• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMBELIAN PADA PT ORGAN JAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMBELIAN PADA PT ORGAN JAYA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING

Volume 9 No. 1, April 2009 : 1 - 8

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI

PEMBELIAN PADA PT ORGAN JAYA

Oleh

* H. Moermahadi Soerja Djanegara, * Triandi dan Skundita Pratikno

* Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

ABSTRACT

The goal of this research is to evaluate the role of operational audit. Is it adequate to increase buying function effectiveness and efficiency ? Based on finding result obtained when operational audit was done in buying function, do the managements take steps to optimize activities that have not been optimized yet ?

Based on research that has been done, several facts as follows are found. The firm has had standard procedure and policy of buying. The buying procedure and policy are always evaluated by internal auditors in a team, either the procedure and policy effectiveness themselves or the realization. The operational audit should be carried out by internal auditors. In PT Organ Jaya, operational audit is handled by internal auditors team arranged by general manager. The director assigns general manager to form internal auditors team. The realization of auditing is done in auditing phases. Operational audit in 2007 period yielded several finding results.

The findings obtained are among other things as follows. The firm has never renewed suppliers’ name and has never tried to bring about tender process in buying. Storehouse department still has lack of employees, it can be observed when receiving goods in a large numbers. Store department side is unable to handle in receiving, checking, and storing of goods in storehouse.

The storehouse department side often does not conduct checking on quality of goods received. Sending and receiving of goods in storehouse is often late. There are found of worn-out stocks which are not able to be produced.

Keywords : Operational Audit; Buying function

PENDAHULUAN

Untuk mengetahui apakah kegiatan operasional telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, maka perlu adanya audit operasional. Audit operasional memiliki peran untuk mengevaluasi keefektifan, keefisienan dan keekonomisan operasi perusahaan. Audit operasional ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan dan memberikan informasi kepada pihak manajemen mengenai rekomendasi atau saran perbaikan yang bisa diambil guna meminimalkan kegiatan

operasional perusahaan yang kurang efektif, efisien dan ekonomis, yang berdampak pada kerugian-kerugian yang dialami oleh perusahaan.

Fungsi-fungsi yang terdapat dalam perusahaan memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan agar sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan perusahaan. Salah satu fungsi yang penting dalam sebuah perusahaan adalah fungsi pembelian, karena fungsi pembelian memiliki tanggung jawab untuk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan dengan biaya sehemat mungkin dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

(2)

2

Fungsi pembelian dalam sebuah perusahaan manufaktur terutama melakukan pembelian bahan baku yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi perusahaan dan juga melakukan pembelian barang-barang dan jasa-jasa lain yang dibutuhkan oleh perusahaan guna mendukung kegiatan usaha dari perusahaan tersebut dengan didasarkan pada prinsip 3E (Efektif, Efisien dan Ekonomis), supaya tidak muncul biaya-biaya yang semestinya tidak perlu dikeluarkan perusahaan.

Sesuatu dikatakan efektif, apabila perusahaan bisa mencapai tujuan perusahaan tanpa memikirkan biaya yang dikeluarkannya. Pernyataan ini sebenarnya sangat janggal, karena menurut prinsip ekonomi suatu kegiatan usaha pasti menginginkan tujuannya dapat tercapai dengan biaya yang seminimal mungkin. Sedangkan efisien dan ekonomis hampir memiliki arti yang sama, yaitu meminimalkan dan menggunakan seluruh daya dan upaya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuannya. Maka dari itu penilaian terhadap efektif, efisien dan ekonomi sebuah perusahaan tidak bisa dipisahkan.

Efektivitas dan efisiensi fungsi pembelian dapat ditingkatkan melalui audit operasional. Dengan audit operasional terhadap fungsi ini, diharapkan dapat dihasilkan saran-saran atau rekomendasi untuk lebih meningkatkan kegiatan operasional yang dinilai masih kurang optimal dari fungsi pembelian sehingga dapat terlaksana secara lebih efektif dan efisien.

Sangat disayangkan jika perusahaan seperti PT Organ Jaya, yang telah bisa mengekspor hasil produksinya ke luar negeri harus mengalami kerugian hanya karena kelalaian tugas suatu fungsi atau bagian di dalamnya atau dikarenakan kurang optimalnya suatu prosedur yang selama ini dijalankan oleh perusahaan. Untuk itulah penulis mengadakan penelitian di PT Organ Jaya, yaitu mengadakan audit operasional atas fungsi pembelian untuk menilai kefektifan dan keefisienan kegiatan yang selama ini dijalankan oleh fungsi pembelian PT Organ Jaya.

Dalam hal ini penulis ingin menekankan pada efektivitas dan efisiensi fungsi pembelian pada PT Organ Jaya. Apakah kegiatan pembelian yang selama ini dijalankan oleh perusahaan sudah cukup optimal atau belum,

sehingga kegiatan pembelian yang selama ini dilaksanakan oleh perusahaan tersebut apakah bisa terus dilanjutkan atau perlu diadakan suatu tindakan koreksi terhadap kegiatan pembelian yang dinilai masih kurang optimal. Maka dari itu penulis mengadakan penelitian mengenai audit operasional yang dilaksanakan pada kegiatan pembelian PT Organ Jaya guna meningkatkan kefektifan dan kefisienan fungsi pembelian pada PT Organ Jaya tersebut.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan 2 metode, yaitu:

1) Riset lapangan (field research)

Penelitian yang dilakukan secara langsung dengan maksud untuk mengetahui keadaan yang terjadi di lokasi penelitian. Penulis memperoleh langsung dari sumbernya dengan cara:

a) Wawancara (interview)

Dalam wawancara ini penulis melakukan penelitian dan tanya jawab langsung pada pihak perusahaan guna memperoleh data yang lebih jelas dan informasi yang benar.

b) Pengamatan (observation)

Untuk lebih meyakinkan penulisan proposal ini penulis mengadakan penelitian dan pencatatan dari perusahaan, pengamatan secara langsung atau aktivitas operasi perusahaan.

c) Penelitian bukti dokumen dan catatan perusahaan. Dilakukan dengan meneliti bukti-bukti, dokumen, laporan dan catatan perusahaan secara langsung.

2) Riset kepustakaan (library research)

Studi kepustakaan merupakan salah satu bentuk penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan data yang dibutuhkan berdasarkan buku-buku teks, kamus dan catatan kuliah, sehingga memperoleh penelitian teoritis yang diperlukan untuk menganalisa data dari obyek penelitian.

(3)

3 Peranan Audit Operasional dalam

Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Fungsi Pembelian pada PT Organ Jaya

Sesuatu dikatakan efektif, apabila perusahaan bisa mencapai tujuan perusahaan tanpa memikirkan biaya yang dikeluarkannya. Pernyataan ini sebenarnya sangat janggal, karena menurut prinsip ekonomi suatu kegiatan usaha pasti menginginkan tujuannya dapat tercapai dengan biaya yang seminimal mungkin. Sedangkan efisien dan ekonomis hampir memiliki arti yang sama, yaitu meminimalkan dan menggunakan seluruh daya dan upaya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuannya. Maka dari itu penilaian terhadap efektif, efisien dan ekonomi sebuah perusahaan tidak bisa dipisahkan.

Efektivitas dan efisiensi fungsi pembelian dapat ditingkatkan melalui audit operasional. Dengan audit operasional terhadap fungsi ini, diharapkan dapat dihasilkan saran-saran atau rekomendasi untuk lebih meningkatkan kegiatan operasional yang dinilai masih kurang optimal dari fungsi pembelian sehingga dapat terlaksana secara lebih efektif dan efisien.

Dari hasil audit operasional yang dilakukan atas fungsi pembelian PT Organ Jaya, ternyata masih ditemukannya beberapa kegiatan berdasarkan evaluasi pengendalian internal fungsi pembelian. Setelah dilakukan audit operasional, maka diberikanlah beberapa saran atau rekomendasi kepada pihak manajemen untuk memperbaiki beberapa kegiatan yang masih kurang optimal tersebut.

Dengan mengadakan audit operasional atas Fungsi Pembelian PT Organ Jaya maka kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam kegiatan atau prosedur dan kebijakan perusahaan dapat diketahui secara dini. Dengan memberikan saran atau rekomendasi yang lebih baik, maka dapat mengurangi kerugian yang mungkin akan dialami oleh perusahaan jika kelemahan-kelemahan yang ada tidak segera diperbaiki.

Dalam audit operasional ini dilaksanakan wawancara yang menghasilkan bukti-bukti keterlambatan pengiriman barang yang sering dilakukan oleh permasok. Yang kelak bisa menjadi masukan bagi pihak manajemen untuk mempertimbangkan

pengalihan ke pemasok baru yang lebih disiplin dalam memenuhi perjanjian pembelian antara perusahaan dengan pemasok, sehingga keterlambatan pengiriman barang bisa diminimalisasi.

Selain dari hasil-hasil pemeriksaan terhadap Bagian Pembelian, ditemukan juga kondisi bahwa tidak ditemukannya jabatan internal auditor dalam struktur organisasi perusahaan. Perusahaan menganggap untuk internal audit masih bisa menggunakan karyawan-karyawan yang ada dengan cara membentuk tim audit intern. Biasanya Direktur memberikan MEMO kepada Manajer Umum untuk membentuk tim pemeriksa intern. Hal ini bisa mempengaruhi tingkat independensi dari audit operasional yang akan dilaksanakan. Apabila Manajer Umum menunjuk salah satu karyawan dalam tim yang merupakan karyawan dari bagian yang akan diperiksa, karena tidak ada pernyataan yang menunjukkan komposisi dari tim pemeriksa intern yang akan dibentuk. Maka sudah dapat dipastikan tim pemeriksa intern yang terbentuk bisa jadi tidak independen. Untuk kondisi temuan seperti ini dapat diberikan saran perbaikan seperti Mengangkat karyawan untuk menduduki posisi internal auditor yang independen. Atau jika mengangkat karyawan dinilai terlalu memakan biaya yang cukup besar, maka dalam MEMO yang diberikan oleh Direktur kepada Manajer Umum dinyatakan mengenai batasan bahwa karyawan suatu bagian jangan sampai tergabung dalam tim pemeriksa intern yang memeriksa bagiannya sendiri, supaya hasil pemeriksaannya menjadi independen.

Dari audit operasional ini juga dilakukan pengamatan terhadap bagian yang kurang optimal. Contohnya Bagian Gudang yang jumlahnya dinilai masih kurang, karena mengalami kesulitan pada saat menerima, memeriksa atau mengecek dan menyimpan barang yang dibeli dari pemasok jika jumlah barang yang datang pada hari itu jumlahnya cukup banyak.

Untuk beberapa hal yang dinilai masih lemah tersebut telah diberikan saran atau rekomendasi guna memperbaiki kegiatan yang masih kurang optimal tersebut. Misalnya antara lain perusahaan dianjurkan untuk mulai mencari pemasok baru, guna menghindari

(4)

4

kerja sama yang tidak baik yang mungkin terjalin antara Bagian Pembelian dengan pihak pemasok. Membuat kolom tick mark mengenai kualitas barang yang di terima dalam Bukti Penerimaan Barang (BPB). Dalam MEMO yang diberikan oleh Direktur sebaiknya diberikan pernyataan mengenai batasan anggota tim pemeriksa intern yang tergabung di dalamnya tidak boleh ada unsur bagian yang akan di audit, karena hasil audit yang dilaporkan akan menjadi tidak independen.

Kesimpulan dari keseluruhan audit operasional yang dilakukan pada fungsi pembelian PT Organ Jaya ini telah membuktikan bahwa dengan dilakukan audit operasional telah dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi fungsi pembelian. Hal ini terlihat dari:

1. Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam perusahaan dapat diketahui secara dini, sehingga dapat segera diberikan saran atau rekomendasi yang baik. Dengan memberikan saran atau rekomendasi yang lebih baik, maka dapat mengurangi kerugian yang mungkin akan dialami oleh perusahaan jika kelemahan-kelemahan yang ada tidak segera diperbaiki.

2. Prosedur dan kebijakan yang selalu dievaluasi keefektifan dan keefisienannya. Apakah prosedur dan kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut sudah merupakan prosedur dan kebijakan yang tepat, atau masih bisa dibuat prosedur dan kebijakan lainnya yang lebih efektif dan efisien.

3. Pelaksanaan kegiatan operasional pembelian dievaluasi ketaatannya sesuai dengan prosedur dan kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan.

4. Dari semua temuan yang menyatakan kelemahan-kelemahan yang terjadi, telah diberikan alternatif yang lebih baik berupa saran atau rekomendasi atas kegiatan-kegiatan yang dinilai masih lemah atau kurang optimal.

5. Koordinasi antar bagian di dalam kegiatan pembelian menjadi baik. Contohnya pada saat penerimaan barang pesanan dari pemasok yang datang ke gudang dalam jumlah yang cukup banyak Telah ditetapkan pada hasil laporan pemeriksaan operasional bahwa pada saat barang

pesanan dari pemasok yang datang ke gudang dalam jumlah yang cukup banyak, maka bagian lain akan diturunkan untuk membantu penerimaan barang tersebut.

Pihak manajemen sepanjang ini telah mengubah atau memperbaharui salah satu prosedurnya berdasarkan rekomendasi yang telah diberikan. Yaitu, menambahkan kolom tick mark mengenai kualitas barang yang diterima dalam Bukti Penerimaan Barang (BPB). Karena hal ini memang sudah sering menjadi temuan di beberapa audit operasional tahun-tahun sebelumnya, hanya saja baru bisa terealisasi saat ini. Oleh karena itu, kegiatan audit operasional yang dilaksanakan pada fungsi pembelian PT Organ Jaya kali ini telah menunjukkan peranannya sebagai peningkat keefektifan dan keefisienan kegiatan pembelian perusahaan.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada PT Organ Jaya atas peranan audit operasional dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi fungsi pembelian, seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat dibuat beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Perusahaan telah mempunyai prosedur dan kebijaksaan pembelian yang baku. a. Prosedur pembelian:

1) SPP dibuat dua rangkap dan sudah diotorisasi oleh bagian yang membutuhkan barang, dan didistribusikan kepada: a) SPP-1 (Asli) : Bagian Pembelian b) SPP-2 (Copy) : Bagian Gudang/Bagian yang membutuhkan (sebagai arsip)

2) Pembelian di atas dari Rp.40.000.000,00 atau barang yang sifatnya tidak rutin dibeli, otorisasi oleh Manajer Pembelian. Pembelian di bawah dari Rp.40.000.000,00 dan atau barang yang sifatnya rutin dibeli, otorisasi oleh Kepala Bagian Pembelian.

(5)

5 3) Staff pembelian melakukan

seleksi pemasok dengan menggunakan nama-nama yang terdapat dalam database pemasok yang dimiliki oleh perusahaan melalui via telepon. 4) Setelah pemasok ditentukan,

bagian pembelian menentukan kuantitas, harga, waktu pengiriman serta syarat pembayarannya.

5) Jika semua telah dicatat dan disetujui, Bagian Pembelian menyiapkan Purchase Order (PO) rangkap empat. Kemudian PO diotorisasi berdasarkan nominal harga dan sifat pembeliannya, PO yang telah diotorisasi lalu didistribusikan kepada:

a) PO-1 (Asli) : Pemasok b) PO-2 (Copy) : Bagian

Akuntansi

c) PO-3 (Copy) : Bagian Gudang

d) PO-4 (Copy) : Bagian Pembelian (sebagai arsip) 6) Atas dasar Purchase Order (PO)

lembar pertama yang diterima dari bagian pembelian, pemasok membuat Surat Jalan (SJ) dan melakukan pengiriman barang yang dipesan ke Bagian Gudang. 7) Bagian Gudang menerima

barang dari pemasok dan kemudian mencocokan dan memeriksa barang-barang yang tercantum dalam Purchase Order (PO) lembar ketiga dengan barang-barang yang tercantum dalam Surat Jalan (SJ).

8) Bila barang-barang yang tercantum dalam Purchase Order (PO) lembar ketiga dengan barang-barang yang tercantum dalam Surat Jalan (SJ) sesuai, serta kuantitasnya tepat, maka bagian gudang membubuhkan tanda tangan dan nama jelas pada Surat Jalan (SJ).

a. SJ-1 (Asli) : Bagian Gudang (sebagai arsip)

b. SJ-2 (Copy) : Pemasok

9) Berdasarkan Surat Jalan (SJ) yang diterima, bagian gudang mencatat penerimaan barang ke dalam kartu persediaan gudang dan membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB) rangkap tiga yang diotorisasi oleh kepala bagian gudang dan didistribusikan kepada: a) BPB-1 (Asli) : Bagian Akuntansi b) BPB-2 (Copy) : Bagian Pembelian c) BPB-3 (Copy) : Bagian Gudang (sebagai arsip) 10) Berdasarkan Purchase Order (PO)

lembar kedua dan Bukti Penerimaan Barang (BPB) lembar pertama, Bagian Akuntansi membuat jurnal pembelian. Kemudian bukti transaksi tersebut di arsipkan menurut nomor urutnya. 11) Bagian Keuangan mendapatkan

faktur dari pemasok dan berdasarkan faktur tersebut Bagian Keuangan menyiapkan Bukti Kas Keluar (BKK) rangkap dua. Bukti Kas keluar (BKK) lembar pertama digunakan untuk membuat Register Bukti Kas, sedangkan Bukti Kas Keluar (BKK) lembar kedua menjadi arsip bagi Bagian Keuangan.

b. Kebijakan pembelian:

1) Setiap pembelian dilakukan oleh bagian pembelian.

2) Pembelian terjadi jika ada permintaan pembelian dari bagian gudang karena persediaan yang ada sudah mencapai titik reorder point atau dari bagian yang membutuhkan barang tertentu. 3) Pembelian dapat dilakukan

secara tunai maupun kredit. 4) Pembelian dilakukan dengan

memilih pemasok yang sudah diseleksi.

5) Setiap pembelian dilakukan secara tertulis seperti surat

(6)

6

permintaan pembelian atau purchase order.

6) Adanya otorisasi yang dilakukan oleh pejabat yang berwenang atas pembelian untuk memastikan kelengkapan dan kejelasan dokumen sebelum dikirim ke pemasok.

7) Pembelian barang jumlah nominal harga di atas Rp.40.000.000,00 dan atau barang yang sifatnya tidak rutin dibeli (misalnya mesin) otorisasi pembelian oleh Manajer Pembelian.

8) Pembelian barang jumlah nominal di bawah Rp.40.000.000,00 dan atau barang yang sifatnya rutin dibeli oleh perusahaan (misalnya bahan baku di gudang yang sudah mencapai titik pemesanan kembali) maka otorisasi pembelian oleh Kepala Bagian Pembelian.

2. Prosedur dan kebijakan pembelian ini selalu di evaluasi oleh tim pemeriksa intern perusahaan baik efektivitas prosedur dan kebijakan itu sendiri maupun ketaatan pada pelaksanaannya. 3. Dalam melakukan audit operasional,

dibentuk tim pemeriksa intern secara temporer yang terbentuk atas perintah Direktur perusahaan kepada Manajer Umum sebagai ketua tim dan anggota tim dari Bagian Keuangan dan Bagian Akuntansi. Auditor internal yang secara formal tidak terdapat dalam struktur organisasi PT Organ Jaya.

4. Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.

a. Tahap perencanaan pemeriksaan. b. Tahap pelaksanaan pemeriksaan. c. Tahap pengembangan temuan

pemeriksaan.

d. Tahap pelaporan hasi pemeriksaan. 5. Dari hasil audit operasional untuk periode

yang di audit tahun 2007, diperoleh hasil temuan sebagai berikut.

a. Perusahaan tidak pernah memperbaharui nama-nama pemasok yang ada dalam daftar pemasok yang

dimiliki oleh perusahaan selama ini dan tidak pernah mencoba melakukan proses tender dalam pembelian ke pemasok.

b. Bagian Gudang masih kekurangan karyawan, sangat terlihat pada saat menerima barang yang dipesan dari pemasok dalam jumlah yang cukup banyak, Bagian Gudang terlihat sangat kewalahan untuk menerima, memeriksa atau mengecek dan menyimpannya di gudang.

c. Bagian Gudang lebih sering tidak memeriksa kualitas barang yang diterimanya.

d. Pengiriman dan penerimaan barang di gudang perusahaan sering terlambat.

DAFTAR PUSTAKA

Akmal. 2006. Pemeriksaan Intern (Internal Audit), Penebar Swadaya, Jakarta.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasly. 2006. Auditing dan Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu, Jilid 2, Edisi 9, Penerjemah: Ford Lumban Gaol, PT Indeks - Kelompok Gramedia, Jakarta.

Boynton, William C., Raymond N. Johnson, dan Walter G. Kell. 2003. Modern Auditing, Jilid 2, Edisi 7, Alih Bahasa: Paul A. Rajoe, Gina Gania dan Ichsan Setiyo Budi, Erlangga, Jakarta.

Guy, Dan M., C. Wayne Alderman, dan Alan J. Winters. 2003. Auditing, Jilid 2, Edisi 5, Alih Bahasa: Paul A. Rajoe dan Ichsan Setiyo Budi, Erlangga, Jakarta.

Kantor Akuntan Publik Ghazali, Sahat dan Rekan. 2007. Pelayanan – Jasa Audit, http://www.sahatpardede.com

(Diakses 30 Juni 2007).

Louwers, Timothy J., Robert J. Ramsay, David H. Sinason and Jerry R. Strawser. 2005. Auditing and Assurance Service, Mc Graw-Hill International Edition, The Mc Graw-Hill Companies, Inc., America. Messier, Jr. William F., Steven M. Glover, dan

Douglas F. Prawitt. 2005. Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan Sistematis, Buku 2, Edisi 4, Alih Bahasa: Nuri Hinduan, Salemba Empat, Jakarta.

(7)

7 Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi 3,

Cetakan 3, Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi. 2002. Auditing, Edisi 6, Cetakan 1,

Salemba Empat, Jakarta.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3, Cetakan 1, Balai Pustaka, Jakarta.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2001. Klarifikasi Istilah Teknis Auditing di Lingkungan Pengawasan Pemerintah, Edisi 1.

Ruchyat Kosasih. 1993. Auditing – Prinsip dan Prosedur, Buku 1, Edisi 5, Ruchko, Bandung.

Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer, dan James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal Auditing – Audit Internal Sawyer, Buku 1, Edisi 5, Alih Bahasa: Desi Adhariani, Salemba Empat, Jakarta.

Soejono Karni. 2000. Auditing – Auditing Khusus dan Auditing Forensik dalam Praktik, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Sofjan Assauri. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi (1999), Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Strawser, Jerry R and Robert H. Strawser. 2001. Auditing Theory and Practice, Ninth Edition, The Thomson Learning Custom Publishing, USA.

Sukrisno Agoes. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik, Jilid 1, Edisi 3, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik, Jilid 2, Edisi 3, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Taylor, Donald H. 1991. Auditing – Integrated Concepts and Procedures, Fifth Edition, John Wiley and Sons, Inc., New Jersey Whittington, O. Ray, and Kurt Pany. 2004.

Principles of Auditing and Other Assurance Service, Fourteenth Edition, The Mc Graw Hill Companies, Singapore. Wikipedia Foundation, Inc. 2007. Audit,

http://id.wikipedia.org/wiki/ (Diakses

Referensi

Dokumen terkait

Penurunan jumlah kunjungan pasien dapat menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan yang kurang.Dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan,konsumen dipengaruhi oleh

Berdasar analisis yang telah peneliti lakukan, motif yang melatarbelakangi perempuan Surabaya membaca rubrik For Her Jawa Pos adalah motif Pengawasan, motif

Untuk beberapa kasus seperti pengujian pada Tabel 4.4, dapat diambil kesimpulan bahwa semua node berhasil mengirim pada time slot yang telah dijadwalkan dan

Ruas jalan Manado – Tomohon termasuk dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan Antara Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kota Manado dan Pusat Kegiatan Wilayah

Hasil pendataan tahun pertama 2009 hutan rasamala Bodogol TNGGP masih termasuk kategori hutan sekunder, hal ini dicirikan oleh susunan diameter batang tumbuhan yang sebagian

Perkembangan teknologi terutama teknologi komunikasi dan teknologi informasi (TIK) telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan tak terkecuali pendidikan. Disadari daerah

Kata-kata yang bercetak miring pada kutipan tersebut mengandung majas alusio lokalitas Minangkabau. Alusio lokalitas Minangkabau berusaha menyugestikan kesamaan antarorang,

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada baba sebelunya dapat disimpulkan bahwa pada pengujian pengaruh jumlah komponen utama dengan variasi jumlah komponen utama 5,