• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sampoerna Agro Consol Bilingual 31 Des 12 Released

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sampoerna Agro Consol Bilingual 31 Des 12 Released"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

PT Sampoerna Agro Tbk

dan Entitas Anak/

and Subsidiaries

Laporan keuangan konsolidasian

beserta laporan auditor independen

31 Desember 2012 dan 2011 dan

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut/

Consolidated financial statements

(2)
(3)

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/

Pages

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan Consolidated Statements of

Konsolidasian ………..………… 1-2 ………Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif Consolidated Statements of

Konsolidasian …….………..……….…………. 3 .………... Comprehensive Income

Consolidated Statements of

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian..……..……… 4 ……… Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian..………... 5-6 ....…....………….. Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian……..…. 7-103 ...…...Notes to the Consolidated Financial Statements

(4)
(5)
(6)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements.

Kas dan setara kas 228.071.484 2,5,37 348.687.990 Cash and cash equivalents

Piutang usaha - pihak ketiga 112.484.849 2,6,37 4.048.265 Trade receivables - third parties

Piutang lain-lain Other receivables

Pihak berelasi 14.344.053 2,30a,37 13.451.072 Related party

Pihak ketiga 53.697.270 2,6,34c,37 35.164.619 Third parties

Persediaan 364.499.917 2,7 333.910.510 Inventories

Pajak dibayar dimuka 5.930.586 17a 19.467.257 Prepaid taxes

Biaya dibayar dimuka 2.075.239 2,8 1.555.351 Prepaid expenses

Uang muka dan aset lancar Advances and other current

lainnya 37.963.389 2,9 26.344.485 assets

TOTAL ASET LANCAR 819.066.787 782.629.549 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Uang muka perkebunan Advances for plasma

plasma 95.731.493 2,10,34a 146.647.264 plantations

Tanaman perkebunan 2 Plantation assets

Tanaman menghasilkan, setelah Mature plantations, net of

dikurangi akumulasi amortisasi accumulated amortization of

sebesar Rp376.540.653 pada Rp376,540,653 as of

tanggal 31 Desember 2012 December 31, 2012

(31 Desember 2011: (December 31, 2011:

Rp311.065.236) 771.893.173 11a 505.441.033 Rp311,065,236)

Tanaman belum menghasilkan 635.666.197 11b 664.458.293 Immature plantations

Hutan tanaman industri siap panen, Mature industrial timber and non-timber

setelah dikurangi akumulasi plantations, net of accumulated

amortisasi sebesar amortization of

Rp6.724.653 pada tanggal Rp6,724,653 as of

31 Desember 2012 December 31, 2012

(31 Desember 2011: (December 31, 2011:

Rp3.620.967) 64.341.134 11c 67.444.820 Rp3,620,967)

Hutan tanaman industri Industrial timber and non-timber

dalam pengembangan 146.710.024 11d 90.705.351 plantations under development stage

Aset tetap, setelah dikurangi Fixed assets, net of

akumulasi penyusutan dan accumulated depreciation

penurunan nilai aset tetap and impairment of fixed

sebesar Rp614.741.909 assets of Rp614,741,909

pada tanggal 31 Desember 2012 as of December 31, 2012

(31 Desember 2011: (December 31, 2011:

Rp489.079.527) 1.338.674.946 2,12 983.776.805 Rp489,079,527)

Aset takberwujud - neto 103.256.627 2,13 8.190.531 Intangible assets - net

Bibitan 39.180.728 2 42.689.696 Nursery

Tagihan dan keberatan atas hasil Claims for tax refund and

pemeriksaan pajak 66.103.369 17d 24.491.620 tax assessments

Aset pajak tangguhan - neto 43.430.366 2,17f 18.668.549 Deferred tax assets - net

Uang muka investasi 1.000.000 4a 27.822.048 Advance for investment

Beban tangguhan hak atas tanah - neto - 2 34.543.061 Deferred landright cost - net

Aset tidak lancar lainnya 12.645.542 14,37 13.517.629 Other non-current assets

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 3.318.633.599 2.628.396.700 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASET 4.137.700.386 3.411.026.249 TOTAL ASSETS

(7)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements.

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang bank jangka pendek 248.000.000 2,20a,37 22.000.000 Short-term bank loans

Utang usaha - pihak ketiga 253.221.909 2,15,37 243.734.128 Trade payables - third parties

Utang lain-lain Other payables

Pihak berelasi 16.910.000 2,30b,37 15.100.000 Related parties

Pihak ketiga 3.142.515 2,34c,37 112.105 Third parties

Uang muka penjualan 52.330.310 16 80.206.777 Sales advances

Utang pajak 52.545.339 17b 51.605.567 Taxes payable

Beban akrual 13.414.314 2,18,37 14.889.809 Accrued expenses

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 32.881.643 2,19,37 18.068.489 Short-term employee benefits liability

Utang bank jangka panjang Current maturity of

jatuh tempo dalam satu tahun 66.427.087 2,20b,37 46.658.337 long-term bank loans

TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT

JANGKA PENDEK 738.873.117 492.375.212 LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Utang bank jangka panjang -

setelah dikurangi bagian Long-term bank loans - net of

jatuh tempo dalam satu tahun 627.076.049 2,20b,37 363.321.158 current maturity

Liabilitas imbalan kerja - neto 69.564.295 2,21 42.690.080 Employee benefits liability - net

Liabilitas pajak tangguhan - neto 35.277.803 2,17f 13.129.070 Deferred tax liabilities - net

TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT

JANGKA PANJANG 731.918.147 419.140.308 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 1.470.791.264 911.515.520 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

EKUITAS YANG DAPAT EQUITY ATTRIBUTABLE TO

DIATRIBUSIKAN KEPADA EQUITY HOLDERS OF

PEMILIK ENTITAS INDUK THE PARENT COMPANY

Modal saham - nilai nominal Rp200 Share capital - Rp200

per saham (angka penuh) par value per share (full amount)

Modal dasar - 5.500.000.000 saham Authorized - 5,500,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully

paid-penuh - 1.890.000.000 saham 378.000.000 22 378.000.000 1,890,000,000 shares

Tambahan modal disetor - neto 681.230.929 2,23 681.230.929 Additional paid-in capital - net

Selisih transaksi dengan kepentingan Difference due to transaction

non-pengendali 403.752 2 403.752 with non-controlling interest

Saldo laba Retained earnings

Cadangan umum 43.994.710 32 33.994.710 Appropriated for general reserve

Belum ditentukan penggunaannya 1.529.645.534 1.375.441.445 Unappropriated

2.633.274.925 2.469.070.836

KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 33.634.197 2,31 30.439.893 NON-CONTROLLING INTEREST

TOTAL EKUITAS 2.666.909.122 2.499.510.729 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND

DAN EKUITAS 4.137.700.386 3.411.026.249 EQUITY

(8)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements.

LABA BRUTO 792.965.488 1.060.812.795 GROSS PROFIT

Beban usaha (320.618.671) 2,26,35 (345.811.046) Operating expenses

Pendapatan operasi lain 39.916.119 27,35 46.455.457 Other operating income

Beban operasi lain (25.665.212) 28,35 (12.705.276) Other operating expenses

LABA OPERASI 486.597.724 748.751.930 INCOME FROM OPERATIONS

Pendapatan keuangan 7.376.164 29,35 19.797.371 Finance income

Biaya keuangan (36.730.765) 29,35 (26.073.858) Finance costs

LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE

PAJAK PENGHASILAN 457.243.123 742.475.443 INCOME TAX EXPENSE

Beban pajak penghasilan, neto (120.954.151) 2,17c,17e,35 (192.952.836) Income tax expense, net

LABA TAHUN BERJALAN 336.288.972 549.522.607 INCOME FOR THE YEAR

Pendapatan komprehensif lain - - Other comprehensive income

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE

TAHUN BERJALAN 336.288.972 549.522.607 INCOME FOR THE YEAR

LABA TAHUN BERJALAN YANG

DAPAT DIATRIBUSIKAN INCOME FOR THE YEAR

KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 329.201.089 540.943.434 Owners of the parent company

Kepentingan non-pengendali 7.087.883 2,31 8.579.173 Non-controlling interest

TOTAL 336.288.972 549.522.607 TOTAL

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE

TAHUN BERJALAN YANG DAPAT INCOME FOR THEYEAR

DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 329.201.089 540.943.434 Owners of the parent company

Kepentingan non-pengendali 7.087.883 2,31 8.579.173 Non-controlling interest

TOTAL 336.288.972 549.522.607 TOTAL

BASIC EARNINGS

LABATAHUN BERJALAN YANG FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE

DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA TO THE OWNERS OF

PEMILIK ENTITAS INDUK THE PARENT COMPANY

(9)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

kepentingan

Modal saham non-pengendali/

ditempatkan Tambahan Difference Saldo laba/Retained earnings

dan disetor modal due to

penuh/ disetor/ transaction Belum Kepentingan

Issued and Additional with Cadangan ditentukan non-pengendali/ Total Ekuitas/

Catatan/ fully paid paid-in non-controlling Umum/ penggunaannya/ Non-controlling Total

Notes

share capital capital interests Appropriated Unappropriated interests equity

Saldo tanggal 31 Desember 2010 378.000.000 681.230.929 403.752 23.994.710 1.048.618.011 27.018.184 2.159.265.586 Balance as of December 31, 2010

Total laba komprehensif tahun berjalan - - - - 540.943.434 8.579.173 549.522.607 Total comprehensive income for year

Penyisihan cadangan umum 32 - - - 10.000.000 (10.000.000) - - Appropriation for general reserve

Pembagian dividen tunai 33 - - - - (204.120.000) (5.157.464 ) (209.277.464) Cash dividend distribution

Saldo tanggal 31 Desember 2011 378.000.000 681.230.929 403.752 33.994.710 1.375.441.445 30.439.893 2.499.510.729 Balance as of December 31, 2011

Total laba komprehensif tahun berjalan - - - - 329.201.089 7.087.883 336.288.972 Total comprehensive income for year

Penyisihan cadangan umum 32 - - - 10.000.000 (10.000.000) - - Appropriation for general reserve

Pembagian dividen tunai 33 - - - - (164.997.000) (3.893.579 ) (168.890.579) Cash dividend distribution

Saldo tanggal 31 Desember 2012 378.000.000 681.230.929 403.752 43.994.710 1.529.645.534 33.634.197 2.666.909.122 Balance as of December 31, 2012

(10)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements.

dan lain-lain (2.288.362.108) (2.345.547.619) expenses and others

Kas yang diperoleh dari operasi 561.561.812 912.181.257 Cash generated from operations

Pembayaran pajak

penghasilan - neto (206.047.980) (193.308.927) Corporate income tax paid – net

Arus kas neto yang diperoleh Net cash provided by

dari aktivitas operasi 355.513.832 718.872.330 operating activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Penerimaan dana konversi Plasma Proceeds for plasma conversion

dari bank 56.388.812 11.000.000 fund from bank

Penerimaan pendapatan bunga 5.974.646 20.459.959 Interest income received

Penerimaan dari penjualan aset tetap 1.527.518 12 1.064.749 Proceeds from sale of fixed assets

Perolehan aset tetap (434.901.937) (401.804.425) Additons of fixed assets

Penambahan tanaman belum Additions to immature

menghasilkan dan bibitan (286.967.242) (287.593.195) plantation assets and nursery

Pembayaran untuk akuisisi Entitas Payment for acquisition of

Anak - neto (51.238.498) 4 - Subsidiaries - net

Addition to industrial timber and

Penambahan hutan tanaman industri non-timber plantation under

dalam pengembangan (34.914.307) (22.154.657) development stage

Penambahan uang muka untuk Additions to advances for

perkebunan Plasma (15.409.319) (15.467.845) Plasma plantations

Penambahan uang muka investasi (1.000.000) (27.822.048) Addition to advance for investment

Kenaikan beban tangguhan hak atas

tanah - (2.289.662) Increase in deferred landright cost

Arus kas neto yang digunakan Net cash used in investing

untuk aktivitas investasi (760.540.327) (724.607.124) activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES

Perolehan utang bank 891.504.961 212.457.975 Proceeds from bank loans

Pembayaran utang bank (382.585.482) (144.000.000) Payments of bank loans

Pembayaran dividen tunai (164.997.000) 33 (204.120.000) Payments of cash dividends

Pembayaran biaya bunga (57.013.905) (33.385.971) Interest expenses paid

Pembayaran dividen tunai Entitas Payments of cash dividends

Anak kepada pemegang saham by Subsidiaries to their

non-pengendali (3.893.579) (5.157.464) non-controlling shareholders

Penambahan simpanan jaminan - (1.100.000) Addition of guarantee deposit

Arus kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by

(digunakan untuk) aktivitas (used in) financing

pendanaan 283.014.995 (175.305.460) activities

(11)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements.

KAS DAN SETARA KAS (122.011.500) (181.040.254) CASH AND CASH EQUIVALENTS

DAMPAK NETO PERUBAHAN NET EFFECT OF CHANGES

NILAI TUKAR ATAS IN EXCHANGE RATES ON

KAS DAN SETARA KAS 1.394.994 178.429 CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

AWAL TAHUN 348.687.990 529.549.815 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

AKHIR TAHUN 228.071.484 5 348.687.990 AT END OF YEAR

(12)

PT Sampoerna Agro Tbk (“Perusahaan”) adalah perseroan terbatas yang didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris Tina Chandra Gerung, S.H., No. 8 tanggal 7 Juni 1993 dengan nama PT Selapan Jaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 tanggal 4 Februari 1994, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 60, Tambahan No. 4842 tanggal 29 Juli 1994.

PT Sampoerna Agro Tbk (“the Company”) is a limited liability company established in the Republic of Indonesia on June 7, 1993, based on Notarial Deed No. 8 of Tina Chandra Gerung, S.H., under the name of PT Selapan Jaya. The Articles of Association was approved by the Ministry of Justice under letter

No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 dated

February 4, 1994 and published in the State Gazette No. 60, Supplement No. 4842 dated July 29, 1994.

Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. No. 265 tanggal 27 Juni 2008 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-76222.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 21 Oktober 2008.

The Company’s Articles of Association has been amended from time to time. The latest amendment under Notarial Deed of Sutjipto, S.H., M.Kn. No. 265 dated June 27, 2008 pertains the amendment to the Articles of Association of the Company in compliance with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies and recodification of the entire provisions of the Articles of Association of the Company. The amendment on the Articles of Association was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of

Indonesia under Letter

No. AHU-76222.AH.01.02. Tahun 2008 dated October 21, 2008.

Perusahaan dan Entitas Anak bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit dan karet, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik minyak inti sawit, produksi benih kelapa sawit, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (sagu) dan lainnya, yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Riau. Di samping mengelola perkebunannya sendiri, Perusahaan dan Entitas Anak tertentu juga mengembangkan perkebunan Plasma dan membina kerjasama dengan petani Plasma.

(13)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s establishment (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, lahan yang telah ditanam oleh Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing seluas 75.401 dan 67.264 hektar terdiri dari tanaman Inti kelapa sawit, tanaman sagu dan tanaman karet. Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) atas lahan tersebut akan jatuh tempo pada beberapa tanggal mulai tahun 2037 sampai dengan tahun 2099. Sedangkan izin pemanfaatan Hutan Tanaman Industri yang diberikan kepada Entitas Anak akan jatuh tempo pada tahun 2033 dan 2107. Manajemen berkeyakinan bahwa HGU, HGB dan izin pemanfaatan Hutan Tanaman Industri tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang.

As of December 31, 2012 and 2011, total planted area of the Company and Subsidiaries represents 75,401 and 67,264 hectares, respectively, of oil palm Inti plantations, sago plantations and rubber plantations. Cultivation Rights Title (“Hak Guna Usaha (HGU)”) and Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan (HGB)”) will expire in various dates in 2037 up to 2099. The forestry utilisation permit for Industrial Timber and Non-timber Plantations given to the Subsidiaries will expire in 2033 and 2107. The management believes that the HGU, HGB and forestry utilisation permit for Industrial Timber and Non-timber Plantations can be renewed or extended.

Pabrik pengolahan Perusahaan dan Entitas Anak berkapasitas produksi 455 ton tandan buah segar per jam, 150 ton inti sawit per hari dan 100 ton tepung sagu per hari (tidak diaudit).

Milling capacity of the Company and Subsidiaries is 455 tonnes of fresh fruit bunches per hour, 150 tonnes of palm kernel per day and 100 tonnes of sago starch per day (unaudited).

Perusahaan beroperasi secara komersial sejak bulan November 1998 dengan kantor pusatnya berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, Sumatera Selatan.

The Company commenced its commercial operations in November 1998 with its head office located at Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, South Sumatera.

Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd., dan Xian Investments Holding Ltd., masing-masing merupakan entitas induk Perusahaan dan entitas induk terakhir Perusahaan.

Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd., and Xian Investments Holding Ltd., are the parent entity and the ultimate parent entity of the Company, respectively.

b. Penawaran umum saham Perusahaan b. Public offering of the Company’s shares

Pada tanggal 7 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) untuk melakukan penawaran umum perdana atas sahamnya (“IPO”) sebesar 461.350.000 saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp200 (angka penuh). Pada tanggal 18 Juni 2007, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

(14)

Investasi Perusahaan pada Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The Company’s investment in Subsidiaries as of December 31, 2012 and 2011, consist of the following:

Total Aset

Mulai Sebelum Eliminasi

Beroperasi Persentase (dalam jutaan Rupiah)/

Secara Kepemilikan/ Total Assets

Komersial/ Percentage Before Elimination

Kegiatan Usaha/ Commencement of Ownership Interest (in millions Rupiah)

Nama Entitas Anak/ Domisili/ Nature of Business of Commercial

Name of Subsidiaries Domicile Activities Operations 2012 2011 2012 2011

Entitas Anak Langsung /

Direct Subsidiaries

PT Telaga Hikmah Palembang Perkebunan dan pabrik 1998 99,45% 99,45% 549.391 468.306

(“Telaga Hikmah”) kelapa sawit/

Oil palm plantations

and palm oil mill

PT Aek Tarum Palembang Perkebunan kelapa sawit, 1992 99,00% 99,00% 265.529 231.142

(“Aek Tarum”) karet dan pabrik kelapa sawit/

Oil palm, rubber plantations

and palm oil mill

PT Gunung Tua Abadi Palembang Perkebunan dan pabrik 1999 99,86% 99,86% 276.933 268.923

(“Gunung Tua kelapa sawit/

Abadi”) Oil palm plantations

and palm oil mill

PT Mutiara Bunda Jaya Palembang Perkebunan dan pabrik 2001 99,38% 99,38% 551.908 483.458

(“Mutiara Bunda kelapa sawit dan inti sawit/

Jaya”) Oil palm plantations, palm oil

mill and kernel crushing plant

PT Binasawit Makmur Palembang Perkebunan dan produksi 1999 99,00% 99,00% 95.069 65.198

(“Binasawit Makmur”) benih kelapa sawit/

Oil palm plantations

and germinated seeds

production

PT Sawit Selatan Palembang Perkebunan kelapa sawit/ 2011 99,88% 99,88% 152.827 107.550

(“Sawit Selatan”) Oil palm plantations

PT Sungai Menang Palembang Perkebunan kelapa sawit, - 99,99% 99,91% 114.870 38.214

(“Sungai Menang”) tanaman pangan dan

hortikultura/

Oil palm plantations,

food crops and

horticulture

PT Tania Binatama Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ - 99,67% 99,67% 1.174 1.266

(“Tania Binatama”) Oil palm plantations

PT Selatanjaya Permai Palembang Perkebunan kelapa sawit/ 2011 99,99% 99,99% 208.004 106.068

(“Selatanjaya Oil palm plantations

Permai”)

PT Usaha Agro Indonesia Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ 2010 99,99% 99,99% 414.249 402.202

(“Usaha Agro Oil palm plantations

Indonesia”)

PT Pertiwi Lenggara Agromas Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ - 99,99% 99,99% 122.351 80.916

(“Pertiwi Lenggara Oil palm plantations

Agromas”)

PT Sungai Rangit Pangkalan Bun Perkebunan dan pabrik 1997 95,00% 95,00% 773.466 702.231

(“Sungai Rangit”) kelapa sawit/

Oil palm plantations

and palm oil mill

PT Sampoerna Bio Fuels Jakarta Konsultasi bisnis dan - 99,99% 99,99% 305.352 288.086

(“Sampoerna Bio manajemenl

Fuels”) Business consultation and

management

PT Nusantara Sago Prima Jakarta Pemanfaatan hasil hutan - 99,98% 99,90% 4.601 1.398

(“Nusantara Sago bukan kayu (sagu)/

Prima”) Utilization of forestry product

(15)

c. Subsidiaries (continued)

Investasi Perusahaan pada Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The Company’s investment in Subsidiaries as of December 31, 2012 and 2011, consist of the following: (continued)

Total Aset

Mulai Sebelum Eliminasi

Beroperasi Persentase (dalam jutaan Rupiah)/

Secara Kepemilikan/ Total Assets

Komersial/ Percentage Before Elimination

Kegiatan Usaha/ Commencement of Ownership Interest (in millions Rupiah)

Nama Entitas Anak/ Domisili/ Nature of Business of Commercial

Name of Subsidiaries Domicile Activities Operations 2012 2011 2012 2011

Entitas Anak Tidak Langsung/

Indirect Subsidiaries

PT Lanang Agro Bersatu Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ - 99,98% 99,97% 179.481 91.915

(“Lanang Agro Oil palm plantations

Bersatu”) 1

PT National Sago Prima Jakarta Pemanfaatan hasil hutan 2010 91,85% 91,85% 341.485 270.193

(“National Sago Prima”) 2 bukan kayu (sagu)/

Utilization of forestry product

non-timber (sago)

PT Pertiwi Agro Sejahtera Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ - 99,99% 99,99% 7.951 173

(“Pertiwi Agro Oil palm plantations

Sejahtera”) 3

PT Wawasan Kebun Utama Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ - 99,99% 99,99% 31 37

(“Wawasan Kebun Oil palm plantations

Utama”) 3

PT Pangan Agro Nusantara Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 59 155

(“Pangan Agro Nusantara”) 3 Plantation

PT Palma Timur Sejahtera Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 41 51

(“Palma Timur Sejahtera”) 3 Plantation

PT Sentosa Timur Palma Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 41 51

(“Sentosa Timur Palma”) 3 Plantation

PT Palma Timur Sentosa Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 51 -

(“Palma Timur Sentosa”) 3 Plantation

PT Industri Hutan Lestari Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 51 -

(“Industri Hutan Lestari”) 3 Plantation

PT Industri Hutan Unggul Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 51 -

(“Industri Hutan Unggul”) 3 Plantation

PT Usaha Agro Jaya Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 51 -

(“Usaha Agro Jaya”) 3 Plantation

PT Usaha Agro Sejahtera Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 51 -

(“Usaha Agro Sejahtera”) 3 Plantation

PT Tebar Tandan Tenerah Jakarta Perkebunan/ - 99,27% - 4.946 -

(“Tebar Tandan Tenerah”) 4 Plantation

PT Hutan Ketapang Industri Jakarta Kehutanan/ - 99,99% - 26.311 -

(“Hutan Ketapang Industri”) 3 Forestry

PT Kusuma Mentari Makmur Jakarta Perkebunan/ - 99,00% - 32 -

(“Kusuma Mentari Makmur”) 5 Plantation

1) Dimiliki 99,98% dan 0,02% oleh Usaha Agro Indonesia

dan Pertiwi Lenggara Agromas

2) Dimiliki 91,85% oleh Sampoerna Bio Fuels

3) Dimiliki 99,99% dan 0,01% oleh Sungai Menang

dan Pertiwi Lenggara Agromas

4) Dimiliki 99,27% dan 0,73% oleh Sungai Menang

dan Pertiwi Lenggara Agromas

5) Dimiliki 99% dan 1% oleh Sungai Menang

dan Pertiwi Lenggara Agromas

1) Owned 99.98% and 0.02% by Usaha Agro Indonesia and Pertiwi Lenggara Agromas

2) Owned 91.85% by Sampoerna Bio Fuels 3) Owned 99.99% and 0.01% by Sungai Menang

and Pertiwi Lenggara Agromas

4) Owned 99.27% and 0.73% by Sungai Menang and Pertiwi Lenggara Agromas

5) Owned 99% and 1% by Sungai Menang and Pertiwi Lenggara Agromas

Perusahaan dan Entitas Anak untuk selanjutnya disebut menjadi “Grup”.

(16)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2012 were as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama : Michael Sampoerna : President Commissioner

Komisaris : Hendra Prasetya : Commissioner

Komisaris Independen : Phang Cheow Hock : Independent Commissioner

Komisaris Independen : Arief Tarunakarya Surowidjojo : Independent Commissioner

Direksi Directors

Direktur Utama : Ekadharmajanto Kasih : President Director

Wakil Direktur Utama : Marc Stephan Louis Louette : Vice President Director

Direktur : Hero Djajakusumah : Director

Direktur : Dwi Asmono : Director

Direktur : Lim King Hui : Director

Direktur : Budi Setiawan Halim : Director

Direktur : Achmad Hadi Fauzan : Director

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 were as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama : Michael Sampoerna : President Commissioner

Komisaris : Sugiarta Gandasaputra : Commissioner

Komisaris : Umar Bin Abdullah (Dilip Kumar S/O Kumar) : Commissioner

Komisaris Independen : Phang Cheow Hock : Independent Commissioner

Komisaris Independen : Arief Tarunakarya Surowidjojo : Independent Commissioner

Direksi Directors

Direktur Utama : Ekadharmajanto Kasih : President Director

Direktur : Yasin Chandra : Director

Direktur : Achmad Hadi Fauzan : Director

Direktur : Sie Eddy Kurniawan : Director

Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The members of the Audit Committee as of December 31, 2012 and 2011 were as follows:

Ketua : Arief Tarunakarya Surowidjojo : Chairman

Anggota : Irawan Sastrotanojo : Member

(17)

d. Manajemen kunci dan informasi lainnya (lanjutan)

d. Key management and other information (continued)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, total beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci (termasuk Dewan Komisaris dan Direksi) Grup adalah sebagai berikut:

For the years ended December 31, 2012 and 2011, the amount of gross compensation for the key management (including Board of Commissioners and Directors) of the Group is as follow:

2012 2011

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Imbalan kerja jangka pendek 1.232.504 735.000 Short-term employee benefits

Direksi Directors

Imbalan kerja jangka pendek 33.256.018 18.298.104 Short-term employee benefits

Imbalan pasca kerja 1.264.842 3.253.240 Post-employment benefits

Total kompensasi bruto yang Total gross compensation paid to

dibayar kepada manajemen kunci 35.753.364 22.286.344 the key management

Grup mempunyai 9.026 dan 7.077 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (tidak diaudit).

As of December 31, 2012 and 2011, the Group had 9,026 and 7,077 permanent employees, respectively (unaudited).

e. Penyelesaian laporan keuangan

konsolidasian

e. Completion of the consolidated finanacial statements

Laporan keuangan konsolidasian telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 25 Maret 2013.

The consolidated financial statements were completed and authorized for issue by the Company’s Directors on March 25, 2013.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”BAPEPAM-LK”). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan keuangan konsolidasian, beberapa standard akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations No. VIII.G.7

concerning on Financial Statements

(18)

konsolidasian (lanjutan) financial statements (continued)

Sehubungan dengan hal di atas, walaupun terdapat reklasifikasi pos-pos tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011, namun laporan posisi keuangan konsolidasian awal tahun komparatif pada tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 tidak disajikan karena pengaruhnya dianggap tidak material.

In relation to the above, although there were reclassifications of certain accounts in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011, the opening comparative consolidated statement of financial position as of January 1, 2011/December 31, 2010 was not presented as the impact was considered immaterial.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those followed in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011, except for the adoption of several amended SAK effective January 1, 2012 as disclosed in this Note.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the statements of cash flows, using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.

Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.

Tahun buku Grup adalah 1 Januari - 31 Desember.

The financial reporting period of the Group is January 1 - December 31.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah which is the Group’s functional currency.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan Rupiah yang terdekat.

(19)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas-entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1c, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%.

Laporan keuangan Entitas Anak dibuat untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten. Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra grup yang belum direalisasi telah dieliminasi.

The financial statements of the Subsidiaries are prepared for the same reporting period as the Company, using consistent accounting policies. All significant intra and inter-group balances, transactions, income and expenses, and unrealized profits and losses resulting from intra-group transactions have been eliminated.

Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity.

Seluruh laba rugi komprehensif suatu Entitas Anak diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.

Total comprehensive income within a subsidiary is attributed to the owners of the parent and to the non-controlling interest (“NCI”) even if that results in a deficit balance of non-controlling interest.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:

A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a subsidiary, it:

(i) menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; (ii) menghentikan pengakuan jumlah tercatat

setiap KNP;

(iii) menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian; dan

(i) derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary; (ii) derecognizes the carrying amount of any

NCI;

(iii) derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any ;

(iv) recognizes the fair value of the consideration received;

(v) recognizes at fair value of any investment retained;

(20)

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: (lanjutan)

A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a subsidiary, it: (continued)

(vii) mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

(viii) reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit and loss or retained earnings, as appropriate.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan kepada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable directly or indirectly to the parent company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position,

respectively, separately from the

corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.

c. Kombinasi bisnis c. Business combination

Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Grup:

i) menghentikan amortisasi goodwill;

ii) mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan

iii) melakukan pengujian penurunan nilai atas

goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.

In accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), starting January 1, 2011, the Group:

i) ceased the goodwill amortization; ii) eliminated the carrying amount of the

related accumulated amortization of goodwill; and

iii) performed an impairment test of goodwill in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets” .

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan dan disertakan dalam beban-beban administrasi.

(21)

c. Kombinasi bisnis (lanjutan) c. Business combination (continued)

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and the liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi.

If the business combination is achieved in stages, the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen meninjau kembali identifikasi dan pengukuran nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the Subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss as gain on bargain purchase after previously assessing the identification and fair value measurement of the acquired assets and the assumed liabilities.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

(22)

under common control

Akuisisi atau pengalihan saham antara entitas sepengendali, dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004),“Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Dalam PSAK No. 38 (Revisi 2004), pengalihan aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya dari entitas sepengendali tidak akan menghasilkan laba atau rugi bagi Perusahaan atau entitas individual dalam kelompok yang sama.

Acquisition or transfer of shares among entities under common control is accounted in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004),“Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control”. Under PSAK No. 38 (Revised 2004), transfer of assets, liabilities, shares, and other instruments of ownership of entities under common control would not result in a gain or loss to the Company or to the individual entity withinthe same group.

Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, aset atau liabilitas yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interest).

Since the restructuring transaction of entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as a business combination using the pooling-of-interests method.

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk periode dimana terjadi restrukturisasi dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal periode laporan keuangan yang disajikan. Selisih antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dan harga pengalihan diakui dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” di ekuitas.

(23)

e. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing e. Foreign currency transactions and balances

Pada tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK No. 10 yang direvisi tersebut terutama mengatur penentuan mata uang fungsional, penjabaran akun dalam mata uang asing ke mata uang fungsional dan penggunaan mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional. Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya. Pada tanggal tersebut, Grup menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah, sehingga penerapan awal PSAK No. 10 yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap pelaporan keuangan Grup.

On January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. The revised PSAK No. 10 principally establishes functional currency determination, account translation in foreign currency to functional currency and the use of presentation currency which are different with the functional currency. The Group considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency, if indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgements to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions. At that date, the Group determined that its functional currency is Rupiah, and therefore the initial adoption of the revised PSAK No. 10 did not give any impact to the Group’s financial reporting.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made.

Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.

At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut (angka penuh dalam Rupiah):

As of December 31, 2012 and 2011, the rates of exchange used were as follows: (full amount in Rupiah):

2012 2011

1 Dolar AS/Rupiah 9.670 9.068 1 US Dollar/Rupiah

(24)

Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7 (Revisi 2010).

The Group has transactions with related parties, as defined in the revised PSAK No. 7 (Revised 2010).

Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak-pihak berelasi, maka pihak-pihak-pihak-pihak lain yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan pihak ketiga.

Unless specifically identified as related parties, the parties disclosed in the notes to the consolidated financial statements are third parties.

g. Kas dan setara kas g. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank serta deposito berjangka dengan jatuh tempo kurang dari tiga (3) bulan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan tidak dibatasi penggunaannya. Untuk kepentingan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank dan deposito berjangka sebagaimana didefinisikan di atas.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and short-term deposits with original maturity of three (3) months or less and not pledged as collateral and are not restricted. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and short-term deposits as defined above.

h. Biaya dibayar dimuka h. Prepaid expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar dimuka disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses is presented as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statement of financial position.

i. Persediaan i. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

(25)

i. Persediaan (lanjutan) i. Inventories (continued)

Grup menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.

The Group provides allowance for

obsolescence and/or decline in market values of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.

j. Instrumen keuangan j. Financial instruments

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” (PSAK No. 50), PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55) dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

Effective January 1, 2012, the Group adopted the PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation” (PSAK No. 50), PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” (PSAK No. 55) and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.

PSAK No. 50 direvisi sehingga hanya mengatur penyajian instrumen keuangan, sedangkan prinsip pengungkapan instrumen keuangan dipindahkan ke PSAK No. 60.

PSAK No. 50 was revised to only cover the principles for presentation of financial instruments, while the principles for disclosures of financial instruments are transferred to PSAK No. 60.

Revisi PSAK No. 55 tersebut tidak memberikan pengaruh bagi laporan keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal, sedangkan penerapan PSAK No. 50 dan PSAK No. 60 yang direvisi tersebut memberikan pengaruh bagi pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

The revised PSAK No. 55 has no impact on the consolidated financial statements upon initial adoption, while the adoptions of the revised PSAK No. 50 and PSAK No. 60 have impact on the disclosures made in the consolidated financial statements.

Aset keuangan Financial assets

Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi kembali pada setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.

Gambar

Tabel berikut menyajikan penjualan berdasarkan Seluruh aset produktif Grup berada di Indonesia
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi

Referensi

Dokumen terkait

Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan Aset produktif bermasalah dan aset non produktif. bermasalah terhadap total aset produktif dan aset

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar atau pada biaya perolehan diamortisasi, atau

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian

55 (Revisi 2014) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Keuntungan atau kerugian

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tanpa memperhitungkan

Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian dapat dikategorikan pada level hirarki nilai wajar,

Jika pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan

Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan