• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Penelitian Unit Produksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Penelitian Unit Produksi"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

A. JUDUL :

Strategi Pemasaran di Unit Produksi Boga, Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana (PTBB) Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

B. LATAR BELAKANG

Makanan merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Oleh karena itu penyelenggaraan makanan merupakan suatu keharusan, baik di lingkungan keluarga maupun di luar lingkungan keluarga. Penyelenggaraan makanan di luar lingkungan keluarga diperlukan oleh sekelompok konsumen karena berbagai hal misalnya, dalam perjalanan, di tempat wisata, serta tempat dimana orang orang berada pada jam-jam makan dan membutuhkan makanan.

Saat ini kegiatan penyelenggaraan makanan dan usaha jasa boga bermunculan, baik yang berskala kecil dalam bentuk usaha rumah tangga maupun yang berskala sedang serta besar dan diselenggarakan secara profesional. Usaha-usaha tersebut seperti : Restoran, katering, rumah makan, cafetaria, warung makan dan sebagainya. Berbagai faktor menjadi pendorong perkembangan penyelenggaraan makanan dan jasa boga, antara lain: peningkatan perekonomian masyarakat dan perkembangan sosial akibat globalisasi, keterikatan yang semakin besar pada tempat-tempat bekerja baik di kantor-kantor, pusat-pusat industri, di perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga pendidikan yang menyelenggarakan proses belajar mengajar hingga sore atau malam hari.

Salah satu usaha yang menyelenggarakan makanan di Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana adalah Unit Produksi merupakan komponen pendidikan yang langsung berhubungan dengan perolehan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan oleh peserta didik. Meskipun ada perdebatan tentang apakah Unit Produksi dapat menciptakan pekerjaan? Hal ini tidak dapat diragukan lagi bahwa Unit Produksi sekolah dapat menyiapkan peserta didik dengan keterampilan dan keahlian yang diperlukan dalam dunia kerja, diharapkan peserta didik akan mempunyai kesempatan yang lebih baik dalam dunia kerja dan berfungsi dalam masyarakat serta dapat memperbaiki hidup dan kehidupanya di masa depan.

(2)

Tanggung jawab pelaksanaan unit produksi dibebankan kepada satu program keahlian atau gabungan beberapa program keahlian, bentuk pelaksanaan operasional unit produksi dapat melibatkan dunia industri sebagai mitra kerja sebagai eksistensi keselarasan praktek kerja di sekolah dan dunia industri. Unit Produksi diharapkan dapat merupakan bentuk kreatifitas dan inovasi pada proses pembelajaran praktek, sebagai sumber pemenuhan kebutuhan masyarakat yang berupa industri kecil yang memproduksi barang dan jasa.

Unit produksi ini dikelola oleh mahasiswa Teknik Boga dan penyelenggaraannya menyediakan kebutuhan makan, baik berupa makan utama nasi dan lauk pauk maupun hidangan sepinggan, kue atau kudapan serta berbagai minuman. Keberadaan Unit Produksi disamping sebagai salah satu penyedia kebutuhan makan di kampus juga merupakan wahana bagi mahasiswa mengimplementasikan kompetensi yang telah dikuasainya. Ajang berlatih dan belajar dengan pengalaman langsung ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang bermakna dikemudian hari setelah mereka menyelesaikan studi.

Unit produksi sebagai penyedia kebutuhan makan dan minum selama ini selalu berupaya menyediakan menu-menu yang bisa diterima, baik dari segi rasa, macam/jenis, penampilan, porsi maupun harga yang sesuai dengan karakteristik konsumen di lingkungan PTBB. Namun demikian mengingat bahwa konsumen sebagai “raja” yang bebas memilih dan menentukan di mana akan membeli makanan, terlebih saat ini disamping Unit produksi juga ada Restoran Jurusan dan juga di lingkungan sekitar kampus PTBB mulai bermunculan rumah-makan, warung makan maupun pedagang kaki lima yang memberikan alternatif bagi konsumen untuk memilih, kiranya perlu adanya alternatif untuk mengevaluasi kinerja khususnya bagi Unit produksi.

Pengelola Unit produksi perlu mengetahui dan melakukan evaluasi terhadap kinerjanya dengan harapan konsumen tidak berpaling ketempat lain dalam memenuhi kebutuhan makannya, dan lebih dari itu tentunya konsumen meningkat dari waktu ke waktu.

Atas dasar permasalahan diatas, maka penelitian tentang strategi pemasaran di Unit Produksi Jurusan PTBB FT UNY dapat sebagai upaya positif yang diharapkan dapat mendukung terwujudnya unit produksi jurusan yang “mencerminkan image ke-bogaan” dan mampu memberikan kontribusi/income generating Jurusan secara berkelanjutan.

(3)

Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi lebih jelas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah Pangsa Pasar di Unit Produksi Boga Jurusan PTBB FT UNY?

2. Bagaimanakah Marketing Mix (Produk, Harga, Distribusi dan Promosi) yang digunakan untuk memuaskan konsumen di Unit Produksi Boga?

3. Bagaimanakah strategi pelayanan yang diberikan kepada konsumen di Unit Produksi Boga di Jurusan PTBB FT UNY?

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui Pangsa Pasar di ”Unit Produksi Boga” Jurusan PTBB FT UNY. 2. Untuk mengetahui Marketing Mix (Produk, Harga, Distribusi dan Promosi) yang

digunakan untuk memuaskan konsumen di Unit Produksi Boga.

3. Untuk mengetahui sejauh mana pelayanan yang diberikan kepada konsumen di Unit Produksi Boga di Jurusan PTBB FT UNY.

E. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Pengelola Unit Produksi Boga” Jurusan PTBB FT UNY yaitu :

a. Sebagai bahan informasi yang positif untuk dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan pengelolaan Unit Produksi Boga sehingga dapat meningkatkan kinerja dan performa Unit Produksi di masa yang akan datang

b. Sebagai upaya meningkatkan kualitas produk Unit Produksi Boga demi mencapai kepuasan konsumen serta meningkatkan hasil penjualan dan income generating Jurusan secara berkelanjutan dimasa yang akan datang

c. Dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan pangsa pasar, Marketing Mix dan pelalayanan di Unit produksi, sehingga dapat memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang ada dan diharapkan hasil penelitian dapat memberi ontribusi terhadap pengembangan Unit produksi

(4)
(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi

Istilah strategi berasal dari kata yunani Strategies (stratos=milioter, dan ag=memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang Jenderal. Dalam konteks bisnis,strategi mengambarkan arah bisnis yang mengkuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi (Fandy Tjiptono, 2000:3) strategi merupakan cara dalam memanfaatkan dan menentukkan sumber daya suatu usaha sesuai dengan perubahan lingkungan untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Freddy Rangkuti (2000:48) Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dpengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manjerial. Pemasaran tidak dapat dipisahkan dari penjualan produksi atau jasa untuk itu produk dan jasa perlu memiliki nilai komoditi,karena pesmasaran memiliki pengaruh yang cukup komplek terhadap hasil penjualan makan diperlukan suatu strtegi.

Strategi Pemasaran adalah serangkaian kebijakan pemasaran yang terpadu dan terarah yang menjadi pedoman kegiatan berbagai jenjang unit pemasaran guna mencapai target penjualan dalam wilayah pemasaran tertentu sesuai dengan perubahan kondisi lingkungan usaha bisnis bersangkutan. (Sujadi Prawirosentono,1997:24). Sementara itu Basu Swastha dan Irawan (2001:69) mendifinisikan strategi pemasaran adalah suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan. Pada dasarnya strategi pemasaran memberi arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti pangsa pasar, identifikasi pasar sasaran, penempatan, elemen bauran pemasarandan biaya pemasaran (Fandy Tjiptono,2000:6).

(6)

konsumen. (Basu Swastha, Irawan, 2001:70,3) pelayanan atau service, Pelayanan sangat penting dalam pemasaran karena berhubungan langsung dengan konsumen, bagaimana membuat konsumen agar menyukai produk melalui pelayanan yang baik hal ini memungkinkan terjadinya hubungan personal yang baik antara penjual dan pembeli. Untuk pelayanan yang melibatkan jasa (service), marketing mix (strategi pemasaran) terbagi dalam 7 (tujuh) komponen (Wearne & Braker, 2002), yaitu:

1. product, yaitu tampilan dan variasi menu, termasuk dalam hal objek penelitian ini adalah rasa, aroma, dan kemenarikan penyajian masakan.

2. price, yaitu berkaitan dengan metode penetapan harga dan harga yang ditawarkan pada konsumen

3. place, yaitu tempat/lokasi produksi dalam hal ini adalah tempat Unit Produksi PTBB FT UNY berdiri.

4. promotion, yaitu sarana promosi yang digunakan, bentuk dan pesan promosi yang disampaikan kepada konsumen.

5. people, yaitu pegawai/karyawan dalam hal ini adalah waitress dan cook yang bekerja di UP PTBB FT UNY

6. process, yaitu proses alur produksi dari barang mentah menjadi produk yang siap disajikan kepada konsumen, dalam hal ini termasuk didalamnya adalah kecepatan dan ketepatan karyawan UP dalam melayani konsumen.

7. physical evidence, yaitu berkaitan dengan sarana fisik meliputi sarana konkret kasat mata (tangible) seperti tempat produksi, alat-alat produksi dan penyajian, serta sarana abstrak tak kasat mata (intangible) seperti suasana yang ditampilkan kepada konsumen.

Berikut akan dibahas satu persatu tentang elemen-elemen dalam marketing mix. Susunan Marketing Mix adalah sbb:

1. Product. Dalam memproduksi barang dan jasa, perlu dipertimbangkan bahwa produk tersebut:

a. Konsisten dengan tujuan perusahaan

b. Konsisten dengan Segmenting, Targetting, dan Positioning perusahaan c. Konsisten berinovasi pada brand extension yang tidak jauh berbeda d. Pertimbangkan kemasan yang sesuai

(7)

a. Suatu produk mempunyai keterbatasan hidup

b. Penjualan produk melalui tahapan berbeda, yang masing-masing menawarkan tantangan, peluang, dan permasalahan yang berbeda

c. Laba naik dan turun pada tahapan yang berbeda

d. Di setiap tahapan, produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, dan sdm yang berbeda

Daur hidup produk yang dimaksud yaitu:

a. Introduction: terjadi saat perkenalan produk baru Strategi yang dapat dilakukan antara lain :

1) Strategi peluncuran cepat (rapid-skimming strategy), yaitu peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi tinggi. Dengan asumsi pasar potensial untuk membeli, menghadapi kemungkinan persaingan dan membangun preferensi merek

2) Strategi peluncuran lambat (slow-skimming strategy), yaitu peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Dengan asumsi pasar potensial untuk membeli, kemungkinan persaingan sedikit.

3) Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration strategy), yaitu peluncuran produk pada harga rendah dengan biaya promosi yang besar. Dengan asumsi pasar sasaran besar, persaingan ketat, biaya produksi per-unit turun/rendah dan pembeli sensitif terhadap harga.

4) Strategi penetrasi lambat (slow-penetration strategy), yaitu peluncuran produk baru dengan harga rendah dan tingkat promosi rendah. Dengan asumsi pasar besar, persaingan tidak ketat dan pembeli sensitif terhadap harga.

b. Growth: terjadi saat produk tersebut mengalami peningkatan karena adanya respon baik dari konsumen.

Strateginya antara lain :

1) Peningkatan kualitas produk dan menambahkan ciri baru pada produk 2) Pengembangan produk misal : rasa, bentuk dan kemasan

3) Peningkatan saluran distribusi dan memasuki segmen pasar baru 4) Perusahaan beralih dari iklan sadar produk ke iklan yang membujuk 5) Menurunkan harga untuk menarik lebih banyak pembeli

(8)

Strateginya antara lain :

1) Modifikasi pasar : mencari konsumen baru, memasuki segmen pasar baru dan merebut/menarik konsumen pesaing

2) Modifikasi produk :meningkatkan kualitas, mengembangkan ciri/menambah ciri baru (ukuran, berat, bahan, layanan dsb)

d. Decline: terjadi saat produk mengalami penurunan dikarenakan konsumen mengalami kejenuhan pasar dan produk perusahaan mulai ditinggalkan. Strateginya antara lain :

1) Meningkatkan investasi perusahaan 2) Membagi investasi dengan pihak luar

3) Melepaskan bisnis secepatnya dengan menjual asetnya

e. Recovery: terjadi saat produk perusahaan mulai bangkit kembali setelah mengalami reses.

2. Place. Dalam hal ini, place dapat berarti tempat/lokasi usaha atau distribusi usaha. Place pada arti pertama yaitu tempat/lokasi usaha dapat dibedakan menjadi:

a. Mendekati bahan baku b. Mendekati pasar/konsumen 3. Price

Hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan harga yaitu: a. Harga mewakili brand-name

b. Maksimalkan laba, dengan cara:

1) Menaikkan penjualan, dengan cara: a) Menu redesign

b) Bundling

c) Suggestive selling

2) Menurunkan biaya:

a) Portion control b) Careful monitoring

Adapun strategi harga yang umum dilakukan adalah: a. Bertahan

(9)

c. Maksimalkan konsumen à harga rendah d. Pemimpin produk berkualitas

4. Promotion

Promosi yang terbaik adalah promosi yang dilakukan oleh konsumen yang puas. Alat promosi terdiri atas:

a. Iklan

Tujuan iklan:

1) menginformasikan produk 2) Membujuk konsumen 3) Mengingatkan konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya iklan yaitu: 1) Tahapan pada daur hidup produk

2) Besarnya pangsa pasar 3) Kondisi persaingan 4) Frekuensi iklan 5) Jenis produk 6) Media Iklan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih pesan iklan: 1) Pesan turunan

2) Tujuan kesan (image) produk: ekslusif, dapat dipercaya, diinginkan semua orang

3) Menunjukkan keunggulan/keuntungan (benefit) produk 4) Tanggung jawab sosial

Hal-hal yang berkaitan dengan media iklan yaitu:

1) Faktor yang mempengaruhi pemilihan media iklan: tujuan konsumen, frekuensi beriklan, biaya iklan, pesan iklan, nilai yang ingin disampaikan. 2) Contoh media iklan: koran, majalah, surat kiriman langsung ke

pelanggan, brosur, yellow pages, telefon, radio, tv, internet, media outdoor

Evaluasi iklan dapat dilihat melalui: Dapat dilakukan melalui:

(10)

b. Sales promotion (promosi penjualan)

Jika iklan menawarkan alasan mengapa konsumen harus membeli produk, sales promo menawarkan insentif pembelian produk.

Contoh: sampel, kupon, diskon, garansi, demonstrasi, pengembalian uang, rabat, percobaan cuma-cuma.

Tujuan sales promo yaitu:

1) Menarik konsumen baru untuk mencoba

2) Memberi hadiah/penghargaan pada konsumen yang sudah loyal 3) Meningkatkan frekuensi pembelian kembali pada konsumen musiman 4) Meningkatkan penjualan

c. Personal selling (tenaga penjual)

Tenaga penjual yang sukses adalah yang peduli kepada konsumen terlebih dulu, baru pada produknya.

Tujuan dari tenaga penjual:

1) menyampaikan nilai kepada konsumen

2) membangun hubungan jangka panjang, bukan sekedar menjual produk. d. Public relation (hubungan dengan masyarakat)

Publicity adalah program yang didesain untuk mempromosikan dan melindungi image perusahaan

Contoh: konferensi pers, mensosialisasikan produk dengan menyeponsori kegiatan tertentu, komunikasi perusahaan, lobbi/negosiasi, bertindak sebagai lembaga konsultasi

Tujuan PR adalah:

1) Membangun kesadaran konsumen atas suatu produk/perusahaan 2) Membangun kepercayaan

3) Menstimulasi (mendorong) tenaga penjual dan distributor untuk menjual/mempromosikan produk

Adapun cara kerja PR adalah:

1) Mendampingi promosi produk baru 2) Mendampingi pembentukan image baru

3) Menyeponsori/bekerjasama dengan perusahaan lain untuk suatu kegiatan tertentu

(11)

5. People

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek people ini adalah: a. Recruitment: apa sumber rekruitment?

b. Selection: bagaimana cara seleksi?

c. Training: untuk apa tujuan training? Siapa saja? d. Job specification

e. Job description

f. Motivating: bagaimana mengatur reward dan punishment? 6. Process

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek process adalah: a. Input (raw materials) à output (goods and services)

b. Berhubungan dengan time of eating dan seat turnover c. Berhubungan dengan perencanaan dapur

d. Harus efisien dan efektif à perhatikan alur konsumen masuk dan keluar 7. Physical Evidence

Dalam usaha boga, konsep physical evidence ini sangat berkaitan dengan tema usaha, yaitu:

a. Vending

b. Family restaurant c. Dinner house d. Coffee shop e. Cafetaria f. Fast food

g. Luxury restaurant

B. Unit Produksi

(12)

diharapkan peserta didik akan mempunyai kesempatan yang lebih baik dalam dunia kerja dan berfungsi dalam masyarakat serta dapat memperbaiki hidup dan kehidupanya di masa depan.

Sekolah kejuruan wajib memberikan bekal keahlian pada peserta didik untuk dapat dijadikan sebagai: (1) dasar berwirausaha, (2) dasar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dengan bidang keahliannya, dan (3) untuk sebagai dasar dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Tanggung jawab pelaksanaan unit produksi dibebankan kepada satu program keahlian atau gabungan beberapa program keahlian, bentuk pelaksanaan operasional unit produksi dapat melibatkan dunia industri sebagai mitra kerja sebagai eksistensi keselarasan praktek kerja di sekolah dan dunia industri. Unit Produksi diharapkan dapat merupakan bentuk kreatifitas dan inovasi pada proses pembelajaran praktek, sebagai sumber pemenuhan kebutuhan masyarakat yang berupa industri kecil yang memproduksi barang dan jasa.

C. Pelaksanaan Unit Produksi

Metode pembelajaran praktek (skill & enterpreneur) melalui aktifitas realisasi produksi barang dan jasa untuk dipasarkan kepada konsumen. Jenis produksi barang dan jasa yang dikembangkan untuk dijual dan disesuaikan dengan kompetensi. Pelaksanaan operasional unit produksi harus melibatkan pendidik sebagai pembimbing, peserta didik sebagai operator pelaksana dan staff produksi.

D. Sasaran Unit Produksi

1. Pengembangan kurikulum,

Penggembangan kurikulum ini berdasarkan pada bentuk penjabaran pada pembelajaran praktek yang disesuaikan antara analisa praktek dan teori di sekolah dengan praktek, realitas bisnis dan keahlian pada dunia industri.

2. Integritas (terpadu) belajar pada dunia industri

Mengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta memadukan kurikulum sekolah dengan pengalaman kerja dan realitas poduksi. 3. Mitra kerja

(13)

Dalam mengembangkan unit produksi dapat mengadakan kerja sama dengan universitas, pemerintah dan dunia industri di dalam memasarkan produksi.unti produksi sekolah.

E. Tujuan Unit Produksi

1. Meningkatkan kompetensi peserta didik

2. Meningkatkan kemampuan siswa dan guru dalam berinovasi. 3. Meningkatkan jiwa entrepreneurship

4. Meningkatkan profesionalisme dan motivasi guru. 5. Meningkatkan kerjasama antara siswa dan guru.

6. Meningkatkan networking dan kerjasama antara sekolah dengan industri/karyawan. 7. Menjadi tempat uji kompetensi untuk siswa, guru dan masyarakat.

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian tentang Strategi Pemasaran diUnit Produksi Boga Jurusan PTBB FT UNY merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable, baik satu variable atau lebih tanpa membuat perbandingan atau mengembangkan dengan variabel yang lain (Sugiyono,1999:11).

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah “Unit Produksi Boga” Jurusan PTBB FT UNY.

3. Definisi Operasional penelitian

Variabel merupakan unsur penting dalam suatu penelitian karena variabel merupakan obyek penelitian (Suhasimi Arikunto,1991:91) Dalam penelitian ini hanya ada satu variable tunggal, yaitu strategi pemasaran diunit produksi yang dapat dijabarkan kedalam sub variable yang terdiri dari :1) pangsa pasar, 2) Marketing Mix yang meliputi produk, harga, distribusi dan promosi, 3) pelayanan.

4. Populasi dan Sampel Penelitian

a) Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai Unit Produksi, Pengurus atau pengelola unit produksi, mahasiswa prodi Boga Jurusan PTBB FT UNY yang sedang berlatih di Unit Produksi Boga, dan konsumen Unit Produksi Boga, yang keseluruhannya berjumlah sekitar 150 orang.

b) Sampel penelitian

Sampel penelitian dengan menggunakan teknik simple random sampling, suatu prosedur pengambilan sampel menurut keinginan peneliti, yaitu kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka temui, dalam hal ini adalah konsumen yang berkunjung atau menggunakan jasa Unit Produksi sebagaimana rentang waktu yang sudah ditentukan. Jumlah sampel yang direncanakan adalah sebanyak setengah dari populasi, yaitu 75 orang.

(15)

a) Teknik Pengumpulan Data

Menggunakan angket/kuesioner dan dokumentasi b) Instrumen Penelitian

(16)

No Sub

Variabel Indikator

Aspek yang perlu dinilai

Sub aspek yang

dinilai Item J

1 Pangsa pasar

Jangkauan pemasaran

Konsumen Usia, pekerjaan, jenis kelamin, status sosial

1-5 5

Cara meraih pangsa pasar Diskon, menjaga mutu, pelayanan, dan produksi 6-8 3 2 Marketing Mix a.Produk Bungkus, kualitas Jenis, kemasan,mutu produk, dilihat dari poduk unggulan 9-15 7 b.Harga Tingkat potongan, cara pembayaran

Langsung atau tidak langsung 16-27 12 c.Distibusi Saluran distribusi, Alat distribusi, Lokasi penjualan

Jenis alat transportasi, keadaan lingkungan 28-33 6 d.Promosi Pengiklanan, personel seting, publikasi

Media iklan, promosi, dan alat promosi

34-38 5

3 Pelayanan a.Kecepatan Kecepatan melayani tamu Waktu yang dibutuhkan dalam melayani 34-42 4 b.Ketepatan Ketepatan melayani Kesesuaian pelayanan dengan pesanan 43-46 4 c.Keramahan Penampilan pegawai, cara melayani Cara berpakaian,sikap menghadapi tamu 47-50 4 d.Kenyamanan Kenyamanan ruangan dan lingkungan tempat makan Kebersihan lingkungan, dan fasilitas pendukung (toilet, tempat parkir)

51-52 2

Jumlah 52

6. Teknik Analisis Data

(17)

pada ahli (expert judgement). Selanjutnya pengujian setiap butir item digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah nilai r (koefisien korelasi) lebih dari 0, 3 (Sugiyono, 1999). Rumus r ini adalah rumus dari Pearson Product Moment. Sedangkan untuk uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan pengujian SPSS dengan Cronbach Alpha. Cronbach’s Alpha mempunyai nilai kisaran antara 0 hingga 1. Semakin besar nilai Cronbach’s Alpha ini (mendekati 1), semakin baik korelasi butir-butir antar set dalam kuesioner. Rule of thumb untuk menilai reliabilitas menurut Sekaran, 2000 adalah diatas 0,7.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Menganalisa deskriftif maksudnya memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi sebenarnya (Suharsimi Arikunto,1996:335). Tujuan dilakukan analisa deskriftif adalah untuk mengambarkan data yang diperoleh dari lapangan, kemudian disusun secara teratur dan berurutan agar menjadi lebih mudah untuk dimengerti.

(18)

Hasil Pengujian Reliabilitas

No

Item

Hasil

Analisis

1.

Product

Butir 1

Butir 2

Butir 3

Butir 4

0,723

0,791

0,727

0,776

0,730

Andal

Andal

Andal

Andal

Andal

2.

Price

Butir 1

Butir 2

Butir 3

0,720

0,921

0,726

0,726

Andal

Andal

Andal

Andal

3.

Place

Butir 1

Butir 2

Butir 3

Butir 4

0,714

0,724

0,770

0,770

0,755

Andal

Andal

Andal

Andal

Andal

4.

Promotion

Butir 1

Butir 2

Butir 3

Butir 4

0,705

0,789

0,740

0,746

0,689

Andal

Andal

Andal

Andal

Andal

5.

People

Butir 1

Butir 2

Butir 3

Butir 4

0,705

0,765

0,775

0,764

0,781

Andal

Andal

Andal

Andal

Andal

6.

Process

Butir 1

Butir 2

Butir 3

0,724

0,716

0,738

0,740

Andal

Andal

Andal

Andal

(19)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Menganalisa deskriftif maksudnya memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi sebenarnya (Suharsimi Arikunto,1996:335). Tujuan dilakukan analisa deskriftif adalah untuk mengambarkan data yang diperoleh dari lapangan, kemudian disusun secara teratur dan berurutan agar menjadi lebih mudah untuk dimengerti.

(20)
(21)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

totproduct 75 8.00 13.00 786.00 10.4800 1.01821

totprice 75 8.00 10.00 674.00 8.9867 .81362

totplace 75 6.00 10.00 596.00 7.9467 1.01200

totpromo 75 6.00 10.00 619.00 8.2533 1.10397

totpeople 75 6.00 11.00 673.00 8.9733 1.56804

totprocess 75 3.00 6.00 323.00 4.3067 .80494

totphysical 75 5.00 9.00 483.00 6.4400 1.53553

Valid N (listwise) 75

Statistics

Strategi

N Valid 75

Missing 0

Mean 55.3867

Std. Error of Mean .25672

Median 55.0000

Std. Deviation 2.22330

Variance 4.943

Skewness .071

Std. Error of Skewness .277

Kurtosis -.271

Std. Error of Kurtosis .548

Range 10.00

Minimum 50.00

Maximum 60.00

Percentiles 10 52.0000

(22)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

totproduct 75 8.00 13.00 786.00 10.4800 1.01821

totprice 75 8.00 10.00 674.00 8.9867 .81362

totplace 75 6.00 10.00 596.00 7.9467 1.01200

totpromo 75 6.00 10.00 619.00 8.2533 1.10397

totpeople 75 6.00 11.00 673.00 8.9733 1.56804

totprocess 75 3.00 6.00 323.00 4.3067 .80494

totphysical 75 5.00 9.00 483.00 6.4400 1.53553

Valid N (listwise) 75

Statistics

Strategi

N Valid 75

Missing 0

Mean 55.3867

Std. Error of Mean .25672

Median 55.0000

Std. Deviation 2.22330

Variance 4.943

Skewness .071

Std. Error of Skewness .277

Kurtosis -.271

Std. Error of Kurtosis .548

Range 10.00

Minimum 50.00

Maximum 60.00

Percentiles 10 52.0000

(23)

Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa: 1. Pada tabel statistik,

a. Nilai median lebih kecil daripada mean, yang mengindikasikan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan Unit Produksi PTBB FT UNY tidak dapat dikatakan berhasil.

b. Perhitungan rasio skewness dan kurtosis untuk mengetahui distribusi data.

Rasio Skewness: = = 0,256

(24)

Distribusi data dikatakan normal jika rasio skewness (kemencengan) dan rasio kurtosis (keruncingan) berada diantara -2 dan 2 (Santoso, 2002). Dikarenakan kedua rasio diatas berada diantara -2 dan 2, berarti distribusi data adalah normal.

2. Dari tabel statistik deskriptif, pada kolom Mean:

a. Indikator terkecil dicapai oleh indikator Process. Indikator process meliputi proses alur produksi dari barang mentah menjadi produk yang siap disajikan kepada konsumen, dalam hal ini termasuk didalamnya adalah kecepatan dan ketepatan karyawan UP dalam melayani konsumen. Selain itu, tampak juga kecenderungan tidak konsistennya UP dalam hal hari dan jam pelayanan (buka dan tutup restoran). Hal ini dapat dimungkinkan karena para pegawai UP adalah para mahasiswa tingkat akhir yang sedang menempuh tugas akhir sehingga kurang dapat mengkoordinasi dan membagi waktu antara tugas belajar dengan menjadi pegawai di UP.

b. Indikator terkecil kedua adalah Physical evidence, yaitu berkaitan dengan sarana fisik meliputi sarana konkret kasat mata (tangible) seperti tempat produksi, alat-alat produksi dan penyajian, serta sarana abstrak tak kasat mata (intangible) seperti suasana yang ditampilkan kepada konsumen. Hal ini dapat dimungkinkan karena kurangnya pengelolaan yang baik dan terencana sehingga belum ada koordinasi yang baik antara pengelola dan karyawan UP dalam hal penanganan bahan baku menjadi produk yang siap saji, serta kurangnya pengawasan untuk memonitor (responsiveness) kecepatan dan ketepatan karyawan UP melayani konsumen. Hal lain adalah kurangnya fasilitas yang memadai untuk menjadikan UP PTBB FT UNY ini representatif dan eye-catching sehingga konsumen tidak tertarik untuk singgah. Hal lainnya adalah ketiadaan sarana parkir sehingga mempersulit akses konsumen untuk datang. Sarana parkir yang disediakan hingga saat ini berada di tempat yang agak jauh dan kurang praktis sehingga membuat konsumen enggan untuk singgah. c. Indikator terbesar dicapai oleh indikator Product. Hal ini berarti tampilan, variasi

menu, rasa, aroma, dan kemenarikan penyajian masakan sudah baik. Hal ini dimungkinkan karena para pegawai UP PTBB FT UNY adalah mahasiswa tingkat akhir yang sudah menempuh seluruh mata kuliah produksi makanan, sehingga untuk kapabilitas mengolah makanan sudah tidak dapat diragukan lagi.

(25)

ini didirikan kurang strategis sehingga kurang dapat terjangkau. Lokasi UP berada dalam lingkungan kampus yang untuk masuk konsumen harus memasuki area kampus. Selain itu, dikarenakan membelakangi jalan raya, sehingga tidak banyak konsumen luar yang mengetahui keberadaan UP.

(26)

BAB V

Referensi

Dokumen terkait

Adapun Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial guru bimbingan dan konseling terhadap motivasi belajar siswa di SMK Terpadu Al-

Mengendalikan penyebaran HIV dan AIDS 0,2% (2009) Tidak akan tercapai (Off Track) Memerlukan perhatian khusus (need special attention) melalui peningkatan advokasi, KIE

Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD sebagai pemerintah daerah untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan seperti pendapatan yang berasal dari dana

Terdapat tiga isu utama yang akan dikerjakan dalam lima tahun ke depan oleh Jurusan Ilmu Komputer, yaitu (1) peningkatan pengetahua, soft skill dan

c. Pada suatu waktu ekosistem mengalami perubahan dan akan berkembang melalui proses yang disebut suksesi. Komponen biotik Komponen biotik penyusun ekosistem yang

Faktor-faktor khusus seperti adanya leverage, reputasi KAP serta opini audit tahun sebelumnya yang diterima oleh perusahaan memotivasi peneliti untuk dapat meneliti lebih lanjut

Menurut Chaffey (1963), Workflow Management System adalah tipe perangkat lunak khusus yang digunakan untuk membantu kerja kolaboratif dengan komputer, dan sering disebut

Berdasarkan rasional ini maka tujuan umum dari KKN-PPM ini adalah menghasilkan wirausaha kerajinan kaca dan logam sebagai komoditas khas kota wisata budaya melalui