Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki
manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim
dikatakan sebagai ilmu .
Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak
semua pengetahuan dapat dikatakan ilmu. Ilmu
adalah pengetahuan yang didasari oleh dua
teori kebenaran yaitu koherensi dan
korespondensi.
Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki
manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim
dikatakan sebagai ilmu .
Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak
Koherensi menyatakan bahwa sesuatu pernyataan
dikatakan benar jika pernyataan tersebut
konsisten dengan pernyataan sebelumnya.
Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui
pendekatan logis atau berpikir secara rasional.
Korespondensi
menyatakan
bahwa
suatu
pernyataan dikatakan benar jika pernyataan
tersebut didasarkan atas fakta atau realita.
Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui
pendekatan empirik atau bertolak dari fakta.
Dengan demikian, kebenaran ilmu harus dapat
dideskripsikan secara rasional dan dibuktikan
secara empirik.
Koherensi menyatakan bahwa sesuatu pernyataan
dikatakan benar jika pernyataan tersebut
konsisten dengan pernyataan sebelumnya.
Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui
pendekatan logis atau berpikir secara rasional.
Korespondensi
menyatakan
bahwa
suatu
Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah
melalui
penelitian.
Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh
kebenaran harus didasari oleh
proses berpikir
ilmiah yang dituangkan dalam
metode ilmiah
.
Metode ilmiah
adalah kerangka landasan bagi
terciptanya pengetahuan ilmiah.
Penelitian yang dilakukan menggunakan
metode ilmiah mengandung dua unsur penting
yakni pengamatan (
observation
) dan penalaran
(
reasoning
).
Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah
melalui
penelitian.
Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh
kebenaran harus didasari oleh
proses berpikir
ilmiah yang dituangkan dalam
metode ilmiah
.
Metode ilmiah
adalah kerangka landasan bagi
terciptanya pengetahuan ilmiah.
Penelitian yang dilakukan menggunakan
PENGERTIAN
PENGERTIAN METODE
METODE
Metode secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos
yang berarti cara atau jalan menuju suatu jalan.
Secara terminologi :
1.
Menurut Rosady Ruslan, metode adalah kegiatan ilmiah yang
berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk
memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya
untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
2.
Menurut Kuntowijoyo, metodologi atau science of methods
adalah ilmu yang membicarakan jalan dan cara.
3.
Menurut Arif Subyantoro dan FX. Suwarto, metode adalah cara
kerja untuk dapat memahami objek penelitian dengan
langkah-langkah sistematis.
Kumpulan metode disebut metodik, dan ilmu yang mempelajari
metode-metode disebut metodologi.
Metode secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos
yang berarti cara atau jalan menuju suatu jalan.
Secara terminologi :
1.
Menurut Rosady Ruslan, metode adalah kegiatan ilmiah yang
berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk
memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya
untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
2.
Menurut Kuntowijoyo, metodologi atau science of methods
adalah ilmu yang membicarakan jalan dan cara.
3.
Menurut Arif Subyantoro dan FX. Suwarto, metode adalah cara
kerja untuk dapat memahami objek penelitian dengan
langkah-langkah sistematis.
Kumpulan metode disebut metodik, dan ilmu yang mempelajari
Pengertian
Pengertian Penelitian
Penelitian
Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari
jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan
logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula
dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang
dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan
data, pengolah data, serta menarik kesimpulan
berdasarkan data menggunakan metode dan teknik
tertentu.
penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya
memecahkan masalah
.
Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang
mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data
atau informasi yang dikumpulkan secara empiris
Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari
jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan
logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula
dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang
dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan
data, pengolah data, serta menarik kesimpulan
berdasarkan data menggunakan metode dan teknik
tertentu.
penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya
memecahkan masalah
.
Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang
METODE
METODE PENELITIAN
PENELITIAN
Metodelogi penelitian adalah cara atau
strategi menyeluruh untuk menemukan
atau memperoleh data yang diperlukan.
Metode penelitian harus dibedakan dari
teknik pengumpulan data yang merupakan
teknik yang lebih spesifik untuk
memperoleh data.
Metodelogi penelitian adalah cara atau
Metodelogi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: historic,
metode survey dan metode eksperimen.
1.
Metode historik digunakan jika data yang dipergunakan
terutama yang berkaitan dengan masa lalu, sehingga
teknik pengumpulan data yang digunakan terutama
adalah studi dokumenter.
2.
Metode survey merupakan metode untuk memperoleh
data yang ada pada saat penelitian dilakukan. Data dapat
dikumpulkan melalui beberapa teknik seperti wawancara
dan pengamatan atau observasi.
3.
Metode eksperimen digunakan jika data yang digunakan
sengaja ditimbulkan atau didorong munculnya. Dorongan
atau ransangan untuk pemunculan data tersebut
merupan variable bebas atau disebut juga perlakuan jadi
dalam eksperimen akan dicari hubungan sebab akibat
antara variable bebas dan variable terikat. Penelitian
yang akan mencari hubungan sebab akibab tersebut.
Metodelogi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: historic,
metode survey dan metode eksperimen.
1.
Metode historik digunakan jika data yang dipergunakan
terutama yang berkaitan dengan masa lalu, sehingga
teknik pengumpulan data yang digunakan terutama
adalah studi dokumenter.
2.
Metode survey merupakan metode untuk memperoleh
data yang ada pada saat penelitian dilakukan. Data dapat
dikumpulkan melalui beberapa teknik seperti wawancara
dan pengamatan atau observasi.
3.
Metode eksperimen digunakan jika data yang digunakan
Pengertian dan Hakikat
Pengertian dan Hakikat
Metode Penelitian
Metode Penelitian
yaitu Rasa Ingin Tahu yang mendorong
terjadinya penelitian. Penelitian merupakan
penyaluran hasrat keingintahuan manusia
dalam taraf keilmuan atau dapat juga
diartikan sebagai mempertanyakan. Penelitian
merupakan suatu proses. Peneliti adalah
orang yang melakukan kajian atau penelitian
atas berbagai fenomena-fenomena yang
terjadi.
Metode Penelitian
merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.
yaitu Rasa Ingin Tahu yang mendorong
Paradigma adalah suatu pandangan yang
mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa
yang
menjadi
pokok
persoalan
yang
semestinya dipelajari atau pandangan yang
mendasar dari para ilmuan tentang apa yang
menjadi pokok persoalan yang semestinya
dipelajari oleh salah satu cabang/disiplin
ilmu pengetahuan.
Paradigma adalah suatu pandangan yang
Paradigma
kuantitatif
merupakan
satu
pendekatan
penelitian
yang
dibangun
berdasarkan filsafat positivisme. Dalam
penelitian kuantitatif diyakini, bahwa
satu-satunya pengetahuan (knowledge) yang valid
adalah ilmu pengetahuan (science), yaitu
pengetahuan yang berawal dan didasarkan
pada
pengalaman
(experience)
yang
tertangkap
lewat
pancaindera
untuk
kemudian diolah oleh nalar (reason).
Paradigma
kuantitatif
merupakan
satu
Penelitian kualitatif adalah satu model
penelitian humanistik, yang menempatkan
manusia sebagai subyek utama dalam
peristiwa sosial/budaya. Paradigma kualitatif
berpandangan
bahwa
fenomena
sosial,
budaya dan tingkah laku manusia tidak cukup
dengan merekam hal-hal yang tampak secara
nyata, melainkan juga harus mencermati
secara
keseluruhan
dalam
totalitas
konteksnya.
Penelitian kualitatif adalah satu model
KUANTITATIF
1. Positivistik
2. Deduktif-Hipotetis
3. Partikularistik
4. Obyektif
5. Berorientasi kpd hasil
6. Menggunakan pandangan ilmu pengetahuan alam
KUALITATIF
1. Fenomenologik
2. Induktif
3. Holistik
4. Subyektif
5. Berorientasi kpd proses
6. Menggunakan pandangan ilmu sosial/antropological
KUANTITATIF
1. Positivistik
2. Deduktif-Hipotetis
3. Partikularistik
4. Obyektif
5. Berorientasi kpd hasil
6. Menggunakan pandangan ilmu pengetahuan alam
KUALITATIF
1. Fenomenologik
2. Induktif
3. Holistik
4. Subyektif
5. Berorientasi kpd proses
Paradigma Kuantitatif
Cenderung menggunakan metode kuantitatif, dalam pengumpulan dan
analisa data, termasuk dalam penarikan sampel.
Lebih menenkankan pada proses berpikir positivisme-logis, yaitu suatu
cara berpikir yang ingin menemukan fakta atau sebab dari sesuatu
kejadian dengan mengesampingkan keadaan subyektif dari individu di
dalamnya.
Peneliti cenderung ingin menegakkan obyektifitas yang tinggi, sehingga
dalam pendekatannya menggunakan pengaturan-pengaturan secara
ketat (obstrusive) dan berusaha mengendalikan stuasi (controlled).
Peneliti berusaha menjaga jarak dari situasi yang diteliti, sehingga
peneliti tetap berposisi sebagai orang luar dari obyek penelitiannya.
Bertujuan untuk menguji suatu teori/pendapat untuk mendapatkan
kesimpulan umum (generasilisasi) dari sampel yang ditetapkan.
Berorientasi pada hasil, yang berarti juga kegiatan pengumpulan data
lebih dipercayakan pada intrumen (termasuk pengumpul data lapangan).
Keriteria data/informasi lebih ditekankan pada segi realibilitas dan
biasanya cenderung mengambil data konkrit (hard fact).
Walaupun data diambil dari wakil populasi (sampel), namun selalu
ditekankan pada pembuatan generalisasi.
Fokus yang diteliti sangat spesifik (particularistik) berupa
variabel-variabel tertentu saja. Jadi tidak bersifat holistik.
Paradigma Kuantitatif
Cenderung menggunakan metode kuantitatif, dalam pengumpulan dan
analisa data, termasuk dalam penarikan sampel.
Lebih menenkankan pada proses berpikir positivisme-logis, yaitu suatu
cara berpikir yang ingin menemukan fakta atau sebab dari sesuatu
kejadian dengan mengesampingkan keadaan subyektif dari individu di
dalamnya.
Peneliti cenderung ingin menegakkan obyektifitas yang tinggi, sehingga
dalam pendekatannya menggunakan pengaturan-pengaturan secara
ketat (obstrusive) dan berusaha mengendalikan stuasi (controlled).
Peneliti berusaha menjaga jarak dari situasi yang diteliti, sehingga
peneliti tetap berposisi sebagai orang luar dari obyek penelitiannya.
Bertujuan untuk menguji suatu teori/pendapat untuk mendapatkan
kesimpulan umum (generasilisasi) dari sampel yang ditetapkan.
Berorientasi pada hasil, yang berarti juga kegiatan pengumpulan data
lebih dipercayakan pada intrumen (termasuk pengumpul data lapangan).
Keriteria data/informasi lebih ditekankan pada segi realibilitas dan
biasanya cenderung mengambil data konkrit (hard fact).
Walaupun data diambil dari wakil populasi (sampel), namun selalu
ditekankan pada pembuatan generalisasi.
Fokus yang diteliti sangat spesifik (particularistik) berupa
Paradigma Kualitatif
Cenderung menggunakan metode kualitatif, baik dalam
pengumpulan maupun dalam proses analisisnya.
Lebih mementingkan penghayat-an dan pengertian dalam
menangkap gejala (fenomenologis).
Pendekatannya wajar, dengan menggunakan pengamatan yang
bebas (tanpa pengaturan yang ketat).
Lebih mendekatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada pada
sumber data, dengan berusaha menempatkan diri serta berpikir
dari sudut pandang orang dalam .
Bertujuan untuk menemukan teori dari lapangan secara
deskriptif dengan menggunakan metode berpikir induktif. Jadi
bukan untuk menguji teori atau hipotesis.
Berorientasi pada proses, dengan mengandalkan diri peneliti
sebagai instrumen utama. Hal ini dinilai cukup penting karena
dalam proses itu sendiri dapat sekaligus terjadi kegiatan analisis,
dan pengambilan keputusan.
Keriteria
data/informasi
lebih
menekankan
pada
segi
validitasnya, yang tidak saja mencakup fakta konkrit saja
melainkan juga informasi simbolik atau abstrak.
Ruang lingkup penelitian lebih dibatasi pada kasus-kasus
singular, sehingga tekannya bukan pada segi generalisasinya
melainkan pada segi otensitasnya.
Fokus penelitian bersifat holistik,meliputi aspek yang cukup luas
(tidak dibatasi pada variabel tertentu).
Paradigma Kualitatif
Cenderung menggunakan metode kualitatif, baik dalam
pengumpulan maupun dalam proses analisisnya.
Lebih mementingkan penghayat-an dan pengertian dalam
menangkap gejala (fenomenologis).
Pendekatannya wajar, dengan menggunakan pengamatan yang
bebas (tanpa pengaturan yang ketat).
Lebih mendekatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada pada
sumber data, dengan berusaha menempatkan diri serta berpikir
dari sudut pandang orang dalam .
Bertujuan untuk menemukan teori dari lapangan secara
deskriptif dengan menggunakan metode berpikir induktif. Jadi
bukan untuk menguji teori atau hipotesis.
Berorientasi pada proses, dengan mengandalkan diri peneliti
sebagai instrumen utama. Hal ini dinilai cukup penting karena
dalam proses itu sendiri dapat sekaligus terjadi kegiatan analisis,
dan pengambilan keputusan.
Keriteria
data/informasi
lebih
menekankan
pada
segi
validitasnya, yang tidak saja mencakup fakta konkrit saja
melainkan juga informasi simbolik atau abstrak.
Ruang lingkup penelitian lebih dibatasi pada kasus-kasus
singular, sehingga tekannya bukan pada segi generalisasinya
melainkan pada segi otensitasnya.
Fokus penelitian bersifat holistik,meliputi aspek yang cukup luas
Etika Dalam Penulisan Ilmiah dan
jenis-jenis penelitian
Etika Dalam Penulisan Ilmiah
•
Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan
perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan
penyebutan sumber data atau informan.
•
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur
menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil
dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber
atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat
diidentikkan dengan pencurian.
Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak
kecurangan yang lazim disebut plagiat. Plagiat merupakan tindak
kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang
lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikirannya sendiri.
Oleh karena itu, penulis skripsi, tesis, dan disertasi wajib membuat
dan mencantumkan pernyataan dalam skripsi, tesis atau
disertasinya bahwa karyanya itu bukan merupakan pengambilalihan
tulisan atau pemikiran orang lain.
Etika Dalam Penulisan Ilmiah
Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan
perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan
penyebutan sumber data atau informan.
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur
menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil
dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber
atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat
diidentikkan dengan pencurian.
•
Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak
•
Dalam menulis karya ilmiah, rujuk-merujuk dan kutip-mengutip
merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini amat
dianjurkan, karena perujukan dan pengutipan akan membantu
perkembangan ilmu.
•
Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya
instrumen, bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta ijin
kepada pemilik bahan tersebut. Permintaan ijin dilakukan secara
tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis harus
menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan
tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi, atau
dikembangkan. Biasanya, sehubungan dengan hal ini, Rektor
masing-masing universitas telah menerbitkan Surat Keputusan
tentang Pedoman Pembinaan dan Pelaksanaan Hak Cipta yang bisa
menjadi pembelajaran bagi para peneliti.
Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian
kualitatif, tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama
tersebut dapat merugikan sumber data atau informan. Sebagai
gantinya, nama sumber data atau informan dinyatakan dalam
bentuk kode atau nama samaran.
Dalam menulis karya ilmiah, rujuk-merujuk dan kutip-mengutip
merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini amat
dianjurkan, karena perujukan dan pengutipan akan membantu
perkembangan ilmu.
Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya
instrumen, bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta ijin
kepada pemilik bahan tersebut. Permintaan ijin dilakukan secara
tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis harus
menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan
tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi, atau
dikembangkan. Biasanya, sehubungan dengan hal ini, Rektor
masing-masing universitas telah menerbitkan Surat Keputusan
tentang Pedoman Pembinaan dan Pelaksanaan Hak Cipta yang bisa
menjadi pembelajaran bagi para peneliti.
•
Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian
Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, jenis-jenis
penelitian
yaitu :
•
Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi
masa lampau secara sistematis dan obyektif.
•
Penelitian
Deskriptif yang yang bertujuan untuk
membuat
deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan
sifat populasi atau daerah tertentu.
•
Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola
•
Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola
dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
•
Penelitian Kasus/Lapangan yang bertujuan untuk mempelajari
secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi
lingkungan suatu obyek
•
Penelitian Korelasional yang bertujuan untuk mengkaji tingkat
•
Penelitian
Eksperimental
suguhan
yang
bertujuan
untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat
dengan melakukan kontrol/kendali
•
Penelitian
Eksperimental
semu
yang
bertujuan
untuk mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam
keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi
dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan
pengendalian.
•
Penelitian
Kausal-komparatif
yang
bertujuan
•
Penelitian
Kausal-komparatif
yang
bertujuan
untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi
tidak dengan jalan eksperimen tetapi
dilakukan dengan
pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi
penyebab, sebagai pembanding.
•
Penelitian Tindakan
yang bertujuan untuk mengembangkan
ADAKAN
PENELITIAN
rsy
t
Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak
akan bertambah maju. Padahal pengetahuan
adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi
penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan
pengetahuan, harus diadakan agar meningkat
pula pencapaian usaha-usaha manusia.
rsy
t
m
ng
p
n
liti
y
tu
3. Mengikuti konsep ilmiah
,
iny
m
ul
w
p khir kgit
pnliti
mngikuti
-y g su
it ntuk
, y tu prinsip
y g
igun
untuk
mm
prolh
ilm
u
pngt u
.
unsur
ipikirk
l gk
-l ngk
Langkah-langkah penelitian
1. Memilih Masalah
2. Studi Pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan anggapan dasar
4a. Merumuskan hipotesis
5. Memilih Pendekatan
6. (a) Menentukan variabel dan (b) Sumber data
7. Menentukan dan menyusun instrumen
8. Mengumpulkan data
4. Merumuskan anggapan dasar
4a. Merumuskan hipotesis
5. Memilih Pendekatan
6. (a) Menentukan variabel dan (b) Sumber data
7. Menentukan dan menyusun instrumen
8. Mengumpulkan data
9. Analisis Data
!" #
1
•
Seorang guru menjumpai siswanya selalu
melihat keluar jika sedang diajar. Kalau tidak,
anak tersebut selalu melihat kesana kemari,
dalam keadaan tidak tenang. Di ruang guru,
terdengar keluhan yang sama dari guru lain.
Anehnya anak tersebut selalu mendapat nilai
baik dari pelajaran apapun. Timbul keinginan
dari guru-guru untuk mengadakan penelitian
kasus terhadap anak tersebut.
$%&'%(
2
•
Seorang mahasiswa yang rajin mengunjungi
perpustakaan, membaca artikel tentang penelitian
yang dilakukan oleh mahasiswa di universitas lain
tentang suatu masalah yang menyangkut cara
belajar efektif. Terdorong oleh keinginannya untuk
mencapai hasil belajar yang efektif dari
kawan-kawannya, ia mencoba dan meneliti seperti yang
telah dilakukan oleh mahasiswa yang dibaca di buku
Seorang mahasiswa yang rajin mengunjungi
perpustakaan, membaca artikel tentang penelitian
yang dilakukan oleh mahasiswa di universitas lain
tentang suatu masalah yang menyangkut cara
belajar efektif. Terdorong oleh keinginannya untuk
mencapai hasil belajar yang efektif dari
kawan-kawannya, ia mencoba dan meneliti seperti yang
telah dilakukan oleh mahasiswa yang dibaca di buku
)*+,
t h
,l y
,ng h
,rus
-./ip
uhi
0,gi t
.1+,ilihny
* ,2 ,l
,h
,,t
u ju
-ul p
./.3iti
,n
,y
itu
41. Harus sesuai dengan minat peneliti
2. Harus dapat dilaksanakan
3. Harus tersedianya faktor pendukung
4. Harus bermanfaat
Dua hal pertama bersumber dari peneliti (faktor
intern) dan dua hal terakhir bersumber dari luar
peneliti (faktor ekstern)
1. Harus sesuai dengan minat peneliti
2. Harus dapat dilaksanakan
3. Harus tersedianya faktor pendukung
4. Harus bermanfaat
5678
sy
8r
8t
n
p
696:iti
8n
y
8ng
;8ik
<6ng
8n
=6 9ggun
88k
n
istil
8
h
y
8ng m
u
< 8h
<8iing
t
8y
itu
APIK
, singkatan dari
Asli, Penting, Ilmiah dan Konsisten
•
Asli, artinya bukan jiblakan atau mengganti-ganti penelitian
orang lain. Penelitian yang baik apabila berbeda dari
penelitian yang sudah pernah diteliti oleh orang lain.
•
Penting, artinya bahwa hasil penelitian itu bermanfaat dan
dipandang penting bagi peningkatan mutu pendidikan
khususnya bagi tugas yang sedang dilaksanakan.
Ilmiah, artinya menggunakan proses yang dibenarkan oleh
teori penelitian, yaitu mengikuti sistematika yang lazim
berlaku
Konsisten, artinya ada runtutan antara bagian yang satu
dengan yang lain.
Asli, artinya bukan jiblakan atau mengganti-ganti penelitian
orang lain. Penelitian yang baik apabila berbeda dari
penelitian yang sudah pernah diteliti oleh orang lain.
Penting, artinya bahwa hasil penelitian itu bermanfaat dan
dipandang penting bagi peningkatan mutu pendidikan
khususnya bagi tugas yang sedang dilaksanakan.
•
Ilmiah, artinya menggunakan proses yang dibenarkan oleh
teori penelitian, yaitu mengikuti sistematika yang lazim
berlaku
•
Konsisten, artinya ada runtutan antara bagian yang satu
•
IJK LMKNO PQMRQNJKRKS PK TUK VQ PKW XNYK Z[J[ \RQNQ \W SW KN J WS[\WV VQ \QNOXKR ][NOXW N VQ TW NOOK
JQNOKN ]Q ]PK^K Z[J[ \ J KRKS JW XQSKT[W XQ TQNJK X
RQNQ \W SW JQNOKN XQOWKSKNNYK WS [
.
,
.
,
.
R O O Y
.
•
_QPK\WNYK,
KJKR[\K LMKNO PQ MRQNJ KRKS PKTUKZ[J[ \ RQNQ \WSW KN VQ PKW XNYK VQVW NO XKS ][NOXW N
.
`W XK R Q] PK ^K W NOW N SK T[ \Q PW T \KN Z[S KRK YKN O
JW]K XV [J XKN L\QT V WRQNQ \W SW
,
TK M[ V ]Q] PK ^K JWab
u
ul p
cdcefg fhn y
hn
il
cdihk
p
bfjhhr
hpk
n
kcdlhkup
•
mnopt
qp r st rns p
trtu nt
np r•
vwx ty przy
qnt
t u nnt
•
mu
wx typ
t rtu nt
np r•
{|yp}n ~ qp tp t rtu nnp r
ont
u
om
p
t
m
t
n
ukt
m
t
ukt
untuk
m
n
rum
us
-rum
us
lm
u
p
t
p
l
r
Y
¡ ¢1
£¤4.
•
¢ ¥ •
¢¡ ¢¡ ¢ ¢¡-Y
1 4
-Y
1 4.
•
¢¢
-
¢¢ ¢ ¦§ ¡•
¢§¡•
Y
¡ ¨ ¡ © •
¢1
£¤4
ª ¢ © ¡ ¢ «¬®¯° ±²³²° ¬ ´µ´ °¯¶ ¯µ ³¯¶²°¯· ·¯µ¸¹¶
,
º¹¬ ´» °² ³¯¶ º® ¼¹ µ ³´µ¸ µ ±´ °· ¬ ´µ ´¸ · µ
±²³²° ³µ ®¶ ·µ º·°¼
.
½´µ ´¸ ·µ ¯µ¯ ³¯¶² °¯·³ °º ® ¸ ¯µ ¬ ´µ ³¼²°²µ
,
°¬ ¾» µ ¬ ´µ ´° ¯¶ ¯ µ³µ ¶´µ¶² · ± ¬ ³ ¿ ¹¶² ¬´µÀ² ·²µ µ ³ ´·¯µ
¬ ´µ ´°¯¶ ¯ µ ±²¸ ³¯® ´» ¯ ¬ ´µ ± ´° · µ
,
.
1.
öùö ö õý ù õýõ õø2.
öú õ õü üöù ÿú ûü ú õ ú ÷ õú ÿþüõú úõö úö þ õú
3.
öú ûöþõøÿ õ õ õú û ý ÿ÷ õ ø ÷ ø õý üõú õúû÷
.
1.
2.
3.
õ ú õ û ö úö þ õú õ ú û ýö ÿ õ ÷õú õû õ ú
ùõú õ ÷õ ö ùõýõøõ ú õ ú û ö ÿù
r
k
n p
n
•
um
n
orm
tu
!p
ulu
n
"
t
l
#uk
p
3
$ % # &'( " & )! ( !( ( )
,
!',
'' ' (#( %( )
.
•
*' ) $ % # '(' (" '(-(
),
(
)
(
)
3
,
,
.
•
*' ) $ % # '(' (" '(-'( #'
(
" "),
((
"$)
,-. -/ 0-1-2 - 3
n
44 5 3s ,
2 653n
4 7 32 3n
4k
-t
76n
4-83
9•
:-965,
7; <=/ 68,
0=<=-
0=<=,
/ ->-. -1,
-?-= 0-1 -8?65?=.32 . -388@-
,
0-3< 065=9 - ?6;5 3,
.-9;5-89 686.3?3 -8
,
-?-= 968 6/=-8 260 6.=/8@-(
A38 7384 2).
B?=73 3 83 73260=? C69=2?-<--8 -?-=.3?65-? =5 2?=73
.
,
,
.
,
-,
,
-
,
,
,
,
,
(
).
.3?65-? =5 2?=73
.
•
:652;8 D 0 65?6/=,
065?-8@-,
7 -8 065<;82=.?-2 37684-8 9 -5- -1.3
.
•
:.-E6,
/684-7-<-8 9 683 8>-=-8 <6 ?6/9 -? -?-=.; <-2 3 9 686.3?3 -8 =8?=< / 6.3 1-?
0687-
-
06876532?3F-Cara Merumuskan Masalah
Penelitian yang Benar
•
GHIHJ HK LMNMJ O PO HN QMRQMSH SMNTHN UHIHJ HK-
U HIHJ HKJ HO NNVH
.
WO SHX I MUYH U HIHJ H K XMKO SYL HN SHLHPUMNZ H SO UHI HJ H K L MNMJ OP O H N
.
•
GHIHJ HK LMNMJ OP OH N PMRZHSO Z OXH HSH XMIMNZ HNTHN H NPHRHVHNT IMKHRYI NVH SMNTHN XMNVHPHH N VHNT HSH[ H NPHRH
HLH VHNT SOL MRJY XHN SMNTH N VHNT PMRI MSOH HNPHRH
KHRHL HN SHN XM NVHPHH N
.
.
-.
.
KHRHL HN SHN XM NVHPHH N
.
•
\HJ HK IHPY ]HRH YNPYX UMUQYHP L MRYUYIHN UHI HJ HKVHNT QHOX O HJ HK SM NTHN UMJ HXY XHN LR^IMI LM NVMU L OPHN
UHIHJ HK SHR O VHNT IHNTHP YUYU UMNZ H SO J M QO K XKYIYI
SHN LH SH HXKOR NVH U M NZHSO U HIHJ H K VHNT IL MIO_OX SHN
Ú
RUMUSKAN ANGGAPAN DASAR,
MERUMUSKAN HIPOTESIS
ùúûúüýý
t
ú þüp
u m
úþÿm
us
û ûû þ•
þ þ ú þý û ýü û ú û ý úüýý
•
ý ü ý•
ûÿ ú ú þú þý úü û úû ýÿ ú þ ý û
•
!"#$" %$"&$' (! (%$)$ %*'*+ ,*-$. '$%$- $.$* %! -/ .$ 0$/ "•
!"#$" %$"&$ ' (! "1".1" %! -/ .$+ )!-$( $2 3$" 4! ( %/ )$-$$" 1 -$"# 0$/ "•
!"#$" %$"&$' %! -'*"5 *"# '!.! (4$.•
3 ' 3 % ' /,
.
•
!"#$" (!"#$3$ '$" 4!"3*#$$" (! "#$%,.-$',/ %! -3$,$ -'$" 4! -%! "3$2$-$$" 4!"#!.$2*$""&$!"#$" ,/ "# '$. 3$4$. 3/ '$.$'$" %$ 26$ $,*( ,/ 3$,$ -
,
41,.*0$. $.$* $"##$4$" 3$,$ - 2$-*, 3/ 3$,$ -'$" $.$,
789
nto
:;<;= >?@?= At
A B @ CD
t
; <A ?t
B@Ent
>?FB@Bn or
B@E Btu
t
?F9 B<Bp
>A= A9 B@ G?HApro
B@BI DJK H?
-
LB?FB9 MHNA O ?PB Q8ERB IBFNB.
K @EEB >B@ <BHBF RB @E <B >BN <AF; O;HIB@ B@NBFB = B A @ C
•
S;T;@EB@ B@NBFB B@BI <? @EB@ 8FB@EB N; B U; I; > ?FBN•
(
)
-
.
•
K @BI NB9; N?@NB @E I?B<B B@ 8FB@E N; B@RB(
>?@<A <A IB@V >?I?FWB B@V UA NB X UA NB N?F9 B<B > <AFA @RB <HT)
•
K @BI DJK H; <B9 O ?OB9BO A T?FW?@AH W? @AH >F8G?HA RB @EB<BV TBA I <B= BO PA=BRB9 RB@E H?O >A N O B;>; @ PA= BRB9
MERUMUSKAN HIPOTESIS
•
YZ[\Zpot
s
]^p
^t
] Z^_`Z a^n s
[b ^c^Zs
^tu
d ^w
^b^ey
^ec b[ _
s
Z f^t
s
[g[ e^ _^t
[ _ Y^] ^t
p
p
[ _g ^\ ^h^Y ^
n p
[ e[ hZt
Z ^n,
^gs
p
^Z [ _bt
u
at
Zm
[h ^h
u
Z ]^^t
y
^ect
[ _apu
hum
.
t y,
pot s
u
p
n
t
hipo
thesa
,
g[ h ^h iZ ]^`^ j^ ec `[ _aigkih
.
•
l^_Z ^_` Z a^`^ej^,
YZkm`[\Z\ b[ _^\ ^h ] ^ _Z ] i ^k[ ecc^ h ^e a^`^ n
hipo
o j^ ec ^_`Zej^ n]Z b ^p^ Yo³´µ¶·¶¸¹º
n
»´¸¹ºn
µº¼ ½ ¸½,
¾.
¿.
À.
Á¶ÂÂö ¹µ Ä ´ ¸¹ºÅºÆº ¸·ºµÇº È´ ¸´¼ ½ Ž º ¸ ·´Âµ ½ÈÃ Å´É½É È´¸Å½ ¸¹ »½¼ ºÆ¶Æº ¸ ·º¹½ Ê
•
È´ ¸´ ¼ ½ Ž º¸ Ä ´ ¸¹µ ½ Ŷ¸¹ ·º¸ËºÆ¸Ëº ɴɶºÅ¶(
magnetude
)
•
È´ ¸´¼ ½ Ž º¸ Å´¸Åº ¸¹ ȴ·´ »ºº ¸(
diferensies
)
•
È´ ¸´¼ ½ Ž º¸ µ¶·¶ ¸¹º¸(
relationship
)
.
Case Studies
.
Causal Comparative Studies
.
Corelations Studies
, . . .
(
magnetude
)
(
diferensies
)
(
relationship
)
̵¼ ½ ¼ º½ ¸ ˺ ½ Ŷ »´Ã ·Ã¼ Šͺ ¸ »º¼ ´ ¸ Ä ´ ¸¹¶ÅºÂºÆº¸ º»º¸Ëº
Ž ¹º ·´¸Å¶Æ ½ ¸Å´Â´¼ ºÅ½Ã ¸Éµ ½È ÉŶ »½´É ˺¸¹ Å´ÂÄ ºÉ¶Æ
È´ ¸´¼ ½ Ž º¸ µ ½ÈÃ Å´É½É Ëº ½ Ŷ Ê º
.
Case Studies
ÏÐÑÒÐ
pot
s
m
Ñrup
ÓÔÓÕ Ósu
tu
Ñp
Órny
t
ÓÓÕ ÓÕ Öy
p
Ñ
nt
Ðn
Ö ÔÑ×u
×u
ÔÓÕÓny
×ÓØÓÙp
Ñn
Ñ ØÐt
Ð.
Ú ØÑÛ ÔÓÑr
n
Ó Ðtu p
Ñn
Ñ ØÐt
Ð ×Ðtuntut
Ôuntu
× ÓÜÓt m
Ñrum
us
ÔÓÕÛÐÑÒÐ
pot
s
×Ñn
ÖÓÕ ÝÑØÓÒ.
ÞÑÒÑÓÕ Öor
ÓÛ ØÐ ßÑrn
ÓÙ ÓàáâÑ× ×Ó
n
ãÓ Ø Ø ÙÑÕ ÖÓÝä ÔÓÕ Ó×ÓÕåÓ ÜÑâÒåÓâÓæÓÕäÕæäÔ ÛÐ Üá æÑÒÐÒ ÒÑ ßÓ ÖÓÐ ßÑâÐ Ôä æ ç
è
.
ÏÐ Üá æÑÒÐ Ò ÛÓâ äÒ ×Ð âäÙäÒÔÓÕ × ÑÕÖÓÕ Ò ÐÕ ÖÔÓææ æ Ð Ý Ø
.
.
.
.
-.
.
.
æÑæÓÜÐ ÝÑØÓÒ
.
é
.
ÏÐ Üá æÑÒÐ Ò ÛÓâäÒ ×ÑÕ ÖÓÕ ÕåÓæÓ ÙÑÕäÕÝä ÔÓÕÓ×ÓÕåÓ Ûä ßäÕ ÖÓÕ ÓÕæÓâÓ ×äÓ ÓæÓä ØÑ ßÐÛ êÓâ ÐÓ ßÑ Ø
.
ë
.
ÏÐ Üá æÑÒÐ Ò ÛÓâä Ò ×Ð×ä ÔäÕÖ áØÑÛ æÑáâÐ-
æÑáâ Ð åÓÕ Ö×Ð ÔÑÙ ä ÔÓÕ á ØÑÛ ÜÓâÓ ÓÛ ØÐ ÓæÓä ÛÓÒ Ð Ø ÜÑÕ ÑØÐ æÐÓÕ
9
.
:;<;=>ru
?n y
?@n
A;BC ?D> D? =? E F;G@ HC >?G I>JKL;M>M L>D?< L;BQH<L >.
S;Q? =><GR? E HG@<>G M ;KB?G@ J; G;=> L>E;BH E HM<? G M ;QH? O O>J KL;M>M R?G@ M? =? O
,
L;L?J>M ;L;=? O D> NKNK <<? G D ;G@?G D?L? GR?
,
O> JKL;M> M R?G@ M?=? O L;BM ;QHL L;BQH<L>.
•
:;? D?? G >G> ? <? G Q;BQ? O?R?,
?J?Q> =? E;G@;G?>•
|}~ ~ } ~ ~~ } ~ } ~ ~
¡ ¢ ¡ £ ¤¥¦¦
t
¦¤¦ §¦ ¨ © ª«Jenis Pendekatan menurut Teknik Samplingnya
¬ ®¯° ±®² ³´
t
´ ® ¯ ®¯ µ ®¶¶u
®´ ³´ ® ·¸¹³ ´ ®¶y
²¯t
º¯»¯ ²´º´ µ µ®¶¶´ µ¸¯º ±®² ³´´ ®t
°u
´tu
±®º¯¯´ ®t
¼ ½´ ®¶ » ¾ µ´ °¿ ³ ³²´ º´ µ ¹®¯ ° ±®²³´»´ ® ¯ ®¯ ´ ²´ º´ ÀÁa
ÂPendekatan Populasi
ÃÄÅÄÆ Ç ÈÉ Ê ÈËÄÌÄÉ Ç ÍÇÎÅÄÏ Ð Ñ ÇÈ ÉÈÅÐÌÐ Æ È ÉÒÒÎÉ ÄËÄ É Ç ÍÇÎ ÅÄ ÏÐ ÄÌÄÎ ÏÈÅÎ Ó ÎÔ
1.
Jenis Pendekatan menurut Teknik Samplingnya
c. Pendekatan Kasus
ßà áà âã äãåá æåç
u
ç åè åâåé êà áàâãt
ã åá åáëy
ìàítu
îï åáu
átu
æ ðà ðê à âåî å íã çà ñ åíå ã áà áçãòt
t
àát
åáë âååít
ìàâåæåáë çu
åtu
æàåèååá àít
àát
tu y
åáë åè å çà æåíåáë èåá ã át
à íå æçã âã áæu
áëåá çåu
tu u
áãt
çó çãåâô ã áèãv
ã èu
õ æàâóðêóæ âàð ìåëå ååït
ð åçy
åíåæåt
ö ÷tu
èã æåçu
ç êåèå èåçåí áy
å ðà ðê à âåî åí ã çà ñ åíå ã áà á çãòt
çàó íåáë ã áèãv
ã èu y
åáë èãê åá èåáë ðà áëåâåðã çu
åtu
æåçu
çt
à ít
à átu
öc. Pendekatan Kasus
ë ø ë ê ë ë
ùã çå âáøåõ ðàðêàâåî åí ã çà ñ å íå æ éïçï ç åáåæ á åæåâõ åáåæ øåáë äã èåæ ìã çå ìàíëåïâ èàáëåá óíåáë âåã á åäåï åáåæ øåáë çà âåâï ëåëåâ ìàâåî åíö
2. Jenis Pendekatan menurut Timbulnya Variabel
a. Pendekatan Non-Eksperimen
þÿ ÿ
t
ÿ ÿ ÿ ÿ ÿy
ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ
ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ
ÿ ÿ
ÿ
ÿ
b. Pendekatan Eksperimen
2. Jenis Pendekatan menurut Timbulnya Variabel
a. Pendekatan Non-Eksperimen
b. Pendekatan Eksperimen
þÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ
ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ
ÿ ÿ ÿ ÿ
ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ
ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ
ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ
3
.
Jenis Pendekatan menurut Pola-pola atau Sifat penelitian
Non-b. Pendekatan Kausal Komparatif
t
t
y
u
utu
3
.
Jenis Pendekatan menurut Pola-pola atau Sifat penelitian
Non-eksperimen
Pendekatan Kasus (case-studies)
b. Pendekatan Kausal Komparatif
c. Pendekatan Korelasi
GJEGKE NG LG KPG
tu
TGH
t
GJEGUBD D GECV YE KGDCZGX KFP LE QBQNBDGRG JE MPUP COGC GCFG JG K HIJ
NGLG FBK
TGHFGS TG HFG LGC QB CZPK P C HBKEQN PDGC QBC OBCG E N BJ EKFE[GS
N BJ EKFE[G QG K G DGQN G PV \E KE CE N B CBDEFE LE FPCFP F QB C BQPHGC TG H FGX QBCEDG E LGC QBCGTK EJHG C TG HFG ZG CO LEN BJID BM KB]GJG KEKFBQGFEK LG C
IURBHFET PCF PH QBQG MGQE QG KG DGQN G PV ^BQPG CS
_`
Pendekatan Filosofis
abcd
u
cbd b e f _ed gh f_edg i_ej_kbbet
i _e _ldt
d b em _e
u
cnt
io lb h io lb bbnt
gd pbt
i_e_ldt
db e qo eh_kg i_cd m _er mbkb jbib
t
jd k_lo m io kb e sbtbw
t
t
u
utu
t
t
u
t
t
t
t
t
Pendekatan Filosofis
u
t
t
u t
t
t
t
t
w
f _ed g i_e j_kb
t
b e i_e_ldt
db e kb gu
g uvb g_hg
tu
jd_gwr i_ej_kbb et
i_e_ldt
db e kbu
gblko m ib cb
t
dp jb e i_e_ldt
db e ko c_lb gd jb ibt
4. Jenis Pendekatan menurut Model Pengembangan atau Model
dst, dengan demikian, penelitian dilakukan pada beberapa
waktu terhadap 1 kelompok.
c. Cross-sectional model atau pendekatan silang
Pendekatan cross-sectional model atau pendekatan silang
adalah gabungan antara one-shot model dan longitudinal
metode untuk memperoleh data yang lebih lengkap yang
dilakukan dengan cepat, sekaligus dapat menggambarkan
perkembangan individu selama dalam masa pertumbuhan
karena mengalami subjek dari berbagai tingkat umur.
4. Jenis Pendekatan menurut Model Pengembangan atau Model
Pertumbuhan
a. One-shot Model
Pendekatan one-shot model adalah model pendekatan yang
menggunakan satu kali pengumpulan data pada suatu saat.
Misalnya, penelitian yang dilakukan untuk
meneliti
perkembangan motorik pada anak usia 1 tahun, penelitian
dilakukan pada satu waktu terhadap satu kelompok.
b. Longitudinal Model
Pendekatan longitudinal model adalah mempelajari berbagai
tingkat pertumbuhan dangan cara mengikuti perkembangan
individu-individu yang sama. Misalnya, meneliti perkembangan
motorik sekelompok anak umur 7 bln, 8, 9, 10,11, 12 bulan,
dst, dengan demikian, penelitian dilakukan pada beberapa
waktu terhadap 1 kelompok.
c. Cross-sectional model atau pendekatan silang
RM
T PENU
IS
N
POR
N
PK
N SKRIPSI
I PEND
HU
U
N
t
r
lakang M
asalah
Sub ini berisikan latarbelakang dari permasalahan yang aka n diangkat menjadi topik.
rum
us
n
M
s
l
h
Bersifat orisinil (belum ada yang meneliti atau belum banyak yang
meneliti
jelas
dan padat
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
¡R
u
ng
ingkup
¢s
l
h
£¤ ¥
gkup permasalahan yang dibahas dan batasan penyelesaian yang dilakukan
¦ §¨pot
sis
Dugaan sementara
5. Tujuan Penelitian
Gambaran tentang apa yang ingin dicapai (penegas an mengenai topic
.
1.6. Manfaat Penelitian
Gambaran tentang manfaat yang ingin dicapai
untuk pribadi peneliti
program
studi dan masyarakat
1.7. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Berisikan semua penjelasan tentang teori/metodologi/komponen yang digunakan.
Catatan :
Semua pembahasan yang menyangkut teori (topic skripsi
dengan teori yang relevan
harus di tulis di B
©B II ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Kerja Penelitian
3.2. Uraian Kerangka Kerja
BAB IV ANALISA DAN HASIL
Berisikan :
a. Desain Secara Umum
Conte
ªt Diagram
Data Flow Diagram (DFD
b.
«ancangan Fisik
©lat
c. Desain Secara Terperinci
Blok Diagram
«angkaian perblok (contoh
¬rangkaian catu daya
®¯ ®°± ²³
GU
´µ¯N SISTEM
TERDIRI
¶¯RI
:
·
engujian
·emrograman
¸pengujian blok rangkaian
¸dan
pengujian alat
BAB VI PENUTUP
¹
.
ºKesimpulan
¹
.
»Keterbatasan Sistem
¹.
¼Saran
DAFTAR PUSTAKA
D
½ ¾¿½
R PUST
½½K
Kalau sumber tertulisnya berupa buku maka urutan-urutan
penulisannya adalah:
1) Nama belakang penulis, nama depan (disingkat);
2) Tahun penerbitan (di dalam kurung);
3) Judul buku (digaris bawahi);
4) Edisi;
5) Kota asal;
6) Penerbit.
Daftar Pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan
keragaman berikut:
(1) jika buku ditulis oleh seorang saja:
Ali Khuli, M. (1986). Asaalib Tadries al Lughah al ‘Arabiyyah.
Riyadl: Maktab Al-Faraj Daar al Tijariyyah.
(2) jika buku ditulis oleh dua orang atau tiga orang, maka semua
nama ditulis:
Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Srtudy of Teaching.
New York: Holt Rinehart and Wiston
(3) jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang, digunakan et al.
(dicetak miring atau digaris bawahi)
Ghiseli, E. et al. (1981). Mearusement Theory for The
Behavioral Science. San Francisco: W.H. Freeman and Co.
(4) jika buku ditulis sebagai penyunting:
Australian National Commission.
(5) jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu
kumpulan tulisan banyak orang:
Pujianto. (1984). “Etika Sosial dalam Sistem Nilai Budaya
Bangsa Indonesia”, dalam YP2LPM. (1984), Dialog Manusia,
Falsapah, Budaya, dan Pembangunan. Malang: YP2LPM.
(6) jika buku itu berupa edisi:
Gabriel, J. (1980). Children Growing Up: Development of
Children
Personality (third ed.). London: University of London
Press.
Cara Menulis Daftar Pustaka jika sumbernya di luar
Journal dan Buku
1) Berupa Skripsi, tesis, atau disertasi:
Soelaeman, M.I. (1985). Suatu Upaya Pendekatan
Fenomenologis Terhadap Situasi Kehidupan dan Pendidikan
dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor pada FPS IKIP
Bandung: tidak diterbitkan.
2) Berupa Publikasi Departeman:
Departemen Pendidikasn dan Kebudayaan. (1988). Petunjuk
Pelaksanaan Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional., Jakarta:
Depdikbud.
3) Berupa Dokumen:
Depdikbud.
4) Berupa Makalah:
Karatadinata, S. (1989). “Kualifikasi Profesional Petugas
Bimbingan Indonesia: Kajian Psikologis”. Makalah pada
Konvensi 7 IPBI, Denpasar.
5) Berupa Surat kabar:
Sanusi, A. (1986). “Menyimak Mutu P
endidikan dengan Konsep
Takwa dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti
Kualitatif. Pikiran Rakyat (8 September 1986).
Cara Menulis Daftar Pustaka Kalau sumbernya dari
Internet
1) Bila Karya Perorangan:
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang/Penyunting. (Tahun). Judul (edisi), [jenis medium].
Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses].
Contoh:
Thompson, A. (1998). The Adult and the Curriculum.
[Online]. Tersedia: http:/ /
www.ed.uiuc.edu./EPS/PES-Yearbook/998/thompson. Html [30 maret 2000].
2) Bila bagian dari karya kolektif
Cara Penulisannya ialah:
Contoh:
Daniel, R.T. (1995). The History of Western Music. In
Britanica Online: Macropedia [Online]. Tersedia: http: / /
www.eb.com: 180/cgibin/ g:DocF=macro/ 5004/45/0.html [28
maret 2000].
3) Bila Artikel dalam Jurnal:
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media], volume
(terbitan), halaman. Tersedia: alamat di internet. [tanggal
diakses].
Contoh:
Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision
system in Indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam
Educational Policy Analysis Archives [Online], vol 7 (7), 12
halaman. Tersedia: http:/ / epaa.asu.edu / epaa/v7n7.html
[17 maret 2001].
4) Bila Artikel dalam Majalah;
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis
media], volume jumlah. Tersedia: alamat di internet. [tanggal
diakses].
Contoh:
SIRS/SIRS 1992 Life Science/ Article 08A [13 Juni 1995].
5) Bila Artikel di Surat kabar:
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat kabar
[Jenis media], Jumlah halaman.
Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses].
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet
Berulang. Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat
[Online], halaman 8. Tersedia: http: //
www.[Pikiranrakyat.com. [9 Maret 2000].
6) Bila pesan dari E-mail
Cara Penulisannya ialah:
Pengirim (Alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan).
Judul Pesan. E-mail kepada penerima [Alamat e-mail penerima]
Contoh:
Penulisan Daftar Pustaka dari Jurnal;
Jurnal atau Journal
Seiring dengan era digital, Jurnal bukan hanya dari jurnal cetak
yang dijilid dari berbagai volume, namun ada jurnal digital yang
menjadi sumber referensi di era digital ini. Karena perpustakaan
modern sudah mempublikasikan jurnal online agar lebih mudah
diakses. Bagaimana Penulisan daftar pustaka jurnal,
A. Jurnal Cetak;
Penulisannya;
1. Nama Pengarang atau Penulis (Tulis nama dari nama
belakang kemudian nama depan Berdasarkan Alphabetis
2. Tahun Penerbitan Jurnal
3. Judul Jurnal
4. Penulisan Nama Penerbit
5 Penulisan volume atau edisi jurnal
1. Nama Pengarang atau Penulis (Tulis nama dari nama
belakang kemudian nama depan Berdasarkan Alphabetis
2. Tahun Penerbitan Jurnal
3. Judul Jurnal
4. Penulisan Nama Penerbit
5. Penulisan volume atau edisi jurnal
6. Alamat URL
7. Tanggal pengambilan data tersebut
Contoh;
Ridjanović,
Midhat. PhD, July 2013, "Naive Translation
Equivalent". Translation Journal. Volume 17, No.
3, http://translationjournal.net/journal/65naive.htm, 10 July
PETUNJUK PENULISAN PKL
1. Jenis tulisan : Times New Roman, Size : 12, Spasi : 2 , Kertas A4 80 gr
2. Margin kertas : Top : 4 cm, Right : 3 cm, Bottom : 3 cm, Left : 4 cm
3. Penulisan Nomor Halaman :
-
Cover diberi nomor halaman tetapi tidak ditampilkan
-
Lembar Pernyataan, Pengesahan Persetujuan Pembimbing Skripsi, Lembar Penguji
Sidang Skripsi, Abstract, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar
Gambar, Daftar Lampiran diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil di
tengah bawah
-
Halaman pertama BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V, BAB VI, DAFTAR
PUSTAKA diberi nomor halaman tetapi tidak ditampilkan
-
Halaman kedua dan berikutnya dari masing-masing BAB, diberi nomor halaman dan
dimunculkan pada bagian kanan atas dengan ketentuan : 1,25 cm dari TOP dan 1, 25
cm dari RIGHT
4. Penulisan Judul Gambar :
-
Didahului dengan penjelasan tentang gambar,
-
Gambar berada diatas
-
Penulisan Sumber berada pada kiri bawah gambar
-
Penulisan Judul Gambar pada tengah bawah Sumber dan ditebalkan (bold)
5. Penulisan Judul Tabel :
-
Penulisan Judul Tabel pada tengah atas Tabel
-
Tabel berada di bawah Judul Tabel
-
Penulisan Sumber berada pada kiri bawah Tabel dan ditebalkan (bold)
G
N PROPOS
RIPSI
D
i
Ä
jukan untuk pengambilan matakuliah skripsi
Oleh :
Nama Mahasiswa
NOBP
PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG
2015
Judul Skripsi (1/2/3) :
PENGAJUAN PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk pengambilan matakuliah skripsi
Oleh :
Nama Mahasiswa
NOBP
PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG
2015
Judul Skripsi (1/2/3) :
PENGAJUAN PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk pengambilan matakuliah skripsi
Oleh :
Nama Mahasiswa
NOBP
PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG
2015
A. Latar Belakang Permasalahan
Sub ini berisikan latarbelakang dari permasalahan yang akan diangkat menjadi topik.
B. Ruang Lingkup Masalah
Sub bab ini berisi uraian dari permasalahan yang akan dibahas dan merupakan cakupan dari
latar belakang permasalahan
C. Batasan Masalah
Sub bab ini berisi dari uraian lingkup dari permasalahan yang akan d ibahas dan merupakan
cakupan dari latar belakang permasalahan
D. Tujuan Dan Sasaran
Sub bab ini berisi dari tujuan dan sasaran dari skripsi secara umum dengan menggunakan
sebuah metode
E. Context Diagram
F. Blok Diagram
G. Prinsip Kerja Alat
Setelah pengajuan proposal skripsi, lihat pengumuman persetujuan proposal Skripsi
2. Bentuk Outline
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
……….i
LEMBAR PERNYATAAN………
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI………
iii
LEMBAR PENGE
SAHAN PENGUJI SIDANG SKRIPSI………...
iv
LEMBAR PEN
GESAHAN LULUS SIDANG SKRIPSI………...
v
ABSTRACT………
vi
ABSTRAK……….
vii
KATA PENGANTAR………..
viii
DAFTAR ISI………
..ix
DAFTAR TABEL………...
x
DAFTAR GAMBAR……….
xi
DAFTAR TABEL……….
xii
DAFTAR LAMPIRAN………
xiii
ÉÊ É
I
ËÊN
ÊÌIS
ÊÍ ÊN
ÊH
SI
Ì ÉÊ ÉËÎ ÏÐGU
ÑÒÊN SISTEM
ÉÊ ÉË