• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 | Renja Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan 2015 I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu tahun yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Renja SKPD Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan disusun bersama-sama dengan penyusunan dokumen RKPD (Rencana Kerja Perangkat Daerah) Kabupaten Purworejo.

Renja Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan berpedoman pada Perda Kabupaten Purworejo nomor 2 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purworejo tahun 2011—2015 dan Renstra Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan tahun 2011--2015 dengan tetap memperhatikan hasil kinerja yang dicapai tahun sebelumnya, permasalahan yang ada dan isu strategis yang akan dihadapi. Berdasarkan periode RPJMD tersebut, Renja Tahun 2015 merupakan pelaksanaan tahun terakhir dari periode kepemimpinan Bupati Purworejo 2011—2015, sehingga capaian yang telah ditetapkan dalam RPJMD diupayakan untuk dapat dicapai pada akhir tahun perencanaan ini.

1.2. Landasan Hukum

Landasan penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo adalah sebagai berikut: 1). Landasan Ideologi : Pancasila.

2). Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945. 3). Landasan Operasional:

a. Undang undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

b. Undang undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

c. Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

d. Undang undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah

e. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008.

g. Perda Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo.

(2)

2 | Renja Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan 2015

h. Perda Kabupaten Purworejo Nomor Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2006-2025.

i. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 2 Tahun 2011 tanggal 26 Maret 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purworejo Tahun 2011—2015.

J. Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purworejo Nomor: 188.4/966.1/2011 tanggal 2 Agustus 2011 tentang Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purworejo Tahun 2011-2015.

g. Keputusan Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purworejo Nomor 050/29/III/2012 tentang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Tahun 2011 – 2015.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renja Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan adalah : a. Menjabarkan Renstra Tahun 2011—2015 kedalam rencana program dan kegiatan prioritas

pembangunan tahun 2015 dan mensikronkan dengan program dan kegiatan dari provinsi maupun pusat.

b. Mewujudkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumberdaya dalam rangka pembangunan daerah.

Penyusunan Renja Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 bertujuan untuk menghasilkan pedoman untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2015 sesuai dengan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Penetapan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Purworejo Tahun 2015.

1.4 Sistematika Penulisan

Renja-SKPD Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo Tahun 2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2013 III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN IV. PENUTUP

(3)

3 | Renja Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan 2015

II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2013

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2013 dan Capaian Renstra Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan

Capaian kinerja Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan Tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kinerja fisik kegiatan program ini semuanya mencapai 100 % kecuali kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan. Kinerja keuangan sebesar 75,82%. Kinerja tidak terserap 100%, karena beberapa hal yaitu :

a. Sisa langganan telepon, listrik an air.

b. Sisa honor petugas kebersihan, karena ada 1 (satu) orang petugas kebersihan yang diangkat menjadi PNS.

c. Sisa cetak karcis retribusi RPH, karena kebutuhan karcis sudah terpenuhi.

d. Sisa makan minum pegawai, karena ada pegawai yang pensiun, cuti melahirkan dan cuti tahunan.

e. Operasional UPT tidak dapat diteruskan, karena UPT sudah mengalami restrukturisasi (tidak ada).

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kinerja kegiatan pada program ini seluruhnya mencapai 100% kecuali kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional. Kinerja keuangan sebesar 75,82%. Kinerja tidak terserap 100%, karena beberapa hal antara lain :

a. Sisa operasional kendaraan bermotor, dari 102 unit kendaraan roda dua dan 8 unit kendaraan roda empat yan diangakn DPA, hanya 19 unit kendaraan roda dua dan 4 unit kendaraan roda empat yang boleh didanai (yang masuk dalam Kartu Inventaris Barang, KIP).

b. Efisiensi pengadaan barang, peralatan dan pelengkapan kantor.

3. Program Peningkatan Pengambangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Kinerja kegiatan pada program ini mencapai 100% sementara kinerja keuangan sebesar 98,01%. Sisa anggaran berasal dari sisa uang sidang beberapa anggota tim yang tidak dapat melaksanakan sidang.

4. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Kinerja kegiatan pada program ini hampir seluruhnya mencapai 100% kecuali kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Mutu Hasil, dari target pengujian 11 kali hanya dapat dilakukan 8 kali dikarenakan perubahan biaya uji dari UGM, sehingga dana yang ada hanya dapat untuk memenuhi 8 kali pengujian. Kinerja keuangan program ini sebesar 96,24%. Sisa anggaran berasal dari sisa tender dan anggaran perjalanan dinas luar daerah yang tidak terserap, karena banyak kegiatan luar daerah yang akomodasi sudah ditanggung panitia penyelenggara, sehingga penyerapan anggaran luar daerah menjadi rendah.

(4)

4 | Renja Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan 2015 5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Kinerja keuangan sebesar 86,66%. Sisa anggaran berasal dari kegiatan TMMD yang dilaksanakan bersama-sama dengan TNI. Output kegiatan berupa pelatihan petani dan bantuan bibit tanaman. Pelatihan dilaksanakan dengan akomodasi dari TNI sementara bantuan bibit untuk masyarakat sekitar telah dicukupi oleh instansi lain.

6. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

Kinerja kegiatan sebesar 100% sementara kinerja keuangan sebesar 82,45%. Sisa anggaran berasal dari perjalanan dinas luar daerah.

7. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

Kinerja kegiatan sebesar 100% sementara kinerja keuangan sebesar 95,16%. Sisa anggaran sebagian besar berasal dari sisa tender (efisiensi).

8. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Kinerja kegiatan sebesar 100% sementara kinerja keuangan sebesar 95,93%. Sisa anggaran sebagian besar berasal dari sisa tender (efisiensi) dan perjalanan dinas luar daerah mencukupi undangan yang tidak terserap.

9. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan

Kinerja kegiatan sebesar 100% sementara kinerja keuangan sebesar 77,15%. Sisa anggaran berasal dari perjalanan dinas THL yang tidak bisa di SPJ kan, karena kontrak THL hanya sampai bulan Oktober serta sisa SPPD luar daerah pada kegiatan Pembinaan Penyuluh ke Pelaku Utama dan Pelaku Usaha.

10. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Kinerja kegiatan pada program ini yang tidak terserap 100% yaitu kegiatan Operasional UPT Puskeswan (58%) dan kegiatan Pengadaan sarpras kesehatan hewan (10%) dikarenakan setelah SOT, UPT Puskeswan menjadi tidak ada, sehingga kegiatan pada UPT PUskeswan tidak dapat diselesaikan sementara kinerja keuangan pada program ini mencapai 83,97%.

11. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Kinerja kegiatan pada program ini mencapai 100% sementara kinerja keuangan sebesar 95,88%. Sisa anggaran sebagian besar berasal dari sisa tender (efisiensi).

12. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Kinerja kegiatan pada program ini mencapai 100% sementara kinerja keuangan sebesar 95,2%. Sisa anggaran berasal dari anggaran dalam daerah yang tidak terserap, karena pelaksanaan pada akhir tahun.

13. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

Kinerja kegiatan pada program ini mencapai 100% sementara kinerja keuangan sebesar 52,28%. Sisa anggaran berasal dari sisa tender (efisiensi).

(5)

5 | Renja Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan 2015

14. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Kinerja kegiatan pada program ini mencapai 100% sementara kinerja keuangan sebesar 91,75%. Sisa anggaran berasal dari sisa uang sidang.

15. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan

Kinerja kegiatan pada program ini mencapai 100% sementara kinerja keuangan sebesar 89,27%. Sisa anggaran berasal dari belanja publikasi pembuatan papan peringatan himbauan yang tidak bisa dilaksanakan, karena anggaran tidak mencukupi untuk membuat konstruksi papan peringatan yang kokoh mengingat lokasi berada di pantai (banyak angin).

16. Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Kinerja kegiatan pada program ini mencapai 100% sementara kinerja keuangan sebesar 98%. Sisa anggaran berasal dari sisa tender.

17. Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Kinerja kegiatan pada program ini yang tidak tercapai 100% yaitu kegiatan FS Pembangunan tempat luncur perahu (0%) dikarenakan kegiatan tidak bisa dilaksanakan, karena sampai bulan Desember tidak ada rekanan yang mendaftar.

18. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

Kinerja kegiatan pada program ini mencapai 100% sementara kinerja keuangan sebesar 94%. Sisa anggaran berasal dari sisa tender (efisiensi).

19. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar

Kinerja kegiatan pada program ini mencapai 100% sementara kinerja keuangan sebesar 99,51%. Sisa anggaran berasal dari sisa perjalanan dalam daerah.

20. Program Deseminasi Teknologi Perikanan

Kinerja kegiatan pada program ini mencapai 100% sementara kinerja keuangan sebesar 98,13%. Sisa anggaran berasal dari sisa tender (efisiensi).

2.2 Analisa Kinerja Pelayanan SKPD

Analisis kinerja Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya produktifitas sektor pertanian dalam arti luas

Produktifitas lahan budidaya pertahun padi, palawija dan hortikultura realisasinya mencapai 135.748 ha/tahun yang terdiri dari luas panen padi sebesar 59.142 ha, palawija 9.947 ha dan hortikultura 66.659 ha. Luas panen tersebut mencapai 189% dari target kinerja tahun 2013 yang hanya sebesar 71.500 ha/tahun. Realisasi tahun 2013 ini juga melebihi realisasi tahun 2012 dengan selisih sebesar 45.313 ha/tahun atau sebesar 50,1%. Target tahun 2014 sebesar 72.000 ha/tahun.

(6)

6 | Renja Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan 2015

Produktifitas tenaga kerja bidang pertanian realisasinya mencapai 1.357.480 orang/tahun yang mencapai 189% dari target kinerjanya yang hanya mencapai 715.000 orang/tahun. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2012 dengan selisih sebesar 453.130 orang/tahun atau sebesar 50,1%. Target tahun 2014 sebesar 720.000 orang/tahun.

2. Penguatan kelembagaan pertanian dalam arti luas (kelompok tani)

Prosentase kelompok tani berbadan hukum (kelompok tani) target realisasinya mencapai 0%, karena sampai saat ini belum ada kelompok tani yang memiliki badan hukum. Rata-rata skala usaha kelompok tani masih berskala kecil/ rumah tangga/ mikro sehingga belum merasa perlu untuk membentuk badan hukum. Rata-rata kelompok tani membentuk gabungan kelompok tani (gapoktan) yang membentuk lembaga keuangan mikro (LKM) yang masih belum memiliki badan hukum.

3. Penguatan permodalan usaha pertanian dalam arti luas

Jumlah kelompok usaha pertanian dalam arti luas yang diberi permodalan (kelompok) target realisasinya mencapai 263 kelompok. Hasil ini jauh lebih tinggi (2.023%) dari target tahun 2013 yang hanya mencapai 13 kelompok. Dibandingkan tahun 2012, hasil ini meningkat sebanyak 246 kelompok atau 1.447%. Target tahun 2014 sebanyak 17 kelompok.

Hal yang menyebabkan kenaikan realisasi yang drastis adalah adanya bantuan modal PUAP sehingga kelompok yang mengalami penguatan modal menjadi naik dratis.

4. Pembatasan alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian

Luas alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian realisasinya mencapai 4 ha atau sebesar 153% dibandingkan target tahun 2013 yang sebesar 13 ha. Hasil ini merupakan peningkatan dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 15 ha dengan selisih 9 ha atau 60%. Target tahun 2014 seluas 12 ha.

Alih fungsi lahan mempunyai perhitungan tersendiri, karena kinerjanya merupakan kinerja negatif sehingga semakin kecil realisasinya menjadi semakin bagus. Hal ini berkaitan dengan asumsi alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian mengakibatkan lahan pertanian menjadi menyempit yang berakibat pada penurunan produksinya.

5. Meningkatkan jenjang kelas kelompok tani

Kelompok tani pemula tahun 2013 sebesar 999 kelompok sebesar 69% dari target kinerja yang sebesar 1442 kelompok. Kelompok tani lanjut tahun 2013 berjumlah 819 kelompok mencapai 68% dari target kinerja yang sebesar 1.197 kelompok. Kelompok tani madya tahun 2013 sebesar 177 mencapai 134% dari target kinerja yang sebesar 132 kelompok. Kelompok tani utama tahun 2013 ini belum ada sehingga target kinerjanya 0%. Target tahun 2014 untuk kelompok pemula, lanjut, madya masing masing 40% sedangkan kelompok utama 4 kelompok.

Dilihat dari jumlah kelompok tani secara keseluruhan pada tahun 2013 ini terdapat 1995 kelompok yang mencapai 72% dibandingkan target kinerja yang sebesar 2774 kelompok tani tetapi jumlah ini meningkat 20 kelompok tani atau 1% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 1975 kelompok.

Jumlah kelompok tani tidak memenuhi target, karena lebih difokuskan untuk pembinaan yang lebih intensif pada kelompok yang sudah ada dan menghindari pembentukan kelompok baru yang hanya mengharapkan bantuan.

(7)

7 | Renja Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan 2015 6. Meningkatkan cakupan pelayanan irigasi pedesaan

Panjang jaringan irigasi pedesaan dalam kondisi baik mencapai 257.659 m yang mencapai 110% dari target tahun 2013 yang sebesar 232.952 m. Hasil ini meningkat 34.707 m atau sebesar 15,57% dari tahun 2012 yang sebesar 222.952 m. Target tahun 2014 sepanjang 242.952 m.

7. Meningkatnya produksi komoditas pertanian

Jumlah produksi padi tahun 2013 mencapai 329.595 ton, yang mencapai 99% dari target kinerjanya yang sebesar 331.906 ton, tetapi jumlah ini naik 5.139 ton atau sebesar 1,58% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 324.456. Target tahun 2014 sebesar 344.897 ton.

Jumlah produksi jagung tahun 2013 sebesar 9.986 ton yang hanya mencapai 29% dari target kinerjanya yang mencapai 33.787 ton. Jumlah ini juga menurun 19.572 ton atau sebesar 66,22% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 59.558 ton. Target tahun 2014 sebesar 35.430 ton.

Jumlah produksi kedelai tahun 2013 sebesar 3.063 ton mencapai 61% dari target kinerja yang sebesar 4.985 ton. Jumlah ini juga menurun 2.918 ton atau sebesar 61% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 5.981 ton. Target tahun 2014 sebesar 5.228 ton.

Hasil-hasil ini disebabkan, karena iklim tahun 2013 cenderung basah. Pada bulan Juni-Juli curah hujan masih tinggi, sehingga tambah tanam palawija mengalami penurunan terutama komoditas jagung dan kedelai. Selain itu petani jagug di Kecamatan Grabag yang selama ini menjadi salah satu penyangga produksi jagung banyak yang beralih ke tanaman hortikultura. 8. Meningkatnya produksi hasil ternak, populasi ternak, kelahiran IB dan penanganan ternak sakit.

Ketersediaan daging tahun 2013 sebesar 7.921.033 kg yang mencapai 102% dari target 2013 yang sebesar 7.703.587 kg. Hasil ini meningkat sebesar 170.647 kg atau 2,2 % dibanding tahun 2012 yang sebesar 7.750.386 kg. Target tahun 2014 sebesar 7.856.057 ton.

Jumlah produksi telur tahun 2013 sebesar 924.700 ton yang mencapai 91 % dari target kinerja yang sebesar 1.011.569 ton. Jumlah ini menurun sebesar 57.168 ton atau 5,8% dibanding tahun 2012 yang sebesar 981.868 ton. Bencana alam yang melanda dan cuaca ekstrem tahun 2013 menyebabkan induk ayam stress dan produksi telur pun menurun. Target tahun 2014 sebesar 1.041.435 ton.

Jumlah populasi ternak besar tahun 2013 sebesar 16.884 ekor yang mencapai 83 % dari target kinerja yang sebesar 20.396 ekor. Jumlah ini menurun 6.704 ekor atau 28,42% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 23.588 ekor. Hal ini disebabkan terjadinya pengeluaran ternak keluar kabupaten dan penyembelihan ternak (Idul Adha, Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru) yang tidak terpantau petugas. Target tahun 2014 sebesar 21.283 ton.

Jumlah populasi ternak kecil tahun 2013 sebesar 229.199 ekor yang mencapai 93% dari target kierja yang mencapai 245.739 ekor. Jumlah ini menurun 4.122 ekor atau 1,77% dari tahun 2012 yang sebesar 233.321 ekor. Bencana alam yang melanda dan cuaca ekstrem di tahun 2013 menyebabkan banyak ternak yang mati. Target tahun 2014 sebesar 256.423 ekor.

Jumlah populasi ternak unggas tahun 2013 sebesar 1.372.676 ekor mencapai 107% dari target kinerja yang sebesar 1.282.199 ekor. Jumlah ini mengalami penurunan 150.788 ekor atau 9,89 ekor dibandingkan tahun 2012 yang sebesar. Target tahun 2014 sebesar 1.337.947 ekor.

(8)

8 | Renja Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan 2015

Jumlah populasi aneka ternak tahun 2013 sebesar 3.380 ekor mencapai 96% dari target kinerja yang sebesar 3.522 ekor, tetapi jumlah ini naik 1.300 ekor atau 62,5% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 2.080 ekor. Target tahun 2014 sebanyak 3.676 ekor.

Jumlah kelahiran IB tahun 2013 sebesar 4.768 ekor mencapai 150 % dari target kinerja yang sebesar 3.174 ekor. Jumlah tersebut dengan perincian sapi 3.730 ekor, kambing 997 ekor dan domba 41 ekor. Jumlah ini menurun 70 ekor atau 1,45% dari tahun 2012 yang sebesar 4.838 ekor. Target tahun 2014 sebanyak 3.462 ekor.

Jumlah hewan sakit yang tertangani dan jumlah penanganan pencegahan penyakit hewan mencapai 100% dari target kinerja tahun 2013.Target tahun 2014 tertangani 100%. 9. Meningkatnya produksi tangkap nelayan Kabupaten Purworejo di 5 TPI

Jumlah produksi tangkap laut tahun 2013 sebesar 61,6 ton mencapai 114% dari target kinerja yang sebesar 54 ton. Hasil ini didapat dari TPI Jatimalang sebesar 33,6 ton, TPI Keburuhan 4,6 ton dan TPI Kertojayan 13 ton.

Dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 68 ton, hasil ini mengalami penurunan 6,4 ton atau 9,4%. Hal ini, karena pada tahun 2012 terdapat musim Keong Macan yang menyumbang hasil tangkapan sebesar 17 ton, sedangkan tahun 2013 tidak terdapat Keong Macan (bukan musimnya). Target tahun 2014 sebanyak 58 ton.

10. Meningkatnya produksi perikanan budidaya

Jumlah produksi perikanan budidaya di tahun 2013 sebesar 876 ton yang mencapai 86% dari target kinerja yang sebesar 1.021 ton. Hasil ini mengalami penurunan 99,36 ton atau sebesar 10,19% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 975,36 ton. Target tahun 2014 sebanyak 1.196 ton.

Jumlah produksi benih ikan tahun 2013 sebesar 27.720.660 ekor yang mencapai 98% dari target kinerja yang sebesar 28.156.260 ekor. Tetapi hasil ini mengalami kenaikan 1.807.860 ekor atau 6,97% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 25.912.800 ekor. Target tahun 2014 sebanyak 31.527.330 ekor.

Hal yang menyebabkan tidak tercapainya target kinerja adalah pada saat ikan/benih seharusnya dipanen (bulan Desember), sentra produksi ikan dan benih banyak yang mengalami bencana banjir sehingga hasilnya tidak memenuhi harapan.

11. Meningkatnya kualitas dan produksi pengolahan ikan

Jumlah pengolah ikan yang dibina di tahun 2013 sebesar 435 orang yang mencapai 158% dari target kinerja yang sebesar 275 orang. Jumlah ini naik 185 orang atau 74% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 250 orang. Target tahun 2014 sebesar 338 orang. 2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD.

Permasalahan pembangunan Pertanian Peternakan Kelautan dan perikanan adalah sebagai berikut:

1. Terjadi alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian yang terus meningkat

2. Sempitnya kepemilikan lahan di tingkat petani, sehingga sulit untuk diusahakan mencapai skala enokomi

3. Masih banyaknya penggunaan pupuk kimia yang semakin lama harganya semakin meningkat sehingga menyulitkan petani.

(9)

9 | Renja Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan 2015

4. Belum optimalnya ketersediaan air irigasi dikarenakan kurangnya debit air dan banyaknya saluran irigasi yang rusak, terutama di tingkat tersier ke bawah.

5. Semakin menurunnya ketersediaan air yang sebagai akibat perubahan iklim, kerusakan lahan di hulu dan kerusakan jaringan irigasi.

6. Ancaman penyakit ternak menular yang dapat muncul sewaktu waktu menyebabkan penurunan populasi dan produksi hasil ternak dan

7. Masih terbatasnya permodalan yang dimiliki peternak, mempengaruhi skala kepemilikan ternak perumah tangga.

8. Ketersediaan air yang kurang mencukupi untuk budidaya perikanan.

9. Masih kurangnya sarana dan prasarana perikanan budidaya perikanan terutama tambak. 10. Kurangnya modal bagi pembudidaya perikanan terutama perikanan tambak.

11. Kurang memadainya sarana penangkapan ikan yang dimiliki (berupa perahu fiber) sebagai sarana penangkapan ikan di Samudra Indonesia yang bergelombang besar.

12. Pemanfaatan prasarana penangkapan yang belum optimal (gedung bengkel dan TPI). 13. Kurangnya operational dan pemeliharaan Balai Benih Ikan di Kabupaten Purworejo. 2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Ada beberapa kegiatan yang direncanakan pada RKPD tahun 2013 tetapi tidak dianggarkan pada DPA tahun 2013. Diantaranya :

1. Pembinaan dan pengembangan perikanan 2. Fasilitasi THL-TBPP.

Selain kegiatan tersebut di atas, kegiatan Prima Tani dan Agropolitan semula diperkirakan sudah tidak didanai lagi pada tahun 2013 ternyata masih didanai melalui APBD I, sehingga kedua kegiatan tersebut tidak ada dalam Rancangan Awal RKPD.

(10)

10 | Renja Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan 2015

III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD Tahun 2015

TUJUAN :

1. Meningkatkan produktivitas pertanian dalam arti luas. 2. Mewujudkan peningkatan ketahanan pangan.

SASARAN :

1. Meningkatkan produktivitas pertanian dalam arti luas. 2. Meningkatnya cakupan pelayanan irigasi pedesaan. 3. Meningkatnya produksi komoditas pertanian. 4. Meningkatnya ketersediaan pangan.

5. Penguatan kelembagaan pertanian dalam arti luas (kelompok tani). 6. Penguatan permodalan usaha pertanian dalam arti luas.

7. Meningkatnya jenjang kelas kelompok tani. 3.2 Program dan Kegiatan

(11)

11 | Renja Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan 2015 IV. PENUTUP

Pembangunan pertanian dalam arti luas perlu didorong untuk dapat meningkatkan pendapatan petani dan juga menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat. Evaluasi pada tahun 2013 yaitu kelompok tani berbadan hukum dan jumlah jenjang kelas kelompok tani, memerlukan perhatian yang serius agar keberadaan kelompok diharapkan tidak hanya dipergunakan untuk menerima bantuan, tetapi dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Produksi padi, jagung, kedelai dan bahan pangan hewani tetap menjadi perhatian pada tahun 2015, sehingga pembangunan pertanian diharapkan semakin dapat mendekati menuju pertanian organik dan kegiatan-kegiatannya semakin mengurangi penggunaan pupuk serta obat-obatan kimia/pestisda dan juga dengan melatih petani dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan musuh alami.

Pada sektor perikanan dan kelautan diupayakan untuk dapat dibangun infrastruktur pendukung, seperti : pembangunan jalan produksi, rehabilitasi bangunan TPI serta penyediaan saluran inlet BBI Kledung dalam rangka peningkatan produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap di samping pemberian bantuan berupa kapal dan bantuan sarana produksi.

Purworejo, 10 Juni 2014

Kepala Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo

Ir. Dri Sumarno Pembina Utama Muda NIP. 195902171986111

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Parepare Tahun 2020 BAB I PENDAHULUAN 1 1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan daerah disusun sebagai

Sebagai tambahan, Anda akan membuat sebuah ObjectDataSource yang berparameter sehingga dapat melewatkan item yang yang terpilih pada DropDownList ke data komponen untuk

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan

Pada studi ini, metodologi yang digunakan untuk melihat pengaruh pemasangan SVC pada sistem transmisi tenaga listrik 150 kV Sumbagut adalah dengan simulasi

Diperdengarkan deskripsi pendek dan sederhana  tentang alat transportasi/rambu lalu lintas/dan alat-

Bahan ajar kaparigelan nulis keur barudak SD/MI bisa ditengetan dina Standar Kompetensi (SK) jeung Kompetensi Dasar (KD) dina SKKD Matapelajaran Bahasa dan Sastra Sunda 2006..

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan tukik penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) usia 2

Untuk jembatan yang mempunyai lengkung horizontal, harus diperhitungkan gaya sentrifugal akibat pengaruh pembebanan lalu lintas untuk seluruh bagian bangunan.. Beban