KAJI AN EKON OM I REGI ON AL
Pr opin si Ke pu la u a n Ba n gk a Be lit u n g
Kantor Bank Indonesia
Palembang
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya ”Kajian Ekonomi Regional Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan IV 2009”
dapat dipublikasikan. Buku ini menyajikan berbagai informasi mengenai perkembangan beberapa indikator perekonomian daerah khususnya bidang moneter, perbankan, sistem pembayaran, dan keuangan daerah, yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal Bank Indonesia juga sebagai bahan informasi bagi pihak eksternal.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ini. Harapan kami, hubungan kerja sama yang baik selama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan lagi pada masa yang akan datang. Kami juga mengharapkan masukan dari berbagai pihak guna lebih meningkatkan kualitas buku kajian ini sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkah dan karunia-Nya serta kemudahan kepada kita semua dalam upaya menyumbangkan pemikiran dalam pengembangan ekonomi regional khususnya dan pengembangan ekonomi nasional pada umumnya.
Palembang, Februari 2010
Ttd
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GRAFIK ix
INDIKATOR EKONOMI xiii
RINGKASAN EKSEKUTIF 1
BAB 1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL 7
1.1. Sisi Penawaran 8
1.1.1. Sektor Pertanian 9
1.1.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian 11
1.1.3. Sektor Industri Pengolahan 11
1.1.4. Sektor Listrik, Gas, dan Air 12
1.1.5. Sektor Bangunan 12
1.1.6. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 13 1.1.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 13 1.1.8. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa 14
1.1.9. Sektor Jasa – Jasa 15
1.2. Sisi Permintaan 15
1.2.1. Konsumsi 16
SUPLEMEN 1 OPTIMISME KONSUMEN PANGKALPINANG DI TAHUN 2009 17
1.2.2. Investasi 19
Daftar Isi
iv
BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI PANGKALPINANG 23
2.1. Inflasi Kota Pangkalpinang 23
2.2. Inflasi Kota Pangkalpinang per Kelompok Barang 23
BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH 27
3.1. Kondisi Umum 27
3.2. Kelembagaan 27
3.3. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) 28
3.3.1. Penghimpunan DPK 28
3.3.2. Penghimpunan DPK Menurut Kabupaten/Kota 29
3.4. Penyaluran Kredit/Pembiayaan 30
3.4.1. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Secara Sektoral 30
3.4.2. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Penggunaan 31
3.4.3. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Kabupaten 32
3.4.4. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) 33
3.5. Perkembangan Suku Bunga Perbankan di Bangka Belitung 34
3.5.1. Perkembangan Suku Bunga Simpanan 35
3.5.2. Perkembangan Suku Bunga Pinjaman 35
3.5.3 Perkembangan Spread Suku Bunga 36
3.6. Kualitas Penyaluran Kredit Pembiayaan 37
3.7. Kelonggaran Tarik 38
3.8. Risiko Likuiditas 38
Daftar Isi
v
BAB 4 PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 41
4.1. Realisasi Dana Kegiatan Pembangunan APBD 2009 41
4.2. Realisasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 42
4.2.1. Realisasi Dana Dekonsentrasi 42
4.2.2. Realisasi Dana Tugas Pembantuan 44
4.3. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2010 45
4.3.1. Pendapatan Daerah 45
4.3.2. Belanja Daerah 46
4.4. Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2010 47
BAB 5 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN 49
5.1. Aliran Uang Masuk dan Aliran Uang Keluar
Serta Perkembangan Kegiatan Kliring Lokal dan Real Time
Gross Settlement (RTGS) 49
5.1.1. Aliran Uang Masuk dan Uang Keluar 49
5.1.2. Perkembangan Kegiatan Kliring Lokal 50
5.1.3. Perkembagan Real Time Gross Settlement (RTGS) 51
5.2. Penyediaan Uang Layak Edar 51
BAB 6 PERKEMBANGAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 53
6.1. Kondisi Ketenagakerjaan 54
6.1.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan
Tingkat Pengangguran Terbuka 55
6.1.2. Lapangan Pekerjaan 56
6.1.3. Pekerja Menurut Status Pekerjaan Utama 57
Daftar Isi
vi
6.3. Kemiskinan 59
6.3.1. Jumlah Penduduk dan Penduduk Miskin 59
6.3.2. Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Bangka Belitung 59
BAB 7 OUTLOOK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH 61
7.1. Pertumbuhan Ekonomi 62
7.1.1. Sisi Penawaran 63
7.1.2. Sisi Permintaan 66
7.2. Inflasi 67
SUPLEMEN 3 PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI BANGKA BELITUNG
DAN INFLASI KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2010 69
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pertumbuhan Sektor Ekonomi Tahunan Bangka Belitung (%) 8
Tabel 1.2 Pertumbuhan Sektor Ekonomi Triwulanan Bangka Belitung (%) 8
Tabel 1.3 Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Bangka Belitung (%) 9
Tabel 1.4 Pertumbuhan Tahunan Sisi Permintaan Bangka Belitung (%) 15
Tabel 1.5 Pertumbuhan Triwulanan Sisi Permintaan Bangka Belitung (%) 15
Tabel 1.6 Kontribusi Sisi Permintaan Terhadap Pertumbuhan Sektor Ekonomi Tahunan Bangka Belitung (%)
16
Tabel 2.1 Statistika Deskriptif Inflasi Tahunan Pangkalpinang, Palembang dan Nasional, 2008–2009
23
Tabel 2.2 Perkembangan Inflasi Tahunan (yoy) Pangkalpinang per Kelompok Barang
24
Tabel 2.3 Perkembangan Inflasi Bulanan (mtm) Pangkalpinang per Kelompok Barang
24
Tabel 3.1 Pertumbuhan DPK Perbankan per Wilayah Bangka Belitung (Rp Juta)
30
Tabel 3.2 Perkembangan Kredit Sektoral Bangka Belitung (Rp Juta) 30
Tabel 3.3 Perkembangan Penyaluran Kredit/Pembiayaan Perbankan Bangka Belitung (Rp Juta)
32
Tabel 4.1 Realisasi Dana Kegiatan Pembangunan APBD 2009 (Rupiah) 42
Tabel 4.2 Realisasi Dana Dekonsentrasi yang dilaksanakan oleh SKPD Bangka Belitung Tahun Anggaran 2009
44
Tabel 4.3 Realisasi Dana Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh SKPD Bangka Belitung Tahun Anggaran 2009
Daftar Tabel
viii
Tabel 4.4 Pendapatan Daerah Bangka Belitung APBDP 2009 dan APBD 2010 (Rupiah)
46
Tabel 4.5 Belanja Daerah Bangka Belitung APBDP 2009 dan APBD 2010 (Rupiah)
46
Tabel 5.1 Perputaran Kliring dan Cek/Bilyet Giro Kosong Bangka Belitung 51
Tabel 6.1 Ketenagakerjaan Bangka Belitung 54
Tabel 6.2 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan di Bangka Belitung
56
Tabel 7.1 Perkiraan Kebutuhan Tenaga Listrik Wilayah Bangka Belitung 64
Tabel 7.2 Proyek Pembangkit Sistem di Bangka 64
Tabel 7.3 Proyek Pembangkit Sistem di Belitung 64
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Nominal dan Pertumbuhan PDRB serta Survei Konsumen Bangka Belitung
7
Grafik 1.2 Indikator Pertumbuhan Sektor Pertanian 9
Grafik 1.3 Indikator Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian 11
Grafik 1.4 Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan 11
Grafik 1.5 Indikator Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, dan Air 12
Grafik 1.6 Pertumbuhan Sektor Bangunan 12
Grafik 1.7 Indikator Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 13
Grafik 1.8 Indikator Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 13
Grafik 1.9 Indikator Pertumbuhan Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa 14
Grafik 1.10 Pertumbuhan Sektor Jasa-Jasa 15
Grafik 1.11 Indikator Pertumbuhan Konsumsi 16
Grafik 1.12 Pertumbuhan Investasi 19
Grafik 1.13 Indikator Ekspor Bangka Belitung 19
Grafik 1.14 Indikator Impor Bangka Belitung 21
Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Pangkalpinang, Palembang dan Nasional 23
Grafik 2.2 Indikator Tekanan Inflasi 24
Grafik 2.3 Inflasi Kelompok Bahan Makanan, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
25
Grafik 2.4 Inflasi Beberapa Kelompok Barang 26
Grafik 3.1 Perkembangan Aset, DPK, dan Kredit Perbankan Bangka Belitung 27
Grafik 3.2 Jumlah Kantor Bank dan ATM di Bangka Belitung 28
Daftar Grafik
x
Grafik 3.4 Komposisi DPK Perbankan Triwulan IV 2009 di Bangka Belitung 29
Grafik 3.5 Pangsa Penyaluran Kredit Sektoral Bangka Belitung Triwulan IV 2009 31
Grafik 3.6 Pertumbuhan Kredit Menurut Penggunaan Bangka Belitung 32
Grafik 3.7 Pangsa Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Penggunaan Bangka Belitung Triwulan IV 2009
32
Grafik 3.8 Komposisi Penyaluran Kredit Perbankan Bangka Belitung Triwulan IV 2009 Berdasarkan Wilayah
33
Grafik 3.9 Penyaluran Kredit UMKM Perbankan Bangka Belitung Menurut Penggunaan
33
Grafik 3.10 Penyaluran Kredit UMKM menurut Plafon Kredit 34
Grafik 3.11 Perkembangan Suku Bunga Simpanan Perbankan Bangka Belitung 35
Grafik 3.12 Perkembangan Suku Bunga Kredit Perbankan Bangka Belitung 36
Grafik 3.13 Perkembangan Spread Suku Bunga Perbankan Bangka Belitung 36
Grafik 3.14 Perkembangan NPL Perbankan Bangka Belitung 37
Grafik 3.15 Komposisi NPL menurut Sektor Ekonomi 37
Grafik 3.16 Perkembangan Undisbursed Loan Perbankan Bangka Belitung 38
Grafik 3.17 Perkembangan Risiko Likuiditas Perbankan Bangka Belitung 38
Grafik 4.1 Pengaturan Wewenang dan Pemerintahan 42
Grafik 4.2 Komposisi Pendapatan Daerah pada APBD 2010 dan APBD-P 2009 45
Grafik 4.3 Komposisi Belanja Daerah pada APBD 2010 dan APBD-P 2009 45
Grafik 4.4 Komposisi Belanja Pemerintah Pusat di Bangka Belitung Tahun 2008, 2009, dan 2010
47
Grafik 4.5 Komposisi Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2010 di Bangka Belitung 47
Grafik 4.6 Belanja Pemerintah Pusat di Bangka Belitung Berdasarkan Satuan Kerja Tahun 2010
48
Grafik 5.1 Perkembangan Outflow, Perputaran Kliring, RTGS, dan Pertumbuhan Ekonomi Tahunan
Indikator Ekonomi
xi
Grafik 5.2 Perkembangan Perkasan Pangkalpinang (Inflow, Outflow, & Net In-Out) 49
Grafik 5.3 Perkembangan RTGS Bangka Belitung 51
Grafik 5.4 Perkembangan Penarikan Uang Lusuh di Pangkalpinang 51
Grafik 6.1 Perkembangan Indeks Penghasilan dan Ketersediaan Lapangan Pekerjaan 2008-2009
53
Grafik 6.2 Ketenagakerjaan Menurut Kabupaten/Kota Bulan Agustus 2009 54
Grafik 6.3 Perkembangan TPAK, TPT, dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja 55
Grafik 6.4 Perkembangan Nilai Tukar Petani 2009 (Indeks) 58
Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bangka Belitung 62
Grafik 7.2 Ekspektasi Konsumen 6 Bulan Kedepan 66
Grafik 7.3 Proyeksi Inflasi Bangka Belitung 67
Daftar Grafik
x
INDIKATOR EKONOMI
A. INFLASI & PDRB
Indikator Ekonomi
xiv
B. PERBANKAN
*) Data Statistik Ekonomi Keuangan Daerah (SEKDA) s.d November 2009 ** Total Aset Bank Pelapor
Indikator Ekonomi
Indikator Ekonomi
xvi
IV/09
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kajian Ekonomi Regional Bangka Belitung
Abstraksi
Perekonomian Bangka Belitung hingga triwulan IV 2009 terus menunjukkan proses pemulihan. Selain dibantu faktor teknikal dimana puncak dampak krisis finansial global terjadi tepat pada tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi mengalami percepatan yang cukup signifikan seiring membaiknya harga komoditas. Inflasi cenderung mulai meningkat seiring pulihnya perekonomian, dengan realisasi akhir tahun 2009 yang berada pada kisaran proyeksi inflasi Bank Indonesia
sebelumnya. Dunia perbankan menunjukkan perbaikan signifikan
terutama pada penyaluran kredit yang didorong oleh baiknya prospek dunia usaha ke depan dan pemenuhan rencana bisnis bank. Perkembangan sistem pembayaran juga mencatat adanya peningkatan transaksi non tunai yang mengindikasikan peningkatan aktivitas transaksi skala besar yang terkait dengan proyek pemerintah maupun transaksi korporasi. Kendati demikian, aspek tersedianya lapangan kerja masih mengkhawatirkan dan dapat menggerus optimisme masyarakat ke depan secara kolektif.
Pada triwulan I 2010, proses pemulihan ekonomi diperkirakan akan berlanjut, walaupun pada level yang lebih moderat. Pertumbuhan ekonomi akan secara tahunan akan mengalami sedikit perlambatan. Terdapat peluang adanya peningkatan harga komoditas
baik pangan maupun energi yang tercipta melalui excess demand dunia,
2
Ringkasa
2
Pada tr kinerja mengala sehingg sebesar tahun 2 perbaika peningk
Mulai m hasil Su Keyakin akhir ta mening pariwisa mening infrastru indeks s
Perbaika dilihat d rumah t meskipu tidak s pertumb mengala
Laju in terenda IV 2009 dalam p pasar in
Tekanan Bangka yang sa pada tr
an Eksekutif
riwulan IV 2 akhir tahun ami percep ga mencata 1,35% (yoy 2009 terus b
an secara katan harga
membaiknya urvei Konsum nan Konsum
pada triwul
sektor ung n IV 2009. katan yang
dengan teru gkutan men ahun yang m katkan sekt ata selama l
kat terkait uktur. Sekto saham dan p
an kinerja p dari sisi perm
tangga. Per un pertumb sedalam pa buhan tahu ami perbaik
nflasi tahu hnya di triw 9. Hal ini m
proses pem nternasional,
n inflasi lain Belitung ku angat tingg
iwulan ini b
2009 ini, p n 2009 yang patan pertu
at pertumb y). Proses pe berlanjut dit
gradual pa komoditas.
kondisi per men yang m men (IKK) d
an IV.
gulan Bang Sektor pe
cukup sig us berlangsu ngalami pen meningkatka tor jasa-jasa liburan akhi
dengan pe or keuangan penurunan s
perekonomia mintaan did rbaikan kine buhan tahun
ada triwula unan, pertu kan.
unan (yoy) wulan III 200
emperlihatk mulihan terk , yang meru
nnya berasa urang kondu
i pada tahu berasal dari
perekonomia g cukup ba umbuhan m buhan ekon emulihan pa opang oleh da permint
rekonomian menunjukka dari 104,89
gka Belitun rtambangan gnifikan ter ungnya pem ningkatan s an mobilitas a karena m r tahun. Se enyelesaian n masih tum suku bunga
an Bangka B ukung oleh erja yang cu
nannya mas an sebelum umbuhan t
Kota Pa 09, yang ke kan perekon kait dengan upakan moto
al dari fakto usif, dan jug un sebelum
kelompok m
an Bangka aik. Bangka menjadi seb
nomi kumu asca krisis fi
permintaan taan dunia,
n antara lain an adanya p 9 pada triw
ng, menga n dan peng rkait denga mulihan eko
sejalan deng s masyaraka masyarakat
ktor bangun proyek-pro buh seiring perbankan
Belitung di t konsumsi, ukup baik ju
sih terkontr mnya. Sam triwulanan
angkalpinang emudian mu nomian Ban
peningkat or perekono
or alam, yak ga faktor te mnya. Tekan makanan ja
Belitung m Belitung d esar 5,00% ulatif tahun nansial glob n domestik m
, terutama
n terkonfirm peningkatan wulan III
lami perba ggalian me an naiknya
nomi dunia gan adanya at yang juga
menggunak nan tumbuh oyek pemba
dengan pen .
triwulan IV 2 terutama ko uga dialami
raksi namun a halnya
(qtq) eksp
g mencap ulai naik di t
gka Belitun an harga t omian daera
kni kondisi p eknikal, yakn nan inflasi t adi. Kenaika
mencatat iprediksi % (yoy), n 2009 bal pada
maupun melalui
masi oleh n Indeks menjadi
aikan di ngalami
ekspor . Sektor liburan a sedikit kan jasa h sedikit angunan nguatan
2009 ini onsumsi ekspor, n sudah
dengan or juga
ai titik triwulan g masih imah di h.
nya peningk
tumbuhan unjukkan ole
juga dibaren tung yang t esar 45,61 wulan IV 200
u bunga se h penurunan unnya risiko gkat Non-Pe
a triwulan disi tahun s
giatan sistem mulihan pere
-outflow ke
e Gross ingkatan ke erja pereko nsaksi tunai nsaksi klirin
ekonomian ningkatnya p
lisasi fiskal ggaran bela esar 74,48% angkan real sing telah m
a triwulan tambangan mintaan du
anjutnya p pektasi ken kiraan exce pengaruh p ernasional ya
tumbuhan e wulan I 201 gan tenden
h terjadi sej katan inflasi
kinerja p eh penuruna
ngi oleh me tercermin da % pada t 09.
emakin me n suku bun o seiring p rforming Lo n IV 2009 ebelumnya
m pembayar ekonomian y egiatan kas
Settlement egiatan kas onomian, k
yang sanga g juga me
Bangka B pengeluaran
di Bangka nja kegiatan % dimana ra lisasi dana d mencapai 86,
I 2010 dipe akan meni unia yang roses pemu naikan harg ess demand pada perger ang pada ak
ekonomi tah 10 diproyek nsi bias ke
ak triwulan kelompok
perbankan an DPK dan enurunnya ari penuruna triwulan III
engalami pe ga acuan se emulihan p oan (NPL) g mencapai maupun dib
an di Bangk yang terus b
titipan di (RTGS) d titipan ini m karena me
at dominan ngindikasika Belitung, ya
n pemerinta
Belitung pa n pembangu ata-rata real dekonsentra ,41% dan 8
erkirakan ki ngkat secar semakin ulihan perek
ga ke dep d pada kom
rakan instru khirnya men
hunan (yoy) ksikan tumb
atas atau
sebelumnya ini.
mengalam penyaluran intermedias
an Loan to D
menjadi s
enurunan sa ecara gradu perekonomia
gross perba
4,26%, me bandingkan
ka Belitung berlangsung Pangkalpina dibanding mengindikas enunjukkan n di Bangka an adanya ang diperki ah di akhir ta
ada tahun 2 unan APBD lisasi progra asi dan tuga 80,75%.
nerja sekto ra tahunan,
meningkat konomian d
an sehubu moditas pan
men hedgin
ingkatkan h
di Propinsi buh dalam
lebih baik
Ringka
a merupaka
i perlamb n kredit. Per i perbankan Deposit Rati sebesar 44,
alah satuny ual sejak tah an. Kendat ankan Bang eningkat di
triwulan se
memperliha g. Tercatat p ang dan tra triwulan s sikan adany adanya p Belitung. P peningkata irakan terk ahun.
2009 kurang 2009 hany amnya sebes as pembantu
r pertanian yang diseb
sehubung dunia sekali ngan deng ngan. Sehin
ng komodit harga-harga
Bangka Be kisaran 5 dibanding
asan Eksekutif
an penyebab
atan yang rkembangan n di Bangka io (LDR) dar ,68% pada
ya didorong hun lalu dan ti demikian, gka Belitung bandingkan belumnya.
atkan proses peningkatan ansaksi Rea sebelumnya ya perbaikan
peningkatan Peningkatan an kegiatan kait dengan
g maksimal ya terealisas sar 91,97%, uan
masing-dan sektor babkan oleh an dengan gus adanya gan adanya gga hal in tas di pasar
secara riil.
4 Adanya outlook rendahn masyara karena dana as
Meskipu karena perkiraa terapres Dasar L menam
Pada tr masyara diperkir pada b masyara ekonom
Kinerja 2010 di yang di mening menyus perdaga di tahun ekspor dibandi
Pada sis menuru yang ce menyeb kompet
an Eksekutif
n IV 2009 nan (qtq) pe
(qtq).
pa hal yan nomian mel katan pend ga memicu msi diperkira
potensi pen k perekonom
nya tingkat akat, (4) P membaikny sing kembali
un demikia dapat me an, yaitu: siasi sehingg Listrik (TDL) bah beban b
riwulan IV akat diduku akan akan ulan Februa akat. Ekspe mi 6 bulan ak
ekspor prod iperkirakan
sebabkan h kat berikut sul berlanju angan dunia n 2010. Sela Bangka Be ngkan proye
si perdagan unkan laju p enderung te babkan ba titif dibandin
9 yang tu ertumbuhan
ng diperkira alui permin dapatan ka
peningkata akan terjad ningkatan in mian Indon t inflasi ya Potensi ber ya prospek b
i ke emergin
n, terdapat embuat per (1) Nilai t ga menurun
) dan kena biaya usaha
2009 kons ng dengan
meningkatk ari diperkira ktasi masya kan datang
duk-produk akan meng arga komod t ekspekta utnya pem a naik dari
-ain itu proye litung unt eksi tahun 2
gan interna pertumbuha erus terapres rang eksp ngkan sebe
mbuh sebe n diproyeksi
akan dapat taan domes arena men n konsums di dengan
nvestasi seh nesia di ma
ang dapat rlanjutnya p bisnis, turun ng markets.
t pula pote rtumbuhan tukar Rupia nkan net eks aikan baha
.
umsi diperk meningkatn kan pendap akan akan k arakat terha juga masih
unggulan B galami sedik ditas yang m si kenaikan mulihan pe
11,9% (yoy eksi pertum tuk tahun 2 2009.
asional, terd an ekspor, siasi hingga
or Bangka elumnya. Se
esar 5,00% kan tumbuh
t memberik stik, yaitu: ningkatnya
i, selain itu adanya pe hubungan de ata investor
memperta penyaluran nya risiko p
ensi yang ekonomi ah yang b
spor. (2) Pot n bakar m
kirakan teta nya harga k patan. Adan kembali me adap pengh menunjukk
Bangka Belit it peningkat memiliki kec n harga k
rekonomian y) di tahun 2 mbuhan ekon 2010 meng
apat bebera antara lain pertengaha a Belitung elain itu, pa
%, namun h menurun
kan stimulu (1) Adanya harga ko u juga penin
erayaan im engan mem r asing, (3) hankan da kredit per pasar dan ma
patut diper lebih rend berpotensi s
tensi kenaik minyak yang
ap kuat. Ko komoditas s nya perayaa endorong ko hasilan dan
an optimism
ung pada tr tan secara t cenderunga komoditas t
n dunia. 2009 menjad
nomi negara galami penin
apa hal yan nilai tukar an tahun 20 menjadi da akhir tri
secara sebesar
us pada potensi omoditas ngkatan mlek, (2)
mbaiknya ) Relatif aya beli
rbankan asuknya
rhatikan ah dari semakin kan Tarif g dapat
onsumsi ehingga an imlek
onsumsi kondisi me.
riwulan I tahunan n untuk tersebut Proyeksi di 2,5% a tujuan ngkatan
0, tekanan ebabkan ole ngan semak
esiasi Rupi mpetitif diba
a triwulan syarakat kh ningkatnya ningkatkan
erkirakan ak syarakat ter ang juga ma
asi tahunan orong oleh adinya exce
nya potensi dasarkan pr ga serta d erkirakan inf njadi 4,98± njadi 1,95±0
pektasi inf dahnya pen
a triwulan disi ke dep ara riil. Ber pendapat a ndatang.
n dari sisi h: (1) Menin kin baiknya iah yang andingkan se
IV 2009 k hususnya
harga ko pendapatan
kan kembali rhadap peng asih menunj
n diperkira ekspektasi m ess demand
i kenaikan T royeksi dan determinan
flasi tahuna ±0,5%, sed
0,5%.
lasi yang ncapaian inf
I 2010 leb pan dan fak rdasarkan s akan terdap
impor dipr ngkatnya pe a harga ko menyebabk ebelumnya.
konsumsi di konsumsi omoditas s n. Adanya p
mendorong ghasilan da
ukkan optim
akan akan meningkatn d komodita Tarif Dasar
dengan m utama inf an (yoy) pad dangkan inf
bersifat a flasi sepanja
ih didorong ktor permin
survei, may pat kenaika
ediksi akan endapatan m omoditas un kan barang
iperkirakan rumah tan sehingga y
erayaan iml
g konsumsi an kondisi e
misme.
mengalam ya harga ko as pangan Listrik (TDL) mempertimba
flasi di Ba da triwulan I flasi triwula
daptif terb ang tahun g oleh adan
taan dan p yoritas masy
an harga p
Ringka
n mulai mu masyarakat s nggulan, g impor r
tetap kuat ngga terka yang kemu lek pada bu masyarakat ekonomi 6
mi peningk omoditas da
di tahun 2 ) pada triwu angkan per angka Belit I 2010 akan anan (qtq)
bilang rend 2009. Sehi nya ekspekt penawaran y yarakat Pan pada 3 da
asan Eksekutif
uncul, yang sehubungan (2) adanya relatif lebih
t. Konsums ait dengan udian akan
lan Februar t. Ekspektas bulan akan
atan, yang an perkiraan 2010, serta ulan I 2010 rkembangan
ung, maka n meningkat meningkat
6
Ringkasa
6
an Eksekutif
Halama This p
an ini sengaj page is inten
ja dikosong ntionally bla
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
REGIONAL
• Perekonomian propinsi Bangka-Belitung diproyeksi tumbuh 1,35% (yoy) di tahun 2009, turun cukup tajam dibanding tahun 2008. Hal ini terkait dengan dampak krisis keuangan global.
• Dari sisi permintaan, hampir semua komponen baik secara tahunan maupun triwulanan mengalami perbaikan kinerja.
• Dari sisi penawaran, perbaikan pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh konsumsi khususnya konsumsi rumah tangga. Kinerja yang cukup baik juga dialami ekspor dan impor.
Krisis keuangan global berpengaruh cukup besar terhadap perekonomian Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (selanjutnya disebut Bangka Belitung), hal ini diperlihatkan dari turunnya pertumbuhan yang cukup dalam di tahun 2009 dibanding tahun 2008, yaitu turun dari 4,44% (yoy) menjadi 1,35%. Namun mulai triwulan II perekonomian sudah menunjukkan adanya pemulihan, dan proses tersebut berlangsung sampai saat ini. Pada triwulan IV, perekonomian terus mengalami perbaikan. Mulai membaiknya kondisi perekonomian antara lain terkonfirmasi dari hasil Survei Konsumen1
yang menunjukkan adanya peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dari 104,89 pada triwulan III menjadi 106,22 pada triwulan IV.
1
Survei Konsumen menghasilkan beberapa indeks yang mencerminkan optimisme atau pesimisme konsumen, antara lain IKK. Konsumen dikatakan optimis jika indeks berada di atas 100 sebaliknya apa bila di bawah 100, konsumen berada dalam kondisi pesimis.
Bab 1
Grafik 1.1
Nominal dan Pertumbuhan PDRB serta Survei Konsumen Bangka Belitung
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
8
1.1.Sisi Penawaran
Seluruh sektor ekonomi unggulan Bangka Belitung, diperkirakan mengalami perbaikan di triwulan IV 2009. Sektor pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan yang cukup signifikan terkait dengan adanya peningkatan ekspor seiring dengan terus berlangsungnya pemulihan ekonomi dunia. Sektor pengangkutan mengalami peningkatan sejalan dengan adanya liburan akhir tahun yang meningkatkan mobilitas masyarakat yang juga cukup mengangkat kinerja sektor jasa-jasa, karena masyarakat menggunakan jasa pariwisata selama liburan akhir tahun. Sektor bangunan tumbuh sedikit meningkat terkait dengan penyelesaian proyek-proyek pembangunan infrastruktur. Sektor keuangan masih tumbuh seiring dengan prospek pemulihan ekonomi, saham, penurunan suku bunga perbankan, dan perbaikan rating Indonesia.
Tabel 1.1 Pertumbuhan Sektor Ekonomi Tahunan Bangka Belitung (%)
*) Proyeksi Kantor Bank Indonesia Palembang
Sumber : BPS Bangka Belitung , diolah
Tabel 1.2 Pertumbuhan Sektor Ekonomi Triwulanan Bangka Belitung (%)
*) Proyeksi Kantor Bank Indonesia Palembang
Sumber : BPS Bangka Belitung , diolah
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
9
Tabel 1.3 Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Bangka Belitung (%)
*) Proyeksi Kantor Bank Indonesia Palembang Sumber : BPS Bangka Belitung , diolah
1.1.1 Sektor Pertanian
Sektor pertanian pada triwulan IV 2009 diproyeksikan mengalami peningkatan pertumbuhan tahunan jika dibanding triwulan sebelumnya, yaitu naik dari 2,71% menjadi 5,19%. Namun secara triwulanan pertumbuhan pada triwulan IV tidak sebesar triwulan sebelumnya, terkait faktor musiman dimana tidak terdapat panen yang cukup
besar. Sub sektor tanaman bahan makanan pada triwulan ini diperkirakan mengalami peningkatan pertumbuhan dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya produksi padi dan jagung pada tahun 2009 jika dibandingkan tahun 2008. Berdasarkan hasil penghitungan Angka Ramalan IIII (ARAM III 2009), produksi
Grafik 1.2
Indikator Pertumbuhan Sektor Pertanian
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
10
padi tahun 2009 diperkirakan mencapai 19.490 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau naik sebanyak 4.411 ton (29,25%) dibandingkan dengan produksi tahun 2008. Kenaikan produksi tersebut terjadi karena peningkatan luas panen sebesar 1283 hektar (20,48%) dan kenaikan produktivitas padi sebesar 1,76 ton per hektar, terkait penggunaan benih unggul berlabel bantuan pemerintah daerah dan pemberian pupuk yang sudah sesuai dengan aturan pakai dari sisi jenisnya maupun dosis yang diberikan. Peningkatan juga terjadi pada jagung, karena adanya peningkatan luas panen, produksi, dan produktivitasnya. Pada triwulan IV 2009 sub sektor perkebunan diperkirakan sedikit mengalami kenaikan. Perbaikan ini erat kaitannya dengan adanya peningkatan harga karet dan
Crude Palm Oil (CPO) baik dibandingkan
triwulan sebelumnya (qtq) maupun tahun sebelumnya. CPO naik tajam sebesar 48,57%
(yoy), karena adanya peningkatan
permintaan CPO terutama untuk biofuel.
Perbaikan kinerja juga diperkirakan terjadi pada sub sektor perikanan. Sejalan dengan adanya pemulihan ekonomi, permintaan terhadap ikan semakin meningkat. Sementara itu pada perikanan laut, kondisi laut pada bulan Oktober dan November cukup kondusif bagi para nelayan untuk melaut.
Grafik 1.2
Indikator Pertumbuhan Sektor Pertanian (lanjutan)
Sumber : BPS, Bangka Belitung
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Pangkalpinang
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
11
1.1.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian
Pertumbuhan tahunan sektor pertambangan dan penggalian semakin membaik dibanding tahun sebelumnya meski belum pulih seperti kondisi sebelum krisis. Pada triwulan IV 2009 sektor ini diprediksi tumbuh 13,13% (yoy) atau 5,80% (qtq). Pertumbuhan ini didukung oleh adanya peningkatan harga timah di pasar internasional sebesar 16,99% (yoy). Sementara faktor-faktor yang dinilai menghambat pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian adalah berkurangnya bagian lifting (produksi minyak siap jual) di tambang Intan Widuri dan menurunnya produksi pasir timah karena adanya razia penambang timah oleh aparat keamanan.
1.1.3 Sektor Industri Pengolahan
Pertumbuhan tahunan sektor industri pengolahan pada triwulan IV 2009 diperkirakan sebesar 2,70% (yoy) setelah terkontraksi 2,61% di triwulan sebelumnya. Meskipun mulai mengalami perbaikan kinerja sektor ini tetap belum sepenuhnya pulih seperti kondisi sebelum krisis keuangan global. Peningkatan harga timah sampai akhir tahun lebih didorong oleh faktor ekspektasi bukan
dari permintaan yang sesungguhnya. Pada umumnya industri pengolahan di Bangka Belitung menggunakan bahan dasar timah dan karet, namun industri pengolahan timah hingga saat ini lebih mendominasi dibanding industri crumb rubber. Peningkatan harga
timah, dirasakan sangat mempengaruhi kinerja sektor industri pengolahan.
Grafik 1.4
Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan
Sumber : BPS, Bangka Belitung
Grafik 1.3
Indikator Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sumber : BPS, Bangka Belitung
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
12
1.1.4 Sektor Listrik, Gas, dan Air
Di triwulan IV 2009 sektor listrik, gas, dan air (LGA) diproyeksikan tumbuh 8,75%
(yoy) naik dari 5,36% di triwulan III 2009. Secara
triwulanan sektor ini tumbuh 2,50% (qtq). Sub sektor listrik masih menjadi pendorong pertumbuhan sektor LGA, namun sub sektor ini hanya akan naik tipis karena belum terealisasinya program penambahan kapasitas listrik yang diperkirakan baru akan terealisir secara bertahap pada akhir tahun 2010, tahun 2011,serta tahun 2012. Rasio elektrifikasi di PLN cabang Bangka, jumlah rumah tangga sebanyak 207.184, sedangkan jumlah pelanggan 97.889 atau dengan rasio 47,25%. Di Belitung jumlah rumah tangga 57.728, sedangkan pelanggan 39.586 dengan rasio 68,57%. Penjualan listrik pada triwulan IV naik 1,78% (qtq) atau 9,16%
(yoy).Pada sub sektor gas diperkirakan terjadi
peningkatan sejalan dengan adanya peningkatan konsumsi elpiji di wilayah Bangka Belitung yang tumbuh 10,73% (qtq).
1.1.5 Sektor Bangunan
Pada triwulan IV sektor bangunan diproyeksi tumbuh sebesar 2,00% (qtq) atau 7,33% (yoy). Pertumbuhan sektor ini sejalan
dengan naiknya realisasi pengadaan semen di triwulan IV sebesar 24,93% (qtq) atau 32,49%
(yoy). Peningkatan ini terkait dengan adanya
pembangunan infrastruktur dalam rangka menyambut Babel Archi 2010.
Grafik 1.5
Indikator Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, dan Air
Sumber : BPS,Bangka Belitung
Sumber : PLN Wilayah Bangka Belitung
Sumber : Pertamina
Grafik 1.6
Pertumbuhan Sektor Bangunan
Sumber : BPS,Bangka Belitung
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
13
1.1.6 Sektor Perdagangan, Hotel, dan
Restoran
Pada triwulan IV 2009, sektor perdagangan, hotel, dan restoran diproyeksikan terkontraksi 2,67% (yoy) atau menurun 1,15% (qtq). Meskipun demikian sektor ini sudah mulai mengindikasikan perbaikan kinerja. Sub sektor hotel dan restoran diperkirakan mengalami peningkatan terkait dengan adanya libur akhir tahun, tercermin dari peningkatan rata-rata jumlah wisatawan dan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada triwulan IV dibanding triwulan III masing-masing sebesar 15,23% dan 6,18% (qtq). Sementara itu, sub sektor
perdagangan diprediksi mengalami sedikit perlambatan akibat menurunnya arus bongkar muat di Pelabuhan Tanjungpandan sebesar 13,73% (qtq) meski di sisi lain terjadi peningkatan tipis arus bongkar muat di Pelabuhan Pangkalbalam sebesar 3,21%.
1.1.7 Sektor Pengangkutan dan
Komunikasi
Sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan IV 2009 diprediksi tumbuh 14,21% (yoy) atau naik tipis 1,79%
(qtq) dibanding triwulan sebelumnya. Sub
sektor pengangkutan diprediksi mengalami perbaikan kinerja meski tidak
Grafik 1.8
Indikator Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sumber : BPS, Bangka Belitung
Grafik 1.7
Indikator Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Sumber : BPS, Bangka Belitung
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
14
pada semua jalur transportasi. Pada angkutan udara diperkirakan terjadi peningkatan yang tercermin dari naiknya jumlah penumpang udara. Namun pada pengangkutan laut, terjadi sedikit penurunan jumlah penumpang di 3 pelabuhan, yaitu Pelabuhan Tanjungpandan, Pelabuhan Pangkalbalam, dan Pelabuhan 35 Ilir. Penurunan ini terkait dengan kurang kondusifnya kondisi laut. Dari sub sektor komunikasi diprediksi mengalami peningkatan, terkait membaiknya perekonomian Bangka Belitung.
1.1.8 Sektor Keuangan, Persewaan,
dan Jasa
Pada triwulan IV 2009 sektor keuangan, persewaan, dan jasa diprediksi tumbuh 10,06% (yoy) atau sedikit naik
sebesar 2,70% (qtq) dibanding triwulan sebelumnya. Pada sub sektor keuangan, terlihat kinerja perbankan di Bangka Belitung pada triwulan IV 2009 (hingga bulan November) dari beberapa indikator seperti total aset, penghimpunan dana dan penyaluran kredit/pembiayaan mengalami sedikit penurunan. Pada sub sektor Persewaan dan Jasa, akan sedikit mengalami peningkatan.
Grafik 1.9
Indikator Pertumbuhan Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Sumber : BPS, Bangka Belitung
Grafik 1.8
Indikator Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi (lanjutan)
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
15 1.1.9 Sektor Jasa – Jasa
Baik pertumbuhan tahunan maupun triwulanan, sektor jasa-jasa pada triwulan IV 2009 diperkirakan mengalami penurunan. Pertumbuhan tahunan menurun dari 12,08%
(yoy) di triwulan III 2009 menjadi 7,04% di
triwulan IV 2009, dan pertumbuhan triwulanan turun dari 5,78% (qtq) di triwulan
IV 2008 menjadi 1,00% (qtq) di triwulan IV 2009.
1.2.Sisi Permintaan
Perbaikan kinerja perekonomian Bangka Belitung di triwulan IV 2009 ini dilihat dari sisi permintaan didukung oleh konsumsi, terutama konsumsi rumah tangga. Perbaikan kinerja yang cukup baik juga dialami ekspor, meskipun pertumbuhan tahunan tersebut masih terkontraksi namun tidak sedalam pada triwulan sebelumnya. Dilihat dari sektor – sektor yang memberi kontribusi, 62,07% masih didominasi oleh konsumsi, dimana 50,44% diantaranya dari sub sektor rumah tangga, diikuti ekspor barang dan jasa (57,08%).
Tabel 1.4 Pertumbuhan Tahunan Sisi Permintaan Bangka Belitung (%)
*) Proyeksi Kantor Bank Indonesia Palembang
Sumber : BPS Bangka Belitung , diolah
Tabel 1.5 Pertumbuhan Triwulanan Sisi PermintaanBangka Belitung (%)
I II III IV I II III IV
1 Konsumsi 0.95 1.40 1.94 2.10 0.49 1.86 2.23 2.15
a Rumah Tangga 0.90 1.25 1.77 1.25 0.18 1.57 2.08 1.95
b Swasta Nirlaba 1.25 0.99 1.19 3.48 4.00 1.91 0.38 -0.05
c Pemerintah 1.17 2.14 2.79 5.98 1.60 3.14 3.06 3.19
2 Investasi -1.54 0.99 5.50 1.34 -2.43 10.44 0.83 2.50
3 Permintaan Domestik ( 1 + 2 ) 0.09 1.26 3.15 1.83 -0.52 4.77 1.73 2.27
4 Ekspor Neto -1.08 -6.89 -15.40 -34.53 -4.76 -36.18 18.30 -19.74
a Ekspor barang dan jasa 0.24 0.46 -0.89 -5.29 -1.11 -1.64 1.12 -3.99
b Dikurangi impor barang dan jasa 0.57 2.25 2.33 0.06 -0.68 2.33 -0.10 -2.66
-0.07 0.20 0.90 -1.87 -0.81 2.10 2.41 1.24
2009
SEKTOR EKONOMI
PRODUK DOMESTIK BRUTO
No 2008
*) Proyeksi Kantor Bank Indonesia Palembang
Sumber : BPS Bangka Belitung , diolah
Grafik 1.10
Pertumbuhan Sektor Jasa-Jasa
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
16
Tabel 1.6 Kontribusi Sisi Permintaan Terhadap Pertumbuhan Sektor Ekonomi Tahunan Bangka Belitung (%)
I II III IV I II III IV
1 Konsumsi 57.31 58.00 58.60 60.97 61.76 61.62 61.51 62.07 a Rumah Tangga 47.54 48.04 48.46 50.02 50.55 50.29 50.11 50.44
b Swasta Nirlaba 0.80 0.80 0.80 0.80 0.80 0.80 1.80 0.80
c Pemerintah 9.76 9.95 10.14 10.95 11.22 11.33 11.40 11.62
2 Investasi 29.62 29.85 31.22 32.24 31.71 34.30 33.78 34.20
3 Permintaan Domestik ( 1 + 2 ) 86.93 87.85 89.81 93.21 93.48 95.92 95.29 96.27
4 Ekspor Neto 13.07 12.15 10.19 6.79 6.52 4.08 4.71 3.73 a Ekspor barang dan jasa 66.77 66.95 65.76 63.47 63.28 60.96 60.19 57.08 b Dikurangi impor barang dan jasa 53.70 54.80 55.58 56.68 56.75 56.88 55.48 53.35
2009
No SEKTOR EKONOMI 2008
*) Proyeksi Kantor Bank Indonesia Palembang
Sumber : BPS Bangka Belitung , diolah
1.2.1. Konsumsi
Konsumsi pada triwulan IV 2009 diperkirakan mengalami perbaikan kinerja baik secara tahunan maupun triwulanan. Pertumbuhan tahunan konsumsi diindikasikan searah dengan pendaftaran kendaraan baru yang meliputi truk, mobil, dan sepeda motor. Selain itu juga dapat dilihat dari meningkatnya penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi tumbuh 28,17% (yoy) atau naik 1,27% (qtq) dibanding triwulan sebelumnya. Sementara itu konsumsi swasta nirlaba dan konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh tidak sebesar konsumsi masyarakat.
Grafik 1.11
Indikator Pertumbuhan Konsumsi
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
17
OPTIMISME KONSUMEN PANGKALPINANG DI TAHUN 2009
Tingkat Keyakinan Konsumen Pangkalpinang sepanjang tahun 2009 menunjukkan optimis, meningkat dibanding tahun 2008 yang sempat di triwulan II dan III 2008 menunjukkan pesimisme. Rata-rata Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada tahun 2009 tercatat 103,81, naik dibanding tahun 2008 sebesar 98,75. Peningkatan ini lebih didorong oleh kenaikan rata-rata Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang naik dari 104,18 di tahun 2008 menjadi 114,31 di tahun 2009. Sementara itu rata-rata Indeks Keyakinan Ekonomi Saat ini (IKESI) tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Pada triwulan IV tahun 2009, IKK mencapai 106.22, meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 104,89. Peningkatan ini terkait dengan peningkatan IKESI dari 96,09 di triwulan III menjadi 99,17, sementara itu IEK relatif tidak berubah. Hal tersebut mencerminkan keyakinan konsumen kota Pangkalpinang terus mengalami perbaikan. Peningkatan keyakinan tersebut, sebagai dampak dari berlanjutnya pemulihan kondisi ekonomi yang meningkatkan pendapatan masyarakat.
Grafik 1
IKK, IKESI, IEK, periode 2007-2009
106.22
99.17 113.28
80 85 90 95 100 105 110 115 120 125
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
2007 2008 2009
In
d
e
k
s
IKK IKE IEK
Op
ti
m
is
Pes
im
is
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
18
Di tengah terus meningkatnya keyakinan konsumen selama triwulan IV 2009, beberapa hal yang menjadi concern bagi konsumen Pangkalpinang antara lain; tingkat penghasilan, ketersediaan tenaga kerja, perkiraan harga barang dan jasa baik kondisi untuk saat ini, maupun prediksi untuk periode 6 bulan mendatang
Pada triwulan IV 2009, konsumen semakin memandang optimis terhadap penghasilan saat ini dibanding triwulan sebelumnya, yang dapat dilihat dari peningkatan indeks penghasilan saat ini yang naik dari 120,17 menjadi 123,00. Selain itu konsumen juga berekspektasi akan baiknya kondisi perkonomian 6 bulan yang akan datang yang dapat dilihat dari meningkatnya indeks ekspektasi penghasilan dari 135,33 menjadi 136,33.
Grafik 2
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
19 1.2.2. Investasi
Baik pertumbuhan tahunan ataupun triwulanan investasi pada triwulan IV 2009 diprediksi mengalami peningkatan, terkait dengan penyelesaian proyek tahun anggaran 2009. Realisasi fisik kemajuan kegiatan pembangunan dengan sumber dana APBD 2009 naik dari 49,99% di triwulan III 2009 menjadi 91,97%. Sementara itu investasi swasta di triwulan IV diprediksi tidak
mengalami perubahan yang signifikan. Dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Kabupaten Bangka sampai triwulan III, jumlah perusahaan baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) tidak mengalami perubahan yaitu tercatat sebanyak 20 perusahaan. Rencana investasi 12 PMA mencapai US$ 6.639.718.888, dengan realisasi US$ 16.381.541 atau 0,25%.
1.2.3. Ekspor dan Impor
a. Ekspor
Berdasarkan data nilai ekspor non migas menurut kelompok Standard International Trade
Classification (SITC) Bank Indonesia, total nilai
ekspor non migas di Bangka Belitung dari bulan September-November 2009 tercatat sebesar US$330,46 juta, atau menurun sebesar 39,94%
(yoy) dibanding periode yang sama tahun
sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan tahunan ekspor di triwulan IV yang diperkirakan masih terkontraksi sebesar 5,57% (yoy), namun sudah tidak sebesar
Grafik 1.12 Pertumbuhan Investasi
Sumber : BPS Bangka Belitung
Grafik 1.13
Indikator Ekspor Bangka Belitung
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
20
kontraksi di triwulan III 2009 yang mencapai 6,85%. Perbaikan ini didukung oleh ekspor komoditas unggulan Bangka Belitung yaitu timah, karet, CPO, dan rempah-rempah, dimana harganya mengalami peningkatan yang signifikan terkait pemulihan ekonomi dunia yang terus berlangsung dan ekpektasi yang terus membaik. Timah sebagai penyumbang terbesar ekspor Bangka Belitung, harganya mengalami peningkatan sebesar 16,99% (yoy), namun sayangnya peningkatan ini tidak dapat diikuti dengan peningkatan produksinya, dikarenakan adanya penertiban penambangan timah dan tingginya curah hujan yang mengurangi jumlah pasir timah dari penambangan darat. Sama halnya dengan timah, hampir semua komoditas lainnya juga mengalami penurunan volume ekspor, sehingga naiknya ekspor bergantung pada kenaikan harga di pasar internasional. Berdasarkan negara tujuan, pasar ekspor terbesar tetap ke wilayah Asia, diikuti oleh Eropa, dan Amerika. Negara tujuan ekspor terbesar adalah Singapura yaitu 81,77%.
Grafik 1.13
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
21
b. Impor
Berdasarkan data nilai impor non migas menurut kelompok Standard
International Trade Classification (SITC)
Bank Indonesia, total nilai impor non migas di Bangka Belitung dari bulan September sampai dengan bulan November 2009 tercatat sebesar US$250,23 juta, naik sebesar 9,00% dibanding bulan Juni sampai Agustus 2009, dan jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya naik tajam sebesar 1350,11%. Adanya peningkatan impor di tahun 2009 ini terkait dengan adanya pembelian kapal isap dan kapal keruk oleh para pelaku timah. Hal ini terkait dengan strategi PT. Timah sebagai produsen terbesar timah untuk meningkatkan hasil penambangan laut. Diperkirakan peningkatan ini akan terus berlanjut di tahun 2010, terkait dengan masih adanya pembelian kapal isap dan kapal keruk di tahun 2010.
Grafik 1.13
Indikator Ekspor Bangka Belitung (Lanjutan)
Sumber : Bloomberg, diolah
Grafik 1.14
Indikator Impor Bangka Belitung
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
22
Bab 2
PERKEMBANGAN INFLASI PANGKALPINANG
• Inflasi Pangkalpinang tahun 2009 mengalami penurunan, namun terdapat tendensi
kenaikan.
• Dibutuhkannya kerjasama antar instansi dan dinas dalam upaya pengendalian
inflasi.
• Inflasi bulan Desember meningkat akibat faktor musiman yaitu perayaan Natal dan
Tahun Baru.
2.1. Inflasi Kota Pangkalpinang
Inflasi tahunan (yoy) Kota
Pangkalpinang pada triwulan IV 2009 tercatat sebesar 2,17%, sedikit lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 2,78%. Pencapaian inflasi Kota Pangkalpinang ini masih di dalam range proyeksi yang dibuat BI Palembang di awal tahun yakni 2,46±1%. Inflasi tahunan Kota Pangkalpinang secara historis lebih fluktuatif dibandingkan dengan inflasi nasional dan Kota Palembang, yang ditunjukkan oleh angka standar deviasi Kota Pangkalpinang yang mencapai 6,34%, lebih tinggi dibandingkan angka standar deviasi nasional yang tercatat 3,97% dan Palembang sebesar 5,19%. Fluktuatifnya inflasi Kota Pangkalpinang merupakan akibat dari tingginya ketergantungan dengan kota lain terutama Kota Palembang dan Jakarta. Sementara pengangkutan barang-barang menggunakan jalur laut dimana kondisi perairan dan cuaca sering kurang kondusif yang
Grafik 2.1
Perkembangan Inflasi Pangkalpinang,Palembang, dan Nasional
Sumber: BPS, diolah
Tabel 2.1
Statistika Deskriptif Inflasi Tahunan Pangkalpinang,Palembang dan Nasional 2008 - 2009
2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang
24
berdampak pada ketersediaan pasokan dan harga barang tersebut.
Laju inflasi tahunan (yoy) Kota Pangkalpinang mencapai titik terendahnya di triwulan III 2009, yang kemudian mulai naik di triwulan IV 2009. Hal ini memperlihatkan perekonomian Bangka Belitung masih dalam proses pemulihan terkait dengan peningkatan harga timah di pasar internasional, yang merupakan motor perekonomian daerah. Pada grafik 2.2 dapat dilihat tendensi pergerakan harga timah di pasar internasional searah dengan inflasi tahunan, meski terdapat lag 4-5 bulan. Tekanan inflasi lainnya berasal dari faktor alam, yakni kondisi perairan Bangka Belitung kurang kondusif faktor teknikal, yakni inflasi yang sangat tinggi pada tahun sebelumnya.
2.2. Inflasi Kota Pangkalpinang per Kelompok Barang
Peningkatan inflasi tahunan Pangkalpinang pada triwulan IV 2009 dibanding triwulan III 2009 terjadi pada hampir semua kelompok barang dan jasa, kecuali kelompok kesehatan yang mengalami sedikit penurunan.
Tabel 2.2
Perkembangan Inflasi Tahunan (yoy)Pangkalpinang per Kelompok Barang
Sumber: BPS Bangka Belitung
Grafik 2.2 Indikator Tekanan Inflasi
Sumber: BPS Bangka Belitung dan Bloomberg, diolah
Sumber: PT Pelindo, diolah
Sumber: BPS Bagka Belitung, diolah
Tabel 2.3
Perkembangan Inflasi Bulanan (mtm)Pangkalpinang per Kelompok Barang
2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang
25
Inflasi Kelompok bahan makanan
pada triwulan IV 2009 tercatat 0,54% (yoy), naik dari triwulan sebelumnya yang deflasi 1,10%. Namun secara bulanan, inflasi menurun dari bulan Oktober sampai November, terkait dengan telah usainya lebaran di bulan September. Namun tekanan inflasi terjadi kembali di bulan Desember, karena adanya peningkatan permintaan sehubungan perayaan Natal dan Tahun Baru. Selain itu juga terjadi akibat berkurangnya pasokan terutama dari Pulau Jawa dan Palembang akibat dari kurang kondusifnya kondisi perairan dan belum masuknya musim panen padi.
Inflasi kelompok makanan jadi,
minuman, rokok, dan tembakau naik
dari 6,76% (yoy) di triwulan III 2009 menjadi 7,23%. Kenaikan harga gula yang telah terjadi sejak triwulan sebelumnya merupakan penyebab adanya peningkatan inflasi kelompok ini.
Grafik 2.3
Inflasi Kelompok Bahan Makanan dan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Sumber: BPS, Bangka Belitung , diolah
Sumber: Disperindag, Bangka Belitung , diolah
2. Perkembangan Inflasi Pangkalpinang
26
Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami kenaikan inflasi tahunan pada triwulan IV 2009, dari 0,97% (yoy) di triwulan III 2009 menjadi 1,32%. Hal ini sejalan dengan inflasi bulanan kelompok ini yang terus mengalami peningkatan. Adanya
penyelesaian proyek-proyek pembangunan menyebabkan adanya
kenaikan harga semen di bulan November dan Desember masing-masing sebesar 0,35% dan 3,67%. Inflasi kelompok
sandang naik dari 2,96% (yoy) di
triwulan III 2009 menjadi 5,12%. Peningkatan ini juga terkait dengan kenaikan harga emas perhiasan akibat kenaikan harga emas di pasar internasional. Emas merupakan komoditas yang banyak diburu investor, ditengah terus membaiknya perekonomian dunia.
Kelompok pendidikan, rekreasi, dan
olah raga tidak mengalami perubahan
dibanding triwulan sebelumnya.
Kelompok transportasi, keuangan, dan
jasa keuangan pada triwulan IV 2009
mengalami deflasi yang lebih dalam yaitu 2,1% (yoy). Selama triwulan ini, hanya terjadi perubahan pada sub kelompok transportasi, sedangkan sub kelompok komunikasi dan pengiriman serta sub kelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan.
Grafik 2.4
Inflasi Beberapa Kelompok Barang
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH
• Pertumbuhan kinerja perbankan mengalami perlambatan yang ditunjukkan oleh penurunan DPK dan penyaluran kredit
• Suku bunga perbankan semakin mengalami penurunan searah dengan penurunan suku bunga acuan secara gradual sejak tahun lalu dan turunnya risiko seiring pemulihan perekonomian.
3.1. Kondisi Umum
Secara umum, kinerja perbankan di Bangka Belitung pada triwulan IV 2009 (hingga bulan November) dari beberapa indikator seperti total aset, penghimpunan dana dan penyaluran kredit/pembiayaan mengalami sedikit penurunan secara triwulanan. Laba perbankan Bangka Belitung mengalami peningkatan cukup signifikan pada triwulan ini, yang ditunjukkan oleh adanya peningkatan
Return on Assets (ROA) secara triwulanan dari
1,18% menjadi 1,76%. Namun, rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) mengalami penurunan dari 126,92% menjadi 120,56%.
Total aset perbankan Bangka Belitung sedikit meningkat dengan kisaran moderat sebesar 9,02% dari triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (yoy), yaitu dari Rp7,25 triliun menjadi Rp7,90 triliun. Sejalan dengan terjadinya peningkatan secara triwulanan sebesar 0,40% (qtq), pertumbuhan tahunan mengalami percepatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan aset perbankan secara tahunan ini terutama disebabkan meningkatnya jumlah penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Penghimpunan DPK meningkat sebesar 12,02% (yoy) dari Rp7,17 triliun menjadi Rp8,04 triliun, namun mengalami penurunan sebesar 0,54% secara triwulanan (qtq). Peningkatan DPK terutama didorong oleh peningkatan simpanan berjangka/deposito yang meningkat sebesar 15,09% (yoy).
Grafik 3.1
Perkembangan Aset, DPK, dan Kredit Perbankan Bangka Belitung
28
erkembangan P
Penyalu ,28 triliun ara-negara gka Belitun nurun sebes Penyalu ngalami pen mentara itu, esar 4,17%
gka Belitun M terhadap Peningk ara triwulan 61% pada t
. Kelembag
Jumlah b pinsi Bangk wulan IV 20
gan jumlah kantor ya at BPR/S, um Konven
k Umum
bang BPR/S, Bank Umu M) tercatat s
. Penghimp .1 Penghim
Pertumb atat mening ungan men
Perbankan Dae
ran kredit/p menjadi Rp industri yan ng di tahun
ar 2,58% (q ran Kredit M ningkatan se
, secara tri %. Hal ini b
g pada bul total kredit katan DPK y an telah me riwulan III m
gaan
bank yang a Belitung 009 sebany h kantor b ang terdiri 18 Kantor nsional, 1 K
Syariah d
55 Kantor m, dan 1 K sebanyak 92
punan Dana mpunan DPK
buhan tahu gkat dari Rp ngalami pen
erah
pembiayaan p3,59 triliun ng sekaligu n 2010. Na
qtq). Mikro, Kecil, ebesar 27,10
wulanan (q bertolak bel an Novemb t perbankan yang dibaren
enyebabkan menjadi sebe
beroperas sampai den ak 16 b bank seban dari 2 Ka Cabang B Kantor Cab dan 5 Ka
Cabang Pe Kantor Kas 2 unit.
a Pihak Ket K
unan DPK m p1,86 triliun
ningkatan s
n mengalam n, menyusu
s membent mun demik
, dan Mene 0% dari Rp1 qtq), realisa
akang den ber 2009. D
mengalami ngi dengan n penurunan
esar 44,68%
i di
embantu Ba BPR. Seme
tiga (DPK)
mengalami menjadi se sebesar 12,
mi peningka l semakin t tuk optimism kian secara
ngah (MKM 1,75 triliun asi kredit M
gan kondis Dengan perk
i peningkata penurunan
n Loan to D
% pada triwu
ank Umum ntara itu ju
peningkatan besar Rp2,1 ,26% menj
Ju
tan sebesar tingginya re me terhada
triwulanan
M) secara tah menjadi seb MKM meng
i perbankan kembangan
an.
penyaluran Deposit Ratio
ulan IV 2009
Konvension mlah Anjun
n sebesar 1 3 triliun ata jadi Rp3,87
Grafik umlah Kantor B di Bangka
r 9,38% (y encana pro p prospek kredit/pem
hunan (yoy) besar Rp2,22 galami peni
n secara um ini, propor
n kredit/pem o (LDR) dari 9.
al, serta 16 ngan Tunai
12,01% (yo au sebesar 1 7 triliun. Si
k 3.2
Bank dan ATM Belitung
yoy) dari duksi di bisnis di mbiayaan
tercatat 2 triliun. ngkatan mum di
si kredit
mbiayaan sebesar
6 Kantor Mandiri
oy). Giro 14,65%.
mpanan
esar 8,94%
Secara t g disebabka 7%. Namun
Berdasa hasil dihimp u sedikit me giro dan dep
.2. Penghim
Saat in ngelompokk tung. Berd
ghimpunan gsa pertum a Bangka te
,86 triliun p Lain ha atat menga tung menga tumbuhan m
gka menga
Perkemban
osito mening .
triwulanan ( an oleh pen n, tabungan
arkan pangs un, tabunga eningkat dib posito masin
mpunan DP
ni sistem kan wilayah
dasarkan DPK Pang buhan tahu ercatat tumb pada triwula alnya denga alami penuru
alami penur masing-masi lami pening
Grafik 3. ngan Kompone di Bangka Be
gkat dari R
(qtq), pengh nurunan gir
masih men
sa masing-m an masih te banding triw ng-masing m
PK Menurut
pelaporan Bangka Be laju pertu kalpinang t nan yang ju buh sebesar
n ini. an pertumbu
unan DPK s runan masin ing sebesar
katan sebes
3
en DPK Perbank litung
p1,87 triliu
himpunan D ro dan depo
galami peni
masing komp rcatat deng wulan sebel memiliki pan
t Kabupate
bank yang elitung yang umbuhan tercatat pali uga paling t r 11,67% d
uhan tahun secara triwu
ng-masing s 0,63% dan sar 1,43% d
kan
n menjadi
DPK mengala osito masin
ngkatan tip
ponen simp an pangsa t umnya yang ngsa sebesar
en/Kota
g dikelola g terdiri dar
secara ta ing tinggi y inggi, yaitu ari sebesar
nan, wilayah lanan. DPK sebesar 1,3 n 0,40%. Pe dengan and
Komposisi DP d
3. Perkemban
Rp2,03 triliu
ami penurun g-masing se is sebesar 2
anan terhad terbesar yait g sebesar 4 r 26,55% da
Bank Ind ri Pangkalpi hunan (yo yakni sebesa 7,05%. Pen Rp2,56 trili
h Pangkalpi di wilayah 7% dan 2, ertumbuhan il pertumbu
Grafik 3.4 PK Perbankan T di Bangka Belit
ngan Perbanka
un atau me
nan sebesar ebesar 4,83 ,46% (qtq).
dap total D tu sebesar 4 46,75%. Sem
an 25,29%.
onesia Pal nang, Bang oy), pertum
ar 15,42% nghimpunan un menjadi
nang dan Pangkalpina 14% denga n DPK di Kab han masing
Triwulan IV 200 ung
an Daerah
eningkat
r 0,54% 3% dan
PK yang 48,16%, mentara .
embang gka, dan mbuhan dengan n DPK di sebesar
Belitung ang dan an andil bupaten -masing
09
30
erkembangan P
esar 0,51% gan pangsa turut-turut o
Wila
Pangkal Pi Belitung Bangka
. Penyalura .1. Penyalu
Laju pe 8% dari tah tor lain-lain, kredit sekto
Pertan
Perbankan Dae
. Berdasark a terbesar y oleh Bangka
ayah
inang
an Kredit/P ran Kredit/
ertumbuhan hun sebelum , peningkata or perindust
Sektor
nian mbangan dustrian agangan
asa
k, Gas dan Ai truksi angkutan Dunia Usaha Sosial
k ain
erah
an pangsa, akni sebesa a dan Belitun
Perkembang Ban
2008
IV 3,180,479 1,430,378
2,563,980
embiayaan /Pembiayaa
n kredit/pem mnya (yoy), y
an tertinggi trian masing
Perke
ng masing-m
Tabel 3.1 gan DPK Perban ngka Belitung (
I 3,331,608 1,497,594
2,859,206
n
an Secara S
mbiayaan te yaitu dari Rp terjadi pad g-masing seb
Tabel 3.2 embangan Kred
ngka Belitung (
I
3 141,401
4 261,316
6 634,341
8 793,069
4 587,540
7 10,192
421,708
8 35,563
8 88,252
0 31,825
4 929,454
Pangkalpina dari total D masing sebe
nkan per Wilay (Rp Juta)
Sektoral
ercatat me p3,28 triliun da kredit sek
besar 344,6
dit Sektoral (Rp Juta)
ang masih m PK di Bangk esar 35,63%
yah
ngalami pe n menjadi R
ktor Listrik, 4% dan 10 579,107
9,952
merupakan ka Belitung, % dan 18,70
IV* 5 3,671,0 2 1,502,5
2 2,863,3
eningkatan p3,59 triliun
Gas dan A ,10%.
IV* 147,275 169,925 736,854 933,220 365,663 9,991 215,701 30,583 77,787 31,601 1,237,678
wilayah , disusul %.
36 73
14
sebesar n. Selain ir bersih
gan andil p nekan pertu dit secara ta orong oleh p tumbuhan wulanan per
ndustrian m Selain dagangan am penyal
99%. Uruta h penyalu
ndustrian sing-masing 18%. Selai tor konstruk a mempuny
u masing-m 3%.
.2. Penyalu
Seluruh ingkatan d sumsi terca esar Rp1,23
urunan mas Secara t ngalami pen ng tinggi
ingkatan se gat erat kait
yang mene ertumbuhan umbuhan kr ahunan sebe pertumbuha triwulanan rtumbuhan masing-masin
sektor memiliki uran kred n kedua da uran kre dan sekto sebesar n itu, pen ksi dan sek yai pangsa y
masing seb
ran Kredit/
penyalur ibandingkan atat mengal
3 triliun. Se sing-masing
triwulanan nurunan cu sebesar 7, ebesar 0,47%
tannya deng
kan pertum n sebesar m redit adalah esar minus 3 an kredit di masing-m kredit juga ng sebesar 2
lain-lain, pangsa t it yaitu s n ketiga dit dit di or jasa-jasa
20,52% nyaluran kre
tor pertamb yang cukup besar 6,01%
/Pembiayaa
ran kredit/ n dengan p lami pening ementara,
sebesar 6,9 (qtq), penya kup tajam s 37% yang %. Peningka gan dampak
mbuhan kred minus 4,14% h sektor jas 3,75%. Pert sektor lain-masing sebe a banyak d 2,54% dan
sektor erbesar sebesar tempati sektor yaitu
dan edit di bangan p besar, % dan
an Menuru
/pembiayaa periode yan gkatan palin kredit mod 98% dan 0,0
aluran kred sebesar 9,2 g kemudian
atan yang c k krisis globa
dit secara ta %. Begitupun sa-jasa yang tumbuhan k -lain dan sek esar 19,18 didorong ole
7,93%.
ut Penggun
n menuru ng sama ta ng tinggi ya
al kerja da 04%.
it/pembiaya 7%. Kredit n disusul o cukup tinggi
al yang men
Pa B
3. Perkemban
ahunan ada n secara triw g berperan kredit secara ktor perindu % dan 2, eh sektor l
naan
ut penggu hun sebelu akni sebesa an kredit in
an untuk m t konsumsi
oleh kredit i pada kredi nyebabkan r
Gra angsa Penyalu Bangka Belitung
ngan Perbanka
alah sektor wulanan sek pada pertu a tahunan u ustrian deng
,07%, dan ain-lain da
unaan me umnya (yoy) ar 55,65% nvestasi me
modal kerja tercatat me investasi it konsumsi rendahnya d
afik 3.5 ran Kredit Sekt g Triwulan IV 2
an Daerah
jasa-jasa ktor yang umbuhan tamanya gan andil n secara
n sektor
engalami ). Kredit
menjadi engalami
tercatat eningkat dengan diyakini daya beli
toral 2009
32
erkembangan P
syarakat dan menuhi kebu
Dari seg h kredit mo 47%, dan k erhatikan pu dit modal ke
.3. Penyalu
Berdasa agai wilaya unan (yoy) y mentara itu
gkalpinang
Wil
Pangkal P Belitung Bangka Dati II lain
*Data sampa Pertumbuh
Perbankan Dae
n sekaligus m utuhan.
gi komposis odal kerja, kredit invest ula data triw erja kepada
ran Kredit/
arkan daera h yang pal yakni denga u, wilayah dengan and
Perke
layah
inang
nnya
ai bulan Novemb Grafik 3 han Kredit Me Bangka Bel
erah
mendorong
si, penyalura yakni sebe tasi dengan wulan sebel
dua jenis kr
/Pembiayaa
ah penyalu ing domina n andil pert yang m dil pertumbu
embangan Pen Ban
nurut Penggun itung
masyarakat
an kredit be esar 49,81% n pangsa se
umnya, tela redit lainnya
an Menuru
ran kredit, an mendoro tumbuhan m membatasi
uhan tahuna
Tabel 3.3 nyaluran Kredit ngka Belitung (
I
t untuk men
erdasarkan %, diikuti k
ebesar 15,7 ah terjadi se
.
ut Kabupat
wilayah B ong penyalu masing-masi
penyaluran an sebesar m
t/Pembiayaan P (Rp Juta)
2
II 9 1,538,127
5 459,772
2 1,575,715
4 4,247
Pangs
Ban
nambah kre
penggunaan kredit konsu 2%. Walau edikit perges
en
Bangka dan uran kredit/ ng sebesar n kredit/pe minus 4,61%
Perbankan
2009
III 7 1,510,57
2 487,27
5 1,299,17
7 7
Grafik sa Penyaluran K Menurut Pe ngka Belitung T
edit konsum
n masih did umsi yakni upun demik
seran domin
n Belitung /pembiayaan 3,52% dan embiayaan %.
IV* 79 1,174,06 74 503,08 70 1,570,72
78 6
k 3.7
Kredit/Pembiay enggunaan
Triwulan IV 20
si untuk
dominasi sebesar ian, jika nasi dari
tercatat n secara
1,16%. adalah