• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permen mentamben 02 P M Pertamb 1975

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Permen mentamben 02 P M Pertamb 1975"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

KESELAMATAN KERJA PADA PIPA PENYALUR SERTA FASILITAS KELENGKAPAN UNTUK PENGANGKUTAN

MINYAK DAN GAS BUMI DILUAR WILAYAH KUASA PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI

Peraturan Menteri Pertambangan No. : 02/P/M/Pertamb/1975

MENTERI PERTAMBANGAN

Menimbang :

a. bahwa dengan meningkatnya penggunaan pipa penyalur serta fasilitas pelengkapnya untuk pengangkutan minyak dan gas bumi dan hasil-hasilnya diluar wilayah kuasa pertambangan minyak dan gas bumi baik didarat maupun didaerah lepas pantai dan mengingat sifat yang membahayakan daripada minyak dan gas bumi, dianggap perlu untuk memperluas berlakunya Minjpolitie Reglement 1930 (Staatsblad 1930 No. 341) terhadap pipa penyalur serta fasilitas pelengkap yang bersangkutan tersebut diatas.

b. bahwa berhubung dengan pertimbangan tersebut diatas, dianggap perlu untuk mengatur lebih

lanjut pengawasan keselamatan kerja pada pipa penyalur serta fasilitas pelengkapnya yang bersangkutan dengan suatu Peraturan Menteri;

Mengingat :

1. Undang-undang No.44 Prp tahun 1960 (LN tahun 1960 No.133 TLN No.2070);

2. Mijnordonnantie 1930 (Sb.1930 No. 380); sebagaimana telah ditambah dan dirubah;

3. Minjpolitie Reglement 1930 (Sb. 1930 No. 341);

4. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1974 (LN tahun 1974 No. 20 TLN No.3031);

5. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1979 (LN tahun 1979 No. 18 TLN No. 3135

ME MUTUSKAN:

Menetapkan :

Peraturan Menteri Pertambangan tentang Keselamatan Kerja Pada Pipa Penyalur serta Fasilitas Pelengkapnya untuk Pengangkutan Minyak dan Gas Bumi di Luar Wilayah Kuasa Pertambangan Minyak dan Gas Bumi.

Pasal 1

Memperluas berlakunya Mijnordonnantie 1930 Sb.1930 No. 380) terhadap :

1. Pipa penyalur serta perlengkapanya yang digunakan untuk menyalurkan minyak dan gas bumi

langsung dari wilayah kuasa pertambangan minyak dan gas bumi dengan tujuan untuk :

a. digunakan atau diolah diluar wilayah kuasa pertambangan minyak dan gas bumi;

b. diangkut lebih lanjut dengan sarana angkutan lain.

2. Fasilitas pelengkap yang bersangkutan daripada pipa penyalur tersebut pada ad 1 diatas seperti

: tempat penimbunan serta perlengkapannya dan peralatan bongkar muat yang digunakan untuk keperluan penampungan dan bongkar muat minyak dan gas bumi dari pipa penyalur tersebut diatas.

Pasal 2

Hal – hal lain yang belum atau belum cukup diatur dalam Peraturan ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi.

Pasal 3

(2)

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 10 Maret 1975

MENTERI PERTAMBANGAN,

Prof. Dr. Ir. Moh. Sadli

Salinan Peraturan ini disampaikan kepada :

1. Sek. Jen. Dep. Pertambangan;

2. Dir. Jen. Migas;

3. Direktur Dit. Migas;

4. Pertamina;

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengharapkan ridho seraya mengucapkan syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya pada penulis, sehingga penulis

(1) Pemeriksaan Hasil US/M untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA yang diujikan pada US/M SD/MI dan SDLB diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi

Peningkatan penggunaan produk ampas sagu dan ampas tahu fermentasi dengan Neurospora crassa (ASATF) dalam ransum sampai 12% dapat mempertahankan penampilan produksi

Gambar 10 menunjukkan bahwa protokol routing H-LEACH memiliki tingkat konsumsi energi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan protokol routing LEACH pada jumlah

Namun pada kenyataannya berdasarkan hasil observasi kedua yang dilakukan oleh peneliti selama prariset di kelas XII IIS 2 SMA Muhammadiyah 1 Pontianak pada tanggal 11

Kemudian, setelah didapatkannya hasil dari tes teori dan tes praktik, hasil tersebut di satukan dan dijadikan sebagai acuan nilai diterima atau tidaknya calon pegawai dilihat

Pandangan bahwa perusahaan sebenarnya merupakan kumpulan dari kontrak (nexus of contract) menjadikan Watts dan Zimmerman dapat mengembangkan hipotesis seperti