• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bimbingan dan konseling oleh siswa di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bimbingan dan konseling oleh siswa di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Hasil Peneltian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling oleh siswa di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Berikut ini dipaparkan hasil analisis angket, wawancara, dan observasi.

A. Analisis Hasil Angket Siswa

Tabel 1 : Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan dan Konseling Secara Sukarela

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 2 5%

2 Setuju 2 5%

3 Tidak Setuju 5 12%

4 Sangat Tidak Setuju 32 78%

Jumlah 41 100%

Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5%, setuju sebanyak 5%, tidak setuju sebanyak 12%, sangat tidak setuju sebanyak 78%. Hal ini berarti siswa mengikuti layanan bimbingan dan konseling secara sukarela 10% sedangkan siswa yang tidak secara sukarela mengikuti layanan bimbingan dan konseling 90%.

(2)

Tabel 2 : Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan dan Konseling Atas Dasar Kesadaran Sendiri

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 7%

2 Setuju 4 10%

3 Tidak Setuju 5 12%

4 Sangat Tidak Setuju 29 71%

Jumlah 41 100%

Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7%, setuju sebanyak 10%, tidak setuju sebanyak 12%, sangat tidak setuju sebanyak 71%, hal ini berarti siswa yang mengikuti layanan bimbingan dan konseling atas dasar kesadaran sendiri 17%. sedangkan siswa yang mengikuti layanan bimbingan dan konseling tanpa kesadaran diri sendiri 83%

Tabel 3 : Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan dan Konseling Atas Dasar Dorongan Orang Lain

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 35 85%

2 Setuju 2 4%

3 Tidak Setuju 2 4%

4 Sangat Tidak Setuju 2 4%

Jumlah 41 100%

Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 85%, setuju sebanyak 4%, tidak setuju sebanyak 4%, sangat tidak setuju sebanyak 4%. Hal ini berarti siswa yang memanfaatkan layanan bimbingan

(3)

dan konseling atas dasar dorongan orang lain 89% sedangkan siswa yang memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling tanpa dorongan orang lain 8%. Tabel 4 : Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan dan Konseling Karena

Dipaksa Oleh Guru

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 30 73%

2 Setuju 5 13%

3 Tidak Setuju 3 7%

4 Sangat Tidak Setuju 3 7%

Jumlah 41 100%

Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 73%, setuju sebanyak 13%, tidak setuju sebanyak 7%, sangat tidak setuju sebanyak 7%. Hal ini berarti siswa yang mengikuti layanan bimbingan dan konseling atas dasar paksaan oleh guru 86% sedangkan siswa yang mengikuti layanan bimbingan dan konseling tanpa paksaan oleh guru 14%. Berdasarkan indikator rekapitulasi persentase alasan siswa memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling maka diperoleh item soal sebagai berikut :

Tabel 5 : Rekapitulasi Indikator Alasan Siswa Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling secara sukarela

Kategori Persentase Item Rata-Rata

1 2 3 4

Baik 10% 17% 8% 14% 13%

(4)

Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa yang memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling secara sukarela sebanyak 13%, sedangkan siswa yang tidak memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling secara sukarela sebanyak 87%, Tabel 6 : Siswa Lebih Senang Meninggalkan Kelas Pada Saat Proses

Layanan Bimbingan dan Konseling Berlangsung

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 27 66%

2 Setuju 7 17%

3 Tidak Setuju 3 7%

4 Sangat Tidak Setuju 4 10%

Jumlah 41 100%

Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 66%, setuju sebanyak 17%, tidak setuju sebanyak 7%, sangat tidak setuju sebanyak 10%. Hal ini berarti siswa yang lebih senang meninggalkan kelas pada saat proses layanan bimbingan dan konseling berlangsung 83% sedangkan siswa yang tidak meninggalkan kelas pada saat proses layanan bimbingan dan konseling berlangsung 17%.

Tabel 7 : Apabila Ada Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling Maka Saya Memilih Untuk Kekantin Saja

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 5 13%

2 Setuju 30 73%

3 Tidak Setuju 3 7%

4 Sangat Tidak Setuju 3 7%

(5)

Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 13%, setuju sebanyak 73%, tidak setuju sebanyak 7%, sangat tidak setuju sebanyak 7%. Hal ini berarti siswa lebih suka memilih ke kantin dari pada mengikuti layanan bimbingan dan konseling 86% sedangkan siswa yang memilih untuk mengikuti kegiatan layanan bimbingan dan konseling 14%. Tabel 8 : Siswa Mengikuti Proses Kegiatan Layanan Bimbingan dan

Konseling Dengan Bersunguh-sungguh

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 7%

2 Setuju 15 37%

3 Tidak Setuju 15 37%

4 Sangat Tidak Setuju 8 19%

Jumlah 41 100%

Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7%, setuju sebanyak 37%, tidak setuju sebanyak 37%, sangat tidak setuju sebanyak 19%. Hal ini berarti siswa mengikuti proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling dengan bersungguh-sungguh 44% sedangkan siswa yang tidak bersungguh-sungguh mengikuti proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling 56%.

(6)

Tabel 9 : Dalam Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling Saya Lebih Mudah Mengungkapkan Masalah yang Dialami

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 25 61%

2 Setuju 10 25%

3 Tidak Setuju 3 7%

4 Sangat Tidak Setuju 3 7%

Jumlah 41 100%

Hasil analisis dari tabel di atas adalah dari soal angket yang menyatakan dengan jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 61%, setuju sebanyak 25%, tidak setuju sebanyak 7%, sangat tidak setuju sebanyak 7%. Hal ini berarti siswa lebih mudah mengungkapkan masalah yang dialami dalam proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling 86% sedangkan siswa yang belum mau mengungkapkan masalah yang dialami 14%.

Tabel 10 : Siswa Mengharapkan Pemecahan Masalah yang Dihadapi Dari Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 30 73%

2 Setuju 6 15%

3 Tidak Setuju 4 10%

4 Sangat Tidak Setuju 1 2%

Jumlah 41 100%

Hasil analisis dari tabel di atas adalah dari soal angket yang menyatakan dengan jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 73%, setuju sebanyak 15%, tidak setuju sebanyak 10%, sangat tidak setuju sebanyak 2%. Hal

(7)

ini berarti siswa yang mengharapkan pemecahan masalah yang dihadapi dari kegiatan layanan bimbingan dan konseling 88% sedangkan siswa yang tidak mengharapkan pemecahan masalah yang dihadapi dari kegiatan layanan bimbingan dan konseling 12%.

Rekapitulasi persentase kehadiran siswa memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling sebagai berikut :

Tabel 11 : Rekapitulasi Indikator Kehadiran Siswa Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling.

Kategori Persentase Item Rata-Rata

5 6 7 8 9

Baik 17% 14% 44% 86% 88% 50%

Tidak Baik 83% 86% 56% 14% 12% 50%

Jadi dapat disimpulkan siswa yang mengikuti proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling dengan bersungguh-sungguh sebanyak 50%, sedangkan siswa lebih senang meninggalkan kelas pada saat proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling berlangsung sebanyak 50%.

Tabel 12 : Siswa Mengikuti Kegiatan Layanan Informasi dalam Satu Minggu Satu Kali

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 7%

2 Setuju 4 10%

3 Tidak Setuju 9 22%

4 Sangat Tidak Setuju 25 61%

(8)

Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7%, setuju sebanyak 10%, pernyataan tidak setuju sebanyak 12%, sangat tidak setuju sebanyak 71%. Hal ini berarti siswa kurang memanfaatkan kegiatan layanan informasi dalam bimbingan dan konseling 83% dan siswa memanfaatkan kegiatan layanan informasi dalam bimbingan dan konseling 17%. Tabel 13 : Siswa Mengikuti Kegiatan Layanan Orientasi Sebulan Satu Kali

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 5 12%

2 Setuju 15 36%

3 Tidak Setuju 15 36%

4 Sangat Tidak Setuju 6 15%

Jumlah 41 100%

Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 12%, setuju sebanyak 36%, tidak setuju sebanyak 36%, sangat tidak setuju sebanyak 15%. Hal ini berarti siswa kurang memanfaatkan kegiatan layanan orientasi dalam bimbingan dan konseling 51% dan siswa memanfaatkan kegiatan layanan orientasi dalam bimbingan dan konseling 48%.

Tabel 14 : Siswa Mengikuti Kegiatan Layanan Konseling Individual Atau Perorangan Satu Minggu Satu Kali

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 7%

2 Setuju 10 25%

3 Tidak Setuju 25 61%

4 Sangat Tidak Setuju 3 7%

(9)

Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7%, setuju sebanyak 25%, tidak setuju sebanyak 61%, sangat tidak setuju sebanyak 7%. Hal ini berarti siswa kurang memanfaatkan kegiatan layanan konseling individual dalam bimbingan dan konseling 68% dan siswa yang memanfaatkan kegiatan layanan konseling individual dalam bimbingan dan konseling 32%.

Tabel 15 : Siswa Mengikuti Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok Satu Minggu Satu Kali

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 4 10%

2 Setuju 3 7%

3 Tidak Setuju 7 17%

4 Sangat Tidak Setuju 27 66%

Jumlah 41 100%

Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 10%, setuju sebanyak 7%, tidak setuju sebanyak 17%, sangat tidak setuju sebanyak 66%. Hal ini berarti siswa kurang memanfaatkan kegiatan layanan bimbingan kelompok dalam bimbingan dan konseling 83% dan siswa memanfaatkan kegiatan layanan bimbingan kelompok dalam bimbingan dan konseling 17%.

(10)

Tabel 16 : Siswa Mengikuti Kegiatan Layanan Konseling Kelompok Satu Minggu Satu Kali

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 7%

2 Setuju 9 22%

3 Tidak Setuju 4 10%

4 Sangat Tidak Setuju 25 61%

Jumlah 41 100%

Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7%, setuju sebanyak 22%, tidak setuju sebanyak 10%, sangat tidak setuju sebanyak 61%. Hal ini berarti siswa kurang memanfaatkan kegiatan layanan konseling kelompok dalam bimbingan dan konseling 71% dan siswa memanfaatkan kegiatan layanan konseling kelompok dalam bimbingan dan konseling 29%.

Tabel 17 : Siswa Mengikuti Kegiatan Layanan Penguasan Konten Satu Minggu Satu Kali

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 2 4%

2 Setuju 2 4%

3 Tidak Setuju 2 4%

4 Sangat Tidak Setuju 35 85%

Jumlah 41 100%

Hasil analisis dari tabel diatas adalah dari soal angket yang menyatakan dengan jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 4%, setuju sebanyak 4%, tidak setuju sebanyak 4%, sangat tidak setuju sebanyak 85%. Hal

(11)

ini berarti siswa kurang memanfaatkan kegiatan layanan penguasaan konten dalam bimbingan dan konseling 89% dan siswa memanfaatkan kegiatan layanan penguasaan konten dalam bimbingan dan konseling 8%.

Berdasarkan indikator rekapitulasi persentase frekuensi pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 18 : Rekapitulasi Indikator Frekuensi Pemanfaatan Layanan Bimbingan dan Konseling

Kategori Persentase Item Rata-Rata

10 11 12 13 14 15

Baik 17% 48% 32% 17% 29% 8% 26%

Tidak Baik 83% 51% 68% 83% 71% 89% 74%

Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa yang memanfaatkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling sebanyak 26%, sedangkan siswa yang kurang memanfaatkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling sebanyak 74%.

B. Analisis Wawancara

Berikut dipaparkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bimbingan konseling :

1. Apakah ada siswa yang datang mengikuti layanan bimbingan dan konseling secara sukarela?

“Tidak ada bu, siswa yang datang ke ruangan bimbingan dan konseling itu karena diundang oleh guru BK berkaitan dengan masalah yang dialami seperti sering bolos dan berkelahi dengan teman”.

(12)

2. Apakah ada siswa yang datang dengan keadaan terpaksa hadir dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling?

“Iya bu, ada siswa yang datang dengan keadaan terpaksa, apalagi kalau di undang karena ada masalah, kadang siswa tersebut sudah tidak mau masuk sekolah karena teringat akan masuk keruangan bimbingan dan konseling 3. Apakah ada siswa yang enggan mengungkapkan masalahnya kepada guru

pembimbing?

“Ada bu, malah paling banyak siswa yang diajak untuk mengungkapkan masalah yang dihadapi tidak mau membicarakannya dengan guru BK 4. Berapa jumlah siswa yang mengikuti layanan bimbingan dan konseling

setiap hari?

Jumlah siswa yang mengikuti layanan bimbingan dan konseling setiap hari itu tidak ada bu

5. Apakah ada siswa yang hanya senang untuk berbincang-bincang tanpa menyelesaikan masalahnya?

“Iya bu, banyak siswa hanya senang berbincang-bincang tentang hal-hal yang tidak perlu untuk dibicarakan.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bimbingan konseling tentang pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling oleh siswa di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo masih terdapat 87% siswa yang belum memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling secara sukarela, Siswa yang datang ke ruangan BK itu karena diundang oleh guru berkaitan dengan

(13)

masalah yang dialami seperti bolos dan berkelahi dengan teman, siswa yang masih enggan mengungkapkan masalahnya kepada guru pembimbing malah paling banyak siswa yang diajak untuk mengungkapkan masalahnya yang dihadapi tidak mau membicarakannya dengan guru BK, siswa yang masuk keruangan BK hanya senang berbincang-bincang tentang hal-hal yang tidak diperlukan.

Melihat dari analisis di atas ditarik kesimpulan bahwa kebanyakan siswa menilai bahwa layanan bimbingan konseling itu hanya untuk mengatasi siswa yang bermasalah saja, dan bahkan masih ada siswa yang beranggapan BK adalah “polisi sekolah” yang harus menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin dan keamanan di sekolah.

Hasil pengolahan data tentang pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling oleh siswa di SMA Negeri 1 Telaga Biru kabupaten Gorontalo ditemukan :

4.2.1 Alasan Siswa Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling

Layanan bimbingan dan konseling adalah layanan yang disediakan sekolah untuk peserta didik guna mengatasi permasalahn yang sedang dihadapi, sehingga tidak menghambat perkembangan diri peserta didik. Anggapan bahwa ruang bimbingan dan konseling sangatlah menyeramkan menjadi permasalahan utama yang dapat mengahambat jalannya layanan bimbingan konseling di sekolah, karena hal ini merupakan permasalahan pokok yang membawa pemahaman mengenai apa sebenarnya fungsi dari adanya layanan BK di sekolah dan mempengaruhi anggapan siswa yang membuatnya enggan untuk mengunjungi

(14)

ruang bimbingan konseling, akibatnya layanan bimbingan konseling di sekolah tidak bisa berjalan secara optimal.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh, siswa memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling tidak secara sukarela hingga mencapai 87%. Hal ini searah dengan pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling menurut Willis (2009:116) siswa yang merasa mengalami kesulitan diharapkan punya kesadaran diri untuk memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling dengan sukarela. Namun walaupun siswa datang secara sukarela jika pembimbing kurang terampil, kurang bersahabat maka siswa tersebut akan kecewa.

4.2.2 Kehadiran Siswa

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh, apabila ada kegiatan layanan bimbingan dan konseling maka siswa lebih senang meninggalkan kelas pada saat proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling berlangsung hingga mencapai 50%, hal ini perlu mendapat perhatian khusus bagi guru BK, karena guru BK sebagai salah satu penanggung jawab dalam mengatasi permasalahan siswa. menurut Shertzre and Stone (dalam Willis 2009:111) mengemukakan bahwa keberhasilan dan kegagalan proses konseling ditentukan oleh tiga hal yaitu kepribadian siswa, harapan siswa, dan pengalaman pendidikan siswa. Menurut keterangan dari guru bimbingan dan konseling melalui wawancara sebagai kegiatan pendukung bahwa siswa yang mengikuti layanan bimbingan dan konseling itu, karena di undang oleh guru BK berkaitan dengan masalah yang dialami seperti sering bolos, dan berkelahi dengan teman. Ada yang datang dengan keadaan terpaksa hadir dalam kegiatan layanan BK apalagi kalau

(15)

diundang karena ada masalah, kadang siswa tersebut tidak mau masuk sekolah karena teringat akan masuk keruangan BK, malah paling banyak siswa yang diajak untuk mengungkapkan masalah yang dihadapi tidak mau membicarakannya dengan guru BK.

Hubungan guru bimbingan dan konseling dengan siswa lebih baik dan bermakna apabila guru bimbingan dan konseling dapat mewujudkan harapan siswa dengan cara memecahkan masalah pribadi yang dialaminya tidak dibeberkan kepada orang lain. Sehingga siswa dapat memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling.

4.2.3 Frekuensi Pemanfaatan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh, siswa kurang mendapatkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling hingga mencapai 74%. Karena layanan bimbingan dan konseling dapat dijadikan program layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah baik itu program tahunan maupun program harian yang merupakan wujud dari kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah sehingga dapat menarik perhatian siswa. Menurut Tohirin (2007:141) dalam kegiatan layanan BK ada sembilan layanan yang dapat dilaksanakan oleh guru BK. Sembilan layanan itu meliputi : (1) orientasi (2) informasi (3) penempatan dan penyaluran (4) penguasan konten (5) layana konseling perorangan (6) layanan bimbingan kelompok (7) layana konseling kelompok (8) konsultasi dan mediasi. hal ini harus menjadi acuan bagi guru bimbingan konseling untuk memperbaiki program pelayanannya menyangkut layanan. Karena layanan bimbingan konseling merupakan kegiatan utama yang harus dilaksanakan oleh guru BK.

Gambar

Tabel 1 : Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan dan Konseling Secara  Sukarela
Tabel  2 : Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan dan Konseling Atas Dasar  Kesadaran Sendiri
Tabel  4 : Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan dan Konseling Karena  Dipaksa Oleh Guru
Tabel  7 : Apabila Ada Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling Maka  Saya Memilih Untuk Kekantin Saja
+7

Referensi

Dokumen terkait

dengan metode tafsir al-Qur’an seperti ini, menurut Hanafi, seorang Mufasir yang ingin mendekati makna al-Qur’an tidak saja mendeduksi makna dari teks, tapi

Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi implementasi program pendidikan guru MIPA Biologi Unggulan (PGMIPAU Biologi) terkait tingkat keterlaksanaan program, kendala yang

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti bermaksud untuk mengembangkan tes keterampilan proses sains siswa pada materi termokimia karena materi termokimia menuntut siswa untuk

Ulkus marginal adalah peradangan kornea bagian perifer dapat berbentuk bulat atau dapat juga rektangular (segiempat) dapat satu atau banyak dan terdapat daerah kornea yang

Pintaoppijat perustelivat usein näkymättömyyttään ryhmälle esimerkiksi kiireellä tai sairastelulla, mutta haastatteluissa tuli ilmi myös tapaus, jossa kurssin

Rendahnya penyerapan yang terjadi pada pH 5,0; 6,0; dan 7,0 ini disebabkan karena adanya beberapa kemungkinan yaitu pertama, karena pada pH rendah terjadi persaingan antara H +

pengukuran dengan metode pemeruman dan pengukuran elevasi muka air, dapat dilihat bahwa hasil pemeruman lebih kecil dari pada data dasar standar dari PSDA Pemali

Mengadopsi teknologi dengan aplikasi penyimpanan arsip perlu didukung tidak hanya oleh satu pihak tetapi oleh semua pihak mengingat kearsipan merupakan wadah dari