FAKULTAS MIPA
JUDUL: PEMBERIAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN AKADEMIK
PEMBERIAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN AKADEMIK Tujuan
Manual Prosedur Pemberian sanksi terhadap pelanggarn akademi ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan tentang prosedur yang harus dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam melakukan tahapan proses pemberian sanksi kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran akademik
Pengertian
Sanksi terhadap pelanggaran akademik 1. Sanksi terhadap Mahasiswa
A. Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik Ringan Peringatan keras secara lisan oleh petugas ataupun tertulis oleh
pimpinan fakultas/ketua jurusan/program studi/ ketua bagian
Pengurangan nilai ujian dan atau pernyataan tidak lulus pada matakuliah atau kegiatan akademik dilaksanakan oleh dosen pengampu yang bersangkutan atas permintaan pimpinan fakultas/ketua jurusan ataupun tidak
B . Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik Sedang
Dicabut hak/izin mengikuti kegiatan akademik untuk sementara oleh pimpinan Universitas Diponegoro paling lama 2 (dua) semester
C. Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik Berat
Setinggi-tingginya
pemecatan atau dikeluarkan (dicabut status kemahasiswaannya secara permanen) oleh pimpinan Universitas
2. Sanksi terhadap dosen dan atau tenaga administrasi yang terlibat dalam pelanggaran akademik ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
A). Pelanggaran Akademik Ringan
1. Penyontek
an
2. Perbantuan atau percobaan perbantuan pelanggaran akademik ringan
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak, membantu atau mencoba membantu menyediakan sarana atau prasarana yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran akademik ringan
3. Penyertaan
dalam Pelanggaran akademik
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak bekerja sama atau ikut serta melakukan atau menyuruh melakukan perbuatan-perbuatan yang menyebabkan terjadinya pelanggaran akademik ringan
B). Pelanggaran Akademik Sedang 1 Perjokian
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan untuk kepentingan orang lain, atas permintaan orang lain atau kehendak sendiri dalam kegiatan akdemik
2 Plagiat
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak menggunakan kalimat atau karya orang lain sebagai kalimat atau karya sendiri yang bertentangan dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku dan atau secara melawan hukum
3 Perbantuan atau percobaan perbantuan Pelanggaran akademik sedang Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak, membantu atau mencoba membantu menyediakan sarana atau prasarana yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran akademik sedang
4 Penyertaan dalam Pelanggaran Akademik Sedang
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak bekerjasama atau ikut serta melakukan atau menyuruh melakukan perbuatan-perbuatan yang menyebabkan terjadinya pelanggaran akademik sedang
C). Pelanggaran Akademik Berat Pemalsuan
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak, tanpa izin yang berwenang mengganti atau mengubah/memalsukan nama, tanda tangan, nilai atau transkrip akademik, ijazah, kartu tanda mahasiswa, tugas-tugas, praktikum, keterangan atau laporan dalam lingkup kegiatan akademik
Penyuapan
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak, membantu atau mencoba membantu menyediakan sarana atau prasarana yang dapat meyebabkan terjadinya Pelanggaran Akademk Berat
Penyertaan dalam Pelanggaran Akademik Berat
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak, bekerja sama atau ikut serta melakukan atau menyuruh melakukan perbuatan-perbuatan yang menyebabkan terjadinya pelanggaran akademik berat Pelanggaran administrasi dan tata tertib berat
Barang siapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak, baik sendiri maupun kerjasama melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan tata tertib dan administrasi yang dikeluarkan Departemen Pendidikan Nasional
Tindak pidana yang diancam hukuan penjara 1 (satu) tahun atau lebih berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Referensi.
Keputusan Rektor UNDIP No. 364/PER/H7/2009 tentang Peraturan Akademik Bidang Pendidikan Program Sarjana dan Program Diploma (III-IV) Universitas Dipopnegoro
Prosedur
1. Jurusan menerima laporan / menemukan adanya pelanggaran akademik yang dilakukan mahasiswa
2. Jurusan memeriksa, meneliti dan menentukan jenis pelanggaran yang dilakukan mahasiswa
3. Jurusan menetapkan sanksi terhadap pelanggaran ringan mahasiswa
4. Jurusan melaporkan ke Dekan Adanya pelanggaran sedang atau berat yang dilakukan mahasiswa
5. Dekan menunjuk tim pemeriksa untuk memeriksa dan mengumpulkan fakta .data/informaasi terhadap dugaan terjadinya pelanggaran sedang/ atau berat 6. Tim Pemeriksa dalam rangka memeriksa dan mengumpulkan fakta/data/informasi memanggil pihak-pihak yang terkait dan meminta data, bukti atas dugaan terjadinya pelanggaran akademik sedang atau berat
7. Tim melakukan klarifikasi data kepada subbag akademik dan Jurusan,
8. Tim melakukan pemeriksaan terhadap mahasiswa, subbag akademik menyiapkan Berita Acara Pemeriksaan, mahasiswa menandatangani kronologis terjadinya pelanggaran
9. Tim melaporkan hasil pemeriksa/klarifikasi terjadinya pelanggaran sedang/berat kepada Dekan
10. Dekan menentukan kebijakan proses penerimaan sanksi 11. Dekan melaporkan ke Rektor
DIAGRAM ALIR MANUAL PROSEDUR
PEMBERIAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN AKADEMIK
No. Kegiatan 2 Jurusan memeriksa,
meneliti dan
5 Dekan menunjuk tim pemeriksa untuk 6 Tim Pemeriksa dalam
rangka memriksa dan mengumpulkan fakta/data/informasi memanggil pihak-pihak yang terkait dan meminta data, bukti atas dugaan terjadinya pelanggaran akademik sedang atau berat
7 Tim melakukan klarifikasi data kepada subbag akademik dan Jurusan,
8 Tim melakukan pemeriksaan terhadap mhs, subbag akademik menyiapkan Berita Acara Pemeriksaan, mhs menandatangani kronologis terjadinya pelanggaran
9 Tim melaporkan hasil pemeriksa/klarifikasi terjadinya pelanggaran sedang/berat kepada Dekan
10 Dekan menentukan kebijakan proses penerimaan sanksi 11 Dekan melaporkan ke
Rektor
12 Rektor menerbitkan sanksi (MP di BAA)
Lampiran :
Ketentuan Umum
1. Prosedur Penetapan sanksi
Prosedur penetapan sanksi terhadap mhs yang melakukan pelanggaran akademik ringan adalah
a), Penetapan bukti pelanggaran
b). Pengesahan oleh para pihak yang berwenang
c). Penetapan sanksi oleh dosen pengampu/ketua jurusan/ketua program studi
2. Prosedur penetapan sanksi penetapan sanksi terhadap mhs yang melakukan pelanggaran akademik sedang dan berat adalah :
a. Dekan menunjuk tim pemeriksa untuk memeriksa dan mengumpulkan fakta/data/informasi terhadap dugaan terjadinya pelanggaran akademik sedang atau berat
b. Tim Pemeriksa dalam rangka memeriksa dan mengumpulkan fakta/data/informasi mempunyai kewenangan untuk memanggil pihak-pihak yang terkait dan meminta data, bukti atas dugaan terjadinya pelanggaran akademik sedang atau berat
c. Hasil pemeriksaan tim pemeriksa terhadap dugaan terjadinya pelanggaran akademik sedang atau berat diserahkan kepada Dekan Fakultas untuk kemudian disampaikan kepada pimpinan Universitas. d. Pipimpinan Universitas setelah memperhatikan, mempertimbangkan
berita acara hasil pemeriksaan dan pengumpulan fakta/data/informasi atas kasus tersebut, yang disusun oleh tim yang ditunjuk pimpinan fakultas, membentuk tim penyelesaian pelanggaran akademik ( Terdiri dari Pimpinan Universitas, 3 (tiga orang pakar hukum, ,pimpinan fakultas pelapor, tenaga administrasi sebagai pencatat jalannya sidang ) e. Selama proses pemeriksaan dalam sidang khusus, mahasiswa yang
diduga melakukan pelanggaran akademik sedang atau berat diberikan hak untuk membela diri didampingi oleh penasehat hukum.
f. Bedasarkan hasil sidang khusus, pimpinan universitas dapat memutuskan penjatuhan sanksi terhadap mahasiswa yang bersangkutan dengan memperhatikan bobot atau jenis pelanggaran akademik dan sanksi yang dapat dikenakan
3. Pengenaaan sanksi akademik berat terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran akademik berat hanya dapat dilakukan setelah dilakukan pemberhentian sementara bagi yang bersangkutan
6. Pengenaan sanksi akademik berat terhadap mahasiswa yang melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam pasal 22 ayat (3) butir f hanya dapat dikenakan setelah ada putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap yang amarnya menyatakan mahasiswa yang bersangkutan bersalah dan dikenai pidana penjara.
7. Dalam hal mahasiswa yang diduga melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam pasal 22 ayat (3) butir f pada putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dinyatakan bersalah atau dihukum percobaan maka masa studi selama yang bersangkutan di tahan dan atau diberhentikan sementara, tidak dihitung sebagai masa studi.