• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dengan Perilaku Agresif Remaja Kelas XI di SMA Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2011 / 2012 T1 132008044 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dengan Perilaku Agresif Remaja Kelas XI di SMA Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2011 / 2012 T1 132008044 BAB IV"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

44 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Deskripsi Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Salatiga yang

tepatnya berada di Jln Tegal Rejo Raya No 79.Lokasi sekolah SMA

N 2 Salatiga berada di lingkungan yang cukup tenang karena jauh

dari keramaian sehingga sekolah ini cukup nyaman untuk proses

belajar dan sekolah ini juga mempunyai area lahan yang cukup luas.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa

kelas XI. Kelas yang dipakai dalam penelitian adalah kelas XI

1PA.1, XI IPA.2, XI IPA3, XI IPS.1, XI IPS 2, XI IPS 3, XI IPS.4,

XI Bahasa 1 dan kelas XI Bahasa 2. Subyek dalam dalam penelitian

ini siswa kelas XI IPA.1, XI IPA.3, XI IPS.1, XI IPS.4 dan kelas XI

Bahasa 2 SMA N 2 Salatiga Berdasarkan data secara keseluruhan,

jumlah siswa yang telah menigisi angket dengan lengkap sebanyak

(2)

45

Data siswa kelas XI yang menjadi subyek penelitian dapat

[image:2.595.101.518.183.623.2]

dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.1.

Kelas Jenis

Kelamin Frekuensi Presentase

Total

Laki-laki Perempuan

IPA.I Laki-laki 13 37.1 13 20

Perempuan 20 57.1

IPA.3 Laki-laki 9 25.7 9 23

Perempuan 23 65.7

IPS.1 Laki-laki 20 57.1 20 11

Perempuan 11 31.4

IPS.4 Laki-laki 18 51.4 18 11

Perempuan 11 31.4

BHS.2 Laki-laki 12 34.3 12 18

Perempuan 18 51.4

Total 155 72 83

4.2Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada pertengahan Maret setelah

penulis melakukan uji validitas di kelas XI IPS 3. Pembagian

angket dibantu oleh Waka Kurikulum. Tapi karena ada pelaksanaan

UAS dan UAN untuk kelas XII, sehingga ada sedikit kendala dalam

pembagian angket. Kemudian pada tanggal 16 April 2012 – 1 Mei

2012 Waka Kurikulum menyerahkan pembagian angket kepada

guru BK sehingga peneliti menyebarkan angket lagi sebanyak 175.

Dari 175 angket yang dibagikan, ada sebanyak 155 angket

yang kembali. Hal ini dikarenakan ada siswa yang tidak masuk

kelas pada saat pengumpulan data. Dari 155 angket yang kembali

(3)

46

peneliti memberi skor pada setiap angket yang terkumpul untuk di

selanjutnya di uji analisis.

4.3 AnalisisHasil Penelitian

Dalam analisis hasil penelitian ini ada dua variabel yaitu skala

perhatian orang tua dan perilaku agresif pada remaja.

[image:3.595.101.505.234.587.2]

4.3.1 Deskripsi Perhatian Orang Tua Tabel 4.2.

Perhatian Orang Tua

NTILES of PRHATIAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Rendah 39 25.2 25.2 25.2

Rendah 42 27.1 27.1 52.3

Sedang 36 23.2 23.2 75.5

Tinggi 38 24.5 24.5 100.0

Total 155 100.0 100.0

Dari Tabel di atas terlihat bahwa perhatian orang tua yang diberikan

kepada putra putrinya hampir merata, yang termasuk dalam kategori sangat

kurang perhatian ada sebanyak 39 siswa (25,2 %), dan sebanyak 42 siswa

(27,1%) masuk dalam kategori siswa yang memiliki perhatian orang tua dengan

kategori rendah. Sedangkan untuk perhatian orang tua yang termasuk kategori

sedang ada sebanyak 36 siswa (23,2 %) dan 38 siswa (24,5 %) yang termasuk

(4)

47

Kenyataan ini menunjukkan bahwa perhatian orang tua untuk

kelasXI IPA.1, IPA.3, IPS.1, IPS.4 dan kelas Bahasa 2 SMA N 2

Salatiga yang tergolong dalam kategori rendah memiliki frekuensi

yang paling besar.

[image:4.595.97.522.208.686.2]

4.3.2 Deskripsi Perilaku Agresif Remaja Tabel. 4.3. Perilaku Agresif NTILES of AGRESIF

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Rendah 36 23.2 23.2 23.2

Rendah 36 23.2 23.2 46.5

Sedang 45 29.0 29.0 75.5

Tinggi 38 24.5 24.5 100.0

Total 155 100.0 100.0

Dari Tabel di atas terlihat bahwa perilaku agresif remaja

kelas XI SMA N 2 Salatiga bervariasi. Sebanyak 36 siswa (23,2 %)

yang termasuk dalam kategori berperilaku agresif sangat rendah, 36

siswa (23,2 %) yang termasuk dalam kategori rendah,45 siswa(29,0

%) yang termasuk dalamkategori sedang dan 38 siswa (24,5 %)

yang termasuk dalam kategori tinggi.

Halini menunjukkan bahwa perilaku agresif untuk siswa

(5)

48

Salatiga yang tergolong dalam kategori sedang memiliki frekuensi

yang paling besar.

4.4Analisis Korelasi

Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis

korelasi Kendall Tau b. Adapun hasil analisis dapat dikaji dari Tabel 4.3.

[image:5.595.101.512.243.613.2]

berikut:

Tabel. 4.4.

Hasil Analisis Korelasi Kendall

Correlations

PRHATIAN AGRESIF

Kendall's tau_b PRHATIAN Correlation Coefficient 1.000 -.467**

Sig. (2-tailed) . .000

N 155 155

AGRESIF Correlation Coefficient -.467** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 155 155

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis di atas, dari 155 siswa menghasilkan p:

0,000 yang artinya sangat signifikan dengan r: -0,467** pada kategori

sedang dengan tingkat kepercayaan 99% dan tingkat kesalahan 1%. Hal ini

menunjukkan ada korelasi negatif yang sangat signifikan antara perhatian

(6)

49

Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan yang

negatifyang signifikan antara perhatian orang tua dengan perilaku agresif

remaja pada siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga.” yang diajukan peneliti

dinyatakan diterima. Semakin tinggi perhatian orang tua maka semakin

rendah perilaku agresif pada remaja.

4.5. Pembahasan

Terkait dengan hasil yang telah didapat oleh peneliti, hubungan

antara perhatian orang tua dengan perilaku agresif pada remaja

menunjukkan koefisien korelasi sebesar r = - 0,467 dengan p<0,01. Hal ini

menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat signifikan dengan

korelasi hubungan sedang.

Korelasi tersebut menunjukkan hasil bahwa bila anak memiliki

perhatian dari orang tua yang cukup tinggi maka anak akan memiliki

kecenderungan untuk berperilaku agresif rendah. Sedangkan jika anak

memiliki perhatian dari orang tua yang cukup rendah, maka anak akan

memiliki kecenderungan untuk berperilaku agresif tinggi.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kartini

Kartono (1992) yang menyatakan bahwa anak yang kurang mendapatkan

perhatian dari orang tua akan melakukan tindakan agresif untuk menarik

perhatian orang tua. Hal senada juga dikemukan oleh Willis (dalam Ester,

2006) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku agresif adalah

(7)

50

Pendapat ini juga dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan oleh

Ester(2006) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang negatif yang

signifikan antara perhatian orang tua dengan perilaku agresif remaja.Untuk

dapat melihat lebih jelas hubungan antara perhatian orang tua dengan

perilaku agresif pada remaja dapat dijelaskan dalam hubungan aspek-aspek

perhatian orang tua terhadap perilaku agresif (Kartono dalam Mugiyati,

2003).

Aspek yang pertama yaitu memantau kegiatan anak, hal ini

mengungkapkan bahwa perlu adanya pemantauan orang tua terhadap

perilaku agresif anak di dalam maupun di luar rumah untuk mengurangi

kecenderungan perilaku agresif pada anak. Karena jika orang tua

mengetahui apa saja yang anak lakukan baik di dalam maupun diluar rumah,

maka orang tua dapat mengarahkan tingkah laku anak tersebut, bila anak

berperilaku negatif menyimpang dan tanpa ada pantauan dari orang tua

maka perilaku negatif itu akan semakin berlanjut (Mugiyati, 2003).

Aspek yang kedua membangkitkan semangat belajar. Dengan

adanya motivasi dari orang tua terhadap anaknya untuk menjalankan

tugasnya sebagai siswa yaitu belajar dan mencapai prestasi yang tinggi maka

anak akan semangat pula belajar dan kosentrasi untuk mencapainya,

sehingga anak tidak akan memperhatikan pengaruh di luar dirinya atau

lingkungan yang dapat menghambat prestasinya seperti pergaulan antar

teman sepermainan yang mungkin dapat menimbulkan perilaku-perilaku

(8)

51

Aspek yang ketiga adalah pemenuhan kebutuhan. Pada aspek

kebutuhan ini, merupakan pemenuhan kebutuhan orang tua kepada anak

baik secara material maupun psikologis. Jika aspek ini tidak terpenuhi maka

yang terjadi adalah anak akan mencari pemenuhan kebutuhan ini di luar

orang tua bahkan di luar lingkungan keluarga, dan yang ditemukannya

adalah lingkungan masyarakat yang kurang sehat yang dapat membentuk

suatu karakter sikap yang baru di luar norma atau aturan yang ada sehingga

memungkinkan anak untuk cenderung berperilaku agresif (Mugiyati, 2003).

Aspek keempat yaitu dorongan kepada anak untuk memenuhi

peraturan mngungkap bahwa jika orang tua kurang menekan aturan-aturan

pada anak, maka anak akan berperilaku sekehendak hatinya sendiri. Karena

anak remaja yang sedang mengalami pergolakan di dalam hatinya, biasanya

mudah timbul emosi akan hal-hal yang tidak berkenan di hati dan cenderung

ingin melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukannya, maka sebaiknya

orang tua lebih sabar dalam mengarahkan anak-anaknya untuk tidak

melanggar aturan-aturan yang ada sehingga anak tidak berperilaku agresif

(Mugiyati, 2003).

Sedangkan pada aspek yang kelima yaitu memahami dan mengajak

berkomunikasi, hal ini sangat penting karena hanya dengan memahami dan

mengajak anak untuk berkomunikasi akan terjalin keakraban. Jika kurang

adanya komunikasi antara orang tua dan anak, maka orang tua tidak akan

tahu dan tidak akan dapat memahami yang menjadi keinginan anaknya.

(9)

52

berperilaku agresif pada orang tua, orang lain bahkan pada benda

sekelilingnya (Mugiyati, 2003).

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, penelitian ini membuktikan

bahwa perhatian orang tua dengan segala aspek yang terkandung di

Gambar

Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel. 4.3.
Tabel. 4.4.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Analisis Perkembangan Selisih Hasil Usaha (SHU) Pada PRIMKOP Dharma Putra Balawara Kabupaten Jember tahun 2010-2012, Fransiska Desi Marianingtyas, 080210391014, 2014,

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.. Diperiksa

Jumlah peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran kurang dari 3 (tiga) peserta maka dinyatakan pelelangan gagal. Tindak lanjut dari pelelangan gagal, akan dilakukan Pelelangan

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Diperiksa oleh :

Penelitian menggunakan isolat bakteri Staphylococcus aureus asal susu sapi perah dan susu kambing dari Desa Cijeruk, Bogor.. Penanda DNA (DNA marker ) dan Primer, Media PAD/media

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap prestasi siswa pada materi pokok. kubus dan balok kelas VIII MTs

Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu dari pertama kali dikalahkan sampai menjadi salah satu provinsi dari Khalifah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun, yaitu