• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar BK di Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengantar BK di Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

(2)

Perbedaan ciri khas ekspekt asi konselor

di set iap jenjang pendidikan

 Rentang usia peserta didik berbeda-beda memicu

kebutuhan layanan BK yang berbeda, sedangkan jalur pendidikan yang ditempuh sama-sama pendidikan formal

(3)

BK pada jenjang pendidikan

 Jenjang TK

 Jenjang SD

 Jenjang Sekolah Menengah

(4)

Jenjang Taman Kanak-kanak

 Posisi struktural konselor tidak ditemukan di jenjang TK

 Fungsi BK bersifat preventif dan developmental

 Secara programatik, komponen kurikulum BK butuh alokasi waktu lebih banyak dibanding jenjang yg lain,

SEBALIKNYA komponen individual st udent planning

(5)

Jenjang Sekolah Dasar

 Tidak ditemukan posisi struktural di SD bagi konselor

 Yang ada adalah konselor kunjung, yang bertugas

(6)

Jenjang Sekolah M enengah

 Posisi konselor secara hukum di Indonesia pada

tingkat sekolah menengah telah ada sejak tahun 1975, yaitu sejak berlakunya kurikulum BK.

 Konselor di Sekolah Menengah mendapat “tempat yang cukup leluasa”.

 Peran konselor, salah satu komponen st udent support services, yaitu mensupport perkembangan aspek

(7)

 Pengembangan menu program kurikulum BK

(Guidance counseling curriculum), bantuan kepada siswa dalam individual student planning, pemberian layanan responsif, dan pengembangan system support  Konselor menjalankan semua fungsinya: preventif,

(8)

Jenjang Perguruan Tinggi

 Secara struktural, posisi konselor di PT belum

tercantum dalam sistem pendidikan di Indonesia, BK dalam mensupport perkembangan pribadi, sosial,

karir dan akademik mahasiswa dibutuhkan.

 kurikulum dalam 4 komponen (LD, LR, PI, DS) harus dikembangkan dan diimplementasikan, namun

alokasi waktu lebih banyak pada pemberian bantuan dalam individual student career planning dan

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan akreditasi Nasional adalah rangkaian kegiatan pengakuan formal berupa pemberian, pemeliharaan, perpanjangan, penundaan dan pencabutan akreditasi

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang dapat diambil adalah “Bagaimana merancang sebuah sistem basis data akademik yang nantinya akan mampu menyimpan

Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana

Dalam penelitian Biancuzzo (2013) dan Indriyani (2016) yaitu usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oskitosin pada ibu setelah melahirkan selain dengan

Audit sumber daya dapat digunakan pimpinan untuk memacu program audit yang belum berpengaruh pada pencapian tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, karena audit

BIMBINGAN KONSELING (BK) Bimbingan dan konseling (BK) adalah proses pemberian bantuan secara sistematis dan intensif kepada mahasiswa dalam rangka pengembangan

1) Indeks Pembangunan Manusia (IPM), merupakan indikator komposit yang menggabungkan tiga aspek penting, yaitu pendidikan (angka melek huruf, rata-rata lama sekolah),

Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi,