• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan dan Analisa Getaran Mesin Bensin 650 cc 2 Silinder Segaris dengan Sudut Engkol 180 untuk Rubber Mount

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemodelan dan Analisa Getaran Mesin Bensin 650 cc 2 Silinder Segaris dengan Sudut Engkol 180 untuk Rubber Mount"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Pemodelan dan Analisa Getaran Mesin

Bensin 650 cc 2 Silinder Segaris dengan

Sudut Engkol 180˚ untuk Rubber Mount

Disusun Oleh:

Mela Agus Christianti

NRP. 2109 100 036

Dosen Pembimbing:

Dr.Eng. Harus Laksana Guntur, ST, M.Eng.

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

Sidang Tugas Akhir Bidang Studi : Desain

(2)

Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Penelitian

PENDAHULUAN

Kendaran Bergetar

Ketidaknyaman Penumpang

(3)

Bagaimana respon getaran (bouncing dan pithcing)

pada mesin bensin 2 silinder 650 cc segaris dengan

sudut engkol 180° untuk rubber mount yang

disebabkan oleh perubahan panjang connecting rod ?

Bagaimana respon getaran (bouncing dan pithcing)

pada mesin bensin 2 silinder 650 cc segaris dengan

sudut engkol 180° untuk rubber mount yang

disebabkan oleh perubahan putaran mesin?

Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Penelitian

(4)

Panjang Ll tidak sama dengan panjang Lr

Mesin yang digunakan menggunakan 2 silinder dengan

kapasitas 650 cc.

System dalam kondisi balance.

Analisa hanya dilakukan terhadap connecting

rod

dan crankshaft.

Eksitasi hanya diakibatkan oleh tekanan ruang bakar.

Respon getaran (rolling) diabaikan.

Luasan efektif cylinder head sama dengan luasan

permukaan piston.

Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Penelitian

(5)

Untuk mengetahui respon getaran (bouncing dan pithcing)

pada mesin bensin 2 silinder 650 cc segaris dengan sudut

engkol 180° untuk rubber mount yang disebabkan oleh

perubahan panjang connecting rod.

Untuk mengetahui respon getaran (bouncing dan pithcing)

pada mesin bensin 2 silinder 650 cc segaris dengan sudut

engkol 180° untuk rubber mount yang disebabkan oleh

perubahan putaran mesin.

Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Penelitian

(6)

Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Penelitian

PENDAHULUAN

Memberikan informasi mengenai respon gataran yang

terjadi pada mesin bensin 2 silinder 650 cc segaris

dengan sudut engkol 180° saat mesin dinyalakan.

Memberikan informasi pada pembuat mesin bensin 2

silinder 650 cc segaris untuk lebih meminimalisasi

getaran yang terjadi.

(7)

Mesin 4 Langkah Getaran 2 dof Mesin 2 Silinder

(8)

Mesin 4 Langkah Getaran 2 dof Mesin 2 Silinder

Kajian Pustaka

0

Z

Y

X

V

det

K2

K1

-M1 ω

V

2

K1

X

K2

Y

K2

K1

-M2 ω

Z

2

Berdasarkan Tesis Ruiping Wang, nilai pegas pada

rubber mount adalah sebesar 160 Nmm

(9)

Tampak Samping Tampak Depan

Crankshaft Connectingrod

Piston

Tumpuan

Mesin 4 Langkah Getaran 2 dof Mesin 2 Silinder

(10)

sin θ

F

cos θ

F

F

x

a x

a y

sin θ

F

-cos θ

F

F

y

a y a x

Mesin 4 Langkah Getaran 2 dof Mesin 2 Silinder

(11)

START Study Literatur

Study Lapangan Pengumpulan Data Teknis, Dimensi, Berat dan Properties

Pemodelan Matematis Mesin Bensin 2 Silinder 650 cc Segaris

Persamaan Getaran dan Dinamika dari Sistem Mesin Bensin 2 Silinder 6500 cc Segaris

Membangun Blok Diagram Persamaan dengan Software Matlab

A END

Kesimpulan dan Saran Analisa Hasil

Simulasi Respon Getaran Berupa Acceleracy, Velocity dan Displacement

Pitching Bouncing

A

(12)

Propertis Mesin Perhitungan Gaya Persamaan Gerak Redaman Simulasi

Pemodelan Matematis

Massa = 91 kg

Inersia ke arah z dengan L1 = 0.054504859 kgm² Inersia ke arah z dengan L1 = 0.057727413 kgm² Inersia ke arah z dengan L1 = 0.061191241 kgm²

Luas permukaan efektif = 4345.2576 mm² Lg 1 = 0.02403 m Lg 2 = 0.02707 m Lg 3 = 0.03021 m Inersia ke arah x = 0.007951007 kgm²

(13)

Propertis Mesin Perhitungan Gaya Persamaan Gerak Redaman Simulasi

Pemodelan Matematis

0 1 2 3 4 5 6 7 0 200 400 600 800 Pr ess ur e (M pa) Crank Angle (º) P1 P2

Beda Phase untuk Sudut

Engkol 180˚ = 540˚

Dengan persamaan F=P.A maka didapatkan besar gaya pada tiap sudut

(14)

L1 (Panjang Crankshaft) 0.0355 (m) L2 1 0.1156 (m) Lg 1 0.02403 (m) Inertia Mesin 1 (J1) 0.054504859 L2 2 0.1256 (m) Lg 2 0.02707 (m) Inersia mesin 2 (J2) 0.057727413 L2 3 0.1356 (m) Lg 3 0.03021 (m) Inersia mesin 3 (J3) 0.061191241 ω1 1000 (rpm) ω2 3000 (rpm) ω3 5000 (rpm) Massa mesin 91 (kg) Massa conectingrod 0.48582 (kg) Inertia crankshaft 0.007951007 (kgm²)

Luas Penampang Silinder 4345.2576 mm²

Propertis Mesin Perhitungan Gaya Persamaan Gerak Redaman Simulasi

(15)

a b Ll Lr F1(t) F2(t) Kml Cml Kmr Cmr y Jo θ CGe

Propertis Mesin Perhitungan Gaya Persamaan Gerak Redaman Simulasi

(16)

Me (Massa Engine) Fy1 Fy2 Kml.y Me.y Cml.ỳ ¨Kmr.y Cmr.ỳ y 0 F   

1 r l r l y Cm y Km y Km y Fy Cm y Me        

Cm l Cm r

y

Km l Km r

Fy1 Fy 2 y y Me         v y 

Fy Fy y Cm Cm y Km Km Me 1 v  12   lrlr  0 Fy 2   Fy1 Fy2 Kml.y Cml.ỳ Kmr.y Cmr.ỳ a b Ll Lr Jo θ CGe 0 CGe M (cw)  

0 b Fy a Fy θ L Km θ L Km θ L Cm θ L Cm θ Jo   l l   r r   l lr r12  Cm L Cm L  θ Km L Km L  Fy a Fy b θ θ Jo    l lr rl lr r12 ω θ 

Fy1 a - Fy 2 b -θ Cm l L l Cm r L r θ

Km l L l Km r L r

Jo 1 ω     

Propertis Mesin Perhitungan Gaya Persamaan Gerak Redaman Simulasi

(17)

                                                                                2 1 r r l l r r l l r l r l Fy Fy Jo b 0 Me 1 0 Jo a 0 Me 1 0 ω θ v y Jo L Cm L Cm 1 0 0 Jo L Km L Km 0 0 0 0 0 Me Cm Cm 1 0 0 Me Km Km 0 ω θ v y    

U

B

X

A

X

Propertis Mesin Perhitungan Gaya Persamaan Gerak Redaman Simulasi

(18)

Propertis Mesin Perhitungan Gaya Persamaan Gerak Redaman Simulasi

Pemodelan Matematis

0

K.L

K.L

ω

.

Jo

K.L

K.L

K.L

K.L

2K

Me ω

-det

r 2 l 2 r l r l 2

Cc c

M

Cc

2

.

.

5

,

0

M

c

.

(19)

Propertis Mesin Perhitungan Gaya Persamaan Gerak Redaman Simulasi

Pemodelan Matematis

%Parameter

Km=160000; %Kekakuan mounting (N/m) Cm=183.4368; %Damping mounting (Ns/m)

ll=0.091349; %jarak antara mounting kiri ke pusat berat (m)

lr=0.087046; %jarak antara mounting kanan ke pusat berat (m)

Me=91; %massa engine (kg)

Jo=0.054504849; %Inersia engine (kg.m^2)

a=0.070074; %jarak piston satu dengan pusat berat (m) b=0.066746; %jarak piston dua dengan pusat berat (m) %Matrik state spaces

A=[0 1 0 0; -2*Km/Me -2*Cm/Me 0 0; 0 0 0 1; 0 0 –Km*(ll-lr)/Jo –Cm*(ll-lr)/Jo]; B=[0 0; 1/Me 1/Me; 0 0; a/Jo –b/Jo];

m - File

(20)

Propertis Mesin Perhitungan Gaya Persamaan Gerak Redaman Simulasi

(21)

Eksitasi Impuls Eksitasi Periodik Perbandingan Perubahan Panjang Connectingrod

Analisa Hasil

Displacement -5 0 5 10 15 20x 10 -4 L ine ar D is pl ac em ent (m ) 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 Time (s) 0 0.1 0.2Time (s)0.3 0.4 0.5 -2 0 2 4 6x 10 -6 A ngul a r D is pl a c e m e nt (ra d)

(22)

Eksitasi Impuls Eksitasi Periodik Perbandingan Perubahan Panjang Connectingrod

Analisa Hasil

Velocity -0.04 -0.02 0 0.02 0.04 0.06 0.08 L ine ar V el oc ity (m ) 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 Time (s) 0 0.2 Time (s)0.4 0.6 0.8 -5 0 5x 10 -4 A ngul ar V el oc it y (ra d/ s 2 )

(23)

Eksitasi Impuls Eksitasi Periodik Perbandingan Perubahan Panjang Connectingrod

Analisa Hasil

Acceleration -15 -10 -5 0 5 10 15 L ine ar A cc el era tion (m /s 2 ) 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 Time (s) 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 Time (s) -6 -4 -2 0 2 4 6x 10 -3 A ngul ar V el oc it y (ra d/ s 2 )

(24)

Eksitasi Impuls Eksitasi Periodik Perbandingan Perubahan Panjang Connectingrod

Analisa Hasil

Displ acement -20 -15 -10 -5 0 5x 10 -5 Li ne ar D is pl ac em ent (m ) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -15 -10 -5 0 5x 10 -5 Li ne ar D ispl ac em ent (m ) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1x 10 -4 Li ne ar D ispl ac em ent (m ) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2x 10 -6 A ngul ar D is pl ac em ent (ra d) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3x 10 -6 A ngul ar D is pl ac em ent (ra d) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -6 -4 -2 0 2 4x 10 -6 A ngul ar D is pl ac em ent (ra d) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm

(25)

Eksitasi Impuls Eksitasi Periodik Perbandingan Perubahan Panjang Connectingrod

Analisa Hasil

Velo cit y -15 -10 -5 0 5x 10 -3 Li ne ar V el oc ity (m /s ) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -15 -10 -5 0 5x 10 -3 Li ne ar V eloc ity (m /s) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -15 -10 -5 0 5x 10 -3 L ine ar V el oc ity (m /s ) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -6 -4 -2 0 2 4x 10 -5 A ngul ar V el oc ity (ra d/ s) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -3 -2 -1 0 1 2 3x 10 -5 A ngul ar V el oc ity (ra d/ s) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -3 -2 -1 0 1 2x 10 -5 A ngul ar V el oc ity (ra d/ s) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm

(26)

Eksitasi Impuls Eksitasi Periodik Perbandingan Perubahan Panjang Connectingrod

Analisa Hasil

Accelerat ion -3 -2 -1 0 1 2 3 4 L ine ar A cc el era tion (m /s 2 ) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -3 -2 -1 0 1 2 3 Li ne ar A cc el era tion (m /s 2 ) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -2 -1 0 1 2 3 L ine ar A cc el era tion (m /s 2) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -0.01 -0.005 0 0.005 0.01 A ngul ar A cc el era tion (ra d/ s 2) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6x 10 -3 A ngul ar A cc el era tion (ra d/ s 2) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm -6 -4 -2 0 2 4x 10 -3 A ngul ar A cc el era tion (ra d/ s 2 ) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 Time (s) 1000 rpm 3000 rpm 5000 rpm

(27)

Eksitasi Impuls Eksitasi Periodik Perbandingan Perubahan Panjang Connectingrod

Analisa Hasil

RMS

Engine Velocity L1 L2 L3 Linear Displacement

1000 2.6513E-05 2.65E-05 2.6513E-05 3000 1.7675E-05 1.77E-05 1.7675E-05 5000 0.00000707 7.07E-06 0.00000707 Linear Velocity 1000 0.0031815 0.003182 0.0031815 3000 0.0031815 0.003182 0.0031815 5000 0.004242 0.004242 0.004242 Linear Acceleration 1000 0.9898 0.9898 0.9898 3000 1.23725 1.23725 1.23725 5000 1.52005 1.52005 1.52005 Angular Displacement

1000 1.0605E-06 1.06E-06 1.0605E-06 3000 5.3025E-07 5.3E-07 6.0095E-07 5000 1.1312E-06 1.13E-06 8.8375E-07

Angular Velocity

1000 1.0959E-05 1.24E-05 9.5445E-06 3000 1.0605E-05 1.06E-05 8.8375E-06 5000 1.5908E-05 1.59E-05 1.2373E-05 Angular

Acceleration

1000 0.0038885 0.003535 0.0031815 3000 0.0024745 0.002475 0.0024745 5000 0.004949 0.004596 0.003535

(28)

Eksitasi Impuls Eksitasi Periodik Perbandingan Perubahan Panjang Connectingrod

Analisa Hasil

(29)

Eksitasi Impuls Eksitasi Periodik Perbandingan Perubahan Panjang Connectingrod

Analisa Hasil

(30)

Eksitasi Impuls Eksitasi Periodik Perbandingan Perubahan Panjang Connectingrod

Analisa Hasil

(31)

Kesimpulan

Pada eksitasi impuls, grafik perpindahan, kecepatan dan percepatan baik karena efek bouncing maupun pithcing mengalami kestabilan pada 0,2 s.

Pada eksitasi impuls, respon perpindahan linier sebesar 0,002 m, kecepatan linier sebesar 0,055 m/s, dan percepatan linier sebesar 12 m/s2. Respon perpindahan anguler sebesar

0,0003º, kecepatan anguler sebesar 0,0004 rad/s, dan percepatan anguler sebesar 0,005 rad/s2

Pada eksitasi periodik besar putaran mesin mempengaruhi respon getaran yang terjadi pada mesin. Semakin besar putaran mesin maka semakin kecil perpindahan baik secara linier maupun angular

Pada eksitasi periodik semakin besar putaran mesin maka semakin besar juga kecepatan dan percepatan respon

Pada eksitasi periodik semakin panjang connectingrod maka besar perpindahan, kecepatan, dan percepatan getaran baik secara

bouncing maupun pitching tidak terlalu terlihat perbedaannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh perubahan panjang

(32)

Terima Kasih

Ibu n Bapak

Mas Bagus

Temen2 M52

Tem

en

Ko

s Blo

k J

Keluarga Besar Dimensi

Pan

du

Hu

lfi

Ma

din

ah

Ye

sty

Bapak Harus L.G

P. Arif

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan output Kruskal-Wallis Test menunjukan tingkat signifikasi 0,000 yang artinya terdapat perbedaan penilaian antara model prediksi kebangkrutan Altman

Keuntungan nyata dari penggunaan obat tradisional adalah efek samping yang relatif kecil dibandingkan obat modern, juga dapat digunakan sebagai senyawa penuntun untuk

Pemerintah Jokowi menyebutkan secara eksplisit kebijakan reforma agraria sebagai prioritas nasional dalam Nawa Cita Agenda ke-5, yang menjanjikan 9 juta hektar bagi petani

Sebelum itu undang-undang sedia ada, iaitu Akta Harta Benda Purba, 1976 (Akta 168), yang menjadi panduan kerajaan persekutuan hanya tertakluk terhadap warisan ketara tanpa

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sebuah sistem yang dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran untuk menggantikan buku cetak dengan sebuah

Anoksik akut akibat kardiak arrest memberikan gambaran aktifitas gelombang theta secara umum, pada kondisi yang lebih berat ditandai dengan gelombang delta yang tersebar dan

yang ingin ditampilkan informasinya sehingga merupakan sumber pendapatan bagi pengelola.. Siaran yang nampak di TV display yang terpasang modul dapat mengakses informasi dan data

1) Penerapan model team-assisted individualization (TAI) dengan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik (VAK) mampu meningkatkan kemampuan menulis siswa pada