Fasilitas pameran ke Malaysia dibatalkan
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 14:46 - Last Updated Wednesday, 16 June 2010 16:28
JAKARTA Kementerian Negara Koperasi dan UKM membatalkan rencana fasilitasi terhadap 80 pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk mengikuti pameran Ramadhan Fair 2009 yang dimulai kemarin di Kuala Lumpur, Malasyia.
Prijadi Atmadja, Asisten Deputi Urusan Ekspor Impor Kementerian Negara Koperasi dan UKM, menjelaskan pembatalan itu disebabkan oleh dua faktor, yakni jumlah pendaftar tidak mencapai target, dan UKM lebih memilih pasar nasional karena pangsanya lebih besar menjelang
Lebaran.
"Jadi, pertimbangan pembatalan itu sangat realistis," ujar Prijadi Atmadja, kemarin.
Menurut dia, dari target 80 peserta yang akan disertakan mengikuti Ramadhan Fair di Kuala Lumpur, hanya 20 yang mendaftar. Pelaku UKM menyadari, kalau mengikuti pameran internasional, konsekuensinya tidak bisa memanen pasar lokal.
Meski ke-20 UKM yang telah mendaftar merasa kecewa, Ke-menterian Koperasi dan UKM juga menghargai pendapat pelaku lainnya. Sebab, mereka belum memonitor daya serap pasar di Kuala Lumpur.
Konsekuensi lain yang menjadi pertimbangan instansi tersebut adalah pengaruh negatif bagi antarpelaku UKM Indonesia.
Menyertakan 80 UKM dengan variasi produk terbatas, mereka dikhawatirkan saling bersaing untuk meraih konsumen.
"Dengan kondisi semacam itu, peserta Malaysia yang diuntungkan. Daripada terjadi
kontraproduktif, kami meng-ambil sikap tegas untuk membatalkan keikutsertaan UKM kita pada pameran tersebut," ujar Prijadi.
Meski keikutsertaan UKM dibatalkan, Kementerian Koperasi dan UKM tetap akan melakukan fasilitasi untuk kegiatan internasional pada November mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia.
Instansi penggerak UMKM dan koperasi tersebut akan mengirim UKM ke pameran internasional Inacraft yang selama ini diselenggarakan di Indonesia. Fasilitasi yang diberikan kepada UKM adalah pembebasan sewastan sebanyak 80 unit.
Pada waktu hampir bersamaan, Kementerian Koperasi juga memasilitasi UKM lain mengikuti International Trade Malaysia 2009. Untuk Inacraf diprioritaskan kepada pelaku UKM fa-sion, karena pameran itu bersifat ritel. Sedangkan UKM untuk International Trade Malaysia
diprioritaskan produk kerajinan dan makanan.
Kalangan pengusaha kecil dan menengah nasional diharapkan bisa menjajaki pasar Malaysia pada pameran tersebut untuk memperluas jaringan pemasaran.
Fasilitas pameran ke Malaysia dibatalkan
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 14:46 - Last Updated Wednesday, 16 June 2010 16:28
Sumber : Bisnis Indonesia