Fokus Pagi Edisi Kamis, 23 Juli 2009 Tema : Refleksi Hari Anak Nasional
Topik : Hari Anak Nasional Tak Boleh Sekedar Seremonial Semata
---
Sahabat MQ/ di hari peringatan Hari Anak Nasional tahun ini/ sudah sepantasnya jika Hari Anak mulai dikembalikan kepada makna sejatinya hari anak tersebut// Bukan lagi sekedar berisi upacara-upacara seremonial/ melainkan harus diisi dengan renungan agung tentang apa yang pernah negara berikan kepada anak Indonesia// Sayangnya/ di peringatan Hari Anak Nasional kali ini/ anak-anak Indonesia belum semuanya bisa tertawa gembiara/ dan hidup dalam dengan penuh pengharapan// Sebagian dari mereka hidup dalam suasana muram/ penuh tekanan/ bahkan ancaman yang menurunkan derajat peradaban kemanusiaan//
Serbuan hedonisme/ materialisme/ dan kebudayaan yang massif/ atas nilai-nilai moral dan agama adalah sesuatu yang sesungguhnya sangat mengkhawatirkan/ bagi tumbuhnya generasi muda yang diharapkan akan membawa negeri ini mencapai peradaban tertinggi//
"Saya Anak Indonesia, Kreatif, Inovatif, dan Unggul untuk Menghadapi Tantangan di Masa Depan"/ menjadi tema dalam perayaan Hari Anak Nasional tahun ini// Tema ini/ konon disesuaikan dengan tema tahun 2009/ yaitu Indonesia Kreatif// Tema ini/ diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai agar anak Indonesia/ untuk dapat memiliki karakter bertanggung jawab/ dan memiliki jati diri dalam menghadapi tantangan di masa depan// Tema ini juga diharapkan dapat menjadi momentum yang menggugah kesadaran segenap komponen/ bahwa kesejahteraan dan perlindungan anak merupakan tanggung jawab bersama/ baik negara/ masyarakat/ keluarga/ dan orang tua//
Puncak perayaan Hari Anak Nasional sendiri/ telah diselenggarakan di Dunia Fantasi/ Ancol/ Jakarta/ pada Selasa 21 Juli 2009//
Gegap gempita peringatan hari anak Indonesia tanggal 23 Juli/ memang tidak pernah dilupakan oleh pemerintah dan sebagian masyarakat yang peduli anak// Sebab saat itu/ kepedulian terhadap hak anak akan selalu nyaring dikumandangkan// Sayangnya Tetapi setelah itu slogan/ himbauan dan pidato para pejabat pemerintah dan pemerhati anak/ akan terjebak dalam suasana seremonial belaka// Paska kemewahan peringatan hari anak/ seringkali masih ditemui carut marutnya pemenuhan hak anak oleh berbagai pihak//
Bagaimana tidak/ setelah itu nasib anak Indonesia tidak semanis yang diucapkan para petinggi negara dan pemerhati anak// Ketika semangat pidato ajakan untuk menghentikan kekerasan terhadap anak terus dikumandangkan/ sebagian anak Indonesia masih saja mengalami pemukulan/ siksaan/ bahkan pelecehan seksual//Ketika garangnya kritikan para politisi terhadap pemerintah tentang penderita gizi buruk terus dilontarkan/ akan tetapi ribuan anak penderita gizi buruk masih menghuni penjuru negeri ini// Ketika acara seminar kepedulian anak yang mewah dan dihadiri para pakar sedang berdebat tentang hak anak/ masih saja banyak pihak tidak disadari mengabaikan pemenuhan hak anak//
Di peringatan hari anak ini/ hampir semua pemerhati anak menyatakan/ Kondisi anak-anak Indonesia hingga saat ini masih memprihatinkan// Permasalahan klasik anak Indonesia yang sulit ditangani secara tuntas/ diantaranya adalah masalah anak jalanan/ perdagangan anak/ penelantaran atau kekerasan terhadap anak/ eksploatasi seksual dan masalah gizi buruk// Namun lebih dari itu semua/ hal lain yang lebih mendasar kadang menjadi terlupakan/ saat masyarakat selalu mempertentangkan masalah klasik yang sulit dibasmi tersebut// Sementara yang baru-baru ini ramai diperbincangkan adalah/ masalah hak anak memperoleh akte kelahiran/ pemidanaan anak/ hingga masalah Masa Orientasi Siswa yang dituding rawan terhadap aksi kekerasan terhadap anak//
Sementara itu/ Komnas anak sendiri menyebutkan/ beberapa faktor sosial dan ekonomi menjadi pemicu meningkatnya jumlah kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia// Kondisi ini/ diperparah pula dengan tingkat kepedulian pemerintah untuk menyelesaikan kasus-kasus kekerasan pada anak yang masih minim.// Ketua Komnas Anak -Seto Mulyadi mengatakan/ kasus kekerasan anak hanya suatu fenomena gunung es// Tingkat kekerasan terhadap anak hingga saat ini masih tinggi// Pada semester pertama tahun ini/ Komnas Perlindungan Anak mencatat/ terdapat sekitar 1.891 kasus kekerasan terhadap anak//
Di tengah carut marut permasalahan anak-anak tersebut sahabat MQ/ negara bukan saja tidak perduli/ bahkan cenderung tidak mau tahu dan tidak mendengar suara anak-anak yang selalu digaungkan// Bahkan/ untuk membentuk menteri perlindungan anak pun tidak diindahkan// Data berikut memberikan gambaran bagaimana masih buramnya dunia anak di Indonesia// Berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)/ dalam hal kondisi kesehatan dan gizi/ diantara hal yang perlu menjadi titik perhatian adalah/ tingginya angka kematian bayi/ kematian balita/ anak kurang gizi/ dan anak gizi buruk// Sementara dalam sektor pendidikan/ masalah masih dijumpai dalam hal angka partisipasi sekolah/ angka putus sekolah/ hingga angka melanjutkan sekolah// Sedang aspek perlindungan anak/ jauh lebih memprihatinkan// Masalah dalam sektor ini meliputi anak tanpa akte kelahiran/ anak korban kekerasan dan perlakuan salah/ anak jalanan/ hingga anak yang berkonflik dengan hukum// Yang terakhir ini/ belakangan bahkan menjadi perhatian utama// Hal ini terkait dengan persidangan terhadap 10 anak di Tangerang/ yang diduga melakukan perjudian// Berpijak dari kasusu ioni/ KPAI bahkan menyebut bahwa Indonesia merupakan negara yang paling banyak memidanakan anak// Saat ini/ terdapat 6 ribu anak yang dipidanakan//
kasus AIDS/HIV, hingga Desember 2005/ terdapat 4.243 kasus HIV, dan 5.320 kasus AIDS// Dari jumlah tersebut/ 438 kasus terjadi pada anak usia 0-19 tahun//
Nah sahabat MQ/ di peringat Hari Anak Nasional 23 Julitahun ini/ kita dapat menjadikan ini sebagai momentum yang paling tepat/ untuk merenung dan kembali merumuskan rencana aksi/ untuk menyelamatkan masa depan anak-anak Indonesia// Kita akan himpun pula informasi mengenai isu-isu seputar permasalahan anak/ baik dalam skala nasional maupun lokal Jogja/ bersama dengan sejumlah nara sumber/ diantaranya adalah:
1. Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia -Hadi Supeno
2. Ketua 3 Yayasan Lembaga Perlindungan Anak Jogja -Nyadi Karmoredjo 3. Yayasan Pemantau Hak Anak -Antarini Pratiwi
Nara Sumber 1 (Jam 8.15)
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Hadi Supeno (Bapak Hadi)
1. Hari ini peringatan hari Anak Nasional kembali dilakukan// Komisi Perlindungan Anak Indonesia sendiri/ ada tema atau kegiatan khusus untuk memperingatinya Bapak?//
2. Apa catatan anda terkait dengan isu anak-anak Indonesia/ dalam peringatan hari anak nasional saat ini?// 3. Apa masalah mendasar yang harus menjadi perhatian utama dalam peringatan hari Anak Nasional tahun
ini?//
4. Ada sejumlah permasalahan yang dari tahun-ke tahun terus saja kita temui// Adakah anda menangkap adanya upaya sungguh-sungguh dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut?//
5. Ada sejumlah isu yang belakangan ramai menjadi perbincangan// Diantaranya adalah pemidanaan anak serta kekerasan terhadap anak// Indonesia/ terkait dengan permasalahan pemidanaan anak/ bahkan disebut-sebut sebagai negara yang angka pemidanaan terhadap anak-anaknya paling tinggi// Bagaimana menurut Bapak?//
6. Permasalahan yang menjerat anak-anak Indonesia saat ini/ jelas tidak dapat ditumpukan kepada pemerintah saja untuk menyelesaikannya// Perlu dukungan pula dari seluruh elemen masyarakat/ baik orang tua/ keluarga/ masyarakat/ termasuk LSM-LSM pemerhati anak// Kalau dari sisi pemerintah mungkin masih kurang/ bagaimana anda melihat perhatian dan kepedulian pihak-pihak lain non pemerintah/ dalam hal ini?//
7. Ada pernyataan bahwa selama ini/ peringatan Hari Anak Nasional masih terbatas pada aksi-aksi seremonial semata// Namun setelah peringatan usai/ aksi-aksi tidak kemudian berlanjut// Bagaimana menurut Bapak terkait dengan pernyataan ini?//
8. Apa yang ingin anda sampaikan terkait peringatan hari anak nasinal tahun ini?//
Nara Sumber 2 (Jam 8.45)
Ketua 3 Yayasan Lembaga Perlindungan Anak Jogja Nyadi Karmoredjo (Bapak Nyadi)
1. Hari ini peringatan hari Anak Nasional kembali dilakukan// Lembaga Perlindungan Anak Jogja sendiri/ ada tema atau kegiatan khusus untuk memperingatinya Bapak?//
2. Apa catatan anda terkait dengan isu anak-anak khususnya di Jogjakarta/ dalam peringatan hari anak nasional saat ini?//
3. Ada sejumlah permasalahan yang dari tahun-ke tahun terus saja kita temui// Adakah anda menangkap adanya upaya sungguh-sungguh dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut?//
4. Permasalahan yang menjerat anak-anak Indonesia saat ini/ jelas tidak dapat ditumpukan kepada pemerintah saja untuk menyelesaikannya// Perlu dukungan pula dari seluruh elemen masyarakat/ baik orang tua/ keluarga/ masyarakat/ termasuk LSM-LSM pemerhati anak// Kalau dari sisi pemerintah mungkin masih kurang/ bagaimana anda melihat perhatian dan kepedulian pihak-pihak lain non pemerintah/ dalam hal ini?//
5. Ada pernyataan bahwa selama ini/ peringatan Hari Anak Nasional masih terbatas pada aksi-aksi seremonial semata// Namun setelah peringatan usai/ aksi-aksi tidak kemudian berlanjut// Bagaimana menurut Bapak terkait dengan pernyataan ini?//
Nara Sumber 3 (Jam 9.15) Yayasan Pemantau Hak Anak
Antarini Pratiwi
(Beliau di Mobil, lagi dalam perjalanan, tetapi udah menyatakan bersedia)
1. Apa catatan anda terkait dengan isu anak-anak Indonesia/ dalam peringatan hari anak nasional saat ini?// 2. Apa masalah mendasar yang harus menjadi perhatian utama terkait dengan isu anak-anak di Indonesia?// 3. Ada sejumlah permasalahan yang dari tahun-ke tahun seolah terus saja kita temui// Adakah anda menangkap adanya upaya sungguh-sungguh dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut?// 5. Ada sejumlah isu yang belakangan ramai menjadi perbincangan// Diantaranya adalah pemidanaan anak serta kekerasan terhadap anak// Indonesia/ terkait dengan permasalahan pemidanaan anak/ bahkan disebut-sebut sebagai negara yang angka pemidanaan terhadap anak-anaknya paling tinggi// Bagaimana menurut Ibu?// 5. Permasalahan yang menjerat anak-anak Indonesia saat ini/ jelas tidak dapat ditumpukan kepada pemerintah saja untuk menyelesaikannya// Perlu dukungan pula dari seluruh elemen masyarakat/ baik orang tua/ keluarga/ masyarakat/ termasuk LSM-LSM pemerhati anak// Kalau dari sisi pemerintah mungkin masih kurang/
bagaimana anda melihat perhatian dan kepedulian pihak-pihak lain non pemerintah/ dalam hal ini?//
6. Ada pernyataan bahwa selama ini/ peringatan Hari Anak Nasional masih terbatas pada aksi-aksi seremonial semata// Namun setelah peringatan usai/ aksi-aksi tidak kemudian berlanjut// Bagaimana menurut Bapak terkait dengan pernyataan ini?//
7. Apa yang ingin anda sampaikan terkait peringatan hari anak nasinal tahun ini?//
Adlibs Fokus Pagi Edisi Kamis, 23 Juli 2009 Tema : Refleksi Hari Anak Nasional
Topik : Hari Anak Nasional Tak Boleh Sekedar Seremonial Semata
Sahabat MQ/ di hari peringatan Hari Anak Nasional tahun ini/ sudah sepantasnya jika Hari Anak mulai dikembalikan kepada makna sejatinya hari anak tersebut// Bukan lagi sekedar berisi upacara-upacara seremonial/ melainkan harus diisi dengan renungan agung tentang apa yang pernah negara berikan kepada anak Indonesia// Sayangnya/ di peringatan Hari Anak Nasional kali ini/ anak-anak Indonesia belum semuanya bisa tertawa gembiara/ dan hidup dalam dengan penuh pengharapan// Sebagian dari mereka hidup dalam suasana muram/ penuh tekanan/ bahkan ancaman yang menurunkan derajat peradaban kemanusiaan//
Serbuan hedonisme/ materialisme/ dan kebudayaan yang massif/ atas nilai-nilai moral dan agama adalah sesuatu yang sesungguhnya sangat mengkhawatirkan/ bagi tumbuhnya generasi muda yang diharapkan akan membawa negeri ini mencapai peradaban tertinggi// Padahal/ berbicara masalah anak-anak/ adalah berbicara masalah investasi masa depan/ berbicara masalah pembangunan peradaban// Lantas apa jadinya jika hari ini/ anak-anak kita justru hidup dalam kemuraman?//
Disamping itu/ masih ada fakta yang lebih mengerikan/ yang sepatutnya menjadi renungan besar kita semua// Data di Badan Narkotika Nasional menyebutkan anak korban penyalahgunaan narkoba yaitu 70 % dari 4 juta pengguna narkoba adalah anak berusia 4-20 tahun/ atau sekitar 4 % dari seluruh pelajar yang ada// Sedangkan kasus AIDS/HIV, hingga Desember 2005/ terdapat 4.243 kasus HIV, dan 5.320 kasus AIDS// Dari jumlah tersebut/ 438 kasus terjadi pada anak usia 0-19 tahun//
Nah sahabat MQ/ di peringat Hari Anak Nasional 23 Julitahun ini/ kita dapat menjadikan ini sebagai momentum yang paling tepat/ untuk merenung dan kembali merumuskan rencana aksi/ untuk menyelamatkan masa depan anak-anak Indonesia// Kita akan himpun pula informasi mengenai isu-isu seputar permasalahan anak/ baik dalam skala nasional maupun lokal Jogja/ bersama dengan sejumlah nara sumber/ diantaranya adalah:
1. Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia -Hadi Supeno