Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web
Pada SMPN 71 Jakarta
Kurniawati1, Ghofar Taufik2
1STMIK Nusa Mandiri Jakarta
e-mail: kurniawa1807@nusamandiri.ac.id
2AMIK BSI Jakarta
e-mail: ghofar.gft@bsi.ac.id
Abstrak – Sebagaimana diketahui pada saat ini berbagai lembaga baik pemerintah maupun swasta telah banyak
menggunakan komputer untuk membantu kegiatan kerjanya. Ini menunjukan bahwa komputer sudah tidak dapat dipisahkan dari segala kegiatan, dimana komputer sangat membantu untuk menghasilkan informasi yang sangat tepat, relevan dan akurat. Untuk menjamin keakuratan data yang akan disajikan diperlukan suatu system pengolahan data yang cepat dan akurat. SMP Negeri 71 Jakarta mempunyai sebuah perpustakaan yang dalam pengelolahan datanya masih menggunakan sistem yang manual. sistem ini sudah kurang sesuai dimana semua transaksi peminjaman buku dan pengembalian buku bahkan hingga pembuatan laporan, masih menggunakan buku atau kertas dalam bertransaksi. Sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam melakukan pengelolahan pencatatan data buku peminjam maupun pengembalian. Dari uraian masalah diatas maka diperlukan suatu sistem informasi pengelolahan data perpustakaan pada SMP Negeri 71 Jakarta agar sistem menjadi lebih efisien seperti halnya sistem peminjaman dan pengembalian yang sering bermasalah dan memakan waktu yang lama sehingga membutuhkan perkembangan dengan memanfaatkan teknologi yang ada misalnya menggunakan website dan memudahkan admin dalam melakukan pencatatan transaksi peminjaman dan pengembalian buku. Juga meningkatkan pelayanan dalam sistem perpustakaan menjadi lebih baik. Kesalahan dan kehilangan data juga daapat lebih di minimalisir dengan adanya website perpustakaan.
Kata Kunci: Sistem Informasi, Perpustakaan
I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang semakin pesat mempengaruhi berbagai aspek yang ada di lingkungan termasuk dalam pertumbuhan sistem informasi. Peranan teknologi di rasakan oleh semua masyarakat, seperti adanya website ataupun blog yang semakin banyak bermunculan yang menjadi bahan acuan bagi para pelajar baik dari kalangan siswa hingga mahasiswa. Oleh karena itu fungsi perpustakaan menjadi kurang diminati dikalangan pelajar, padahal perpustakaan menjadi sarana pendukung yang sangat penting sebagai tempat yang menyediakan berbagai ilmu pengetahuan yang luas. Namun karena sistem perpustakaan yang masih banyak menggunakan sistem manual atau kurang memanfaatkan sistem teknologi membuat fungsi perpustakaan menjadi kurang efektif dan efesien terutama pada lingkungan sekolah. Sekolah merupakan sarana pendidikan formal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Sedanagkan Perpustakaan merupakan media atau tempat yang menyediakan informasi serta ilmu pengetahuan yang berperan sangat penting bagi perkembangan pelajar.
II. LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
James Alter (1992) mengemukakan bahwa : “
a management perspective, mendefinisikan sistem
informasi sebagai kombinasi antar prosedur kerja,
informasi, orang, dan teknologi, yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dam sebuah organisasi” (Mulyanto, 2009). Sedangkan Bodnar dan Hopwwod (1993) mengemukakan bahwa : “Mendefinisikan sistem informasi sebagai kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna” (Mulyanto, 2009).
Kesimpulan sistem informasi merupakan komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisa, menyebarkan informasi untuk mencapai.
2.2. Perpustakaan
Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan sekolah (Darmono, 2007).
2.3. Konsep Dasar Pemprograman Terstruktur
Pemprograman terstruktur adalah konsep atau paradigma atau sudut pandang pemrograman yang membagi-bagi program berdasarkan fungsi-fungsi atau prosedur-prosedur yang dibutuhkan program komputer (Rosa, Shalahudin, 2015). Modul-modul (pembagian program) biasanya dibuat dengan mengelompokan fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur yang diperlukan sebuah proses tertentu.
2.4. Web
Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, animasi, video) didalamnya yang menggunakan Protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengakses menggunakan perangkat lunak yang di sebut browser (Arief, 2011).
2.5. UML (Unifield Modeling Language)
“UML (unifield modeling language) merupakan salah satu bentuk permodelan atau sebuah bahasa standar yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan equirement, membuat analisis dan desain serta mengambakan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek” (Rosa, Shalahudin, 2015).
III. Metode Penelitian
3.1. Teknik Pengumpulan Data
Dengan melakukan observasi, wawancara dan studi pustaka.
3.2. Metode Pengembangan Sistem
SDLC atau software development life cycle atau sering disebut system development life cycle adalah poses mengembangkan atau mengubah suatu sistem Perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem perangkat lunak sebelumnya (Rosa, Shalahudin, 2015).
Model pengembangan yang digunakan dalam perancangan website ini adalah model waterfall yaitu “Model SDLC air terun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linier) atau alur hidup klasik. Model air terun menediakan Pendekataan alur hiup perangkat lunak secara sikuensial atau terurut dimulai dari analisis design, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support)” (Rosa, Shalahudin, 2015).
Sumber:Rosa dan Shalahudin (2015)
Gambar 1. Ilustrasi Model Waterfall
Berikut ini adalah beberapa tahapan yang dilakukan dalam pengembangan perangkat lunak dengan model Waterfall :
A. Analisis
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intansi untuk menspesifikasi kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk
langkah yang focus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka prosedur pengkoden. Tahap ini mentransalasi perangkat lunak dari analisis kebutuhan ke representasi desain radar dapat di implementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya, desain perangkat lunak dihasilkan juga perlu dokumentasi
C. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasi kedalam program perangkat lunak. hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
D. Pengujian
Pengujian fokus paa perangkat lunak secara dari segi logic dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran untuk dihasilkan sesuai keinginan
E. Pendukung atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian. Proses pengembangan dimulai dari analisis spesiikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada.
IV. PEMBAHASAN 4.1. Analisa Kebutuhan
Sistem informasi perpustakaan berbasis web dimana anggota dan petugas perpustakaan bertatap muka secara langsung dan menjadi sistem yang dinamis dalam membantu petugas perpustakaan dalam mengatasi berbagai masalah seperti hilangnya dokumen , mencari data buku, mencari data siswa, dan mempermudah dalam sistem peminjaman. Berikut ini spesifikasi kebutuhan (system requirement) dari sistem informasi perpustakaan berbasis web :
1. Halaman user :
A.1 Siswa dan petugas dapat melakukan pencarian buku.
2. Halaman Administrator
B.1 Petugas dapat mengelola data buku B.2 Petugas dapat mengelola data katalog B.3 Petugas dapat mengelola data anggota B.4 Petugas dapat melakukan transaksi
peminjaman buku
B.5 Petugas dapat melakukan transaksi pengembalian buku
B.6 Petugas dapat mengelola laporan B.7 Petugas dapat mengelola Admin
mengakses sistem informasi perpustakaan di gambarkan dalam use case diagram berikut ini :
Sumber:Hasil Penelitian (2017)
Gambar 2. Use Case Diagram User
2. Administrator
Yang dapat dilakukan oleh Administrator dalam mengakses sistem informasi perpustakaan di gambarkan dalam use case diagram berikut ini :
Sumber:Hasil Penelitian (2017)
Gambar 3. Use Case Diagram Administrator
B. Activity Diagram
1. Peminjaman Buku
Sumber:Hasil Penelitian (2017)
Gambar 4. Activity Diagram Peminjaman Buku
2. Pengembalian Buku
Sumber:Hasil Penelitian (2017)
Gambar 5. Activity Diagram Pengmbalian Buku
C. Logical Record Structure
admin Id_petugas* Nama Password Nama_lengkap peminjaman No_pinjam* Nis Tanggal_pinjam Tanggal_kembali Id_koleksi Id_petugas siswa Nis* Nama_siswa Jenis_kelamin Tanggal_lahir No_telepon alamat pengembalian No_kembali* No_pinjam Tanggal_kembali Id_petugas Nis Id_koleksi buku Kode_buku Judul_buku Pengarang Penerbit Tahun Isbn Jumlah_buku Koleksi_buku Id_koleksi Kode_buku Asal status nis Kode_buku Id_petugas 1 m m 1 1 m m 1 1 m nis Id_petugas 1 Id_koleksi 1 1 1 Id_koleksi
Sumber:Hasil Penelitian (2017)
Gambar 6. Logical Record Stucture Perpustakaan
4.3. Desain User Interface
1. Halaman Pencarian
Siswa dapat mencari koleksi buku yang terdapat di SMP Negeri 71 Jakarta dengan mengetik judul Buku atau kode buku pada kolom pencarian.
Sumber:Hasil Penelitian (2017)
Gambar 7. Tampilan Halaman Pencarian
2. Halaman Login
Sebelum dapat menggunakan aplikasi, petugas akan diarahkan ke halaman login dan diminta untuk memasukan user Id dan password. Jika user Id dan password benar, maka petugas akan diarahkan kehalaman menu petugas.
Sumber:Hasil Penelitian (2017)
Gambar 8. Tampilan Halaman Login
3. Halaman Beranda (Home)
Menu ini menampilkan menu link ke halaman-halaman lain dalam aplikasi perpustakaan.
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 9. Tampilan Halaman Beranda
4. Halaman Data Buku
Halaman ini menampilkan katalog buku yang telah diinput kedalam database, petugas dapat
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 10. Tampilan Halaman Data Buku
5. Halaman Anggota
Halaman ini menampilkan data anggota yang telah diinput kedalam database, petugas dapat menambahkan anggota baru, menghapus anggota, dan mengedit anggota.
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 11. Tampilan Halaman Data Anggota
6. Halaman Peminjaman Buku
Halaman ini menampilkan data transaksi peminjaman buku.
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 12. Tampilan Halaman Peminjaman Buku
7. Halaman Pengembalian
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 13. Tampilan Halaman Pengembalian Buku
8. Halaman Katalog Buku
Halaman ini menampilkan data koleksi buku yang telah diinput kedalam database.
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 14. Tampilan Halaman Katalog Buku
9. Halaman Laporan
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 15. Tampilan Halaman Laporan
V. KESIMPULAN
Pengelolaan perpustakaan pada SMP Negeri 71 Jakarta dengan menggunakan sistem informasi memberikan dampak yang signifikan. Mulai dari penggunaan memori dalam komputer sangat mengu rangi penggunaan kertas. Waktu dalam proses pemin jaman dan pengembalian menjadi lebih efektif dan efisien. Pembuatan laporan lebih mudah dan cepat.
REFERENSI
Arief, M. Rudyanto. (2011). Pemprograman Web Dinamis Menggunakan PHP&MySQL. Yogyakarta: Andi.
Darmono. (2007). Perpustakaan Sekolah (Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja). Jakarta: Grasindo.
Mulyanto, Agus. (2009). Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Rosa, A.S., Shalahudin, M. (2015). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung: Informatika.