PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK
BERBASIS PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT
PUSAT STUDI LINGKUNGAN HIDUP
Universitas Gadjah Mada (UGM)
BERBASIS PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT
Drs. Iqmal Tahir, M.Si. P t St di Li k Hid (PSLH) Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Universitas Gadjah Mada, Sekip Utara, Yogyakarta, 55281
Tel : 0857 868 77886; Fax : 0274-545188 Email : iqmal@ugm.ac.id atau iqmal.tahir@yahoo.com
Website : http://iqmal.staff.ugm.ac.id http://iqmaltahir.wordpress.com
Timbunan Sampah Domestik: • Bau
• Penyakit
• Merusak Pemandangan
MASALAH SAMPAH DOMESTIK
• Merusak Pemandangan • Banjir
Bagaimana Bagaimana
Bagaimana pendapat anda soal pembuangan sampah dengan cara berikut ?
Penanganan Ilustrasi Dampak ?
Membuang sampah
di halaman /tepi
jalan
Membuang sampah
di bantaran sungai
M
b k
h
Membakar sampah
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
Universitas Gadjah Mada
TANTANGAN PENGELOLAAN SAMPAH
Cepatnya peningkatan volume sampah (jumlah penduduk,
sistem produksi, jenis produk)
Masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan
k t d
i
h
t i
t
i t k it
masyarakat, dunia usaha serta instansi terkait
Masih konvensionalnya pendekatan pengelolaan sampah
(end of pipe)
Timbulnya kerawanan sosial dan dampak lingkungan di
sekitar lokasi TPS dan TPA
Kekaburan wewenang dan tanggungjawab siap
g
gg
gj
p
sebenarnya yang paling berwenang sebagai pengelola
sampah.
• Open
1. Lahan ?
2. Penolakan
masyarakat !
3. Pencemaran udara ?
p
Dumping
• Sanitary
Landfill
• Incinerator?
4. Pencemaran air
tanah ?
5. Estetika ?
6. Kesehatan Pemulung
?
7. Rantai makanan
(ternak di TPA)
8 dll
8. dll
Volume sampah
terangkut ke TPA =
40-70%
Sampah:
Sumberdaya yang tidak siap pakai (Radyastuti, 1996)
Komposisi sampah rerata kota
di I d
i (SLHI 2003)
Ada potensi tersembunyi :
Ekonomi, manfaat/guna
plastik & karet 12% logam 4% kaca 4% tekstil 1% daun-daun 7% debu 1%di Indonesia (SLHI, 2003)
Sampah organik = 79,45 %
Sampah anorganik = 20,55 %
Pertanyaan :
B
i
makanan 58% kertas 11% karton 2%Bagaimana upaya penanganan
sampah supaya bisa menggali
potensi yang tersembunyi ?
Perlu paradigma baru
penanganan sampah
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
Universitas Gadjah Mada
Strategi baru pengelolaan sampah
Reduksi Reuse
Reduksi
Reuse ReuseRecycle/recovery
Disposal (landfill)
Recycle/recovery Disposal (landfill) Paradigma lama : End of pipe Paradigma baru : Goodhouse keepingCONTOH APLIKASI 3 R DALAM PENGELOLAAN
SAMPAH RUMAH TANGGA
R
educe
Mengurangi penggunaan barang konsumsi sekali pakai Menghindari penggunaan wadah / kemasan sekali pakai Membeli barang dengan jumlah sesuai kebutuhan Menggunakan batu batere recharge
Bawa tas belanja Beli pulsa elektronik Pakai gelas dan piring Pakai gelas dan piring Fotokopi bolak balik Makan hingga habis
Menggunakan sapu tangan (lap) kain
R
euse
Menggunakan botol untuk isi ulang / refill
Menggunakan peralatan yang dapat dicuci dan dipakai ulang Menggunakan lagi tas plastik bekas
Kaleng cat utk pot bunga
Gelas aqua utk tempat pembibitan tanaman Kertas bekas untuk buat amplop
Botol aqua bekas untuk wadah minuman Memanfaatkan sampah untuk hiasan
R
ecycle
Mengolah sampah organik menjadi kompos Menggunakan wadah plastik bekas untuk pot
Menggunakan beberapa macam sampah (sedotan, pita, dll) untuk bahan kerajinan Membuat kompos dari sampah organik
Membuat kertas dari sampah kertas Membuat pot bunga dari sampah plastik Membuat bataco dari styrofoam Membuat benda kerajinan dari sampah Membuat biogas dari sampah organik Membuat biorang dari sampah organik
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK:
PENGOMPOSAN
PROSES PENGOMPOSAN
Pengomposan adalah peruraian biomassa organik baik yang berlangsung secara aerob maupun anaerob menjadi komponen-komponen persenyawaan yang lebih sederhana
FAKTOR PEMBENTUKAN KOMPOS:
• Bahan baku dan ketersediaan nutrien • Bahan baku dan ketersediaan nutrien • Ukuran partikel
• Kelembaban bahan • Aliran oksigen • Temperatur
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
Universitas Gadjah Mada
- Warna hitam
- Struktur remah-remah
- Tekstur lembut dan tidak
menggumpal
CIRI-CIRI KOMPOS BERKUALITAS
- Kaya kandungan zat hara
- Memiliki rasio kadar C/N yang
tinggi
- Mudah diaplikasikan dengan tanah
/ pasir / media lain
PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK
Skala rumah tangga Skala produksi/kelompok/TPA
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
Universitas Gadjah Mada
PENGOMPOSAN SKALA RUMAH TANGGA
Teknologi :
Pengomposan dengan gentong dibantu EM4
Sistem keranjang Takakura
j
g
Teknik vermikompos
Tujuan :
-
dapat mengolah sampah yang dihasilkan
menjadi kompos
Tidak membuang sampah organik ke TPS
-
Tidak membuang sampah organik ke TPS
-Dapat memasok kebutuhan pupuk untuk
PENGOMPOSAN SKALA KOMUNITAS
Teknologi : pengomposan semi intensif
Target :
- kelompok dapat mengolah sampah organik
p
p
g
p
g
menjadi kompos
Tujuan :
-
memproduksi kompos untuk keperluan lokal
dan komersial
Terbentuknya unit produksi dan pemasaran
-
Terbentuknya unit produksi dan pemasaran
kompos organik
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
Universitas Gadjah Mada
Manajemen pengomposan komunitas
Pengelolaan proses pengomposan skala kawasan :
- Memerlukan lahan dan ruang khusus
- Dilakukan oleh petugas khusus :
pengelolaan sampah produksi kompos pemasaran Diupayakan sebagai sistem yang produktif untuk
- Diupayakan sebagai sistem yang produktif untuk
menghasilkan laba atau minimal dapat berjalan secara swadaya.
PENGOMPOSAN DENGAN EM4
Teknologi EM4 (effective microrganism) :
jamur, kapang, bakteri, dll
EM merupakan bahan yang membantu
p
y
g
mempercepat proses pembuatan pupuk
dan meningkatkan kualitasnya
EM bermanfaat memperbaiki struktur dan
tekstur tanah
Bermanfaat juga untuk menghambat
j g
g
pertumbuhan hama dan penyakit serta
meningkatkan kapasitas fotosintesis
tanaman
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
Universitas Gadjah Mada
Pengomposan menggunakan keranjang Takakura untuk skala rumah tangga. Keunggulan :
- tidak menimbulkan bau
- mudah diaplikasikan pada skala rumah tangga
PENGOMPOSAN TAKAKURA
Pada keranjang diberi sekam untuk :j g
• menyerap air • mengurangi bau
• mengontrol udara agar mikroba berkembang dengan baik
1. Tutup keranjang
2. Keranjang plastik berventilasi
3. Kardus/Karton bekas 4. Bantal sekam
5. Sampah organik
6. Kompos jadi (sekitar 5 cm, sbg stater)
TEKNOLOGI VERMIKOMPOS
Pengomposan dengan menggunakan bantuan cacing tanah untuk peruraian biomassa.
Jenis cacing yang digunakan adalah cacing tanah, khususnya jenis Eisenia fetida, yang berwarna coklat kemerahan, dengan ukuran 5-12 cm
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
Universitas Gadjah Mada
Pengomposan semi modern
1. Mesin pencahah sampah
2. Mesin conveyor 3. Mesin pengayak
4. Bak penampung sampah hasil cacahan untuk proses pembuatan pupuk
organik organik
5. Sprayer untuk penyiraman sampah dalam bak penampungan 6. Kanal-kanal dan bak penampungan air lindi
Pupuk organik cair adalah larutan/cairan dari hasil pembusukan
bahan – bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran
hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu
unsur
Pupuk cair merupakan hasil samping proses pengomposan
PRODUKSI PUPUK ORGANIK CAIR
Pupuk cair merupakan hasil samping proses pengomposan
khususnya pengomposan pupuk kandang/kotoran ternak.
Dapat juga merupakan perbanyakan dari berbagai jenis
mikro-organisme yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman dan
mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap
Pupuk organik cair dari limbah ternak (urin), mengandung N, P, K,
Ca dll sapi (0,5; 0,01; 0,54 dan 0,07%), kambing/domba (1,47; 0,02;
1 63 dan 0 11%)
1,63 dan 0,11%)
Kelebihan pupuk cair dapat dengan cepat mengatasi kekurangan
hara, mudah dimafaatkan tanaman
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
Universitas Gadjah Mada
45 liter campuran urine sapi segar + air dari pengomposan (telah disaring strimin)
Campurkan 1-1,5 liter EM atau stater yang lain
2-2,5 liter tetes atau air gula
Campur dalam tong plastik (warna gelap) dengan tutup aduk merata
PRODUKSI PUPUK ORGANIK CAIR
Campur dalam tong plastik (warna gelap) dengan tutup, aduk merata dengan menggunakan penagduk kayu/bambu
Tutup rapat, tempat teduh tidak kena sinar langsung, aduk setiap 5-7 hari,
selam 3 minggu (sampai bau urine tidak menyengat lagi)
Teknologi produksi biogas
SAMPAH DOMESTIK
DICACAH DAN
DIPISAHKAN PADAT KOMPOS
CAIR
DIGESTER LUMPUR PUPUK CAIR
BIOGAS
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
Universitas Gadjah Mada
PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK:
DAUR ULANG
POLA PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK
Skala rumah tangga
Penampungan Skala kelompok
Setiap rumah menyediakan:
3 (tiga) karung/plastik sampah anorganik : -Sampah plastik
-Sampah kertasSampah kertas p g Pemasaran
-Sampah gelas/kaca/logam
2 (dua) gentong sampah organik
Alternatif 1
Alternatif 2 Pengepul
Pengomposan
Konsumen
Produk ekonomis
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
Universitas Gadjah Mada
PENGOLAHAN SAMPAH KERTAS
Produk : kertas daur ulang
Teknologi : daur ulang kertas dengan teknik basah
Target :
g
- kelompok dapat mengolah kertas bekas menjadi
kertas daur ulang untuk keperluan kertas
hias/dekorasi
Tujuan :
- mengenalkan proses produksi dan
kewirausahaan kertas daur ulang
- Dapat membuat beberapa produk seni dari
kertas daur ulang
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
Universitas Gadjah Mada
Proses
Pengecilan ukuran kertas
Perendaman kertas dalam air
Pemblenderan
Pencampuran lem dan pewarna
Pencetakan dan pengeringan
Kertas daur ulang jadi
Pembentukan produk olahan
kertas daur ulang
PENGOLAHAN SAMPAH BUNGKUS KEMASAN
Produk : berbagai produk kerajinan
Teknologi : kerajinan tangan
Target :
g
- kelompok dapat mengolah berbagai jenis bekas
kemasan untuk bahan baku kerajinan tangan
Tujuan :
- masyarakat dapat membuat beberapa jenis
kerajinan tangan
kerajinan tangan
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
Universitas Gadjah Mada
K
ji
d i
Kerajinan dari
Bekas
PENGOLAHAN SAMPAH KALENG MINUMAN
Produk : berbagai produk kerajinan
Teknologi : kerajinan tangan
Target :
- kelompok dapat mengolah kaleng bekas minuman untuk bahan baku
kerajinan tangan
Tujuan :
- masyarakat dapat membuat beberapa jenis kerajinan tangan
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
Universitas Gadjah Mada
KERAJINAN DARI KALENG MINUMAN
PENGOLAHAN STYROFOAM
Produk : pot, batako, dll
Teknologi : pencampuran styrofoam dengan material perekat
Sasaran :
kelompok dapat mengolah produk dari campuran styrofoam
- kelompok dapat mengolah produk dari campuran styrofoam
Tujuan :
- mengubah komoditi yang tidak laku
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
Universitas Gadjah Mada
PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK BEKAS
Limbah
Kerajinan Mosaik
KESIMPULAN
Tanggung jawab pengelolaan sampah ada pada
kita semua
Pilih teknologi tepat guna yang dapat dipraktekkan dan
disesuaikan dengan kondisi masyarakat lokal
disesuaikan dengan kondisi masyarakat lokal
Gali kreativitas untuk pengolahan dan daur ulang sampah
domestik, terutama guna mencari nilai tambah dan peluang
kewirausahaan.
Model pengelolaan berbasis masyarakat seperti bank
sampah atau kelompok pengolah sampah dapat
dipertimbangkan supaya kegiatan dapat
b k
i
b
berkesinambungan.
Mulai dari diri sendiri dan ajari sekitar kita untuk peduli.
Beberapa langkah kecil kepedulian kita akan memberi
kontribusi upaya laju pemanasan global.
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)