• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Masa Orientasi Peserta Didik | INFO PENDIDIKAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Program Masa Orientasi Peserta Didik | INFO PENDIDIKAN INDONESIA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Program Masa Orientasi Peserta Didik

(MOPD)

SMP Negeri 5 Waikabubak

Jl. Praigaga II, Ds. Kalimbukuni Kec.

Kota-Waikabubak

(2)

PROGRAM MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU

SMP NEGERI 5 WAIKABUBAK TAHUN PELAJARAN 2017-2018

A.

Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses yang berlangsung seumur hidup. Dilingkungan pendidikan formal (sekolah), dikenal adanya jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan dan Pendidikan Tinggi. Tiap-tiap jenjang pendidikan memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan jenjang pendidikan lainnya. Kekhususan tersebut dibutuhkan karena cara penyampaian materi pendidikan perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan kemampuan mental psikologis peserta didik.

Ciri khusus pada setiap jenjang pendidikan menyebabkan kebiasaan belajar yang dikembangkan sebelumnya harus ditinggalkan dan diganti dengan cara belajar yang baru sesuai dengan jenjang pendidikan yang didudukinya. Penggantian kebiasaan belajar memerlukan proses tersendiri yang tidak mudah dilakukan oleh setiap peseta didik. Seperti halnya pada minggu pertama memasuki jenjang pendidikan yang baru, seringkali diikuti rasa keraguan, kebingungan, bahkan menimbulkan ketegangan yang tidak sepenuhmya disadari. Hal ini terjadi karena berada pada lingkungan (fisik maupun sosial) yang baru. Perasaan semacam itu jika dibiarkan secara terus menerus akan membawa dampak terhadap terhadap suka tidaknya berada di lingkungan yang baru, bahkan membawa pengaruh terhadap kelancaran dalam belajar.

(3)

Masa Orientasi Peserta Didik ( MOPD) ini diadakan sebagai upaya untuk menjembatani peserta didik yang baru untuk mengenali berbagai kekhususan dari jenjang pendidikan barunya, baik berupa lingkungan fisik, lingkungan sosial, maupun isi dan cara-cara belajar yang berbeda dengan lingkungan pada jenjang pendidikan sebelumnya (Sekolah Dasar (SD)/MI).

Disamping memperkenalkan lingkungan fisik, lingkungan sosial (para Guru dan kakak kelas), lingkungan masyarakat, MOPD juga ditujukan untuk memperkenalkan pembelajaran yang baru.

B.

Landasan Kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD)

1.

Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 No. 78, Tambahan Lembaran Negara No. 4496.

2. Peraturan pemerintah No.1 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 38 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan

5. Surat Edaran Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 220/C/MN/2008 tanggal 18 Januari 2008, perihal “Masa Orientasi Sekolah”

6. Surat Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dn Menengah No. 1383/C?MN?2010 tanggal 21 Juni 2010 tentang Pelaksanaan MOS

7. Buku Pedoman Pembina Masa Orientasi Siswa (MOS) Tahun 2008

8. Pedoman Penyelenggaraan MOPD dari Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat dengan No. Surat 420/330 Disdik /2002.

C. Tujuan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD)

(4)

memberi kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan perkembangan individu dan sosial agar peserta didik dapat:

1. Menumbuh kembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan setiap perubahan yang

terjadi di lingkungan sekolahnya.

3. Meningkatkan keterampilan belajar, sehingga mampu mengatasi masalah yang akan dihadapi berkaitan dengan program belajar.

4. Memiliki kesadaran untuk bersikap dan bertingkah laku sebagai insan pelajar yang berbudi pekerti yang luhur.

5. Memiliki rasa kebanggaan menempuh pendidikan di sekolahnya (SMP) sehingga mampu melaksanakan fungsi, hak dan kewajiban serta tanggung jawabnya sebagai warga belajar yang baik.

6. Mengembangkan pribadinya secara optimal, sehingga menjadi sumber daya manusia yang efektif.

7. Pembentukan manusia sehat jasmani dan rohani.

D. Metode Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD)

Metode yang digunakan pada kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) di SMP Negeri 3 Cisompet adalah dengan cara menyesuaikan dengan situasi, kondisi, dinamika, bermain peran/simulasi, dan penugasan dalam rangka menumbuhkan sikap demokratis, kritis, kreatif sejak dini.

E. Prinsip Penyelenggaraan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD)

1. MOPD diselenggarakan selama 3 (tiga) hari.

2. Bersifat fleksibel (luwes), acara dan materi serta keterampilan yang dikembangkan disesuaikan denga kondisi sekolah.

3. Pelaksanaan mengacu pada prinsip 5M (Mudah, Murah, Meriah, Menyenangkan, dan Massal).

4. Pelaksanaan kegiatan dapat dibentuk kelompok atau gugus dari peserta didik baru. Setiap sub. Kelompok ataupun gugus dibatasi 36 orang sampai dengan 40 orang.

5. Direncanakan dengan baik, dengan melibatkan secara aktif seluruh warga sekolah.

(5)

7. Penyampaian materi lebih menekankan pada nilai-nilai karakter bangsa. (pendidikan karakter bangsa).

F.

Waktu dan tempat Pelaksanaan Masa Orientasi Peserta Didik (M

OPD)

Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) di SMP Negeri 5 Waikabubak dilaksanakan selama 3 hari yaitu tanggal 10– 12 Juli 2017.

Dimulai pukul 07.15 s.d. 12.30 WIB. Tempat Pelaksanaan : ruang kelas dan lingkungan SMP Negeri 5 Waikabubak.

G. Langkah-langkah Pelaksanaan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD)

1.

Membentuk panitia penyelenggara

2. Membentuk gugus

3. Menentukan koordinator dan siswa pendamping gugus

4. Pengarahan teknis

5. Penyusunan acara

6. Penentuan lokasi penyelenggaraan

7. Pelaksanaan kegiatan.

H.

Peserta Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD)

Peserta MOPD adalah seluruh anak didik yang telah dinyatakan diterima sebagai calon siswa SMP Negeri 5 Waikabubak tahun pelajaran 2017/2018. Dengan jumlah 45 siswa/i yang terbagi menjadi 2 gugus.

I.

Materi Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD)

(6)

1. Wawasan Wiyata Mandala

2. Program Sekolah (Visi dan Misi Sekolah)

3. Pengenalan Program OSIS

4. Hak dan Kewajiban Siswa

5. Dinamika Kelompok :

6. Program BK : Refleksi Diri

7. Parade Ekskul

8. Penghangat Suasana

J. Sumber Dana Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD)

Sumber dana kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) SMP Negeri 5 Waikabubak tahun pelajaran 2017/ 2018 berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS).

K. Susunan Kepanitiaan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD)

Susunan Panitia kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) SMP Negeri 5 Waikabubak tahun pelajaran 2017/2018 terlampir.

L. Penutup

Demikian program kerja ini kami buat sebagai kerangka acuan untuk lebih memudahkan penyelenggaraan MOPD dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi di SMP Negeri 5 Waikabubak. Petunjuk pelaksanaan ini akan lebih berarti apabila diikuti peran aktif dan kreatif seluruh warga sekolah serta dukungan orang tua siswa, masyarakat, dan pemerintah setempat.

(7)

Waaikabubak, Juli 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Waikabubak

Rauta Kariam, S.Pd

Nip. 19620114 198601 1 002

Ketua

Yusuf Y. Leymakali, S.Pd

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memahami teori sektor publik, kita dapat memahami kegiatan yang.. dilakukan pemerintah dan kegiatan yang akan lebih baik jika

Setelah primer berikatan dengan ADN target, ADN polimerase akan mengkatalisis penambahan nukleotida yang dilakukan pada tahap extension (polimerasi) pada suhu 72°C selanla 30

4.5 Pemanfaatan Lumpur Lapindo dalam prespektif Islam Penelitian dengan judul “sintesis dan karakterisasi zeolit X dari lumpur Lapindo dengan variasi variasi komposisi

STAD dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswapada pelajaran PKn materi globalisasi kelas IV di SD 4 Loram Kulon.. Peneliti

perbaikan peraturan perundangan dan lain-lain 17. Dengan kata lain, dilakukannya studi banding bermaksud untuk membandingkan kondisi objek studi di tempat lain dengan

Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data cross section , dimana responden dalam studi ini adalah penyuluh pertanian yang mengikuti pelatihan teknis

Adapun usaha yang dilakukan oleh masyarakat dalam menjaga eksisitensi seni Ulin Kobongan adalah dengan cara menjaga regenerasi dalam seni Ulin Kobongan di Desa Sawah

In this study, the effects of different increased price rate, machine unavailability time parameter, and lost sales cost to the optimal production up time, the optimal price,