Penggunaan Kaleng Bekas Sebagai Tungku Berbahan Bakar Arang Yang Hemat Energi
Oleh : Ir. Muhammad Khotibul Umam Hs, MT Instansi : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY e-mail : umamhasan@lycos.com
muh_khotibul_umam@yahoo.com
Abstrak:
Meningkatnya harga BBM dunia, dan berkurangnya subsidi BBM dalam negeri menyebabkan melonjaknya harga minyak tanah yang banyak digunakan oleh masyarakat kelompok menengah ke bawah untuk memasak makanan. Akibat tingginya harga BBM ini, banyak masyarakat kelompok menengah ke bawah, kembali menggunakan arang kayu/ kayu bakar untuk keperluan memasak. Untuk keperluan memasak ini, mereka banyak menggunakan tungku kovensional (anglo) yang efisiensi pembakarannya rendah.
Untuk itu diperlukan model tungku yang lebih efisien yang dapat menghambat laju konsumsi arang, yang pada akhirnya dapat menekan laju penggunaan kayu (penebangan pohon) yang dapat mempengaruhi ekosistem dunia. Guna memenuhi kebutuhan itu, digunakan kaleng bekas yang banyak dijumpai di kalangan masyarakat yang biasanya dibuang begitu saja dan akhirnya menjadi polutan.
Hasil uji coba terhadap disain tungku kaleng bekas yang dihasilkan, menunjukkan adanya peningkatan temperatur ruang bakar (dari 520 oC pada anglo, menjadi 800 oC pada tungku kaleng) dan memendeknya waktu pendidihan 3 liter air (dari 25-35 menit pada anglo dengan sirkulasi alam, dan 12-15 menit pada tungku kaleng) dengan menggunakan jumlah arang yang sama.