• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 672007050 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 672007050 BAB III"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Metode dan Perancangan Sistem

Dalam perancangan dan pengimplementasian perangkat

lunak diperlukan perancangan sistem terlebih dahulu yang

bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna tentang

sistem yang akan dibuat serta memberikan informasi dan desain

dari sistem tersebut. Pada bab ini akan dibahas seluruh tahap

perancangan, mulai dari bahan dan materi yang dibutuhkan,

metode penelitian yang digunakan serta beberapa penjelasan

lainnya yang memuat tahap-tahap dalam mengerjakan penelitian.

3.1 Metode Pengembangan Sistem

Prototype Model adalah metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan.Metode ini memungkinkan adanya

interaksi antara pengembang sistem dengan pengguna sistem

nantinya, sehingga dapat mengatasi ketidakserasian antara

(2)

Bagan mengenai prototype model dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Bagan Prototype Model (Pressman, 2001)

Tahap-tahap dalam P rototype Model adalah sebagai berikut:

1. Listen to Costumer

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap

permasalahan yang ada, yaitu mendapatkan data dan literatur

yang terkait dengan proses, enkripsi, dekripsi menggunakan

algoritma RSA dan XOR; melalui dokumen dan referensi

yang ada.

2. Build

Selanjutnya setelah memperoleh data dan mengetahui

proses enkripsi dan dekripsi dengan algoritma RSA dan

XOR, langkah berikutnya adalah membuat perancangan

(3)

dilakukan pula perancangan pada user interface berupa

prototype sistem.

3. Costumer Test

Pada Tahap ini dilakukan pengujian sistem, yaitu

menjalankan proses implementasi sistem, dengan menguji

proses enkripsi dan dekripsi pengiriman e-mail, serta melihat hasil yang diberikan apakah sudah sesuai dengan konsep

RSA dan XOR.

3.2 Analisa Kebutuhan Sistem

Analisa kebutuhan digunakan untuk mengetahui dan

menterjemahkan semua permasalahan serta kebutuhan perangkat

lunak dan kebutuhan sistem yang dibangun. Oleh karena itu,

dalam tahap ini dilakukan proses pengumpulan data untuk

membangun sistem.

Analisa kebutuhan sistem perangkat keras dan perangkat

lunak meliputi :

- Kebutuhan Perangkat keras yang akan digunakan untuk

membangun aplikasi tersebut, memiliki spesifikasi:

 Intel core i3 2.40 GHz

 2GB RAM

 120 GB Harddisk

(4)

3.3 Analisa

Output

Sistem yang dibangun, dapat menghasilkan dua macam

output yang berupa ciphertext dari file/document yang telah dienkripsi dengan menggunakan kunci public serta output berupa

plaintext atau original file sebelum dienkripsi. Setelah terjadi proses dekripsi dan setelah didekripsi dengan kunci private yang telah dibangkitkan.

3.4 Analisa Perancangan Sistem

Dalam perancangan sistem aplikasi, digunakan UML

(Unified Modelling Language) yaitu sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan

mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan

sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

3.4.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun. Sebuah use case

merepresentasikan sebuah interaksi aktor atau pengguna dan

(5)

-Usecase diagram Pengirim

Gambar 3.2 Usecase diagram Pengirim

Gambar 3.2 Untuk menjalankan aplikasi RSA, pengirim

dapat melakukan proses eknripsi yang diawali dengan membuat

kunci public dan private. Setelah itu pengirim dapat menambah

file yang akan dienkripsi, kemudian enkripsi file dimana data-data

file akan diamankan. Setelah proses enkripsi selesai, pengirim dapat menyimpan file hasil enkripsi

Buat kunci publik & privat

Pengirim

Mengirim kunci privat via e-mail

Menambah plaintext

Menyimpan chipertext Enkripsi

(6)

- Usecase diagram Penerima

Gambar 3.3 Usecase diagram penerima

Gambar 3.3 menunjukkan bahwa penerima dapat melakukan proses dekripsi, dimana dalam proses dekripsi penerima dapat melakukan 3 aktifitas yaitu menambah file, menghapus file dan menyimpan file hasil dekripsi.

3.4.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan proses-proses yang terjadi mulai aktivitas dimulai sampai aktifitas berhenti. Untuk

kebutuhan proses dalam sistem yang akan dibangun digambarkan

pada Gambar 3.4.

Mengunduh Ciphertext Mengunduh Kunci Privat

Penerima

Menyimpan Plaintext Menambah Ciphertext

Dekripsi

(7)

\

Gambar 3.4 Activity Diagram Aplikasi RSA

Gambar 3.4 menunjukkan activity diagram aplikasi RSA, di mana pada saat aplikasi dijalankan, pengirim dapat memilih

menu generate key, selanjutnya aplikasi akan melakukan proses

generate public dan private key. Setelah proses tersebut selesai, maka pengirim dapat melakukan proses pengiriman private key

kepada penerima ataupun memilih plain file. Apabila pengirim memilih plainfile, maka aplikasi akan melakukan proses enkripsi

kemudian aplikasi akan mengirimkan chipper file kepada

(8)

penerima. Apabila penerima telah menerima private key dan

chipper file, Selanjutnya aplikasi dapat melakukan proses pengiriman cipher text kepada penerima. Penerima menerima

cipher key yang telah dikirim. Aplikasi melanjutkan dengan melakukan proses dekripsi. Selanjutnya aplikasi melakukan

proses penyimpanan plain file.

3.4.3 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.

Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

- Sequence Diagram Pembuatan Kunci

Gambar 3.5 Sequence Diagram Pembuatan Kunci

Gambar 3.5 merupakan sequence diagram untuk proses pembuatan kunci pada aplikasi RSA untuk mengamankan e-mail.

Untuk membuat kunci, penerima diminta untuk menentukan Bit Strength kemudian menentukan lokasi penyimpanan public key.

Setelah itu, penerima harus menentukan lokasi penyimpanan

Pengirim Aplikasi

1: Tentukan Bit Strength

2: Tentukan Lokasi Simpan Kunci Public

3: Tentukan Lokasi Simpan Kunci Private

4: Generate Keys

(9)

private key. Setelah lokasi penyimpanan kunci telah ditentukan, selanjutnya aplikasi akan melakukan proses generatekeys.

-Sequence Diagram Proses Enkripsi

Gambar 3.6 Sequence Diagram Proses Enkripsi

Gambar 3.6 merupakan sequence diagram untuk proses enkripsi. Tahap pertama, pengirim diminta untuk menambahkan

file yang akan dienkripsi kemudian pengirim diminta untuk memilih file dan kunci public. Setelah itu, aplikasi akan melakukan proses enkripsi untuk mengenksripsi file yang telah ditambahkan tadi. Kemudian pengirim diminta untuk menentukan

lokasi penyimpanan hasil enkripsi. Apabila telah selesai, aplikasi

akan memberikan konfirmasi kepada pengirim.

Pengirim Aplikasi 1: Menentukan File & Kunci Public

(10)

- Sequence Diagram Proses Dekripsi

Gambar 3.7 Sequence Diagram Proses Dekripsi

Gambar 3.7 merupakan sequence diagram untuk proses dekripsi. Tahap pertama, penerima diminta untuk menambahkan

file yang akan didekripsi kemudian penerima diminta untuk menentukan file dan kunci private untuk mendekripsi file yang telah ditambahkan. Setelah itu, penerima diminta untuk

menentukan lokasi penyimpanan hasil dekripsi. Apabila proses

tersebut telah selesai, maka aplikasi akan memberikan konfirmasi

kepada penerima.

3.4.4 Class Diagram

Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika dilakukan proses instansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan

merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.

Instansiasi adalah proses pembuatan Object dari suatu Class pada

konsep Bahasa OOP. Class menggambarkan keadaan

(atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan

Penerima Aplikasi

1: Menentukan File & Kunci Private

2: Decrypt

3: Simpan File

(11)

untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package

dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment,

pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Gambar 3.8 Class Diagram Proses Enkripsi dan Dekripsi program

3.5 Perancangan

Interface

(12)

Kebutuhan interface yang dibuat bersifat user friendly

dengan tujuan agar program yang telah dibangun dapat digunakan

dengan mudah oleh pengguna. Karena program yang dibangun

dimaksudkan untuk user yang memiliki pengetahuan tentang penggunaan komputer yang beragam, maka interface yang digunakan akan dilengkapi dengan pilihan bantuan yang berisi

petunjuk penggunaannya.

3.5.1 Rancangan Menu Utama

Gambar 3.9 Rancangan Halaman utama

Gambar 3.9 menunjukkan rancangan form awal sistem yang akan dibuat, secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Bagian bernomor 1 adalah form utama, yang diberi gambar sebagai background/picture box.

2. Bagian bernomor 2 adalah tombol file. Tombol ini adalah tombol untuk memanggil form encrypt dan form decrypt.

2 3 4

(13)

3. Bagian bernomor 3 adalah tombol keys. Tombol ini

berfungsi untuk melakukan proses pembuatan public keys dan private keys.

4. Bagian bernomor 4 merupakan tombol help, yang berisikan bantuan petunjuk penggunaan aplikasi serta about program.

3.5.2 Rancangan Form Pembuatan Kunci

Gambar 3.10 Rancangan Form Pembuatan Kunci

Gambar 3.10 merupakan rancangan form pembuatan kunci yang nantinya akan digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi.

Berikut ini merupakan penjelasan dari Gambar 3.10.

1. Bagian bernomor 1 adalah tombol Bit Strength yang berfungsi sebagai pilihan kekuatan bitrate yang akan dipakai dalam pembuatan kunci.

1

2

4 3

(14)

2. Bagian bernomor 2 adalah tombol Public Key yang berfungsi sebagai pembuatan kunci public dan penyimpanan kunci public tersebut.

3. Bagian bernomor 3 adalah tombol Private Key yang berfungsi sebagai pembuatan kunci private dan penyimpanan kunci private tersebut.

4. Bagian bernomor 4 adalah tombol Generate yang berfungsi untuk membangkitkan pembuatan kunci public dan kunci kunci private yang telah dibuat tersebut.

5. Bagian bernomor 5 adalah tombol Close yang berfungsi untuk keluar dari form create key.

3.5.3 Rancangan Form Proses Enkripsi

Gambar 3.11 Rancangan Form Proses Enkripsi

(15)

Gambar 3.11 Merupakan rancangan form proses enkripsi pada file yang akan diamankan. Gambar 3.11 dijelaskan sebagai berikut:

1. Bagian bernomor 1 adalah tombol Add File yang berfungsi untuk pilihan untuk menambah file yang akan dienkripsi. 2. Bagian bernomor 2 adalah tombol Removed Selected yang

berfungsi untuk meremove atau membatalkan file yang akan dienkripsi.

3. Bagian bernomor 3 adalah Picture box yang berisikan sejumlah keterangan dari file yang akan dienkripsi, di dalamnya berisikan Name, size, full path, elapsed time, result size, encryption, chiper file path..

4. Bagian bernomor 4 adalah tombol set public key yang berfungsi untuk memanggil kunci public yang telah dibuat dan dibangkitan tadi utnuk melakukan proses enkripsi pada

file.

5. Bagian bernomor 5 adalah tombol select folder yang berfungsi untuk memilih lokasi penyimpan bagi file yang

akan dienkripsi.

6. Bagian bernomor 6 adalah tombol encrypt now yang berfungsi untuk mengeksekusi proses enkripsi pada file.

7. Bagian bernomor 7 adalah kolom from E-mail account

yang berisi inputan text dari user untuk memasukan alamat

(16)

Gmail) yang berguna dalam melakukan proses pengiriman

E-mail.

8. Bagian bernomor 8 adalah kolom password yang berisi inputan text dari user untuk memasukan password Gmail

yang telah di input pada kolom no.7 tadi. Berguna dalam kelancaran proses pengiriman E-mail.

9. Bagian bernomor 9 adalah kolom to E-mail address yang berisi inputan text dari user untuk memasukan alamat E-mail tujuan (dalam hal ini e-mail dapat berupa Gmail,

Yahoo, ataupun jasa penyedia layanan E-mail lainnya) yang berguna dalam melakukan proses pengiriman E-mail. 10. Bagian bernomor 10 adalah kolom yang berisi inputan text

dari user untuk memasukan subject pada yang berguna sebagai pemberi topik E-mail, fungsinya sama seperti fungsi subject dalam E-mail pada umumnya yakni untuk mempejelas kiriman E-mail dari si pengirim ke si penerima

E-mail.

(17)

3.5.4 Rancangan Form Proses Dekripsi

Gambar 3.12 Rancangan Form Proses Dekripsi

Gambar 3.12 merupakan rancangan form proses dekripsi. Rancangan form proses dekripsi ini hampir sama dengan rancangan interface proses enkripsi, hanya saja dalam rancangan

interface proses dekripsi tidak terdapat kolom pengiriman e-mail. Keterangan pada Gambar 3.12 dijelaskan sebagai berikut:

1. Bagian bernomor 1 adalah tombol Add File yang berfungsi sebagai pilihan untuk menambah file yang akan telah terenkripsi dan disimpan dalam chiper file path.

1 2

4

3

5

(18)

2. Bagian bernomor 2 adalah tombol Removed Selected yang berfungsi untuk remove atau membatalkan file yang akan didekripsi.

3. Bagian bernomor 3 adalah Picture box yang berisikan sejumlah keterangan dari file yang akan didekripsi, didalamnya berisikan name, size, full path, elapsed time, result size, decryption, chiper file path..

4. Bagian bernomor 4 adalah tombol set privat key yang berfungsi untuk memanggil kunci private yang telah dibuat dan dibangkitan tadi untuk melakukan proses dekripsi pada

file.

5. Bagian bernomor 5 adalah tombol select folder yang berfungsi untuk memilih lokasi penyimpan bagi file yang akan didekripsi.

Gambar

Gambar 3.1.
Gambar 3.2 Usecase diagram Pengirim
Gambar 3.3 Usecase diagram penerima
Gambar 3.4 Activity Diagram Aplikasi RSA
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Adanya ancaman pidana terhadap orang yang melanggar aturan mengenai larangan melakukan perbuatan yang dirumuskan dalam undang-undang adalah sebagai ciri dari suatu tindak

Selanjutnya untuk 2 – 5, tentukan volume benda putar yang dihasilkan jika daerah yang ditentukan berikut diputar terhadap sumbu atau garis yang diberikan; 2.. A diputar terhadap

Gangguan tersebut ditandai dengan subjek tidak mengetahui kata-kata untuk menyapa atau meminta maaf, tidak memahami cara berkomunikasi dengan konteks seperti menyamakan cara

Maklumat ini hanya khusus untuk bahan tertentu dan boleh menjadi tidak sah untuk bahan tersebut apabila ia digunakan bersama dengan sebarang bahan lain atau dalam sebarang

Deposito merupakan pilihan terbaik selain tabungan, karena selain resikonya hampir tidak ada, deposito juga meberikan penghasilan bunga yang bisa diharapkan secara

Berbagai macam bahan tambahan yang digunakan pada sediaan obat dapat mempengaruhi kinetika pelarutan obat dengan mempengaruhi tegangan muka antara medium tempat

Bertolak dari pandangan tersebut, maka kompetensi gerak yang akan dibekalkan kepada anak-anak dalam pendidikan jasmani tidak semata-mata untuk mempersiapkan anak agar berkompeten

Menerima, mengolah dan memproses data yang dilengkapi dengan hasil laporan sebagai bahan untuk pemrosesan selanjutnya terkait organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Universitas