• Tidak ada hasil yang ditemukan

* Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "* Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

82

KEPATUHAN RUMAH SAKIT UMUM GMIM BETHESDA TOMOHON DALAM PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN SESUAI STANDAR KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT

Daud Alexander Kiroyan*, Erwin Kristanto**, Max Tulung**

* Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK

Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009, rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Kementrian Kesehatan dalam upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan adalah melalui kegiatan akreditasi rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta. Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan oleh pemerintah kepada rumah sakit karena telah memenuhi standar yang telah ditentukan. Tujuan dilakukan akreditasi Rumah Sakit adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan perlindungan terhadap pasien. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kepatuhan Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Kota Tomohon dalam penempatan tenaga kesehatan sesuai Standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat investigasi secara mendalam terhadap informan yang berjumlah sebanyak 6 (enam) informan yang terdiri dari 1 Ketua Yayasan, 1 Direktur Rumah Sakit, 1 Wakil Direktur Rumah Sakit, 1 Human Resources Department (HRD), 1 Kepala Tata Usaha (KTU), dan 1 Ketua Komite Medik. Metode sampel yang digunakan adalah teknik Purposive Sampling.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepatuhan Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon dalam penempatan tenaga kesehatan sesuai standar komisi akreditasi rumah sakit sepenuhnya telah dijalankan dengan baik.

Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon dalam penempatan tenaga kesehatan sesuai standar komisi akreditasi rumah sakit.

Kata kunci: Kepatuhan, Tenaga Kesehatan, KARS ABSTRACT

Based on Undang-Undang No. 44 Tahun 2009, hospitals as one of the health care facility is part of the health resources that are urgently needed in support of organizing health efforts. The Ministry of health in an effort to improve the quality of service is through the activities of the accreditation of the hospital both Government owned and private. Hospital accreditation is a recognition by the Government to the hospital because it has meet predetermined standards. The purpose of the hospital accreditation is done to improve the quality of health care and protection for the patient. The purpose of this research is to know the compliance of the General Hospital in the town of Tomohon GMIM Bethesda health worker placement according the standard Commission of accreditation of hospitals.

This research is qualitative research that is both deeply investigation against informants amounted to as much as 6 (six) informants consisting of 1 the Chairman of the Foundation, 1 Director of the hospital, 1 Deputy Director 1 Hospital Human Resources Department (HRD), 1 Chief Administrative (KTU), and 1 Medical Committee Chairman. The method used is the sample of Purposive Sampling technique.

The results of this research it can be concluded that the Public Hospital compliance GMIM Bethesda Tomohon in health worker placement according the standard Commission of accreditation of hospitals fully has been run well.

The General Hospital GMIM Bethesda Tomohon in health worker placement according the standard Commission of accreditation of hospitals.

(2)

82 PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan dalam menjalankan fungsinya dan diharapkan senantiasa memperhatikan fungsi sosial dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Keberhasilan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai dengan adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu rumahs akit sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendukung pelayanan terhadap peningkatan mutu rumah sakit. Adapun faktor yang paling dominan dalam terwujudnya citra nama rumah sakit menjadi yaitu dukungan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berprofesional (Ilyas, 2004).

Prosedur rekrutmen merupakan kriteria jumlah dan kategori pegawai yang diperlukan untuk ditetapkan dalam dalam perencanaan tenaga pegawai dan pengelolaan SDM secara formal. Rekrutmen disusun melalui perencanaan rekrutmen yang terperinci. Presyaratan jabatan disajikan dalam bentuk tuntutan permintaan yang ditunjukkan bagi pegawai yang disebabkan oleh adanya lamaran pekerjaan baru, ekspansi terhadap area atau wilayah kerja yang baru atau kebutuhan penggantian pegawai (Priansa, 2014).

Isu ketersediaan tenaga kesehatan sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat berperan

dalam suatu organisasi saat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat (publik). Pemberi pelayanan kesehatan masyarakat yaitu kepada rumah sakit selalu dituntut untuk memiliki SDM yang berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan pemberi pelayanan kesehatan masyarakat lainnya. Rumah sakit juga dituntut untuk mampu mengelola SDM yang dimiliki saat kini, sehingga dapat mencapai tujuan rumah sakit dengan efektif dan efisien. Salah satu yang menunjukkan rumah sakit tersebut efektif dan efisien adalah dilihat dari pengaturan kinerja maksimal yang dimiliki oleh seluruh rumah sakit tersebut (Ade, dkk., 2014).

Pemerintah dan pembuat kebijakan di berbagai negara manapun berjuang untuk mencapai kesetaraan kesehatan khususnya bagi komunitas yang rentan dan kurang beruntung. Tantangan tersebarnya adalah memastikan masyarakat yang hidup di daerah tertinggal dan terpencil memiliki akses terhadap tenaga kesehatan yang kompeten. Salah satu negara yang dinyatakan mengalami krisis tenaga kesehatan oleh Badan Kesehatan Dunia di tahun 2010 yaitu negara berkembang yang masih terus berupaya memaksimalkan hidup masyarakatnya menuju kesejahteraan dan kemakmuran secara merata (WHO, 2010).

(3)

83 Negara Indonesia harus berjuang keras untuk meningkatkan jenis, jumlah, dan mutu tenaga kesehatan. selain itu masalah untuk maldistribusi dan ketidakseimbangan geografis juga semakin memperbesar tantangan tersebut. Mendistribusikan dan menempatkan tenaga kesehatan di daerah tertinggal dengan kuantitas dan kualitas yang memadai menjadi hal kritis dalam pemberian pelayanan kesehatan (Anonimous, 2013a).

Data terkait retensi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan di Indonesia masih sangat terbatas. Waktu lamanya tenaga kesehatan tersebut bekerja di daerah terpencil dan tertinggal serta jenis tenaga kesehatan yang bekerja di daerah terpencil (rural) merupakan fenomena yang sanagt perlu diperhatikan karena keprihatinan tenaga kesehatan yang sangat dibutuhkan belum terjangkau sepenuhnya. Sebagaimana penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan maupun di Jawa dan Bali, bahwa masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah terpencil dan tertinggal pun berhak mendapatkan pelayanan yang sama akan kesehatan, sehingga ketersediaan tenaga kesehatan yang mencukupi dan berkualitas di daerah tertinggal menjadi isu penting yang harus segera diselesaikan (Kurniati dan Efendi, 2012).

Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh adanya Sumber Daya Manusia (SDM) dimana SDM harus mampu memberikan kontribusi sebesar 80% dari keseluruhan faktor yang terkait dalam pembangunan kesehatan (Kurniati dan Efendi, 2012). Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan menjelaskan bahwa tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat, sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif secara sosial dan ekonomi serta berbagai salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan upaya pemenuhan kebutuhan hidup SDM kesehatan sesuai kondisi jenis, kualitas, dan distribusinya (Anonim, 2014).

Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon merupakan rumah sakit yang bekerja memberikan laporan pelayanan kepada Pemerintah Kota Tomohon dengan manajemen berbasis kinerja yang memiliki tugas melaksanakan upaya kesehatan secara

(4)

84 berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan dan melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit yang dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien sebagai usaha untuk menciptakan citra rumah sakit yang baik dan mampu bersaing dengan rumah sakit swasta yang berada di sekiatrnya, bahkan dengan rumah sakit yang berada di luar kota (Anonim, 2013b).

Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Kota Tomohon kini memiliki jumlah tenaga kesehatan yang masih boleh dikatakan kurang terpenuhi. Sebagian besar tenaga yang dimiliki seluruhnya sebagai tenaga honorer dan itupun terbatas. Hasil pengamatan Peneliti sebagai observasi awal di lapangan yakni di Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Kota Tomohon memperoleh bahwa sebagian besar pendidikan tenaga kesehatan masih ada yang tidak sesuai dengan gelarnya masing-masing. Selain itu tenaga kesehatan sebagian kecil masih dipekerjakan tidak sesuai dengan kelompoknya masing-masing, dan tenaga kesehatan yang dipekerjakan di rumah sakit masih belum sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan penempatan tenaga kesehatan yaitu perawat memiliki gelar pendidikan akhir Sekolah Pendidikan Keperawatan (SPK).

Setelah dijelaskan secara terperinci dalam latar belakang tersebut, maka uraian di atas membuat peneliti tertarik untuk menganalisis kepatuhan Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon dalam penempatan tenaga kesehatan sesuai standar komisi akreditasi rumah sakit, serta hasil pelaksanaan tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut dalam memperlancar proses kinerja yang ditargetkan sesuai perencanaan yang telah ditetapkan dalam pengakreditasian.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Kota Tomohon, dan dilakukan mulai bulan November 2016 sampai Maret 2017. Sumber data dan informan dalam penelitian ini adalah 1 Ketua Yayasan, 1 Direktur Rumah Sakit, 1 Wakil Direktur Rumah Sakit, 1 Human Resources Department (HRD), 1 Kepala Tata Usaha (KTU), dan 1 Ketua Komite Medik. Total jumlah informan sebanyak 6 informan Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang kepatuhan Rumah Sakit Umum GMIM

(5)

85 Bethesda Kota Tomohon dalam penempatan tenaga kesehatan sesuai standar komisi akreditasi rumah sakit. Penelitian ini juga memberikan kesempatan kepada peneliti untuk berinteraksi langsung dengan sumber data atau informan dalam bentuk in depth interview (wawancara mendalam). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perencanaan tertulis penempatan staf/susunan kepegawaian rumah sakit; pengembangan rencana secara kolaboratif; jumlah, jenis, dan kualifikasi staf teridentifikasi, rencana pengaturan penugasan staf kembali; dan rencana pengaturan transfer/alih tanggung jawab dari petugas satu kepada lainnya.

Variabel terikat adalah Pedoman Standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Pengolahan data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, pemeriksanaan keabsahan data, menganalisis komponen hasil penelitian, dan tahap penarikan kesimpulan serta verifikasi. Validasi hasil penelitian dilakukan triangulasi sumber, triangulasi teknik metode, dan triangulasi waktu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Tertulis Penempatan Staf/Susunan Kepegawaian Rumah Sakit mengenai evaluasi kepatuhan Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda

Tomohon dalam penempatan tenaga kesehatan sesuai Standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit di mana informan menyatakan bahwa pimpinan rumah sakit telah mengatur perekrutan dan penempatan tenaga kesehatan sesuai UU No. 36 Tahun 2014 dan diatur dalam Permenkes No. 56 tahun 2014 dan perekrutan semuanya berasal dari yayasan dengan cara tes tertulis, dan perekrutan berasal dari hasil evaluasi pihak yayasan terhadap setiap rumah sakit di bawah yayasan dan jika dibutuhkan sebanyak 5 orang pegawai, maka dilakukan praktek kerja lapangan di RSU Bethesda selama 2 sampai 3 hari serta penilaian dari pihak yayasan. Selain itu perekrutan tenaga kesehatan dibutuhkan setiap tahun sekali dengan cara mengirimkan lamaran ke pihak yayasan dan RSU Bethesda Tomohon

Jenis, Jumlah, dan Kualifikasi Staf Teridentifikasi dibutuhkan mengidentifikasi rencana dengan menggunakan metode penyusunan pegawai/ penempatan staf yang disusun oleh pihak Yayasan Medika, tapi inputnya dari manajemen rumah sakit, dan pihak rumah sakit merevisi dan memperbaharuinya dengan cara selalu memantau dan merevisi setiap tahun secara berkala serta memasukkan laporan dan memperbaharui sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya akan segera dilakukan revisi ulang bila ada

(6)

86 kendala dan secepatnya sesuai penempatan serta boleh dikatakan bahwa belum 100% dari pengaturan itu selesai menyeluruh.

Rencana pengaturan Penugasan Staf Kembali sesuai Standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit di RSU GMIM Bethesda Tomohon bahwa staf yang selesai mengikuti pendidikan atau pelatihan ditugaskan kembali di posisi yang sesuai dengan kompetensi dan kalau perlu ditugaskan ke rumah sakit lain yang berada dalam lingkup Yayasan Medika, dan staf dimanfaatkan kembali sesuai penugasan dan kebutuhan, seperti saat ini pihak rumah sakit sementara mengembangkan penyelesaian sarana bangunan 5 lantai, yang secara otomatis dapat menambah daya tampung; dan rumah sakit sementara mengembangkan pembangunan yaitu RS Siloam Sonder, RS Pancaran Kasih, dan RS Airmadidi.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari kepatuhan Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon dalam Penempatan Tenaga Kesehatan sesuai Standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Tertulis Penempatan

Staf/Susunan Kepegawaian Rumah Sakit terhadap Kepatuhan Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Kota Tomohon dalam Penempatan Tenaga Kesehatan Sesuai Standar Komisi

Akreditasi Rumah Sakit diketahui bahwa pimpinan rumah sakit telah mengatur perekrutan dan penempatan tenaga kesehatan sesuai UU No. 36 Tahun 2014 dan diatur dalam Permenkes No. 56 tahun 2014 dan perekrutan semuanya berasal dari yayasan dengan cara tes tertulis, serta perekrutan tenaga kesehatan dilakukan sebanyak satu tahun dua kali dengan cara mengirimkan lamaran ke pihak yayasan dan RSU Bethesda Tomohon.

2. Pengembangan Rencana Secara Kolaboratif terhadap Kepatuhan Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Kota Tomohon dalam Penempatan Tenaga Kesehatan Sesuai Standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit diketahui bahwa pihak yayasan telah berkolaborasi dan bekerjasama dengan Fakultas kedokteran UNSRAT, termasuk program studi kedokteran umum, dan penempatan staf sangat fleksibel tergantung kebutuhan dokter di poliklinik yang sering merangkap visite di ruangan. Kolaborasi telah dilakukan sesuai standar dan penempatan staf setelah orientasi, dan ditetapkan tempat penugasannya serta dievaluasi.

3. Jenis, Jumlah, dan Kualifikasi Staf Teridentifikasi terhadap Kepatuhan Rumah Sakit Umum GMIM

(7)

87 Bethesda Kota Tomohon dalam Penempatan Tenaga Kesehatan Sesuai Standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit diketahui adalah dengan menggunakan metode penyusunan pegawai/ penempatan staf yang disusun oleh pihak Yayasan Medika, tetapi dengan masukkan dari manajemen rumah sakit yang kemudian pihak rumah sakit merevisi dengan cara selalu memantau dan merevisi setiap tahun secara berkala serta memasukkan laporan dan memperbaharui sesuai dengan kebutuhan.

4. Tanggapannya diungkapkan Rencana Pengaturan Penugasan Staf Kembali sesuai Standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit di RSU GMIM Bethesda Tomohon diketahui bahwa staf yang selesai mengikuti pendidikan atau pelatihan ditugaskan kembali ke posisinya sesuai kompetensi dan kalau perlu ditugaskan ke rumah sakit lain yang berada dalam lingkup Yayasan Medika, dan staf dimanfaatkan kembali sesuai penugasan dan kebutuhan.

5. Rencana Pengaturan Transfer/Alih tanggung Jawab petugas Kepada Lainnya terhadap kepatuhan Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Kota Tomohon dalam penempatan tenaga kesehatan sesuai Standar Komisi

Akreditasi Rumah Sakit diketahui bahwa dalam tugas staf disusun bersamaan dengan pengembangan rumah sakit dan dilakukan secara tertulis agar dokumentasi tersedia; dan alih tanggung jawab berjalan sesuai peruntukkan serta berdasarkan beban kerja yang mencakup rumah sakit dibawah Yayasan Medika sesuai kebutuhan dan bila diperlukan.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang bisa diajukan untuk berbagai pihak adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pemerintah Kota Manado Perlu adanya peningkatan penempatan kerja bagi tenaga kesehatan khususnya mampu memberikan jaminan perhatian yang tinggi terhadap tenaga kesehatan yang akan bekerja di seluruh rumah sakit termasuk Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Kota Tomohon dalam mendukung penerapan sesuai Standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit melalui prosedur yang ditentukan oleh pihak masing-masing yayasan.

2. Bagi Ketua Yayasan

Diharapkan Ketua Yayasan mampu memberikan pemeliharaan dan peningkatan jaminan ketenagaan yang lebih baik kepada para tenaga kesehatan baik dokter dan perawat lainnya yang bekerja di rumah sakit dengan selalu

(8)

88 memberikan perhatian melalui pemberian kesempatan mebuka lowongan pekerjaan lebih banyak dimana di lapangan masih banyak para calon berpendidikan masih menunggu kesempatan untuk bekerja mengabdikan diri untuk bekerja di rumah sakit.

3. Bagi Petugas dan Pengawas Disarankan agar para petugas kesehatan dan pengawas lebih meningkatkan motivasi dalam bekerja di seluruh unit bagian dan lainnya dalam bekerja secara professional di segala pekerjaannya dalam melayani pasien agar pelayanan di rumah sakit menjadi lebih baik lagi, sehingga terciptanya citra nama mutu kinerja professional di Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Kota Tomohon semakin baik dan terpercaya.

4. Bagi Peneliti Lainnya

Diharapkan untuk peneliti lainnya dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai acuan referensi pembanding dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti lainnya, di mana hasil penelitian ini masih ada hubungannya eratnya dengan evaluasi kepatuhan Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Kota Tomohon dalam penempatan tenaga kesehatan sesuai Standar Komisi Akreditasi Rumah Sakit, sehingga dapat

memberikan manfaat bagi peneliti lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ade, S.C., S.A. Pasinringi, dan A. Zulkifli. 2014. Pengaruh

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Dokter di Ruang Rawat Inap RSUD Jayapura. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Universitas Hasanuddin. Makassar.

Anonimous. 2013a. Distribusi Dokter Tidak Merata Ancam Pelaksanaan BPJS. Badan Jaminan Sosial. Jakarta.

Anonimous. 2013b. Visi dan Misi Kinerja Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Umum GMIM Pancaran Kasih. Dinas Kesehatan Kota Manado. Manado.

Anonimous. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan. Jakarta.

Gomes, F.C. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.

Hasibuan, H., dan S.P. Malayu. 2007. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

(9)

89 Hasibuan, H. 2009. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

Ilyas, Y. 2004. Perencanaan SDM Rumah Sakit Teori, Metoda, dan Formula. Penerbit Kajian Ekonomi Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia. Jakarta. Kurniati, A., dan F. Efendi. 2011. Kajian

SDM Kesehatan di Indonesia. Edisi ke-4. Penerbit Salemba Medika. Jakarta.

Priansa, D.J. 2014. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Penerbit CV Alfabeta. Bandung. WHO. 2010. Increasing Access to

Health Workers in Remote and Rural Areas through Improved Retention : Global Policy

Recommendations. World Health Organization. Jeneva.

Referensi

Dokumen terkait

Proses penambahan fonem terjadi sebagai akibat pertemuan morfem meN- dengan bentuk dasarnya yang terdiri dari satu suku, proses penambahan fonem terdapat 2 kata dasar.. Dan

Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan bagi perusahaan untuk menjalankan perusahaannya secara berkelanjutan, yang salah satunya adalah dengan

H373 dapat menyebabkan kerusakan pada organ melalui paparan yang lama atau berulang H400 sangat toksik pada kehidupan perairan. H410 sangat toksik pada kehidupan perairan dengan

Berdasarkan matriks SWOT dapat disusun beberapa alternatif strategi pemasaran berdasarkan bauran pemasaran, yaitu (1) strategi produk dengan melakukan modifikasi

Akan tetapi, tidak pada taraf yang dikehendaki Plato (mis., keyakinan seseorang yang benar semata karena kebetulan, ketika orang itu tidak mempunyai bukti yang berhubungan

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas assurance statement atas sustainability reports di Indonesia rata-rata pada tingkat kualitas tinggi dengan persentase tingkat

keuangan. Laporan keuangan berakhir pada 31 Desember. Informasi dan data yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti tersedia dengan lengkap. Adjusted dari model