• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketersediaan Ban Pengelolaan Sarana Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung T1 162010061 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketersediaan Ban Pengelolaan Sarana Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung T1 162010061 BAB V"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

73 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran sehubungan dengan

pencapaian tujuan penelitian yang telah dirumuskan yaitu mengetahui

ketersediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana pada SMA Swasta di

Kabupten Temanggung. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari pertanyaan

penelitian, berikut adalah kesimpulan dan saran dari penelitian ini.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sarana dan prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

pada umumnya masih banyak yang kurang yaitu ketersediaan akan

laboratorium dan perlengkapan laboratorium serta perlengkapan

lainya. Ketersediaan untuk lahan berolahraga juga belum ada

teristimewa pada SMA Islam Kandangan. Kapasitas rata-rata ruang

kelas adalah 2,5m2/ peserta didik sedangkan standar minimumnya

adalah 2 m2/ peserta didik. Maka dapat disimpulkan sarana dan

prasarana yang ada pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

masih belum memenuhi standar minimum yang tertera dalam lampiran

Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana

(2)

74

2. Pengelolaan sarana dan prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten

Temanggung terbagi dalam lima unsur penting yaitu perencanaan,

pengadaan, pengaturan, penggunaan, dan penghapusan. Program

perencanaan yang ada di SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

terdiri dari penyusunan daftar kebutuhan dan penentuan skala prioritas

yang berorientasi pada ketersediaan anggaran. Pengadaan sarana dan

prasarana merupakan tindak lanjut dari perencanaan dan terkait dengan

pelaksanaan pengadaan seperti persyaratan administrasi berupa

penyusunan proposal, sumber dana yang digunakan dalam pengadaan,

serta mekanisme pelaporan setelah pengadaan sarana dan prasrana.

Pengaturan terdiri dari tiga hal penting yaitu inventarisasi,

penyimpanan, dan pemeliharaan. Penggunaan terkait dengan sarana

dan prasarana mengacu pada prinsip efektivitas dan efisiensi. Serta

penghapusan sebagai suatu upaya pengelolaan sarana dan prasarana

yang sudah tidak terpakai.

5.2. Saran

Adapun saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Adanya penelitian tetang SOP (Standard Operate Prosedure) sehingga

dapat disusun SOP yang jelas dalam pengelolaan sarana dan prasarana.

2. Perlu adanya pelatihan khusus terkait dengan manajemen sarana

(3)

75

3. Sekolah harus dapat menerapkan rasa kepedulian dan saling memiliki

terhadap sarana dan prasarana yang telah ada.

4. Sekolah harus selalu aktif melakukan terobosan baru terkait

pengelolaan sarana dan prasarana termasuk juga aktif mencari bantuan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada hari kerja dan jam kerja dengan alamat: Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten

Pokja Pengadaan Barang Kelompok I yang dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Unit Layanan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Kabupaten Muara Enim Nomor :

In the vocational education, when all course taught in the study program are only given theoretically, and hard skill mastery become main focus of

[r]

Mampu memahami proses kreatif pembuatan Iklan Radio dengan benar dan lengkap serta tepat. Mampu memahami proses kreatif pembuatan Iklan Radio dengan benar

Begitu pula dengan pedoman wawancara juga di konsultasikan untuk dimintai pendapatnya oleh ahli (judgment expert) sehingga akan diketahui apakah instrumen

Empat studi kasus sebagai contoh materi ajar yang mengeksploitasi peran analogi yang akan dibahas dalam artikel ini antara lain: (1) analogi antara gaya gravitasi dengan

Permasalahan tersebut adalah : Proses pemasaran yang dilakukan masih menggunakan cara tatap muka, dimana dibutuhkan banyak waktu dan tenaga yang tidak cukup efektif untuk