• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perangkat IPA XII smk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perangkat IPA XII smk"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM TAHUNAN PROGRAM TAHUNAN S

Saattuuaan n PPeennddiiddiikkaann :: SSMMKK KKeellaass//SSeemmeesstteerr :: XXIIII//11 M

Maatta a PPeellaajjaarraann :: IIPPAA TTaahhuun n AAjjaarraann :: 22000088- - 22000099

S

Smmt t SSttaannddaar r KKoommppeetteennssii.. MMaatteerri i PPookkookk//KKoommppeetteennssi i DDaassaar  r   AlokasiAlokasi Waktu

Waktu KetKet 1

1 1.

1. MeMemamahahami mi kokompmpononenen e ekkoossiisstteem m sseerrttaa p peerraannaan n mmaannuussiiaa d daallaam m mmeennjjaaggaa keseimbangan keseimbangan

lingkungan dan Amdal lingkungan dan Amdal

3.1 Mengidentifikasi komponen ekosistem

3.1 Mengidentifikasi komponen ekosistem 32 JP32 JP

J

Juummllaahh 3322JJPP 2

2 3.2 Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan3.2 Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan 3.3 Mendeskripsikan Amdal 3.3 Mendeskripsikan Amdal 16 JP 16 JP 16 JP 16 JP 32 JP 32 JP J Juummllaahh 6644JJPP ……….. 2008 ……….. 2008 Mengetahui Mengetahui K

KeeppaallaaSSeekkoollaahh GuGurruuMMaattaaPPeellaajjaarraann

N

(2)

PROGRAM SEMESTER PROGRAM SEMESTER M

Maatta a PPeellaajjaarraann :: IIPPAA K

Keellaass//SSeemmeesstteerr :: XXIIII//11 T

Taahhuun n AAjjaarraann :: 2200007 7 – – 22000088

No.

No. Materi Pokok/KompetensiMateri Pokok/Kompetensi Dasar  Dasar  Jml Jml Jam Jam Bulan Bulan Ket. Ket. J

Juullii AAgguussttuuss SeSepptteemmbbeerr OOkkttoobbeerr NNoovveemmbbeerr DDeesseemmbbeerr JJaannuuaarrii 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 1 22 33 44 55 66 77 88 9 19 100 1111 1122 1133 1144 1155 1166 1177 1188 1199 2200 2211 2222 2233 2244 2255 2266 2277 2288 2299 3300 3311 3322 3333 3344 1 1 M Meemmaahha ma mi i kkoommppoonneenn ek

ekososististem em sesertrta a peperarananann ma

manunusia sia dadalalam m memenjnjagagaa kes

keseimeimbanbangan gan linglingkunkungangan dan Amdal. dan Amdal. 3 3..1 1 MMeennggiiddeennttiiffiikkaassii komponen ekosistem. komponen ekosistem. 3 322 xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx   p   p   e   e   r   r   s   s    i    i  a  a  p  p

  a   a   n   n   p   p   e   e   n   n   e   e   r   r    i    i  m  m  a  a

  a   a   n   n   r   r   a   a   p   p   o   o   r   r

Latihan Ulangan Umum Smt Latihan Ulangan Umum Smt

J

Juummllaahh 3322

Keterangan: Keterangan:

:: KKeeggiiaattaan n tteennggaah h sseemmeesstteerr :: LLiibbuur r sseemmeesstteer r 11 :: UUllaannggaann umum umum :: LLaattiihhaan n uullaannggaan n uummuum m sseemmeesstteer r 11 :: LLiibbuur r bbuullaan n RRaammaaddaan n ddaan n sseessuuddaah h IIdduul l FFiittrrii sseemmeesstteer r 11

……….. 2008 ……….. 2008

Mengetahui Mengetahui K

KeeppaallaaSSeekkoollaahh GuGurruuMMaattaaPPeellaajjaarraann

N

(3)

RINCIAN MINGGU EFEKTIF Satuan Pendidikan : SMK Kelas/Semester : XII/1 Mata Pelajaran : IPA

Tahun Ajaran : 2008 - 2009 I. Jumlah minggu dalam semester 1

No. Bulan JumlahMinggu

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Juli  Agustus September  Oktober  November  Desember  Januari 2 5 4 4 5 4 4 Total 28

II. Jumlah minggu tidak efektif dalam semester 1

No. Kegiatan JumlahMinggu

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kegiatan tengah semester 

Libur bersama bulan Ramadan dan sesudah hari raya Idul Fitri Latihan ulangan umum semester 1

Ulangan umum semester 1 Persiapan penerimaan rapor  Libur semester 1 1 4 1 1 1 2 Total 10

III. Jumlah minggu efektif dalam semester 1

Jumlah minggu dalam semester 1 – jumlah minggu tidak efektif dalam semester 1 = 28 minggu – 10 minggu

= 18 minggu efektif 

……….. 2008 Mengetahui

KepalaSekolah GuruMataPelajaran

(4)

PENGEMBANGAN SILABUS Satuan Pendidikan : SMK

Mata Pelajaran : IPA

Standar Kompetensi : Mengidentifikasi komponen ekosistem Kelas/Semester : XII/1

Tahun Ajaran : 2008 - 2009

Kompetensi

Dasar/Materi Pokok Materi Pelajaran

Strategi Pembelajaran

Alokasi Waktu

Sumber  Bahan Metode PengalamanBelajar 

1.1 Mendeskripsi kan komponen ekosistem 1.2 Menjelaskan interaksi komponen ekosistem 1.3 Menjelaskan rantai makanan dan jaring-jaring makanan 1.4 Menyebutkan bentuk interaksi antarkomponen biotik 1.5 Menyebutkan peran komponen biotik dan abiotik

1. Ekosistem

Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut dengan ekosistem. Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dengan kata lain, ekosistem didefinisikan sebagai interaksi antara makhluk hidup dengan li ngkungannya atau merupakan suatu komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan tak hidupnya.

Satuan terkecil makhluk hidup yang menyusun ekosistem adalah individu. Contoh individu adalah seekor  kambing, seekor semut, seekor  belalang, dan lain-lain. Individu-individu yang sejenis akan berkelompok membentuk suatu populasi. Beberapa populasi akan bergabung membentuk komunitas. Komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik akan membentuk ekosistem.

Berdasarkan terjadinya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terjadi dengan sendirinya oleh alam, tanpa campur tangan manusia. Sedangkan, ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Contoh suatu ekosistem alami adalah hutan. Hutan dibedakan antara lain berdasarkan iklim yang melingkupi dan jenis tumbuhan yang mendominasi. Salah satu contohnya adalah hutan hujan tropis. Contoh ekosistem buatan adalah akuarium, dibuat dengan tujuan untuk estetika; waduk yang dibuat dengan tujuan untuk menampung air dan irigasi, dan sebagainya.

Pada suatu ekosistem, dapat diduga interaksi yang terjadi antara faktor  biotik dan abiotik berdasarkan komponen penyusunnya. Sebagai contoh, pada suatu ekosistem hutan terdapat beberapa populasi yang menghuni hutan, yaitu populasi rumput, burung, serangga, kupu-kupu, katak, dan ular. Selain organisme hidup, sudah tentu terdapat faktor abiotik yang menyusun hutan, antara lain adalah udara, air,

- Ceramah - Tanya  jawab - Diskusi - Penugasan Memahami segala sesuatu tentang ekosistem. 10 x pertemuan - Buku paket IPA XI - Buku-buku lain yang relevan

(5)

cahaya matahari, dan tanah. Interaksi yang terjadi antara lain serangga makan rumput, ular memangsa katak, burung memangsa serangga, dan masih banyak interkasi yang terjadi antarmakhluk hidup. Selain interaksi yang terjadi antarmakhluk hidup, makhluk hidup berinteraksi dengan komponen abiotik, misal semua makhluk hidup mengambil oksigen untuk bernapas. Dalam kondisi yang ekstrem, misal kekeringan, antarmakhluk hidup akan terjadi persaingan memperebutkan air. Interaksi yang terjadi berguna untuk menjaga kelangsungan suatu ekosistem.

Contoh ekosistem akuatik adalah kolam, ekosistem ini terdiri dari beberapa satuan dasar, yaitu:

a. Senyawa-senyawa abiotik

 Adalah senyawa-senyawa penyusun ekosistem, seperti air, karbon dioksida, oksigen, kalsium, dan nitrogen.

b. Organisme-organisme produsen Dalam suatu kolam terdapat dua produsen utama, yaitu

- tumbuhan berakar dan tumbuhan terapung yang berukuran besar  - tumbuhan terapung kecil, terdiri dari

ganggang dan fitoplankton

(phyto=tumbuhan ,

plankton=terapung)

Organisme-organisme produsen ini tersebar di badan kolam yang tertembus cahaya, karena sifatnya yang fotosintetik. Pada ekosistem perairan fitoplankton adalah produsen utama dalam ekosistem, walaupun dalam jumlah kecil kehadirannya tidak teramati. Dalam jumlah besar, kehadirannya teramati dari warna air  kolam, yaitu hijau.

c. Organisme-organisme kunsumen Terdiri dari zooplankton, bentos, larva serangga, dan ikan. Zooplankton dan bentos (hewan yang melekat di dasar  kolam) adalah konsumen , yaitu langsung memakan produsen (fitoplankton). Konsumen sekunder  adalah serangga pemangsa dan ikan. Ikan karnivora memakan konsumen pertama atau konsumen kedua, sehingga dapat menjadikannya konsumen tersier.

d. Organisme-organisme saprofitik Organisme-organisme pengurai ini terdiri dari bakteri air, cendawan, dan flagelata. Mereka banyak berada di lapisan antara lumpur dan air di dasar  kolam dimana terkumpul binatang-binatang dan organisme mati. Beberapa bakteri dan cendawan bersifat patogen karena menyebabkan penyakin pada organisme-organisme. Tetapi, sebagian besar bakteri hanya menyerang setelah organisme tersebut mati. Pada temperatur yang menguntungkan, proses pembusukan

(6)

berlangsung sangat cepat, organisme mati segera terurai dan hasilnya akan dilepas dan digunakan kembali oleh produsen.

Kolam dibagi dalam dua lapisan, yaitu daerah “penghasil” yang berada di atas dan daerah “pembusukan bahan makanan” yang berada di bawah. Secara garis bes ar, ek osi stem

dibedakan menjadi ekosistem daratan (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Contoh ekosistem daratan adalah ekosistem hutan, contoh ekosistem akuatik adalah ekosistem rawa dan ekosistem laut. Ekosistem perairan dibedakan menjadi 2, yaitu perairan mengalir (lotik) dan perairan tergenang (lentik). Contoh ekosistem perairan lotik adalah ekosistem sungai dan contoh ekosistem perairan lentik adalah ekosistem danau. Ukuran ekosistem beragam dari yang

kecil sampai yang besar. Contoh suatu ekosistem adalah hutan, kolam, danau, bahkan kultur laboratorium pun dapat disebut sebagai ekosistem (mikroekosistem).

Selama komponen-komponen pokok ada dan bekerja bersama untuk mencapai semacam kemapanan, bahkan seandainya untuk waktu yang sangat singkat, kesatuannya dapat dianggap sebagai suatu ekosistem. Seluruh ekosistem di dunia dengan lapisan atmosfer yang mengelilinginya disebut dengan biosfer.

Ekosistem tidak bersifat statis tetapi bersifat dinamis atau lentur, artinya eko sis tem selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi pada ekosistem dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam misalnya banjir dan badai. Sebenarnya, faktor manusia hanyalah salah satu spesies yang mempengaruhi ekosistem. Tetapi, manusia membawa pengaruh yang sangat besar pada ekosistem. Kegiatan manusia yang mempengaruhi ekosistem, diantaranya adalah

- Penebangan pohon - Pertanian

- Kegiatan lain-lain

Ekosistem mempunyai beberapa karakteristik mendasar. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut. a. Ekosistem mempunyai struktur hidup

dan tak hidup

b. Dalam ekosistem terdapat dua proses, yaitu daur kimia dan aliran energi

c. Pada suatu waktu ekosistem mengalami perubahan dan akan berkembang melalui proses yang disebut suksesi.

(7)

a. Komponen biotik

Komponen biotik penyusun ekosistem yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme mikroskopis. Komponen biotik atau makhluk hidup memiliki ciri dapat berkembang biak.

Komponen biotik suatu ekosistem biasanya terdiri atas:

1) Organisme autotrofik (memberi makan sendiri)

2) Organisme heterotrofik (memakan yang lainnya)

Organi sme hetero trofik adal ah organisme yang berperan sebagai konsumen. Organisme heterotrofik terdiri atas 2 kelompok organisme, yaitu:

a) Fagotrof  b) Saprotrof 

b. Komponen abiotik

Komponen abiotik penyusun ekosistem adalah komponen tak hidup. Komponen abiotik yang utama meliputi suhu, cahaya, air, angin, serta batu dan tanah.

1. Interaksi komponen-komponen ekosistem

b. Pengaruh lingkungan abiotik pada organisme

Untuk mendapatkan energi dan materi demi kelangsungan

hidupnya, makhluk hidup bergantung pada komponen abiotik.

Organisme produsen memerlukan energi cahaya, oksigen,

karbon dioksida, air, dan garam-garam yang semuanya merupakan

komponen lingkungan abiotik.

Dari produsen (organisme autotrof) materi dan energi diteruskan kepada organisme hetrotrof, mulai dari konsumen tingkat I dan seterusnya hingga sampai ke organisme pengurai yang pada akhirnya, materi dan energi akan kembali lagi ke lingkungan abiotik. Hal ini menunjukkan antara makhluk hidup dan lingkungan abiotiknya merupakan suatu sistem. Materi dan energi yang berasal dari lingkungan abiotik akan kembali ke lingkungan abiotik lagi. Pada ekosistem daratan, khususnya dalam komunitas tanah terdapat berbagai makhluk hidup yang memperoleh makanan dari tumbuhan mati dan bangkai hewan. Makhluk hidup tersebut antara lain burung bangkai, cacing, bakteri, dan jamur. Di dalam tanah terdapat berbagai macam bakteri dan jamur yang sangat berperan dalam pendauran hara anorganik dalam alam. Dalam proses penguraian bahan dari tumbuhan dan hewan yang mati, bakteri dan jamur dibantu oleh enzim.  Apabila organisme-reganisme ini tidak ada maka dapat dibayangkan, yang terjadi adalah penumpukan bahan organik selama bertahun-tahun yang

(8)

menyebabkan bahan mineral terperangkap sehingga bahan mineral penting dalam tanah akan habis.  Akibat selanjutnya adalah tumbuhan tidak mampu memperoleh mineral yang dibutuhkan dan tidak mampu menghasilkan protoplasma baru lagi. Hal i ni secara otomatis akan berpengaruh pada makhluk hidup yang lain.

Dari proses penguraian, organisme pengurai memperoleh makanan dan mengembalikan unsur-unsur penting dalam tanah dan air yang akan diserap oleh tumbuhan. Dengan demikian, kegiatan organisme pengurai ini mengakhiri suatu rantai makanan dan menyiapkan keadaan untuk dimulainya rantai yang lain. Di daerah tropika, suhu dan kelembaban

yang tinggi mempercepat kegiatan organisme pengurai dalam menghancurkan bahan organik sehingga bahan tersebut tidak banyak tertumpuk. Perpindahan materi dan energi dalam ekosistem dijelaskan dalam gambar berikut

c. Pengaruh organisme pada lingkungan abiotik

d. Sal ing memp engaruhi antara organisme dan faktor abiotik.

b. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan

Dalam suatu ekosistem, rantai-rantai makanan saling bertalian membentuk  jaring-jaring makanan.

Tanah banyak dihuni oleh mikroorganisme. Dalam tanah juga trdapat jaring-jaring makanan yang kompleks. Berikut adalah contoh  jaring-jaring makanan yang ada di

tanah

2. Bentuk interaksi komponen biotik a. Neutralisme

Populasi dalam ekosistem tidak terpengaruh dalam asosiasi dengan yang lain.

b. Persaingan yang saling menghalang-halangi.

Suatu interak si dalam suatu ekosistem, dimana antarpopulasi aktif  saling menghalang-halangi.

c. Persaingan penggunaan sumber daya Dalam suatu ekosistem, tiap populasi mempunyai pengaruh merugikan pada populasi lain dalam perjuangannya memperoleh sumber  yang persediannya dalam kekurangan.

d. Amensalisme

Keadaan dimana satu populasi di ekosistem dihalang-halangi,

sedangkan populasi lainnya tidak terpengaruh.

e. Pemangsaan

Yaitu hubungan antar organisme dimana hewan memakan hewan lain. Hewan yang memakan hewan lain disebut sebagai pemangsa/predator  (merupa kan hewan pemakan daging/karnivora), sedangkan hewan

(9)

yang dimakan disebut sebagai mangsa. Seekor predator memangsa hewan lain setelah menangkap atau membunuhnya.

f. Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan yang erat antara 2 jenis makhluk hidup dimana masing-masing individu menerima manfaat dari pasangannya. Contoh hubungan ini adalah kehidupan bersama antara bakteri penambat Nitrogen (Rhizobium) dengan tumbuhan Leguminoceae.

g. Parasitisme

Yaitu hubungan antar organisme dimana organisme yang berperan sebagai parasit mendapat manfaat sedangkan inangnya mendapat kerugian. Parasit dapat bersifat di dalam (endoparasit) atau di luar  (ektoparasit). Makhluk hidup ada yang bersifat parasit sejati, yaitu makhluk hidup yang sepenuhnya bergantung pada inangnya, sedangkan yang tidak bergantung sepenuhnya disebut dengan semiparasit.

Contoh hubungan semiparasit adalah hubungan antara benalu dengan pohon inangnya, baik pohon liar  maupun tanaman budidaya, seperti coklat. Kebanyakan tumbuhan yang bersifat setengah parasit mempunyai akar yang tidak normal, tetapi beberapa Loranthaceae, seperti

Phthirusa dan Dendropemon

mempunyai akar yang mampu menembus tubuh inangnya (haustorium). Organisme parasit sejati disebut juga parasit sempurna atau parasit mutlak.

h. Komensalisme

Yaitu hubungan antarorganisme dimana organisme satu mendapat manfaat sedangkan organisme lain tidak mendapat manfaat, tetapi juga tidak dirugikan. Contoh hubungan ini adalah antar ikan remora dengan ikan hiu. Ikan remora mendapat manfaat yaitu perlindungan dan sisa makanan, sedangkan ikan hiu tidak mendapatkan keuntungan dan kerugian.

i. Protokooperasi

Hubungan antarorganisme ini adalah hubungan dimana organisme satu memperoleh keuntungan dengan adanya asosiasi itu, tetapi hubungan itu tidak merupakan suatu keharusan. Sebagai contoh hubungan kerbau dengan burung bangau

3. Peran komponen biotik dan abiotik dalam kehidupan.

Komponen biotik mempunyai peran masing-masing dalam kehidupan. Tumbuhan sebagai produsen, berperan menyediakan energi bagi organisme lain lewat kemampuannya berfotosintesis, mengubah komponen anorganik yaitu karbon dioksida dan

(10)

air dengan energi dari cahaya matahari menjadi komponen organik yaitu karbohidrat. Peran umum hewan sebagai organisme heterotrofik, berperan sebagai konsumen yang memperoleh energi dari organisme lain. Organisme ini menempati berbagai tingkatan trofik dalam rantai makanan.

Peran yang penting juga dimainkan oleh mikroba, yaitu jamur dan bakteri yang menguraikan bahan organik dari makhluk hidup yang telah mati menjadi komponen anorganik yang akan digunakan kembali oleh tumbuhan dan menjamin kelangsungan siklus kehidupan

……….. 2008 Mengetahui

KepalaSekolah GuruMataPelajaran

(11)

PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN Satuan Pendidikan : SMK

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pokok : Limbah

Standar Kompetensi : Ekosistem

Kelas/Semester : XII/1

Tahun Ajaran : 2007 - 2008

Kompetensi

Dasar  Materi Pelajaran

Teknik Penilaian PenilaianRanah Ket. Jenis Tagihan Bentuk Tagihan Instrumen K P A 1. Mengidentifikasi  jenis limbah 1. Ekosistem Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut dengan ekosis tem. Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dengan kata lain, ekosistem didefinisikan sebagai interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya atau merupakan suatu komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan tak hidupnya. Satuan terkecil makhluk

hidup yang menyusun ekosistem adalah individu. Contoh individu adalah seekor kambing, seekor semut, seekor  belalang, dan lain-lain. Individu-individu yang

sejenis akan

berkelompok membentuk suatu populasi. Beberapa populasi akan bergabung membentuk komunitas. Komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik akan membentuk ekosistem. Berdasarkan terjadinya

ekosistem dibedakan menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terjadi dengan sendirinya oleh alam, tanpa campur  tangan manusia. Sedangkan, ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Contoh suatu ekosistem alami adalah hutan. Hutan dibedakan antara lain berdasarkan iklim yang melingkupi dan  jenis tumbuhan yang mendominasi. Salah satu

Kuis - Pilihan ganda - Uraian 1. Ekosistem adalah interaksi makhluk hidup dengan … . a. lingkungan b. komponen biotic c. organisme lain d. lingkungan abiotik e. komunitasnya 2. Apakah yang dimaksud homeostatis ekosistem? √ v v

(12)

contohnya adalah hutan hujan tropis. Contoh ekosistem buatan adalah akuarium, dibuat dengan tujuan untuk estetika; waduk yang dibuat dengan tujuan untuk menampung air dan irigasi, dan sebagainya. Pada suatu ekosistem, dapat

diduga interaksi yang terjadi antara faktor biotik dan abiotik berdasarkan komponen penyusunnya. Sebagai contoh, pada suatu ekosistem hutan terdapat beberapa populasi yang menghuni hutan, yaitu populasi rumput, burung, serangga, kupu-kupu, katak, dan ular. Selain organisme hidup, sudah tentu terdapat faktor  abiotik yang menyusun hutan, antara lain adalah udara, air, cahaya matahari, dan tanah. Interaksi yang terjadi antara lain serangga makan rumput, ular   memangsa katak, burung memangsa serangga, dan masih banyak interkasi yang terjadi antarmakhluk hidup. Selain interaksi yang terjadi antarmakhluk hidup, makhluk hidup berinteraksi dengan komponen abiotik, misal semua makhluk hidup mengambil oksigen untuk bernapas. Dalam kondisi yang ekstrem, misal kekeringan, antarmakhluk hidup akan terjadi persaingan

memperebutkan air. Interaksi yang terjadi berguna untuk menjaga kelangsungan suatu ekosistem.

Contoh ekosistem akuatik adalah kolam, ekosistem ini terdiri dari beberapa satuan dasar, yaitu: a. Senyawa-senyawa abiotik  Adalah senyawa-senyawa

penyusun ekosistem, sep erti air, kar bon dioksida, oksigen, kalsium, dan nitrogen. b. Organisme-organisme produsen

Dalam suatu kolam terdapat dua produsen utama, yaitu

- tumbuhan berakar dan tumbuhan terapung yang berukuran besar 

(13)

- tumbuhan terapung kecil, terdiri dari ganggang dan fitoplankton

(phyto= tumbuhan , plankton=terapung) Organisme-organisme

produsen ini tersebar di badan kolam yang te rtembus cahaya , karena sifatnya yang fotosintetik. Pada ekos is tem perair an fitoplankton adalah produsen utama dalam ekosistem, walaupun dal am j umlah kec il keh adi rannya ti dak teramati. Dalam jumlah besar, kehadirannya teramati dari warna air  kolam, yaitu hijau.

Organisme-organisme kunsumen

Terdiri dari zooplankton, bentos, larva serangga, dan ikan. Zooplankton dan bentos (hewan yang melekat di dasar kolam) adalah konsumen , yaitu langsung mema kan produsen (fitoplankton). Konsumen sekunder  adalah serangga pemangsa dan ikan. Ikan karnivora memakan konsumen pertama atau konsumen kedua, sehingga dapat menjadikannya konsumen tersier. Organisme-organisme saprofitik Organisme-organisme pengurai ini terdiri dari bakteri air, cendawan, dan flagelata. Mereka banyak berada di lapisan antara lumpur dan air di dasar kolam dimana terkumpul binatang-binatang dan organisme mati. Beberapa bakteri dan cendawan bersifat patogen karena menyebabkan penyakin pada organisme-organi sme. Tetapi, sebagian besar bakteri hanya menyerang setel ah or gani sme tersebut mati. Pada temperatur yang menguntungkan, proses pembusukan

berlangsung sangat cepat, organisme mati segera terurai dan hasilnya akan dilepas dan digunakan kembali oleh produsen.

(14)

lapisan, yaitu daerah “penghasil” yang berada di atas dan daerah “pembusukan bahan makanan” yang berada di bawah.

Secara garis besar, ekosistem dibedakan menjadi ekos istem daratan (terestrial) dan ekos is tem perair an (akuatik). Contoh ekosistem daratan adalah ekosistem hutan, contoh ekosistem akuatik adalah ekosistem rawa dan ekosistem laut. Ekos is tem pera ir an dibedakan menjadi 2, yaitu perairan mengalir  (lotik ) dan perair an tergenang (lentik). Contoh ekosistem perairan lotik adalah ekosistem sungai dan contoh ekosistem perairan lentik adalah ekosistem danau.

Ukuran ekosistem beragam dari yang kecil sampai yang besar. Contoh suatu ekosistem adalah hutan, kolam, danau, bahkan kultur laboratorium pun dapat disebut sebagai ekosistem

(mikroekosistem).

Selama komponen-komponen pokok ada dan bekerja bersama untuk mencapai semacam kemapanan, bahkan seandainya untuk waktu yang sangat singkat, kesatuannya dapat dianggap sebagai suatu ekosistem. Seluruh ekos is tem di dunia dengan lapisan atmosfer  yang mengelilinginya disebut dengan biosfer. Ekosistem tidak bersifat statis

tetapi bersifat dinamis atau le ntur, artinya ekosistem selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi pada ekosistem dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam misalnya banjir dan badai. Sebenarnya, fa ktor   manusia hanyalah salah satu spesies yang mempengaruhi

ekos is tem. Tetapi , manus ia membawa pengaruh yang sangat besar pada ekosistem. Kegiatan manusia yang

(15)

mempengaruhi ekosistem, diantaranya adalah - Penebangan pohon - Pertanian - Kegiatan lain-lain Ekosistem mempunyai beberapa karakteristik mendasar. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.

a. Ekosistem mempunyai struktur hidup dan tak hidup

b. Dalam ekosistem terdapat dua proses, yaitu daur kimia dan aliran energi

c. Pada suatu waktu ekosistem mengalami perubahan dan akan berkembang melalui proses yang disebut suksesi. 2. Komponen-komponen ekosistem a. Komponen biotik Komponen biotik penyusun ekosistem yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme mikroskopis. Komponen biotik atau makhluk hidup memiliki ciri dapat berkembang biak.

Komponen biotik suatu ekosistem biasanya terdiri atas:

1) Organisme autotrofik (memberi makan sendiri) 2) Organisme heterotrofik (memakan yang lainnya) Organisme heterotrofik

adalah organisme yang berperan sebagai konsumen. Organisme heterotrofik terdiri atas 2 kelompok organisme, yai tu: Fagotr of dan Saprotrof 

b. Komponen abiotik

Komponen abiotik penyusun ekosistem adalah komponen tak hidup. Komponen abiotik yang utama meliputi suhu, cahaya, air, angin, serta batu dan tanah. 1. In teraks i

komponen-komponen ekosistem a. Pengaruh lingkungan

abiotik pada organisme Untuk mendapatkan energi

dan materi demi kelangsungan

hidupnya, makhluk hidup bergantung pada

(16)

komponen abiotik.

Organisme produsen memerl ukan energi cahaya, oksigen,

karbon dioksida, air, dan gar am-garam yang semuanya merupakan komponen l ingkungan

abiotik.

Dari produsen (organisme autotrof) materi dan energi diteruskan kepada organisme hetrotrof, mulai dari konsumen tingkat I dan seterusnya hingga sampai ke organisme pengurai yang pada akhirnya, materi dan energi akan kembali lagi ke lingkungan abiotik. Hal ini menunjukkan antara makhluk hidup dan lingkungan abiotiknya merupakan suatu sistem. Materi dan energi yang berasal dari lingkungan abiotik akan kembali ke lingkungan abiotik lagi. Pada ekos is tem daratan, khususnya dalam komunitas tanah terdapat berbagai makhluk hidup yang memperoleh makanan dari tumbuhan mati dan bangkai hewan. Makhluk hidup tersebut antara lain burung bangkai, cacing, bakteri, dan jamur. Di dalam tanah terdapat berbagai macam bakteri dan jamur  yang sangat berperan dalam pendauran hara anorganik dalam alam. Dalam proses penguraian bahan dari tumbuhan dan hewan yang mati, bakteri dan jamur dibantu oleh enzim. Apabila organisme-reganisme ini tidak ada maka dapat dibayangkan, yang terjadi adalah penumpukan bahan organik selama bertahun-tahun yang menyebabkan bahan mineral terperangkap sehingga bahan mineral penting dalam tanah akan habis. Akibat selanj utnya adal ah tumbuhan tidak mampu memperoleh mineral yang dibutuhkan dan

tidak mampu

menghasilkan

protoplasma baru lagi. Hal ini secara otomatis akan berpengaruh pada makhluk hidup yang lain.

(17)

Dari proses penguraian, organisme pengurai memperoleh makanan dan mengembalikan unsur-unsur penting dalam tanah dan air yang akan diserap oleh tu mbuhan . Den gan demi ki an, kegiatan organisme pengurai ini mengakhiri suatu rantai

makanan dan

menyiapkan keadaan untuk dimulainya rantai yang lain.

Di daerah tropika, suhu dan kelembaban yang tinggi mempercepat kegiatan organisme pengurai dalam menghancurkan bahan organik sehingga bahan tersebut tidak banyak tertumpuk . Perpindahan materi dan energi dalam ekosistem dijelaskan dalam gambar  berikut

a. Pengaruh organisme pada lingkungan abiotik b. Saling mempengaruhi

antara organisme dan faktor abiotik.

c. Rantai makanan dan  jaring-jaring makanan

Dalam suatu ekosistem, rantai-rantai makanan saling bertalian

membentuk jaring-jaring makanan. Tanah banyak dihuni oleh

mikroorganisme. Dalam tanah juga trdapat jaring- jaring makanan yang

kompleks. Berikut adalah contoh jaring-jaring makanan yang ada di tanah 4. Bentuk interaksi komponen biotik a. Neutralisme Populasi dalam ekosistem tidak te rpengaruh dalam asosiasi dengan yang lain.

b. Persaingan yang saling menghalang-halangi. Suatu interaksi dalam suatu ekosistem, dimana antarpopulasi aktif saling menghalang-halangi. c. Persaingan penggunaan

sumber daya

Dalam suatu ekosistem, tiap populasi mempunyai pengaruh merugikan pada populasi lain dalam perjuangannya

memperoleh sumber  yang persediannya dalam

(18)

kekurangan. d. Amensalisme

Keadaan dimana satu populasi di ekosistem dihalang-halangi,

sedangkan populasi lainnya tidak terpengaruh.

e. Pemangsaan

Yaitu hubungan antar  organisme dimana hewan memakan hewan lain. Hewan yang memakan hewan lain disebut sebagai

pemangsa/predator  (merupa kan hewan pemakan

daging/karnivora),

sedangkan hewan yang dimakan disebut sebagai mangsa. Seekor predator  memangsa hewan lain setelah menangkap atau membunuhnya.

f. Mutual isme

Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan yang erat antara 2 jenis makhluk hidup dimana masing-masing individu menerima manfaat dari pasangannya. Contoh hubungan ini adalah kehidupan bersama antara bakteri penambat Nitrogen (Rhizobium) dengan tumbuhan Leguminoceae.

g. Parasitisme

Yaitu hubungan antar  organisme dimana organisme yang berperan sebagai parasit mendapat manfaat sedangkan inangnya mendapat kerugian. Parasit dapat bersifat di dalam (endoparasit) atau di luar (ektoparasit). Makhluk hidup ada yang bersifat parasit sejati, yaitu makhluk hidup yang sepenuhnya bergantung pada inangnya, sedangkan yang tidak bergantung sepenuhnya disebut dengan semiparasit.

Contoh hubungan semi parasi t adalah hubungan antara benalu dengan pohon inangnya, baik pohon liar maupun ta naman b udidaya, seperti coklat. Kebanyakan tumbuhan yang bersifat setengah parasit mempunyai akar  yang tidak normal, tetapi beberapa Loranthaceae, seperti Phthirusa dan

(19)

Dendropemon

mempunyai akar yang mampu menembus tubuh inangnya (haustorium). Organisme parasit sejati disebut juga parasit sempurna atau parasit mutlak. h. Komensalisme Yaitu hubungan antarorganisme dimana organisme satu mendapat manfaat sedangkan organisme lain tidak mendapat manfaat, tetapi juga tidak dirugikan. Contoh hubungan ini adalah antar ikan remora dengan ikan hiu. Ikan remora mendapat manfaat yaitu perlindungan dan sisa makanan, sedangkan ikan hiu tidak mendapatkan

keuntungan dan kerugian.

i. Protokooperasi Hubungan

antarorgani sme ini adalah hubungan dimana organisme satu memperoleh keuntungan dengan adanya asosiasi itu, tetapi hubungan itu tidak merupakan suatu keharusan. Sebagai contoh hubungan kerbau dengan burung bangau 5. Peran komponen biotik

dan abiotik dalam kehidupan.

Komponen biotik mempunyai peran masing-masing dalam kehidupan. Tumbuhan s ebagai produsen, berperan menyediakan energi bagi organisme lain lewat kemampuannya

berfotosintesis,

mengubah komponen anorganik yaitu karbon dioksida dan air dengan energi dari cahaya matahari menjadi komponen organik yaitu karbohidrat. Peran umum

hewan sebagai

organisme heterotrofik, berperan sebagai

konsumen yang

memperoleh energi dari organisme lain. Organisme ini menempati berbagai tingkatan trofik dalam rantai makanan. Peran yang penting juga

dimainkan oleh mikroba, yaitu jamur dan bakteri yang menguraikan bahan

(20)

organik dari makhluk hidup yang telah mati menjadi komponen anorganik yang akan digunakan kembali oleh tumbuhan dan menjamin kelangsungan siklus kehidupan

……….. 2008 Mengetahui

KepalaSekolah GuruMataPelajaran

(21)

REKAYASA PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : XII/1

Materi Pokok : Ekosistem

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan

Pertemuan : 1

I. Standar Kompetensi : Mengidentifikasi komponen ekosistem. II. Kompetensi Dasar :

1. Mendeskripsikan komponen ekosistem 2. Menjelaskan interaksi komponen ekosistem

3. Menjelaskan rantai makanan dan jaring-jaring makanan 4. Menyebutkan bentuk interaksi antarkomponen biotik 5. Menyebutkan peran komponen biotik dan abiotik III. Materi Pembelajaran :

1. Ekosistem

Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut dengan ekosistem. Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dengan kata lain, ekosistem didefinisikan sebagai interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya atau merupakan suatu komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan tak hidupnya.

Satuan terkecil makhluk hidup yang menyusun ekosistem adalah individu. Contoh individu adalah seekor  kambing, seekor semut, seekor belalang, dan lain-lain. Individu-individu yang sejenis akan berkelompok membentuk suatu populasi. Beberapa populasi akan bergabung membentuk komunitas. Komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik akan membentuk ekosistem.

Berdasarkan terjadinya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terjadi dengan sendirinya oleh alam, tanpa campur tangan manusia. Sedangkan, ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Contoh suatu ekosistem alami adalah hutan. Hutan dibedakan antara lain berdasarkan iklim yang melingkupi dan jenis tumbuhan yang mendominasi. Salah satu contohnya adalah hutan hujan tropis. Contoh ekosistem buatan adalah akuarium, dibuat dengan tujuan untuk estetika; waduk yang dibuat dengan tujuan untuk menampung air dan irigasi, dan sebagainya.

Pada suatu ekosistem, dapat diduga interaksi yang terjadi antara faktor biotik dan abiotik berdasarkan komponen penyusunnya. Sebagai contoh, pada suatu ekosistem hutan terdapat beberapa populasi yang menghuni hutan, yaitu populasi rumput, burung, serangga, kupu-kupu, katak, dan ular. Selain organisme hidup, sudah tentu terdapat faktor  abiotik yang menyusun hutan, antara lain adalah udara, air, cahaya matahari, dan tanah. Interaksi yang terjadi antara lain serangga makan rumput, ular memangsa katak, burung memangsa serangga, dan masih banyak interkasi yang terjadi antarmakhluk hidup. Selain interaksi yang terjadi antarmakhluk hidup, makhluk hidup berinteraksi dengan komponen abiotik, misal semua makhluk hidup mengambil o ksigen untuk bernapas. Dalam kondisi yang ekstrem, misal kekeringan, antarmakhluk hidup akan terjadi persaingan memperebutkan air. Interaksi yang terjadi berguna untuk menjaga kelangsungan suatu ekosistem.

Contoh ekosistem akuatik adalah kolam, ekosistem ini terdiri dari beberapa satuan dasar, yaitu: a. Senyawa-senyawa abiotik

 Adalah senyawa-senyawa penyusun ekosistem, seperti air, karbon dioksida, oksigen, kalsium, dan nitrogen. b. Organisme-organisme produsen

Dalam suatu kolam terdapat dua produsen utama, yaitu

- tumbuhan berakar dan tumbuhan terapung yang berukuran besar 

- tumbuhan terapung kecil, terdiri dari ganggang dan fitoplankton (phyto=tumbuhan , plankton=terapung)

Organisme-organisme produsen ini tersebar di badan kolam yang tertembus cahaya, karena sifatnya yang fotosintetik. Pada ekosistem perairan fitoplankton adalah produsen utama dalam ekosistem, walaupun dalam jumlah kecil kehadirannya tidak teramati. Dalam jumlah besar, kehadirannya teramati dari warna air kolam, yaitu hijau.

c. Organisme-organisme kunsumen

Terdiri dari zooplankton, bentos, larva serangga, dan ikan. Zooplankton dan bentos (hewan yang melekat di dasar  kolam) adalah konsumen , yaitu langsung memakan produsen (fitoplankton). Konsumen sekunder adalah serangga pemangsa dan ikan. Ikan karnivora memakan konsumen pertama atau konsumen kedua, sehingga dapat menjadikannya konsumen tersier.

d. Organisme-organisme saprofitik

Organisme-organisme pengurai ini terdiri dari bakteri air, cendawan, dan flagelata. Mereka banyak berada di lapisan antara lumpur dan air di dasar kolam dimana terkumpul binatang-binatang dan organisme mati. Beberapa bakteri dan cendawan bersifat patogen karena menyebabkan penyakin pada organisme-organisme. Tetapi, sebagian besar  bakteri hanya menyerang setelah organisme tersebut mati. Pada temperatur yang menguntungkan, proses pembusukan berlangsung sangat cepat, organisme mati segera terurai dan hasilnya akan dilepas dan digunakan kembali oleh produsen.

Kolam dibagi dalam dua lapisan, yaitu daerah “penghasil” yang berada di atas dan daerah “pembusukan bahan makanan” yang berada di bawah.

(22)

Secara garis besar, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Contoh ekosistem daratan adalah ekosistem hutan, contoh ekosistem akuatik adalah ekosistem rawa dan ekosistem laut. Ekosistem perairan dibedakan menjadi 2, yaitu perairan mengalir (lotik) dan perairan tergenang (lentik). Contoh ekosistem perairan lotik adalah ekosistem sungai dan contoh ekosistem perairan lentik adalah ekosi stem danau.

Ukuran ekosistem beragam dari yang kecil sampai yang besar. Contoh suatu ekosistem adalah hutan, kolam, danau, bahkan kultur laboratorium pun dapat disebut sebagai ekosistem (mikroekosistem).

Selama komponen-komponen pokok ada dan bekerja bersama untuk mencapai semacam kemapanan, bahkan seandainya untuk waktu yang sangat singkat, kesatuannya dapat dianggap sebagai suatu ekosistem. Seluruh ekosistem di dunia dengan lapisan atmosfer yang mengelilinginya disebut dengan biosfer.

Ekosistem tidak bersifat statis tetapi bersifat dinamis atau lentur, artinya ekosistem selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi pada ekosistem dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam misalnya banjir dan badai. Sebenarnya, faktor manusia hanyalah salah satu spesies yang mempengaruhi ekosistem. Tetapi, manusia membawa pengaruh yang sangat besar pada ekosistem. Kegiatan manusia yang mempengaruhi ekosistem, diantaranya adalah

- Penebangan pohon - Pertanian

- Kegiatan lain-lain

Ekosistem mempunyai beberapa karakteristik mendasar. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut. a. Ekosistem mempunyai struktur hidup dan tak hidup

b. Dalam ekosistem terdapat dua proses, yaitu daur kimia dan aliran energi

c. Pada suatu waktu ekosistem mengalami perubahan dan akan berkembang melalui proses yang disebut suksesi. 2. Komponen-komponen ekosistem

a. Komponen biotik

Komponen biotik penyusun ekosistem yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme mikroskopis. Komponen biotik atau makhluk hidup memiliki ciri dapat berkembang biak.

Komponen biotik suatu ekosistem biasanya terdiri atas: 3) Organisme autotrofik (memberi makan sendiri) 4) Organisme heterotrofik (memakan yang lainnya)

Organisme heterotrofik adalah organisme yang berperan sebagai konsumen. Organisme heterotrofik terdiri atas 2 kelompok organisme, yaitu:

a) Fagotrof   b) Saprotrof  

b. Komponen abiotik

Komponen abiotik penyusun ekosistem adalah komponen tak hidup. Komponen abiotik yang utama meliputi suhu, cahaya, air, angin, serta batu dan tanah.

IV. Strategi Pembelajaran :

Kegiatan Waktu Aspek Life Skill yang Dikembangkan

I. Pendahuluan

Motivasi : Pentingnya mempelajari masalah-masalah mengidentifikasi komponen ekosistem.

Prasyarat : Siswa telah mempelajari materi kelas XI

II. Kegiatan Inti

Guru : - Memberikan informasi dan me-nyampaikan penjelasan tentang ekosistem dan komponen-komponen ekosistem.

- Menjawab pertanyaan siswa dan pemberian tugas

Siswa : - Menyimak apa yang diterangkan guru dengan baik - Menanyakan hal-hal yang

belum jelas dan menyampaikan pendapat tentang materi yang diberikan guru.

III. Penutup

- Membuat rangkuman

- Uji kompetensi dan ulangan harian I

30’

320’

100’

Personal dan akademik

Personal dan akademik

Personal dan akademik V. Media Pembelajaran :

VI. Penilaian :

 A. Jenis tagihan : Kuis

B. Tindak lanjut : - Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

(23)

- Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%

VII. Sumber Bacaan : - Buku paket IPA kelas XII - Buku-buku lain yang relevan

……….. 2008 Mengetahui

KepalaSekolah GuruMataPelajaran

(24)

REKAYASA PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : XII/1

Materi Pokok : Interaksi komponen ekosistem

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan Kegiatan Belajar ke : 2

I. Standar Kompeten si : Mengidenti fi kasi komp onen eko si stem. II. Kompetensi Dasar :

1. Mendeskripsikan komponen ekosistem 2. Menjelaskan interaksi komponen ekosistem

3. Menjelaskan rantai makanan dan jaring-jaring makanan 4. Menyebutkan bentuk interaksi antarkomponen biotik 5. Menyebutkan peran komponen biotik dan abiotik III. Materi Pembelajaran :

1. Interaksi komponen-komponen ekosistem b. Pengaruh lingkungan abiotik pada organisme

Untuk mendapatkan energi dan materi demi kelangsungan hidupnya, makhluk hidup bergantung pada komponen abiotik. Organisme produsen memerlukan energi cahaya, oksigen,

karbon dioksida, air, dan garam-garam yang semuanya merupakan komponen lingkungan abiotik.

Dari produsen (organisme autotrof) materi dan energi diteruskan kepada organisme hetrotrof, mulai dari konsumen tingkat I dan seterusnya hingga sampai ke organisme pengurai yang pada akhirnya, materi dan energi akan kembali lagi ke lingkungan abiotik. Hal ini menunjukkan antara makhluk hidup dan lingkungan abiotiknya merupakan suatu sistem. Materi dan energi yang berasal dari lingkungan abiotik akan kembali ke lingkungan abiotik lagi. Pada ekosistem daratan, khususnya dalam komunitas tanah terdapat berbagai makhluk hidup yang memperoleh makanan dari tumbuhan mati dan bangkai hewan. Makhluk hidup tersebut antara lain burung bangkai, cacing, bakteri, dan  jamur. Di dalam tanah terdapat berbagai macam bakteri dan jamur yang sangat berperan dalam pendauran hara

anorganik dalam alam. Dalam proses penguraian bahan dari tumbuhan dan hewan yang mati, bakteri dan jamur  dibantu oleh enzim. Apabila organisme-reganisme ini tidak ada maka dapat dibayangkan, yang terjadi adalah penumpukan bahan organik selama bertahun-tahun yang menyebabkan bahan mineral terperangkap sehingga bahan mineral penting dalam tanah akan habis. Akibat selanjutnya adalah tumbuhan tidak mampu memperoleh mineral yang dibutuhkan dan tidak mampu menghasilkan protoplasma baru lagi. Hal ini secara otomatis akan berpengaruh pada makhluk hidup yang lain.

Dari proses penguraian, organisme pengurai memperoleh makanan dan mengembalikan unsur-unsur penting dalam tanah dan air yang akan diserap oleh tumbuhan. Dengan demikian, kegiatan organisme pengurai ini mengakhiri suatu rantai makanan dan menyiapkan keadaan untuk dimulainya rantai yang lain.

Di daerah tropika, suhu dan kelembaban yang tinggi mempercepat kegiatan organisme pengurai dalam menghancurkan bahan organik sehingga bahan tersebut tidak banyak tertumpuk. Perpindahan materi dan energi dalam ekosistem dijelaskan dalam gambar berikut

c. Pengaruh organisme pada lingkungan abiotik

d. Saling mempengaruhi antara organisme dan faktor abiotik. d. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan

Dalam suatu ekosistem, rantai-rantai makanan saling bertalian membentuk jaring-jaring makanan.

Tanah banyak dihuni oleh mikroorganisme. Dalam tanah juga trdapat jaring-jaring makanan yang kompleks. Berikut adalah contoh jaring-jaring makanan yang ada di tanah

IV. Strategi Pembelajaran :

Kegiatan Waktu Aspek Life Skill yang Dikembangkan

I. Pendahuluan

Motivasi : Pentingnya mempelajari masalah-masalah interaksi komponen ekosistem

Prasyarat : Siswa telah mempelajari materi komponen penyusun ekosistem II. Kegiatan Inti

Guru : - Memberikan informasi dan me-nyampaikan penjelasan tentang pengeruh lingkungan pada organisme, rantai makanan dan  jarring-jaring makanan.

- Menjawab pertanyaan siswa dan pemberian tugas

Siswa : - Menyimak apa yang diterangkan guru dengan baik - Menanyakan hal-hal yang

30’

320’

Personal dan akademik

(25)

belum jelas dan menyampaikan pendapat tentang materi yang diberikan guru.

III. Penutup

- Membuat rangkuman

- Uji kompetensi dan ulangan harian I

100’ Personal dan akademik

V. Media Pembelajaran :

VI. Penilaian :

 A. Jenis tagihan : Kuis

B. Tindak lanjut : - Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65% - Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari

65%

VII. Sumber Bacaan : - Buku paket IPA kelas XII - Buku-buku lain yang relevan

……….. 2008 Mengetahui

KepalaSekolah GuruMataPelajaran

(26)

REKAYASA PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : XII/1

Materi Pokok : Peran kompone biotik dan abiotik terhadap lingkungan Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan

Kegiatan Belajar ke : 3

I. Standar Kompetensi : Mengidentifikasi komponen ekosistem. II. Kompetensi Dasar :

1. Mendeskripsikan komponen ekosistem 2. Menjelaskan interaksi komponen ekosistem

3. Menjelaskan rantai makanan dan jaring-jaring makanan 4. Menyebutkan bentuk interaksi antarkomponen biotik 5. Menyebutkan peran komponen biotik dan abiotik III. Materi Pembelajaran :

1. Bentuk interaksi komponen biotik a. Neutralisme

Populasi dalam ekosistem tidak terpengaruh dalam asosiasi dengan yang lain. b. Persaingan yang saling menghalang-halangi.

Suatu interaksi dalam suatu ekosistem, dimana antarpopulasi aktif saling menghalang-halangi. c. Persaingan penggunaan sumber daya

Dalam suatu ekosistem, tiap populasi mempunyai pengaruh merugikan pada populasi lain dalam perjuangannya memperoleh sumber yang persediannya dalam kekurangan.

d. Amensalisme

Keadaan dimana satu populasi di ekosistem dihalang-halangi, sedangkan populasi lainnya tidak terpengaruh. e. Pemangsaan

Yaitu hubungan antar organisme dimana hewan memakan hewan lain. Hewan yang memakan hewan lain disebut sebagai pemangsa/predator (merupakan hewan pemakan daging/karnivora), sedangkan hewan yang dimakan disebut sebagai mangsa. Seekor predator memangsa hewan l ain setelah menangkap atau membunuhnya. f. Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan yang erat antara 2 jenis makhluk hidup dimana masing-masing individu menerima manfaat dari pasangannya. Contoh hubungan ini adalah kehidupan bersama antara bakteri penambat Nitrogen (Rhizobium) dengan tumbuhan Leguminoceae.

g. Parasitisme

Yaitu hubungan antar organisme dimana organisme yang berperan sebagai parasit mendapat manfaat sedangkan inangnya mendapat kerugian. Parasit dapat bersifat di dalam (endoparasit) atau di luar (ektoparasit). Makhluk hidup ada yang bersifat parasit sejati, yaitu makhluk hidup yang sepenuhnya bergantung pada inangnya, sedangkan yang tidak bergantung sepenuhnya disebut dengan semiparasit.

Contoh hubungan semiparasit adalah hubungan antara benalu dengan pohon inangnya, baik pohon liar maupun tanaman budidaya, seperti coklat. Kebanyakan tumbuhan yang bersifat setengah parasit mempunyai akar yang tidak normal, tetapi beberapa Loranthaceae, seperti Phthirusa danDendropemonmempunyai akar yang mampu menembus tubuh inangnya (haustorium). Organisme parasit sejati disebut juga parasit sempurna atau parasit mutlak.

h. Komensal isme

Yaitu hubungan antarorganisme dimana organisme satu mendapat manfaat sedangkan organisme lain tidak mendapat manfaat, tetapi juga tidak dirugikan. Contoh hubungan ini adalah antar ikan remora dengan ikan hiu. Ikan remora mendapat manfaat yaitu perlindungan dan sisa makanan, sedangkan ikan hiu tidak mendapatkan keuntungan dan kerugian.

i. Protokooperasi

Hubungan antarorganisme ini adalah hubungan dimana organisme satu memperoleh keuntungan dengan adanya asosiasi itu, tetapi hubungan itu tidak merupakan suatu keharusan. Sebagai contoh hubungan kerbau dengan burung bangau

2. Peran komponen biotik dan abiotik dalam kehidupan.

Komponen biotik mempunyai peran masing-masing dalam kehidupan. Tumbuhan sebagai produsen, berperan menyediakan energi bagi organisme lain lewat kemampuannya berfotosintesis, mengubah komponen anorganik yaitu karbon dioksida dan air dengan energi dari cahaya matahari menjadi komponen organik yaitu karbohidrat. Peran umum hewan sebagai organisme heterotrofik, berperan sebagai konsumen yang memperoleh energi dari organisme lain. Organisme ini menempati berbagai tingkatan trofik dalam rantai makanan.

Peran yang penting juga dimainkan oleh mikroba, yaitu jamur dan bakteri yang menguraikan bahan organik dari makhluk hidup yang telah mati menjadi komponen anorganik yang akan digunakan kembali oleh tumbuhan dan menjamin kelangsungan siklus kehidupan.

(27)

IV. Strategi Pembelajaran :

Kegiatan Waktu Aspek Life Skill yang Dikembangkan

I. Pendahuluan

Motivasi : Pentingnya mempelajari masalah-interaksi dan peran komponen abiotik dan biotic terhadap lingkungan

Prasyarat : Siswa telah mempelajari materi kelas interaksi komponen dalam ekosistem

II. Kegiatan Inti

Guru : - Memberikan informasi dan me-nyampaikan penjelasan tentang interaksi komponen biotic dan abiotik terhadap linghkungan. - Menjawab pertanyaan siswa

dan pemberian tugas

Siswa : - Menyimak apa yang diterangkan guru dengan baik - Menanyakan hal-hal yang

belum jelas dan menyampaikan pendapat tentang materi yang diberikan guru.

III. Penutup

- Membuat rangkuman

- Uji kompetensi dan ulangan harian I

30’

320’

200’

Personal dan akademik

Personal dan akademik

Personal dan akademik

V. Media Pembelajaran :

VI. Penilaian :

 A. Jenis tagihan : Kuis

B. Tindak lanjut : - Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih

- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65% - Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari

65%

VII. Sumber Bacaan : - Buku paket IPA kelas XII - Buku-buku lain yang relevan

……….. 2008 Mengetahui

KepalaSekolah GuruMataPelajaran

Referensi

Dokumen terkait

untuk menghasilkan nilai fitness yang tinggi, terbukti dalam penelitian ini, nilai fitness yang tertinggi berada pada jumlah populasi pada titik 800, namun seperti

a. Mengetahui perbedaan sifat-sifat senyawa aldehid dan keton. b. Mengetahui jenis-jenis pereaksi yang membedakan senyawa aldehid dan

Belt conveyor dapat digunakan untuk memindahkan bahan baik muatan curah (bulk load) maupun muatan satuan (unit load) dalam ukuran/dimensi yang tidak terlalu besar.. Umumnya

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak jaloh (Salix tetrasperma Roxb) pada ayam pedaging yang diberi cekaman panas pada suhu 33 ± 1 o C selama 4 jam

B1'5 Pelayan Pelayanan an Prima Prima melaks melaksanakan anakan pem!in pem!inaan aan kepada kepada aparat aparat B1'. B1'+ + Pem Pem!i !inaa naan n Apa Apara rat t

(arutan parenteral volume besar digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk pasien (arutan parenteral volume besar digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk pasien yang akan memasuki

Sangat Tidak Selamat 5 Individu merasakan dirinya amat terancam atau terdedah kepada bahaya dan kemalangan yang boleh memudaratkan / mendatangkan kecederaan yang serius (koma