• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 10FIKOM STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 10FIKOM STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Dasar- dasar Jurnalistik

TV

STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG

Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom

10

FIKOM

BROAD CASTING

(2)

Judul Sub Bahasan

Stand Up dan

(3)

STAND UP

Seorang reporter televisi dituntut untuk

mampu melaporkan peristiwa yang tengah

diliputnya didepan kamera. Laporan reporter

langsung didepan kamera ini dikenal dengan

istilah dalam bahasa Inggris stand up.

Suatu stand up dapat dilakukan dalam suatu

laporan langsung (live) atau dalam paket

berita yang telah direkam dan diedit

sebelumnya.

(4)

Stand-up penting dilakukan untuk

berita-berita besar dan menarik. Langkah ini dapat

mengangkat kredibilitas seseorang reporter

maupun Stasiun pemberitaan TV

bersangkutan. Perlu anda ketahui bahwa

stand-up ini sering dilakukan reporter, seperti

yang pernah dilakukan seorang reporter

terkenal yang telah mendahului kita yakni

almarhum Sony Ersa Siregar, reporter RCTI

yang kerap melakukan stand-up dari medan

perang di Nanggroe Aceh Darussalam dan

sarang gerakan Aceh Merdeka (GAM).

(5)

Stand-up juga biasanya dilakukan apabila reporter tengah meliput diluar negeri. Ini tentu akan memberikan

kebanggaan tersendiri bagi reporter maupun stasiun TV yang mengirimkannya. Pemirsa pasti akan memberi

apresiasi tersendiri terhadap siaran pemberitaan televisi tersebut karena sesuatu yang asing menarik untuk

diperhatikan. Reporter dapat melakukan diawal atau

diakhir berita atau pada kedua-duanya dengan pengertian diawal dan diakhir berita. Pada akhir berita, reporter

mengakhirinya dengan menyebut nama, stasiun pemberitaan dan lokasi tempat melaporkan berita. Misalnya, Fuzan Haromain, TPI Jakarta melaporkan (Harahap, 2006 : 31)

(6)

Kesalahan ketika melakukan stand-up masih dapat

ditolerir dalam batas reporter membuat paket berita yang direkam untuk disiarkan kemudian. Dalam paket berita, pengambilan gambar stand-up dapat diulang ketika

terjadi kesalahan, hingga semua berjalan mulus. Hal ini tidak dapat dilakukan dalam siaran langsung. Ketika

reporter berdiri didepan kamera untuk laporan berita secara langsung, maka ia tidak boleh melakukan

kesalahan. Seorang reporter dapat melatih

kemampuannya berbicara didepan kamera ketika

membuat paket-paket berita dengan unsur stand up didalamnya. Jika repoter telah terbiasa, maka ia dapat dipercaya untuk stand-up dalam siaran langsung.

(7)

alasan mengapa reporter melakukan

stand-up :

1.Menunjukkan lokasi :

• Penampilan reporter didepan kamera dalam satu paket berita atau siaran langsung menunjukkan bahwa

sireporter benar-benar dilokasi peristiwa. Penonton lalu mengetahui bahwa informasi disampaikan berasal dari reporter yang langsung berada ditempat kejadian dan langsung menyaksikan peristiwa yang tengah

berlangsung. Stand-up biasanya diakhiri dengan

kalimat penutup yang menyebut nama reporter dan lokasi tempat ia melaporkan (standard out cue). Cara ini menegaskan nama reporter dan lokasi dimana

(8)

2.Pendalaman berita :

Jika seorang reporter mempunyai informasi mendalam

dan detail tentang suatu berita, maka stand-up merupakan

cara yang bagus untuk menjelaskan informasi itu dengan kata-kata. Jadi stand-up dapat digunakan membantu

mengilustrasikan berita yang memiliki kekurangan gambar. Cara ini terutama ditujukan untuk berita-berita dimana

kegiatan utamanya berlangsung dibelakang pintu tertutup, misalnya rapat-rapat penting yang berlangsung tertutup, atau seorang tokoh terkenal yang tengah dirawat dirumah sakit dan reporter tidak diizinkan menemuinya, atau

seorang yang sedang diperiksa oleh polisi, jaksa atau KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan reporter tidak

diperbolehkan mengambil gambar kedalam ruang pemeriksaan.

(9)

3. Keseimbangan Berita

Stand up dapat dilakukan demi membuat keseimbangan

berita. Apabila seseorang menolak untuk diwawancarai

meka reporter dapat beridirI di depan pintu rumah orang itu yang menunjukkan dia menolak untuk memberikan

komentar. Reporter bisa mengatakannya dalam stand up, : ”Kami telah mencoba untuk menemuinya namun dengan berbagai alasan yang bersangkutan menolak untuk

memberikan pernyataan...” Kenyataan bahwa seseorang menolak memberikan komentar memberi kesan kepada penonton bahwa narasumber tersebut tengah

menyembunyikan sesuatu. • 4.Menunjukkan cara :

• Stand-up merupakan cara yang efektif dalam membantu reporter TV menunjukkan kepada penonton mengenai cara kerja atau proses kerja suatu alat.Misalnya bagaimana cara memakai jaket pelmpung dipesawat udara.

(10)

5.Sebagai penyambung :

• stand-up berfungsi untuk menghubungkan dua

peristiwa yang berada didua lokasi yang berbeda.

Perbedaan lokasi perlu dijembatani agar penonton tidak merasa tersentak dengan perbedaan suasana yang

contrast antara dua lokasi tersebut. Jika reporter

melaporkan sutu peristiwa kecelakaan lalu lintas dan ia ingin melanjutkanberita itudengan laporan kondisi

korban dirumah sakit, maka ia dapat melakukan stand-up, reporter dapat mengatakan : “ ..dan untuk

mengetahui kondisi korban sekarang kita menuju rumah sakit “.

(11)

Siaran Langsung

Laporan langsung (live news) adalah salah satu

kekuatan televisi dibandingkan dengan media massa lainnya. Melalui siaran langsung stasiun televisi

mengajak penonton langsung menyaksikan suatu

peristiwa, seolah mereka juga berada di tempat di mana suatu peristiwa terjadi.

• Menyajikan berita secara langsung dari tempat

peristiwa kepada penonton dengan menggunakan teknologi canggih membutuhkan perencanaan yang matang dan hati-hati agar mampu menghasilkan

(12)

• Ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan

bagi stasiun televisi ketika akan melakukan siaran langsung, yaitu :

• Sumber daya yang dimiliki stasiun televisi, yang meliputi peralatan penunjang dan manusia yang akan mengoperasikannya.setelah itu tinggal

bagaimana memanfaatkan sumber daya itu secara efisien, ekonomis, dan logis.

• Mempersiapkan ”game plan”atau rencana permainan yang bisa dimengerti oleh semua orang yang terlibat di dalamnya.

(13)

• Ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan

bagi stasiun televisi ketika akan melakukan siaran langsung, yaitu :

• Sumber daya yang dimiliki stasiun televisi, yang meliputi peralatan penunjang dan manusia yang akan mengoperasikannya.setelah itu tinggal

bagaimana memanfaatkan sumber daya itu secara efisien, ekonomis, dan logis.

• Mempersiapkan ”game plan”atau rencana permainan yang bisa dimengerti oleh semua orang yang terlibat di dalamnya.

(14)

• Masalah utama yang dihadapi reporter ketika melakukan siaran langsung (stand up) pada peristiwa tidak terduga adalah dia harus mampu mengumpulkan fakta atau

informasi dari tempat kejadian secepatnya namun pada saat yang hampir bersamaan ia harus ” on air”.

• Pada dasarnya terdapat tiga bentuk dasar siaran langsung, yaitu :

Reporter berdiri di depan kamera (stand up) dengan latar belakang suasana peristiwa yang dilaporkan. Lokasi untuk stand up harus dipilih secara cermat, di mana suasana

latar belakang dapat tampil secara optimal. Namun lokasi stand up jangan sampai menghalangi atau mengganggu lalu lalang orang lewat, jangan sampai ada orang

(15)

Siaran Langsung

Laporan langsung (live news) adalah salah satu

kekuatan televisi dibandingkan dengan media massa lainnya. Melalui siaran langsung stasiun televisi

mengajak penonton langsung menyaksikan suatu

peristiwa, seolah mereka juga berada di tempat di mana suatu peristiwa terjadi.

• Menyajikan berita secara langsung dari tempat

peristiwa kepada penonton dengan menggunakan teknologi canggih membutuhkan perencanaan yang matang dan hati-hati agar mampu menghasilkan

(16)

• Ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan

bagi stasiun televisi ketika akan melakukan siaran langsung, yaitu :

• Sumber daya yang dimiliki stasiun televisi, yang meliputi peralatan penunjang dan manusia yang akan mengoperasikannya.setelah itu tinggal

bagaimana memanfaatkan sumber daya itu secara efisien, ekonomis, dan logis.

• Mempersiapkan ”game plan”atau rencana permainan yang bisa dimengerti oleh semua orang yang terlibat di dalamnya.

(17)

• Ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan

bagi stasiun televisi ketika akan melakukan siaran langsung, yaitu :

• Sumber daya yang dimiliki stasiun televisi, yang meliputi peralatan penunjang dan manusia yang akan mengoperasikannya.setelah itu tinggal

bagaimana memanfaatkan sumber daya itu secara efisien, ekonomis, dan logis.

• Mempersiapkan ”game plan”atau rencana permainan yang bisa dimengerti oleh semua orang yang terlibat di dalamnya.

(18)

• Masalah utama yang dihadapi reporter ketika melakukan siaran langsung (stand up) pada peristiwa tidak terduga adalah dia harus mampu mengumpulkan fakta atau

informasi dari tempat kejadian secepatnya namun pada saat yang hampir bersamaan ia harus ” on air”.

• Pada dasarnya terdapat tiga bentuk dasar siaran langsung, yaitu :

Reporter berdiri di depan kamera (stand up) dengan latar belakang suasana peristiwa yang dilaporkan. Lokasi untuk stand up harus dipilih secara cermat, di mana suasana

latar belakang dapat tampil secara optimal. Namun lokasi stand up jangan sampai menghalangi atau mengganggu lalu lalang orang lewat, jangan sampai ada orang

(19)

• Reporter stand up di depan kamera dan kemudian melakukan wawancara dengan narasumber.

Wajah reporter dan wajah narasumber harus tertangkap oleh kamera. Hindari pengambilan gambar yang menampilkan bentuk atau

penggambaran wajah dari samping (profil atau siluet). Untuk memastikan pengambilan gambar tidak menampilkan bentuk atau penggambaran wajah dari samping, maka posisi reporter harus lebih dekat ke kamera daripada ke narasumber. Dalam wawancara, reporter harus menyadari posisinya terhadap kamera. Ada kemungkinan

(20)

• Siaran langsung dari suatu peristiwa yang sedang berlangsung. Posisi kamera dalam laporan ini

sangatlah penting. Pengambilan gambar tidak boleh terhalang oleh apapun, dan untuk ini biasanya diperlukan ketinggian tertentu agar kamera dapat mengambil gambar tanpa

terhalang oleh kerumunan orang. Kesalahan yang umumnya terjadi adalah memaksakan reporter untuk tetap stand-up, sehingga posisi kamera

harus turun sejajar dengan reporter. Dalam situasi seperti ini orang-orang di sekitar lokasi terkadang berusaha ikut ”nampang” dengan cara berdiri di

(21)

BEBERAPA SARAN

• Pililah lokasi yang paling baik ketika melakukan stand-up , khususnya latar belakang di mana reporter berada. Ingatlah, alasan utama

reporter melakukan stand-up adalah untuk menunjukkan bahwa reporter menyampaikan laporannya langsung dari lokasi. Jadi latar belakang menjadi motivasi untuk melakukan stand-up, karena itu komposisi gambar, yaitu pengaturan antara reporter dengan suasana di belakangnya menjadi sangat penting.

• Juru kamera harus melakukan komposisi gambar sedemikian rupa sehingga dapat mengungkapkan hal-hal yang paling mewakili dari suatu lokasi atau aspek-aspek yang paling mengesankan dari lokasi pemberitaan

(22)

• Contoh : Jika reporter memberitakan peristiwa kebakaran, maka reporter dapat melakukan

stand-up di depan salah satu bangunan yang

terbakar. Jika memberitakan suatu pengumuman dari menteri kesehatan mungkin akan relevan jika reporter berdiri di depan gedung kantornya.

Tetapi bisa saja reporter memilih lokasi stand-up yang lebih menarik, misalnya jika pengumuman tersebut mengenai penyakit berbahaya seperti

SARS, maka reporter dapat berdiri di depan kamar perawatan intensif Care Unit (ICU) rumah sakit

(23)

Ketika melakukan stand-up, cobalah untuk

konsentrasi dan fokus ke lensa kamera dan

untuk sementara lupakanlah orang-orang di

sekitar lokasi stand-up.

Jika merasa perlu membuat catatan,

buatlah secara sederhana dan singkat.

Tidak ada salahnya untuk sekali-sekali

melihat ke catatan jika itu dimaksudkan

untuk mengungkapkan hal-hal yang rumit,

seperti angka-angka atau pernyataan

(24)

Cobalah berlatih apa yang akan diucapkan

dengan suara keras pada saat juru kamera

mempersiapkan peralatan dan bersiap

mengatur pengambilan gambar.

Ketika reporter menghadap ke kamera,

hendaknya ia membayangkan sedang

berbicara dengan teman. Jagalah mata agar

tetap mengarah (fokus) ke lensa kamera

sepanjang waktu selama melakukan

stand-up. Mata yang memandang keluar dari arah

(25)
(26)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Latihan box jumpdapat meningkatkan vertical jump atlet karena latihan ini dapat meningkatkan powertungkai atlet, gerakanya dilakukan diulang-ulang dan

Namun dalam penelitian ini akan dilakukan keterbaharuan dari penelitian sebelumnya yaitu penulis akan mengembangkan media pembelajaran matematika menggunakan

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijabarkan, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut : “ Untuk mengetahui pengaruh

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), NPF (Non Performing Financing),

Selanjutnya Nugraheni (2007) menyatakan bahwa pembelajaran yang berpusat pada guru cenderung memberikan hasil belajar yang tingkat berpikirnya rendah atau kurang

Dalam hal ini al-Amili mengatakan: ”Bahkan ini membuat konsekuensi untuk mendhaifkan seluruh hadits yang ada, ketika diteliti, karena mereka mendefinisikan hadits shahih

Hal diatas sejalan dengan yang diungkapkan oleh Pramudia (2006) dalam jurnal yang menyatakan bahwa, tujuan dari kegiatan orientasi peserta didik baru antara lain agar

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan