• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum PerumahanRakyat UU No 16 Tahun 1985

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum PerumahanRakyat UU No 16 Tahun 1985"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Un da n g Un da n g N o. 1 6 Ta h u n 1 9 8 5

Te n t a n g : Ru m a h Su su n

Oleh : PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A

Nom or : 16 TAHUN 1985 ( 16/ 1985)

Tanggal : 31 DESEMBER 1985 ( JAKARTA)

Sum ber : LN 1985/ 75; TLN NO. 3318

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik I ndonesia,

Menim bang :

a. bahw a unt uk m ew uj udkan kesej aht eraan um um dan peningkat an t araf hidup rakyat , khususnya dalam usaha pem erat aan pem enuhan kebut uhan pokok akan perum ahan sebagaim ana diam anat kan dalam Garis- garis Besar Haluan Negara, diperlukan peningkat an usaha- usaha penyediaan perum ahan yang layak, dengan harga yang dapat dij angkau oleh daya beli rakyat t erut am a golongan m asyarakat yang m em punyai penghasilan rendah;

b. bahw a dalam rangka peningkat an daya guna dan hasil guna t anah

bagi pem bangunan perum ahan dan unt uk lebih m eningkat kan kualit as lingkungan pem ukim an t erut am a di daerah- daerah yang berpenduduk padat t et api hanya t ersedia luas t anah yang t erbat as, dirasakan perlu unt uk m em bangun perum ahan dengan sist em lebih dari sat u lant ai, yang dibagi at as bagian- bagian yang dim iliki bersam a dan sat uan-sat uan yang m asing- m asing dapat dim iliki secar a t erpisah unt uk dihuni, dengan m em perhat ikan fakt or sosial budaya yang hidup dalam m asyarakat ;

c. bahw a dalam rangka peningkat an pem bangunan rum ah susun

sebagaim ana dim aksud dalam huruf a dan huruf b, diperlukan adanya pengat uran dalam bent uk Undang- undang;

Mangingat :

(2)

2. Undang- undang Nom or 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-pokok Agraria ( Lem baran Negara Tahun 1960 Nom or 104, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 2043) ;

3. Undang- undang Nom or 1 Tahun 1964 t ent ang Penet apan Perat uran

Pem erint ah Penggant i Undang- undang Nom or 6 Tahun 1962 t ent ang Pokok- pokok Perum ahan ( Lem baran Negar a Tahun 1962 Nom or 40) m enj adi Undang- undang ( Lem baran Negara Tahun 1964 Nom or 3, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 2611) .

Dengan perset uj uan DEWAN PERWAKI LAN RAKYAT REPUBLI K I NDONESI A

MEMUTUSKAN :

Menet apkan : UNDANG- UNDANG TENTANG RUMAH SUSUN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang- undang ini yang dim aksud dengan :

1. " Rum ah Susun" adalah bangunan gedung bert ingkat yang dibangun dalam suat u lingkungan, yang t erbagi dalam bagian- bagian yang dist rukt urkan secara fungsional dalam arah horizont al m aupun vert ikal dan m erupakan sat uan- sat uan yang m asing- m asing dapat dim iliki dan digunakan secara t erpisah, t erut am a unt uk t em pat hunian, yang dilengkapi dengan bagian- bersam a, benda- ber sam a dan t anah-bersam a.

2. " Sat uan rum ah susun" adalah rum ah susun yang t uj uan perunt ukan ut am anya digunakan secara t erpisah sebagai t em pat hunian, yang m em punyai sarana penghubung ke j alan um um .

(3)

4. " Bagian- bersam a" adalah bagian rum ah susun yang dim iliki secara t idak t erpisah unt uk pem akaian bersam a dalam kesat uan fungsi dengan sat uan- sat uan rum ah susun.

5. " Benda- bersam a" adalah benda yang bukan m erupakan bagian rum ah susun, t et api yang dim iliki bersam a secara t idak t erpisah unt uk pem akaian bersam a.

6. " Tanah- bersam a" adalah sebidang t anah yang digunakan at as dasar hak bersam a secara t idak t erpisah yang di at asnya berdiri rum ah susun dan dit et apkan bat asnya dalam persyarat an izin bangunan.

7. " Hipot ik" adalah hak t anggungan yang pengert iannya sesuai dengan Pasal 1162 Kit ab Undang- undang Hukum Perdat a I ndonesia yang selam a pengat urannya belum dilengkapi dengan Undang- undang sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 51 Undang- undang Nom or 5 Tahun 1960, m enggunakan ket ent uan- ket ent uan t ent ang hipot ik dalam Kit ab Undang- undang Hukum Perdat a I ndonesia sepanj ang belum ada pengat urannya dalam Undang- undang ini.

8. " Fidusia" adalah hak j am inan yang berupa penyerahan hak at as benda berdasarkan kepercayaan yang disepakat i sebagai j am inan bagi pelunasan piut ang kredit ur.

9. " Pem ilik" adalah perseorangan at au, badan hukum yang m em iliki sat uan rum ah susun yang m em enuhi syarat sebagai pem egang hak at as t anah.

10. " Penghuni" adalah perseorangan yang bert em pat t inggal dalam sat uan rum ah susun.

11. " Perhim punan penghuni" adalah perhim punan yang anggot anya t erdiri dari para penghuni.

12. " Badan pengelola" adalah badan yang bert ugas unt uk m engelola rum ah susun.

BAB I I

LANDASAN DAN TUJUAN

(4)

Pem bangunan rum ah susun berlandaskan pada asas kesej aht eraan um ur keadilan dan pem erat aan, sert a keserasian dan keseim bangan dalam perikehidupan.

Pasal 3

Pem bangunan rum ah susun bert uj uan unt uk :

( 1) a. m em enuhi kebut uhan perum ahan yang layak bagi rakyat ,

t erut am a golongan m asyarakat yang berpenghasilan rendah, yang m enj am i kepast ian hukum dalam pem anfaat annya;

b. m eningkat kan daya guna dan hasil guna t anah di daerah

pekot aan dengan m em perhat ikan kelest arian sum ber daya alam dan m encipt akan lingkungan pem ukim an yang lengkap, serasi, dan seim bang

( 2) Mem enuhi kebut uhan unt uk kepent ingan lainnya yang berguna bagi

kehidupan m asyarakat , dengan t et ap m engut am akan ket ent uan ayat ( 1 huruf a) .

BAB I I I

PENGATURAN DAN PEMBI NAAN RUMAH SUSUN

Pasal 4

( 1) Pem erint ah m elakukan pengat uran dan pem binaan rum ah susun.

( 2) Pem erint ah dapat m enyerahkan kepada Pem erint ah Daerah unt uk

m elaksanakan sebagian urusan pengat uran dan pem binaan rum ah susun sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) .

(5)

BAB I V

PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN

Pasal 5

( 1) Rum ah susun dibangun sesuai dengan t ingkat keperluan dan kem am puan m asyarakat t erut am a bagi yang berpenghasilan rendah.

( 2) Pem bangunan rum ah susun dapat diselenggarakan oleh Badan Usaha

Milik Negara at au Daerah, Koperasi, dan Badan Usaha Milik Sw ast a yang bergerak dalam bidang it u, sert a Sw adaya Masyarakat .

Pasal 6

( 1) Pem bangunan rum ah susun harus m em enuhi persyarat an t eknis dan

adm inist rat if.

( 2) Ket ent uan- ket ent uan pokok t ent ang persyarat an t eknis dan adm inist rat if sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.

Pasal 7

( 1) Rum ah susun hanya dapat dibangun di at as t anah hak m ilik, hak guna bangunan, hak pakai at as t anah Negara at au hak pengelolaan sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang berlaku.

( 2) Penyelenggaraan pem bangunan yang m em bangun rum ah susun di

at as t anah yang dikuasai dengan hak pengelolaan, w aj ib m enyelesaikan st at us hak guna bangunan di at as hak pengelolaan t ersebut sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang berlaku sebelum m enj ual sat uan rum ah susun yang bersangkut an.

( 3) Penyelenggaraan pem bangunan w aj ib m em isahkan rum ah susun at as

sat uan dan bagian- bersam a dalam bent uk gam bar dan uraian yang disahkan oleh inst ansi yang berwenang sesuai dengan per at uran perundang- undangan yang berlaku yang m em beri kej elasan at as :

a. bat as sat uan yang dapat dipergunakan- secara t erpisah unt uk

perseorangan;

b. bat as dan uraian at as bagian- bersam a dan benda- bersam a yang

(6)

c. bat as dan uraian t anah- bersam a dan besarnya bagian yang m enj adi haknya m asing- m asing sat uan.

BAB V

PEMI LI KAN SATUAN RUMAH SUSUN

Pasal 8

( 1) Sat uan rum ah susun dim iliki oleh perseorangan at au badan hukum

yang m em enuhi syarat sebagai pem egang hak at as t anah.

( 2) Hak m ilik at as sat uan rum ah susun adalah hak m ilik at as sat uan yang bersifat perseorangan dan t erpisah.

( 3) Hak m ilik at as sat uan rum ah susun sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) m eliput i j uga hak at as bagian- bersam a, benda- bersam a, dan t anah- bersam a, yang sem uanya m erupakan sat u- kesat uan yang t idak t erpisahkan dengan sat uan yang bersangkut an.

( 4) Hak at as bagian- bersam a, benda- ber sam a, dan hak at as t anah bersam a sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 3) didasarkan at as luas at au nilai sat uan rum ah susun yang bersangkut an pada w akt u sat uan t ersebut diperoleh pem iliknya yang pert am a.

Pasal 9

( 1) Sebagai t anda bukt i hak m ilik at as sat uan rum ah susun sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8 dit er bit kan ser t ifikat hak m ilik at as sat uan rum ah susun.

( 2) Sert ifikat hak m ilik at as sat uan rum ah susun sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) t erdir i at as :

a. Salinan Buku Tanah dan Surat Ukur at as Hak Tanah Bersam a

m enurut ket ent uan Perat uran Pem erint ah sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 19 Undang- undang Nom or 5 Tahun 1960;

b. Gam bar denah t ingkat rum ah susun yang bersangkut an, yang

(7)

c. Pert elaan m engenai besarnya bagian hak at as bagian- bersam a, benda- ber sam a dan t anah- bersam a yang bersangkut an;

kesem uanya m erupakan sat u kesat uan yang t idak t erpisahkan.

Pasal 10

( 1) Hak m ilik at as sat uan rum ah susun sebagaim ana dim aksud dalam

Pasal 8 ayat ( 3) dapat beralih dengan cara pew arisan at au dengan cara pem indahan hak sesuai dengan ket ent uan hukum yang berlaku.

( 2) Pem indahan hak sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dilakukan

dengan akt a Pej abat Pem buat Akt a Tanah dan didaft arkan pada Kant or Agraria Kabupat en at au Kot am adya yang bersangkut an m enurut Perat uran Pem erint ah sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 19 Undang-undang Nom or 5 Tahun 1960.

Pasal 11

( 1) Pem erint ah m em berikan kem udahan bagi golongan m asyarakat yang

berpenghasilan rendah unt uk m em peroleh dan m em iliki sat uan rum ah susun.

( 2) Pelaksanaan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.

BAB VI

PEMBEBANAN DENGAN HI POTI K DAN FI DUSI A

Pasal 12

( 1) Rum ah susun berikut t anah t em pat bangunan it u berdiri sert a benda lainnya yang m erupakan at au kesat uan dengan t anah t ersebut dapat dij adikan j am inan hut ang dengan :

a. dibebani hipot ik, j ika t anahnya t anah hak m ilik at au hak guna bangunan;

b. dibebani fidusia, j ika t anahnya t anah hak pakai at as t anah

(8)

( 2) Hipot ik at au fidusia dapat j uga dibebankan at as t anah sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) besert a rum ah susun yang akan dibangun sebagai j am inan pelunasan kredit yang dim aksudkan unt uk m em biayai pelaksanaan pem bangunan rum ah susun yang t elah direncanakan di at as t anah yang bersangkut an dan yang pem berian kredit nya dilakukan secara bert ahap sesuai dengan pelaksanaan pem bangunan rum ah susun t ersebut .

Pasal 13

Dengan t idak m engurangi ket ent uan Pasal 12, hak m ilik at as sat uan rum ah susun sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8 ayat ( 3) dapat dij adikan j am inan hut ang dengan :

a. dibebani hipot ik, j ika t anahnya t anah hak m ilik at au hak guna

bangunan;

b. dibebani fidusia, j ika t anahnya t anah hak pakai at as t anah Negara.

Pasal 14

( 1) Pem berian hipot ik sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 dan Pasal

13 dilakukan dengan akt a Pej abat Pem buat Akt a Tanah dan w aj ib didaft arkan pada Kant or Agraria Kabupat en dan Kot am adya unt uk dicat at pada buku t anah dan sert ifikat hak yang bersangkut an.

( 2) Dalam akt a pem berian hipot ik sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dapat dim uat j anj i- j anj i yang berlaku j uga bagi pihak ket iga.

( 3) Sebagai t anda bukt i adanya hipot ik sebagaim ana dim aksud dalam

Pasal 12 dan Pasal 13, dit er bit kan sert ifikat hipot ik yang t er diri dar i salinan buku t anah hipot ik dan salinan akt a Pej abat Pem buat Akt a Tanah sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) .

( 4) Tanggal buku t anah hipot ik sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 3) adalah t anggal yang dit et apkan t uj uh hari set elah penerim aan secara lengkap surat - surat yang diperlukan bagi pendaft arannya oleh Kant or Agraria Kabupat en at au Kot am adya yang bersangkut an at au j ika hari ket uj uh it u j at uh pada hari libur, m aka buku t anah yang bersangkut an diberi bert anggal hari kerj a berikut nya.

(9)

( 6) Bent uk dan isi akt a Pej abat Pem buat Akt a Tanah, bent uk dan isi buku t anah hipot ik sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) sert a hal- hal lain m engenai pendaft aran hipot ik dan pem berian sert ifikat sebagai t anda bukt i, dit et apkan dan diselenggarakan berdasarkan ket ent uan Perat uran Pem erint ah sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 19 Undang-undang Nom or 5 Tahun 1960.

Pasal 15

( 1) Pem berian fidusia sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13 dilakukan dengan akt a Pej abat Pem buat Akt a Tanah dan w aj ib didaft arkan pada Kant or Agraria Kabupat en at au Kot am adya unt uk dicat at pada buku t anah dan sert ifikat hak yang bersangkut an.

( 2) Bent uk dan isi akt a Pej abat Pem buat Akt a Tanah dan hal- hal lain m engenai pencat at an fidusia sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dit et apkan dan diselenggarakan berdasarkan ket ent uan Perat uran Pem erint ah sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 19 Undang- undang Nom or 5 Tahun 1960.

Pasal 16

( 1) Dalam pem berian hipot ik at au fidusia sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13 dapat diperj anj ikan bahw a pelunasan hut ang yang dij am in dengan hipot ik at au fidusia it u dapat dilakukan dengan cara angsuran sesuai dengan t ahap penj ualan sat uan rum ah susun, yang besarnya sebanding dengan nilai sat uan yang t erj ual.

( 2) Dalam hal dilakukan pelunasan dengan cara sebagaim ana dim aksud

dalam ayat ( 1) , m aka sat uan rum ah susun yang harganya t elah dilunasi t ersebut bebas dari hipot ik at au fidusia yang sem ula m em bebaninya.

Pasal 17

(10)

( 2) Pelaksanaan penj ualan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) , baru dapat dilakukan set elah lew at 1 ( sat u) bulan sej ak diberit ahukan secara t ert ulis kepada pihak- pihak yang berkepent ingan dan dium um kan dalam dua surat kabar yang beredar di daerah yang bersangkut an, dan/ at au m edia m assa cet ak set em pat , t anpa ada pihak yang m enyat akan keberat an.

BAB VI I

PENGHUNI AN DAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN

Pasal 18

( 1) Sat uan rum ah susun yang t elah dibangun baru dapat dij ual unt uk

dihuni set elah m endapat izin kelayakan unt uk dihuni dari Pem erint ah Daerah yang bersangkut an.

( 2) Ket ent uan m engenai izin kelayakan sebagaim ana dim aksud dalam

ayat ( 1) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.

Pasal 19

( 1) Penghuni rum ah susun w aj ib m em bent uk perhim punan penghuni.

( 2) Perhim punan penghuni sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diberi kedudukan sebagai badan hukum berdasarkan Undang- undang ini.

( 3) Perhim punan penghuni sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) berkew aj iban unt uk m engurus kepent ingan bersam a para pem ilik dan penghuni yang bersangkut an dengan pem ilikan dan penghuniannya.

( 4) Perhim punan penghuni dapat m em bent uk at au m enunj uk badan pengelola yang bert ugas unt uk m enyelenggarakan pengelolaan yang m eliput i pengaw asan t erhadap penggunaan bagian- bersam a, benda-bersam a, t anah- benda-bersam a, dan pem eliharaan sert a perbaikannya.

(11)

BAB VI I I PENGAWASAN

Pasal 20

( 1) Pengaw asan t erhadap pelaksanaan ket ent uan Undang- undang ini dilakukan oleh Pem erint ah.

( 2) Tat a cara pelaksanaan pengaw asan sebagaim ana dim aksud dalam

ayat ( 1) diat ur dengan Per at uran Pem erint ah.

BAB I X

KETENTUAN PI DANA

Pasal 21

( 1) Barang siapa dengan sengaj a m elanggar ket ent uan dalam Pasal 6,

Pasal 17 ayat ( 2) dan Pasal 18 ayat ( 1) diancam dengan pidana penj ara selam a- lam anya 10 ( sepuluh) t ahun at au denda set inggi-t ingginya Rp 100.000.000,- ( serainggi-t us j uinggi-t a rupiah) .

( 2) Perbuat an pidana sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) adalah

kej ahat an.

( 3) Barang siapa karena kelalaiannya m enyebabkan pelanggaran at as

ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6, Pasal 17 ayat ( 2) , dan Pasal 18 ayat ( 1) diancam dengan pidana kurungan selam a-lam anya 1 ( sat u) t ahun at au denda set inggi- t ingginya Rp 1.000.000,- ( sat u j ut a rupiah) .

( 4) Perbuat an pidana sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 3) adalah

pelanggaran.

(12)

Selain pidana yang dij at uhkan karena kelalaian sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 21 ayat ( 3) , m aka t erhadap kelalaian t ersebut dibebankan kew aj iban unt uk m em enuhi ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6, Pasal 17 ayat ( 2) , dan Pasal 18 ayat ( 1) .

Pasal 23

Perat uran Pem erint ah yang m engat ur pelaksanaan Undang- undang ini dapat m em uat ancam an pidana kurungan selam a- lam anya 1 ( sat u) t ahun dan/ at au denda set inggi- t ingginya Rp 1.000.000,- ( sat u j ut a r upiah) .

BAB X

KETENTUAN- KETENTUAN LAI N

Pasal 24

( 1) Ket ent uan- ket ent uan dalam Undang- undang ini berlaku dengan penyesuaian m enurut kepent ingannya t erhadap rum ah susun yang dipergunakan unt uk keperluan lain.

( 2) Pelaksanaan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.

BAB XI

KETENTUAN PERALI HAN

Pasal 25

(13)

bert ent angan dengan Undang- undang ini t et ap berlaku selam a belum dit et apkan penggant inya berdasarkan Undang- undang ini.

BAB XI I

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 26

Undang- undang ini m ulai berlaku pada t anggal diundangkan.

Agar set iap orang m enget ahuinya, m em erint ahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penem pat annya dalam Lem baran Negara Republik I ndonesia.

Disahkan di Jakart a

pada t anggal 31 Desem ber 1985 PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A

SOEHARTO

Diundangkan di Jakart a

pada t anggal 31 Desem ber 1985 MENTERI / SEKRETARI S NEGARA REPUBLI K I NDONESI A

SUDHARMONO, S.H.

PENJELASAN ATAS UNDANG- UNDANG REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 16 TAHUN 1985

(14)

I . UMUM

Tuj uan pem bangunan nasional adalah unt uk m ew uj udkan kesej aht eraan lahir dan bat in seluruh rakyat I ndonesia secara adil dan m erat a, sebagai salah sat u usaha unt uk m engisi cit a- cit a perj uangan bangsa I ndonesia bagi t erw uj udnya m asyarakat adil dan m akm ur berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

Salah sat u unsur pokok kesej aht eraan rakyat adalah t erpenuhinya kebut uhan akan perum ahan, yang m erupakan kebut uhan dasar bagi set iap warga negara I ndonesia dan keluarganya sesuai dengan harkat dan m art abat nya sebagai m anusia.

Di sam ping it u, pem bangunan perum ahan m erupakan salah sat u unsur yang pent ing dalam st rat egi pengem bangan w ilayah, yang m enyangkut aspek- aspek yang luas di bidang kependudukan, dan berkait an erat dengan pem bangunan ekonom i dan kehidupan sosial dalam rangka pem ant apan Ket ahanan Nasional. Dari hal- hal t ersebut di at as, j elaslah bahw a perum ahan m erupakan m asalah nasional, yang dam paknya sangat dirasakan di seluruh w ilayah t anah air, t erut am a di daerah pekot aan yang berkem bang pesat .

Oleh karena it u, sebagaim ana diam anat kan dalam Garis- garis Besar Haluan Negara pem bangunan perum ahan unt uk m em enuhi kebut uhan yang t erus m eningkat perlu dit angani secara m endasar, m enyeluruh, t erarah, dan t erpadu, oleh Pem erint ah Pusat dan Pem erint ah Daerah, dengan keikut sert aan secara akt if usaha sw ast a dan sw adaya m asyarakat . Pem bangunan perum ahan yang t elah dirint is sej ak Pelit a I perlu dit ingkat kan dan dikem bangkan, khususnya perum ahan dengan harga yang dapat dij angkau oleh daya beli golongan m asyarakat yang berpenghasilan rendah.

Sehubungan dengan uraian t ersebut di at as, m aka kebij aksanaan um um pem bangunan perum ahan diarahkan unt uk :

a. m em enuhi kebut uhan perum ahan yang layak dalam lingkungan

yang sehat , secara adil dan m erat a, sert a m am pu m encerm inkan kehidupan m asyarakat yang berkepribadian I ndonesia.

b. m ew uj udkan pem ukim an yang serasi dan seim bang, sesuai

dengan pola t at a ruang kot a dan t at a daerah sert a t at a guna t anah yang berdaya guna dan berhasil guna.

(15)

kelem bagaan hukum baru, yang perlu diat ur dengan undang- undang, dengan m em berikan j am inan kepast ian hukum kepada m asyarakat I ndonesia.

Dengan undang- undang ini dicipt akan dasar hukum hak m ilik at as sat uan rum ah susun, yang m eliput i:

a. hak pem ilikan perseorangan at as sat uan- sat uan rum ah susun

yang digunakan secara t erpisah;

b. hak bersam a at as bagian- bagian dari bangunan rum ah susun;

c. hak bersam a at as benda- benda;

d. hak bersam a at as t anah.

yang sem uanya m er upakan sat u kesat uan hak yang secara fungsional t idak t er pisahkan.

Pengat uran dan pem binaan rum ah susun m erupakan t anggung j aw ab dan w ew enang Pem erint ah. Unt uk m encapai daya guna dan hasil guna yang set inggi- t ingginya, sebagian urusan t ersebut dapat diserahkan kepada Pem erint ah Daerah sesuai dengan asas pem erint ahan sebagaim ana dim aksud dalam Undang- undang Nom or 5 Tahun 1974.

Unt uk m enggalakkan usaha pem bangunan rum ah susun dan m em udahkan pihak- pihak yang ingin m em iliki sat uan rum ah susun; Undang-undang ini m engat ur kem ungkinan unt uk m em peroleh kredit konst ruksi dan kredit pem ilikan rum ah dengan m enggunakan lem baga hipot ik at au fidusia.

Khususnya bagi golongan m asyarakat yang berpenghasilan rendah yang ingin m em iliki sat uan rum ah susun, m endapat kan priorit as dan kem udahan- kem udahan baik langsung m aupun t idak langsung agar harganya dapat t erj angkau.

Pem bangunan rum ah susun m em erlukan persyarat an- persyarat an t eknis dan adm inist rat if yang lebih berat . Unt uk m enj am in keselam at an bangunan, keam anan, dan ket ent eram an sert a ket ert iban penghunian, dan keserasian dengan lingkungan sekit arnya, m aka sat uan rum ah susun baru dapat dihuni set elah m endapat izin kelayakan unt uk dihuni dari Pem erint ah Daerah yang bersangkut an m enurut perat uran perundang- undangan yang berlaku. Penghuni sat uan rum ah susun t idak dapat m enghindarkan diri at au m elepaskan kebut uhannya unt uk m enggunakan bagian- bersam a, benda-bersam a, dan t anah- benda-bersam a, karena kesem uanya m erupakan kebut uhan fungsional yang saling m elengkapi.

(16)

lingkungan rum ah susun. Perhim punan penghuni dapat m em bent uk at au m enunj uk badan pengelola yang bert ugas unt uk m enyelenggarakan pengelolaan yang m eliput i pengaw asan t erhadap penggunaan bagian-bersam a, benda- bagian-bersam a, t anah- bagian-bersam a, dan pem eliharaan sert a perbaikannya. Dana yang dipergunakan unt uk m em biayai pengelolaan dan pem eliharaan rum ah susun, diperoleh dari pem ungut an iuran dari para penghuninya.

Pem bangunan rum ah susun dit uj ukan t erut am a unt uk t em pat hunian, khususnya bagi golongan m asyarakat yang berpenghasilan rendah. Nam un dem ikian pem bangunan rum ah susun harus dapat m ew uj udkan pem ukim an yang lengkap dan fungsional, sehingga diperlukan adanya bangunan gedung ber t ingkat lainnya unt uk keperluan bukan hunian yang t erut am a berguna bagi pengem bangan kehidupan m asyarakat ekonom i lem ah. Oleh karena it u dalam pem bangunan rum ah susun yang digunakan bukan unt uk hunian yang fungsinya m em berikan lapangan kehidupan m asyarakat , m isalnya unt uk t em pat usaha, pert okoan, perkant oran, dan sebagainya, ket ent uan-ket ent uan dalam Undang- undang ini diberlakukan dengan penyesuaian m enurut kepent ingannya.

Undang- undang ini m engat ur hal- hal yang bersifat pokok- pokok saj a, sedangkan ket ent uan pelaksanaannya akan diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pem erint ah dan/ at au perat uran perundang- undangan yang lain.

I I . PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Angka 1

Rum ah susun yang dim aksudkan dalam Undang- undang ini, adalah ist ilah yang m em berikan pengert ian hukum bagi bangunan gedung bert ingkat yang senant iasa m engandung sist em pem ilikan perseorangan dan hak bersam a, yang penggunaannya unt uk hunian at au bukan hunian, secara m andiri at aupun secara t erpadu sebagai sat u kesat uan sist em pem bangunan.

Angka 2

Set iap sat uan rum ah susun harus m em punyai sarana penghubung ke j alan um um , t anpa m engganggu dan t idak boleh m elalui sat uan rum ah susun m ilik or ang lain.

(17)

Cukup j elas

Angka 4

Sebagai cont oh, bagian- bersam a adalah ant ara lain : pondasi, kolom , balok, dinding, lant ai, at ap, t alang air, t angga, lift , selasar, saluran- saluran, pipa- pipa, j aringan- j aringan list rik, gas, dan t elekom unikasi sert a ruang unt uk um um .

Angka 5

Sebagai cont oh, benda bersam a adalah ant ara lain : t anam an, bangunan pert am anan, bangunan sarana sosial, t em pat ibadah, t em pat berm ain, t em pat parkir, yang sifat nya t erpisah dari st rukt ur bangunan rum ah susun.

Angka 6

Sesuai dengan ket ent uan Pasal 6 Undang- undang Nom or 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok- pokok Agraria bahwa : " Sem ua hak at as t anah m em punyai fungsi sosial" .

Angka 7

Menurut Pasal 1162 Kit ab Undang- undang Hukum Perdat a I ndonesia pengert ian hipot ik adalah " suat u hak kebendaan at as benda- benda t idak bergerak, unt uk m engam bil penggant ian daripadanya bagi pelunasan suat u perikat an" .

Angka 8

Fidusia pada hakekat nya adalah penyer ahan hak m ilik at as suat u benda kepada kredit ur dengan perj anj ian bahw a penyerahan t ersebut " hanya unt uk m enj am in at as pem bayaran kem bali uang pinj am an" . Debit ur dan kredit ur saling percaya, bahw a penyerahan benda t ersebut hanya unt uk j am inan.

Angka 9

Cukup j elas

Angka 10

Cukup j elas

Angka 11

(18)

Angka 12

Cukup j elas

Pasal 2

Asas kesej aht eraaan um um dipergunakan sebagai landasan pem bangunan rum ah susun dengan m aksud unt uk m ew uj udkan kesej aht eraan lahir dan bat in bagi seluruh rakyat I ndonesia secara adil dan m erat a berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 m elalui pem enuhan kebut uhan akan perum ahan sebagai kebut uhan dasar bagi set iap w arga negara I ndonesia dan keluarganya.

Asas keadilan dan pem erat aan m em berikan landasan agar pem bangunan rum ah susun dapat dinikm at i secara m erat a, dan t iap- t iap w arga negara dapat m enikm at i hasil- hasil pem bangunan perum ahan yang layak.

Asas keserasian dan keseim bangan dalam perikehidupan m ew aj ibkan adanya keserasian dan keseim bangan ant ara kepent ingan- kepent ingan dalam pem anfaat an rum ah susun, unt uk m encegah t im bulnya kesenj angan-kesenj angan sosial.

Pasal 3 Ayat ( 1)

a. Yang dim aksudkan dengan perum ahan yang layak adalah

perum ahan yang m em enuhi syarat - syarat t eknik, kesehat an, keam anan, keselam at an, dan norm a- norm a sosial budaya.

b. Peningkat an daya guna dan hasil guna t anah di daerah

pekot aan harus sesuai dengan t at a ruang kot a dan t at a daerah sert a t at a guna t anah dem i keserasian dan keseim bangan.

Ayat ( 2)

Pem bangunan rum ah susun unt uk kepent ingan bukan hunian, harus m endukung berfungsinya pem ukim an, dan dapat m em berikan kem udahan- kem udahan bagi kehidupan m asyarakat .

Pasal 4

(19)

Yang dim aksudkan dengan pengat uran dan pem binaan rum ah susun adalah upaya Pem erint ah Pusat yang dilakukan secara t erus m enerus dan berkesinam bungan dalam art i yang seluas- luasnya t erhadap pem bangunan rum ah susun dan pengem bangannya.

Kew enangan t ersebut ada pada Pem erint ah Pusat agar t erdapat keseragam an dalam pengat uran dan pem binaannya.

Ayat ( 2)

Sebagian urusan pengat uran dan pem binaan yang diserahkan kepada Pem erint ah Daerah, adalah pengat uran rum ah susun yang m em punyai karakt erist ik lokal, berhubungan dengan t at akot a dan t at a daerah, m isalnya m engenai pem ber ian izin lokasi, izin m endirikan bangunan, izin kelayakan unt uk dihuni, dan j uga m elalui kegiat an konkrit berupa pem bim bingan, penyuluhan, dan pem berian kem udahan- kem udahan.

Penyerahan sebagian urusan pengat uran dan pem binaan kepada Pem erint ah Daerah sesuai dengan asas desent ralisasi sebagaim ana dim aksud dat a Undang- undang Nom or 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok- pokok Pem erint ahan di Daerah.

Ayat ( 3)

Cukup j elas

Pasal 5

Ayat ( 1)

Pem bangunan rum ah susun disesuaikan dengan keperluan dan kem am puan m asyarakat , t erut am a yang berpenghasilan rendah, baik m engenai j um lah, kualit as bangunan, lingkungan m aupun persyarat an dan t at a cara unt uk m em perolehnya. Pem bangunan rum ah susun diusahakan unt uk m ew uj udkan lingkungan pem ukim an, sesuai dengan t uj uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 3.

Ayat ( 2)

Dalam rangka pem berian kesem pat an berusaha, Pem erint ah m em berikan kesem pat an kepada Badan Usaha Milik Negara at au Daerah, Koperasi dan Badan Usaha Sw ast a yang bergerak dalam bidang it u, sert a Sw adaya Masyarakat unt uk m em bangun rum ah susun dengan berpedom an pada asas pem erat aan dan ket erj angkauan.

(20)

Pasal 6

Ayat ( 1)

Per syarat an t eknis dan adm inist rat if yang dim aksudkan adalah persyarat an yang diat ur dengan perat uran perundang- undangan yang berlaku sesuai dengan kebut uhan dan perkem bangan.

Per syarat an t eknis yang dim aksudkan ant ara lain m engenai st rukt ur bangunan, keam anan, keselam at an, kesehat an, kenyam anan, dan lain- lain yang berhubungan dengan rancang bangun, t erm asuk kelengkapan prasarana dan fasilit as lingkungan.

Persyarat an adm inist rat if yang dim aksudkan ant ara lain m engenai perizinan usaha dari perusahaan pem bangunan perum ahan, izin lokasi dan/ at au perunt ukannya, sert a perizinan m endirikan bangunan ( I MB) .

Ayat ( 2)

Bilam ana diperlukan, ket ent uan pelaksanaannya dapat dilakukan dengan perat uran perundang- undangan lainnya.

Pasal 7

Ayat ( 1)

Yang dim aksudkan dengan hak m ilik, hak guna bangunan, dan hak pakai adalah hak- hak at as t anah sebagaim ana dim ak sud dalam Undang- undang Nom or 5 Tahun 1960.

Hak pakai at as t anah Negara unt uk pem bangunan rum ah susun akan diberikan dengan j angka w akt u yang cukup lam a m enurut keperluannya.

Jangka w akt u t ersebut at as perm int aan para pem ilik sat uan- sat uan rum ah susun yang bersangkut an dapat diperpanj ang.

Hak pengelolaan adalah hak sebagaim ana dim aksud dalam Perat uran Pem erint ah Nom or 8 Tahun 1953 yis Perat uran Ment eri Agraria Nom or 9 Tahun 1965, Perat uran Ment eri Dalam Negeri Nom or 5 Tahun 1974, dan Perat uran Ment eri Dalam Negeri Nom or 1 Tahun 1977.

Hak pengelolaan hanya dapat diberikan kepada badan- badan hukum yang selur uh m odalnya dim iliki oleh Pem erint ah dan/ at au Pem erint ah Daerah.

Ayat ( 2)

(21)

sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang berlaku, agar t anah bersam a yang m erupakan bagian dari hak m ilik at as sat uan rum ah susun yang bersangkut an m em peroleh st at us hak guna bangunan. Pem berian st at us hak guna bangunan t ersebut harus sudah selesai sebelum sat uan- sat uan rum ah susun yang bersangkut an dij ual. Ket ent uan ini dim aksudkan unt uk m elindungi para pem beli sat uan- sat uan rum ah susun.

Ayat ( 3)

Cukup j elas

Pasal 8

Ayat ( 1)

Pem ilik sat uan rum ah susun harus m em enuhi syarat sebagai pem egang hak at as t anah bersam a yang bersangkut an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 21, Pasal 36, dan Pasal 42 Undang- undang Nom or 5 Tahun 1960.

Dalam hal t anah- bersam a berst at us hak m ilik, yang dapat m em iliki sat uan rum ah susun yang bersangkut an, t erbat as pada perseorangan w arga negara I ndonesia yang t idak m em iliki kew arganegaraan ganda. Khusus unt uk badan- badan hukum yang dapat m em iliki sat uan rum ah susun di at as t anah hak m ilik bersam a, adalah badan- badan hukum yang dit unj uk oleh Perat uran Pem erint ah Nom or 38 Tahun 1963 diant aranya Bank- bank yang didirikan oleh Negara, Badan- badan sosial dan keagam aan sert a koperasi pert anian yang m em enuhi syarat .

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Ayat ( 3)

Cukup j elas

Ayat ( 4)

Cukup j elas

(22)

Ayat ( 1)

Dalam rangka m enj am in kepast ian hak bagi pem ilikan sat uan rum ah susun, sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8, diberikan alat pem bukt ian yang kuat berupa " Sert ifikat hak m ilik at as sat uan rum ah susun" .

Ayat ( 2)

Hak m ilik at as sat uan rum ah susun m eliput i hak at as bagian- bersam a, benda- ber sam a, dan t anah- bersam a, yang sem uanya m erupakan sat u kesat uan yang t idak t erpisahkan dengan sat uan yang bersangkut an, yang m enim bulkan hak, kew aj iban, dan t anggungj aw ab bagi pem iliknya.

Sert ifikat hak m ilik at as sat uan rum ah susun t ersebut t erdiri at as :

a. salinan buku t anah dan surat ukur hak t anah- bersam a

m enurut ket ent uan Perat uran Pem erint ah Nom or 10 Tahun 1961;

b. gam bar denah t ingkat rum ah susun yang bersangkut an

yang m enunj ukkan sat uan rum ah susun yang dim iliki;

c. pert elaan m engenai besarnya bagian hak at as

bagian-bersam a, benda- bagian-bersam a, dan t anah- bagian-bersam a yang bersangkut an.

Kesem uanya m erupakan sat u kesat uan yang t idak t erpisahkan dan dij ilid dalam sat u sam pul dokum en, yang m erupakan alat bukt i hak m ilik at as sat uan rum ah susun yang dim ilikinya.

Penerbit annya dilakukan oleh Kant or Agraria Kabupat en at au Kot am adya yang bersangkut an.

Sert ifikat hak m ilik at as sat uan rum ah susun t ersebut harus sudah ada sebelum sat uan- sat uan rum ah susun yang bersangkut an dapat dij ual. Dalam hal t erj adi pew arisan at au pem indahan hak, sert ifikat yang bersangkut an diberikan kepada pem iliknya yang baru, set elah dilakukan pendaft aran peralihan haknya di Kant or Agraria Kabupat en at au Kot am adya.

Pasal 10

Ayat ( 1)

Yang dim aksudkan " pew arisan" adalah peralihan hak yang t erj adi karena hukum dengan m eninggalnya pewaris.

Adapun " pem indahan hak" adalah perbuat an hukum yang dilakukan unt uk m engalihkan hak kepada pihak lain, sepert i ant ara lain j ual beli, t ukar- m enukar, dan hibah.

(23)

Sebagai bukt i bahw a t elah dilakukan pem indahan hak diperlukan adanya akt a Pej abat Pem buat Akt a Tanah, sedang unt uk peralihan hak karena pew arisan t idak diperlukan akt a Pej abat Pem buat Akt a Tanah. Pendaft aran peralihan hak dalam hal pew arisan cukup didasarkan pada surat ket erangan kem at ian pew aris dan surat w asiat at au surat ket erangan w aris yang bersangkut an, sesuai dengan ket ent uan hukum yang berlaku.

Dalam hal t erj adi lelang eksekusi m aka t idak diperlukan akt a Pej abat Pem buat Akt a Tanah m elainkan cukup dibukt ikan dengan salinan ber it a acara lelang yang dibuat oleh Kepala Kant or Lelang yang m elaksanakan pelelangannya.

Pasal 11

Ayat ( 1)

Pada dasarnya t anggung j aw ab pem enuhan kebut uhan perum ahan yang layak dalam lingkungan pem ukim an yang sehat adalah di t angan m asyarakat sendiri.

Dalam rangka m em bant u golongan m asyarakat yang berpenghasilan rendah yang t idak m am pu m em beli secara t unai, Pem erint ah perlu m em beri kem udahan- kem udahan yang bersifat langsung dengan m em berikan kredit pem ilikan j angka panj ang dengan bunga rendah, m aupun dengan cara t idak langsung dalam bent uk subsidi silang, keringanan di bidang perpaj akan, pem bangunan prasar ana oleh Pem erint ah dan usaha- usaha lain yang dapat m engakibat kan harga rum ah m enj adi lebih rendah.

Dalam hal rum ah susun unt uk hunian dibangun di at as t anah yang sebelum nya m erupakan daer ah pem ukim an yang kum uh, m aka kepada m asyarakat penghuni sem ula diberikan priorit as unt uk m enghuni rum ah susun t ersebut dan diberikan kem udahan-kem udahan sepert i t ersebut di at as, sehingga harganya t erj angkau oleh yang bersangkut an.

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 12

(24)

Sesuai dengan ket ent uan Pasal 25 dan Pasal 39 Undang- undang Nom or 5 Tahun 1960 t anah hak m ilik dan hak guna bangunan dapat dij adikan j am inan hut ang dengan dibebani hak t anggungan ( hipot ik) . Sungguhpun dalam prakt ek perkredit an t anah hak pakai dit erim a sebagai j am inan hut ang t et api m enurut Undang- undang t ersebut t idak dapat dibebani hak t anggungan ( hipot ik) .

Unt uk m em ant apkan penggunaan t anah hak pakai t ersebut sebagai j am inan unt uk m em peroleh kredit dalam pasal ini dibuka kem ungkinan unt uk m em bebaninya dengan fidusia.

Penggunaan fidusia adalah sesuai dengan t uj uan dicipt akannya lem baga t ersebut oleh m asyarakat unt uk m engisi kekosongan dalam ket ent uan- ket ent uan hukum yang ada.

Walaupun t idak diat ur dalam perat uran perundang- undangan lem baga fidusia dibenarkan dan dikukuhkan oleh yurisprudensi.

Dengan Undang- undang ini m aka fidusia yang m erupakan lem baga hukum yang hidup dan dalam kenyat aannya diperlukan oleh m asyarakat dikukuhkan m enj adi hukum posit if.

Dalam pada it u unt uk m encegah penyalahgunaannya, pem bebanan fidusia t ersebut dibat asi pada hak pakai at as t anah Negara.

Pem bebanan fidusia it upun w aj ib dilakukan dengan akt a Pej abat Pem buat Akt a Tanah dan kem udian didaft arkan di Kant or Agraria Kebupat en at au Kot am adya yang bersangkut an.

Dalam pendaft aran t ersebut adanya fidusia it u dicat at dalam buku t anah dan sert ifikat hak pakai yang bersangkut an, hingga dapat diket ahui j uga oleh sem ua pihak yang berkepent ingan.

Ayat ( 2)

Unt uk m eningkat kan kem am puan pem bangunan rum ah susun kepada penyelenggara pem bangunan perum ahan dapat diberikan kredit kont ruksi dengan pem bebanan hipot ik at au fidusia at au t anah besert a gedung yang m asih akan dibangun, yang pagu kredit nya t elah diset uj ui dapat dibayarkan secara bert ahap sebagian denah sebagian sesuai dengan nilai dan hasil perkem bangan pem bangunan t ersebut .

Pasal 13

(25)

Pasal 14

Ayat ( 1)

Hipot ik bersifat m engikut i ( accessoir) adanya suat u perj anj ian pokok dalam hal ini perj anj ian kredit unt uk m em bangun rum ah susun at au unt uk pem ilikan sat uan rum ah susun yang bersangkut an Unt uk pem bebanan hipot ik at as rum ah susun ( Pasal 12) at au at as sat uan rum ah susun ( Pasal 13) , m aka pem berian hipot ik t ersebut harus dibukt ikan dengan akt a Pej abat Pem buat Akt a Tanah yang didalam nya w aj ib disebut kan adanya perj anj ian kredit yang t elah diadakan.

Ayat ( 2)

Dalam akt a pem berian hipot ik dapat dim uat j anj i- j anj i yang dianggap perlu dalam rangka m elindungi kepent ingan kredit ur m aupun pem ber i hipot ik. Janj i- j anj i yang lazim dim uat dalam akt a pem berian hipot ik ant ara lain yang pent ing adalah :

a. j anj i yang m em berikan kew enangan kepada kredit ur

unt uk at as kekuasaan sendiri m enj ual benda yang dij adikan j am inan bagi pelunasan piut angnya j ika t erj adi cidera j anj i ( w anprest at ie) ;

b. j anj i unt uk t idak m enyew akan benda yang dij adikan

j am inan selam a hut ang yang bersangkut an belum dibayar lunas;

c. j anj i akan m engasuransikan benda yang dij adikan

j am inan t erhadap kebakaran, gem pa bum i, dan m usibah lainnya.

Dengan dim uat nya j anj i- j anj i t ersebut dalam akt a pem berian hipot ik yang kem udian didaft arkan pada kant or Agraria Kabupat en at au Kot am adya, m aka apa yang dij anj ikan t ersebut m em punyai kekuat an berlaku j uga t erhadap pihak ket iga.

Ayat ( 3)

Cukup j elas

Ayat ( 4)

(26)

Ket ent uan dalam ayat ( 4) pasal ini m em berikan kepast ian m engenai t anggal buku t anah t ersebut , yang berart i t anggal kelahiran hipot ik yang bersangkut an.

Ayat ( 5)

Cukup j elas

Ayat ( 6)

Cukup j elas

Pasal 15

Ayat ( 1)

Lihat penj elasan Pasal 14 ayat ( 1) .

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 16

Ayat ( 1)

Ket ent uan ini dim aksudkan sebagai kelem bagaan hukum baru yang m em ungkinkan penyelesaian prakt is m engenai pem bayaran kem bali kredit yang digunakan unt uk m em bangun rum ah susun secar a bert ahap, yait u sesuai dengan t ahap penj ualan sat uan rum ah susun yang bersangkut an. Dengan adanya ket ent uan t ersebut , m aka ket ent uan dalam Pasal 1163 Kit ab Undang- undang Hukum Perdat a I ndonesia dan perat uran perundang- undangan lainnya disesuaikan dengan perkem bangan kebut uhan m asyarakat .

Ayat ( 2)

(27)

Selanj ut nya rum ah susun t ersebut hanya dibebani hipot ik at au fidusia pada bagian yang belum t erj ual unt uk m enj am in sisa hut ang yang belum dilunasi.

Pasal 17 Ayat ( 1)

Pada dasarnya eksekusi hipot ik at au fidusia harus m elalui pelelangan um um . Karena eksekusi hipot ik at au fidusia yang dilakukan dengan penj ualan secara lelang biasanya t idak dapat m enghasilkan harga yang t inggi, m aka at as kesepakat an pem beri dan pem egang hipot ik at au fidusia, eksekusi hipot ik at au fidusia yang bersangkut an dapat dilaksanakan di baw ah t angan.

Ayat ( 2)

Ket ent uan dalam ayat ini dim aksudkan unt uk m elindungi kepent ingan pihak lain.

Yang berkew aj iban m enyam paikan pem berit ahuan dan m engadakan pengum um an adalah pihak yang akan m enj ual, yait u pem beri dan/ at au pem egang hipot ik at au fidusia yang bersangkut an. Pihak-pihak yang berkepent ingan yang dim aksudkan dalam ayat ini adalah para kredit ur lain dari pem beri hipot ik at au fidusia.

Apabila ada perbedaan ant ara t anggal pem berit ahuan dan t anggal pengum um an, m aka j angka w akt u sat u bulan it u dihit ung sej ak t anggal paling akhir di ant ara kedua t anggal t ersebut .

Pasal 18

Ayat ( 1)

Bila rum ah susun yang sudah selesai dibangun set elah diadakan pem eriksaan t erbukt i sesuai dengan persyarat an dan ket ent uan yang t ercant um dalam Surat I zin Mendirikan Bangunan, m aka oleh Pem erint ah Daerah dikeluarkan " I zin layak huni" berupa surat ket erangan layak huni, sebagai salah sat u syarat unt uk penerbit an sert ifikat hak m ilik at as sat uan- sat uan r um ah susun yang bersangkut an.

(28)

Ket ent uan t ersebut dim aksudkan unt uk m enj am in keselam at an, keam anan, ket ent eram an sert a ket ert iban para penghuni dan pihak lainnya.

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 19

Ayat ( 1)

Penghuni sat uan rum ah susun t idak dapat m enghindarkan diri at au m elepaskan kebut uhannya unt uk m enggunakan bagian- bersam a, benda- ber sam a, dan t anah- bersam a.

Unt uk m enj am in ket ert iban, kegot ongroyongan, dan keselarasan sesuai dengan kepribadian I ndonesia dalam m engelola bagian-bersam a, benda- bagian-bersam a, dan t anah- bagian-bersam a, m aka dibent uk perhim punan penghuni yang m engat ur dan m engurus kepent ingan bersam a.

Ayat ( 2)

Perhim punan penghuni berdasarkan Undang- undang ini berkedudukan sebagai badan hukum , yang susunan organisasi, hak dan kew aj ibannya diat ur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rum ah Tangga. Sebagai badan hukum , pengurus perhim punan penghuni dapat m ew akili para penghuni at au pem ilik sat uan rum ah susun baik di dalam m aupun di luar pengadilan.

Ayat ( 3)

Perhim punan penghuni dibent uk t erut am a unt uk m engat ur penghunian dan pengelolaan rum ah susun. Kegiat annya perlu diserasikan dengan kegiat an kelem bagaan RT dan RW yang bergerak di bidang kem asyarakat an.

Ayat ( 4)

(29)

profesional sesuai dengan t ingkat kebut uhannya. Badan pengelola bert anggung j aw ab kepada perhim punan penghuni.

Ayat ( 5)

Cukup j elas

Pasal 20

Ayat ( 1)

Pengaw asan yang diselenggarakan oleh Pem erint ah ant ara lain m eliput i :

a. pelaksanaan pengat uran dan pem binaan dalam pem bangunan dan pengem bangan rum ah susun;

b. penerbit an sert ifikat hak m ilik at as sat uan rum ah susun dan pem indahan haknya;

c. hal- hal yang bersangkut an dengan penghunian at au

penggunaan dan pengelolaan rum ah susun.

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 21

Ayat ( 1)

Cukup j elas

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Ayat ( 3)

Cukup j elas

Ayat ( 4)

(30)

Pasal 22

Cukup j elas

Pasal 23

Cukup j elas

Pasal 24

Ayat ( 1)

Undang- undang ini m engat ur rum ah susun t erut am a unt uk t em pat hunian. Mengingat bahw a dalam kenyat aannya ada kebut uhan akan rum ah susun yang bukan unt uk hunian yang m endukung fungsi pem ukim an dalam rangka m enunj ang kehidupan m asyarakat , ant ara lain m isalnya unt uk t em pat usaha, t em pat perbelanj aan, pert okoan, perkant oran, perindust rian, m aka unt uk dapat m enam pung kebut uhan t ersebut ket ent uan- ket ent uan dalam Undang- undang ini dinyat akan berlaku j uga t erhadap rum ah susun bagi keperluan lain dengan penyesuaian seperlunya.

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 25

Cukup j elas

Pasal 26

Cukup j elas

Referensi

Dokumen terkait

Misalnya Hotel Sahid Jakarta, discount 35% dari Published Rate, Hotel Sahid Jaya Makassar, disc 50% dari Published Rate, Hotel Sahid Raya Yogyakarta, disc 10% untuk F&B, disc

la percaya bahwa seperti juga tiga orang murid Cin-ling-pai itu yang tentu mampu melindungi diri sendiri, lebih-lebih ayah mertuanya tentu akan menjaga anaknya dengan baik dan

Dengan in kami mengundang saudara untuk mengikuti Pembuktian Kualifikasi Pengadaan Jasa Konstruksi dengan Sistem Pemilihan Langsung untuk :. Pembangunan Jalan ruas

Time Magazine printed an article that referred to the cause of anxiety attacks, which is stress, as an epidemic in 1983.. No one would argue against the fact that the world around

Thanks to the wide range of scripts and free blogging sites such as blogger.com and wordpress.com anyone can get a blog and they are very easy to use, some people also use blogs as

[r]

[r]

Standar Kompetensi : Setelah kuliah diharapkan mahasiswa mengenal dasar pemanfaatan bidang ilmu teknik elektro dalam sistem Robotika, mengenal dan menganalisis berbagai