• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUNCULNYA AGAMA HINDU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MUNCULNYA AGAMA HINDU"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

MUNCULNYA AGAMA HINDU di

INDIA

Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan

kedatangan bangsa Aria (cirinya kulit putih, badan tinggi, hidung

mancung) ke Mohenjodaro dan Harappa (Peradaban Lembah Sungai Indus) pada 2000-1500 SM dan mendesak bangsa Dravida (berhidung pesek, kulit gelap) dan bangsa Munda sebagai suku bangsa asli yang telah mendiami daerah tersebut.

Bangsa Dravida disebut juga Anasah yang berarti berhidung pesek dan Dasa yang berarti raksasa.

Bangsa Aria sendiri termasuk dalam ras Indo Jerman. Awalnya

bangsa Aria bermatapencaharian sebagai peternak kemudian setelah menetap mereka hidup bercocok tanam.

Bangsa Aria merasa ras mereka yang tertinggi sehingga tidak mau bercampur dengan bangsa Dravida. Sehingga bangsa Dravida

(2)
(3)

Agama Hindu merupakan sinkretisme (percampuran) antara kebudayaan dan kepercayaan bangsa Aria dan bangsa Dravida. Aria mempunyai kepercayaan untuk memuja banyak Dewa

(Polytheisme). Dravida masih memuja roh nenak moyang. Terjadi perpaduan antara budaya Arya dan Dravida yang disebut Kebudayaan Hindu (Hinduisme).

Istilah Hindu diperoleh dari nama daerah asal penyebaran agama Hindu yaitu di Lembah Sungai Indus/

(4)

Dalam ajaran agama Hindu dikenal 3 dewa utama, yaitu:

• Brahma sebagai dewa pencipta segala

sesuatu.

• Wisnu sebagai dewa pemelihara alam • Siwa sebagai dewa perusak

Ketiga dewa tersebut dikenal dengan sebutan Tri Murti

(5)
(6)
(7)
(8)

Kitab suci agama Hindu disebut Weda (Veda) artinya pengetahuan tentang

agama. Pemujaan terhadap para dewa-dewa dipimpin oleh golongan

pendeta/Brahmana.

Om merupakan simbol agama Hindu

jika diucapkan secara sangat sakral sama saja dengan berdoa itu sendiri.

(9)

Sistem Kemasyarakatan

• Hidup di desa, mata pencaharian beternak dan

bertani. Mengenal pertenunan, pembuatan barang keramik dan pertukangan.

• Raja adalah kepala pemerintahan tertinggi yang

berkuasa turun temurun.

• Raja dibantu dewan tertua dan kaum Brahmana.

(10)

Pembagian kasta didasarkan pada tugas/ pekerjaan mereka.

Brahmana bertugas mengurus soal kehidupan keagamaan, terdiri dari para

pendeta.

kasta ini ada pada posisi paling penting dan punya pranan yang sangat besar bagi jalannya pemerintahan. Mereka adalah orang yang paling mengerti

menegnai seluk beluk agama Hindu, serta menjadi penasehat raja.

Ksatria berkewajiban menjalankan pemerintahan termasuk pertahanan Negara.

Yang termasuk dalam kasta ini adalah para bangsawan, raja dan keluarganya, para pejabat pemerintah. Kasta ini memiliki kedudukan yang penting dalam pemerintahan, punya banyak hak tetapi tidak memiliki kewajiban untuk

membayar pajak, memberikan persembahan, dsb.

Waisya bertugas berdagang, bertani, dan berternak. Mereka yang tergolong

dalam kasta ini adalah para pedagang besar (saudagar),para pengusaha.

Sudra bertugas sebagai petani/ peternak, para pekerja/ buruh/budak. Mereka

adalah para pekerja kasar. Mereka mempunyai banyak kewajiban terutama wajib kerja tetapi keberadaannya kurang diperhatikan.

Di luar kasta tersebut terdapat kasta Paria terdiri dari pengemis dan gelandangan.

(11)

• Pembagian kasta muncul sebagai upaya pemurnian

terhadap keturunan bangsa Aria sehingga dilakukan pelapisan yang bersumber pada ajaran agama.

Pelapisan tersebut dikenal

dengan Caturwangsa/Caturwarna, yang berarti empat keturunan/ empat kasta. Pembagian kasta tersebut didasarkan pada keturunan.

• Perkawinan antar kasta dilarang dan jika terjadi

dikeluarkan dari kasta dan masuk dalam golongan kaum Paria seperti bangsa Dravida. Paria disebut juga Hariyan dan merupakan mayoritas penduduk India.

(12)

KEMUNDURAN AGAMA HINDU

Pada abad ke 6 SM agama Hindu

mengalami kemunduran

(kemunduran bukan berarti

hilang sama sekali) disebabkan

oleh faktor-faktor, yaitu:

(13)

• Kaum Brahmana terlalu memonopoli upacara

keagamaan.

Masyarakat umum tidak tahu mengenai seluk beluk (detail) agama Hindu hanya pendetalah yang tahu karena mereka yang menguasai

bahasa Sansekerta (bahasa yang digunakan dalam kitab suci Weda). Hal ini menyebabkan muncul rasa anti agama sebab seakan-akan agama Hindu hanya untuk kaum brahmana atau paling tidak kasta Ksatria tapi tidak

(14)

• Adanya sistem kasta dalam agama

Hindu

Sistem kasta dalam agama Hindu membedakan derajat dan martabat manusia berdasarkan kelahirannya.

Golongan Brahmana berada pada kasta tertinggi sementara Masyarakat biasa terutama Sudra berada pada kasta

terendah yang dibebankan kewajiban yang berat. Karena kedudukannya

tertinggi maka tak jarang kaum pendeta bertindak sewenang-wenang.

(15)

• Timbul golongan yang berusaha

mencari jalan sendiri untuk mencapai hidup abadi yang sejati. Golongan

tersebut disebut golongan Buddha yang dihimpun oleh Sidharta

(16)

MUNCUL & BERKEMBANGNYA

AGAMA BUDHA DI INDIA

(17)

Agama Budha tumbuh

di India tepatnya bagian Timur Laut. Muncul sekitar 525 SM. Agama Budha muncul dan dikenalkan oleh Sidharta (semua harapan dikabulkan).

(18)

Agama Budha muncul

disebabkan karena :

• Adanya dominasi golongan Brahmana

atas ajaran dan ritual keagamaan dalam masyarakat India.

• Adanya sistem kasta dalam agama

(19)

Bagi Sidharta kehidupan adalah suatu “PENDERITAAN”. Oleh karena itu manusia harus dapat menghindarkan diri dari

penderitaan (samsara), dan demi mencari cara atau jalan untuk membebaskan diri dari penderitaan guna mencapai

kesempurnaan maka beliau meninggalkan istana dengan

segala kemewahannya melakukan meditasi tepatnya di bawah pohon Bodhi di daerah Bodh Gaya. Dalam meditasinya

tersebut akhirnya Sidharta memperoleh penerangan agung dan saat itulah terlahir/ tercipta agama Budha.

Agama Budha lahir sebagai upaya pengolahan pemikiran dan pengolahan diri Sidharta sehingga menemukan cara yang

terbaik bagi manusia agar dapat terbebas dari penderitaan di dunia sehingga dapat mencapai kesempurnaan (nirwana) dan berharap tidak akan terlahir kembali di dunia untuk merasakan penderitaan yang sama.

(20)

KITAB SUCI

Ajaran agama Budha dibukukan dalam kitab Tripitaka (dari bahasa

Sansekerta Tri artinya tiga

(21)

4 tempat yang dianggap suci oleh umat Budha

• Taman Lumbini di Kapilawastu sebagai

tempat kelahiran Sidharta (563 SM). Sementara itu masa kecil Sidharta di

lewatkan di daerah Kapilawastu tersebut

• Bodh Gaya sebagai tempat Sidharta

menerima penerangan agung.

• Benares (Taman Rusa) sebagai tempat

Sidharta pertama kali mengajarkan ajarannya.

• Kusinegara merupakan tempat wafat

(22)

Peristiwa kelahiran, menerima

penerangan agung dan kematian Sidharta terjadi pada tanggal yang

bersamaan yaitu waktu bulan purnama pada bulan Mei. Sehingga ketiga

peristiwa tersebut dirayakan umat Budha sebagai Triwaisak.

(23)

Perkembangan Agama Budha

mencapai puncaknya kejayaannya pada masa pemerintahan raja Ashoka dari

Dinasti Maurya. Ia mampu menjadikan ¾ wilayah India menganut agama

Budha dan Ia menetapkan agama Budha sebagai agama resmi negara

(24)

Faktor-Faktor penyebab Agama

Budha cepat sekali berkembang:

(25)

• Penyebaran agama Budha dilakukan

dengan mengunakan bahasa rakyat

sehari-hari seperti bahasa Prakrit, dan bukan bahasa Sansekerta yang hanya dikuasai dan dimengerti oleh kaum

(26)

• Ajaran agama Budha dapat diterima/

dianut dan disebarkan pada siapapun tidak hanya pada golongan tertentu

sehingga dapat disebut ajaran Sidharta ini bersifat non-eksklusif.

(27)

• Dalam agama Budha tidak dikenal

adanya sistem kasta sebab sistem ini dipandang akan membedakan

masyarakat atas harkat dan

martabatnya. Sehingga dalam Budha laki-laki ataupun perempuan, miskin atupun kaya sama saja semuanya

punya hak yang sama dalam kehidupan ini .

(28)

Setelah 100 tahun wafatnya Sang Budha timbul bermacam-macam

penafsiran terhadap hakikat ajaran Budha. Perpecahan dalam agama

Budha terjadi karena masing-masing mempunyai pandangan/ aliran sendiri .

(29)

• Hinayana artinya kendaraan kecil. Menurut

aliran ini tiap orang wajib berusaha sendiri untuk mencapai nirwana. Untuk mencapai Nirwana sangat tergantung pada usaha diri melakukan meditasi. Hinayana, lebih tertutup hanya mengejar pembebasan bagi diri

sendiri. Yang berhak menjadi Sanggha

adalah para biksu dan biksuni yang berada di Wihara. Ajarannya lebih mendekati Budha

semula. Pengikutnya sebagian besar berada di daerah Srilanka, Myanmar (Birma), dan

(30)

• Mahayana artinya kendaraan besar. Mahayana,

sifatnya terbuka. Penganut aliran ini mengajarkan pembebasan bagi diri sendiri serta bermisi

pembebasan bagi orang lain. Setiap orang berhak

menjadi Sanggha sejauh sanggup menjalankan ajaran dan petunjuk sang Budha. Jadi aliran Mahayana

mengajarkan untuk mencapai Nirwana setiap orang harus mengembangkan kebijaksanaan dan sifat welas asih (belas kasih). Setiap manusia berusaha hidup

bersama/ membantu setiap orang lain dalam

mencapai Nirwana. Ajarannya sudah berbeda dengan ajaran Budha semula. Para pengikutnya sebagian

besar ada di daerah Indonesia, Jepang, Cina, dan Tibet.

(31)

Budha mengajarkan 4 kenyataan dalam hidup, yaitu bahwa:

• Hidup merupakan samsara

• Samsara disebabkan oleh nafsu yang

menguasai manusia

• Samsara dapat dihilangkan dengan

menghilangkan nafsu

• Untuk menghilangkan nafsu, ditempuh

(32)

Kemunduran agama Budha di India disebabkan karena :

• Setelah Asoka wafat (232 SM) tidak ada raja

yang mau melindungi dan mengembangkan agama Budha di India.

• Agama Hindu berusaha memperbaiki

kelemahan-kelemahannya sehingga pengikutnya bertambah banyak.

(33)
(34)

Sang Maharaja Kundunga, yang amat mulia, mempunyai putra yang mashur, Sang Aswawarman namanya, yang seperti Sang Ansuman (dewa Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarman

mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci) tiga. Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mulawarman, raja yang berperadaban baik, kuat dan kuasa. Sang

Mulawarman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas amat banyak. Buat peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh para brahmana.

(35)

Sang Mulawarman, raja yang mulia dan

terkemuka, telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana yang

seperti api, (bertempat) di dalam tanah

yang suci (bernama) Waprakeswara. Buat (peringatan) akan kebaikan budi sang raja itu, tugu ini telah dibuat oleh para

Referensi

Dokumen terkait

Penulis berupaya untuk menyusun karya ilmiah ini dengan mengerahkan seluruh kemampuan analisis terhadap berbagai aspek yang berkaitan Hal ini dikarenakan penulis dituntut

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui jenis pohon, kerapatan stomata dalam ukuran 1 cm², proporsi penutupan kanopi dan kandungan air dalam

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui kondisi pipa pendingin sekunder, sehingga dapatdiketahui laju penipisan pipa sekunder berdasarkan hasil pengukuran yang pernah

Meskipun Islam menegaskan adanya prinsip perbedaan di dalam masalah rezeki dan perbedaan dalam kekayaan dan kemiskinan, tetapi jika kita lihat maka Islam juga berupaya

Berdasarkan hasil perhitungan Rasio Likuiditas diatas menunjukkan nilai rata-rata Likuiditas baik untuk Bank Umum Konvensional maupun Bank Umum Syariah tidak

• Aston Paramount Serpong Hotel & Conference Center (+/- 10KM dari Kampus SGU). CBD Gading Serpong

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, banyak faktor yang mempengaruhi nilai informasi pelaporan keuangan antara lain : kompetensi sumber daya manusia, sistem

Diduga kadar karbon yang terdapat pada batubara dan feses sapi potong memenuhi kebutuhan nutrien pada pertumbuhan bakteri, sedangkan pada karbon batubara Bituminus yang