• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMUNIKASI ATASAN- BAWAHAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA LPP TVRI: GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KOMUNIKASI ATASAN- BAWAHAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA LPP TVRI: GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATOR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMUNIKASI

ATASAN-BAWAHAN TERHADAP KOMITMEN

ORGANISASI PADA LPP TVRI: GAYA

KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL

MODERATOR

Delia Trihannisa

Universitas Bina Nusantara, Komplek Keuangan, Jalan Galunggung, Tangerang-Indonesia, +6221-7305105, delia_heartne@yahoo.com

(Delia Trihannisa, Nugroho Juli Setiadi)

Abstract

The purpose of this study was to determine and analyze the effect of the Supervisor-Subordinate Communication on Organizational Commitment on employees in LPP TVRI with leadership style as a moderator variable. The method used is a quantitative method. Research using associative type of research to look for correlations between variables, and primary data was collected by distributing questionnaires to the respondents of LPP TVRI. Time horizon is cross sectional, where data collection is done one time at any given time. From the data collected and processed using Simple Regression and Hierarchy Regression. The results achieved from this research that it is known that the Supervisor-Subordinate Communication has a significant effect on Organizational Commitment, Leadership Style has a significant effect on Organizational Commitment, Supervisor-Subordinate has a significant effect on Organizational Commitment with Leadership Style as a moderator variable in LPP TVRI.

Keywords : Supervisor-Subordinate Communication, Leadership Style, Organizational Commitment. Abstrak

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Komunikasi Atasan-Bawahan terhadap Komitmen Organisasi pada karyawan LPP TVRI dengan Gaya Kepemimpinan sebagai variabel moderator. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian menggunakan jenis penelitian asosiatif untuk mencari korelasi antar variabel, dan data primer dikumpulkan dengan menyebar kuesioner kepada responden dari LPP TVRI. Time horizon yang digunakan adalah cross sectional, dimana pengumpulan data dilakukan sebanyak satu kali pada waktu tertentu. Dari data yang dikumpulkan kemudian diolah menggunakan analisis regresi. Hasil yang dicapai dari penelitian ini yaitu diketahui bahwa Komunikasi Atasan-Bawahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Komimen Organisasi, Gaya Kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Komitmen Organisasi, selanjutnya Komunikasi Atasan-Bawahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Komitmen Organisasi dengan Gaya Kepemimpinan sebagai variabel moderator di LPP TVRI.

(2)

PENDAHULUAN

Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia menjadi aset yang efektif untuk menciptakan kesejahteraan. Kekayaan alam yang melimpah tidak akan mampu memberikan manfaat yang besar bagi manusia apabila sumber daya manusia (SDM) yang ada tidak mampu mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam yang tersedia. SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha.Dalam organisasi, perhatian terhadap hasil produksi bukan hanya pada keuntungan yang didapat tapi perhatian juga pada tenaga kerja atau karyawan yang bisa menjalankan organisasi. Suatu organisasi berkembang bukan karena modal yang besar atau hasil faktor produksi yang banyak tapi juga karena faktor dari sumber daya manusia yangberkualitas menghasilkan barang ataupun jasa.

Dalam rangka pencapaian tujuan baik secara efektif dan efisien, organisasi membutuhkan sumber daya manusia atau karyawan dengan tingkat loyalitas danpartisipasi yang tinggi yang dinamakan dengan komitmen organisasi.Untuk menjalankan tugas organisasi dengan baik, maka dibutuhkan komitmen organisasi yang baik. Robbins dan Judge (2008) mendefinisikan komitmen sebagai suatu keadaan dimana seorang individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keangotaannya dalam organisasi. Dari beberapa studi dikatakan bahwa dengan membentuk komitmen karyawan yang kuat kepada organisasi dapat membantu meningkatkan produktivitas yang lebih tinggi (Alpander,1990; Mathieu & Zajac, 1990; Riketta, 2002, dalam Hamdi, 2012) sebagai sikap yang paling penting dalam menilai karyawan ingin berhenti dari pekerjaan, atau sebaliknya, karyawan sangat berkontribusi pada perusahaan. Karyawan yang memiliki komitmen yang afektif, akan lebih termotivasi kepada kinerja yang lebih baik, dibandingkan dengan karyawan yang memiliki komitmen yang normatif, yang bekerja tidak berdasarkan kemauan hatinya sendiri. Tingkat komitmen seorang karyawan terhadap organisasi dapat diprediksi dari seberapa besar keputusan karyawan untuk tinggal bersama atau meninggalkan perusahaan yang pada akhirnya tercermin dalam ketidakhadiran dan datang kerja melebihi dari waktu yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Karyawan yang tidak berkomitmen terhadap organisasi memiliki kemungkinan yang lebih besar untukmeninggalkan organisasi.

Di dalam organisasi/perusahaan selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang dapat mengarahkan agar tercapainya tujuan perusahaan, seperti pemimpin dengan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada komunikasi dua arah untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi yang tentunya akan menguntungkan semua yang terlibat dalam perusahaan. Salah satu bentuk komunikasi tersebut adalah komunikasi atasan bawahan. Komunikasi atasan-bawahan yang dilakukan dengan baik akan meningkatkan kepercayaan bawahan kepada perusahaannya sehingga komitmen organisasi akan meningkat. Dengan membangun komunikasi yang baik antara

supervisor (atasan) dengan subordinate (bawahan), dan menciptakan gaya kepemimpinan yang baik

yang diinginkan dan dihargai karyawan, dengan memerhatikan tujuan dan nilai-nilai organisasi maka perusahaan dapat menciptakan komitmen yang baik dari karyawannya. Oleh karena itu, peran pemimpin sangat penting dalam hal ini. Pemimpin yang berperan dalam mengontrol dan mengarahkan bawahannya.Gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu cara bagaimana seorang pemimpin memengaruhi, mengarahkan, memotivasi, dan mengendalikan bawahannya dengan cara-cara tertentu, sehingga bawahan dapat menyelesaikan tugaspekerjaannya secara efektif dan efisien. (Djoko, 2006). Dalam dunia bisnis, penerapan Gaya Kepemimpinan (leadership style) seseorang akan dapat memengaruhi sikap dan perilaku bawahannya dalam melakukan pekerjaan mereka.

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian di fokuskan pada bentuk “ Pengaruh Komunikasi Atasan-Bawahan terhadap Komitmen Organisasi pada LPP TVRI: Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderator ”.Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dan akan dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Bagaimana pengaruh Komunikasi Atasan-Bawahan terhadap Komitmen Organisasi LPP TVRI? 2. Bagaimana pengaruh Gaya Kepemimpinanterhadap Komitmen Organisasi LPP TVRI? 3. Bagaimana pengaruh Komunikasi Atasan-Bawahan terhadap Komitmen Organisasi dengan Gaya Kepemimpinan LPP TVRI sebagai variabel moderator?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh komunikasi atasan-bawahan terhadap komitmen organisasi: dukungan atasan sebagai variabel moderator. Berdasarkan identifikasi masalah diatas diharapkan perusahaan akan mengetahui hal-hal berikut ini: 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Komunikasi Atasan-Bawahan terhadap Komitmen Organisasi LPP TVRI. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Gaya

(3)

Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi LPP TVRI. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Komunikasi Atasan-Bawahan terhadap Komitmen Organisasi dengan Gaya Kepemimpinan LPP TVRI sebagai variabel moderator.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dipakai menggunakan penelitian asosiatif di mana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih, bagaimana variabel-variabel tersebut saling berhubungan dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel dependen dan independen.Unit analisis yang dituju adalah individu yaitu karyawan LPP TVRI.Time Horizon yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross-sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian (Sekaran, 2007). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dimana data yang diperoleh diolah dalam bentuk angka sedangkan untuk sumber data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dimana data secara langsung diambil dari objek penelitian, yaitu karyawan LPP TVRI yang didapat melalui penyebaran kuesioner dan menggunakan sumber data sekunder yang didapat dari artikel, jurnal, dan data perusahaan yang sesuai dengan pembahasan dalam penelitian ini.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik dari populasi. Sampel digunakan dengan tujuan untuk mempermudah penelitian karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpamemperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah karyawan LPP TVRI, dan akan digunakan rumus Slovin untuk menghitung sampel yang akan diambil. Berdasarkan pedoman tersebut maka sampel yang digunakan sebanyak 78 orang.Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan kuesioner dengan menggunakan skala likert. Setelah kuesioner terkumpul maka data tersebut diolah menggunakan program SPSS 18.0 untuk menguji tingkat validitas, reliabilitas, normalitas, korelasi dan regresi baik regresi sederhana maupun regresi hirarki dari masing-masing variabel.

HASIL DAN BAHASAN

Deskripsi Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan gambaran dari keberadaan responden yang terlibat dalam penelitian yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan lama bekerja. Jumlah sampel yang digunakan adalah 78 orang karyawan. Karakteristik responden penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis kelamin, yaitu responden pria sebanyak 37 orang (47,44%), responden wanita sebanyak 41 orang (52,56%)

2. Usia, yaitu <20 tahun sebanyak 0 orang (0%), 20-35 tahun sebanyak 32 orang (41,03%), 36-50 tahun sebanyak 22 orang (28,20%), > 50 tahun sebanyak 24 orang (30,77%)

3. Tingkat pendidikan, yaitu SMA/SMK sebanyak 23 orang (29,49%), D1/D2/D3 sebanyak 10 orang (12,82%), S1 sebanyak 40 orang (51,28%), S2/S3 sebanyak 5 orang (6,41%)

4. Lama bekerja, yaitu < 1 tahun sebanyak 18 orang (23,08%), 2-3 tahun sebanyak 10 orang (12,82%), >3 tahun sebanyak 50 orang (64,10%).

Uji Validitas dan Reliabilitas

Dari hasil pengujian validitas, jika nilai Rhitung lebih besar dari nilai Rtabel (Rhitung > 0,19),

maka data dinyatakan valid. Dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Komunikasi

Atasan-Bawahan

Gaya Kepemimpinan Komitmen Organisasi B1 : 0,496 (Valid) B7 : 0,600 (Valid) B22 : 0,442 (Valid) B2 : 0,547 (Valid) B8 : 0,625 (Valid) B23 : 0,368 (Valid) B3 : 0,262 (Valid) B9 : 0,305 (Valid) B24 : 0,344 (Valid) B4 : 0,421 (Valid) B10 : 0,334 (Valid) B25 : 0,351 (Valid)

(4)

B5 : 0,529 (Valid) B11 : -0,136 (Tidak Valid) B26 : 0,347 (Valid) B6 : 0,493 (Valid) B12 : 0,404 (Valid) B27 : 0,292 (Valid) B13 : 0,253 (Valid) B28 : 0,493 (Valid) B14 : -0,058 (Tidak Valid) B29 : 0,562 (Valid) B15 : 0,545 (Valid) B30 : 0,344 (Valid) B16 : 0,462 (Valid) B31 : 0,369 (Valid) B17 : 0,411 (Valid) B32 : -0,120 (Tidak

Valid)

B18 : 0,376 (Valid) B33 : 0,241 (Valid) B19 : 0,584 (Valid) B34 : 0,176 (Tidak Valid) B20 : 0,511 (Valid) B35 : -0,024 (Tidak

Valid)

B21 : 0,368 (Valid) B36 : 0,313 (Valid)

Dari hasil pengujian reliabilitas, jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60, maka data dinyatakan reliabel. Dengan hasil sebagai berikut:

Komunikasi Atasan-Bawahan: 0,706> 0,60 (reliabel) Gaya Kepemimpinan: 0,824> 0,60 (reliabel)

Komitmen Organisasi: 0,747> 0,60 (reliabel) Uji Normalitas

Dari hasil pengujian normalitas diketahui bahwa nilai sig ke tiga variabel adalah lebih besar sama dengan 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Komunikasi Atasan-Bawahan berdistribusi normal dengan nilai sig 0,098 ≥ 0,05. Gaya Kepemimpinan berdistribusi normal dengan nilai sig 0,200 ≥ 0,05. Komitmen Organisasi berdistribusi normal dengan nilai sig 0,200 ≥ 0,05.

Uji Korelasi

Dari hasil pengujian korelasi,Jika nilai sig lebih kecil dari 0,05 (Sig < 0,05) menunjukkan bahwa data memiliki hubungan.Berdasarkan hasil analisis diketahui Komunikasi Atasan-Bawahan terhadap Komitmen Organisasi memiliki hubungan yag signifikan (0,002 < 0,05). Gaya Kepemimpinan terhadap Komtmen Organisasi memiliki hubungan yang signifikan (0,000 ≥ 0,05). Uji Regresi

Pengaruh Komunikasi Atasan-Bawahan terhadap Komitmen Organisasi di LPP TVRI dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4.2 Anova Komunikasi Atasan-Bawahan Terhadap Komitmen Organisasi

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.895 1 1.895 8.691 .004a

Residual 16.573 76 .218

Total 18.468 77

a. Predictors: (Constant), Com b. Dependent Variable: KO

Dari hasil pengujian regresi, diketahui bahwa nilai sig lebih kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) yang menunjukkan bahwa Komunikasi Atasan-Bawahan berpengaruh secara signifikan terhadap Komitmen Organisasi di LPP TVRI (0,004 < 0,05).Analisis model summary dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara komunikasi atasan-bawahan terhadap komitmen organisasi. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 18.0 adalah sebagai berikut:

(5)

Tabel 4.3 Model Summary Komunikasi Atasan-Bawahan Terhadap Komitmen Organisasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dim ension0 1 .320 a .103 .091 .46698

a. Predictors: (Constant), Com b. Dependent Variable: KO

Dalam tabel model summary, terdapat kolom R yaitu koefisien korelasi dan kolom Rsquare

yaitu koefisien determinasi. Pada tabel kolom R besar korelasinya ialah 0,320 yang artinya pengaruh hubungan lemah dan searah (karena positif). Dan juga berarti jika komunikasi atasan-bawahan nilainya naik, maka komitmen organisasi juga naik. Angka Rsquare pada tabel 4.3 adalah 0,103 yang

berarti komunikasi atasan-bawahan dapat mempengaruhi komitmen organisasi sebesar 10,3%, sedangkan 89,7% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Analisis Coefficients dilakukan untuk mengetahui pengaruh individual antara komunikasi atasan-bawahan terhadap komitmen organisasi. Hasil perhitungan menggunakan program SPSS 18.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4 Coefficient Komunikasi Atasan-Bawahan Terhadap Komitmen Organisasi

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.193 .470 4.663 .000 Com .342 .116 .320 2.948 .004 a. Dependent Variable: KO

Dari Tabel 4.4 menggambarkan persamaan regresi yaitu Y = 2,193 + (0,342) X1. Dimana Y adalah variabel komitmen organisasi, sedangkan X1 adalah variabel komunikasi atasan-bawahan. Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan jika komunikasi atasan-bawahan meningkat (karena tanda +), maka komitmen organisasi akan meningkat, begitu pula sebaliknya.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi di LPP TVRI dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5 Anova Gaya Kepemimpinan Terhadap Komitmen Organisasi ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.197 1 6.197 38.382 .000a

Residual 12.271 76 .161

Total 18.468 77

a. Predictors: (Constant), GK b. Dependent Variable: KO

Dari hasil pengujian regresi, diketahui bahwa nilai sig lebih kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) yang menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap Komitmen Organisasi di LPP TVRI (0,000 > 0,05).Analisis model summary dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 18.0 adalah sebagai berikut:

(6)

Tabel 4.6 Model Summary Gaya Kepemimpinan Terhadap Komitmen Organisasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimension0 1 .579 a .336 .327 .40182 a. Predictors: (Constant), GK b. Dependent Variable: KO

Dalam tabel model summary, terdapat kolom R yaitu koefisien korelasi dan kolom Rsquare

yaitu koefisien determinasi. Pada tabel kolom R besar korelasinya ialah 0,579 yang artinya pengaruh hubungan cukup kuat dan searah (karena positif). Dan juga berarti jika gaya kepemimpinan nilainya naik, maka komitmen organisasi juga naik. Angka Rsquare pada tabel 4.6 adalah 0,336 yang berarti

gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi komitmen organisasi sebesar 33,6%, sedangkan 66,4% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Analisis Coefficients dilakukan untuk mengetahui pengaruh individual antara gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi. Hasil perhitungan menggunakan program SPSS 18.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7 Coefficients Gaya Kepemimpinan Terhadap Komitmen Organisasi

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.612 .319 5.047 .000 GK .550 .089 .579 6.195 .000 a. Dependent Variable: KO

Dari Tabel 4.7 menggambarkan persamaan regresi yaitu Y = 1,612 + (0,550) X2. Dimana Y adalah variabel komitmen organisasi, sedangkan X2 adalah variabel gaya kepemimpinan. Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan jika gaya kepemimpinan meningkat (karena tanda +), maka komitmen organisasi akan meningkat, begitu pula sebaliknya.

Pengaruh Komunikasi Atasan-Bawahan terhadap Komitmen Organisasi di LPP TVRI dengan Gaya Kepemimpinan sebagai variabel moderator dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut :

Tabel 4.8 Anova Komunikasi Atasan-Bawahan Terhadap Komitmen Organisasi dengan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderator

ANOVAd

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.895 1 1.895 8.691 .004a Residual 16.573 76 .218 Total 18.468 77 2 Regression 6.435 2 3.217 20.053 .000b Residual 12.034 75 .160 Total 18.468 77 3 Regression 7.260 3 2.420 15.978 .000c Residual 11.208 74 .151 Total 18.468 77

a. Predictors: (Constant), Com b. Predictors: (Constant), Com, GK c. Predictors: (Constant), Com, GK, COMxGK

(7)

ANOVAd

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.895 1 1.895 8.691 .004a Residual 16.573 76 .218 Total 18.468 77 2 Regression 6.435 2 3.217 20.053 .000b Residual 12.034 75 .160 Total 18.468 77 3 Regression 7.260 3 2.420 15.978 .000c Residual 11.208 74 .151 Total 18.468 77

a. Predictors: (Constant), Com b. Predictors: (Constant), Com, GK c. Predictors: (Constant), Com, GK, COMxGK

d. Dependent Variable: KO

Dari hasil pengujian regresi, diketahui bahwa nilai sig lebih kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) yang menunjukkan bahwa Komunikasi Atasan-Bawahan berpengaruh secara signifikan terhadap Komitmen Organisasi yang dimoderasi oleh Gaya Kepemimpinan di LPP TVRI (0,000 > 0,05).Analisis model summary dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara komunikasi atasan-bawahan terhadap komitmen organisasi dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderator. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 18.0 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9Model Summary Komunikasi Atasan-Bawahan Terhadap Komitmen Organisasi dengan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderator

Model Summaryd Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change dim ension0 1 .320a .103 .091 .46698 .103 8.691 1 76 .004 2 .590b .348 .331 .40056 .246 28.293 1 75 .000 3 .627c .393 .369 .38918 .045 5.450 1 74 .022

a. Predictors: (Constant), Com b. Predictors: (Constant), Com, GK c. Predictors: (Constant), Com, GK, COMxGK

d. Dependent Variable: KO

Dalam tabel model summary, terdapat kolom R yaitu koefisien korelasi dan kolom Rsquare

yaitu koefisien determinasi. Pada tabel kolom R besar korelasinya ialah 0,627 yang artinya pengaruh hubungan kuat dan searah (karena positif). Dan juga berarti jika komunikasi atasan-bawahan nilainya naik, maka komitmen organisasi juga naik. Angka Rsquare pada tabel 4.9 adalah 0,393yang berarti

komunikasiatasan-bawahan dapat mempengaruhi komitmen organisasi dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderator sebesar 39,3%, sedangkan 60,7% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Analisis

(8)

atasan-bawahanterhadap komitmen organisasi dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderator. Hasil pe r h it un ga n me n g gu na ka n pr ogr a m SPSS 18. 0 da pa t d i li hat pa da ta be l b e r i kut ini : Tabel 4.10 Coefficients Komunikasi Atasan-Bawahan Terhadap Komitmen Organisasi dengan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderator

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.193 .470 4.663 .000 Com .342 .116 .320 2.948 .004 2 (Constant) 1.240 .442 2.809 .006 Com .130 .107 .122 1.217 .227 GK .507 .095 .534 5.319 .000 3 (Constant) 3.512 1.063 3.302 .001 Com -.528 .301 -.494 -1.756 .083 GK -.123 .285 -.129 -.430 .668 COMxGK .191 .082 1.081 2.334 .022 a. Dependent Variable: KO

Dari Tabel 4.10 menggambarkan persamaan regresi yaitu Y = 3,512-0,528X1-0,123X2+0,191X1X2.Dimana Y adalah variabel Komitmen Organisasi, X1 adalah variabel Komunikasi Atasan-Bawahan, X2 adalah variabel Gaya Kepemimpinan, sedangkan X1X2 adalah interaksi antara independent variabel dan moderating variabel. Dari persamaan regresi tersebut menyatakan bahwa interaksi antara independentvariabel (Komunikasi Atasan-Bawahan) dan

moderating variabel (Gaya Kepemimpinan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Komitmen Organisasi, dengan kata lain variabel Gaya Kepemimpinan dapat dikatakan sebagai variabel moderating

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari penelitian yang dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa simpulan, di antaranya sebagai berikut:

1) Ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi atasan-bawahan terhadap komitmen organisasi karyawan pada LPP TVRI. Dimana secara individu, diketahui, bahwa komunikasi atasan-bawahan memiliki hubungan yang signifikan dengan komitmen organisasi dimana hubungan tersebut bersifat lemah dan searah.

2) Ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi karyawan pada LPP TVRI. Dimana secara individu, diketahui, bahwa gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan komitmen organisasi dimana hubungan tersebut bersifat lemah dan searah.

3) Ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi atasan-bawahan terhadap komitmen organisasi yang diperkuat oleh gaya kepemimpinandi mana jika gaya kepemimpinandan komunikasi atasan-bawahan meningkat maka komitmen organisasi akanmeningkat.

Saran

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, maka saran-saran yang dapatdiberikan kepada LPP TVRI adalah sebagai berikut:

1) Berdasarkan data yang didapat dari hasil kuesioner pada variabel komunikasi atasan-bawahan, terdapat permasalahan pada butir 4, dimana pada butir ini mempunyai tingkat

(9)

rata-rata paling kecil dengan pernyataan “Saya mengetahui setiap adanya perubahan yang dapat mempengaruhi pekerjaan saya”. Karyawan LPP TVRI sering tidak mengetahui perubahan. Pada hal ini, LPP TVRI kurang dalam menyampaikan informasi secara tepat waktu sehingga karyawan seringkali tidak mengikuti dan menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Saran pada penelitian ini adalah dengan ditingkatkannya lagi manajemen waktu di LPP TVRI sehingga karyawan dapat memperoleh informasi tersebut tepat waktu dan hal tersebut akan lebih meningkatkan kepuasan karyawan karena tersedianya informasi yang dibutuhkan karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan komitmen organisasi.

2) Untuk meningkatkan komitmen organisasi, dibutuhkan gaya kepemimpinan yang baik. Gaya kepemimpinan di LPP TVRI sudah baik tetapi dari tingkat rata-rata paling rendah yaitu dari pernyataan “Pimpinan saya membantu masalah pribadi karyawan”, perlu ditingkatkan lagi. Hal ini agar pemimpin bisa membantu bawahan mengatasi masalah-masalah diluar pekerjaan yang dapat mengganggu aktivitas kerja dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan adanya pemimpin yang peduli dan menghargai perasaan karyawan, akan membuat karyawan merasa nyaman untuk lebih lama tinggal di perusahaan.

3) Agar dapat mempertahankan dan meningkatkan tingkat komitmen organisasi yang ada, perusahaan perlu memperbaiki kekurangan yang masih ada terkait dengan ketidakhadiran. Hal yang perlu dilakukan perusahaan yaitu dengan membuat aturan tertulis supaya karyawan dapat melihat dan mematuhi aturan yang ada, dengan langkah seperti ini diharapkan agar para karyawan dapat mengurangi tingkat ketidakhadiran dan keterlambatan untuk tiba di kantor. Dari hasil kuesioner pada pernyataan “Saya senang menghabiskan waktu saya untuk bekerja bagi organisasi” memiliki tingkat rata-rata yang rendah, artinya karyawan bekerja bukan atas kesenangan sendiri, tetap karena ada tekanan dari hal lain. Saran untuk masalah ini adalah dengan meningkatkan gaya kepemimpinan karena pemimpin yang dapat mengarahkan bawahan dan membuat karyawan merasakan adanya rasa tenang dan pemimpin perlu melibatkan karyawan dalam kegiatan organisasi. Seorang karyawan akan berkomitmenterhadap organisasi jika benar-benar dirinya merasa dilibatkan sebagai bagian dari organisasi, lalu karyawan akan memberikan kontribusi yang besar kepada perusahaan.

REFERENSI

Adiningsih, Sri. (2002). Statistika. Edisi Revisi. Yogyakarta: BPFE, UGM.

Cokluk, Omay., Yilmaz, Kursad.(2010). The Relationship between Leadership Behavior and Organizational Commitment in Turkish Primary Schools. Bilig. 1(54), 75-92.

Fuad, M. (2006). Pengantar Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Greenberg, Jerald. (2003). Behavior in Organization., Eight Edition. London: Pearson Education. Griffin, Ricky W. (2004). Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Hamdi, Shabnam., Rajablu, Mahmoud. (2012).Effect of Supervisor-Subordinate Communication and Leadership Style on Organizational Commitment of Nurses in Health Care Setting. Journal of

Business and Management, 7(23), 7-18.

Hermawan, Asep. (2005). Penelitian Bisnis: Paradigma Kuantitatif. Jakarta: PT Grasindo.

Kuncoro, Engkos A. & Riduwan. (2007). Cara menggunakan dan memakai Analisis Jalur (Path

Analysis). Bandung: Alfabeta.

Kuncoro, Engkos A. & Riduwan. (2011). Cara menggunakan dan memakai Analisis Jalur (Path

Analysis). Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.

Mathis, Robert L. & John H. Jackson. (2008). Manajemen. Edisi Sepuluh. Jakarta : Salemba Empat. Otman, Jamillah., Mohammed, K.A., D’Silva, J.L., (2013). Does a Transformational and

Transactional Leadership Style Predict Organizational Commitment among Public University Lecturers in Nigeria. Asian Social Science, 9(1), 165-170.

Pierce, Jon L. & Newstrom, John W. (2006). Leaders and the Leadership Process, fourth Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin

Purwanto, Djoko. (2006). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga

Riduwan, Dr., (2012). Pengantar Statistika Sosial. (jilid-1). Bandung: Alfabeta.

Rivai, Veithzal. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Robbins, Stephen P., Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 1 Edisi 12. Jakarta:

Salemba Empat.

Robbins, Stephen P. & Mary Coulter. (2010). Manajemen Edisi ke-10. Jilid 1. Suryadi Saat,Wibi Hardani, M.M (Eds). Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.

(10)

Sekaran, Uma. (2007). Research Methods For Business: edisi dua. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. (2005). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Tatlah, Ijaz. A., Ali, Zulfiqar., Saeed, Muhammad. (2011). Leadership Behavior and Organizational Commitment: An Empirical Study of Educational Professionals. Journal of Academic

Research, 3(2), 1293-1298.

Thoha, Miftah. (2010). Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Yukl, Gary. (2009). Kepemimpinan dalam Organisasi. Edisi Lima. Jakarta: PT Indeks.

RIWAYAT PENULIS

Delia Trihannisa lahir di kota Jakarta pada 22 Desember 1991. Peneliti menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Manajemen pada tahun 2014.

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 4.2 Anova Komunikasi Atasan-Bawahan Terhadap Komitmen Organisasi  ANOVA b
Tabel 4.4 Coefficient Komunikasi Atasan-Bawahan Terhadap Komitmen Organisasi  Coefficients a Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  t  Sig
Tabel 4.6 Model Summary Gaya Kepemimpinan Terhadap Komitmen Organisasi  Model Summary b Model  R  R Square  Adjusted R Square  Std
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini uji normalitas digunakan uji kolmogorov- smirnov, dengan criteria signifikasi untuk uji dua sisi hasil perhitungan bahwa suatu data

Nanokatalis γ -Al 2 O 3 yang dihasilkan kemudian dilakukan karakterisasi XRD untuk mengetahui kristalinitas dan ukuran kristal, karakterisasi BET untuk mengetahui

Subseksi Operasional Pelabuhan dan Kesyahbandaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf a mempunyai tugas melakukan pelaksanaan pengumpulan data, informasi,

Berdasarkan simulasi menggunakan IE3D dan melakukan pengukuran antena tersebut, dapat diketahui nilai frekuensi kerja antena mikrostrip Aperture Coupled Feed seperti

Bagi meneliti impak sosial projek pembangunan Wilayah Iskandar Malaysia terhadap penduduk asal setempat, kajian ini memberi perhatian yang khusus terhadap isi

solanacearum , skrining extensive plasma nutfah kacang tanah untuk mendapat- kan sumber ketahanan yang lebih tinggi dengan karakteristik agronomi yang lebih baik, studi

Saat ini ilmu falak atau astronomi di kalangan umat Islam hanya membahas hal-hal praktis yang terkait dengan penjadwalan waktu dan arah ibadah dengan menggunakan

Melihat fenomena terindikasinya prilaku konsumtif dikalangan remaja dan terdapat gaya hidup meniru model, orang lain, atau trend saat ini dan juga adanya