• Tidak ada hasil yang ditemukan

24. Proseding Survey Geokimia Mineral Logam di Provinsi Sumatera Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "24. Proseding Survey Geokimia Mineral Logam di Provinsi Sumatera Barat"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

SURVEY GEOKIMIA MINERAL LOGAM

DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Ernowo, Kisman, Armin T, Eko Yoan T, Syahya S

SARI

Kegiatan survey ini dilaksanakan dalam rangka kerjasama antara China Geological Survey dengan

Badan Geologi mengenai kerjasama teknik dan keilmuan di bidang Kebumian yang dilaksanakan oleh

Pusat Sumber Daya Geologi melalui DIPA 2011 bersama dengan Wuhan Center of China Geological

Survey. Oleh karena kerjasama ini berlangsung selama 3 (tiga) tahun (2011 – 2013), maka dalam periode

pertama ini dipilih Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan.

Maksud kegiatan penyelidikan geokimia ini adalah untuk melakukan pengambilan conto sedimen sungai

aktif, sari dulang dan batuan termineralisasi di daerah penyelidikan.Adapun tujuannya adalah untuk

mengetahui penyebaran unsur–unsur kimia logam dari conto yang diambil dan zona-zona anomali unsur

logam serta daerah prospek sebagai data penunjang untuk penetapan Wilayah Izin Usaha Pertambangan

(WIUP).

Sebanyak 354 conto yang terdiri dari conto sedimen sungai aktif, konsentrat dulang, batuan dan

apun-gan diambil dari lokasi Sangir Batanghari, Kabupaten Solok Selatan dan Surian – Ulu Suliti yang masuk

wilayah administrative Kabupaten Solok dan Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Analisis kimia

dilakukan untuk conto sedimen sungai aktif dan beberapa batuan termineralisasi meliputi unsur-unsur

Cu, Pb, Zn, Fe, Au, Ag, As, Sb, Fe, K, Li, Mn dan Mo, sementara untuk beberapa conto batuan mengandung

bijih besi dilakukan analisis terhadap kandungan SiO

2

, Al

2

O

3

, Fe

2

O

3

, Fe

3

O

4

, Fe.Total, CaO, MgO, TiO

2

,

P.Total, S.Total, H

2

O. Analisis Fisika dilakukan terhadap conto konsentrat dulang, batuan dan apungan

meliputi mineral butir, mineragrai dan petrograi.

(2)

PENDAHULUAN

Survey geokimia merupakan salah satu tahapan kegiatan awal eksplorasi mineral logam. Data dan informasi hasil kegiatan ini sangat diper-lukan sebagai bahan pertimbangan untuk mendeliniasi zona-zona anomali unsur logam mulia dan logam dasar untuk menindaklanjuti dengan tahapan kegiatan selanjutnya.

Pulau Sumatera merupakan salah satu wilayah yang telah dilakukan penyelidikan geokimia regional sistematik sekala 1: 250.000 dan telah menghasilkan data dan informasi yang bermanfaat untuk pelaku kegiatan eksplorasi mineral logam. Secara sistematik, kegiatan survey geokimia ini masih perlu dilanjutkan dengan sekala yang lebih rinci. Dalam rangka kerjasama antara China Geological Survey den-gan Badan Geologi mengenai kerjasama teknik dan keilmuan di bidang Kebumian, salah satu implementasi yang akan dilakukan adalah sur-vey geokimia mineral logam di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pusat Sumber Daya Geologi melalui DIPA 2011 bersama dengan Wuhan Center of China Geological Survey. Oleh karena kerjasama ini berlangsung selama 3 (tiga) tahun (2011 – 2013), maka dalam periode pertama ini dipilih Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan.

Maksud kegiatan penyelidikan geokimia ini adalah untuk melakukan pengambilan conto sedimen sungai aktif, sari dulang dan batuan termineralisasi di daerah penyelidikan. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui penye-baran unsur–unsur kimia logam dari conto yang diambil dan zona-zona anomali unsur logam serta daerah prospek sebagai data penunjang

untuk penetapan Wilayah Izin Usaha Pertam-bangan (WIUP).

Berdasarkan hasil pendataan sekunder lokasi kegiatan penyelidikan pada tahun 2011 ini dilaksanakan di dua daerah yaitu Daerah San-gir Batang Hari,Kabupaten Solok Selatan dan Daerah Surian – Ulu Suliti yang masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan (Gambar 1).

METODOLOGI

Metoda penyelidikan berupa pengumpulan data yang dilakukan dalam pekerjaan ini meliputi pengumpulan data sekunder dan pengumpulan data primer.

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur hasil pemetaan dan survei mineral di daerah penelitian dengan cara :

• mengumpulkan data-data laporan hasil inventarisasi dan eksplorasi yang dilakukan oleh Direktorat Sumber Daya Geologi atau Pusat Sumber daya Geologi.

• mempelajari Peta Geologi Skala 1 : 250.000 yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G).

• mengumpulkan data-data laporan hasil penelitian dari pemerintah daerah setem-pat.

(3)

peker-jaan yang langsung dilakukan di lapangan yang meliputi pengambilan conto sedimen sungai, sari dulang, batuan dan pengama-tan geologi, alterasi serta mineralisasi pada lintasan sungai dan di lokasi yang memiliki indikasi keterdapatan maupun secara konsep geologi memungkinkan terbentuknya endapan mineral logam berdasarkan hasil evaluasi data sekunder.

Pemercontoan geokimia dengan dilakukan cara pengambilan conto endapan sungai aktif meng-gunakan saringan lolos 60 mesh atau 80 mesh, disertai pemercontoan konsentrat mineral berat dengan melakukan pendulangan pada lokasi yang sama. Bila ditemukan indikasi pem-ineralan, dilakukan pengambilan conto batuan ubahan dan termineralisasi dengan metoda

grab sampling.

HASIL PENYELIDIKAN

Sebanyak 354 conto diambil dari lapangan didalam kegiatan penyelidikan ini (Tabel 1)

untuk dilakukan analisis di laboratorium baik analisis kimia maupun fisika. Analisis kimia untuk conto sedimen sungai aktif dan beberapa batuan termineralisasi meliputi unsure-unsur Cu, Pb, Zn, Fe, Au, Ag, As, Sb, Fe, K, Li, Mn dan Mo, sementara untuk beberapa conto batuan mengandung bijih besi dilakukan analisis ter-hadap kandungan SiO2, Al2O3, Fe2O3, Fe3O4, Fe.Total, CaO, MgO, TiO2, P.Total, S.Total, H2O.

Daerah Sangir Batang Hari

Morfologi daerah penyelidikan di Sangir Batanghari dan sekitarnya terbagi menjadi dua satuan yaitu satuan dataran, perbukitan (Gam-bar 2). Satuan morfologi dataran memiliki pola pengaliran dendritik dimana menempati dae-rah disekitar lembah sungai Sangir dan bagian timur daerah penyelidikan berada pada keting-gian antara 13 – 300 meter diatas permukaan air laut yang dimanfaatkan sebagai daerah pemukiman, persawahan dan perkebunan. Morfologi perbukitan berada di sebelah barat aliran Sungai Sangir menempati daerah pada ketinggian antara 300 – 852 meter diatas per-mukaan air laut, dengan lereng-lereng terjal dan memiliki pola pengaliran trellis.

(4)

Pada jaman Tersier kala Oligosen diendap-kan batuan sedimen Formasi Sinamar (Tos). Formasi Sinamar disusun oleh litologi berupa konglomerat, batupasir kuarsa berbutir kasar, batupasir mika, batupasir arkosan, batulem-pung, napal, batulempung pasiran. Kala Pliosen juga terbentuk batuan terobosan andesit berupa retas-retas yang tersebar di beberapa tempat.

Batuan gunungapi Kuarter (Qvu) merupakan batuan gunungapi yang tak terpisahkan ter-susun oleh breksi gunungapi, lahar, breksi tuff dengan komposisi basalt sampai andesit. Terakhir adalah endapan permukaan (Qa) yang merupakan endapan-endapan pada dataran banjir sepanjang aliran Sungai Batanghari dan sungai Sangir.

Struktur geologi yang berkembang di daerah Sangir Batanghari adalah sesar normal dan sesar mendatar. Sesar mendatar merupakan sesar yang membentuk aliran Sungai San-gir dengan arah umum timurlaut – baratdaya. Kelurusuan struktur dengan arah dominan baratlaut – tenggara yang membentuk lereng-lerang terjal (gawir) pada Formasi Barisan, terutama anggota batugamping, serta rekahan – rekahan yang intensif sehingga membentuk pola pengaliran trellis.

Daerah Surian – Ulu Suliti

Morfologi daerah penyelidikan di Surian – Ulu Suliti didominasi oleh satuan perbukitan den-gan pola pengaliran dendritik – trellis dan lereng yang bergelombang sampai terjal (Gam-bar 4). Daerah dataran hanya menempati sebagian kecil daerah penyelidikan yang berada pada dataran banjir dari hulu sungai

Batang-hari pada ketinggian antara 224 – 400 meter diatas permukaan air laut yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan oleh masyarakat

Litologi daerah Surian – Ulu Suliti tersusun oleh bermacam batuan terdiri dari batuan sedimen, gunungapi, metamorf, batuan beku, batuan ultrabasa dan endapan permukaan (Gambar 5). Batuan tertua adalah Formasi Barisan (Pb) dan anggota batugamping Formasi Barisan (Pbl) sama dengan di daerah penyelidikan San-gir Batanghari yang diendapkan jaman Perm. Selanjutnya pada jaman Jura – Kapur diendap-kan Formasi Siguntur (Ps) yang tersusun oleh kuarsit pejal sedikit terubah, serpih, batulanau dan Anggota Batugamping Formasi Siguntur (Jsl). Pada jaman Kapur terbentuk batuan ultra-basa (Kub) yang diikuti terobosan-terobosan batuan granit (Kgr) dan diorit (Dio).

Jaman Tersier kala Miosen diendapkan batuan sedimen Formasi Ombilin (Tmo) yang tersusun oleh batulempung pasiran, batupasir tufan, batupasir kuarsa, batupasir glokonitan, bat-ulempung napalan dan konglomerat dengan komposisi andesitan yang diikuti terobosan batuan granodiorit (Tgdr).

Batuan gunungapi kuarter terdiri dari Batuan gunungapi asam yang tak terpisahkan (Qou), Batuan gunungapi yang tak terpisahkan (Qyu), Lava (Qol) dan Batuan gunungapi andesit-basal(Qv). Selanjutnya terbentuk endapan permukaan hasil erosi pada dataran banjir sun-gai (Qa).

(5)

sesar mendatar. Sesar mendatar merupakan sesar yang membentuk hulu aliran Sungai Batanghari dngan arah umum baratdaya – teng-gara. Sesar normal membentuk lereng-lereng terjal (gawir) pada daerah sekitarnya. Daerah ini mengalami control struktur yang sangat kuat dengan ditunjukkan adanya pola aliran trellis mengikuti sesar utama hulu Sungai Batanghari.

ANALISIS GEOKIMIA

Data hasil analisis geokimia dari sedimen sungai aktif diolah menggunakan software Microsoft Excell untuk mendapatkan descriptive statistics. Anomali masing-masing unsur dan penentuan kelas didalam peta sebaran unsur dihitung dari Mean+2SDEV. Pengeplotan nilai dan pembuatan peta sebaran unsur dilakukan menggunakan bantuan software MapInfo.

Daerah Sangir Batanghari

Analisis statistik terhadap nilai unsur dari 62 conto sedimen sungai aktif berupa mean, standar deviasi, jumlah dianalisis, nilai minimal, nilai maksimal dan batas bawah hasil penguku-ran laboratorium untuk masing masing unsur dari daerah survey di Sangir Batanghari dan sekitarnya ditampilkan dalam Tabel 2.

Emas ( Au)

Sebanyak 57 data hasil analisis geokimia unsur Au dengan kisaran antara 2 ppb sampai dengan 28603 ppb dianalisis statistik sehingga didapat nilai rata-rata 1546,47 ppb dan standar deviasi 4691,78 ppb. Perhitungan berdasar interval

kelas dan kumulatif frekuensi didapatkan nilai background 3196,84 ppb threshold 14656 ppb erratic 27217 ppb. Di dalam Peta Sebaran dan Anomali Unsur Au (Gambar 6), anomali kuat Au (lebih dari rata-rata + 2 standar deviasi) pada conto SEL_136 (13246 ppb), SEL_25 (14674 ppb), SEL_27 (28603 ppb serta data out of con-trol SEL_11 (100320 ppb).

Tembaga (Cu)

Sebanyak 61 data dianalisis untuk unsur tem-baga, dengan kisaran nilai antara 8 ppm sampai dengan 236 ppm, dengan rata-rata 39,82 ppm dan standar deviasi 44,78 ppm Perhitungan berdasar interval kelas dan kumulatif frekuensi didapatkan nilai background 43,45 ppm, thresh-old 194,5 ppm, erratic 226,5 ppm.

Didalam Peta Sebaran dan Anomali Unsur Cu (Gambar 7), diketahui adanya anomali kuat Cu (lebih dari rata-rata + 2 standar deviasi) pada conto SEL_02 (157 ppm), SEL_25 (229 ppm), serta data out of control SEL_27 (498 ppm) dan SEL_136 (236 ppm).

Timah hitam (Pb)

Sebanyak 61 data hasil analisis geokimia unsur Pb dengan kisaran antara 6 ppm sampai dengan 150 ppm dianalisis statistik sehingga didapat nilai rata-rata 26,44 ppm dan standar deviasi 32,04 ppm. Perhitungan berdasar interval kelas dan kumulatif frekuensi didapatkan nilai back-ground 28,04 ppm, threshold 126,5 ppm, erratic 148,5 ppm.

(6)

(lebih dari rata-rata + 2 standar deviasi) pada conto SEL_11 (126 ppm), SEL_12 (131 ppm), SEL_25 (150 ppm), SEL_27 (135 ppm) serta data out of control SEL_136 (222 ppm).

Seng (Zn)

Sebanyak 61 data hasil analisis geokimia unsur Zn dengan kisaran antara 30 ppm sampai dengan 648 ppm dianalisis statistik sehingga didapat nilai rata-rata 157,80 ppm dan standar deviasi 32,04 ppm. Perhitungan berdasar inter-val kelas dan kumulatif frekuensi didapatkan nilai background 158,60 ppm, threshold 614,5 ppm, erratic 614,5 ppm.

Didalam Peta Sebaran dan Anomali Unsur Zn (Gambar 9), diketahui adanya anomali kuat Zn ( lebih dari rata-rata + 2 standar deviasi) pada conto SEL_14 (466 ppm), SEL_25 (648 ppm), SEL_27 (461 ppm), SEL_136 (598 ppm) serta data out of control SEL_117 (1315 ppm).

Daerah Surian – Ulu Suliti

Analisis statistik terhadap nilai unsur terhadap 101 conto sedimen sungai aktif berupa mean, standar deviasi, jumlah dianalisis, nilai minimal, nilai maksimal dan batas bawah hasil penguku-ran laboratorium untuk masing masing unsur dari daerah survey di Sangir Batanghari dan sekitarnya ditampilkan dalam Tabel 3.

Sebaran unsur Cu (Gambar 10), diketa-hui adanya nilai yang lebih dari rata-rata + 2 standar deviasi pada conto L082C1 (68 ppm), SEL_119 (68 ppm), SEL_120 (84 ppm), SEL_102 (86 ppm), SEL_106 (91 ppm), SEL_01 (95 ppm), serta data out of control SEL_122 (136 ppm),

SEL_131 (177 ppm) dan SEL_132 (190 ppm). Nilai unsur tersebut tersebar mengikuti jalur sesar yang merupakan hulu Sungai Batanghari dari daerah Surian sampai Cubadak, Kecama-tan Pantai Cermin, namun daerah tersebut dianggap sudah bukan merupakan anomali, dengan adanya aktivitas penambangan tem-baga dan besi.

Emas (Au)

Sebanyak 91 data dianalisis untuk Au, den-gan kisaran nilai antara 2 ppb sampai denden-gan 1150 ppb, nilai rata-rata 48,85 ppb dan standar deviasi 164,43 ppb. Dari perhitungan berdasar kumulatif frekuensi didapatkan nilai back-ground 110,65 ppb, threshold 694,5 ppb, erratic 1156,5 ppb.

Dari Peta Sebaran dan Anomali Unsur Au (Gambar 11) diketahui adanya anomali tinggi (lebih dari rata-rata + 2 standar deviasi) di dae-rah Ulu Suliti pada conto SEL_43 (642 ppb) dan nilai out of control pada conto SEL_39 (2440 ppb). Anomali lain di daerah Sungai Abu pada conto SOL_134 (863 ppb), SOL_36 (1150 ppb) serta nilai out of control SOL_138 (1519 ppb) dan SOL_34 (2309 ppb).

Timah hitam (Pb)

Sebanyak 99 data dianalisis untuk Pb, dengan kisaran nilai antara 8 ppm sampai dengan 315 ppm, nilai rata-rata 26 ppm dan standar deviasi 30,95 ppm. Dari perhitungan berdasar kumu-latif frekuensi didapatkan nilai background 32,14 ppm, threshold 274 ppm, erratic 315 ppm.

(7)

(Gambar 12) diketahui adanya anomali tinggi (lebih dari rata-rata + 2 standar deviasi) di dae-rah Sungai Abu pada conto SOL_20 (315 ppm) serta data out of control SOL_135 (1041 ppm) dan SEL_42 (1682 ppm).

Seng (Zn)

Sebanyak 98 data dianalisis untuk Zn, dengan kisaran nilai antara 8 ppm sampai dengan 252 ppm, nilai rata-rata 87,86 ppm dan standar deviasi 41,04 ppm. Dari perhitungan berdasar kumulatif frekuensi didapatkan nilai back-ground 88,65 ppm, threshold 189 ppm, erratic 255 ppm.

Dari Peta Sebaran dan Anomali Unsur Zn (Gam-bar 13) diketahui adanya anomali tinggi (lebih dari rata-rata + 2 standar deviasi) di daerah Sungai Abu pada conto SOL_133 (182 ppm), SOL_132 (241 ppm) serta data out of control SOL_134 (268 ppm), SOL_131 (271 ppm) dan SOL_19 (272 ppm). Sementara itu nilai diatas mean + 2 standar deviasi lainnya diketemukan di daerah Bulangadang yang merupakan dae-rah tambang.

PEMBAHASAN

Berdasarkan perhitungan angka antar unsur yang dianalisis (Tabel 4) dari daerah Sangir Batanghari diketahui beberapa unsur yang relatif berkaitan (angka hubungan > 0,5). Unsur Cu relatif berkaitan dengan Pb, Zn, Au dan As. Selain itu Zn juga dengan Mn. Mn berhubun-gan relatif erat denberhubun-gan Fe. Perhitunberhubun-gan juga menunjukkan hubungan antara Au dengan As.

Sementara itu di daerah Surian – Ulu Suliti (Tabel 5) diketahui hanya Zn yang relatif ber-hubungan dengan Mn, sementara unsur lain tidak menunjukkan hubungan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis terhadap data-data geokimia yang ada di lokasi penyelidikan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Petunjuk adanya mineralisasi logam mulia di daerah penyelidikan ditunjukkan dengan hadirnya butiran emas pada konsentrat dulang dalam beberapa lokasi baik di dae-rah Sangir Batanghari maupun Surian – Ulu Suliti

2. Di luar area penambangan yang sudah aktif, Anomali logam dasar (Cu.Pb, Zn) dan logam mulia (Au) diketemukan di beberapa lokasi baik di Sangir Batanghari maupun di Surian – Ulu Suliti, terutama anomali Au di daerah Sungai Abu.

3. Mineralisasi besi dan tembaga di daerah penyelidikan adalah kontak metasomatis jenis skarn

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Crow, M.J., Johnson, C.C., McCourt, W.J. dan Harmanto, 1993, Geokimia Regional Lembar Painan dan Muara Siberut, Direktorat Sumber-daya Mineral, Bandung.

Gafoer, S. dan Suharsono, 1996, Peta Geologi Lembar Painan, Sumatera skala 1 : 250.000. PPPG, Bandung.

(9)

Gambar 1.

Peta lokasi blok penyelidikan Surian-Ulu Suliti dan Sangir Batang Hari

(10)
(11)
(12)

Gambar 5. Peta geologi daerah Surian – Ulu Suliti

(13)

Gambar 7. Peta Sebaran dan anomali unsur Cu daerah Sangir Batanghari

(14)

Gambar 9. Peta Sebaran dan anomali unsur Zn daerah Sangir Batanghari

(15)

Gambar 12. Peta Sebaran dan anomali unsur Pb daerah Surian – Ulu Suliti

(16)

Gambar 13. Peta Sebaran dan anomali unsur Zn daerah Surian – Ulu Suliti

(17)

Tabel 2. Rangkuman statistik daerah Sangir Batanghari

Analisis mineral logam yang dominan ditunjukkan oleh unsur Au, Cu, Pb dan Zn.

Tabel 3. Rangkuman statistik daerah Surian – Ulu Suliti

Keterangan : Cu, Pb, Zn, Mn, Ag, Li, K, As, Mo dan Sb (ppm), Au (ppb), Fe (%)

Tembaga (Cu)

(18)

Gambar

Gambar 2. Peta morfologi daerah Sangir Batanghari
Gambar 3. Peta geologi daerah Sangir Batanghari
Gambar 4. Peta morfologi daerah Surian – Ulu Suliti
Gambar 5. Peta geologi daerah Surian – Ulu Suliti
+7

Referensi

Dokumen terkait

suatu sistem interaktif berbasis komputer yang dapat membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan yang bersifat

– Dua tahapan: pohon keputusan mempunyai paling sedikit satu titik keputusan dan mencakup berbagai pengambilan keputusan yang berurutan.. KOMPONEN POHON

Kepada peserta yang berkeberatan atas Pengumuman Pemenang Seleksi Umum diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak pengumuman

Kepada peserta yang memasukkan penawaran, yang berkeberatan atas hasil Pemilihan Langsung ini, dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE

Pada hari ini senin, tanggal enam bulan maret tahun dua ribu tujuh belas pukul delapan sampai dengan sepuluh waktu Indonesia bagian barat berdasarkan surat perintah Kepala

• Masalah dalam kecerdasan buatan adalah masalah yang dapat dikonversi ke dalam ruang keadaan (mempunyai keadaan awal dan keadaan tujuan) menggunakan sekumpulan

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan :. - Surat Ijin Usaha

Unit Layanan Pengadaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Jalan Cilaki No.51 Bandung, Pokja 9 Jasa Konstruksi yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa