i
PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN VIDEO SEBAGAI MEDIA BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMK N 2
DEPOK KELAS XI TENTANG HUKUM ARUS KIRCHHOFF Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh: Yeremias Dalopes
141424046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus sebagai Sumber Kekuatanku.
Ku persembahkan Karya Sederhanaku ini Untuk Kedua Orang tua yang Ku sayangi Kepada yang tercinta:
Ayahanda Benediktus S Dalopes dan Almarhum Ibunda Maria Goretti Dan Ketiga Saudaraku:
Petrus Vandi Dalopes Fransiska Onalita Dalopes
Natalia Dalopes
v
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
vii ABSTRAK
Yeremias Dalopes. 2018. Pengembangan dan Penggunaan Video Sebagai Media Belajar Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa SMK N 2 Depok Kelas XI Tentang Hukum Arus Kirchhoff. SKRIPSI. Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R and D) yang bertujuan untuk (1) mengembangkan media berupa video pembelajaran dan (2) mengetahui sejauh mana video pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa yang diukur dari pre-test dan post-test
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 02 Oktober 2018 dan dilanjutkan pada tanggal 07 November 2018 untuk post-test II dengan subyek penelitian adalah siswa SMK N 2 Depok Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) kelas XI. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah video pembelajaran Hukum Arus Kirchhoff sebagai media belajar mandiri yang dikembangkan oleh peneliti dan instrumen pengumpulan data berupa soal pre-test, LKS, dan post-test. Proses belajar yang dilakukan dalam penelitian ini menonton video, mengerjakan LKS tanpa menonton video secara mandiri, mengerjakan LKS sambil menonton video dalam kelompok, dan post-test.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pengembangan dan penggunaan video sebagai media belajar dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam mempelajari Hukum Arus Kirchhoff, (2) Terjadi peningkatan pemahaman siswa dari rendah ke sangat tinggi, (3) pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini sudah sangat baik karena pengetahuan siswa dapat bertahan yang ditunjukkan dari hasil post-test II.
viii ABSTRACT
Yeremias Dalopes. 2018. The Development And Use Of Video As A Learning Media To Improve Students’ Understanding Of SMK N 2 Depok Class XI About Kirchhoff’s Current Law.THESIS. Physics Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogayakarta.
This research is a development research (R and D) which aims to (1) develop media in the form of learning video and (2) find out the extent to which learning videos can improve students’ understanding as measured by the pre -test and post--test.
The research was conducted on October 2, 2018 and continued on November 7, 2018 for post-test II with the research subjects were the students of SMK N 2 Depok majoring in Computer and Network Engineering (Teknik Komputer dan Jaringan/TKJ) class XI. The instrument used in this study was the Kirchhoff’s current Law video as an independent learning media developed by researchers and instrument of data collection in the form of questions pre-test, worksheets, post-test I and post-test II. The learning process carried out in this study was a pre-test, independent worksheets without watching video, group worksheets while watching video, and post-test.
The result of this study indicate that (1) the development and use of video as a learning media can improve students’ understanding in learning Kirchhoff's current Law, (2) there is an increase in students’ understanding from low to very high (3) the learning used in this study has been very good because students’ knowledge can survive as indicated by the results of the post -test II.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan dan Penggunaan Video Sebagai Media Belajar Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa SMK N 2 Depok Kelas XI Tentang Hukum Arus
Kirchhoff”. Penulis menyadari bahwa selama pengerjaan skripsi ada begitu
banyak pihak yang turut mendukung penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu di dalam kata pengantar ini penulis ingin berterima kasih kepada orang-orang yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yakni:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed.,Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, bantuan, pengarahan, motivasi serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Severinus Domi, M.Si. sebagai dosen penguji 1 yang telah memberikan masukan dan saran yang berguna dalam menyempurnakan skripsi ini dan sebagai kepala Labmickroteaching Pendidikan Fisika Sanata Dharma yang telah berkenana mengizinkan penggunaan kamera dalam pembuatan video Hukum arus Kirchhoff.
x
4. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si selaku kepala Laboratorium Pendidikan Fisika Sanata Dharma yang telah berkenan mengizinkan untuk menggunakan alat-alat Lab dan ruang LabFisika untuk proses perekaman video Hukum Arus Kirchhoff.
5. Bapak Agus yang sudah dengan sabar memberitahu dan melayani dengan baik selama peminjaman kamera.
6. Bapak Ngadiyono yang sudah dengan sabar membantu menyiapkan ruangan dan alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan video Hukum arus Kirchhoff.
7. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang sudah mendidik, membagikan ilmu dan memotivasi kepada selama belajar di Program Studi Pendidikan Fisika Sanata Dharma Yogyakarta.
8. Seluruh staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu dan memperlancar studi penulis di Program Studi Pendidikan Fisika.
9. Pihak WR 4 sebagai pendamping beasiswa yang dengan caranya mendukung baik dari keuangan, spiritual dan lain-lain sehingga penulis dapat menyelesaikan S1 di Pendidikan Fisika Sanata Dharma.
xi
11.Rozi, Cahyo, Budi, Nathanael, Prasetyo, Firdaus, Alza, dan Yonga yang telah bersedia untuk meluangkan waktu sebagai subyek peneliti sebanyak dua kali.
12.Keluarga besar Keuskupan Manokwari Sorong yang sudah dengan caranya masing-masing memberikan dukungan dan motivasi dalam mengerjakan skripsi.
13.Teman-teman Pendidikan Fisika 2014 yang sudah berjalan bersama selama 4 tahun terkhusus prims, wisnu, eter, fitra, albert, dan feby yang sudah menjadi teman payungan skripsi
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi isi maupun penyajian. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan penelitian ini. Akhir kata, penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan tambahan wawasan bagi para pembaca.
Yogyakarta, 14 Januari 2019
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYTAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………. vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang... 1
B.Rumusan Masalah... 2
C.Tujuan Penelitian... 2
D.Batasan Masalah... 2
E. Manfaat Penelitian... 3
BAB II DASAR TEORI A.Video sebagai Media Pembelajaran... 4
1. Karakteristik Video... 4
2. Tujuan Video sebagai Media Pembelajaran... 5
3. Merancang Video... 6
4. Kelebihan dan Kekurangan Video... 7
B.Belajar Konsep... 8
xiii
D.Penelitian Sejenis... 9
E. Hukum Arus Kirchhoff... 10
F. Video Pembelajaran Hukum Arus Kirchhoff yang Dikembangkan dalam Penelitian... 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Jeneis Penelitian... 16
B.Waktu dan Tempat Penelitian... 17
C.Subyek... 17
D.Desain Penelitian... 17
E. Instrument Penelitian... 21
F. Uji Validasi... 23
G.Teknik Analisis Data... 24
BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 33
1. Pembuatan Instrumen ... 33
2. Pelaksanaan Uji Coba Instrumen ... 38
3. Pengambilan Data ... 40
B. Data, Analisis dan Pembahsan ... 43
1. Data ... 43
2. Analisis Data ... 57
3. Pembahsan ... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 78
B. Saran ... 79
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Langkah-langkah kegiatan belajar dengan video... 18
Table 3.2 Isi video Hukum Arus Kirchhoff... 21
Tabel 3.3 Kisi-kisi uji pemahaman post-test dan pre-test... 23
Tabel 3.4 Pedoman penilaian soal pre-test dan post-test materi Hukum Arus Kirchhoff... 24
Tabel 3.5 Rubrik penilaian untuk menentukan skor pre-test... 25
Tabel 3.6 Rubrik penilaian untuk menentukan skor post-test... 27
Tabel 3.7 Rekap skor yang diperoleh siswa untuk pre-test, LKS dan post-test... 28
Tabel 3.8 Nilai pre-test dan post-test... 29
Tabel 3.9 Persentase kenaikan pre-test dan post-test... 30
Tabel 3.10 Klasifikasi pemahaman siswa berdasarkan skor pre-test dan post-test... 31
Tabel 3.11 Tingkat pemahaman siswa sebelum dan setelah belajar Mandiri dengan menggunakan video Hukum Arus Kirchhoff... 31
Tabel 3.12 Perubahan pemahaman siswa sebelum dan sesudah belajar Mandiri dengan menggunakan video Hukum Arus Kirchhoff... 32
Tabel 3.13 Pemahaman siswa sebelum dan sesudah belajar mandiri dengan video Hukum Arus Kirchhoff... 32
Tabel 4.1 Pembuatan skenario video Hukum Arus Kirchhoff... 34
Tabel 4.2 Keterangan isi video dan potongan dari isi video... 37
Tabel 4.3 Kegiatan belajar pelaksanaan uji coba intrumen... 39
Tabel 4.4 Skor pre-test sampel uji coba... 39
Tabel 4.5 Skor post-test sampel uji coba... 39
Tabel 4.6 Persentase kenaikan pre-test dan post-test sampel uji coba... 40
Tabel 4.7 Jawaban pre-test, LKS pribadi tanpa menggunakan vide LKS kelompok dengan menggunakan video, post-test I dan II... 44
Tabel 4.8 Hasil rekap skor pre-test, LKS dan post-test... 56
Tabel 4.9 Skor pre-test... 57
Tabel 4.10 Skor LKS pribadi tanpa menonton video... 57
xv
Tabel 4.12 Skor post-test I... 58
Tabel 4.13 Skor post-test II... 59
Tabel 4.14 Nilai pre-test, LKS dan post-test siswa... 59
Tabel 4.15 Persentase kenaikan nilai LKS dari pre-test yang diperoleh siswa... 60
Tabel 4.16 Persentase Kenaikan nilai post-test dari pre-test yang diperoleh siswa... 60
Tabel 4.17 Persentase Kenaikan nilai post-test II dari pre-test pre-test yang diperoleh siswa... 61
Tabel 4.18 Tingkat pemahaman siswa sebelum dan setelah belajar mandiri dengan menggunakan video Hukum Arus Kirchhoff... 62
Tabel 4.19 Peningkatan pemahaman siswa pada konsep Hukum Arus Kirchhoff berdasarkan skor dari pre-test dan post-test... 64
Tabel 4.20 Pamahaman siswa sebelum dan sesudah belajar dengan menggunakan video Hukum Arus Kirchhoff... 69
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rangkaian paralel... 12 Gambar 2.2 Arah arus yang masuk dan keluar dari titik percabangan... 12 Gambar 3.1 Desain penelitian... 20 Gambar 4.1 Kenaikan skor rata-rata untuk setiap no soal yang diperoleh
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Sampel Lembar Validasi... 83
Lampiran 2 Daftar Hadir Pelaksanaan Penelitian Tanggal 02 Oktober 2018... 84
Lampiran 3 Daftar Hadir Pelaksanaan Penelitian Tanggal 07 Oktober 2018... 85
Lampiran 4 Lampiran soal pre-test... 86
Lampiran 5 Lampiran soal post-test I dan II... 88
Lampiran 6 Lampiran soal Lembar Kerja Siswa Mandiri dan Kelompok... 90
Lampiran 7 Lampiran Jawaban pre-test... 92
Lampiran 8 Lampiran Jawaban post-test I dan II... 94
Lampiran 9 Lampiran Jawaban Lembar Kerja Siswa Mandiri dan Kelompok... 96
Lampiran 10 Sampel Penelitian pre-test Siswa... 98
Lampiran 11 Sampel Penelitian post-test I Siswa... 100
Lampiran 12 Sampel Penelitian Lembar Kerja Siswa (LKS) Pribadi... 102
Lampiran 13 Sampel Penelitian Lembar Kerja Ssiwa (LKS) Kelompok... 105
Lampiran 14 Sampel Penelitian post-test II siswa... 108
Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian... 110
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelajaran fisika merupakan pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa/i karena konsep-konsep yang terlalu rumit untuk dipahami. Sebagai seorang guru fisika yang berkompeten harus dapat mendesain pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam belajar. Selain itu juga, belajar dengan menggunakan video akan membantu siswa untuk melihat suatu peristiwa atau fenomena fisika yang tidak dapat ditunjukkan secara langsung di dalam kelas. Oleh karena itu, guru dapat memberikan media belajar berupa video pembelajaran untuk memacu semangat belajar siswa. Video
pembelajaran dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar secara mandiri. Video sebagai media belajar mandiri akan mempermudah siswa untuk
lebih memahami konsep-konsep fisika yang rumit dimana siswa dapat mengulang-ulang belajar secara mandiri melalui video yang ditonton. Belajar mandiri dengan video juga akan memotivasi siswa untuk belajar dan membuat belajar menjadi lebih menyenangkan.
ingin mengembangkan dan menggunakan video sebagai media belajar mandiri untuk membantu siswa dalam proses belajar. Peneliti juga melihat bahwa dalam video Hukum Arus Kirchhoff di internet (youtube) lebih banyak menjelaskan latihan soal dari pada konsep Hukum Arus Kirchhoff sehingga pemahaman siswa pada konsep Hukum Arus Kirchhoff masih sangat minim. Oleh karena itu peneliti ingin mengembangkan video yang menjelaskan konsep dasar Hukum Arus Kirchhoff sehingga siswa dapat menggunakannya untuk meningkatkan pemahamannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah ”Sejauh mana video pembelajaran dapat
meningkatkan pemahaman siswa tentang Hukum Arus Kirhhoff ?”
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah
“Mengetahui sejauh mana video sebagai media belajar dapat meningkatkan
pemahaman siswa tentang Hukum Arus Kirchhoff.”
D. Batasan Masalah
1. Berfokus pada pengembangan dan penggunaan video sebagai media belajar untuk membangun pemahaman siswa.
2. Materi pokok yang akan dibahas dalam video pembelajaran hanya berpusat pada Hukum Arus Kirchhoff
3. Subjek penelitian adalah siswa SMA/SMK
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa
Membantu siswa untuk meningkatkan pemahamannya, menambah wawasan serta mengolah kemampuan imajinasi berpikir.
2. Bagi Guru dan Calon Guru
Dapat digunakan sebagai sumber informasi dan pengetahuan, serta melalui pembelajaran dengan video ini guru dapat menggunakan strategi atau metode mengajar untuk bisa meningkatkan pemahaman siswa.
3. Bagi Peneliti
4 BAB II
DASAR TEORI
A. Video sebagai Media Pembelajaran
Cecep Kustandi (2013) mengungkapkan bahwa video adalah alat yang dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau memperlambat waktu dan mempengaruhi sikap. Sedangkan Azhar Arsyad, (2011: 4) mengemukakan bahwa media adalah segala bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai pada penerima yang dituju.
Dari pengertian di atas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa video sebagai media pembelajaran merupakan alat bantu berupa video yang digunakan untuk menyampaikan informasi, memaparkan suatu proses dan menjelaskan konsep-konsep yang rumit melalui sebuah gambar, percobaan/praktikum, fenomena dll, kepada penerima (siswa) sehingga dapat diterima dan dipahami oleh penerima (siswa) dengan baik.
1. Karakteristik Video
Pengaruh penggunaan video pada otak menurut Gazzaniga (1992) dan Sperry (1973) dalam Berk (2001: 3), manusia memiliki otak kanan dan kiri dimana otak kiri didominasi sisi logis dan analisis yang memproses informasi secara beruntun, sisi verbal yang berstruktur, faktual, terkontrol, rasional, teratur, terencana dan bertujuan. Sedangkan pada otak kanan lebih mendominasi sisi non verbal yaitu menciptakan spontanitas, emosi, ketidak teraturan, eksperimental, empati, subjektif, dan intuisi. Otak kanan berfokus pada seni dan musik sehigga akan memproses gambar cerita, efek suara, melodi dan harmonisasi dari relasi.
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video akan mempengaruhi pemahaman siswa dan mengolah imajimasi siswa terhadap isi (materi) dalam video karena suatu item dalam video diolah secara sikron oleh otak siswa.
2. Tujuan video sebagai media Pembelajaran
Menurut Ronal Anderson (1987: 104), tujuan dari penggunaan video pembelajaran mencangkup tiga aspek, yaitu tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor :
1. Tujuan kognitf
b. Dapat menunjukkan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagaimana media foto dan film bingkai meskipun kurang ekonomis.
c. Video dapat digunakan untuk menunjukkan contoh cara bersikap atau berbuat dalam suatu penampilan, khususnya menyangkut interaksi manusiawi.
2. Tujuan Afektif
Dengan menggunakan efek dan teknik video dapat menjadi media yang sangat baik dalam mempengaruhi sikap dan emosi.
3. Tujuan Psikomorik
a. Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh ketrampilan yang menyangkut gerak. Dengan alat ini diperjelas baik dengan cara memperlambat atupun mempercepat gerakan yang ditampilkan.
b. Melalui video siswa lansung mendapat umpan balik secara visual terhadap kemampuan mereka sehingga mampu mencoba ketrampilan yang menyangkut gerakan tadi.
3. Merancang video
sebaiknya berwarna dan disiapkan yang menarik, gambar harus jelas dan tidak kabur waktu ditayangkan, (d) ada baiknya dalam satu program, memang hanya satu konsep yang mau ditekankan.
4. Kelebihan dan Kekurangan Video
Video merupakan media yang sangat penting bagi guru dalam proses pembelajaran, hal itu karena video memiliki beberapa kelebihan/ keuntungan yang dapat dialami oleh siswa. Menurut Cecep Kustandi (2013: 64), kelebihan dalam menggunakan media video dalam pembelajaran, yaitu:
1. Video dapat menambah pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika siswa berdiskusi, membaca dan praktik.
2. Video dapat menunjukkan objek secara normal yang tidak dapat dilihat
3. Mendorong dan meningkatkan motivasi siswa serta menanamkan sikap dan segi afektif lainnya
4. Video mengandung nilai-nilai positif yang dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa
5. Video dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar atau kelompok kecil dan kelompok yang heterogen atau perorangan.
memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang banyak, pada saat diputarkan video gambar dan suara akan berjalan terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui video tersebut, video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan belajar yang diinginkan kecuali video itu dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.
B. Belajar Konsep
Belajar konsep merupakan salah satu bentuk belajar yang dilakukan seseorang dengan cara mengabstraksi semua objek meliputi benda, kejadian, dan orang dengan hanya meninjau aspek-aspek tertentu saja. Belajar konsep merupakan cara belajar dengan pemahaman. Ciri khas konsep yang diperoleh dari hasil belajar yaitu adanya skema konseptual. Skema konseptual adalah keseluruhan kognitif yang mencakup kekhasan suatu pengertian (Winkel, 1987: 91-93).
C. Pemahaman Konsep
Menurut Sanjaya (2009) pemahaman konsep adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah materi pelajaran, tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti, memberikan interpretasi data dan mampu mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya.
1) Dapat menyatakan defenisi konsep dengan kalimat sendiri; 2) Dapat menjelaskan makna konsep pada orang lain;
3) Dapat menganalisis hubungan konsep dalam suatu hukum;
4) Dapat menerapkan konsep untuk: (a) menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam khusus, (b) untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis dan praktis, (c) memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada suatu sistem pada kondisi tertentu. 5) Dapat mempelajari konsep lain yang lebih erat;
6) Dapat membedakan konsep yang satu dengan yang lain yang saling berkaitan;
7) Dapat membedakan konsepsi yang benar dan konsepsi yang salah, dan dpat membuat peta konsep dari konsep-konsep;
D. Penelitian Sejenis
Terdapat beberapa penelitian terkait pengembangan dan penggunaan video sebagai media belajar untuk membangun pemahaman siswa. Beberapa penelitian tersebut ada yang ditulis dalam bentuk skripsi dan juga dalam bentuk artikel ataupun jurnal. Dalam penelitian terkait yang ditulis dalam bentuk skripsi berupa Pengembangan dan Penggunaan Video Untuk Membantu Siswa SD Mempelajari Magnet, Efektivitas Pemanfaatan Video Dalam Pembelajaran Pokok Bahasaan Pembiasan Pada Jenjang SMP dan SMA, dan lain-lain. Dari hasil penelitan berupa tulisan skripsi ini menjelaskan
siswa, meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan keterampilan dan belajar menjadi lebih menyenangkan.
Selain itu juga ada beberapa penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel seperti “Video as a New Teaching Tool to Increase Student Motivation” yang mengatakan bahwa belajar dengan menggunakan video dapat membangun pemahaman siswa menjadi lebih baik dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Sedangan pada jural “Effective Educational Videos: Principles and Guidelines for Maximizing Student Learning from Video Content”yang
menjelaskan bahwa video sebagai media belajar mandiri dapat memberikan sarana yang signifikan untuk meningkatkan pembelajaran siswa, mengurangi beban kognitif dan meningkatkan keterlibatan siswa.
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan baik yang ditulis dalam bentuk skripsi dan artikel maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti: PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN VIDEO SEBAGAI MEDIA
BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
TENTANG HUKUM ARUS KIRCHHOFF.
E. Hukum Arus Kirchhoff 1. Biografi Kirchhoff
pemahaman konsep dasar teori rangkaian listrik, spektroskopi, dan emisi
radiasi “benda hitam”.
2. Latar Belakang penemuan Hukum Kirchhoff
Pada tahun 1845 Kirchhoff merumuskan sebuah hukum yang sekarang digunakan pada rekayasa listrik yang dikenal sebagai Hukum Sirkuit Kirchhoff. Kirchhoff membuat konstribusi penelitiannya yang berhubungan dengan arus listrik dimana memungkinkan perhitungan arus, tegangan dan resistensi di sirkuit listrik dengan beberapa loop. Kirchhoff menganggap sebuah jaringan simpul listrik yang terdiri dari sirkuit jaringan listrik dapat memberikan hukum yang mengurangi perhitungan arus di setiap loop untuk solusi dari persamaan aljabar. Hukum Kirchhoff mengikuti dari penerapan hukum Ohm tetapi lewat cara yang mana Ia mampu untuk menggeneralisasikan hasil penelitiannya yang menunjukkan kemampuan matematikanya.
3. Hukum Arus Kirchhoff
Hukum Arus Kirchhoff berbunyi “Arus total yang masuk melalui suatu
titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut”.
Misalkan pada rangkaian gambar di bawah ini:
Gambar 2.1 Rangkaian paralel
Dari gambar rangkaian di atas, maka dapat dituliskan :
Gambar 2.2 Arah arus masuk dan Keluar
Pada gambar di atas jumlah arus yang masuk pada titik cabang P adalah :
ƩImasuk = I, dan jumlah arus yang keluar dari titik cabang P adalah : ƩIkeluar
= I1 + I2 + I3. Maka sesuai dengan persamaan (1) di atas dapat dituliskan :
ƩImasuk = ƩIkeluar
I= I1 + I2+ I3
I– I1– I2– I3= 0
F. Video Pemebelajaran Hukum Arus Kirchhoff yang dikembangkan dalam Penelitian.
Video pemebelajaran Hukum Arus Kirchhoff yang dikembangkan
oleh peneliti berisi tentang :
1. Percobaan untuk menunjukkan berlakunya Hukum Arus Kirchhoff.
Video yang dikembangkan ini menjelaskan tentang suatu percobaan untuk
2. Penjelasan tentang penerapan Hukum Arus Kirchhoff dengan menggunakan data percobaan.
Dari hasil data percobaan Hukum Arus Kirchhoff yang dilakukan maka dapat dibuktikan bahwa jumlah arus yang masuk dari titik percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik percabangan. Dengan memberikan penjelasan untuk membuktikan bahwa arus yang masuk sama dengan arus yang keluar dari titik percabangan maka dapat membantu siswa untuk lebih memahami konsep Hukum Arus Kirchhoff dengan lebih baik.
3. Informasi tentang bunyi Hukum Arus Kirhhoff dan persamaan yang dinyatakan dalam kalimat dan disertai dengan gambar.
Selain itu juga untuk membantu proses berpikir siswa maka digunakan gambar dan animasi untuk menjelaskan konsep Hukum Arus Kirchhoff. Gambar tersebut bertujuan untuk menganalisis arah arah arus yang masuk dan arah arus yang keluar dari titik percabangan sehingga dari hasil analisis tersebut kemudian diuraikan untuk diperoleh persamaan Hukum Arus Kirchhoff.
Menurut Mundilarto (2010: 4), fisika sebagai ilmu dasar yang memiliki karakteristik mencakup bangun ilmu yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, hukum, postulat, dan teroi serta metodologi keilmuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam dari segi materi dan energinya. Oleh karena itu fisika pade hakekatnya lebih menekankan pada peristiwa atau fenomena yang benar-benar terjadi secara langsung. Video yang dikembangkan sebagai media belajar mandiri ini digunakan sebagai sarana untuk membantu siswa dalam proses belajar namun video tersebut tidak dapat digunakan untuk menggantikan praktek. Hal itu
16 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Pada jenis penelitian ini metode yang digunakan adalah metode dan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) merupakan suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk yang baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penelitian dan pengembangan (Borg & Gall: 194) merupakan suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian dan pengembangan dilakukan berdasarkan suatu model pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk mendesain produk dan prosedur, yang kemudian secara sistematis dilakukan uji lapangan, dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan, kualitas, dan standar tertentu.
B. Waktu dan Tempat Penelitian Pembuatan Video
Video Hukum Arus Kirchoff ini dibuat di Laboratorium Pendidikan Fisika, Sanata Dharma pada bulan Mei sampai bulan Juni 2018.
Pengambilan Data
Bertempat di Sekolah SMK N 2 Depok kelas XI Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan dilaksanakan pada tanggal 02 September 2018 dan 07 November 2018.
C. Subyek
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) kelas XI yang sudah belajar mengenai topik Hukum Arus Kirchhoff.
D. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memanfaatkan media video. Treatment dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan video Hukum Arus Kirchhoff yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Pembelajaran dengan video Hukum Arus Kirchhoff ini membutuhkan waktu 100 menit yaitu pre-test 20 menit, belajar dengan menggunakan video 65 menit dan post-test 15 menit.
Secara teknis desain yang dirancang pada tahap pelaksanaan yaitu: 1. Pre-test (tes awal)
Hukum Arus Kichhoff tanpa menggunakan video. Pre-test ini akan dikerjakan oleh masing-masing siswa secara mandiri.
2. Belajar dengan menggunakan video
Tabel 3.1 Langkah-langkah Kegiatan Belajar dengan Video
3. post-test (tes akhir)
Setelah siswa selesai belajar dengan menggunakan video Hukum Arus Kirchhoff peneliti akan memberikan post-test (tes akhir) sebagai sarana untuk melihat adanya peningkatan pemahaman siswa pada Hukum Arus Kirchoff setelah metonton video. Siswa akan mengerjakan post-test ini secara mandiri.
Penelitian ini dirancang dalam memenuhi beberapa langkah-langkah yakni perencanaan, pembuatan instrumen, dan pelaksanaan.
1. Perencanaan
a. Tahap perencanaan ini terdiri dari: Studi literature yaitu mencari artikel dan skripsi yang terkait dengan video sebagai media belajar,
b. Menentukan materi,
c. Menganalisi dan konsultasi materi oleh dosen pembimbing,
No Kegiatan Waktu (menit)
1 Peneliti membagikan file video Hukum Arus Kirchhoff
5 2 Siswa menonton video secara mandiri 20
3 Peneliti membagikan LKS 3
4 Siswa mengerjakan LKS secara mandiri tanpa menonton video
15
5 Siswa dibagi dalam dua kelompok 2
6
Siswa menonton kembali video dan mengecek kembali jawaban dari LKS yang dikerjakan dalam kelompok
2. Pembuatan instrumen terdiri dari dua tahap yaitu: a. Pembuatan video
Merancang skenario video Hukum Arus Kirchhoff
Mendownload aplikasi Corel Video Studio Pro X7 dan Video
Scribe,
“Take” video
Validasi video oleh dosen pembimbing dan mahasiswa
non-Pendidikan fisika,
Merivisi video,
Implementasi video untuk penelitian.
b. Instrumen pengambilan data
Membuat kisi-kisi soal pre-test dan post-test,
Membuat soal dan rubrik penilaian pre-test dan post-test,
Penilaian validasi isi dan bahasa,
Implementasi instrumen pada penelitian.
3. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan terdiri dari:
Pre-test untuk mengetahui pemahaman awal siswa pada Hukum
Arus Kirchhoff,
Belajar dengan menggunakan video Hukum Arus Kirchhoff,
Post-test untuk mengetahui pemahaman akhir siswa setelah
Gambar 3.1 Desain Penelitian Langkah-langkah
Penelitian
1.Perencanaan
a. studi literatur: mencari skripsi dan jurnal terkait
b. menentukan materi
c. menganalisis dan konsultasi materi oleh dosen
2. Pembuatan Instrumen a. video
1. mendownload aplikasi 2. membuat skenario video 3. merancang video
4. validasi video oleh dosen pembimbing dan mahasiswa non fisika
5. merevisi video
6. implementasi video untuk penelitian b. Pengumpulan Data
1. membuat kisi-kisi soal 2. membuat soal
3. membuat rubrik penilaian
4. penilaian validasi isi dan bahasa
5. implementasi instrumen pada penelitiaan
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen dengan video pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen dengan video sebagai media belajar
Instrumen ini dilakukan dengan cara memberikan sebuah video yang sudah dikembangkan sendiri oleh peneliti kepada siswa. Instrumen video ini digunakan oleh siswa sebagai sarana untuk belajar dan bertujuan untuk membangun pemahaman siswa pada materi Hukum Arus Kirchhoff.
Video pembelajaan yang dikembangkan dalam penelitian secara umum
berisi tentang:
Tabel 3.2 Isi Video Hukum Arus Kirchhoff
Konsep Isi video Waktu
(menit) Penjelasan nilai arus
masuk, nilai arus keluar dan titik percabangan dengan menggunakan gamabar
Menjelaskan nilai arus masuk, nilai arus keluar dan titik percabangan pada suatu rangkaian listrik dengan
menggunakan gambar.
Melakukan percobaan Hukum Arus Kirchhoff dengan menggunakan alat dan bahan yang sudah dirangkai dan mengukur nilai arus yang masuk dan nilai arus yang keluar dari titik percabangan.
Menunjukkan hasil data yang diperoleh dari percobaan Hukum Arus Kirchhoff dan dijelaskan dalam bentuk gambar dan kalimat
1
Informasi tentang bunyi Hukum Arus Kirhhoff
Menyimpulkan bunyi Hukum Arus Kirchhoff dari hasil percobaan yang sudah dilakukan.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test/test awal dan post-pre-test/test akhir.
Dalam instrumen tes ini peneliti ingin mengukur pemahaman kognitif siswa sebelum dan sesudah siswa belajar dengan menggunakan video pembelajaran. Pada pre-test (tes awal) peneliti ingin mengetahui pemahaman awal siswa tentang materi yang sudah diajarkan. Sedangkan pada post-test (tes akhir) peneliti ingin mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa setelah proses pembelajaran dengan video. Adapun tujuan dari pre-test dan post-test adalah untuk mendapatkan data yang kemudian akan dianalisis untuk ditarik suatu kesimpulan yang berkaitan dengan tujuan penelitian.
Tabel 3.3 Kisi-kisi uji pemahaman post-test dan pre-test
Menyebutkan bunyi Hukum Arus Kirchhoff
1 2
Munuliskan persamaan Hukum
Arus Kirchhoff 2
2 Menganalisis arah arus yang
masuk dan keluar dari titik percabangan pada suatu rangkaian listrik.
3 2
Menghitung jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik percabangan pada suatu rangkaian listrik.
Menghitung nilai arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik percabangan pada suatu rangkaian listrik.
4
2 5
F. Uji Validitas
1. Uji validitas video
Uji validasi video dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi dan dikerjakan oleh siswa. Uji validasi video ini bertujan untuk mengetahui apakah video yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kognitif siswa serta layak untuk digunakan dalam penelitian atau tidak. 2. Uji validasi Instrumen penelitian
G. Teknik Analisis Data
Secara teknis Pre-test dan post test akan dianalisis dengan cara:
a. Memberikan skor untuk setiap jawaban dari 5 butir soal pre-test dan post test. Setiap soal dalam pre-test dan post-test memiliki jumlah skor yang sama, sehingga skor maksimum yang diberikan adalah 10 dan minimum adalah 0.
b. Menghitung jumlah skor keseluruhan atau skor total. Skor total merupakan tingkat kebenaran siswa dalam menjawab soal secara keseluruhan. Skor total diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor dari setiap jawaban dalam 5 butir soal pre-test, post-test, Lembar kerja siswa (LKS). Untuk menghitung skor pada setiap soal dapat menggunakan pedoman penilaian seperti pada tabel 3.4 di bawah ini :
Tabel 3.4
Pedoman Penilaian Soal Pre-test dan Post-test Materi Hukum Arus Kirchhoff
No soal Skor Maksimal
Deskripsi Skor
1 2
Siswa menjawab dengan benar dan lengkap 2 Siswa menjawab dengan benar tetapi kurang lengkap 1,75
Siswa menjawab soal tetapi salah 0,25
Siswa tidak menjawab soal 0
2 2
Siswa menjawab dengan benar dan lengkap 2 Siswa menjawab dengan benar tetapi kurang lengkap 1,75
Siswa menjawab soal tetapi salah 0,25
Siswa tidak menjawab soal 0
3 2
Siswa menjawab dengan benar dan lengkap 2 Siswa menjawab dengan benar tetapi kurang lengkap 1,75
Siswa menjawab soal tetapi salah 0,25
No soal Skor Maksimal
Deskripsi Skor
4 2
Siswa menjawab dengan benar dan lengkap 2 Siswa menjawab dengan benar tetapi kurang lengkap 1,75
Siswa menjawab soal tetapi salah 0,25
Siswa tidak menjawab soal 0
5 2
Siswa menjawab dengan benar dan lengkap 2 Siswa menjawab dengan benar tetapi kurang lengkap 1,75
Siswa menjawab soal tetapi salah 0,25
Siswa tidak menjawab soal 0
Skor maksimal
10
c. Menghitung nilai akhir test dan post-test. Untuk menentukan skor pre-test dan post-pre-test dapat menggunakan rubrik penilaian sebagai berikut:
Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Untuk menentukan skor pre-test No
Soal
Jawaban yang diharapkan Skor maksimal 1
Arus total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.
No Soal
Tabel 3.6
Rubrik Penilaian untuk menentukan skor post-test No
Soal
Jawaban yang diharapkan Skor maksimal 1
Arus total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.
2
I3 dan arah arus yang kelaur adalah I.
No Soal
Jawaban yang diharapkan Skor maksimal
d. Selanjutnya untuk mempermudah menghitung niai pre-test dan post-test maka data direkap dalam format tabel 3.7 di bawah:
Tabel 3.7
Rekap skor yang diperoleh siswa untuk pre-test, LKS dan post-test
Sehingga untuk menentukan nilai pre-test atau nilai post-test dapat menggunakan persamaan sebagai berikut :
Keterangan:
∑S = jumlah skor keseluruhan yang diperoleh siswa
∑Smaksimal = jumlah skor maksimal yang dapat diperoleh siswa
e. Setelah diperoleh nilai pre-test dan post test dari hasil perhitungan di atas, maka nilai-nilai tersebut dimasukan ke dalam tabel 3.8 untuk lebih memudahkan melihat perubahan tingkat pemahamn siswa dari pre-test ke post-test
Tabel 3.8 Nilai pre-test dan post-test No Kode siswa Pre-test Post-test
1 A
2 B
Dst.. Dst.. Jumlah nilai Nilai rat-rata
Tabel 3.9 Persentase Kenaikan Pre-test dan Post-test No Kode
Siswa
Pre-test (%)
Post-test (%)
Kenaikan (%)
1 A
2 B
dst.. dst… Jumlah Nilai Nilai Rata-rata
g. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, total skor yang diperoleh kemudian dianalisis. Analisis pemahaman diadopsi dari Arikunto (2003) dengan interval skor yang dapat dilihat sebagai berikut:
Skor tertinggi yang mungkin diperoleh siswa 10
Skor terendah yang mungkin diperoleh siswa 0
Penilaian menggunakan lima (5) kategori yaitu “sangat tinggi”,
“tinggi”, “cukup”, “rendah”, dan “sangat rendah”
Range = 10 – 0 = 10
Pembagian interval
Range dibagi dalam 5 interval, maka lebar interval 10 : 5 = 2,
Tabel 3.10
Klasifikasi Pemahaman siswa berdasarkan skor pre-test dan post-test Skor Total Tingkat Pemahaman
9 – 10 Sangat Tingi
7 – 8 Tinggi
5 – 6 Cukup
3 – 4 Rendah
≤ Sangat Rendah
h. Selanjutnya total skor pre-test dan post-test diberikan keterangan tingkat pemahaman setiap siswa berdasarkan klasifikasi pada tabel berikut:
Tabel 3.11 Tingkat pemahaman siswa sebelum dan setelah belajar mandiri dengan menggunakan video Hukum Arus Kirchhoff Kode
siswa
Skor pre-test
Tingkat Pemahaman
Skor post-test
Tingkat Pemahaman A
B C
Dst…
Tabel 3.12
Perubahan pemahaman siswa sebelum dan sesudah belajar mandiri dengan menggunakan video Hukum Aus Kirchhoff
Konsep Kode siswa
Pre-test Post-test Kenaikan skor
Keterangan Menyebutkan
bunyi Hukum Arus Kirchhoff
A B C Dst.. Dst..
Dari tabel 3.12 tersebut maka untuk melihat adanya peningkatan pemahaman awal sebelum belajar dengan video dan pemahaman akhir setelah belajar mandiri dengan menggunakan video Hukum Arus Kirchhoff pada setiap siswa dapat ditunjukkan pada tabel 3.13.
Tabel 3.13
Pemahaman siswa sebelum dan sesudah belajar mandiri dengan video Hukum Arus Kirchhoff
Konsep Pemahaman
Awal
Pemahaman Akhir Menyebutkan bunyi Hukum
Arus Kirchhoff
Munuliskan persamaan Hukum Arus Kirchhoff
33 BAB IV
DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu pembuatan instrumen, pelaksanaan uji coba instrumen, dan pengambilan data.
1. Pembuatan Instrumen
Pembuatan instrumen ini dibagi menjadi dua tahapan yaitu pembuatan instrumen video dan pembuatan instrumen pengumpulan data.
a. Pembuatan Instrumen Video
Pembuatan instrumen video ini bertujuan untuk membantu siswa dalam proses belajar secara mandiri, menigkatkan pemahaman siswa pada konsep-konsep yang rumit dan menumbuhkan motivasi siswa dalam mempelajari Hukum Arus Kirchhoff. Pembuatan video ini dibuat sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman siswa. Oleh karena itu, dalam pembuatan video ini ada beberapa proses yang dilakukan peneliti dalam membuat instrumen video, yaitu :
I. Analisi Materi
bantuan bimbingan dari dosen pembimbing. Materi yang telah diperoleh tersebut dianalisis dan dari analisis peneliti menyusun konsep Hukum Arus Kirchhoff yang sesuai dengan kebutuhan dari siswa SMA/SMK sehingga dari konsep tersebut peneliti dapat mengulasnya dalam video Hukum Arus Kirchhoff.
II. Pembuatan Skenario Video
Setelah menganalisis materi, maka pada minggu pertama bulan Mei 2018 peneliti membuat skenario video untuk mengatur setting pengambilan gambar, perekaman video, jalan cerita,
kata-kata yang diucapkan oleh narator dan perilaku yang harus ditunjukkan oleh narator agar pesan yang disampaikan kepada sasaran belajar dapat diterima dan dipahami dengan baik. Untuk lebih jelasnya Gambaran skenario video Hukum Arus Kirchhoff dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Pembuatan Skenario Video Hukum Arus Kirchhoff
Keterangan Isi Video Durasi (menit) Pembukaan (perkenalan), tujuan belajar dan
pengantar Hukum Arus Kirchhoff.
00.00 - 00.60 Pengenalan alat, gambar dari rangkaian dan cara
merangkai alat
01.00 - 01.06
Menyebutkan alat-alat yang digunakan dalam melakukan percobaan dan menjelaskan gambar dari rangkain dengan menunjukkan arah arus yang masuk dan arah arus yang keluar dari titik percabangan dengan menggunakan gambar.
01.07 - 03.00
Menunjukkan jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar pada titik percabangan dari suatu rangkaian listrik.
Percobaan I : mengukur jumlah arus yang masuk pada titik percabagan P
Keterangan Isi Video Durasi (menit) Percobaan II : mengukur jumlah arus yang
keluar dari titik percabangan P
04.17 - 05.40 Kesimpulan nilai arus yang masuk dan keluar
dari percobaan I dan II
05.43 - 06.00
Menjelaskan konsep dari jumlah arus yang masuk dan jumlah arus yang keluar dari titik percabangan P dengan menggunakan gambar serta meganalisis jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar dari gambar tersebut.
06.01 - 06.57
Kesimpulan Hukum Arus Kirchhoff yaitu menyebutkan bunyi dari Hukum Arus Kirchhoff dan menuliskan persamaannya
06.58 - 07.21
Penutup 07.21 – 07.25
III. Percobaan Awal
Adapun rincian “take” video ini adalah penyampaian tujuan
belajar, menjelaskan rangkaian dengan menggunakan gambar, melakukan percobaan untuk menunjukkan arus yang masuk dan keluar dari titik percabangan dari sebuah rangkaian listrik yang sudah disusun secara paralel dan penjelasan konsep Hukum Arus Kirchhoff dengan menggunakan animasi dan gambar.
Dalam pembuatan video ini peneliti mengalami beberapa revisi dari dosen pembimbing karena video yang dibuat belum memenuhi kebutuhan sehingga video ini dapat diselesaikan pada minggu kedua bulan Juni 2018. Setelah diperoleh rekaman video Hukum Arus Kirchhoff yang baik, peneliti kemudian menggabungkannya dengan lagu, gambar dan tulisan dengan bantuan aplikasi Corel Video Studio Pro X7 dan Video Scribe. Semua gambar, video, dan tulisan yang ada di dalam video Hukum Arus Kirchhoff dibuat sendiri oleh peneliti dan dikoreksi oleh dosen pembimbing.
produk final selesai dibuat dan direvisi dosen pembimbing serta siap untuk diuji cobakan pada minggu kedua bulan Juli 2018. Berikut tabel keterangan isi video dan gambar:
Tabel 4.2 Keterangan isi video dan potongan dari video Keterangan isi video Potongan dari video
Pengenalan alat dan gambar dari rangkaian.
Penjelasan arah arus yang masuk dan keluar dari titik percabangan dengan menggunakan gambar.
Percobaan untuk menunjukkan berlakunya Hukum Arus Kirchhoff
Informasi tentang bunyi Hukum Arus Kirhhoff yang dari hasil percobaan yang dinyatakan dalam kalimat dan disertai dengan gambar
b. Pembuatan Instrumen Pengumpulan Data
terdiri dari pre-test, LKS dan post-test. Soal pre-test, LKS dan post-test dibuat sendiri oleh peneliti berjumlah 5 nomor dan dibuat berdasarkan acuan dari materi dan isi video Hukum Arus Kirchhoff. Sebelum implementasi instrumen pengumpulan data, terlebih dahulu dilakukan validasi oleh dosen pembimbing untuk melihat adanya kesesuaian materi dan bahasa atau pertanyaan yang tepat dan benar dengan pemahaman siswa SMA/SMK.
2. Pelaksanaan uji coba Instrumen
a. Uji Coba Instrumen Video sebagai Medai Belajar
Uji instrumen video ini dilakukan untuk mengetahui apakah video yang dikembangkan oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan belajar dan tingkat kognitif siswa. Oleh karena itu dalam instrumen video ini peneliti memberikan lembar penilain yang berisi tentang kualitas dari isi video yaitu isi, tulisan, warna, gambar dan suara pada video. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa mudah memahami isi dari video yang ditampilkan dan gambar yang disajikan menarik.
Tabel 4.3 Kegiatan Belajar Pelaksanaan Uji Coba Intrumen No Kegiatan Belajar Keterangan
1 Pre-test Mengerjakan saol 20 menit secara mandiri 2
Belajar dengan video Hukum arus Kirchhoff
Membagi file video 2 menit
Menonton video 20 menit
Membagikan LKS 2 menit
Mengerjakan LKSsecara mandiri tanpa menonton vidoe10 menit
Mengerjakan LKS secara berkelompok sambil menonton video10 menit
3 Post-test Mengerjakan soal 15 menit secara mandiri
Berikut hasil skoring dan total skor pre-test dan post-test pada sampel uji coba instrument:
Tabel 4.4 Skor Pre-test Sampel Uji Coba No Kode
Untuk mengetahui adanya peningkatan pemahaman dalam belajar mandiri dengan menggunakan video, maka dapat dilihat pada tabel 4.6 persentase kenaikan nilai pre-tets dan post-test:
Tabel 4.6 Persentase kenaikan Pre-test dan Post-test Sampel Uji Coba No Kode
Berdasarkan data hasil uji coba instrumen yaitu pre-test dan post-test di atas menunjukkan bahwa efektivitas produk video yang dikembangkan beserta instrumen dalam penelitian sudah baik karena terdapat pengaruh dalam penggunaannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dari nilai pre-test sebesar 69,7% menjadi nilai post-test sebesar 95,3% dengan demikian peningkatan persentase nilai
rata-rata pre-test dan post-test sebesar 36,72%.
3. Pengambilan Data
berjumlah 8 orang. Peneliti memilih untuk melakukan penelitian pada siswa SMK dikarenakan peneliti kesulitan dalam mencari siswa SMA dan banyak siswa yang beralasan sedang mengikuti kursus/les. Sehingga peneliti melakukan penelitian pada siswa SMK kelas XI Jurusan TKJ berhubung peneliti pernah mengajar mereka ketika PPL sehingga memudahkan peneliti dalam proses pengambilan data.
Penelitian ini berlangsung selama 1 jam 40 menit yang dimulai dari jam 15.00 sampai 16.40 WIB. Pada proses belajar, peneliti berperan sebagai fasilitator dan pengamat yang membantu siswa agar proses belajar dengan video ini dapat bejalan dengan baik. Siswa menyediakan sendiri fasilitas berupa leptop sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelum penelitian. Dalam proses penelitian ini, peneliti membaginya dalam tiga tahapan yaitu pre-test, pembelajaran dengan video dan post-test.
Berikut ini adalah proses kegiatan belajar yang dilakukan pada tanggal 02 September 2018 di SMK N 2 Depok:
a. Pre-test
b. Pembelajaran dengan video
Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan video ini peneliti terlebih dahulu memberikan arahan kepada siswa terkait teknis pembelajaran video yang akan dilakukan, yaitu siswa diperbolehkan untuk menggulang secara mandiri, menghentikan dan memaju mundurkan video serta diperbolehkan untuk saling berdiskusi terkait dengan video yang ditonton. Siswa mulai menonton video dari jam 15.30 sampai jam 15.50 WIB. Setelah menonton video siswa melanjutkannya dengan mengerjakan LKS secara mandiri dan tanpa menonton video. Siswa mengerjakan LKS ini mulai dari jam 15.53 sampai jam 16.10 WIB. Apabila LKS sudah selesai dikerjakan oleh siswa maka peneliti membagi siswa dalam dua kelompok untuk membahas kembali LKS yang sudah dikerjakan sambil menonton video. Siswa mengerjakan LKS dalam kelompok sambil menonton
video selama 10 menit. c. Post-test I
Post-test I ini bertujuan untuk mengetahaui perubahan pemahaman
siswa setelah proses pembelajaran dengan video berlangsung. Post-test I dilaksanakan dengan mengerjakan soal-soal yang memiliki
Selanjutnya pada tanggal 07 November 2018 pukul 16.00 WIB sampai jam 16.20 WIB peneliti melakukan post-test II bertempat SMK N 2 Depok di ruangan Lab Lan Teknik Kompoter dan Jaringan (TKJ). Tujuan dari post-test II ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan video sudah sangat baik untuk meningkatkan pemahaman siswa dan mengetahui apakah pengetahuan siswa tidak mengalami perubahan setelah belajar dengan menggunakan media video.
B. Data, Analisis dan Pembahasan 1. Data
Tabel 4.7 Jawaban pre-test, LKS pribadi tanpa menggunakan video, LKS kelompok dengan menggunakan video, post-test I dan II
Konsep
Kode siswa
Pre-test LKS tanpa menggunakan video
LKS kelompok menggunakan video
Post-test I Post-test II
Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor
Konsep
Kode siswa
Pre-test LKS tanpa menggunakan video
LKS kelompok menggunakan video
Post-test I Post-test II
Konsep
Kode siswa
Pre-test LKS tanpa menggunakan video
LKS kelompok menggunakan video
Post-test I Post-test II
Konsep
Kode siswa
Pre-test LKS tanpa menggunakan video
LKS kelompok menggunakan video
Post-test I Post-test II
Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor
2
B 1,75 2 2 2 2
C 1,75 1,75 2 1,75 1,75
Konsep
Kode siswa
Pre-test LKS tanpa menggunakan video
LKS kelompok menggunakan video
Post-test I Post-test II
Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor
2
E 0 1,75 2 1,75 1,75
F 1,75 1,75 2 2 1,75
Konsep
Kode siswa
Pre-test LKS tanpa menggunakan video
LKS kelompok menggunakan video
Post-test I Post-test II
Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor
2
H 1,75 1,75 2 2 1,75
3
A 0,25 2 2 2 2
Konsep
Kode siswa
Pre-test LKS tanpa menggunakan video
LKS kelompok menggunakan video
Post-test I Post-test II
Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor
3
C 0,25 1,75 2 2 1,75
D 0,25 1,75 2 2 1,75
Konsep
Kode siswa
Pre-test LKS tanpa menggunakan video
LKS kelompok menggunakan video
Post-test I Post-test II
Konsep
Kode siswa
Pre-test LKS tanpa menggunakan video
LKS kelompok menggunakan video
Post-test I Post-test II
Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor
Jawab:Imasuk = Ikeluar
Konsep
Kode siswa
Pre-test LKS tanpa menggunakan video
LKS kelompok menggunakan video
Post-test I Post-test II
Konsep
Kode siswa
Pre-test LKS tanpa menggunakan video
LKS kelompok menggunakan video
Post-test I Post-test II
Konsep
Kode siswa
Pre-test LKS tanpa menggunakan video
LKS kelompok menggunakan video
Post-test I Post-test II
Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor Jawaban skor
4
I2 = 1,5 A Jawab:
I = I1 + I2 + I3
= 1 +2 +3 = 6A
Catatan Konsep :
Soal No 1; Konsep 1 : Menuliskan bunyi Hukum Arus Kirchhoff Saol No 2 ; Konsep 2 : Menuliskan persamaan Hukum Arus Kirchhoff
Soal No 3 ; Konsep 3 : Menganalisis arah arus yang masuk dan keluar dari titik percabangan pada rangkaian listrik.
Tabel 4.8 Hasil rekap skor pre-test, LKS dan post-test
Konsep
Kode Siswa
Skor untuk setiap nomor soal Pre-test LKS mandiri
tanpa video
LKS kelompok dengan video
Post-test I Post-test II
2. Analisis Data
a. Analisis skor pre-test, LKS pibadi tanpa menonton video, LKS kelompok dengan menonton video dan post-test I dan II
1) Skor pre-test sebelum belajar mandiri dengan menggunakan video Hukum Arus Kirchhoff
Tabel 4.9 Skor pre-test No Kode
3) Skor Lembar Kerja Siswa (LKS) kelompok dengan menonton video Hukum Arus Kirchhoff.
Tabel 4.11 Skor LKS kelompok dengan menonton video No Kode
4) Skorpost-test I sesudah belajar mandiri dengan menggunakan video Hukum Arus Kirchhoff.
Tabel 4.12 Skor post-test I No Kode
Tabel 4.13 Skor post-test II
Untuk melihat adanya perubahan nilai yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah belajar dengan menggunakan video Hukum Arus Kirchhoff maka nilai-nilai tersebut dapat direkap ke dalam tabel 4.14:
Tabel 4.14 Nilai pre-test, LKS dan post-test Siswa
No Kode siswa
Pre-test (%)
LKS (Lembar Kerja Siswa)
Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana video sebagai media belajar dapat meningkatkan pemahaman siswa maka dilakukan analisis persentase kenaikan (%) pre-test, LKS dan post-test seperti pada tabel di bawah.
Tabel 4.15
Persentase Kenaikan nilai LKS dari pre-test yang diperoleh siswa No Kode
Tabel 4.17
Persentase Kenaikan nilai post-test II dari pre-test yang diperoleh siswa No Kode adanya peningkatan pemahaman siswa setelah siswa belajar mandiri dengan menggunakan video Hukum Arus Kirchhoff. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata pre-test yang mengalami kenaikan pada LKS, post-test I dan post-test II dimana nilai rata-rata pre-test yang diperoleh siswa sebesar 47,8% mengalami kenaikan pada nilai LKS sebesar 93,43% dengan persentase kenaikannya nilai LKS dari nilai pre-test sebesar 95,46%. Setelah siswa mengerjakan LKS, nilai rata-rata post-test I siswa mengalami kenaikan sebesar 98,12% dengan persentase kenaikan nilai post-test dari nilai pre-test sebesar 105,27%.
Tabel 4.18
Tingkat pemahaman siswa sebelum dan setelah belajar mandiri dengan menggunakan video Hukum Arus Kirchhoff Kode
Siswa
Nilaipre-test
Tingkat Pemahaman
LKS Tingkat Pemahaman
Nilai post-test I
Tingkat Pemahaman
Nilai post-test II
Tingkat Pemahaman
A 42,5 Rendah 100 Sangat Tinggi 100 Sangat Tinggi 97,5 Sangat Tinggi
B 40 Rendah 100 Sangat Tinggi 100 Sangat Tinggi 95 Sangat Tinggi
C 42,5 Rendah 92,5 Sangat Tinggi 95 Sangat Tinggi 92,5 Sangat Tinggi
D 42,5 Rendah 92,5 Sangat Tinggi 97,5 Sangat Tinggi 95 Sangat Tinggi
E 25 Sangat Rendah 95 Sangat Tinggi 95 Sangat Tinggi 95 Sangat Tinggi
F 42,5 Rendah 95 Sangat Tinggi 97,5 Sangat Tinggi 92,5 Sangat Tinggi
G 75 Tinggi 95 Sangat Tingg 100 Sangat Tingg 97,5 Sangat Tingg
H 72,5 Tinggi 77,5 Tinggi 100 Sangat Tinggi 92,5 Sangat Tinggi
Jumlah 382,5 747,5 785 757,5
b. Analisis butir soal pre-test dan post-test
Tabel 4.19 Peningkatan pemahaman siswa pada konsep Hukum Arus Kirchhoff berdasarkan skor dari pre-test dan post-test
No soal
Konsep Kode Siswa
Pre-test LKS pribadi tanpa menonton video
LKS kelompok dengan menonton video
Post-test I
Kenaikan Keterangan
1 1
A 1,75 2 2 2 0,25
Dari kurang paham konsep menjadi lebih paham konsep dan benar konsep
B 0 2 2 2 2
Dari tidak tahu kosep menjadi lebih paham dan benar konsep
No soal
Konsep Kode Siswa
Pre-test LKS pribadi tanpa menonton video
LKS kelompok dengan menonton video
Post-test I
Kenaikan Keterangan
2 2
A 1,75 2 2 2 0,25
Dari kurang paham konsep menjadi lebih paham dan benar konsep
B 1,75 2 2 2 0,25
Dari kurang paham konsep menjadi lebih paham dan benar konsep
C 1,75 1,75 2 1,75 Tetap Tidak mengalami konsep dan benar konsep
E 0 1,75 2 1,75 1,75 Dari tidak tahu kosep paham dan benar konsep
H 1,75 1,75 2 2 0,25
No soal
Konsep Kode Siswa
Pre-test LKS pribadi tanpa menonton video
LKS kelompok dengan menonton video
Post-test I
Kenaikan Keterangan
3 3
A 0,25 2 2 2 1,75
Dari salah konsep menjadi menjadi lebih paham dan benar konsep
B 0,25 2 2 2 1,75
Dari salah konsep menjadi menjadi lebih paham dan benar konsep
C 0,25 1,75 2 2 1,75 Dari salah konsep menja
paham konsep dan menjadi lebih benar
D 0,25 1,75 2 2 1,75 Dari salah konsep
menjadi paham konsep dan menjadi lebih benar
E 1,75 1,75 2 1,75 Tetap Tidak mengalami
peingkatan pemahaman konsep
F 0,25 2 2 2 1,75 Dari salah konsep
menjadi lebih paham dan benar konsep
G 0,25 1,75 2 2 1,75 Dari salah konsep
menjadi paham dan benar konsep
H 0,25 0,25 2 2 1,75 Dari salah konsep
No soal
Konsep Kode Siswa
Pre-test LKS pribadi tanpa menonton video
LKS kelompok dengan menonton video
Post-test I
Kenaikan Keterangan
4 4
A 0,25 2 2 2 1,75
Dari salah konsep menjadi menjadi lebih paham dan benar konsep
B 1,75 2 2 2 0,25
Dari kurang paham konsep menjadi lebih paham dan benar konsep
C 0,25 2 2 2 1,75
Dari salah konsep menjadi menjadi lebih paham dan benar konsep
D 0,25 2 2 2 1,75
Dari salah konsep menjadi menjadi lebih paham dan benar konsep
E 0,25 2 2 2 1,75
Dari salah konsep menjadi menjadi lebih paham dan benar konsep
F 0,25 2 2 2 1,75
Dari salah konsep menjadi menjadi lebih paham dan benar konsep
G 1,75 2 2 2 0,25
Dari kurang paham konsep menjadi lebih paham dan benar konsep
H 1,75 2 2 2 0,25