• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Arang kayu bakar sebagai media karburasi pada proses pack carburazing.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Arang kayu bakar sebagai media karburasi pada proses pack carburazing."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

| vi 16. Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar dengan Media Radiator pada Mesin Bensin

Bertipe Injeksi Terhadap Unjuk Kerja Mesin, I Gusti Ngurah Putu Tenaya, I Gusti Ketut Sukadana, dan I Gusti Ngurah Bagus Surya Pratama 115 17. Strain-Hardening Baja Karbon AISI 1065 Akibat Beban Gelinding-Gesek, I Made

Astika, Tjokorda Gde Tirta Nindhia, I Made Widiyarta, I Gusti Komang

Dwijana dan I Ketut Adhi Sukma Gusmana 124

18. Pengaruh Temperatur Tuang Paduan Perunggu Terhadap Sifat Kekerasannya Pada Proses Pembuatan Genta Dengan Metoda Pasir Cetak (Sand Casting), I Made

Gatot Karohika, I Nym Gde Antara 133

19. Ketahanan Aus Baja Carbon AISI 1065 dengan Pengerasan Permukaan Kontak (Quench-Hardening) terhadap Beban Gelinding-Luncur, I Made Widiyarta, Tjok Gde Tirta Nindia, I Putu Lokantara, I Made Gatot Karohika dan I Ketut Windu

Segara 141

20. Pengembangan Kurva P-h dalam Pemodelan Elemen Hingga Vickers Indentasi

untuk Memprediksi Kekerasan Vickers (HV), I Nyoman Budiarsa 149

21. Studi Profil Temperatur Reaktor Fluidized Bed Pada Gasifikasi Sewage Sludge,

I Nyoman Suprapta Winaya, I Nyoman Adi Subagia, Rukmi Sari Hartati 158 22. Pengaruh Pemasangan Ring Berpenampang Segiempat dengan Posisi Miring

pada Permukaan Silinder terhadap Koefisien Drag, Si Putu Gede Gunawan Tista,

Ketut Astawa, Ainul Ghurri 166

23. Pengaruh Perlakuan Diammonium Phosphate (DAP) Terhadap Ketahanan Api Komposit Plastik Daur Ulang-Serat Alam, I Putu Lokantara, NPG Suardana 173 24. Analisa Pengaruh Viskositas Pelumas terhadap Permukaan Penampang Material

pada Proses Ekstrusi Pengerjaan Dingin, Jhonni Rahman 180

25. Simulasi Numerik Aero-Akustik Aliran Udara Yang Melalui Silinder Pada Bilangan Reynolds 90000 Menggunakan Model Turbulensi Les Dan Model

Akustik FWH, M. Luthfi, Sugianto 186

26. Pengaruh Konsentrasi Kalium Hidroksida (KOH) pada Elektrolit terhadap Performa Alkaline Fuel Cell, Made Sucipta, I Made Suardamana, I Ketut Gede

Sugita, Made Suarda 195

27. Makrostruktur dan Permukaan Patah dalam Uji Tarik terhadap Perlakuan Panas

pada Baja Karbon Rendah, Nofriady H. dan Ismet Eka P. 203

28. Model Penentuan Koefisien Serap (Absorbsi) dan Kekuatan Tarik Material Komposit Epoxy dengan Pengisi Serat Rockwool sebagai Knalpot Rendah Bising

Secara Eksperimen, Nurdiana, Zulkifli , Mutya Vonnisa 208

29. Pengaruh Waktu Tahan dan Laju Pemanasan terhadap Besar Butir Austenit dan Kekerasan pada Proses Heat Treatment Baja HSLA, Richard A.M. Napitupulu,

Otto H. S, Charles Manurung, Humisar Sibarani 218

30. Analisa Kualitas Permukaan Baja AISI 4340 terhadap Variasi Arus pada Electrical Discharge Machining (EDM), Sobron Lubis, Sofyan Djamil, Ivan Dion 224 31. Rancangan Launcher Roket Air, Suherlan, Dzulfi S Prihartanto, Gede Eka

Lesmana, Yohannes Dewanto 234

32. Analisa Kerja Roket Air Satu Tingkat, Ahmad Hidayat Furqon, Mochammad

Ilham Attharik, Pirnardi, dan I Gede Eka Lesmana 240

33. Analisis Penggunaan Differensial Proteksi pada Motor-Motor Listrik, PLTU

Buatan China, Suryo Busono 247

(4)

Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

| vii 35. Analisa Performansi Destilasi Air Laut Tenaga Surya Menggunakan Penyerap

Radiasi Surya Tipe Bergelombang yang Berbahan Dasar Campuran Semen dengan Pasir, Ketut Astawa, Made Sucipta, I Gusti Ngurah Suryana 263 36. Pemodelan Fungsi Terpadu yang Diterapkan pada Multi-Gripper Fingers dengan

Metode Vacuum-Suction, W. Widhiada 271

37. Proses Perancangan Ulang pada Alat Penghemat Bahan Bakar Kendaraan Roda Dua Berkapasitas 115cc Menggunakan Metode DFM, Aschandar Ad Hariadi,

Bimo Pratama, Gede Eka Lesmana, Yohannes Dewanto 280

38. Karakteristik Kekerasan Permukaan Baja Karbon Rendah Dengan Perlakuan

Boronisasi Padat, Erwin Siahaan 297

39. Analisis Kekasaran Permukaan pada Proses Pembubutan Baja AISI 4340 Menggunakan Mata Pahat Ceramic dan Carbide, Rosehan, Sobron Lubis, Adiyan

Wiradhika 309

40. Perancangan Turbin Air Helik (Helical Turbine) untuk Sistem PLTMH Guna Memanfaatkan Energi Aliran Irigasi Way Tebu di Desa Banjar Agung Udik

Kabupaten Tanggamus, Jorfri B. Sinaga 315

41. Analisa Performansi Tungku Pembakaran Biomassa dari Limbah Kelapa Sawit,

Barlin, Heriansyah 324

42. Pengaruh Variable Kecepatan Angin terhadap Turbin Angin Horizontal Aksial dengan Profil Airfoil Blade Sesuai Standar NACA 2418, Abraham Markus

Martinus, Abrar Riza, Steven Darmawan 332

43. Program Perancangan Karakteristik Daya Turbin Angin Tipe Horizontal dengan Variasi Sudut Serang, Darwin Andreas, Abrar Riza, I Made Kartika D. 340 44. Optimasi Bentuk Rangka dengan Menggunakan Prestress pada Prototipe

Kendaraan Listrik, Didi Widya Utama, William Denny Chandra, R. Danardono

A.S. 346

45. Desain Reaktor Co-Gasifikasi Fluidized Bed untuk Bahan Bakar Limbah Sampah, Biomasa dan Batubara, I N. Suprapta Winaya, Rukmi Sari Hartati, I Putu

Lokantara, I GAN Subawa 354

46. Pembuatan Model Aliran Arus Laut Penggerak Turbin, I Gusti Bagus Wijaya

Kusuma 363

Bidang Teknik Industri

1. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha Industri Kecil

Sukses, Aam Amaningsih Jumhur 371

2. Pengembangan Structural Equation Modeling untuk Pengukuran Kualitas, Kepuasan, dan Loyalitas Layanan Travel X, Ardriansyah Taufik Krisyandra 379 3. Kajian Tarif Angkutan Umum Terkait dengan Kebijakan Pemerintah dalam

Penetapan Harga Bahan Bakar Minyak Secara Nasional, (Studi Kasus: Angkutan

Kota di Kota Bandung), Aviasti, Asep Nana Rukmana, Djamaludin 388

4. Peluang Efisiensi Energi Listrik Gedung Hotel X, Badaruddin 397

5. Analisis Jenis dan Jumlah Kendaraan Terhadap Tingkat Kebisingan di Kawasan Perkantoran di Kota Denpasar, Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati 403 6. Peningkatan Produktivitas pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin

Universitas Udayana Melalui Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja yang

Terintegrasi, I Made Dwi Budiana Penindra 409

7. Analisa Perilaku Guling Kendaraan Truk Angkutan Barang (Studi Kasus pada Jalur Denpasar-Gilimanuk), I Ketut Adi Atmika, I Made Gatot Karohika, Kadek

(5)

Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

| viii 8. Pengukuran Kelayakan Beban Kerja pada Proses Palletizing di PT. XYZ dengan

Metode Perhitungan NIOSH, Felicia Wibowo, Helena J. Kristina 424

9. Peningkatan Kualitas Daya Listrik dan Penghematan Energi di Industri Tekstil

Menggunakan Filter Harmonisa, Hamzah Hilal 435

10. Analisa Kinerja Traksi Kendaraan Truk Muatan Berlebih (Studi Kasus: Pada Jalur Denpasar-Gilimanuk), I Ketut Adi Atmika, I Made Gatot Karohika, I Kadek

Agus Dwi Adnyana 442

11. Analisa Kegagalan Produk Pengecoran Aluminium (Studi Kasus di CV. Nasa

Jaya Logam), Is Prima Nanda 450

12. Pemanfaatkan Energi Matahari untuk Tata Udara Ruangan dengan Dinding Lilin,

Isman Harianda 456

13. Usulan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja dengan Penambahan Kebutuhan Lini Konveyor dengan Analisa Transfer Line pada PT. Astra Komponen Indonesia,

Lina Gozali, Andres, Andrian Hartanto 464

14. Perencanaan Persediaan Bahan-Bahan Baku PFG 120 pada PT XYZ, Mellisa

Handryani Christine, Laurence 472

15. Penilaian Kinerja Suatu Perusahaan dengan Kriteria Malcolm Baldrige, Syahida

Nurul Haq, Aam Amaningsih Jumhur 481

16. Potensi Risiko Kelelahan Pengemudi Travel Jakarta-Bandung Berdasarkan Lamanya Waktu Kerja dan Usulan Penanggulangannya, Rida Zuraida, Nike

Septivani 486

17. Peningkatan Kualitas Produksi Karung Plastik Bermerk pada PT. XYZ

Menggunakan Metode DMAIC, Samuel Cahya Saputra, Yuliana 493

18. Pengembangan Model Pengukuran dan Pengevaluasian Jam Tangan Pria dan Kemasannya dengan Mempertimbangkan Faktor Emosi Konsumen Berdasarkan Konsep Kansei Engineering, Tommy Hilman, Bagus Arthaya dan Johanna

Renny Octavia Hariandja 502

19. Rancang Bangun Alat Proses Penggorengan Kemplang (Kerupuk) dengan Bahan Bakar Gas Elpiji untuk Industri Rumahan di Pedesaan Pulau Bangka, Zulfan Yus Andi, Dhanni Tri Andini Setyaning, Wenny Azela, Isfarina, Rismandika 511 20. Logistik Bencana Berbasis SCM Komersial: Pembelajaran dari Erupsi Gunung

Merapi 2010, Adrianus Ardya Patriatama dan Agustinus Gatot Bintoro 520 21. Usulan Peningkatkan Kualitas Produksi PIN Di PT. X, Lithrone Laricha

Salomon, Moree Wibowo, Andres 528

22. Identifikasi Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Minat Konsumen dalam Pembelian Produk Handphone Samsung dengan Menggunakan Structural

Equation Modeling, Hendang Setyo Rukmi, Hari Adianto, Martin 536

23. Aplikasi Metode Service Quality (Servqual) untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Kawasan Wisata Kawah Putih Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan

Banten, Hendang Setyo Rukmi, Ambar Hasrsono, Sesar Triwibowo 545

24. Pemilihan Tempat Konferensi Nasional dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process, Hendang Setyo Rukmi, Hari Adianto, Muhammad Reza

Utama 555

25. Multidisciplinary Research: Perspectives from Industrial and Systems Engineering, Strategic Management and Psychology, Khristian Edi Nugroho

Soebandrija 564

26. Optimasi Penentuan Kapasitas Produksi dengan Menggunakan Metode Simplek

(6)

Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

| ix 27. Pengembangan Model Sistem Produksi Industri Kecil dan Menengah yang Berada

dalam Lingkungan Just in Time, Slamet Setio Wigati dan Agustinus Gatot

Bintoro 578

28. Analisa Efektifitas Modifikasi Filter Oli pada Compressor Atlas Copco dengan Overall Equipment Effectiveness di PT. GTU, Silvi Ariyanti, Yusup Hardiana 588 29. Usulan Peningkatan Produktifitas Melalui Perbaikan Stasiun Kerja dan Metode

Kerja (Studi Kasus: di PT. X), I Wayan Sukania, Nofi Erni, Handika 598 30. Pengurangan Penumpukan Produk Pada Stasiun Kerja Dengan Menggunakan

Analisis Sistem Antrian di PT. KMM, Ahmad 604

(7)

Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

TM-16 | 109

PEMANFAATAN ARANG KAYU BAKAR SEBAGAI MEDIA

KARBURASI PADA PROSES PACK KARBURISING

I Dewa Made Krisnha Muku, AA I A Sri Komala Dewi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

Kampus Bukit Jimbaran, Bali - Indonesia Phone: 0361 703321, Fax: 0361 70332

e-mail: dewamuku@yahoo.com

Abstrak

Komponen permesinan seperti gear dan shaft memerluk an sifat k eras pada permuk aan dan ulet pada bagian inti. Dengan sifat ini komponen akan memiliki k etahanan aus dan k etahanan retak yang tinggi. Proses pack karburizing adalah proses yang biasanya digunakan untuk mendapatkan sifat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi kek erasan baja KRUPP 1191 setelah proses pack k arburizing menggunak an media k arburasi arang k ayu k opi. Variasi temperatur pemanasan adalah 8500C, 9000C, 9500C, holding time selama 3 jam dan didingink an di udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin jauh dari permukaan semak in menurun k ek erasan yang terjadi. Kek erasan tertinggi ( 264,619 VHN) diperoleh pada jarak 0,5 mm dari permuk aan pada temperatur pemanasan 9500C. Perbedaan k ek erasan hanya terjadi sampai k edalaman 1,5 mm dari permuk aan, setelah itu k ek erasan spesimen dengan perlak uan dan tanpa perlakuan relatif sama.

Kata kunci: Pack carburizing, KRUPP 1191 steel, Vik ers hardness, Arang k ayu k opi

1. Pendahuluan

Dewasa ini, baja merupakan pilihan utama dalam pemilihan material kebutuhan desain dan proses produksi suatu komponen. Dalam aplikasinya komponen-komponen mesin seperti poros, roda gigi dan piston membutuhkan sifat yang keras pada permukaan namun ductile pada bagian intinya. Kombinasi sifat ini menjamin komponen memiliki ketahanan aus yang cukup dan ketangguhan terhadap beban kejut yang memadai yang pada akhirnya akan memberikan life time yang lebih la ma. Salah satu metode yang bisa dipakai untuk mendapatkan sifat-sifat tersebut adalah proses pack carburizing. Carburising merupakan proses penambahan unsur karbon pada baja karbon secara difusi sehingga karbon dari media karburising akan masuk ke permukaa n baja dan meningkatkan kadar karbon pada permukaan.

Baja KRUPP 1191 merupakan baja yang banyak dipakai dalam dunia industri selain karena mudah didapat juga karena memiliki sifat-sifat keuletan tinggi, kekuatan relatif rendah, dan dapat di keraskan. Tetap i dibalik kelebihanya itu baja KRUPP 1191 memiliki kelemahan yaitu mudah aus, mudah korosi, kekuatan relatif rendah. Biasanya baja karbon ini digunakan untuk baja kontruksi mesin, untuk poros, roda gigi, rantai, rem dan lain- lain. Untuk memperbaiki kelemahannya tersebut baja di diberikan perlakuan pack carburising.

(8)

Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

TM-16 | 110 temperatur pada proses pack carborizing dengan media arang kelapa memberikan efek yang signifikan terhadap laju keausan baja karbon rendah. Dengan komposisi karbonat 20% memberikan kekerasan tertinggi kepada material. Penelitian yang dilakukan Masyrukan, 2006 menunjukkan bahwa media arang kayu jati juga memberikan efek yang signifikan terhadap kekerasan permukaan baja karbon rendah. Arianto Leman Soemowidagdo, Mujiyono, 2009, menggunakan arang bakau pada proses karburising padat baja karbon rendah dan juga memberikan efek signifikan pada kekerasan permukaan baja karbon rendah.

Secara teoritis material yang mengandung unsur carbon bisa digunakan sebagai media karborisasi. Untuk alasan itu perlu diteliti bahan alternatif media karborisasi, dalam hal ini adalah arang kayu kopi. Dalam penelitian ini diteliti efek perubahan temperatur pemanasan proses pack karborising dengan media karorisasi arang kayu bakar terhadap kekerasan permukaan baja KRUPP 1191.

2. Dasar Teori

Proses pengerasan permukaan dilakukan untuk mendapatkan bagian-bagian mesin yang keras pada permukannya sedangkan pada bagian inti tetap lunak. Permukaan yang keras diperlukan oleh elemen mesin yang meluncur atau bergesekan satu sama lain. Sedangkan bagian inti yang kuat dan ulet diperlukan supaya bagian mesin itu juga tangguh terhadap beban kejut. Sifat ini dapat dicapai dengan pengerasan permukaan yang disebut juga case hardening. Bagian-bagian yang permukaannya keras menujukkan kepekaan terhadap takikan, gesekan dan batas kelelahan yang tinggi pada pembebanan dinamis. Dengan pengerasan permukaan akan menyebabkan lapisan permukaan menjadi lebih keras, sedangkan pada bagian dalamnya masih tetap lunak sehingga secara keseluruhan material masih tetap ulet dan tangguh. Secara umum metode ini ada 2 yaitu dengan mengubah komposisi kimia dan tanpa mengubah komposisi kimia dari material. Salah satu metode yang umum dipakai adalah pack carburizing.

Pack Carburizing

Proses pack carburizing merupakan proses pelapisan permukaan baja dengan karbon padat pada temperatur tinggi yaitu 8500C-9500C (Amanto,1999). Proses ini terdiri dari dua metode perlakuan terhadap komponen, yaitu perlakuan termokimia karena komposisi kimia permukaan baja diubah dengan difusi karbon dan transformasi fasa akibat pemanasan dan pendinginan cepat permukaan luar.

Gambar 1. Pemodelan terjadinya difusi (Budinski, 1992)

(9)

Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

TM-16 | 111 berupa barium carbonate (BaCO3), calsium carbonate (CaCO3) dan natrium carbonate (Na2CO3), penambahan energizer mencapai 10-40% berat media carburizing (Budinski, 1999).

Gambar 2. Proses pack karburizing (Budinski, 1992)

Pada temperatur tinggi BaCO3 terurai menjadi BaO dan CO2. CO2 akan mengikat carbon dan membentuk gas CO.

BaCO3+ panas → BaO + CO2 (1)

CaCo3→ CaO + CO2 (2)

CO2+ C (arang) → 2CO (3)

2CO + Fe à Fe(C ) + CO2 (4)

Carbon monoksida akan bereaksi dengan Fe. Selanjutnya terjadi proses difusi karbon dengan besi (Fe). Gas CO2 sisa hasil reaksi difusi akan segera bereaksi kembali dengan C dari arang dan kembali membentuk CO. Proses reaksi ini berlangsung terus menerus.

3. Metode Penelitian

Bahan untuk spesimen uji adalah Baja KRUPP 1191 dengan komposisi kimia 0,34-0,55% C (karbon), 0,5-0,8% Mn (mangan), 0,035% max P (fosfor), 0,035% max S (sulfur), dan sisanya Fe (besi). Dimensi spesimen uji ditunjukkan seperti gambar 3. Sebagai media karburasi digunakan arang pohon kopi aktif dengan komposisi campuran berdasarkan prosentase berat, yaitu 75% arang kayu kopi, 20% BaCO3 dan 5 % CaCO3. Spesimen uji dimasukkan kedalam wadah dan diisi media karborising. Wadah baja ditutup rapat kemudian dimasukan kedalam dapur pemanas (furnace) dan dipanaskan pada temperatur 9500C dengan waktu penahanan selama 3 jam. Setelah selesai wadah baja dikeluarkan dari dapur pemanas (furnance), kemudian spesimen dikeluarkan dan didinginkan di udara. Spesimen kemudian dipolishing kemudian dilakukan pengukuran kekerasan. Uji kekerasan yang digunakan adalah uji Vikers, mengunakan Zwick Hardness Testing Machine tipe 3212 B buatan Zwick Gmbh & Co, Jerman. Mesin pengujian kekerasan ini didasarkan pada standard DIN 51225 (Jerman) dan ISO/R 146 dengan beban pengujian 10 kg.

(10)

Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

TM-16 | 112 4. Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Kekerasan spesimen tanpa perlakuan

Tabel 2. Kekerasan spesimen setelah pack karburizing

Gambar 4. Grafik hubungan distribusi kekerasan terhadap jarak ukur

(11)

Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

TM-16 | 113 Tabel 3. Hasil uji statistik (uji t)

Tabel 4. Prosentase peningkatan kekerasan

Untuk mengetahui sampai kedalaman berapa terjadi perbedaan kekerasan yang signifikan antara spesimen tanpa perlakuan dan dengan perlakuan temperatur pemanasan dilakukan uji t. Uji t dilakukan untuk data berpasangan untuk masing- masing kedalaman pengukuran kekerasan dan hasilnya ditunjukkan pada tabel 3. Dari tabel 3 terlihat bahwa ketiga temperatur pemanasan ( 8500C, 9000C, 9500C) memberikan efek peningkatan kekerasan secara signifikan sampai kedalaman 1,5 mm, dimana sampai kedalaman tersebut hipotesa Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan kekerasan yang signifikan antara spesimen tanpa perlakuan dan spesimen menggunakan arang tulang sapi sebagai media karborising. Pada kedalaman 2 mm, 2,5 mm, dan seterusnya Ho diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan kekerasan secara signifikan antara spesimen tanpa perlakuan dan spesimen dengan perlakuan ketiga temperatur pemanasan. Dari sini pula dapat dikatakan bahwa difusi karbon ke spesimen hanya efektif sampai kedalaman 1,5 mm. Prosentase peningkatan kekerasan ditunjukkan pada tabel 4, dimana prosentase peningkatan kekerasan tertinggi terjadi pada kedalaman 0,5 mm yaitu sebesar 23,178% untuk temperatur pemanasan 9500C, disusul sebesar 9,95% dan 3,065% masing- masing untuk temperatur pemanasan 9000C dan 8500C.

5. Kesimpulan

1. Semakin ke inti kekerasan material semakin menurun dan semakin tinggi temperatur kekerasan yang dicapai semakin tinggi pula. Kekerasan tertinggi diperoleh pada jarak 0,5 mm dari permukaan yaitu sebesar 264,619 VHN pada temperatur pemanasan 9500C.

2. Difusi karbon terjadi secara baik sampai kedalaman 1,5 mm untuk semua variasi temperatur.

(12)

Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

TM-16 | 114 Daftar Pustaka

1. Arianto Leman Soemowidagdo, Mujiyono (2009), Meningkatkan Efektivitas Arang Bakau Pada Proses Karburising Padat Baja Karbon Rendah Menggunakan Barium Karbonat, Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, Vol. 12, No.2, 124-132.

2. Amanto, H. & Daryanto (1999), Ilmu Bahan, Bumi Aksara, Jakarta, 1999.

3. Budinski, G.K. (1992), Engineering Materials Properties Selection “Fourth Edition”.

Prentice Hall. New Jersey.

4. Douglas C. Montgomery (1976), Design and Analysis of Exsperiment, John Wiley & Son, USA.

5. Herman Yudiono (2003), Karakteristik Fisikokimia Gelatin Hasil Perendaman Tulang Sapi dalam Campuran Ca(OH)2-CaCl2 , Skripsi Program Studi Kimia Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Institut Teknologi Pertanian Bogor

6. Iqbal, M. (2007), Pengaruh Proses Pack Carburizing Media Arang Tempurung Kelapa-Barium Karbonat Terhadap Kekerasan dan Keausan Baja Karbon AISI 1020. Seminar Nasional Metalurgi dan Material (SENAMM) no G1-04. Universitas Indonesia. Depok

7. Krar, S.F. (1998), Technology of machine tools. Mc Graw Hill International. Singapore. 8. KRUPPINDO Machinery Steel http://www.krupindo.com “info@krupindo.com”

Gambar

Gambar 1. Pemodelan terjadinya difusi (Budinski, 1992)
Gambar 2. Proses pack karburizing (Budinski, 1992)
Tabel 2. Kekerasan spesimen setelah pack karburizing
Tabel 3. Hasil  uji statistik (uji t)

Referensi

Dokumen terkait

Kosicki dibagi ke dalam empat struktur besar yaitu struktur sintaksis bagaimana wartawan menyusun peristiwa ke dalam bentuk susunan kisah berita, skrip strategi bercerita atau

Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Rahayu (2009) yang menyatakan bahwa penurunan kondisi fisik seseorang yang telah memasuki masa

Terhadap suatu merek yang sudah terdaftar memberikan keharusan kepada pemiliknya untuk mempergunakan merek tersebut dalam perdagangan secara terus menerus sampai jangka waktu

Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide

Simpulan kadar catalase serum maternal pada persalinan preterm lebih rendah dari pada kehamilan preterm... viii

Hasil penelitian menunjukkan tingkat nyeri kelompok intervensi lebih rendah dibandingkan dengan tingkat nyeri kelompok kontrol (p= 0,000; α= 0,05), Bayi yang diberi

DAN salah satu perkara yang paling saya tekankan di sini ialah mempelajari dengan mereka yang telah berjaya dan mampu tunjuk ajar anda ke arah yang lebih sukses dalam bidang

Vertigo dapat berasal dari kelainan di sentral (batang otak, serebelum atau otak) atau di perifer (telinga – dalam, atau saraf vestibular)4. Fisiologik : ketinggian,