P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A
D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T B - 14
PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT
TRADISIONAL MASYARAKAT DI KAMPUNG YENBEKWAN,
DISTRIK MANSUAR, KABUPATEN RAJA AMPAT
Ema Sarimole*, Martanto Martosupono, Haryono Semangun, Jubhar C. Mangimbulude
Program Studi Magister Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro No. 52 – 60, Salatiga 50711
Telp.: +62 (0)298-321212, Fax.: +62 (0)298-321443 *E-mail: emasarimole@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional, cara meramu, cara pengobatan, khasiatnya, dan upaya masyarakat melestarikan tumbuhan tersebut telah dilaksanakan di kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat pada bulan April – Juni 2013. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik observasi. Variabel yang diamati meliputi jenis tumbuhan, pemanfaatan bagian tumbuhan, cara meramu, bagian yang digunakan, khasiatnya, dan upaya tradisional dalam pelestariannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengobatan tradisional masyarakat di Kampung Yenbekwan memanfaatkan 58 jenis tumbuhan yang tergolong dalam 38 famili yang tumbuh di hutan dan dapat untuk mengobati 72 jenis penyakit, sedangkan 6 spesies tumbuhan obat yang dikenal oleh masyarakat Yenbekwan dengan nama daerah
uram onkor, maneek pante, tafer, ayu, mnur, dan kairo belum diketahui nama spesies dan familinya. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan adalah akar, batang, kulit, daun, bunga, buah, biji, dan getah. Proses pengambilan bahan baku dilakukan dengan cara dipetik, dijolok, dikikis, dipotong, digigit, diparut, dan dicabut.
Kata kunci: tumbuhan hutan, obat, tradisional, Yanbekwan
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di daerah tropis yang memiliki sekitar 30.000 jenis tumbuhan obat dari total 40.000 jenis tumbuhan obat yang ada di dunia (Zuhud, 1994). Jenis tumbuh-tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat sangat beragam, di antaranya liana, terna, perdu dan berbagai jenis pohon. Bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan adalah akar, kulit batang, kayu, daun, bunga, dan biji (Yusro, 2010). Tumbuhan obat tersebut akan memberikan manfaat bagi masyarakat dari segi ekonomi, sosial budaya, lingkungan, apabila potensinya dapat dimanfaatkan dan sekaligus dilestarikan.
P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A
D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T B - 15 Pengobatan dengan tumbuhan saat ini merupakan pengobatan alternatif karena di banyak tempat di Papua yang pelayanan kesehatan modernnya masih terbatas dan belum sepenuhnya dapat menjangkau daerah-daerah terpencil. Belakangan ini, tumbuhan obat sebagai pengobatan alternatif tidak hanya menjadi alternatif bagi masyarakat ekonomi lemah dan terpencil, tetapi telah menjadi alternatif pengobatan bagi kalangan ekonomi menengah ke atas karena konsep back to nature yang telah menjadi kesadaran bagi kalangan masyarakat (Achmad, 2004).
Kabupaten Raja Ampat merupakan daerah kepulauan yang terdiri atas 610 pulau, yang penduduknya terdiri dari 3 etnik lokal diantaranya Suku Modik yang terdiri dari Suku Modik Klaba dan Karon yang mendiami pulau Salawati; Suku Biak yang terdiri dari Suku Biak, Numfor, dan Beser yang mendiami Waigeo Selatan, Misool dan sebagian Salawati; dan Suku Amer terdiri dari Suku Amer, Fiawat, Kipil, Petrip, Mayo, Kawe, dan Kaldarum yang mendiami Salawati, Misool, Waigeo Selatan dan Waigeo Utara (Danny, 2011). Terdapat pula etnik pendatang seperti Sulawesi, Maluku, dan Jawa.
Salah satu kelompok etnis lokal yang mendiami daerah kepulauan Raja Ampat adalah Suku Biak yang tinggal di beberapa kampung di sepanjang pesisir pantai dan salah satu kampung yang dihuni adalah Yenbekwan. Masyarakat di kampung ini umumnya mengunakan jenis-jenis tumbuhan hutan sebagai obat. Pada umumnya mereka melakukannya sebagai tindakan pengobatan awal bagi penderita sakit sebelum mendapat pelayanan kesehatan dari pemerintah, meskipun demikian masih ada juga kelompok masyarakat lokal yang secara ekonomi tidak mampu dan terpencil yang sangat tergantung pada pengobatan tradisional.
Meskipun pengobatan tradisional ini telah lama dilakukan oleh masyarakat lokal dan diturunkan dari generasi ke generasi, tetapi informasi ilmiah tentang kandungan senyawa aktif obat tersebut masih sangat terbatas. Oleh karena itu studi tentang tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat Yenbekwan menjadi penting untuk mengungkap pengetahuan lokal secara ilmiah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan obat, bagian yang digunakan, cara meramu, cara mengambil, dan berbagai jenis penyakit yang dapat disembuhkan dengan mengunakan tumbuhan obat tersebut.
METODE PENELITIAN
Lokasi
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang seluruh kegiatannya dilakukan di Kampung Yenbekwan, Distrik Mios Mansuar, Kabupaten Raja Ampat, pada bulan April – Juni 2013. Struktur administratif Kampung Yenbekwan, Distrik Mios Mansuar, Kabupaten Raja Ampat yang terfletak pada ketinggian 150 m dpl adalah sebagai berikut:
Sebelah timur : Kampung Yemuba
Sebelah barat : Kampung Kurkapa
Sebelah selatan : Selat Damper
Sebelah utara : Gunung Kurkapa (Pulau Merpati)
Pengumpulan dan Analisis Data
P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A
D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T B - 16 dengan cara mengelompokan jenis-jenis tumbuhan obat dan kegunaannya pada penyakit-penyakit tertentu.
HASIL & PEMBAHASAN
Hasil
Dari hasil wawancara, diketahui terdapat 58 jenis tumbuhan dari 38 famili yang dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional oleh masyarakat setempat (Tabel 1). Jenis tumbuhan tersebut ada yang tumbuh liar di hutan alami ataupun ditanam di pekarangan rumah. Tumbuh-tumbuhan tersebut tidak semua dibudidayakan oleh masyarakat kampung Yenbekwan dan hanya ada beberapa tumbuhan saja yang ditanam di pekarangan rumah di antaranya sereh (Andropogon citratus), kemangi (Ocimum sanctum), iler (Coleus scutellarioides), kumis kucing (Orthosiphon aristatus), keji beling (Strobilanthes crispus), pandan (Pandanus amaryllitolius), kunyit (Curcuma domestica), dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Berbagai tumbuhan tersebut tidak hanya digunakan untuk obat, tetapi juga sebagai bumbu masak.
Dari pengamatan dan wawancara masih ada beberapa warga masyarakat yang tidak mau berobat ke Puskesmas. Mereka lebih percaya pada pengobatan tradisional yang diturunkan oleh leluhur mereka. Mereka memiliki pengetahuan tentang jenis tanaman obat dan cara meramunya. Berdasarkan pengalaman, mereka dapat meramu dan menentukan takaran berdasarkan kebutuhan si penderita. Beberapa responden yaitu responden 1 (pemuka adat, Bapak Fiktor Pakdawer), responden 2 (pemuka agama, Bapak Orgenes Sauyai), responden 3 (dukun kampung, Ibu Marice Mambrasar), responden 4 (seorang dukun beranak, Ibu Marice Waromi), responden 5 (mantri kesehatan, Bapak Alif Mambraku), responden 6 – 10 adalah peramu; responden 11, 13, 16, 18, dan 20, sebagai pemakai. Mereka memberikan gambaran kuat bahwa masyarakat setempat memiliki pengetahuan lokal dan pengalaman dalam memilih tanaman yang berkhasiat sebagai obat yang sesuai dengan jenis penyakit serta cara meramunya. Menurut mereka, cara itu memberikan hasil yang positif karena terbukti memberikan efek penyembuhan (Box 1).
BOX 1
Pertanyaan 1
Jenis tumbuhan apa saja yang dipakai untuk pengobatan dan waktu pengunaannya?
R1 : Ada macam-macam yang katorang pakai: krit, yaren, andrakream, berent, Inayen, imyui,
kapaya, bawawai, uram bobo, waker, kabuyeyen, dan anat
R2 : Kalau katong sudah rasa badan sakit begitu, katong jalan ambil tumbuhan yang kitorang su
tau mau minum
R3 : Biasanya satu jenis tumbuhan saja, bisa juga lebih
R4 : Kitorang pakai ramuan obat ini sudah lama sejak diperkenalkan dari orang tua kita
dulu-dulu sampai sekarang
R5 : Kitorang pakai tumbuhan untuk rebus/ masak tinggal ambil dihutan saja atau ada juga yang
tumbuh di halaman sekitar rumah, jadi tidak beli
Pertanyaan 2
Apa bagian tumbuhan yang digunakan dan bagaimana cara meramunya?
R6 : Kitorang biasa pakai akar, kulit kayu, getah, daun, bunga, buah, dan biji
R7 : Biasa juga kitorang pakai tergantung dari kitorang so tau rasa sakit apa, baru kitorang ambil
bagian tumbuhan tertentu saja
R8 : Ada yang kitorang rebus tumbuhan akang pung akar, batang,dan daun saja
R9 : Kalau kulit kayu, kitorang biasa kikis bisa juga kitorang rebus sendiri
P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A
D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T B - 17 Pertanyaan 3
Ulangan minum obat, usaha apa yang dilakukan kalau tidak/belum sembuh, dan apakah ada efek sampingan dari obat tradisional?
R11 : Kitorang minum sampai baik sembuh
R13 : Kalau kitorang minum belum baik sembuh begitu, yo kitorang cari tumbuhan lain lagi, rebus untuk minum sampai
kitorang baik sembuh
R16 : Kitorang minum sembuh. Abis kitorang mau pigi di rumah sakit jauh, mantri, suster belum ada sama sekarang ini, cari
hubungan angkutan jua susa
R18 : Sampai sekarang kalau kitorang sakit banyak keras yang penting kuat tahan minum berapa tumbuhan yang rebus
sambil berdoa itu sembuh
R20 : Kitorang rasa aman-aman saja
Masyarakat meramu bermacam-macam tumbuhan hutan yang bermanfaat sebagai obat dengan menggunakan alat-alat yang sederhana diantaranya belanga tanah dan panci, dan hasil ramuan yang didapatkan dari berbagai tumbuhan memberikan warna yang berbeda-beda antara lain ramuan dari kulit kayu susu, ramuan dari kulit kayu kapok, ramuan daun ketapang pantai, ramuan pandan wangi; ramuan daun beluntas, daun woru, daun siri, dan daun anat; ramuan daun sirsak, ramuan daun jarak, ramuan daun anat, ramuan daun mangkok, ramuan akar anat, dan amuan daun alpokat.
Gambar 1. Obat tradisional (kiri atas) beberapa jenis daun tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat lokal, (kanan atas)
peralatan sederhana yang dipakai untuk meramu obat tradisional, (bawah) hasil ramuan obat tradisional dalam bentuk cair.
Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat
No. Nama Tumbuhan Gambar Pengobatan
Penyakit
Indonesia Lokal Ilmiah Famili
1. Daun ungu - Graptophyllum pictum Acanthaceae Bisul
Panas
P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A
D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T B - 18
3. Sirsak Annona muricata Annonaceae Bisul
Hipertensi
Sakit pinggang
4. Buah nona - Annona squamosa Annonaceae Obat cacing
Sakit gigi
5. Pegagan Uram-nyuwar Centella asiatica Apiaceae Batuk berdahak
Badan pegal linu
6. Pulai Yaren Alstonia scholaris Apocynaceae Darah putih
Penyakit kulit
Malaria
7. Tapak darah Bawan-waei Catharanthus roseus Apocynaceae Hipertensi
Demam
Bengkak
8. Kemboja Aipioper Plumiera acuminata Apocynaceae Sakit gigi
Bisul
Kencing nanah
Perut bengkak orang dewasa
Darah putih
9. Mangkokan - Nothopanax scutellarium Araliaceae Luka
Rambut rontok
Susu bengkak karena banyak asi
10. Pinang Berent Areca catechu Arecaceae Bau mulut
Sakit gigi
Cacingan
11. Beluntas - Pluchea indica Asteraceae Bau badan
Badan pegal
Jerawatan
Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)
No. Nama Tumbuhan Gambar Pengobatan
Penyakit
Indonesia Lokal Ilmiah Famili
12. Sawi tanah Waker wawi Vernonia cinerea Asteraceae Batuk
lidah putih pada bayi 6 bulan keatas
mempermudah
proses melahirkan
13. Pepaya Kapaya Carica papaya Caricaceae Malaria
Hipertensi
luka bakar
kulit kaki kasar Sakit pingang
14. Ketapang Krit Terminalia catappa Combretaceae Muntaber
Hipertensi
mengeringkan kandungan
15. Tapak kuda Mangkaududa Ipomea pescaprae Convolvulaceae Menghilangkan bengkak
Rematik
keracunan ikan
P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A
D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T B - 19 16. Cocor
bebek
Uram ikpoer Kalanchoe pinata Crassulaceae Panas
luka terbakar tersiram air panas
17. Pakis haji Dawer Cycas rumphii Cycadaceae Obat luka borok
18. Jarak Jarak Jatropha curcas Euphorbiaceae Perut kembung
Demam
membersihkan lidah pada balita
19. Meniran Even wawi Phyllanthus niruri Euphorbiaceae Malaria
lendir pada bayi
memperkuat sendi pada anak 10 bulan ke atas
20. Turi Taven baken Sesbania grandiflora
Fabaceae Darah putih bagi ibu setelah melahirkan
keputihan
21. Sereh Ampui Adropogon citratus Gramineae Sakit gigi
Malaria
Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)
No. Nama Tumbuhan Gambar Pengobatan
Penyakit
Indonesia Lokal Ilmiah Famili
22. Miana/iler Muyana Coleus scutellarioides
Lamiaceae Sakit mata lendir
Batuk
23. Kemangi Waker Ocimum sanctum Lamiaceae Panas
Memperlancar ASI bagi ibu menyusui
24. Tali putri Kairabon Cassytha filiformis Lauraceae Pendarahan
Kanker
Malaria
Membersikan darah kotor pada ibu sesudah melahirkan
25. Alpokat - Persea gratissima Lauraceae Hipertensi
Sariawan
Diabetes
26. Asam jawa - Tamarindus indica
Leguminoceae Asma
Demam cacar air untuk orang dewasa
Sakit perut setelah melahirkan
28. Kapok Kaiilupa Ceiba pentandra Malvaceae Ginjal
Batuk
Sakit perut
Kedinginan dibadan
29. Waru Uram boba
Hibiscus tiliaceus Malvaceae Batuk
P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A
Mengeluarkan darah putih waktu haid
32. Beringin Krit Ficus benjamina Moraceae Sakit gigi
Sambung tulang
Penyubur rambut
Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)
No. Nama Tumbuhan Gambar Pengobatan
Penyakit
Indonesia Lokal Ilmiah Famili
33. Jambu biji Imyui Psidium guajava Myrtaceae Sakit perut
Obat luka baru
34. Belimbing wuluh
Marebi Averrhoa bilimbi Oxalidaceae Panu
Diabetes
37. Sirih hutan Inambawi Piper decumanum Piperaceae Malaria
Badan pegal
Sembelit
38. Mengkudu Andra-kream Morinda citrifolia Rubiaceae Hipertensi
Malaria
39. Jeruk nipis Inkraita-mak Citrus aurantifolia Rutaceae Amandel
Batuk
Influenza
Malaria
40. Ciplukan Yarih-nahren Physalis peruviana Solanaceae Paru-paru
Diabetes
42. Jahe Kontop Zingiber officinale Zingiberaceae Pusing
Gatal
P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A
D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T B - 21
43. Kunyit Bonor Curcuma domestica Zingiberaceae Pencuci mata
Mata ikan
Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)
No. Nama Tumbuhan Gambar Pengobatan
Penyakit
Indonesia Lokal Ilmiah Famili
44. Temulawak Lawaka Curcuma xanthorrhiza
46. Kastroli Kastroli Ricinus communis
Euphorbiaceae Cuci perut (kurangi lemak)
50. Balakaciut Mahnatem Galingsoga parviflora
Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)
No. Nama Tumbuhan Gambar Pengobatan
Penyakit
P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A
D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T B - 22
55. Ayu Memperkuat sendi pada bayi
Menyembuhkan luka dan bibir orang dewasa
56. Tafer Lidah luka pada bayi
57. Mnur Luka benda tajam
Luka pusar bayi
58. Kairo Batuk
59. Maneek
pantai
Patah tulang
Pembahasan
Sampai saat ini obat tradisional sudah mulai banyak digunakan dalam praktek medis. Sebagai contoh, Cina merupakan salah satu negara yang banyak mengunakan herbal sebagai obat tradisional bahkan menempati urutan pertama di dunia dan terkenal dengan nama gudangnya herbal. Menurut badan kesehatan dunia (WHO), 30 – 50% konsumsi masyarakat di Cina dialokasikan untuk ramuan herbal.
Selain Cina, Indonesia juga merupakan negara pemakai tanaman obat yang sudah terkenal sejak dahulu kala. Beberapa daerah di Indonesia memakai jenis-jenis tumbuhan obat sebagai cara alternatif karena mudah mendapatkannya, dan relatif lebih murah dibandingkan dengan obat generik buatan pabrik.
Dalam penelitian, ditemukan 38 famili tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat setempat terdiri atas 58 spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan, serta dapat menyembuhkan 72 jenis penyakit, sedangkan ada 6 spesies tumbuhan obat yang dikenal oleh masyarakat Yenbekwan dengan nama daerah uram onkor, maneek pante, tafer, ayu, mnur, dan kairo yang belum diketahui nama spesies dan familinya.Hal tersebut mengindikasikan bahwa potensi keragaman sumber tanaman obat untuk berbagai penyakit cukup tinggi.
Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan dalam ramuan berturut-turut adalah daun pada 37 jenis tumbuhan, bagian pohon/batang dan akar pada 11 jenis tumbuhan, bagian kulit kayu pada 7 jenis tumbuhan, bagian batang dan bunga pada 3 jenis tumbuhan, dan bagian bunga pada 2 jenis tumbuhan. Hal tersebut menunjukkan bahwa bagian daun digunakan sebagai bahan utama untuk pengobatan karena mudah didapat dan juga mudah diramu sebagai obat jika dibandingkan dengan kulit, batang, dan akar tumbuhan (Hamsari, 2008).
KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 58 jenis tumbuhan obat tradisional di Kampung Yenbekwan yang tergolong dalam 38 famili, dimanfaatkan oleh masyarakat secara tradisional berdasarkan kebiasaan dan pengalaman secara turun temurun. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat ialah daun, akar, batang, kulit, bunga, buah, biji, dan getah. Proses pengambilan bahan bakunya dilakukan dengan cara dipetik, dijolok, dikikis, dipotong, digigit, diparut, dan dicabut. Teknik meramu tumbuhan obat oleh masyarakat di Kampung Yenbekwan yaitu dengan cara diseduh, dioles, direbus, ditempel, dibakar, diasar (ditangas di atas api), diperas, dan dikunyah.
Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan antara lain:
1. Perlu diusahakan pembudidayaan jenis-jenis tumbuhan obat yang ada di hutan maupun tumbuhan hutan yang tumbuh di sekitar rumah,
P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A
D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T B - 23
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang kandungan zat kimia/alkaloid dari tumbuhan obat yang ada di Yenbekwan serta uji potensi tumbuhan obat tersebut secara klinis.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Raja Ampat SurgaMu Terpancar di Seluruh Mata Dunia. Koran Radar Sorong. Anonim. 2013. Sejarah Tanaman Obat Herbal. www.Herbabalgoldinesia.com
Achmad, S. A. 2012. Menggagas Penemuan Sejarah Kimia. Kompas 28 Desember 2004.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat tahun 2012. Luas Wilayah Kabupaten Raja Ampat Coremap Tahap II dan CI Raja Ampat. Tahun 2011.
Dalimartha, S. 2010. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia (Jilid II). Penerbit Trubus Agriwidya: Jakarta. Danny. 2011. Raja Ampat Gerbang Ekowisata Berbasis Masyarakat. Buletin Raja Ampat III (9).
Hamzari. 2008. Identifikasi Tanaman Obat-Obatan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Sekitar hutan Tabo-Tabo. http://jurnal.unhas.ac.id (diunduh tanggal 22 Desember 2013)
J. Kloppenburg – Versteegh. 1983. Petunjuk Lengkap Mengenai Tanaman-Tanaman di Indonesia dan Khasiatnya Mengenai Obat-Obatan Tradisional. Jilid I dan II. Yayasan Dana Sejahtera dan CD. R.S. Bethesda, Yogyakarta.
Pratiwi. 2010. Ramuan Herbal Warisan Leluhur. Tugu Publisher: Yogyakarta. Thomas, A. N. S. 1989. Tanaman Obat Tradisional. Kanisius: Yogyakarta.
Zuhud, E. A. M. & Yuniasih. 1995. Keanekaragaman Tumbuhan Obat Tradisional dalam Kehidupan Masyarakat sebagai Ramuan Herbal. Seminar dan Lokakarya.
Fathul, Y. 2010. Rendemen Ekstrak Etanol dan Uji Fitokimia Tiga Jenis Tumbuhan Obat Kalimantan Barat. http://jurnal.untan.ac.id (diunduh tanggal 22 Desember 2013)