• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi Penelitian sudah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Metodologi Penelitian sudah"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki

manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim

dikatakan sebagai ilmu .

Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak

semua pengetahuan dapat dikatakan ilmu. Ilmu

adalah pengetahuan yang didasari oleh dua

teori kebenaran yaitu koherensi dan

korespondensi.

Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki

manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim

dikatakan sebagai ilmu .

Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak

(3)

Koherensi menyatakan bahwa sesuatu pernyataan

dikatakan benar jika pernyataan tersebut

konsisten dengan pernyataan sebelumnya.

Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui

pendekatan logis atau berpikir secara rasional.

Korespondensi

menyatakan

bahwa

suatu

pernyataan dikatakan benar jika pernyataan

tersebut didasarkan atas fakta atau realita.

Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui

pendekatan empirik atau bertolak dari fakta.

Dengan demikian, kebenaran ilmu harus dapat

dideskripsikan secara rasional dan dibuktikan

secara empirik.

Koherensi menyatakan bahwa sesuatu pernyataan

dikatakan benar jika pernyataan tersebut

konsisten dengan pernyataan sebelumnya.

Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui

pendekatan logis atau berpikir secara rasional.

Korespondensi

menyatakan

bahwa

suatu

(4)

Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah

melalui

penelitian.

Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh

kebenaran harus didasari oleh

proses berpikir

ilmiah yang dituangkan dalam

metode ilmiah

.

Metode ilmiah

adalah kerangka landasan bagi

terciptanya pengetahuan ilmiah.

Penelitian yang dilakukan menggunakan

metode ilmiah mengandung dua unsur penting

yakni pengamatan (

observation

) dan penalaran

(

reasoning

).

Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah

melalui

penelitian.

Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh

kebenaran harus didasari oleh

proses berpikir

ilmiah yang dituangkan dalam

metode ilmiah

.

Metode ilmiah

adalah kerangka landasan bagi

terciptanya pengetahuan ilmiah.

Penelitian yang dilakukan menggunakan

(5)

PENGERTIAN

PENGERTIAN METODE

METODE

Metode secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos

yang berarti cara atau jalan menuju suatu jalan.

Secara terminologi :

1.

Menurut Rosady Ruslan, metode adalah kegiatan ilmiah yang

berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk

memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya

untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

2.

Menurut Kuntowijoyo, metodologi atau science of methods

adalah ilmu yang membicarakan jalan dan cara.

3.

Menurut Arif Subyantoro dan FX. Suwarto, metode adalah cara

kerja untuk dapat memahami objek penelitian dengan

langkah-langkah sistematis.

Kumpulan metode disebut metodik, dan ilmu yang mempelajari

metode-metode disebut metodologi.

Metode secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos

yang berarti cara atau jalan menuju suatu jalan.

Secara terminologi :

1.

Menurut Rosady Ruslan, metode adalah kegiatan ilmiah yang

berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk

memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya

untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

2.

Menurut Kuntowijoyo, metodologi atau science of methods

adalah ilmu yang membicarakan jalan dan cara.

3.

Menurut Arif Subyantoro dan FX. Suwarto, metode adalah cara

kerja untuk dapat memahami objek penelitian dengan

langkah-langkah sistematis.

Kumpulan metode disebut metodik, dan ilmu yang mempelajari

(6)

Pengertian

Pengertian Penelitian

Penelitian

Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari

jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan

logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula

dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang

dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan

data, pengolah data, serta menarik kesimpulan

berdasarkan data menggunakan metode dan teknik

tertentu.

penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya

memecahkan masalah

.

Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang

mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data

atau informasi yang dikumpulkan secara empiris

Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari

jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan

logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula

dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang

dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan

data, pengolah data, serta menarik kesimpulan

berdasarkan data menggunakan metode dan teknik

tertentu.

penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya

memecahkan masalah

.

Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang

(7)

METODE

METODE PENELITIAN

PENELITIAN

Metodelogi penelitian adalah cara atau

strategi menyeluruh untuk menemukan

atau memperoleh data yang diperlukan.

Metode penelitian harus dibedakan dari

teknik pengumpulan data yang merupakan

teknik yang lebih spesifik untuk

memperoleh data.

Metodelogi penelitian adalah cara atau

(8)

Metodelogi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: historic,

metode survey dan metode eksperimen.

1.

Metode historik digunakan jika data yang dipergunakan

terutama yang berkaitan dengan masa lalu, sehingga

teknik pengumpulan data yang digunakan terutama

adalah studi dokumenter.

2.

Metode survey merupakan metode untuk memperoleh

data yang ada pada saat penelitian dilakukan. Data dapat

dikumpulkan melalui beberapa teknik seperti wawancara

dan pengamatan atau observasi.

3.

Metode eksperimen digunakan jika data yang digunakan

sengaja ditimbulkan atau didorong munculnya. Dorongan

atau ransangan untuk pemunculan data tersebut

merupan variable bebas atau disebut juga perlakuan jadi

dalam eksperimen akan dicari hubungan sebab akibat

antara variable bebas dan variable terikat. Penelitian

yang akan mencari hubungan sebab akibab tersebut.

Metodelogi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: historic,

metode survey dan metode eksperimen.

1.

Metode historik digunakan jika data yang dipergunakan

terutama yang berkaitan dengan masa lalu, sehingga

teknik pengumpulan data yang digunakan terutama

adalah studi dokumenter.

2.

Metode survey merupakan metode untuk memperoleh

data yang ada pada saat penelitian dilakukan. Data dapat

dikumpulkan melalui beberapa teknik seperti wawancara

dan pengamatan atau observasi.

3.

Metode eksperimen digunakan jika data yang digunakan

(9)

Pengertian dan Hakikat

Pengertian dan Hakikat

Metode Penelitian

Metode Penelitian

yaitu Rasa Ingin Tahu yang mendorong

terjadinya penelitian. Penelitian merupakan

penyaluran hasrat keingintahuan manusia

dalam taraf keilmuan atau dapat juga

diartikan sebagai mempertanyakan. Penelitian

merupakan suatu proses. Peneliti adalah

orang yang melakukan kajian atau penelitian

atas berbagai fenomena-fenomena yang

terjadi.

Metode Penelitian

merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu.

yaitu Rasa Ingin Tahu yang mendorong

(10)
(11)

Paradigma adalah suatu pandangan yang

mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa

yang

menjadi

pokok

persoalan

yang

semestinya dipelajari atau pandangan yang

mendasar dari para ilmuan tentang apa yang

menjadi pokok persoalan yang semestinya

dipelajari oleh salah satu cabang/disiplin

ilmu pengetahuan.

Paradigma adalah suatu pandangan yang

(12)

Paradigma

kuantitatif

merupakan

satu

pendekatan

penelitian

yang

dibangun

berdasarkan filsafat positivisme. Dalam

penelitian kuantitatif diyakini, bahwa

satu-satunya pengetahuan (knowledge) yang valid

adalah ilmu pengetahuan (science), yaitu

pengetahuan yang berawal dan didasarkan

pada

pengalaman

(experience)

yang

tertangkap

lewat

pancaindera

untuk

kemudian diolah oleh nalar (reason).

Paradigma

kuantitatif

merupakan

satu

(13)

Penelitian kualitatif adalah satu model

penelitian humanistik, yang menempatkan

manusia sebagai subyek utama dalam

peristiwa sosial/budaya. Paradigma kualitatif

berpandangan

bahwa

fenomena

sosial,

budaya dan tingkah laku manusia tidak cukup

dengan merekam hal-hal yang tampak secara

nyata, melainkan juga harus mencermati

secara

keseluruhan

dalam

totalitas

konteksnya.

Penelitian kualitatif adalah satu model

(14)

KUANTITATIF

1. Positivistik

2. Deduktif-Hipotetis

3. Partikularistik

4. Obyektif

5. Berorientasi kpd hasil

6. Menggunakan pandangan ilmu pengetahuan alam

KUALITATIF

1. Fenomenologik

2. Induktif

3. Holistik

4. Subyektif

5. Berorientasi kpd proses

6. Menggunakan pandangan ilmu sosial/antropological

KUANTITATIF

1. Positivistik

2. Deduktif-Hipotetis

3. Partikularistik

4. Obyektif

5. Berorientasi kpd hasil

6. Menggunakan pandangan ilmu pengetahuan alam

KUALITATIF

1. Fenomenologik

2. Induktif

3. Holistik

4. Subyektif

5. Berorientasi kpd proses

(15)

Paradigma Kuantitatif

Cenderung menggunakan metode kuantitatif, dalam pengumpulan dan

analisa data, termasuk dalam penarikan sampel.

Lebih menenkankan pada proses berpikir positivisme-logis, yaitu suatu

cara berpikir yang ingin menemukan fakta atau sebab dari sesuatu

kejadian dengan mengesampingkan keadaan subyektif dari individu di

dalamnya.

Peneliti cenderung ingin menegakkan obyektifitas yang tinggi, sehingga

dalam pendekatannya menggunakan pengaturan-pengaturan secara

ketat (obstrusive) dan berusaha mengendalikan stuasi (controlled).

Peneliti berusaha menjaga jarak dari situasi yang diteliti, sehingga

peneliti tetap berposisi sebagai orang luar dari obyek penelitiannya.

Bertujuan untuk menguji suatu teori/pendapat untuk mendapatkan

kesimpulan umum (generasilisasi) dari sampel yang ditetapkan.

Berorientasi pada hasil, yang berarti juga kegiatan pengumpulan data

lebih dipercayakan pada intrumen (termasuk pengumpul data lapangan).

Keriteria data/informasi lebih ditekankan pada segi realibilitas dan

biasanya cenderung mengambil data konkrit (hard fact).

Walaupun data diambil dari wakil populasi (sampel), namun selalu

ditekankan pada pembuatan generalisasi.

Fokus yang diteliti sangat spesifik (particularistik) berupa

variabel-variabel tertentu saja. Jadi tidak bersifat holistik.

Paradigma Kuantitatif

Cenderung menggunakan metode kuantitatif, dalam pengumpulan dan

analisa data, termasuk dalam penarikan sampel.

Lebih menenkankan pada proses berpikir positivisme-logis, yaitu suatu

cara berpikir yang ingin menemukan fakta atau sebab dari sesuatu

kejadian dengan mengesampingkan keadaan subyektif dari individu di

dalamnya.

Peneliti cenderung ingin menegakkan obyektifitas yang tinggi, sehingga

dalam pendekatannya menggunakan pengaturan-pengaturan secara

ketat (obstrusive) dan berusaha mengendalikan stuasi (controlled).

Peneliti berusaha menjaga jarak dari situasi yang diteliti, sehingga

peneliti tetap berposisi sebagai orang luar dari obyek penelitiannya.

Bertujuan untuk menguji suatu teori/pendapat untuk mendapatkan

kesimpulan umum (generasilisasi) dari sampel yang ditetapkan.

Berorientasi pada hasil, yang berarti juga kegiatan pengumpulan data

lebih dipercayakan pada intrumen (termasuk pengumpul data lapangan).

Keriteria data/informasi lebih ditekankan pada segi realibilitas dan

biasanya cenderung mengambil data konkrit (hard fact).

Walaupun data diambil dari wakil populasi (sampel), namun selalu

ditekankan pada pembuatan generalisasi.

Fokus yang diteliti sangat spesifik (particularistik) berupa

(16)

Paradigma Kualitatif

Cenderung menggunakan metode kualitatif, baik dalam

pengumpulan maupun dalam proses analisisnya.

Lebih mementingkan penghayat-an dan pengertian dalam

menangkap gejala (fenomenologis).

Pendekatannya wajar, dengan menggunakan pengamatan yang

bebas (tanpa pengaturan yang ketat).

Lebih mendekatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada pada

sumber data, dengan berusaha menempatkan diri serta berpikir

dari sudut pandang orang dalam .

Bertujuan untuk menemukan teori dari lapangan secara

deskriptif dengan menggunakan metode berpikir induktif. Jadi

bukan untuk menguji teori atau hipotesis.

Berorientasi pada proses, dengan mengandalkan diri peneliti

sebagai instrumen utama. Hal ini dinilai cukup penting karena

dalam proses itu sendiri dapat sekaligus terjadi kegiatan analisis,

dan pengambilan keputusan.

Keriteria

data/informasi

lebih

menekankan

pada

segi

validitasnya, yang tidak saja mencakup fakta konkrit saja

melainkan juga informasi simbolik atau abstrak.

Ruang lingkup penelitian lebih dibatasi pada kasus-kasus

singular, sehingga tekannya bukan pada segi generalisasinya

melainkan pada segi otensitasnya.

Fokus penelitian bersifat holistik,meliputi aspek yang cukup luas

(tidak dibatasi pada variabel tertentu).

Paradigma Kualitatif

Cenderung menggunakan metode kualitatif, baik dalam

pengumpulan maupun dalam proses analisisnya.

Lebih mementingkan penghayat-an dan pengertian dalam

menangkap gejala (fenomenologis).

Pendekatannya wajar, dengan menggunakan pengamatan yang

bebas (tanpa pengaturan yang ketat).

Lebih mendekatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada pada

sumber data, dengan berusaha menempatkan diri serta berpikir

dari sudut pandang orang dalam .

Bertujuan untuk menemukan teori dari lapangan secara

deskriptif dengan menggunakan metode berpikir induktif. Jadi

bukan untuk menguji teori atau hipotesis.

Berorientasi pada proses, dengan mengandalkan diri peneliti

sebagai instrumen utama. Hal ini dinilai cukup penting karena

dalam proses itu sendiri dapat sekaligus terjadi kegiatan analisis,

dan pengambilan keputusan.

Keriteria

data/informasi

lebih

menekankan

pada

segi

validitasnya, yang tidak saja mencakup fakta konkrit saja

melainkan juga informasi simbolik atau abstrak.

Ruang lingkup penelitian lebih dibatasi pada kasus-kasus

singular, sehingga tekannya bukan pada segi generalisasinya

melainkan pada segi otensitasnya.

Fokus penelitian bersifat holistik,meliputi aspek yang cukup luas

(17)
(18)

Etika Dalam Penulisan Ilmiah dan

jenis-jenis penelitian

(19)

Etika Dalam Penulisan Ilmiah

Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam

penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan

perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan

penyebutan sumber data atau informan.

Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur

menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil

dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber

atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat

diidentikkan dengan pencurian.

Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak

kecurangan yang lazim disebut plagiat. Plagiat merupakan tindak

kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang

lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikirannya sendiri.

Oleh karena itu, penulis skripsi, tesis, dan disertasi wajib membuat

dan mencantumkan pernyataan dalam skripsi, tesis atau

disertasinya bahwa karyanya itu bukan merupakan pengambilalihan

tulisan atau pemikiran orang lain.

Etika Dalam Penulisan Ilmiah

Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam

penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan

perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan

penyebutan sumber data atau informan.

Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur

menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil

dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber

atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat

diidentikkan dengan pencurian.

Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak

(20)

Dalam menulis karya ilmiah, rujuk-merujuk dan kutip-mengutip

merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini amat

dianjurkan, karena perujukan dan pengutipan akan membantu

perkembangan ilmu.

Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya

instrumen, bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta ijin

kepada pemilik bahan tersebut. Permintaan ijin dilakukan secara

tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis harus

menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan

tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi, atau

dikembangkan. Biasanya, sehubungan dengan hal ini, Rektor

masing-masing universitas telah menerbitkan Surat Keputusan

tentang Pedoman Pembinaan dan Pelaksanaan Hak Cipta yang bisa

menjadi pembelajaran bagi para peneliti.

Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian

kualitatif, tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama

tersebut dapat merugikan sumber data atau informan. Sebagai

gantinya, nama sumber data atau informan dinyatakan dalam

bentuk kode atau nama samaran.

Dalam menulis karya ilmiah, rujuk-merujuk dan kutip-mengutip

merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini amat

dianjurkan, karena perujukan dan pengutipan akan membantu

perkembangan ilmu.

Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya

instrumen, bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta ijin

kepada pemilik bahan tersebut. Permintaan ijin dilakukan secara

tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis harus

menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan

tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi, atau

dikembangkan. Biasanya, sehubungan dengan hal ini, Rektor

masing-masing universitas telah menerbitkan Surat Keputusan

tentang Pedoman Pembinaan dan Pelaksanaan Hak Cipta yang bisa

menjadi pembelajaran bagi para peneliti.

Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian

(21)

Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, jenis-jenis

penelitian

yaitu :

Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi

masa lampau secara sistematis dan obyektif.

Penelitian

Deskriptif yang yang bertujuan untuk

membuat

deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan

sifat populasi atau daerah tertentu.

Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola

Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola

dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.

Penelitian Kasus/Lapangan yang bertujuan untuk mempelajari

secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi

lingkungan suatu obyek

Penelitian Korelasional yang bertujuan untuk mengkaji tingkat

(22)

Penelitian

Eksperimental

suguhan

yang

bertujuan

untuk

menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat

dengan melakukan kontrol/kendali

Penelitian

Eksperimental

semu

yang

bertujuan

untuk mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam

keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi

dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan

pengendalian.

Penelitian

Kausal-komparatif

yang

bertujuan

Penelitian

Kausal-komparatif

yang

bertujuan

untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi

tidak dengan jalan eksperimen tetapi

dilakukan dengan

pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi

penyebab, sebagai pembanding.

Penelitian Tindakan

yang bertujuan untuk mengembangkan

(23)

ADAKAN

PENELITIAN

(24)

rsy

t

Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak

akan bertambah maju. Padahal pengetahuan

adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi

penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan

pengetahuan, harus diadakan agar meningkat

pula pencapaian usaha-usaha manusia.

(25)

rsy

t

m

ng

p

n

liti

y

tu

3. Mengikuti konsep ilmiah

,

iny

m

ul

w

p khir kgit

pnliti

mngikuti

-y g su

it ntuk

, y tu prinsip

y g

igun

untuk

mm

prolh

ilm

u

pngt u

.

unsur

ipikirk

l gk

-l ngk

(26)

Langkah-langkah penelitian

1. Memilih Masalah

2. Studi Pendahuluan

3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan anggapan dasar

4a. Merumuskan hipotesis

5. Memilih Pendekatan

6. (a) Menentukan variabel dan (b) Sumber data

7. Menentukan dan menyusun instrumen

8. Mengumpulkan data

4. Merumuskan anggapan dasar

4a. Merumuskan hipotesis

5. Memilih Pendekatan

6. (a) Menentukan variabel dan (b) Sumber data

7. Menentukan dan menyusun instrumen

8. Mengumpulkan data

9. Analisis Data

(27)
(28)
(29)

!" #

1

Seorang guru menjumpai siswanya selalu

melihat keluar jika sedang diajar. Kalau tidak,

anak tersebut selalu melihat kesana kemari,

dalam keadaan tidak tenang. Di ruang guru,

terdengar keluhan yang sama dari guru lain.

Anehnya anak tersebut selalu mendapat nilai

baik dari pelajaran apapun. Timbul keinginan

dari guru-guru untuk mengadakan penelitian

kasus terhadap anak tersebut.

(30)

$%&'%(

2

Seorang mahasiswa yang rajin mengunjungi

perpustakaan, membaca artikel tentang penelitian

yang dilakukan oleh mahasiswa di universitas lain

tentang suatu masalah yang menyangkut cara

belajar efektif. Terdorong oleh keinginannya untuk

mencapai hasil belajar yang efektif dari

kawan-kawannya, ia mencoba dan meneliti seperti yang

telah dilakukan oleh mahasiswa yang dibaca di buku

Seorang mahasiswa yang rajin mengunjungi

perpustakaan, membaca artikel tentang penelitian

yang dilakukan oleh mahasiswa di universitas lain

tentang suatu masalah yang menyangkut cara

belajar efektif. Terdorong oleh keinginannya untuk

mencapai hasil belajar yang efektif dari

kawan-kawannya, ia mencoba dan meneliti seperti yang

telah dilakukan oleh mahasiswa yang dibaca di buku

(31)
(32)

)*+,

t h

,

l y

,

ng h

,

rus

-./

ip

uhi

0,

gi t

.1+,

ilihny

* ,2 ,

l

,

h

,,

t

u ju

-

ul p

./.3

iti

,

n

,

y

itu

4

1. Harus sesuai dengan minat peneliti

2. Harus dapat dilaksanakan

3. Harus tersedianya faktor pendukung

4. Harus bermanfaat

Dua hal pertama bersumber dari peneliti (faktor

intern) dan dua hal terakhir bersumber dari luar

peneliti (faktor ekstern)

1. Harus sesuai dengan minat peneliti

2. Harus dapat dilaksanakan

3. Harus tersedianya faktor pendukung

4. Harus bermanfaat

(33)

5678

sy

8

r

8

t

n

p

696:

iti

8

n

y

8

ng

;8

ik

<6

ng

8

n

=6 9

ggun

88

k

n

istil

8

h

y

8

ng m

u

< 8

h

<8

iing

t

8

y

itu

APIK

, singkatan dari

Asli, Penting, Ilmiah dan Konsisten

Asli, artinya bukan jiblakan atau mengganti-ganti penelitian

orang lain. Penelitian yang baik apabila berbeda dari

penelitian yang sudah pernah diteliti oleh orang lain.

Penting, artinya bahwa hasil penelitian itu bermanfaat dan

dipandang penting bagi peningkatan mutu pendidikan

khususnya bagi tugas yang sedang dilaksanakan.

Ilmiah, artinya menggunakan proses yang dibenarkan oleh

teori penelitian, yaitu mengikuti sistematika yang lazim

berlaku

Konsisten, artinya ada runtutan antara bagian yang satu

dengan yang lain.

Asli, artinya bukan jiblakan atau mengganti-ganti penelitian

orang lain. Penelitian yang baik apabila berbeda dari

penelitian yang sudah pernah diteliti oleh orang lain.

Penting, artinya bahwa hasil penelitian itu bermanfaat dan

dipandang penting bagi peningkatan mutu pendidikan

khususnya bagi tugas yang sedang dilaksanakan.

Ilmiah, artinya menggunakan proses yang dibenarkan oleh

teori penelitian, yaitu mengikuti sistematika yang lazim

berlaku

Konsisten, artinya ada runtutan antara bagian yang satu

(34)

IJK LMKNO PQMRQNJKRKS PK TUK VQ PKW XNYK Z[J[ \

RQNQ \W SW KN J WS[\WV VQ \QNOXKR ][NOXW N VQ TW NOOK

JQNOKN ]Q ]PK^K Z[J[ \ J KRKS JW XQSKT[W XQ TQNJK X

RQNQ \W SW JQNOKN XQOWKSKNNYK WS [

.

,

.

,

.

R O O Y

.

_QPK\WNYK

,

KJKR[\K LMKNO PQ MRQNJ KRKS PKTUK

Z[J[ \ RQNQ \WSW KN VQ PKW XNYK VQVW NO XKS ][NOXW N

.

`W XK R Q] PK ^K W NOW N SK T[ \Q PW T \KN Z[S KRK YKN O

JW]K XV [J XKN L\QT V WRQNQ \W SW

,

TK M[ V ]Q] PK ^K JW

(35)

ab

u

ul p

cdcefg fh

n y

h

n

i

l

cdih

k

p

bfjhh

r

h

pk

n

kcdlh

kup

mnop

t

qp r st rn

s p

trtu n

t

np r

vwx ty prz

y

qn

t

t u nn

t

m

u

wx ty

p

t rtu n

t

np r

{|yp}n ~ qp tp€ t rtu n‚np r

(36)

‡ˆ‰

ont

Š

‹Œ Ž

u



om

p

‘’ Ž “

t

 ‘

m

”

t

ˆ ” Ž

n



ukt

Ž•  “

m

”

t

ˆ ”  ”

ukt

Ž•

untuk

m

”

n

– ‰—˜

rum

us

-rum

us

Ž

lm

u

p

’

t

Ž

p

”

l

™ 

r

‹š›  Ž œ ”‘ ‰  ’Œ Žž ”Ÿ

Y

ˆ– ¡ ‘Œ Œ ‰¢“

1

£¤

4.

‹Œ ¢Ž ˆž —‘ ’Ž Š ‹Ž•Œ  “ ¥ ”“ Ž’

ž”Œˆ ” Ž“ ¢¡Œ Ž• “ ž”Œˆ ”  ” ¢¡Œ Ž• ¢“Œ ¢¡

-Y

1 4

-Y

1 4.

ž”“ – ‰—˜ ‘¢ž¢’

-

‘ ¢ž¢’ Ž˜ž¢ —’ŒŽ Š¦§™ ”¡

— ”˜™ ‘ ‹š› Š ‹¢§™”¡

œ ”‘ ‰ ’Œ Žž ”Ÿ

Y

ˆ– ¡ ‘Œ Š ¨ ˆ¡ ’Ž ©  ”‘ ‰

Œ ‰¢“

1

£¤

4

Š ª ‰¢“ © Ÿ¡Œ ¢ Œ”‘™ Ž“ 

(37)

«¬­®¯°­ ±²³²° ¬ ´µ´ °¯¶ ¯­µ ³¯¶²°¯· ·¯µ¸¹­¶

,

º­¹­

¬ ´» °² ³¯¶­ º®­ ¼¹­ µ ³´µ¸­ µ ±´ °­· ¬ ´µ ´¸­ ·­ µ

±²³²° ³­µ ®­¶­ ·­µ º­·­°­¼

.

½´µ ´¸­ ·­µ ¯µ¯ ³¯¶² °¯·

³­ °­º ®­ ¸ ¯­µ ¬ ´µ ³­¼²°²­µ

,

°­¬ ¾»­ µ ¬ ´µ ´° ¯¶ ¯­ µ

³­µ ¶´µ¶² ·­ ±­ ¬ ­³­ ¿­ ¹¶² ¬´µÀ² ·²µ ­ µ ³ ´·­¯µ

¬ ´µ ´°¯¶ ¯­ µ ±²¸­ ³¯® ´» ¯ ¬ ´µ ± ´°­ ·­ µ

,

.

(38)
(39)
(40)

1.

öùö ö õý ù õýõ õø

2.

öú õ õü üöù ÿú ûü ú õ ú ÷ õú ÿþüõú úõ

ö úö þ õú

3.

öú ûöþõøÿ õ õ õú û ý ÿ÷ õ ø ÷ ø õý üõú õúû

÷

.

1.

2.

3.

õ ú õ û ö úö þ õú õ ú û ýö ÿ õ ÷õú õû õ ú

ùõú õ ÷õ ö ùõýõøõ ú õ ú û ö ÿù

(41)

r

k

n p

n

um

n

orm

tu

!

p

ulu

n

"

t

l

#

uk

p

3

$ % # &'( " & )

! ( !( ( )

,

!'

,

'' ' (

#( %( )

.

*' ) $ % # '(' (" '(

-(

),

(

)

(

)

3

,

,

.

*' ) $ % # '(' (" '(

-'( #'

(

" "

),

(

(

"$

)

(42)

,-. -/ 0-1-2 - 3

n

44 5 3

s ,

2 653

n

4 7 32 3

n

4

k

-

t

76

n

4-8

3

9

:-965

,

7; <=/ 68

,

0=<=

-

0=<=

,

/ ->-. -1

,

-?-= 0-1 -8

?65?=.32 . -388@-

,

0-3< 065=9 - ?6;5 3

,

.-9;5-8

9 686.3?3 -8

,

-?-= 968 6/=-8 260 6.=/

8@-(

A38 7384 2

).

B?=73 3 83 73260=? C69=2?-<--8 -?-=

.3?65-? =5 2?=73

.

,

,

.

,

-,

,

-

,

,

,

,

,

(

).

.3?65-? =5 2?=73

.

:652;8 D 0 65?6/=

,

065?-8@-

,

7 -8 065<;82=.?-2 3

7684-8 9 -5- -1.3

.

:.-E6

,

/684-7-<-8 9 683 8>-=-8 <6 ?6/9 -? -?-=

.; <-2 3 9 686.3?3 -8 =8?=< / 6.3 1-?

0687-

-

0687

(43)

6532?3F-Cara Merumuskan Masalah

Penelitian yang Benar

(44)

GHIHJ HK LMNMJ O PO HN QMRQMSH SMNTHN UHIHJ HK

-

U HIHJ HK

J HO NNVH

.

WO SHX I MUYH U HIHJ H K XMKO SYL HN SHLHP

UMNZ H SO UHI HJ H K L MNMJ OP O H N

.

GHIHJ HK LMNMJ OP OH N PMRZHSO Z OXH HSH XMIMNZ HNTHN H NPHRH

VHNT IMKHRYI NVH SMNTHN XMNVHPHH N VHNT HSH[ H NPHRH

HLH VHNT SOL MRJY XHN SMNTH N VHNT PMRI MSOH HNPHRH

KHRHL HN SHN XM NVHPHH N

.

.

-.

.

KHRHL HN SHN XM NVHPHH N

.

\HJ HK IHPY ]HRH YNPYX UMUQYHP L MRYUYIHN UHI HJ HK

VHNT QHOX O HJ HK SM NTHN UMJ HXY XHN LR^IMI LM NVMU L OPHN

UHIHJ HK SHR O VHNT IHNTHP YUYU UMNZ H SO J M QO K XKYIYI

SHN LH SH HXKOR NVH U M NZHSO U HIHJ H K VHNT IL MIO_OX SHN

(45)
(46)
(47)

Ú

RUMUSKAN ANGGAPAN DASAR,

MERUMUSKAN HIPOTESIS

(48)
(49)

ùúûúüýý

t

ú þü

p

u m

úþÿ

m

us

û ûû þ

þ þ ú þý û ý

ü û ú û ý úüýý

ý ü ý

ûÿ ú ú þú þý úü û úû ý

ÿ ú þ ý û

(50)

!"#$" %$"&$' (! (%$)$ %*'*+ ,*-$. '$%$- $.$* %! -/ .$ 0$/ "

!"#$" %$"&$ ' (! "1".1" %! -/ .$+ )!-$( $2 3$" 4! ( %/ )$-$$" 1 -$"# 0$/ "

!"#$" %$"&$' %! -'*"5 *"# '!.! (4$.

3 ' 3 % ' /

,

.

!"#$" (!"#$3$ '$" 4!"3*#$$" (! "#$%,.-$',/ %! -3$,$ -'$" 4! -%! "3$2$-$$" 4!"#!.$2*$""&$

!"#$" ,/ "# '$. 3$4$. 3/ '$.$'$" %$ 26$ $,*( ,/ 3$,$ -

,

41,.*0$. $.$* $"##$4$" 3$,$ - 2$-*, 3/ 3$,$ -'$" $.$,

(51)

789

nto

:;<;= >?@?= A

t

A B @ C

D

t

; <A ?

t

B@E

nt

>?FB@B

n or

B@E B

tu

t

?F9 B<B

p

>A= A9 B@ G?HA

pro

B@BI DJK H?

-

LB?FB9 MHNA O ?PB Q8ERB IBFNB

.

K @EEB >B@ <BHBF RB @E <B >BN <AF; O;HIB@ B@NBFB = B A @ C

S;T;@EB@ B@NBFB B@BI <? @EB@ 8FB@EB N; B U; I; > ?FBN

(

)

-

.

K @BI NB9; N?@NB @E I?B<B B@ 8FB@E N; B@RB

(

>?@<A <A IB@V >?I?FWB B@V UA NB X UA NB N?F9 B<B > <AFA @RB <HT

)

K @BI DJK H; <B9 O ?OB9BO A T?FW?@AH W? @AH >F8G?HA RB @E

B<BV TBA I <B= BO PA=BRB9 RB@E H?O >A N O B;>; @ PA= BRB9

(52)

MERUMUSKAN HIPOTESIS

YZ[\Z

pot

s

]^

p

^

t

] Z^_`Z a^

n s

[b ^c^Z

s

^

tu

d ^

w

^b^e

y

^ec b[ _

s

Z f^

t

s

[g[ e^ _^

t

[ _ Y^] ^

t

p

p

[ _g ^\ ^h^Y ^

n p

[ e[ hZ

t

Z ^

n,

^g

s

p

^Z [ _b

t

u

a

t

Z

m

[h ^h

u

Z ]^^

t

y

^ec

t

[ _a

pu

h

um

.

t y,

pot s

u

p

n

t

hipo

thesa

,

g[ h ^h iZ ]^`^ j^ ec `[ _aigkih

.

l^_Z ^_` Z a^`^ej^

,

YZkm`[\Z\ b[ _^\ ^h ] ^ _Z ] i ^

k[ ecc^ h ^e a^`^ n

hipo

o j^ ec ^_`Zej^ n]Z b ^p^ Yo

(53)
(54)
(55)

³´µ¶·¶¸¹º

n

»´¸¹º

n

µº¼ ½ ¸½

,

¾

.

¿

.

À

.

Á¶ÂÂö ¹µ Ä ´ ¸¹ºÅºÆº ¸

·ºµÇº È´ ¸´¼ ½ Ž º ¸ ·´Âµ ½ÈÃ Å´É½É È´¸Å½ ¸¹ »½¼ ºÆ¶Æº ¸ ·º¹½ Ê

È´ ¸´ ¼ ½ Ž º¸ Ä ´ ¸¹µ ½ Ŷ¸¹ ·º¸ËºÆ¸Ëº ɴɶºÅ¶

(

magnetude

)

È´ ¸´¼ ½ Ž º¸ Å´¸Åº ¸¹ ȴ·´ »ºº ¸

(

diferensies

)

È´ ¸´¼ ½ Ž º¸ µ¶·¶ ¸¹º¸

(

relationship

)

.

Case Studies

.

Causal Comparative Studies

.

Corelations Studies

, . . .

(

magnetude

)

(

diferensies

)

(

relationship

)

̵¼ ½ ¼ º½ ¸ ˺ ½ Ŷ »´Ã ·Ã¼ Šͺ ¸ »º¼ ´ ¸ Ä ´ ¸¹¶ÅºÂºÆº¸ º»º¸Ëº

Ž ¹º ·´¸Å¶Æ ½ ¸Å´Â´¼ ºÅ½Ã ¸Éµ ½È ÉŶ »½´É ˺¸¹ Å´ÂÄ ºÉ¶Æ

È´ ¸´¼ ½ Ž º¸ µ ½ÈÃ Å´É½É Ëº ½ Ŷ Ê º

.

Case Studies

(56)

ÏÐÑÒÐ

pot

s

m

Ñ

rup

ÓÔÓÕ Ó

su

tu

Ñ

p

Ó

rny

t

ÓÓÕ ÓÕ Ö

y

p

Ñ

nt

Ð

n

Ö ÔÑ×

u

×

u

ÔÓÕÓ

ny

×ÓØÓÙ

p

Ñ

n

Ñ ØÐ

t

Ð

.

Ú ØÑÛ ÔÓÑ

r

n

Ó Ð

tu p

Ñ

n

Ñ ØÐ

t

Ð ×Ð

tuntut

Ô

untu

× ÓÜÓ

t m

Ñ

rum

us

ÔÓÕ

ÛÐÑÒÐ

pot

s

×Ñ

n

ÖÓÕ ÝÑØÓÒ

.

ÞÑÒÑÓÕ Ö

or

ÓÛ ØÐ ßÑ

rn

ÓÙ Ó

àáâÑ× ×Ó

n

ãÓ Ø Ø ÙÑÕ ÖÓÝä ÔÓÕ Ó×ÓÕåÓ ÜÑâÒåÓâÓæÓÕ

äÕæäÔ ÛÐ Üá æÑÒÐÒ ÒÑ ßÓ ÖÓÐ ßÑâÐ Ôä æ ç

è

.

ÏÐ Üá æÑÒÐ Ò ÛÓâ äÒ ×Ð âäÙäÒÔÓÕ × ÑÕÖÓÕ Ò ÐÕ ÖÔÓæ

æ æ Ð Ý Ø

.

.

.

.

-.

.

.

æÑæÓÜÐ ÝÑØÓÒ

.

é

.

ÏÐ Üá æÑÒÐ Ò ÛÓâäÒ ×ÑÕ ÖÓÕ ÕåÓæÓ ÙÑÕäÕÝä ÔÓÕ

Ó×ÓÕåÓ Ûä ßäÕ ÖÓÕ ÓÕæÓâÓ ×äÓ ÓæÓä ØÑ ßÐÛ êÓâ ÐÓ ßÑ Ø

.

ë

.

ÏÐ Üá æÑÒÐ Ò ÛÓâä Ò ×Ð×ä ÔäÕÖ áØÑÛ æÑáâÐ

-

æÑáâ Ð åÓÕ Ö

×Ð ÔÑÙ ä ÔÓÕ á ØÑÛ ÜÓâÓ ÓÛ ØÐ ÓæÓä ÛÓÒ Ð Ø ÜÑÕ ÑØÐ æÐÓÕ

(57)
(58)
(59)

9

.

:;<;=>

ru

?

n y

?@

n

A;BC ?D> D? =? E F;G@ HC >?G I>JKL;M>M L>D?< L;BQH<L >

.

S;Q? =><GR? E HG@<>G M ;KB?G@ J; G;=> L>

E;BH E HM<? G M ;QH? O O>J KL;M>M R?G@ M? =? O

,

L;L?J>

M ;L;=? O D> NKNK <<? G D ;G@?G D?L? GR?

,

O> JKL;M> M R?G@ M?=? O L;BM ;QHL L;BQH<L>

.

:;? D?? G >G> ? <? G Q;BQ? O?R?

,

?J?Q> =? E;G@;G?>

(60)
(61)
(62)

|}~€‚ ~ ƒ€ „€ … † ‡}ˆ€ ‰€Š‚~ ‰‚Š‚…‚ ‹ †

‚ ~ŒŒ‚‡‚~ „‚ Š‚ˆ† ‹  ‡Ž }Š‚ ‚~Œ } ˆ‹€€ ~Œ‚ ~

(63)
(64)

žŸ ¡ ¢ ž Ÿ ¡ £ž Ÿ¤ž¥¦¦Ÿ

t

¦¤¦ §¦ ¨ © ª«

Jenis Pendekatan menurut Teknik Samplingnya

¬­ ®¯° ±­®²­ ³´

t

´ ® ¯ ®¯ µ­ ®¶¶

u

®´ ³´ ® ·¸¹­³ ´ ®¶

y

²¯

t

­º¯»¯ ²´º´ µ µ­®¶¶´ µ¸¯º ±­®²­ ³´´ ®

t

°

u

´

tu

±­®­º¯¯´ ®

t

¼ ½´ ®¶ »­ ¾ µ´ °¿ ³ ³­²´ º´ µ ¹­®¯ ° ±­®²­³´»´ ® ¯ ®¯ ´ ²´ º´ ÀÁ

a

Â

Pendekatan Populasi

ÃÄÅÄÆ Ç ÈÉ Ê ÈËÄÌÄÉ Ç ÍÇÎÅÄÏ Ð Ñ ÇÈ ÉÈÅÐÌÐ Æ È ÉÒÒÎÉ ÄËÄ É Ç ÍÇÎ ÅÄ ÏÐ ÄÌÄÎ ÏÈÅÎ Ó ÎÔ

1.

Jenis Pendekatan menurut Teknik Samplingnya

(65)

c. Pendekatan Kasus

ßà áà âã äãåá æåç

u

ç åè åâåé êà áàâã

t

ã åá åáë

y

ìàí

tu

îï åá

u

á

tu

æ ðà ðê à âåî å íã çà ñ åíå ã áà áçãò

t

t

àá

t

åáë âååí

t

ìàâåæåáë ç

u

å

tu

æàåèååá àí

t

àá

t

tu y

åáë åè å çà æåíåáë èåá ã á

t

à íå æçã âã áæ

u

áëåá çå

u

tu u

áã

t

çó çãåâô ã áèã

v

ã è

u

õ æàâóðêóæ âàð ìåëå ååï

t

ð åç

y

åíåæå

t

ö ÷

tu

èã æåç

u

ç êåèå èåçåí á

y

å ðà ðê à âåî åí ã çà ñ åíå ã áà á çãò

t

çàó íåáë ã áèã

v

ã è

u y

åáë èãê åá èåáë ðà áëåâåðã ç

u

å

tu

æåç

u

ç

t

à í

t

à á

tu

ö

c. Pendekatan Kasus

ë ø ë ê ë ë

ùã çå âáøåõ ðàðêàâåî åí ã çà ñ å íå æ éïçï ç åáåæ á åæåâõ åáåæ øåáë äã èåæ ìã çå ìàíëåïâ èàáëåá óíåáë âåã á åäåï åáåæ øåáë çà âåâï ëåëåâ ìàâåî åíö

(66)

2. Jenis Pendekatan menurut Timbulnya Variabel

a. Pendekatan Non-Eksperimen

þÿ ÿ

t

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

y

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

ÿ ÿ

ÿ

ÿ

b. Pendekatan Eksperimen

2. Jenis Pendekatan menurut Timbulnya Variabel

a. Pendekatan Non-Eksperimen

b. Pendekatan Eksperimen

þÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

ÿ ÿ ÿ ÿ

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ

(67)

3

.

Jenis Pendekatan menurut Pola-pola atau Sifat penelitian

Non-b. Pendekatan Kausal Komparatif

t

t

y

u

utu

3

.

Jenis Pendekatan menurut Pola-pola atau Sifat penelitian

Non-eksperimen

Pendekatan Kasus (case-studies)

b. Pendekatan Kausal Komparatif

(68)

c. Pendekatan Korelasi

GJEGKE NG LG KPG

tu

TGH

t

GJEGUBD D GECV YE KGDCZGX KFP LE QBQNBDGRG JE MPUP COGC GCFG JG K HIJ

NGLG FBK

TGHFGS TG HFG LGC QB CZPK P C HBKEQN PDGC QBC OBCG E N BJ EKFE[GS

N BJ EKFE[G QG K G DGQN G PV \E KE CE N B CBDEFE LE FPCFP F QB C BQPHGC TG H FGX QBCEDG E LGC QBCGTK EJHG C TG HFG ZG CO LEN BJID BM KB]GJG KEKFBQGFEK LG C

IURBHFET PCF PH QBQG MGQE QG KG DGQN G PV ^BQPG CS

(69)

_`

Pendekatan Filosofis

abcd

u

cbd b e f _ed gh f_edg i_ej_kbbe

t

i _e _ld

t

d b e

m _e

u

cn

t

io lb h io lb bbn

t

gd pb

t

i_e_ld

t

db e qo eh

_kg i_cd m _er mbkb jbib

t

jd k_lo m io kb e sbtb

w

t

t

u

u

tu

t

t

u

t

t

t

t

t

Pendekatan Filosofis

u

t

t

u t

t

t

t

t

w

f _ed g i_e j_kb

t

b e i_e_ld

t

db e kb g

u

g uvb g_h

g

tu

jd_gwr i_ej_kbb e

t

i_e_ld

t

db e kb

u

gbl

ko m ib cb

t

dp jb e i_e_ld

t

db e ko c_lb gd jb ib

t

(70)

4. Jenis Pendekatan menurut Model Pengembangan atau Model

dst, dengan demikian, penelitian dilakukan pada beberapa

waktu terhadap 1 kelompok.

c. Cross-sectional model atau pendekatan silang

Pendekatan cross-sectional model atau pendekatan silang

adalah gabungan antara one-shot model dan longitudinal

metode untuk memperoleh data yang lebih lengkap yang

dilakukan dengan cepat, sekaligus dapat menggambarkan

perkembangan individu selama dalam masa pertumbuhan

karena mengalami subjek dari berbagai tingkat umur.

4. Jenis Pendekatan menurut Model Pengembangan atau Model

Pertumbuhan

a. One-shot Model

Pendekatan one-shot model adalah model pendekatan yang

menggunakan satu kali pengumpulan data pada suatu saat.

Misalnya, penelitian yang dilakukan untuk

meneliti

perkembangan motorik pada anak usia 1 tahun, penelitian

dilakukan pada satu waktu terhadap satu kelompok.

b. Longitudinal Model

Pendekatan longitudinal model adalah mempelajari berbagai

tingkat pertumbuhan dangan cara mengikuti perkembangan

individu-individu yang sama. Misalnya, meneliti perkembangan

motorik sekelompok anak umur 7 bln, 8, 9, 10,11, 12 bulan,

dst, dengan demikian, penelitian dilakukan pada beberapa

waktu terhadap 1 kelompok.

c. Cross-sectional model atau pendekatan silang

(71)

“”

RM

•

T PENU

–

IS

•

N

–•

POR

•

N

PK

–—•

N SKRIPSI

˜•˜

I PEND

•

HU

–

U

•

N

™ š™ š –›

t

›

r

˜œ

lakang M

asalah

Sub ini berisikan latarbelakang dari permasalahan yang aka n diangkat menjadi topik.

™ šš žœ

rum

us

›

n

M

›

s

›

l

›

h

Bersifat orisinil (belum ada yang meneliti atau belum banyak yang

meneliti

Ÿ 

jelas

dan padat

 

dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.

™ š¡š

R

u

›

ng

–

ingkup

¢›

s

›

l

›

h

£¤ ¥

gkup permasalahan yang dibahas dan batasan penyelesaian yang dilakukan

™ š¦š §¨

pot

œ

sis

Dugaan sementara

™ š

5. Tujuan Penelitian

Gambaran tentang apa yang ingin dicapai (penegas an mengenai topic

Ÿ

.

1.6. Manfaat Penelitian

Gambaran tentang manfaat yang ingin dicapai

 

untuk pribadi peneliti

 

program

studi dan masyarakat

1.7. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan semua penjelasan tentang teori/metodologi/komponen yang digunakan.

Catatan :

Semua pembahasan yang menyangkut teori (topic skripsi

Ÿ

dengan teori yang relevan

harus di tulis di B

©

B II ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Kerja Penelitian

3.2. Uraian Kerangka Kerja

BAB IV ANALISA DAN HASIL

Berisikan :

a. Desain Secara Umum

Conte

ª

t Diagram

 

Data Flow Diagram (DFD

Ÿ

b.

«

ancangan Fisik

©

lat

c. Desain Secara Terperinci

Blok Diagram

 «

angkaian perblok (contoh

¬

rangkaian catu daya

Ÿ

(72)

®¯ ®°± ²³

GU

´µ¯

N SISTEM

TERDIRI

¶¯

RI

:

·

engujian

·

emrograman

¸

pengujian blok rangkaian

¸

dan

pengujian alat

BAB VI PENUTUP

¹

.

º

Kesimpulan

¹

.

»

Keterbatasan Sistem

¹

.

¼

Saran

DAFTAR PUSTAKA

(73)

D

½ ¾¿½

R PUST

½½

K

Kalau sumber tertulisnya berupa buku maka urutan-urutan

penulisannya adalah:

1) Nama belakang penulis, nama depan (disingkat);

2) Tahun penerbitan (di dalam kurung);

3) Judul buku (digaris bawahi);

4) Edisi;

5) Kota asal;

6) Penerbit.

Daftar Pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan

keragaman berikut:

(1) jika buku ditulis oleh seorang saja:

Ali Khuli, M. (1986). Asaalib Tadries al Lughah al ‘Arabiyyah.

Riyadl: Maktab Al-Faraj Daar al Tijariyyah.

(2) jika buku ditulis oleh dua orang atau tiga orang, maka semua

nama ditulis:

Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Srtudy of Teaching.

New York: Holt Rinehart and Wiston

(3) jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang, digunakan et al.

(dicetak miring atau digaris bawahi)

Ghiseli, E. et al. (1981). Mearusement Theory for The

Behavioral Science. San Francisco: W.H. Freeman and Co.

(4) jika buku ditulis sebagai penyunting:

(74)

Australian National Commission.

(5) jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu

kumpulan tulisan banyak orang:

Pujianto. (1984). “Etika Sosial dalam Sistem Nilai Budaya

Bangsa Indonesia”, dalam YP2LPM. (1984), Dialog Manusia,

Falsapah, Budaya, dan Pembangunan. Malang: YP2LPM.

(6) jika buku itu berupa edisi:

Gabriel, J. (1980). Children Growing Up: Development of

Children

Personality (third ed.). London: University of London

Press.

Cara Menulis Daftar Pustaka jika sumbernya di luar

Journal dan Buku

1) Berupa Skripsi, tesis, atau disertasi:

Soelaeman, M.I. (1985). Suatu Upaya Pendekatan

Fenomenologis Terhadap Situasi Kehidupan dan Pendidikan

dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor pada FPS IKIP

Bandung: tidak diterbitkan.

2) Berupa Publikasi Departeman:

Departemen Pendidikasn dan Kebudayaan. (1988). Petunjuk

Pelaksanaan Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional., Jakarta:

Depdikbud.

3) Berupa Dokumen:

(75)

Depdikbud.

4) Berupa Makalah:

Karatadinata, S. (1989). “Kualifikasi Profesional Petugas

Bimbingan Indonesia: Kajian Psikologis”. Makalah pada

Konvensi 7 IPBI, Denpasar.

5) Berupa Surat kabar:

Sanusi, A. (1986). “Menyimak Mutu P

endidikan dengan Konsep

Takwa dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti

Kualitatif. Pikiran Rakyat (8 September 1986).

Cara Menulis Daftar Pustaka Kalau sumbernya dari

Internet

1) Bila Karya Perorangan:

Cara Penulisannya ialah:

Pengarang/Penyunting. (Tahun). Judul (edisi), [jenis medium].

Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses].

Contoh:

Thompson, A. (1998). The Adult and the Curriculum.

[Online]. Tersedia: http:/ /

www.ed.uiuc.edu./EPS/PES-Yearbook/998/thompson. Html [30 maret 2000].

2) Bila bagian dari karya kolektif

Cara Penulisannya ialah:

(76)

Contoh:

Daniel, R.T. (1995). The History of Western Music. In

Britanica Online: Macropedia [Online]. Tersedia: http: / /

www.eb.com: 180/cgibin/ g:DocF=macro/ 5004/45/0.html [28

maret 2000].

3) Bila Artikel dalam Jurnal:

Cara Penulisannya ialah:

Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media], volume

(terbitan), halaman. Tersedia: alamat di internet. [tanggal

diakses].

Contoh:

Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision

system in Indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam

Educational Policy Analysis Archives [Online], vol 7 (7), 12

halaman. Tersedia: http:/ / epaa.asu.edu / epaa/v7n7.html

[17 maret 2001].

4) Bila Artikel dalam Majalah;

Cara Penulisannya ialah:

Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis

media], volume jumlah. Tersedia: alamat di internet. [tanggal

diakses].

Contoh:

(77)

SIRS/SIRS 1992 Life Science/ Article 08A [13 Juni 1995].

5) Bila Artikel di Surat kabar:

Cara Penulisannya ialah:

Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat kabar

[Jenis media], Jumlah halaman.

Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses].

Contoh:

Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet

Berulang. Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat

[Online], halaman 8. Tersedia: http: //

www.[Pikiranrakyat.com. [9 Maret 2000].

6) Bila pesan dari E-mail

Cara Penulisannya ialah:

Pengirim (Alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan).

Judul Pesan. E-mail kepada penerima [Alamat e-mail penerima]

Contoh:

(78)

Penulisan Daftar Pustaka dari Jurnal;

Jurnal atau Journal

Seiring dengan era digital, Jurnal bukan hanya dari jurnal cetak

yang dijilid dari berbagai volume, namun ada jurnal digital yang

menjadi sumber referensi di era digital ini. Karena perpustakaan

modern sudah mempublikasikan jurnal online agar lebih mudah

diakses. Bagaimana Penulisan daftar pustaka jurnal,

A. Jurnal Cetak;

Penulisannya;

1. Nama Pengarang atau Penulis (Tulis nama dari nama

belakang kemudian nama depan Berdasarkan Alphabetis

2. Tahun Penerbitan Jurnal

3. Judul Jurnal

4. Penulisan Nama Penerbit

5 Penulisan volume atau edisi jurnal

(79)

1. Nama Pengarang atau Penulis (Tulis nama dari nama

belakang kemudian nama depan Berdasarkan Alphabetis

2. Tahun Penerbitan Jurnal

3. Judul Jurnal

4. Penulisan Nama Penerbit

5. Penulisan volume atau edisi jurnal

6. Alamat URL

7. Tanggal pengambilan data tersebut

Contoh;

Ridjanović,

Midhat. PhD, July 2013, "Naive Translation

Equivalent". Translation Journal. Volume 17, No.

3, http://translationjournal.net/journal/65naive.htm, 10 July

(80)

PETUNJUK PENULISAN PKL

1. Jenis tulisan : Times New Roman, Size : 12, Spasi : 2 , Kertas A4 80 gr

2. Margin kertas : Top : 4 cm, Right : 3 cm, Bottom : 3 cm, Left : 4 cm

3. Penulisan Nomor Halaman :

-

Cover diberi nomor halaman tetapi tidak ditampilkan

-

Lembar Pernyataan, Pengesahan Persetujuan Pembimbing Skripsi, Lembar Penguji

Sidang Skripsi, Abstract, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar

Gambar, Daftar Lampiran diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil di

tengah bawah

-

Halaman pertama BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V, BAB VI, DAFTAR

PUSTAKA diberi nomor halaman tetapi tidak ditampilkan

-

Halaman kedua dan berikutnya dari masing-masing BAB, diberi nomor halaman dan

dimunculkan pada bagian kanan atas dengan ketentuan : 1,25 cm dari TOP dan 1, 25

cm dari RIGHT

4. Penulisan Judul Gambar :

-

Didahului dengan penjelasan tentang gambar,

-

Gambar berada diatas

-

Penulisan Sumber berada pada kiri bawah gambar

-

Penulisan Judul Gambar pada tengah bawah Sumber dan ditebalkan (bold)

5. Penulisan Judul Tabel :

-

Penulisan Judul Tabel pada tengah atas Tabel

-

Tabel berada di bawah Judul Tabel

-

Penulisan Sumber berada pada kiri bawah Tabel dan ditebalkan (bold)

(81)

G

N PROPOS

RIPSI

D

i

Ä

jukan untuk pengambilan matakuliah skripsi

Oleh :

Nama Mahasiswa

NOBP

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG

2015

Judul Skripsi (1/2/3) :

PENGAJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk pengambilan matakuliah skripsi

Oleh :

Nama Mahasiswa

NOBP

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG

2015

Judul Skripsi (1/2/3) :

PENGAJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk pengambilan matakuliah skripsi

Oleh :

Nama Mahasiswa

NOBP

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG

2015

(82)

A. Latar Belakang Permasalahan

Sub ini berisikan latarbelakang dari permasalahan yang akan diangkat menjadi topik.

B. Ruang Lingkup Masalah

Sub bab ini berisi uraian dari permasalahan yang akan dibahas dan merupakan cakupan dari

latar belakang permasalahan

C. Batasan Masalah

Sub bab ini berisi dari uraian lingkup dari permasalahan yang akan d ibahas dan merupakan

cakupan dari latar belakang permasalahan

D. Tujuan Dan Sasaran

Sub bab ini berisi dari tujuan dan sasaran dari skripsi secara umum dengan menggunakan

sebuah metode

E. Context Diagram

F. Blok Diagram

G. Prinsip Kerja Alat

Setelah pengajuan proposal skripsi, lihat pengumuman persetujuan proposal Skripsi

2. Bentuk Outline

(83)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

……….i

LEMBAR PERNYATAAN………

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI………

iii

LEMBAR PENGE

SAHAN PENGUJI SIDANG SKRIPSI………...

iv

LEMBAR PEN

GESAHAN LULUS SIDANG SKRIPSI………...

v

ABSTRACT………

vi

ABSTRAK……….

vii

KATA PENGANTAR………..

viii

DAFTAR ISI………

..ix

DAFTAR TABEL………...

x

DAFTAR GAMBAR……….

xi

DAFTAR TABEL……….

xii

DAFTAR LAMPIRAN………

xiii

(84)

ÉÊ É

I

ËÊ

N

ÊÌ

IS

ÊÍ Ê

N

Ê

H

SI

Ì ÉÊ ÉËÎ ÏÐ

GU

ÑÒÊ

N SISTEM

ÉÊ ÉË

I PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

(85)

Context Diagram

Context diagram adalah gambaran umum tentang suatu sistem yang terdapat di dalam

suatu organisasi yang memperlihatkan batasan (boundary) sistem, adanya interaksi antara

eksternal entity dengan suatu sistem, dan informasi secara umum mengalir diantara entity dan

sistem. Context diagram ini merupakan alat bantu yang digunakan dalam menganalisa sistem

yang akan dikembangkan

Beberapa simbol yang digunakan dalam Context Diagram dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut :

Simbol dari Context Diagram

Simbol

Keterangan

Merupakan kesatuan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi

atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan

memberikan input atau menerima ouput sistem

Proses. Simbol ini digunakan untuk melakukan proses pengolahan

data.

(86)

Data Flow Diagram (DFD)

DFD menggambarkan sistem yang sedang berjalan dan diusulkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik data. DFD memiliki beberapa simbol seperti yang terlihat

pada tabel 2.2.

Simbol - Simbol Pada Data Flow Diagram

Simbol

Nama

Keterangan

Kesatuan

luar

/external entity.

Dapat berupa orang, kelompok orang

(organisasi) serta sistem lain

Proses.

Proses merupakan kegiatan atau pekerjaan

yang dilakukan oleh orang atau komputer

yang berguna untuk mengolah arus data

masuk dan menghasilkan arus data keluar

Data storage

(simpanan data).

Dapat berupa file atau database pada

sistem komputer, arsip, catatan manual,

kotak tempat data, tabel acuan manual,

buku agenda.

Data flow (arus

data).

Bentuk

fisik

dapat

berupa

fomulir,

dokumen,

laporan-laporan,

input,

komunikasi

ucapan,

surat-surat

serta

memo.

Bentuk logika dan arus data dari dokumen.

1. Aturan membuat DFD antara lain :

(87)

b. Tidak boleh menghubungkan data storage ke data storage lainnya secara langsung.

c. Tidak boleh menghubungkan data storage dengan external entity secara langsung.

d. Pada setiap proses harus ada data flow masuk dan keluar dan sebaliknya.

e. Tidak boleh ada proses dari arus data tidak memiliki nama (nama harus ada)

f.

Tidak boleh ada proses yang tidak memiliki nomor.

2. Metode-metode membuat DFD :

a. Mulai dari yang umum sampai yang detail

b. Jabarkan setiap proses

c. Pelihara konsistensi antar proses

d. Berikan label nama yang bermakna untuk ke empat simbol tersebut.

e. Menjaga konsistensi dengan model lainnya

3. Tahapan pembuatan DFD :

a. Buat context diagram (Top Level Diagram)

b. Buat diagram level 0

c. Buat diagram level 1 (diagram detail)

Diagram ini digunakan untuk menjelaskan tahapan-tahapan proses dari diagram level 0.

4. Cara pembuatan DFD:

a. Identifikasi semua external entity dalam sistem

b. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan external entity.

Referensi

Dokumen terkait

Menjadi organisasi belajar adalah hal lain, strategi yang relatif baru yang digunakan beberapa rumah sakit untuk meningkatkannya kinerja (Soklaridis, 2014). Rumah sakit swasta

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitianBasri (2014) yang hanya menguji religiusitas dan gender sebagai variabel yang ikut mempengaruhi hubungan etika

Pada difraktogram XRD padatan hasil sintesis dengan penambahan CTAB dan asam asetat dalam sistem reaksi (Gambar. 2) menunjukkan puncak-puncak karakteristik utama

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan pasti terdapat tujuan yang hendak dicapai, karena tujuan merupakan suatu pedoman atau pegangan yang akan digunakan dalam

Pada bab ini dijelaskan SIDa yang dikaitkan dengan kerangka kebijakan inovasi (KKI) yang meliputi Kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis; Kelembagaan dan

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Anis Munandar (UMS, 2008) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Strategi Mengeja dalam Pembelajaran Al–Qur’an”. Saudara Anis

Komunikasi Rektor dengan semua pihak terkait akreditasi khususnya dengan LPM sudah dilakukan dengan memberitahu jauh-jauh hari mengenai persiapan pengisian borang

Alhamdulillah saya ucapkan puji syukur atas berkah dan karunia ALLAH SWT yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir atau