• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGOLAHAN LIMBAH GOT MENJADI PUPUK CAIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGOLAHAN LIMBAH GOT MENJADI PUPUK CAIR"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGOLAHAN LIMBAH GOT MENJADI PUPUK CAIR

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangPerhatian masyarakat terhadap masalah pertanian dan lingkungan beberapa tahun terakhir ini menjadi meningkat. Keadaan ini disebabkan karena semakin dirasakannya dampak negatif yang besar bagi lingkungan, dan jika dibandingkan dengan dampak positifnya bagi peningkatan produktivitas tanaman pertanian pengaruh bahan kimia tersebut tidak sebanding. Bahan-bahan kimia yang selalu digunakan untuk alasan produktivitas dan ekonomi ternyata saat ini lebih banyak menimbulkan dampak negatif baik bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya.Penggunaan pupuk, pestisida, dan bahan kimia lainnya yang terus menerus dapat merusak biota tanah, keresistenan hama dan penyakit, serta dapat merubah kandungan vitamin dan mineral beberapa komoditi sayuran dan buah. Hal ini tentunya jika dibiarkan lebih lanjut akan berpengaruh fatal bagi siklus kelangsungan kehidupan, bahkan jika sayuran atau buah yang telah tercemar tersebut dimakan oleh manusia secara terus menerus, tentunya akan menyebabkan kerusakan jaringan bahkan kematian.Bertitik tolak dari hal tersebut, saat ini banyak masyarakat yang mengkonsumsi sayuran dan buah terutama komoditi segar yang bebas bahan kimia. Mereka lebih suka membeli sayuran dan buah yang bolong-bolong karena hama penyakit daripada sayuran dan buah segar yang mulus tetapi banyak disemprot bahan kimia. Melihat kecenderungan masyarakat tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam bidang pertanian adalah mengembangkan pertanian dengan sistem pertanian organik yang prinsip pengelolaannya ?kembali ke alam?.B. Perumusan MasalahGot sebagai saluran pembuangan air lebih banyak ditemukan di daerah perumahan. Masyarakat menjadikan got sebagai saluran pembuangan limbah cair rumah tangga. Limbah cair rumah tangga yang banyak disalurkan ke got adalah sisa air mandi, air bekas cucian dan limbah dapur. Pada umumnya, masyarakat kita beranggapan bahwa air got yang merupakan bekas dari air cucian, air mandi dan limbah dapur dan lain sebagainya merupakan suatu limbah yang tidak berguna, berbau tidak enak dan membuat lingkungan menjadi kotor bahkan dapat menimbulkan berbagai penyakit. Akan tetapi apabila kita cermati lebih jauh ternyata limbah tersebut bia menjadi sesuatu yang akan sangat berguna bagi kegiatan pertanian. Air limbah got apabila ditangani secara lebih lanjut akan menjadi suatu pupuk yang akan sangat berguna bagi tanaman dan sekaligus akan dapat meningkatkan kesuburan tanah khusunya lahan pertanian atau dengan kata lain air got tersebut bisa dibuat sebagai pupuk cair yang nantinya akan berguna dalam bidang pertanian.C. Maksud dan TujuanBakti Profesi ini memiliki maksud serta bertujuan untuk memberikan infomasi-informasi terbaru kepada masyarakat, sehingga informasi tersebut dapat dimamfaatkan oleh masyarakat setempat khusunya masyarakat di Lingkungan Surabaya baik digunakan untuk kebutuhan sehari-hari ataupun dijadikan sebagai suatu peluang usaha baru yang nantinya akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut.D. Metode Bakti ProfesiMetode yang digunakan merupakan metode deskriptif, yakni metode yang menjelaskan gambaran peristiwa yang terjadi sesuai dengan realita lapangan, meliputi permasalahan-permasalahan yang ditemui serta kontribusi yang bisa diterapkan untuk memecahkan masalah tersebut. Beberapa sumber informasi yang mendukung penulisan Laporan Bakti Profesi ini antara lain:- Hasil Survey dan Observasi di lapangan- Dialog/wawancara dengan kelompok masyarakat- Pengumpulan data sekunder dari literatur dan tempat kegiatan

(2)

tersebut sudah harus ditinggalkan, sebab cepat atau lambat akan menimbulkan kerugian karena akan mencemari dan merusak lingkungan. Untuk itu, alat media fermentasi sampah organik dapat mengolah sampah tersebut, sehingga nantinya diharapkan dapat menurunkan volume sampah. Prinsip dasarnya adalah sampah organik tidak keluar dari lingkungan produsennya yaitu rumah tangga, karena jika keluar pasti akan menjadi masalah bagi pihak lain. Sampah organik juga harus diolah sendiri oleh produsennya, yaitu rumah tangga.Sedangkan peralatan yang digunakan adalah ember plastik yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat

memisahkan antara sampah dengan cairannya, kemudian sprayer (alat penyemprotan) dan bioaktivator yaitu cairan yang berfungsi fermentasi sampah sehingga menjadi kompos.Ada lima langkah menggunakan media fermentasi sampah organik yaitu sampah dipisahkan dari anorganik, sampah organik dicacah sehingga berukuran 2-3 cm, kemudian dimasukkan ke dalam ember plastik, disemprot bioaktivator yang sudah dicampur dengan air dengan takaran tertentu dan ember plastik ditutup rapat agar terjadi proses fermentasi. Dengan melakukan kelima langkah tersebut, setiap hari sampai ember plastik penuh, kemudian dibiarkan selama 1-2 minggu. Keunggulan cara tersebut adalah tidak menimbulkan bau dan tidak mendatangkan lalat. Dari proses fermentasi sampah organik tersebut akan dihasilkan dua jenis pupuk yaitu cair dan kompos yang dapat digunakan sebagai penyubur tanaman dan juga dapat dijual sebagai penambah penghasilan keluarga (Newsroom, Kominfo, 2007).Dalam suatu hasil uji coba menunjukkan perbedaan signifikan antara penggunaan pupuk organik dengan pupuk kimia. Di atas lahan 1.000 meter persegi, penyemprotan pupuk cair organik berhasil menaikkan produksi 150 kg atau 1,5 kuintal, dengan umur panen 75 hari. Sedangkan, penggunaan pupuk kimia, hanya mendongkrak produksi maksimal 50 kg dengan umur panen 85 hari. Keuntungan lain, penggunaan pupuk cair organik bisa meredam laju pertumbuhan rumput penganggu (gulma). Bahkan, hama sejenis ulat pun, tidak berani mendekat. Itu karena saripati gadung mengandung zat yang tak disenangi ulat. Sampah tidak hanya bisa dibuat menjadi kompos atau pupuk padat. Sampah juga bisa dibuat sebagai pupuk cair. Pupuk cair mempunyai banyak manfaat. Selain untuk pupuk, pupuk cair juga bisa menjadi aktivator untuk membuat kompos, pupuk cair juga bisa disiramkan ke lubang WC agar limbah tinja di dalam septik tank menjadi padat. Dua liter pupuk cair bisa menghemat penyedotan tinja. Jika biasanya setahun sekali tinja harus disedot, bisa menjadi dua tahun sekali (Kompas, 2006).Alasan kesehatan dan kelestarian alam menjadikan pertanian organik sebagai salah satu alternatif pertanian modern. Pertanian organik mengandalkan bahan-bahan alami dan menghindari input bahan sintetik, baik berupa pupuk, herbisida, maupun pestisida sintetik. Namun petani sering mengeluhkan hasil pertanian organik yang produktivitasnya cenderung rendah dan lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Masalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan memanfaatkan bioteknologi berbasis mikroba yang diambil dari sumber-sumber kekayaan hayati. Tanah sangat kaya akan keragaman

mikroorganisme, seperti bakteri, aktinomicetes, fungi, protozoa, alga, dan virus. Tanah pertanian yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroba per gram tanah.Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas mikroba tersebut. Sebagian besar mikroba tanah memiliki peranan yang menguntungkan bagi pertanian, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, recycling hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen, pelarutan fosfat, merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen, dan membantu penyerapan unsur hara. Bioteknologi berbasis mikroba dikembangkan dengan memanfaatkan peran-peran penting mikroba tersebut. Teknologi kompos bioaktif salah satu masalah yang sering ditemui ketika menerapkan pertanian organik adalah kandungan bahan organik dan status hara tanah yang rendah. Petani organik mengatasi masalah tersebut dengan memberikan pupuk hijau atau pupuk kandang. Kedua jenis pupuk itu adalah limbah organik yang telah mengalami penghancuran sehingga menjadi tersedia bagi tanaman.Limbah organik seperti sisa-sisa tanaman dan kotoran binatang ternak tidak bisa langsung diberikan ketanaman. Limbah organik harus dihancurkan/ dikomposkan terlebih dahulu oleh mikroba tanah menjadi unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman. Proses pengomposan alami memakan waktu yang sangat lama, antara enam bulan hingga setahun, sampai bahan organik tersebut benar-benar tersedia bagi tanaman. Proses pengomposan dapat dipercepat dengan menggunakan mikroba penghancur (dekomposer) yang berkemampuan tinggi. Penggunaan mikroba dapat mempersingkat proses dekomposisi dari beberapa bulan menjadi beberapa minggu saja. Di pasaran saat ini banyak tersedia produk-produk biodekomposer untuk mempercepat proses pengomposan, misalnya: SuperDec, OrgaDec, EM4, EM Lestari, Starbio, Degra Simba, Stardec, dan lain-lain (Dipo, Y, 2005).Kentungan menggunakan pupuk cair :1. Menurunkan biaya dan meningkatkan hasil2. Dapat meminimalkan penggunaan pupuk lain dan mampu memaksimalkan produktivitas tanaman.3. Cocok untuk semua jenis tanaman4. Mempercepat waktu panen5. Dapat digunakan bersamaan dengan insektisida dalam aplikasi untuk semua jenis komoditi tanaman6. Ramah

lingkunganKeunggulan:Mengandung kadar unsur hara makro dan mikro sebagai hasil senyawa organikMerangsang pertumbuhan akar, batang, daun dan buahMencegah daun, bunga dan buah dari kelayuan.Dalam pemakaiannya dapat dicampur dengan insektisida, fungisida dan bahan sejenisnya.Sangat aman dalam penggunaannya karena tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan korosi pada alat.Mudah dilarutkanBermanfaat sebagai pengatur dan perangsang tumbuh

(3)

dalam dua bak sampah yang berbeda. Yaitu satu bak untuk sampah organik dan yang satunya untuk sampah anorganik. Memisahkan sampah dari sumbernya adalah pekerjaan primer pengolahan sampah secara nasional. Secanggih apapun teknologi pengolahan sampah maupun sistemnya, tidak akan berjalan lancar apabila proses pemisahan sampah dari masyarakat ini tidak dilaksanakan. Pemisahan sampah atau sortasi sampah dengan tekhnologi tinggi memang dapat dilakukan, tetapi biayanya mahal dan sangat tidak praktis.Saat ini, masyarakat Indonesia belum terbiasa membuang sampah dalam kondisi sudah dipilah-pilah antara sampah organik dengan anorganik. Berbeda dengan masyarakat dinegara maju, seperti Amerika, Eropa, atau Jepang, yang telah memisahkan sampahnya, bahkan katagorinya lebih mendetail, misalnya ada tempat sampah khusus botol dan tempat khusus tutup botol. Cepat atau lambat, masyarakat Indonesia akan mencapai tahap kesadaran ini apabila benar-benar diupayakan dan digerakkan. Jika, proses penyadaran ini tidak dipaksa akan dilakukan maka kekuatan alamlah yang akan memaksa 200 juta penduduk Indonesia untuk menyadari kesalahannya atas kerusakan lingkungan dan sosial yang ditimbulkan.III. KEADAAN UMUM LOKASI BAKTI PROFESIA. Deskripsi Daerah LokasiLingkungan Surabaya merupakan bagian dari Kelurahan Ateuk Pahlawan Kecamatan Baiturrahman. Secara keseluruhan Kelurahan Atauk Pahlawan terdiri dari lima lingkungan yaitu Lingkungan Surabaya, Lingkungan Labui, Lingkungan Teladan, Lingkungan Pahlawan, Lingkungan PJKA.Lingkungan Surabaya memiliki luas ± 2 ha dan berbatasan dengan daerah-daerah sebagai berikut:- Sebelah Utara berbatasan dengan Jln. Tgk. Chik Ditiro- Sebelah Selatan

berbatasan dengan Krueng Aceh- Sebelah Timur berbatasan dengan Jln. T. Hasan Dek- Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Krueng DoPeta Lingkungan Surabaya dapat dilihat pada Lampiran 1.B. Keadaan Alam dan Potensi Fisik LokasiJika dilihat dari keadaan alam Lingkungan Surabaya maka dapat diketahui bahwa daerah tersebut bukanlah suatu kawasan pertanian tetapi suatu daerah pemukiman yang padat penduduk. Jika dilihat dari segi potensi fisiknya dimana banyaknya terdapat saluran pembuangan limbah rumah tangga dan banyaknya limbah got yang dihasilkan usaha untuk dikembangkannya pertanian tentunya sangat sulit maka daerah ini tentunya sangat cocok untuk dijadikan sebagai daerah pengembangan usaha pembuatan pupuk cair.C. Keadaan PerekonomianJumlah PendudukTabel 2.1 Jumlah Penduduk Lingkungan Surabaya No Jenis Kelamin Jumlah 12 Laki-LakiWanita 665557 Jumlah 1222 Mata PencaharianAdapun mata pencaharian penduduk Lingkungan Surabaya sebagian besar adalah wiraswasta, selain itu ada pula yang bekerja di Kantor, guru dan Dosen serta ada pula bekerja pada beberap bidang lainnya seperti perdagangan dan lain-lain.A. Keadaan Pemerintahan dan KelembagaanKelurahan Ateuk Pahlawan terbagi kepada lima lingkungan. Setiap Lingkungan ini mempunyai kepala masing-masing. Kepala-kepala Lingkungan inilah yang nantinya akan bertanggung jawab kepala Lurah Ateuk Pahlawan. Tidak ubahnya dengan Lingkungan lainnya Lingkungan Surabaya dipimpin oleh seorang Kepala Lorong. Kepala Lorong ini nantinya akan mendengarkan keluh kesah dari penduduk Lingkungan Surabaya tersebut untuk disampaikan langsung kepada Lurah. Adapun Struktur Pemerintahan Kelurahan Ateuk Pahlawan dapat dilihat pada lampiran 2.IV. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATANA. Pelaksanaan Kegiatan1. Waktu dan

TempatKegiatan Bakti Profesi ini dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2007 yang bertempat di Lingkungan Surabaya Kelurahan Ateuk Pahlawan Banda Aceh.2. Alat dan BahanAdapun alat-alat yang digunakan adalah :- Tangki air berkapasitas 200 liter- Ember- PengadukAdapun bahan-bahan yang digunakan adalah :- Air got yang telah diendapkan materinya sebanyak 200 liter- Mollase,berfungsi untuk membantu mempercepat reaksi pembentukan pupuk.- Bioaktivator semai (berbentuk cair) sebanyak 2 liter. Jenisnya yaitu EM4 (Efective Microorganisme) berfungsi untuk mempercepat reaksi terbentuknya pupuk cair.3. Cara PembuatanAdapun cara pembuatan pupuk cair ini yaitu :Bahan-bahan dimasukkan kedalam tangki, kemudian diaduk hingga merata.Tangki ditutup rapat hingga hari ketiga.Mulai hari keempat, bahan didalam tangki diaduk sekali setiap hari. Pengadukan dilakukan hingga hari ketujuh.Selanjutnya pada hari kedelapan tangki ditutup rapat dan didiamkan hingga hari ke-14Pada hari ke-15 bahan didalam tangki telah menjadi pupuk cair dan siap dikemas atau disimpan ditempat teduh.B. Kegiatan MandiriPelaksanaan Bakti Profesi yang tergabung dalam satu kelompok terdiri dari 5 (lima) orang, guna memberikan sumbang saran kepada masyarakat mengenai ?pengolahan limbah got menjadi pupuk cair?.Kegiatan mandiri yang dilakukan yaitu:1. Pertemuan antara peserta Bakti Profesi dengan koordinator bakti profesi. Bertujuan untuk membentuk kelompok guna

(4)

adalah untuk memberikan informasikepada masyarakat tentang tata cara pemamfaatan limbah got menjadi pupuk cair yang nantinya bisa juga dimamfaatkan sebagai peluang usaha.2. Tempat dan Waktu, kegiatan bakti profesi ini dilaksanakan di Lingkungan Surabaya Kecamatan Baiturrahman kota Banda Aceh, yang dilaksanakan pada tanggal 7 September 2007, dari jam 16.30 s/d selesai.3. Tindak lanjut dari kegiatan Bakti Profesi ini adalah agar masyarakat dapat memamfaatkan limbah got menjadi pupuk cair serta bisa dimamfaatkan menjadi suatu peluang usaha.D. Hasil KegiatanAdapun hasil kegiatan ini adalah masyarakat telah dapat memahami dan mampu membuat sendiri pupuk cair dengan menggunakan limbah got, sehingga nantinya kegiatan ini bisa dimamfaatkan untuk keperluan pertanian dan dapat juga dijadikan sebagai suatu peluang usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka.E. Faktor Pendukung dan Penghambat1. Faktor Pendukunga. Motivasi MahasiswaKekompakan dan dorongan dari setiap anggot kelompok untuk menyukseskan kegiatan Bakti Profesi.b. Partisipasi MasyarakatPartisipasi

(5)

dilaksanakan di Lingkungan Surabaya kota Banda Aceh ada beberapa permasalahan yang ditemui dan diharapkan mendapat perhatian dari berbagai pihak sehingga pelaksanaan kedepan dapat lebih baik, diantaranya:- Perlu dilakukan ikatan kerjasama yang erat dengan instansi pemerintah disetiap daerah. Dalam hal ini dapat berbentuk ikatan dinas antar Jurusan Teknik Pertanian dengan dinas-dinas terkait.- Pelaksanaan program mata kuliah Bakti Profesi harus mengalami penanganan yang lebih profesional sehingga mamfaatnya dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan mahasiswa.- Sistim pelaksanaan Bakti Profesi supaya dapat lebih dikembangkan lagi sehingga proses menggali dan dan menyalurkan ilmu dari mahasiswa ke masyarakat atau sebaliknya dapat berjalan lebih baik. DAFTAR PUSTAKA.Dipo, Y, 2005. Pupuk Ramah Lingkungan, Bogor.Indonesia, Wikipedia, 2007. Pupuk, Wikimedia Foundation.Kompas, 2007. Pupuk Organik dan Pupuk Kimia, Jakarta.Mutawakkil, SE, 2006.

Referensi

Dokumen terkait

psikoedukasi memiliki pengaruh yang efektif dalam penurunan tingkat postpartum blues. Psikoedukasi yang efektif dengan follow up setiap hari sangat penting untuk melihat

Kapasitas spillway Bendungan Darma perlu tinjauan kembali mengenai kemampuannya dalam menjaga agar tidak terjadi limpasan karena pada umumnya bendungan yang

Setelah dilakukan pengamatan morfologi dari sampel bulu babi yang didapat, kemudian dilakukan identifikasi bulu babi dan jenis bulu babi tersebut dengan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen, kepuasan konsumen terhadap loalitas merek, dan kualitas produk

Panjang kunci yang berbeda dan file yang sama tidak terlalu berpengaruh terhadap waktu dan memori yang digunakan pada proses enkripsi dan dekripsi, baik menggunakan kunci

Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa pada Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Kantor Kelurahan Saigon Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak dalam

User dapat mengetahui nama anggota beserta alamat anggota yang belum mengembalikan buku beserta tanggal buku tersebut harus di kembalikan Sistem harus dapat melakukan

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan CVRP menggunakan algoritma sweep, diperoleh total jarak tempuh kendaraan yaitu 142.9 km