas Andalas

Dengan kemajuan teknologi dewasa ini dan didukungnya wilayah perairan Indonesia yang luas, meliputi 11,95 juta [Ha] sungai dan rawa, 1,78 juta [Ha] danau alam, 0,003 [Ha] danau buatan serta luasnya perairan laut Indonesia, telah memberikan kemudahan bagi masyarakat, khususnya petani budidaya ikan untuk mengembangkan usaha perikanan di Indonesia (Raflie,2007).

Jenis komoditi budidaya perikanan yang dikembangkan untuk air tawar ataupun air laut sangat bervariasi, mulai dari ikan mas, ikan mujair, ikan nila, ikan lele, ikan kerapu, ikan kakap, serta jenis ikan hias baik di air tawar maupun ikan hias laut, dan sebagainya.Untuk mengembangkan budidaya perikanan tersebut, ikan memerlukan pakan. Bagi makhluk hidup pakan merupakan syarat untuk hidup, tidak terkecuali ikan. Pakan digunakan untuk menghasilkan energi.

Dengan energi itulah, tubuh ikan dapat melakukan metabolisme dan bergerak. Tanpa energi, organ tubuh tidak dapat bergerak dan berfungsi. Selain sebagai penghasil energi, pakan juga berfungsi memperbaiki sel tubuh yang rusak. Dengan begitu, bagian tubuh yang terluka bisa sembuh kembali. Pakan terdiri dari

(2)

tersebut, terdapat kelebihan dan kekurangannya. Oleh sebab itu, peternak perlu memperhatikan perbedaan kedua jenis pakan tersebut agar dapat menentukan saat yang tepat untuk menggunakan pakan alami atau pakan buatan. Pakan alami biasanya digunakan dalam bentuk hidup dan agak sulit untuk mengembangkannya, karena memerlukan perlakuan khusus sebelum pakan tersebut diberikan kepada ikan. Sedangkan pakan buatan, dapat diartikan secara umum sebagai pakan yang berasal dari olahan beberapa bahan pakan yang memenuhi nutrisi yang diperlukan. Pakan buatan banyak kita jumpai di pasar berbentuk pelet.

Dengan pesatnya perkembangan budidaya perikanan di Indonesia, membuat kebutuhan pakan ikan tersebut menjadi meningkat. Sehingga apa bila mengandalkan pakan alami saja, tidak akan mencukupi kapasitas pakan ikan tersebut. Untuk itu, banyak petani budidaya ikan menggunakan pakan buatan, sebagai tambahan untuk pakan ikan. Pakan buatan tersebut biasa dikenal oleh petani budidaya ikan dengan nama “pelet”. Seiring dengan meningkatnya permintaan pelet di pasar, membuat harga pelet tersebut semakin mahal. Hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat sebuah mesin pembuat pakan ikan mas dan ikan lele bentuk pelet, yang dapat dipergunakan oleh pengusaha budidaya perikanan, terutama untuk kalangan

masyarakat menengah ke bawah.(Adrian,2009)

1.2Tujuan

1. Merancang dan membuat mesin pencetak pakan ikan. 2. Melakukan uji kinerja mesin pencetak pakan ikan.

(3)

1.3 Manfaat

Manfaat dari mesin pencetak pakan ini: 1. Bagi mahasiswa

Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh didalam perkuliahan kedalam mesin pencetak pakan ikan.

2. Bagi masyarakat

 Untuk membuat pakan ikan sehingga proses pengolahannya lebih efektif dan efisien.

 Dapat meningkatkan hasil pakan ikan khususnya untuk para usaha kecil menengah.

 Produksi yang dihasilkan lebih maksimal dibandingkan dengan cara tradisional.

 Para peternak ikan mendapatkan pakan ikan yang bermutu dan relatif lebih murah.

(4)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pakan Ikan

Berdasarkan macam makanannya, ikan dapat dibedakan menjadi 5 macam golongan, yaitu :

(1) pemakan tumbuh – tumbuhan; (2) pemakan daging;

(3) pemakan segala; (4) pemakan plankton;

(5) pemakan hancuran bahan organik

Oleh sebab itu jenis pakan atau ransum ikan mas terbagi menjadi dua, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami, seperti zooplankton, rotifera, nauplii, moina, dan daphnia, akan sangat sedikit tersedia dikolam air deras karena putaran arus air dalam kolam yang kuat. Ikan mas yang dibudidayakan dengan menggunakan sistem kolam air deras, makanannya hanya mengandalkan pakan buatan. (Tim Lentera, 2002).

Dikarenakan pakan alami merupakan pakan yang berbentuk hewan–hewan dan tumbuhan kecil yang biasa disebut zooplankton dan fitoplankton. Jenis pakan alami ini berukuran sangat kecil sehingga pakan alami ini lebih cocok diberikan pada benih ikan (Sendjaja dan Riski, 2002).

Namun ada beberapa syarat pakan alami untuk lele dumbo, yaitu harus berukuran lebih kecil dari bukaan mulut ikan, mudah dicerna, mudah ditangkap, serta mudahdan murah untuk mengkulturkannya atau menumbuhkannya. (Prihartono dkk, 2000).

(5)

2.2 Pelet Ikan

Pelet adalah bentuk makanan buatan yang terdiri dari beberapa macam bahan yang kita ramu dan kita jadikan adonan, kemudian kita cetak sehingga panjangnya biasanya berkisar antara 1–2 cm. Jadi pelet tidak berupa tepung, bentuknya merupakan batangan kecil-kecil seperti bentuk obat nyamuk bakar. tidak berupa butiran dan juga tidak berupa larutan (Mudjiman, 1996).

Namun dalam pembuatan pakan ikan, yang perlu diperhatikan adalah kadar protein pakan ikan tersebut, sehingga perlu dilakukan perhitungan yang tepat dalam meramu pakan ikan tersebut. Setelah perhitungan jelas, bahan pakan ditimbang. Setelah ditimbang, bahan dicampur satu persatu hingga bahan homogen. Tahap awal dapat dimulai dengan protein basal, kemudian disusul dengan bahan yang berprotein suplemental. Campuran yang rata, membuat kandungan protein yang terbentuk juga rata. Setelah yakin pencampuran bahanbenar–benar merata, bahan dicampur air sehingga diperoleh adonan yang kental berbentuk pasta. Kemudian adonan tersebut dimasukkan kedalam mesin penggiling pelet. Cetakan yang keluar, ditampung dengan tampah dan dijemur dibawah panas matahari. Pelet yang baik memiliki kandungan air dibawah 10% dan tidak mudah hancur (Agung, 2007).

Disisi lain, harga pakan ikan di pasaran bisa dibilang masih tinggi, ini menyebabkan para petani masih susah mendapatkan pakan ikan, namun dengan menggunakan bahan baku lokal, tentu harga pakan bisa lebih murah maka dari data tersebut kami terinspirasi untuk menbuat alat pencetak pakan ikan ini, selain mempermudah para peternak untuk mendapatkan pakan ikan yang murah, juga

(6)

dapat menembah penghasilan bagi kami yang merancang dan membuat alat ini.(Mulyady, 2007)

Pelet adalah suatu pakan ikan yang mempunyai kandungan protein, lemak, zat kapur dan Karbohidrat yang membutuhkan biaya bsekitar 70% dari total budidaya ikan. Dalam budidaya ikan pada kegiatan akuaponik, pakan atau makanan ikan merupakan bahan operasional tertinggi dalam kegiatan budidaya. Kebutuhan pakan ikan memegang 70% kegiatan usaha budidaya ikan. Kendala yang terjadi saat ini pakan atau pelet pabrik sudah sangat mahal harganya. Sehingga akan memperkecil keuntungan yang didapat. Bahkan banyak sekali petani atau perternak ikan yang gulung tikar akibat harga pelet yang melambung tinggi. Saat ini pelet ikan yang memiliki kualitas baik, harga pasaran saja Rp 7000-8000/ kg. Sedangkan harga ikan yang dipanen per kg ditingkat tengkulak Rp 10.000.

Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan konsumsi makanan semakin meningkat. Demikian halnya dengan kebutahan protein hewani,salah satunya kebutuhan akan ikan.(Mustafa,2008)

Dari beberapa hal di atas menambah peluang untuk masyarat dalam budidaya dan produk perikan. Harga pakan ikan import dan produksi pabrik semakin meningkat seiring dengan fluktuasi rupiah, tetapi harga jual ikan dari petani ikan tidak meningkat. Akibatnya para petani ikan semakin kesulitan dalam usaha harga pakan ikan tidak berimbang dengan jual harga jual ikan .

(7)

2.3 Alat Pencetak Pelet 1 Peralatan

Peralatan untuk membuat Pelet secara sederhana, praktis dan mudah diantaranya adalah dengan menggunakan gilingan, nampan plastik, ayakan, gayung plastik, ember plastik, kipas angin dan timbangan.

2 Bahan

Bahan untuk membuat pakan Pelet terdiri dari dua kelompok yaitu baku pokok dan bahan tambahan (Suplemental feeds). Pemilihan bahan baku sebaiknya dipilih:

- Bergizi tinggi.

- Mudah mengolahnya. - Tidak mengandung racun. Bahan baku yang dipakai :

a. Tepung ikan.

Ciri-ciri tepung ikan yang baik kualitasnya diantaranya adalah secara visual bersih tidak terkontaminasi oleh kutu atau serangga lain, berbau khas seperti ikan kering, berwarna kuning kecoklatan, kering tidak lembab, tidak bau apek, tengik atau asam. kandungan tepung ikan yang baik mempunyai kadar proten antara 55,70%.

b.Dedak Halus c. Tepung Kedelai d. Tepung Tapiok. Keunggulan Pelet buatan sendiri

(8)

- Harga menjadi lebih murah bila dibandingkan dengan harga yang kita beli di pasaran.

- Selalu dalam keadaan baru. Cara Pembuatan Pakan Ikan.

- Ikut membantu dalam mengurangi pencemaran akibat limbah pabrik.

a.Mempersiapkan bahan baku, menyusun jumlah setiap komponen dan menimbang. Dengan susunan formulasi seperti Tabel 1:

Tabel 1:kandungan protein dan lemak pada bahan baku pakan ikan. No Bahan Pakan Kandungan Protein Kandungan Lemak

1 Tepung Ikan 62.99 8.4 %

2 Tepung Kedelai 36,6 14.30%

3 Tepung Jagung 10.40 0.53 %

4 Dedak Halus 15.58 6.8 %

(Heru gunawan,2010)

b. Mencampur bahan-bahan seperti tepung ikan, tepung kedelai, bungkil kelapa, dedak halus,tepung jagung satu wadah hingga merata, pada wadah yang terpisah dicampur pula dengan vitamin mix dan mineral mix. Kemudian kedua wadah tersebut dicampurkan hingga merata.

c. Buat perekat dari tepung sagu dengan volume air 500 ml untuk 1 Kg pakan setelah merata dan kental kemudian dicampurkan dengan campuran bahan baku seperti pada huruf b diatas kemudian diaduk sampai merata.

d. Membentuk adonan pakan diatas menjadi gumpalan-gumpalan untuk memudahkan dalam proses pencetakan pelet.

(9)

e. Pencetakan pelet dengan mesin/alat pellet disesuaikan dengan piringannya dengandiameter pellet yang dikehendaki.

f. Pengiriman pellet bisa dengan menggunakan oven 600C selama 24 jam atau diangin-anginkan/dijemur hingga kering.

g. Mengemas pakan dan menyimpannya ditempat dingin dan kering.

2.4 Transmisi

Transmisi merupakan suatu bagian terpenting dalam rangkaian sebuah mesin, sebagaimana dengan fungsinya sebagai penerus daya (transmisi daya) dalam penggerak dan mereduksi putaran yang sesuai diharapkan. macam-macam transmisi :

 pulley dan Sabuk V mempunyai penampang trapesium sama kaki dipasang pada pulley beralur dan meneruskan momen antara dua poros yang jaraknya sampai mencapai 5 m, dengan perbandingan putaran antara 1/1 sampai 7/1. Kecepatan putar pada transmisi sabuk pada umumnya direncanakan antara 10 sampai 20 m/detik dan maksimum 25 m/detik.  Transmisi rantai-sproket digunakan untuk transmisi tenaga pada jarak

sedang. Kelebihan dari transmisi ini dibanding dengan transmisi sabuk-puli adalah dapat digunakan unutk mennyalurkan daya yang lebih besar dan tingkat slip lebih rendah, kehausan pada bantalanpun dangat kecil.

(10)

III. METODA PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PUM

Pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri (PUM) dilakukan pada bulan September sampai Desember 2012 yang dilakukan oleh mahasiswa semester V Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian.

Pelaksanaan PUM ini dilaksanakan di bengkel logam Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat

Alat–alat yang digunakan pada pelaksanaan PUM pembuatan mesin pembuat pakan ikanseperti pada Tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2. Alat & Mesin yang Dibutuhkan Pada Pelaksanaan PUM

No Jenis Alat Jumlah

1 Mesin las listrik 2 unit

2 Mesin bubut 1 unit

3 Mesin frais 1 unit

4 Mesin gerinda tangan 2 unit

5 Las asetilen 1 unit

6 Mesin gerinda potong 1 unit

7 Mesin bor 1 unit

8 Rol siku 2 buah

9 Palu 2 buah

(11)

11 Mesin gergaji besi 1 buah

12 Mesin pemotong plat 1 unit

13 Mesin penggulung plat 1 unit

14 Gerinda Duduk 1 unit

15 Jangka Sorong 1 buah

3.2.2 Bahan

Bahan–bahan yang digunakan dalam pembuatan mesin pembuat pakan ikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Mesin Pembuat Pakan Ikan

NO BAHAN SPESIFIKASI Jumlah Satuan

1 Besi Siku 5mm 50x50 2 Batang

3 Besi plat 3mm 0.5 m2

4 Besi plat 3mm 30 cm2

5 Besi pipa 16 cm 40 Cm

6 Besi Poros 1 inci 1 Batang

7 Bearing Upc (205-16) 4 Buah

8 Transmisi Sprocket gigi 9 dan 45 1 Set

Pully dan V-Belt 1 Set

9 Elektroda 2,6 Ǿ 1 Kotak

10 Mata Gergaji 1 Buah

11 Baut M10,M12 dan M14 22 Buah

(12)

13 Amplas Sedang 1 Meter

14 Amplas Halus 1 Meter

15 Cat Hammerton 2 Kaleng

16 Kuas ¾ 2 Buah

17 Tinner Elephan 1 Kaleng

18 Batu gerinda 4" 1 Buah

19 Batu gerinda 14" 1 Buah

(13)

3.3 Diagram Prosedur Pembuatan Mesin Pencetak pakan Ikan

Proses pembuatan pembuatanalatpencetakpakanikanini dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

tidak

ya

Gambar 1: Diagram alir Pembuatan Mesin Pembuat pakan Ikan Identifikasi Masalah Pembuatan rancangan Pembuatan konstruksi Uji fungsional Uji kinerja selesai Mulai Modifikasi

(14)

3.4 Prosedur Pembuatan Pakan Ikan 3.4.1 Rancangan Stuktural

1. Unit rangka, terbuat dari besi siku ukuran 50 x 50 x 5 mm. Tinggi 50 cm, lebar 72 cm, dan panjang 139 cm.

Gambar 2. Unit rangka.

2. Hopper, terbuat dari besi plat dengan ketebalan 2 mm, ukuran atas hopper 25x25 cm dan bagian paling bawah berukuran 7 x 7 cm dengan kemiringan 85 derajat dan bagian yang terkena perlakuan terhadap bahan 5 derajat.

Gambar 3. Hopper

(15)

Gambar 5. Saluran pengeluaran

4. Unit pencetak terbuat dari besi plat dengan ukuran ketebalan 5 mm, ulir terbuat dari besi plat dengan ketebalan 5 mm dan poros yang brukuran 1 1/4 inci, kemudian tabung yang berdiameter 16 cm.

Gambar 5. Spiral dan tabung cetakan 5. Unit transmisi terdiri dari 3(tiga) bagian penting, a. Sprocket dan Rantai

Sproket dan rantai yang diperlukan dalam mesin pencetak pakan ikan ini terdiri dari dua tingkat, yang pertama sproket yang berukuran 60 mata gigi, 1 yang berukuran 11 mata gigi, 2 buah 45 mata gigi, dan 2 buah yang berukuran 12 mata gigi.

(16)

Gambar.6 Sproket dan chain b. Puli dan sabuk.

Dalam pembuatan mesin pencetak pakan ikan ini juga didutuhkan puli dan sabuk yang berfungsi menghubungkan putaran dari motor penggerak kealat pencetak pakan ikan, puli yang dipakai berukuran B1x3 pada motor dan B1x7 pada poros penghubung. Dan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

gambar 7. Puli dan Sabuk

c. Poros

Dalam pembuatan mesin ini juga diperlukan poros untuk kedudukan puli yang bertujuan untuk mereduksi daya dari motor penggerak ke alat. Dan poros yang dipakai berukuran 1 inci. Dan dapat ilihat pada gambar di baah ini.

(17)

Gambar 8. Poros 3.4.2 Perakitan Alat

Perakitan Mesin Pembuatan pakan ikan dilakukan setelah semua komponen diatas dibuat kemudian perakiatan dilakukan dengan cara menyatukan semua komponen-komponen tersebut menjadi sebuah rangkaian. Hasil perakitan semua komponen itu dapat dilihat pada gambar berikut.

(18)

3.4.3 Rancangan Fungsional

1. Unit rangka, berfungsi sebagai tempat kedudukan komponen komponen lain.

2. Unit pengumpan, berfungsi sebagai pemasukan dari bahan-bahan yang akan cetak menjadi pakan.

3. Unit pengeluaran, befungsi sebagai saluran dari hasil cetakan.

4. Unit pencetak berfungsi untuk membentuk bahan mentah menjadi bulatan pakan yang dinginkan.

5. Unit transmisi digunakan untuk memutar ulir dalam agar menekan bahan mentah kecetakan.

3.5 Pembuatan Pakan Ikan

Bahan yang digunakan untuk pembuatan pakan ikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4: Bahan pembuat pakan ikan beserta harga

No Bahan Persentase Harga/kg

1 Dedak halus 55% 2.000

2 Tepung ikan 35% 7.000

3 Tepung tapioka 7% 5.500

4 Air 3%

(Padri,2010)

Cara pembuatan pakan ikan.

1. Campur semua adonan dengan komposisi yang telah ditentukan, sebab apabila tidak sesuai pakan yang dihasilkan mudah hancur saat pencetakan.

(19)

2. Beri air dengan kadar air 3%, apabila lebih,pelet yang dihasilkan akan mudah menyatu pada saat pemotongan dan apabila kurang akan mudah hancur saat pemotongan.

(20)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembuatan Serta Perakitan Alat 4.1.1 Pembuatan Alat

a. Rangka Utama Alat Pakan Ikan ( Chasis )

Proses pembuatan mesin pembuat pakan yang pertama adalah pembuatan rangka untuk kedudukan dari komponen-komponen lainnya. Pembuatan chasis atau rangka terbuat dari besi siku dengan ukuran 50x50x5 mm.

Pada Gambar 10 dapat dilihat bentuk dari rangka untuk alat pembuat pakan

Gambar 10. Rangka Mesin Pembuat Pakan Ikan b. Cetakan dan Spiral Pencetak

Bagian yang terpenting dalam alat ini adalah pencetak yang ulir terbuat dari besiplat tebal 5 mm, poros 1’’ dan dapat di lihat pada gambar 9.

(21)

.

Gambar 11. Spiral pencetak cetakan pelet. c. Tabung cetakan

Tabung pencetak terbuat dari besi pipa yang berdiameter 16 cm dengan ketebalan 5mm dan panjang 45cm. Dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12. Tabung pencetak d. Hopper

Proses selanjutnya pembuatan corong pemasukan bahan baku yang dapat dilihat pada Gambar berikut.

(22)

Gambar 13. Hopper c. Unit Transmisi dan Bearing

Sprocket yang digunakan adalah sprocket gigi 45 dan 9. Untuk pully digunakan pully dengan diameter 3” dan 12”. Sedangkan untuk bearing yang digunakan adalah jenis UPC 205-16. Unit Transmisi dan Bearing tersebut bisa dilihat pada Gambar dibawah ini.

G Gambar 14. Unit transmisi Pulli dan Sabuk. Sproket dan Chain.

(23)

Gambar15 : Unit tranmisi bearing UCP.

Gambar 16. Sproket dan Chain. 4.2Perakitan Alat

Perakitan Mesin Pembuat Pakan Ikan dilakukan setelah semua komponen diatas dibuat. Kemudian perakitan dilakukan dengan cara menyatukan semua komponen komponen tersebut menjadi sebuah rangkaian yang berbentuk. Hasil perakitan semua komponen itu dapat dilihat pada Gambar berikut.

(24)

Gambar 17. Disain Alat Pembuat Pakan Ikan 4.3 Spesifikasi alat

Dari pelaksanaan proyek usaha mandiri (PUM) yang telah di laksanakan diperoleh suatu alat yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

1.tinggi alat :102 cm 2.Panjang alat :139 cm 3.Lebar alat :72 cm 4.Berat alat :68 kg 5.Enjine : 4 Hp 6.Rpm dengan beban : 62.7 7.Rpm tanpa beban : 54,4 3.9 pengujian alat

(25)

politeknik pertanian universitas andalas, pada saat pengujian di dapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Pegujian Alat Pembuat Pakan ikan

No PARAMETER PENGUJIAN PENGUJIAN

1 Berat bahan baku awal(kg) 4

2 Pelet yang tercetak utuh(kg) 3.7

3 Pelet yang tidak tercetak(kg) 0.3

4 Waktu(menit) 3.48

5 Rpm tampa beban 262,9

6 Rpm dengan beban 54,4

4.4 kapasitas kerja alat

Untuk mengetahui kemampuan produksi dari mesin pencetak pakan ikan ini dapat dihitung dengan mengetahui hal sbagai berikut.

a. Kapasitas efektif

Kapasitas kerja alat(kg/jam) = 3.7 0.058

Kapasitas kerja alat = 63.8 kg/jam b. Rendemen

(26)

c.Persentase yang tidak tercetak.

(27)

V.ANALISA BIAYA

5.1 Kebutuhan Bahan

Biaya kebutuhan bahan untuk menbuat alat pencetak pakan ikan dapat dilihat dari tabel:

Tabel 6 .Kebutuhan Bahan

NO BAHAN KEBUTUHAN Harga (Rp)

Satuan Jumlah

1 Besi Siku 2 Batang 55.000 110.000

2 Besi stip 1 Batang 35.000 35.000

3 Besi plat 0.3 m2 30.000 30.000

4 Besi Plat 1 m2 45.000 45.000

5 Besi pipa 45 Cm 110.000 110.000

6 Besi poros 1 Batang 100.000 100.000

7 Bearing 4 Buah 33.000 132.000

8 Transmisa 1 Kaleng 80.000 80.000

9 Elektroda 1 Kotak 100.000 100.000

10 Mata gergaji 1 Buah 12,000 12.000

11 Baut 16 Buah 2.000 32.000

12 Amplas 3 M 3.500 10.500

13 Cat 1 Kaleng 42.000 42.000

14 Kuas 1 5.000 5.000

15 Tiner 1 Kaleng 30.000 30.000

16 Batu gerinda 2 Buah 8.000 16.000

17

Motor penggerak (GX 160, 4 HP)

Honda 1 Unit 1.900.000 1.900.000,00

(28)

5.2 Biaya Peralatan Penunjang Proyek Usaha Mandiri. a. biaya penyewaan alat

Biaya peralatan penunjang dari pembuatan alat pencacah jerami dapat di hitung sebagai berikut :

Peyewaan seperangkat alat bengkel 12 hari = Rp5000/jam

Lama hari kerja kerja = 12 hari

Jumlah jam kerja = 6 jam/hari

Total biasa penyewaan alat = 12 hari x 6jam/hari x Rp.5.000/jam = Rp.360.000 b. Biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja yang digunakan untuk membuat alat dapat di hitung sebagai berikut:

Upah tenaga kerja =Rp.50.000/hari

Jumlah tenaga kerja = 5 orang

Total Biaya Tenaga Kerja : 5 x 12x50.000 =Rp.3.000.000 c. Total Biaya

Total Biaya = Biaya bahan+biaya sewa alat+biaya tenaga = Rp. 2.789.500+Rp. 360.000 + Rp. 3.000.000 Total Biaya Pokok Produksi = Rp.6.149.500

d. Harga Jual

Laba yang di inginkan =30% dari harga pokok produksi =30% . Rp 6.149.500

=Rp. 1.844.850 Harga jual = Biaya pokok produksi + Laba yang diinginkan

= 6.149.500 + 1.844.850 = Rp. 7.994.350

(29)

e. Analisa Biaya Operasi Alat Asumsi:

 Harga jual alat (P) = Rp. 7.994.350

 Umur ekonomis (N) = 5 tahun

 Harga akhir (S) = 10%*P

 Bunga modal (I) = 12% /tahun

 Jam kerja/tahun = 2100 jam/tahun

 Jam kerja/hari = 6 jam

 Biaya gudang = 0.5 % *P /tahun

 Upah operator (Rp)/hari = Rp.40.000/hari

 Jumlah operator = 1 orang

 Harga bahan bakar/liter = Rp.5.000/liter  Kebutahan bahan bakar/jam =0,9 liter/jam

 Kapasitas =63.8 kg/jam

5.3 Biaya Tetap ( Fixed cost )

 Biaya penyusutan (D) S=10%*P S=10%*Rp. 7.994.350 = Rp.799.435 D = 7.994.350 – 799.435 5 D=Rp 1.438.983 /tahun

(30)

 Bunga Modal(I) I = 12%(7.994.350)(5+1) 2*5 I=Rp. 575.593,2/tahun  Biaya Gudang (G) G = 0.5% * 7.994.350 5 G=Rp. 799.435/tahun

Total biaya tetap = Biaya penyusutan + Biaya gudang + Bunga modal = Rp 1.438.983 + Rp. 799.453 + Rp 575.593,2 = Rp. 2.814.010,2 /tahun

5.3 Biaya Tidak Tetap ( Variable Cost )

= 40.000 * 1 6 = Rp. 6.666,83 /jam  Biaya pemeliharaan = 1.2%(P-S) 100 jam =1.2%(7.994.350 – 799.435) 100 =Rp. 863,4/jam  Konsumsi Bahan Bakar = 0,9 x Rp 5.000

(31)

Total Biaya Tidak Tetap = Upah operator + Biaya pemeliharaan + Biaya bahan bakar =Rp. 6.666,83 + Rp. 863,4 + Rp.4.500 =Rp.12.030,23/jam Biaya Pokok ( BP ) BP = 2.814.010,2 / 2.100 + 12.030,23 63.8 BP = 209,7/kg

5.4 Break Even Point (BEP) BEP = BT(Rp/th)

BP(Rp/th)

BEP = 2.814.010,2 209,7

BEP = 13.449,4 Kg/tahun

Dengan demikian didapatkan biaya pokok sebesar BP = 209,7/kg dan titik impas yang didapatkan yaitu sebesar 13.449,4 Kg/tahun baru modal yang ditanamkan pada mesin pencetak paan ikan dapat kembali.

(32)

5.5 Harga Pakan Ikan.  Dedak halus = 55 x 2.000 100 = 11.000  Tepung ikan = 35 x 7.000 100 = 2.450  Tepung tapioka = 7 x 5.500 100 = Rp.385

Total biaya bahan dalam 1 kg pelet = dedak halus + tepung ikan + tepung tapioka = 11.000 + 2.450 + 385 = Rp 3.935/Kg BTT/KG = BTT C = 13.449,4 63.9 = Rp 2.101,5/Kg

Harga jual pakan/kg = total biaya bahan + BTT/Kg + 30% = 3.935 + 2.010,5 + 30%

(33)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri (PUM) dengan alat pembuat pakan ikan untuk pembuatan pakan untuk ikan dalam kehidupan petani yang bergelut dalam usaha perikanan dapat diketahui bahwa:

1. Kapasitas efektif dari mesin ini adalah 63,9 Kg/jam itu merupakan hasil pelet yang dihasilkan.

2. Rendemen dari alat ini adalah 92.5 %.

3. Biaya balik modal akan mencapai titik impas pada 13.449,4 kg/tahun 6.2 Saran

1. Alat ini masih perlu dimodifikasi terutama pada mata pisau agar pemotongan pelet ya lebih mudah dan tidak panjang-panjang karena menghambat penjatuhan pada tempat pengeluaran pelet jadi.

2. Pada bagian tranmisi perlu di beri pengaman karena dikawatirkan dapat membahayakan operator sendiri.

3. Kisaran spiral sama, menyebabkan pematan pada pelet kurang efektif. 4. Sebaiknya kerangka juga harus di perkecil karena kerangka yang dipakai

saat ini terlalu besar untuk skala ramah tangga.

5. Seharusnya posisi atau dudukan mesin diberikan pengamanan seperti karet bantalan agar dapat mengurangi goncangan atau getaran.

(34)

DAFTAR PUSTAKA MakananIkan.PenebarSwadaya, Jakarta.Pratomo,M., 1983

Daryanto., 1993. Dasar –DasarTeknikMesin. RinekaCipta, Jakarta. Mudjiman, A., 1998.

.AlatdanMesinPertanian.DepartemenPendidikandanKebudayaan, Jakarta. Suryanto,H. 1990.

Achmad., Z., 1999. ElemenMesin I. RafikaAditama, Bandung. Anonimous., 2009.

GambarTeknik.http://gambarteknik. blogspot. com/2012/08/Pulley-type-v.html. Anonimous., 2011. PakanIkan.http://id.wikipedia.org/wik/Pakan

[10 September, 2012]

Alat Dan Mesin Pertanian, Padang : Universitas Andalas. 25hal.

Syafri, Edi.2011. BKPM Elemen Mesin.Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Payakumbuh. wikipedia.2013."definisi engine".http://en.wikipedia.org/wiki/Machine sumber: http://rcn56.blogspot.com/2011/02/pa...5546746fdf0dac http://www.squidoo.com/formulasi_pakan_ikan_udang http://www.cargill.co.id/id/products/animal-nutrition/aqua-feed/index.jsp http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2013/01/08/cara-sederhana-membuat-pakan-ikan-523377.html http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=7257 http://www.kabar24.com/index.php/kelangkaan-ikan-sukabumi-datangkan-ikan-dari-jakarta/ http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan

(35)

LAMPIRAN 1. Gambar Teknik Mesin Pencetak Pakan Ikan

Tampak Depan Tampak Bawah

Tampak Tampak

(36)
(37)

LAMPIRAN 3. Proses Pembuatan Mesin Pencetak Pakan Ikan

Gambar. Pengeboran besi suku . gambar.Pengelasan Tabung.

Gambar. Pembubutan Spiral. Gambar21.Pembubutan Kedudukan Sproket.

(38)

LAMPIRAN 4. Adonan Dan Hasil Cetakan

Gambar. Adonan pakan ikan. Gambar Hasil Pembuatan Adonan Pelet

(39)

LAMPIRAN 5. Hasil Pencetakan Pelet Yang Sudah Jadi. Tampak Atas

Tampak depan

Gambar

Tabel 1:kandungan protein dan lemak pada bahan baku pakan ikan.
Tabel 2. Alat & Mesin  yang Dibutuhkan Pada Pelaksanaan PUM
Tabel 3. Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Mesin Pembuat Pakan Ikan
Gambar 1: Diagram alir Pembuatan Mesin Pembuat pakan IkanIdentifikasi MasalahPembuatan rancanganPembuatan konstruksiUji fungsionalUji kinerjaselesaiMulaiModifikasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut menunjukkan bahwa total waktu rata-rata mencit menjentikkan ekornya pada kelompok uji III lebih panjang dari kelompok kontrol yang berarti bahwa

Dari keterangan diatas,maka saya akan melakukan Analisa potensi pasar sehingga nantinya akan didapat besar potensi pasar yang sebenarnya berdasarkan

Yang diberi judul ” PERHITUNGAN LIGHTNING PERFORMANCE DENGAN MENGGUNAKAN OVERHEAD GROUND WIRE PADA PENYULANG RUKO DI PLN AREA SERPONG”.. Tugas Akhir ini disusun

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gerlar Sarjana Teknik (S.T.) pada

1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam kegiatan Proyek Akhir ini adalah : a Pemanfaatan Microsoft Access dilaksanakan di Bagian Sekretaris, PT Kertarajasa Raya b Pengarsipan

Model proses terdiri dari tahapan sebagai berikut: (1) system information engineering and modeling – kebutuhan dari keseluruhan sistem admisi online didapatkan melalui

Dan mengacu pada situasi ekonomi Indonesia saat ini dan kondisi industri pakaian jadi skala kecil dan menengah di Semarang pada khususnya yang terus mengalami penurunan, maka

Artikel ini berbasis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi yang dilakukan selama tiga bulan (Agustus-Oktober 2018) pada para perantau Minangkabau di