• Tidak ada hasil yang ditemukan

CERITA ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CERITA ANAK"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ALYKA

Alyka adalah anak yang cantik. Tetapi, kecantikannya tidak diiringi dengan

kecantikan hatinya. Dia sangat jahat kepada ibunya, bisa dikatakan ia seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya. Suatu hari ia menginginkan sesuatu dan seperti biasa ia selalu merengek dan memekasa. Alyka selalu meminta barang yang mahal-mahal kepada Ibunya. Jika tidak terpenuhi, Alyka akan memarahi Ibunya dan mogok makan. Mau tak mau, Ibunya harus membelikan barang yang di inginkan Alyka, anaknya.

“Bu!” Panggil Alyka dengan suara yang keras. Dengan segera, Ibunya mendatangi Alyka, anak kesayangannya itu.

“I.. iya. Ada apa nak?” Tanya Ibu dengan napas yang terengah-engah, karena capek sehabis berlari.

“Alyka pengin tempat pensil seperti Anin yang canggih dan terbaru!” Seru Alyka ketus, sambil memaksa Ibunya agar di belikan tempat pensil yang di inginkannya itu.

“Tapi nak, Ibu tidak punya uang untuk mem..”, Pembicaraan Ibu terputus oleh Alyka yang langsung menerocos pembicaraan.

“Pokoknya, Alyka pengin tempat pensil itu sekarang!” Bentak Alyka marah dan menyruh Ibunya pergi dari kamarnya.

Bapak yang melihat kejadian itu hanya geleng-geleng kepala dan mengelus dada. Dan terpaksa, Ibunya harus membelikan tempat pensil untuk anak yang di

sayanginya itu.

Perjalanan menuju toko buku

Sorenya, Ibu mengajak Alyka untuk pergi ke sebuah toko buku yang menyediakan berbagai perlengkapan alat tulis sekolah. Alyka melihat-lihat sekitarnya dan

akhirnya mnemukan tempat pensil yang di inginkannya. Lalu, Alyka segera memanggil Ibunya.

“Bu! Sini!” Panggilnya dengan lantang. Ibu segera mendatangi anakanya yang sedari tadi memanggilnya.

“Ada apa nak? Sudah ketemu tempat pensilnya belum?” Tanya Ibu lembut. Alyka mengangguk keras sambil tersenyum dan memperlihatkan tempat pensil yang sedang nge-tren itu.

Memang, tempat pensil itu memang bagus. Tetapi, Ibu tak sanggup membelinya karena harganya yang mahal. Mendengar perkataan Ibunya, Alyka langsung marah dan ingin membeli tempat pensil itu sekarang.

Alyka terus merengek sembari menahan amarahnya dan memegangi tangan Ibunya dengan kencang, sehingga Ibu merasa kesakitan. Langsung saja, Ibu membayar tempat pensil itu di kasir dan kembali untuk pulang.

***

Esoknya, Alyka memamerkan tempat pensilnya itu kepada teman-teman sekelasnya.

“Waaah.. keren ya! Alyka punya tempat pensil seperti Anin. Berarti Alyka orang kaya dong!” Seru Diva, salah satu teman sekelas Alyka yang melihat tempat pensil Alyka yang sangat mirip dengan kepunyaan Anin.

Tiba-tiba Anin datang dengan geng nakalnya dan menghampiri Alyka dan teman-temannya. “Oh.. oh.. oh.. Ternyata anak udik kayak gini, bisa beli tempat pensil sepertiku ya?” Goda Anin lebay sambil tersenyum licik kepada Alyka.

(2)

Wajah Alyka berubah menjadi merah padam ketika mendengar perkataan Anin tadi. Alyka merasa iri dan merasa gugup. Alyka bingung harus menjawab apa, sedangkan dia sedang kehabisan kata-kata.

Anin melirik Alyka dengan sinis dan menampilkan senyuman kecut. Alyka semakin gugup. Dan akhirnya, Alyka terpaksa berbohong kepada Anin. “Eng.. Aku punya! Besok akan aku bawa!” Ujarnya berbohong.

Anin dan gengnya langsung meninggalkan Alyka dan teman-temannya.

Kring… bel pulang berbunyi

Bel tanda pulang berbunyi. Semua anak berhamburan keluar kelas. Termasuk juga Alyka. Sedari tadi, Alyka masih saja memikirkan tentang perkataan Anin yang memamerkan handphone miliknya.

Di perjalanan, Alyka berpikir, Gimana supaya aku di beliin handphone kayak Anin ya? Pikirnya. Dan, think! “Aku punya ide! Aku akan meminta kepada Ibu saja!” Gumamnya lirih.

Alyka mempercepat langkahnya agar sampai rumah lebih awal dari biasanya. “Bu! Pak! Kok sepi sih?” Panggilnya.

Lalu Ibu datang ke hadapan Alyka dengan wajah yang murung dan sedih. Ibu berkata, “Nak, Bapak..” Ucapnya lirih, bahkan sangat lirih.

“Bapak kenapa Bu?” Tanya Alyka penasaran dan bertanya-tanya. “Bapak.. meninggal.” Jawab Ibu lemah, lesu.

Tanpa merasa sedih, Alyka langsung menari-nari layaknya orang yang tidak waras. Bagaimana tidak? Bapaknya meninggal, kok malah senang?! (Jangan ditiru)

Setelah pemakaman Bapaknya selesai, Alyka masuk ke kamarnya dan bergumam. “Tanpa Bapak, aku bebas! Aku bisa memarahi Ibu dan meminta barang yang mahal-mahal!”

***

Setiap hari, Alyka selalu memarahi Ibunya walaupun masalah yang sangat sepele. Sampai pada puncak kemarahannya, Alyka membanting pintu kamarnya dengan sangat keras.

Ia melakukan seperti itu karena Ibunya tidak mau membelikan kerudung yang sedang nge-tren di kalangan remaja.

Di kamar, Alyka terus saja menangis, karena tidak di belikan kerudung kemauannya. “Ibu jahat! Hiks.. hiks..” Ucapnya sambil menangis terisak-isak. Biasanya, jika dalam keadaan seperti ini, Ibunya selalu menghampiri Alyka untuk menenangkannya. Tetapi, Ibunya tak kunjung datang. Akhirnya, Alyka memutuskan untuk keluar kamar dan mencari Ibunya. Ia berharap agar Ibunya tidak marah dan tidak menitikkan air mata di hadapannya.

Ia mencari Ibunya kemana-mana dan akhirnya, ia telah menemukan Ibunya. Apa yang terjadi pada Ibunya? Ibunya telah tiada.

Alyka langsung berdiri mematung dan menitikkan air mata dengan derasnya. ALyka tidak menyangka bahwa jadinya akan seperti ini. Alyka sangat menyesali

perbuatannya.

Kini, Alyka hidup sebatang kara. Tanpa teman, tanpa orang tua yang selalu

menyayangi dirinya. Terkadang, Alyka menangis sendiri tanpa sebab dan tertawa sendiri. Sungguh malang Alyka.

BOY

(3)

kelas 3. Ia juga tidak pintar, biasa saja. Setiap hari ia berangkat ke sekolah dengan memakai mobil pribadi. Orangtuanya mengijinkan Nono memakai kendaraan sepuas hati.

Karena paling tampan dikeluarga, ia sangat dimanja oleh orangtuanya dan

digandrungi banyak perempuan disekolah. Tak sedikit perempuan yang mengejar-ngejar Nono, tapi Nono belum mengerti arti pubertas. Yang ia tahu hanya balapan mobil. Ya! Nono sering mengikuti balapan liar. Ia sangat mahir dan terampil dalam mengemudikan mobil. Orangtua Nono sering memberinya nasehat agar tidak usah mengikuti balapan liar, kebu-kebutan dijalan. Nono tak pernah

mendengarkan.

Bak mobil hasil jerih payah sendiri, Nono tak pernah lepas dari mobil kesayangannya.

Semakin hari tingkah Nono semakin tak terkontrol. Kedua orangtuanya semakin jengkel melihat Nono yang selalu saja balapan. Sampai-sampai nilai ujian kelulusan SMU nya diberi nilai cukup. Orangtuanya sangat kecewa karena mereka berharap Nono bisa melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi, Nono menolaknya. Ia tidak mau meneruskan sekolahnya. Ia sudah nyaman dengan kehidupannya yang seperti itu. Dimulai dari pagi hari, setelah mandi, berpakaian, ia pergi keluar rumah dengan mobil kesayangannya. Pulang kerumah sudah larut malam, semua orang sudah tidur. Begitu seterusnya kegiatan Nono sehari-hari. Ia jarang sekali makan dirumah. Kekesalan orangtua Nono memuncak. Suatu hari orangtua Nono menyembunyikan semua kunci mobil. Mereka ingin Nono tidak sering keluar rumah karena susah sekali untuk bercengkrama dengan Nono yang tiap hari selalu saja keluar rumah.

Tiba-tiba Nono menghampiri orangtuanya dan meminta kunci mobil karena Nono sudah janjian dengan teman-teman angkatan SMU nya. Sontak terjadi

pertengkaran antara Nono dan orangtuanya. Nono begitu marahnya sehingga ia lupa bahwa yang ada dihadapannya adalah orangtua yang selama ini

membesarkannya. Nono bersikukuh bahwa ia sudah janji dengan teman-temannya.

Karena perdebatan itu tak kunjung padam. Akhirnya orangtua Nono mengalah. Ibunya memberikan kunci mobil yang lain pada Nono. Nono semakin marah, karena ia merasa itu bukan mobil kesayangannya.

Tak lama Nono melemparkan kunci mobil itu ke dada Ibunya.

(4)

Sepanjang jalan dalam perjalanan menuju tempat berkumpulnya teman-teman Nono, ia begitu kecewa dan emosi atas perlakuan orangtuanya yang menahan kunci mobil kesayangannya. Tanpa ia sadari, Nono saat itu mengemudikan mobil begitu cepat. Pikirannya sudah dibutakan oleh emosi. Ia terus menginjakkan kakinya pada gas, tanpa sedikit pun ia menginjakkan kaki untuk rem.

1 jam perjalanan, Nono terbangun dalam ketidaksadarannya. Ia sudah berada di ujung tebing, Nono sulit bernafas karena badannya terhimpit bagian atas dan depan mobil. Ia sadar bahwa ia mengalami kecelakaan. Ia sadar bahwa ketika ia

mengemudikan mobil, rem nya tiba-tiba tidak berfungsi dengan baik. Ia sempat ingin menghentikan lajunya mobil dengan over gigi. Namun tidak berhasil, mobilnya malah berputar-putar hingga menabrak tembok pembatas tebing dan menabrak truk didepannya.

Untuk mengevakuasi kecelakaan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Nono kehabisan darah karena tulang kering dikaki sebelah kanannya patah dan menonjol keluar.

Kalau sudah begitu, orangtua lagi yang direpotkan. Nono semenjak itu menyadari atas kesalahannya pada orangtua terutama pada ibunya. Ia tak mau lagi

menyakiti perasaan orangtua. Orangtua Nono merawatnya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Dimulai dari mengajari Nono berjalan sampai pulih total. Namun Nono tidak senormal dulu, cara berjalannya menjadi agak miring karena patah tulang kering dikaki. Bersyukur Nono tidak harus diamputasi.

Sebenarnya tidak ada orangtua yang mendoakan keburukan untuk anaknya. Tapi Tuhan itu ada, melihat sikap, ucapan dan perbuatan kita. Berbuat dan berucap baiklah pada orangtua.

Di suatu gubuk kecil, hiduplah seorang anak lelaki dan ibunya. Suami dari sang ibu sudah wafat sejak si anak masih kecil. Anak itu sangat patuh kepada ibunya, ia pun sungguh sholeh. Apa pun perintah ibunya, selalu ia turuti. Sikap anak tersebut tentunya adalah didikan sang ibu sejak kecil. Sang ibu termasuk wanita yang

(5)

Sang anak adalah seorang yang bijak. Ia membagi waktunya menjadi tiga. Sepertiga untuk melayani ibunya, sepertiga untuk beribadah kepada Alloh, dan sisanya untuk mencari kayu

lalu dijual supaya mendapat uang. Uang hasil penjualan kayu itu pun ia bagi menjadi tiga.

Sepertiga untuk disedekahkan kepada orang yang membutuhkan, padahal ia sebenarnya termasuk miskin juga (wow!!!), sepertiga lagi untuk diberikan kepada ibunya, lalu sisanya untuk keperluan pribadinya.

Subhanalloh…

Suatu hari, ibunya memberikan wasiat dari almarhum ayah si anak, seekor sapi ajaib. Sapi inilah yang sedang dicari oleh Bani Isroil atas perintah Nabi Musa AS. Keberadaan sapi ajaib ini termasuk karomah dari Alloh atas kesholehan keluarga tersebut.

(Karomah = keistimewaan yang diberikan kepada orang-orang sholeh, biasanya adalah sesuatu yang tidak dapat dinalar dan terlihat tidak mungkin)

“Panggillah nama sapi itu, dia akan mendatangimu dengan sendirinya.” Begitu suruh sang ibu.

Karena kepatuhan anak lelaki ini kepada ibunya, ia pun mencari keberadaan sapi tersebut di lokasi yang telah ditunjukkan oleh sang ibu. Ia pun memanggil nama si sapi, seperti yang telah diberitahu oleh ibu.

“Labbaik…(arti: aku datang)”. Tak terduga muncul suara tersebut diiringi oleh kedatangan seekor sapi yang begitu indah dipandang. Itulah satu-satunya sapi yang bisa berbicara di dunia ini, karomah yang diturunkan kepada ayahnya yang sholeh. Ia pun kembali ke gubuknya sambil membawa sapi warisan. Lalu sang ibu

menyuruhnya untuk menjual sapi tersebut di pasar seharga 3 dinar (kalau nilainya sekarang kira-kira 30 juta). Untuk menuruti perintah sang ibu, anak lelaki tersebut pun pergi ke pasar diiringi oleh sapi ajaibnya. Lalu di tengah jalan ia bertemu seseorang.

Rupanya malaikat jibril menjelma menjadi seorang lelaki yang menemui anak sholih di tengah perjalanannya menuju pasar. Malaikat jibril pun bertanya pada si anak perihal sapi yang dia bawa. Berikut kira-kira percakapannya.

“Apakah kau berniat menjual sapi tersebut ke pasar?” tanya malaikat Jibril mula-mula. Lalu si anak mengangguk.

“Bolehkah aku membelinya? Berapa harganya?” “3 dinar, tuan.”

“Tidak bisakah kutawar? 2 dinar mungkin?” “Maaf, tuan, tidak bisa.”

“Baiklah. Bagaimana kalau saya beli seharga 6 dinar?”

“Maaf, tuan, ibu saya menyuruh saya untuk menjual sapi ini seharga 3 dinar.” “Cobalah tanyakan pada ibumu.”

Anak lelaki tersebut pulang lalu menceritakan pertemuannya

dengan seorang lelaki di tengah perjalanannya menuju pasarlalu meminta pendapat ibunya. Ibunya memperbolehkannya untuk menjual dengan harga segitu. Lalu si anak kembali menemui lelaki jelmaan malaikat Jibril.

“Bagaimana kalau saya membelinya seharga 9 dirham?” tanya lelaki tersebut, berniat mengetes si anak.

Maka kembalilah sang anak sholeh tersebut ke gubuknya untuk bertanya kepada ibunya. Jawaban ibunya pun sama. Maka kembalilah anak tersebut menemui malaikat jibril.

(6)

Untuk ketiga kalinya si anak menemui ibunya. Kali ini ucapan ibunya berbeda. “Tahukah kau siapa lelaki yang kau temui itu, nak? Beliau adalah Jibril yang menjelma. Temuilah dia lagi.” Ibu sholihah tersebut tahu informasi tersebut langsung diberitahu oleh Alloh. Itulah karomah dari Alloh untuk sang ibu yang sholihah.

Maka sang anak kembali menemui lelaki yang sudah tiga kali ia temui. Setelah mengetahui identitas lelaki tersebut, si anak langsung meminta penjelasan untuk apa dia menemuinya.

Beginilah jawaban malaikat Jibril : “Jangan kau jual sapi ini kecuali pembelinya mau membayar seberat bobot sapi ini atau sebesar badan sapimu ini.”

Setelah itu, terjadilah pertemuan antara pemuda sholeh ini dengan salah satu utusan bani isroil. Dari anak lelaki inilah sapi yang merupakan salah satu mukjizat Nabi Musa AS didapat.

Kisah Anak Sholeh

Oleh : Firmansyah

Di suatu hari, ada seorang anak yang bernama indra dia berusia 8 tahun, Ia seorang anak yatim...ia tinggal bersama ibu nya yg bernama rina… kehidupan Ibu tersebut begitu miskin,penghasilan sehari-hari ia dapat dari memulung barang2 bekas…penghasilan dari memulung barang-barang bekas tidak

(7)

mendapat 10 ribu rupiah...jangankan biaya buat menyekolahkan indra,,,untuk biaya kehidupan sehari-hari saja sulit...dia tinggal di rumah yang sudah

roboh,yang terbuat dari kayu...pokonya rumah itu tidak layak untuk di pakai tmpat tinggal, karena tidak ada lg tempat tinggal...mereka terpaksa tinggal di sana.

pada suatu hari indra bertanya kapada ibunya…

Indra: ”ibu, Allah itu katanya baik ya bu,katanya Allah itu maha pengasih dan penyayang ya bu,,?”

Rina:”iya nak,Allah itu baik,maha pengasih dan maha penyayang,knp engkau bertanya seperti itu nak?”

Indra:”ia bu,tp indra bingung… !!!” Rina:”Lho…Bingung knp nak?...

Indra:”ia bu,katanya Allah maha pengasih dan penyayang,tp indra selalu berdoa supaya ibu mempunyai rizky banyak,supaya ibu bisa menyekolahkan indra,tp Allah tidak mengabulkan aja ya bu?..”

Sambil senyum si ibu menjawab pertanyaan dr indra…

Rina:”bukan Allah tidak mengabulkan nak,tapi belum di kabulkan,tp insya Allah,doa kamu disuatu saat nanti pasti Allah akan kabulkan nak,tapi tidak sekarang.mungkin Allah menguji kita dengan cara begini nak,supaya kita selalu bersyukur dan selalu mengingat akan nikmatnya yang telah Allah berikan nak…!!!

Indra:”owh begitu ya bu?..”

Rina:”ia nak,bersabarlah ya nak?..(Sambil mata berkaca-kaca menahan rasa haru di dalam hati)

Indra:”ia bu,,, !!!. bu perut indra lapar…

Rina:Sebentar nak,ibu cari makanan dulu keluar ya nak,indra tunggu di sini ya,jangan kemana-mana (akhirnya si ibu tidak bisa menahan lagi,dan air mata pun keluar membasahi pipinya).

Indra :ia bu,,,hati-hati ya bu,dan jangan lupa berdoa dulu kepada Allah,insya Allah pasti Allah akan menolong ibu.Dan di sini indra pun akan selalu mendoakan ibu,supaya ibu bisa kembali dengan selamat…

Rina:ia,nak..ibu pun pasti akan selalu mendoakan engkau nak (si ibu menangis semakin kuat,dan suasana pun semakin haru)

Dan rina pun pergi keluar rumah untuk mencari makanan untuk

indra,dengan perasaan gelisah karena meninggalkan indra sendirian di rumah,di campur perasaan bingung,,karena ia harus mencari kmana makanan,sedangkan uang sepeser pun ia tidak punya.

Sambil berjalan ia meneteskan air mata,dan ada seorang pemuda yang pemuda melihat rina berjalan sambil menangis.dan pemuda itu pun menghampiri rina dan bertanya.

(8)

Pemuda:”Lho,,,Bingung knp bu?...”

Rina:”saya bingung,,,anak saya sedang kelaparan,dan saya bingung harus mencari makan kemana?...sedangkan uang sepeser pun aq tidak punya…!!! Pemuda:”owh,jadi itu masalahnya…? Yaudah ambil saja uang ini,dan belikan makanan untuk anak mu (sambil mengeluarkan uang RP 100.000)

Rina:”tidak tuan,maaf saya tidak bisa terima,saya masih bias cari sendiri kok tuan”.

Pemuda:”ayolah bu,ambil saja ini…demi anak mu..kasiankan anakmu lagi kelaparan…!!!

Dengan berat hati rina menerima pemberian pemuda itu karena keadaan terdesak..

Rina:”Terimaksih banyak tuan,semoga Allah membalas kebaikan tuan kepada saya”.

Pemuda:”amin,,,”

Dan akhirnya rina pergi ke warung nasi untuk membeli makanan untuk indra..setelah membeli makanan dan rina pun pulang dengan

gembiranya,karena rina telah mendapatkan makanan untuk indra.setelah sesampainya di rumah,

Rina: ”assalamu,alaikum,indra…alhmdulillah mendapatkan makanan rina melihat indra sedang tergeletak di lantai,dengan keadaan pucat,

Rina: ”Astaghfirllah indra,,km knp?...(dengan perasaan panik dan meneteskan air mata”

Indra :”Tidak apa bu,indra baik-baik saja (dengan nada melemah).alhmdllah, Allah doa mengabulkan doa indra bu,ternyata memang benar, Allah maha pengasih lagi maha penyayang,buktinya ibu bisa datang dengan membawa makanan.”

Rina :”ia nak(ibu menangis semakin kencang)"

Indra:”ibu kenapa menangis?..bu tadi indra bermimpi bertemu dengan ayah,lalu ayah mengajak indra jalan-jalan di tempat yang indah

Rina:”(Semakin tidak bisa menahan tangis)?”

Indra:”bu jaga diri ibu baik-baik iya,,,indra mau pergi jalan-jalan dulu sama ayah.asyhadu allaa illa ha ill Allah.wa asyhadu anna

muhammadarrosulullah…

Dan akhirnya indra pun berpulang menemui sang khalik…dan ibu nya pun menangis dan merelakan kepergian indra…

Kisah Anak Yang Sholeh

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Sahabat, ini ada cerita yang ditulis oleh kak Firmansyah yang isi ceritanya luar biasa. Langsung aja ke ceritanya ya:

Di suatu hari, ada seorang anak yang bernama indra dia berusia 8 tahun, Ia

(9)

bekas…penghasilan dari memulung barang-barang bekas tidak seberapa...paling ia dapat,2 ribu sampai dengan 5 ribu rupiah,paling besar dia mendapat 10 ribu

rupiah...jangankan biaya buat menyekolahkan indra,,,untuk biaya kehidupan sehari-hari saja sulit...dia tinggal di rumah yang sudah roboh,yang terbuat dari

kayu...pokonya rumah itu tidak layak untuk di pakai tmpat tinggal, karena tidak ada lg tempat tinggal...mereka terpaksa tinggal di sana.

Pada suatu hari indra bertanya kapada ibunya…

Indra: ”ibu, Allah itu katanya baik ya bu, katanya Allah itu maha pengasih dan penyayang ya bu,,?”

Rina:”iya nak,Allah itu baik,maha pengasih dan maha penyayang,knp engkau bertanya seperti itu nak?”

Indra:”ia bu,tp indra bingung… !!!” Rina:”Lho…bingung kenapa nak?...

Indra:”ia bu,katanya Allah maha pengasih dan penyayang,tp indra selalu berdoa supaya ibu mempunyai rizky banyak,supaya ibu bisa menyekolahkan indra,tp Allah tidak mengabulkan aja ya bu?..”

Sambil senyum si ibu menjawab pertanyaan dr indra…

Rina:”bukan Allah tidak mengabulkan nak,tapi belum di kabulkan,tp insya Allah,doa kamu disuatu saat nanti pasti Allah akan kabulkan nak,tapi tidak sekarang.mungkin Allah menguji kita dengan cara begini nak,supaya kita selalu bersyukur dan selalu mengingat akan nikmatnya yang telah Allah berikan nak…!!!

Indra:”owh begitu ya bu?..”

Rina:”ia nak,bersabarlah ya nak?..(Sambil mata berkaca-kaca menahan rasa haru di dalam hati)

Indra:”ia bu,,, !!!. bu perut indra lapar…

Rina:Sebentar nak,ibu cari makanan dulu keluar ya nak,indra tunggu di sini

ya,jangan kemana-mana (akhirnya si ibu tidak bisa menahan lagi,dan air mata pun keluar membasahi pipinya).

Indra :ia bu,,,hati-hati ya bu,dan jangan lupa berdoa dulu kepada Allah,insya Allah pasti Allah akan menolong ibu.Dan di sini indra pun akan selalu mendoakan

ibu,supaya ibu bisa kembali dengan selamat…

Rina:ia,nak..ibu pun pasti akan selalu mendoakan engkau nak (si ibu menangis semakin kuat,dan suasana pun semakin haru)

Dan rina pun pergi keluar rumah untuk mencari makanan untuk indra,dengan perasaan gelisah karena meninggalkan indra sendirian di rumah,di campur perasaan bingung,,karena ia harus mencari kmana makanan,sedangkan uang sepeser pun ia tidak punya.

Sambil berjalan ia meneteskan air mata,dan ada seorang pemuda yang pemuda melihat rina berjalan sambil menangis.dan pemuda itu pun menghampiri rina dan bertanya.

Pemuda:”kenapa engkau menangis bu?” Rina :”saya sedang bingung tuan..!!!” Pemuda:”Lho,,,Bingung knp bu?...”

Rina:”saya bingung,,,anak saya sedang kelaparan,dan saya bingung harus mencari makan kemana?...sedangkan uang sepeser pun aq tidak punya…!!!

(10)

Rina:”tidak tuan,maaf saya tidak bisa terima,saya masih bias cari sendiri kok tuan”.

Pemuda:”ayolah bu,ambil saja ini…demi anak mu..kasiankan anakmu lagi kelaparan…!!!

Dengan berat hati rina menerima pemberian pemuda itu karena keadaan terdesak..

Rina:”Terimaksih banyak tuan,semoga Allah membalas kebaikan tuan kepada saya”. Pemuda:”amin,,,”

Dan akhirnya rina pergi ke warung nasi untuk membeli makanan untuk

indra..setelah membeli makanan dan rina pun pulang dengan gembiranya,karena rina telah mendapatkan makanan untuk indra.setelah sesampainya di rumah,

Rina: ”Assalamu,alaikum, Indra…alhamdulillah kita mendapatkan makanan Rina melihat Indra sedang tergeletak di lantai,dengan keadaan pucat,

Rina: ”Astaghfirllah Indra,,km kenapa?...(dengan perasaan panik dan meneteskan air mata”

Indra :”Tidak apa bu, Indra baik-baik saja (dengan nada melemah).alhmdulillah, Allah doa mengabulkan doa indra bu,ternyata memang benar, Allah maha pengasih lagi Allha Maha Penyayang, buktinya ibu bisa datang dengan membawa makanan.” Rina :”ia nak(ibu menangis semakin kencang)"

Indra:”ibu kenapa menangis?.. bu tadi Indra bermimpi bertemu dengan ayah, lalu ayah mengajak indra jalan-jalan di tempat yang indah

Rina:”(Semakin tidak bisa menahan tangis)?”

Indra:”bu jaga diri ibu baik-baik iya ...,Indra mau pergi jalan-jalan dulu sama ayah. Asyhadu allaa illa ha ill Allah. Wa asyhadu anna muhammadarrosulullah…

Dan akhirnya Indra pun berpulang menemui sang khalik…dan ibu nya pun menangis dan merelakan kepergian Indra…

Semoga cerita ini

bisa memberi manfaat, amin. Wassalam.

DONGENG ANAK ISLAMI

(11)

kepada orang lain. Pak Farhan selalu menasehati Ridho dengan sabar

jika Ridho berbuat salah.

Setiap berangkat sekolah, Ridho selalu mencium tangan kedua orang

tuanya. Uang saku pun sangat terbatas sekali, namun Ridho tidak

pernah mengeluh sedikit pun, ia tetap bersyukur kepada Allah SWT,

atas semua kenikmatan yang dimilikinya sekarang. Ridho tak pernah

menuntut orang tua nya jika ia ingin membeli sesuatu, ia membelinya

dengan uang saku yang ia tabung setiap hari. Di sekolah Ridho anak

yang pintar, ia selalu menjadi juara kelas namun dia tetap rendah hati

dan tidak sombong. Di mata guru-guru, Ridho adalah anak yang jujur

dan tidak suka macam-macam.

Suatu siang saat pulang sekolah, Ridho berjalan dengan sendiri. Di

tengah jalan yang dia lalui, ada sebuah dompet yang jatuh. “Ya Allah,

dompet siapa ini jatuh di jalan,” kata ridho. Ia mengambil dompet itu

dan membuka untuk melihat KTP siapa pemilik dompet itu.

“Alhamdulillah, ada KTP pemilik dompet ini. Inikan Pak Parto, tetangga

kampung sebelah” gumam Ridho ketika membaca KTP itu. “Aku harus

mengembalikan dompet ini sekarang, kasihan Pak Parto” kata Ridho

sambil berjalan.

Setelah sampai di rumah Pak Parto. “Assalamualaikum, Pak Parto” ucap

salam ridho. “Wa’alaikumsalam, eh kamu Ridho,mau cari siapa?” jawab

Bu Parto. “Pak Parto ada bu?” tanya Ridho. “Iya ada, lagi Sholat,

silahkan masuk Ridho” jawab Bu Parto. “Terima kasih, bu” ucap Ridho

sambil masuk rumah Pak Parto. Ridho duduk di ruang tamu sambil

menunggu Pak Parto yang sedang Sholat. “Sebentar ya, Ridho. Ibu

buatkan minuman dulu buat kamu” kata Bu Parto. “Tidak usah

repot-repot bu, terima kasih” jawab Ridho. “Tidak apa-apa, Ridho. Hanya

minuman saja kok” sahut Bu Parto.

(12)

memeriksa dompetnya, karena ada surat-surat penting di dalam

dompet itu. “Terima kasih, Ridho. Semua masih utuh. Kamu memang

anak yang jujur.” kata Pak Parto sambil memeluk Ridho. “Sekali lagi

bapak ucapkan terima kasih, Ridho.” ucap Pak Parto

“Iya sama-sama Pak. Dompet ini kan bukan hak Ridho, jadi sudah

menjadi kewajiban Ridho mengembalikan dompet ini.” jelas Ridho. “Ini

ada hadiah buat kamu Ridho” kata Pak Parto sambil mengambil uang.

“Tidak usah, Pak. Terima kasih, saya ikhlas kok Pak, bukan karena ingin

mengharap imbalan” tolak Ridho secara halus. “Ini bukan imbalan,

Ridho. Ini hadiah dari bapak karena kejujuranmu” kata Pak Parto.

“Tidak, Pak. Terima kasih. Ridho tidak bisa menerima hadiah ini. Ridho

pamit pulang dulu ya, Pak. Orang tua Ridho pasti khawatir menunggu

dirumah” jawab Ridho.

Akhirnya Ridho Pulang kerumah diantar Pak Parto naik mobil, karena

Pak Parto memang orang kaya di kampung sebelah. Sampai dirumah,

orang tua Ridho kaget melihat Ridho diantar Pak Parto naik mobil. Pak

Parto pun dipersilahkan masuk kerumah Ridho yang sederhana.

Setelah mendengar penjelasan Pak Parto, orang tua Ridho sangat

senang dengan kejujuran anaknya, dan yang lebih menggembirakan,

Pak Parto bersedia menjadi orang tua asuh Ridho, ia akan membiayai

Ridho sekolah hingga cita-citanya tercapai. Mendengar berita itu, Pak

Farhan dan istrinya sujud syukur dan berterima kasih kepada Allah

SWT. Tak lupa mereka juga mengucapkan terima kasih kepada Pak

Parto. Allah SWT mempunyai rencana tersendiri untuk hambaNya yang

taat dan bersabar.

(13)
(14)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Parlemen yang terbentuk pada tahun 1950 terdiri dari aliran kelompok partai sebagai berikut: Sosialis Kiri (Komunis) mendapat 15% yang berjumlah 39 dari 257 kursi; Nasional

Poltak Sihombing, M, selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara dan Dosen Penguji I yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan kepada

Dari latar belakang masalah tersebut di atas, pengawas pendidikan (supervisor) dihadapkan pada masalah yang berkenaan kesadaran guru atas tugas pokok dan fungsinya yang

Laporan akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan studi pada jenjang Diploma III Jurusan Teknik Mesin Program studi

Optimalisasi lahan pada rusun Cigugur merupakan pemanfaatan lahan yang kosong agar dapat berfungsi dan dimanfaatkan secara optimal serta tidak menjadi ruang yang tidak

Pada tugas akhir ini sudah merancang bangun antena microstrip array 2x2 untuk radar cuaca, frekuensi X-Band yaitu 9,4 GHz dan digunakan karena memiliki keunggulan dimensi yang

Udara lingkungan kerja yang bercampur debu akan terhirup ke dalam saluran pernapasan dan sebagian akan tinggal di dalam paru sehingga akan mengakibatkan terjadinya gangguan paru

Secara garis besar, kebijakan yang pro terhadap keterlibatan kaum perempuan dalam pemerintahan Iran dapat dilihat dalam beberapa undang-undang seperti dalam pasal 20