• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN DESAIN OPENCOURSEWARE UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Slide DPI307 MD2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANAJEMEN DESAIN OPENCOURSEWARE UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Slide DPI307 MD2"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BRAND

(2)
(3)

Desai

n

Kualita

s

OS

Brand

Marketing

(4)

Produk yang tidak inovatif secara

dinamis dan tidak dapat

(5)

Bagaimana dengan industri

transportasi ?

(6)
(7)
(8)

No. Comparison Old beetle New Beetle 1. Mesin rear, air-cooled, 25-5- hp depending

on year of manufacture and displacement. rear-wheel drive.

front, liquid cooled, 115 hp gasoline or 90 hp / 149 lb-ft torquemeister

turbodiesel. front-wheel drive. 2. Suspensi 1969 Bug had a semi-trailing link

rear suspension and handled

reasonably well. It was a good car in which to learn basic cornering

techniques.

4-wheel independent. With a wonderful contemporary balance of ride comfort and nimbleness, the New Beetle feels even better than the VW Golf on which it is based. And that is high praise. The New Beetle handles far better than the old and your fillings will stay in place. 3. Performa (0-60

km/jam) Good luck in older models, eventually in later ones. My 1969 Bug did it in around 18 seconds.

Yes. Around 10 seconds

4. Bentuk Looked streamlined. Looks can be deceiving. Stability in gusty winds was legendary in its lack. "Guess Which Lane" was the name of the game in strong winds.

Stays put in gusty winds as well as most other small cars and much better than its namesake. Coefficient of drag is still greater than that of a Golf, though. 5. Kenyamanan Heater: down jacket worked best.

Sometimes, a little warm,

oily-smelling air would work its way into the cabin but the heater hoses usually didn't conduct it very well. Air conditioning: roll the windows down.

Heater: Right now, good and warm. Air conditioning: Standard, and causes no loss of power to operate. Works quickly.

6. Hillclimbing OK, everybody out. Let's push' Or at least downshift to 3rd or even 2nd gear.

(9)

Ervin Laszlo (1997) dalam : “Tantangan dan Visi

Millenium ke-3”

-

Kita hidup ditengah-tengah

perubahan

tercepat dan terbesar sepanjang sejarah

manusia

. Perubahan bukanlah dari abad ke abad,

melainkan perubahan dari dekade ke dekade

berikutnya.

-

Hidup dalam milenium ketiga tidak hanya

sekedar memerlukan perbaikan dalam

rasionalitas, melainkan memerlukan

pengembangan suatu pemikiran baru seiring

pendekatan baru dalam merasakan dan

(10)

- Orang kreatif berpikir secara analogis

- Harus dapat membaca trend masa depan

(11)

Media Indonesia (27 Februari 2000) topik : “Berprestasi tetapi tak laku di Industri”

(12)

Desain yang baik ada 3 unsur : fit-form-function serta daya beli masyarakat

Desain yang baik mempunyai “kualitas dan fungsi yang baik” juga

Untuk mencapainya diperlukan keterkaitan stimultan antara desain, produksi & pasar.

(13)

A. Pengertian Manajemen Desain

Jika sebuah desain yang baik

tidak ditunjang

dengan komitmen manajemen

yang cukup

pada perusahaannya, maka desain tersebut

tidak akan mampu bersaing dengan

desain kompetitor

Manajemen desain merupakan

kunci sukses

yang harus diberi perhatian yang cukup agar

perusahaan dapat

bersaing secara

(14)

Manajemen desain didefinisikan sebagai sebuah

sistem

monitoring/controlling

produk baru yang

dilakukan secara efektif oleh seorang manajer,

termasuk juga pengaplikasian teknik yang efisien

sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing

secara internasional.

Manajemen desain belum memiliki suatu definisi

baku. Setiap perusahaan bisa memiliki definisi

tentang manajemen desain yang berbeda-beda.

Hal ini disebabkan oleh tingkat kepentingan

(15)

DR. Robert Blaich (

Managing Director pada

Corporate

Industrial

Design

Philips

Electronics),

mendefinisikan

manajemen

desain :

Design Management is the

implementation of design as a formal

program activity within a corporation by

communicating the relevance of design to

long-term corporate goals and

(16)

Arlene Gould (

Department of Design, York

University) mendefinisikan manajemen desain :

Design Management connects design objectives,

with business, environmental and social

(user-driven) objectives to help companies to achieve

strategic goals and to contribute to the quality of

life”.

Bagas Prasetyo W, Manajemen desain :

“ilmu yang

(17)

B. Sejarah manajemen desain

Secara historis, manajemen desain lahir dari dua kubu

besar dalam kekuatan industri dunia, yaitu Amerika Serikat dan Inggris sebagai pionir sejarah industri dunia.

Manajemen desain berkembang pada awalnya melalui revolusi industri pada abad ke-18 dan Amerika Serikat dengan konsep manajemen modern Adam Smith pada

akhir abad ke-19 dan Revolusi Sistem Produksi Ban Berjalan pada awal abad ke-20.

Perkembangan manajemen desain di kedua negara tersebut dapat hampir bersamaan, meskipun terdapat perbedaan dalam latar belakang serta pemicunya.

Di Inggris, latar belakang manajemen desain dimulai setelah National Economic Development Office

(NEDO), yaitu suatu badan yang bertanggung jawab pada upaya peningkatan ekonomi negara Inggris,

(18)

Tulisan tersebut berisi laporan mengenai rekomendasi untuk terus melakukan aksi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Di dalam laporan tersebut, satu poin yang digaris-bawahi dengan tegas adalah pentingnya desain dalam setiap produk industri.

Tulisan itu juga memaparkan konsekuensi yang harus

diterima sebagai akibat kesalahpahaman terhadap desain, yang ditujukan khusus pada pihak yang bertanggung

jawab, yakni para manajer perusahaan.

Selanjutnya The Corfield Report tersebut memberikan

preseden yang sangat berarti, khususnya bagi pemegang kebijakan di pemerintahan. Melalui berbagai anjuran dan aturan, pemerintahan Thatcher yang berkuasa di Inggris

pada saat itu memberikan dukungan yang tidak sedikit bagi perusahaan untuk segera merekrut banyak tenaga desain.

Di samping itu The Design Council, yaitu badan

(19)

Embrio manajemen desain lahir pada awal 1980-an setelah The Council for National Academic Awards di Inggris menyadari, bahwa pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada manajer selama itu kurang

mencakup aktivitas pengelolaan desain.

Lembaga inilah yang pertama mengambil inisiatif untuk memasukkan manajemen desain sebagai kurikulum dalam pelatihan manajer.

Kurikulum manajemen desain yang dibuat oleh The Council for National Academic Awards itulah yang

akhirnya menjadi blue print konsep manajemen desain yang dikembangkan di Inggris dan beberapa negara

lainnya.

Pada tahun 1984, Tony Sweeney, salah seorang komisaris editor pada perusahaan penerbitan Basil Blackwell tertarik pada manajemen desain.

Ketertarikannya tersebut membuat dia melihat kondisi

manajemen desain pada saat itu yang kekurangan referensi kompeten. Oleh sebab itu, Sweeney lalu membuat suatu

(20)
(21)

Meskipun belum menghasilkan suatu terminologi yang baku tentang manajemen desain, tetapi setidaknya usaha

tersebut dapat dikatakan sebagai embrio tahap

pengembangan manajemen desain sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri.

Barulah pada tahun 1990, Mark Oakley, guru besar pada Aston University menerbitkan suatu buku yang berisi kumpulan tulisan berkisar isu dan metode

manajemen desain.

Selang setengah dekade setelah tulisan The Corfield Report terbit di Inggris, pada pertengahan 1980-an di Amerika Serikat isu manajemen desain muncul yang

dilatarbelakangi oleh berbagai tulisan Christopher Lorenz, seorang editor manajemen pada The

Financial Times (London).

Artikel-artikel Lorenz tersebut sangat berpengaruh besar pada aktivitas bisnis di Amerika Serikat pada waktu itu, khususnya artikel yang menjelaskan manajemen desain produk dalam beberapa perusahaan spesifik.

(22)

Juga tidak ketinggalan majalah kenamaan Time memasukkan seksi desain dalam pemberian penghargaan tahunan. Yang cukup spektakuler, adalah komentar yang dilontarkan oleh

majalah ekonomi Business Week yang menulis bahwa jika pada era 70-an adalah era-nya pemasaran (marketing) dan era 80-an adalah era-nya keuangan (finance), maka era

90-an adalah era desain.

Lontaran-lontaran dari pihak media tersebut tidak hanya sebatas lontaran, tetapi juga diikuti oleh tindakan konkret. Business Week dan The Financial Times memperpanjang editorial mereka tentang desain dalam setiap penerbitan.

The Financial Times sendiri mensponsori beberapa konferensi bagi manajer bisnis mengenai desain pada awal 1990-an, sedangkan Business Week bekerja sama dengan Industrial Designer Society of America (IDSA), suatu asosiasi profesi desainer produk di

Amerika, mensponsori program pemberian penghargaan desain kepada para usahawan. Sejak itu peran desainer semakin sering terdengar dalam pembicaraan bisnis di berbagai media.

Akhir 1980-an berdiri Design Management Institute di

(23)

Institut yang berafiliasi ke Harvard Business School ini lalu

mensponsori suatu proyek manajemen desain yang diberi nama TRIAD. Proyek ini berfungsi untuk memberikan petunjuk serta informasi mengenai setiap aspek permasalahan manajemen

desain dalam perusahaan industri yang diambil dari studi kasus 13 perusahaan multinasional.

TRIAD juga memberikan bantuan kepada beberapa perusahaan Eropa Barat, Amerika Serikat dan Asia Tenggara, berupa

informasi maupun penyelenggaraan pameran. Setelah menjadi suatu disiplin ilmu di Amerika, manajemen desain pun mulai menjadi salah satu program tingkat sarjana di University of Industrial Arts Helsinky, Finlandia.

Dari fenomena yang ada, baik di Inggris maupun di Amerika Serikat, adanya upaya untuk memberikan perhatian

kepada manajemen desain tidak lepas dari kekhawatiran mereka terhadap serangan produk-produk Jepang yang mulai mendominasi pasar dunia pada saat itu.

Dan kesadaran akan desain yang tinggi dimulai setelah mereka melihat kenyataan bagaimana pemerintah Jepang dengan

(24)

Dimulai dengan kebijakan pemerintah Jepang melalui pem-berian penghargaan G-Mark, sebuah penghargaan desain tertinggi pada produk-produk Jepang sejak tahun 1957 yang dimotori oleh MITI (Ministry of International Trade and Industry), kementrian

perindustrian dan perdagangan Jepang. Dan menjadikan tahun 1989 sebagai tahun desain (Year of Design) dengan pusat

kegiatan di kota Nagoya.

Secara eksplisit superioritas industri Jepang melalui desain

produk diakui oleh Jhon H. MacArthur, Dekan Harvard Business Scholl, dalam salah satu katalog yang diterbitkan oleh TRIAD dalam tulisan yang berjudul Designing for Product Strategies

yang antara lain berbunyi :

As a global competition becomes more intense, new dimensions of competitive strategy have receive increasing attention. One of the most important is design and managemen of design. Even as recently as five years ago, most managers considered good

(25)

Melihat bagaimana dan jasa yang mereka

hasilkan, yang mana merupakan sJepang

menempatkan desain pada posisi strategis dalam

memberikan nilai baru pada setiap produk inerji

dan gabungan aktivitas desain dalam tahap riset,

tahap perencanaan dan tahap eksekusi, maka

sangatlah pantas kalau dikatakan bahwa

implementasi yang paling efektif dalam

meningkatkan proses desain pada era 90-an

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan berbagai variabel independen yang meliputi harga ayam pedaging, harga DOC, harga pakan ayam, harga obat-obatan dan

Hasil uji yang dilakukan berdasarkan data yang diperoleh melalui penelitian menggunakan metode Mann-Whitney , menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) kecerdasan emosi siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Bandung tahun ajaran 2013/2014 berada pada kategori sedang (2) prestasi belajar siswa

rendah 6,24% dari delay TCP namun packet loss TCP Vegas 8,24% lebih tinggi. Packet loss TCP Vegas cenderung stabil

(3) Penulis menawarkan sebuah gagasan yang berlandaskan teori-teori terdahulu yakni enam kontinum dalam Transgender Counseling; ( 4)Melalui gagasan yang ditawarkan

Secara umum sikap responden kelompok eksperimen sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan gizi dengan metode role play masih dalam kategori baik yang dapat dilihat

Penelitian ini berfokus pada sumber stres yang disebabkan faktor organisasi. Faktor organisasi merupakan faktor-faktor di dalam suatu organisasi yang dapat mempengaruhi stres