• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PENANAMAN NILAI KARAKTER BANGSA DI KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PENANAMAN NILAI KARAKTER BANGSA DI KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PENANAMAN NILAI KARAKTER BANGSA DI

KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI

Oleh

I Made Guna Adiarta

Dr. I Gusti Ketut Arya Sunu, M.Pd Drs. Dewa Bagus Sanjaya, M.Si

Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan e-mail: pancapandawa57@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) arah kebijakan pendidikan di Kabupaten Jembrana Provinsi Bali, (2) Komponen-komponen yang dikembangkan dalam Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Kewarganegaraan di Kabupaten Jembrana Provinsi Bali dan (3) dampak Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Kewarganegaraan terhadap Penanaman Nilai Karakter Bangsa di Kabupaten Jembrana Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah guru-guru Pendidikan Kewarganegaraan baik di jenjang SMP maupun SMA Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, wawancara dan catatan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru Pendidikan Kewarganegaraan baik di jenajng SMP maupun SMA telah ditingkatkan secara kualitas maupun kuantitas melalui berbagai kebijakan guna meningkatkan kualitas pendidikan dan secara spesifik meningkatkan penanaman nilai karakter bangsa. Arah kebiajakan Pemerintah Kabupaten Jembrana telah membuka peluang bagi perkembangan dunia pendidikan di Kabupaten Jembrana. Kebijakan yang diambil terkait dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan antara lain dengan pembebasan biaya pendidikan sampai tingkat SMA, pemberian beasiswa, .peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitas sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan serta meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Jembrana mengembangkan dan meningkatkan komponen-komponen pendidikan guna meningkatkan penanaman nilai karakter bangsa yang meliputi Program Wajib Belajar 9 Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non Formal, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Program Manajemen Pelayanan Pendidikan dan Program Wajib Belajar 12 Tahun. Langkah strategis dalam memberdayakan guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai agen penanaman nilai karakter bangsa dilakukan melalui pembimbingan oleh kepala sekolah masing-masing dan pembekalan dari Dinas Pendidikan Pemuda Olah Raga Pariwisata dan Kebudayaan. Dan terakhir, Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Kewarganegaraan memberi dampak positif bagi Penanaman Nilai Karakter Bangsa di Kabupaten Jembrana. Hal ini tercermin dari meningkatnya kesadaran siswa dalam menjalankan pendidikan karakter bangsa yang dipelopori oleh SMA Negeri 2 Negara, SMK Negeri 1 Negara, SMP Negeri 4 Mendoyo dan SMP Negeri 1 Negara.

(2)

ABSTRACT

This study aimed to describe (1) the policy direction of education in Jembrana regency of Bali Province, (2) The components developed in the Development of Citizenship Education Teacher Competency in Jembrana regency of Bali Province and (3) the impact of Competence Development Citizenship Education Teacher of the Investment Value Character nation in Jembrana regency of Bali. This study used a qualitative descriptive design. Subjects were teachers of Citizenship Education in both SMP and SMA research instrument used was a sheet of observation, interviews and literature study notes. The results showed that both Civics teacher competence in junior high or high jenajng have improved in quality and quantity through a variety of policies to improve the quality of education and increase the investment value of the specific character of the nation. Kebiajakan direction Jembrana regency government has opened up opportunities for the development of education in the district of Jembrana. Related measures taken in order to improve the quality of education, among others, the fee waiver up to the high school level education, scholarships,. Improved educational facilities, improving the quality of human resources as well as teachers and improve the quality of teaching and learning. In addition, Jembrana regency government to develop and improve educational components to enhance the investment value of the character of the nation that includes 9-Year Compulsory Education Program, Secondary Education, Non-Formal Education Program, Program Quality Improvement of Teachers and Education Personnel, Education Management and Program Compulsory Education 12 Years. Strategic step in empowering teachers Citizenship Education as a national character value of planting agents through coaching by the principal of each briefing from the Department of Education and Youth Culture Sports and Tourism. And lastly, Citizenship Education Teacher Competency Development have positive impacts on the National Character Value Investing Jembrana regency. This is reflected in an increasing awareness of the students in carrying out the nation's character education pioneered by SMA Negeri 2 Negara, SMK Negeri 1 Negara, Junior High School and Junior High School 4 1 Mendoyo State.

(3)

1. PENDAHULUAN

Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan bahwa salah satu tujuan negara yang merupakan prioritas utama adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengemas sedemikian rupa sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mengadaptasi situasi dan kondisi yang selalu mengalami perubahan secara dinamis.

Kabupaten Jembrana sebagai salah satu kabupaten di Propinsi Bali berupaya meningkatkan kinerja layanan pendidikan. Dalam mengelola pendidikan Kabupaten Jembrana meletakkan pendidikan sebagai salah satu program prioritas. Kabupaten Jembrana terus berupaya mendorong tumbuhnya kontribusi . Pertumbuhan partisipasi sema komponen pendidikan, baik pengelola, guru maupun komite sekolah, dengan demikian, maka Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dapat berjalan dengan optimal. Berbagai dorongan dan terobosan yang dilakukan oleh Kabupaten Jembrana dalam menunjang MBS seperti pembebasan iuran wajib, insentif jam mengajar, beasiswa, pembenahan sarana dan prasarana pendidikan, hingga peningkatan mutu guru sebagai pengeloa proses belajar mengajar di kelas.

Di balik kebijakan yang begitu baik, ada beberapa kalangan masyarakat yang menyoroti bahwa upaya pemerintah memajukan pendidikan, di mana mereka memandang Pendidikan Karakter Bangsa dan Pendidikan yang mendorong siswa bangga menjadi warga Negara Indonesia dipandang kurang mendapat perhatian. Menurut mereka pembelajaran di sekolah lebih didominasi oleh penguasan kognitif berupa ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berdasarkan atas permasalahan tersebut sehingga memberikan inisiatif kepada Pemerintahan Kabupaten Jembrana untuk mengadakan pendidikan percontohan, yaitu pendidikan yang bukan menekankan pada iptek belaka, tetapi keseimanan antara iptek dan perbaikan perilaku. Semua kebijakan pendidikan Kabupaten Jembrana dikemas dalam arah kebijakan pendidikan jangka panjang, arah kebijakan pendidikan jangka menengah, dan arah kebijakan pendidikan jangka pendek.

(4)

Desember 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun 2006-2025. Arah kebijakan pengembangan pendidikan dalam jangka menengah, pada awalnya ditetapkan dengan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 31 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2006-2010.Ketika pemilhan Bupati pada tahun 2010, dan dilantik pada bulan Februari 2011, maka Peraturan Bupati Jembrana Nomor 31 Tahun 2006 digantikan dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016. Selama kurun waktu peralihan dari Bupati periode 2006-2010 sampai pelantikan pada bulan Februari 2011, maka Peraturan Bupati Jembrana Nomor 31 Tahun 2006 tetap berlaku.

Arah kebijakan pengembangan pendidikan dalam jangka pendek Kabupaten Jembrana ditetapkan melalui Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Jembrana setiap tahun. Dari berbagai arah kebijakan pengembangan pendidikan yang cukp menarik untuk diteliti adalah Pengembangan Kompetensi Tenaga Kependidikan pada umumnya dan khususnya pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Kewarganegaraan.

Alasan penelitian pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Kewargannegaraan karena Guru Pendidikan Kewargannegaraan mengemban tugas yang sangat spesifik dibandingkan guru lainnya. Guru Pendidikan Kewargannegaraan bukan saja bertugas, mendidik, melatih, dan mengajar materi pelajaran,namun juga wajib menjadi contoh, bukan sekadar member contoh perilaku yang baik, karakter bangsa dan membina siswa-siswi untuk mencintai tanah air. Di sinilah peran guru pengampu Pendidikan Kewargannegaraan sebagai agen pembawa bagi penanaman nilai-nilai karakter bangsa.

(5)

2. METODELOGI PENELITIAN

Peneliatian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penggunaan metode kualitatif dipilih berdasarkan alasan : Pertama lebih mudah menyesuaikan di lapangan apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Kedua penelitian ini menyajikan secara langsung hakikat peneliti dengan responden. Ketiga lebih peka dan lebih banyak menyesuaikan diri pada penajaman pengaruh pada pola-pola nilai yang dihadapi (Maleong, 2002:77)

Sesuai dengan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka tehnik pengumpulan data yang digunakan yaitu

metode wawancara, wawancara dilakukan baik secara berstruktur maupun mendalam (in-depth interview), kepada key informan ( Informan Kunci) dan responden. menggali informasi yang lebih mendalam (probing), wawancara dilakukan pula dengan teknik snow-ball (Danim, 2000) untuk memperoleh informasi dari informan yang satu ke informan yang lain sehingga informasi yang diperoleh mencapai titik jenuh.

metode observasi, Observasi yang dilaksanakan adalah observasi sistematik, yang sering disebut observasi berkerangka atau observasi berstruktur (Achmadi, 2001 : 72).

metode studi pustaka, Menurut Prasetya, dkk (1999) menyebutkan bahwa metode kepustakaan adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui penelitian kepustakaan guna mencari teori dan informasi-informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti.

Analisis data merupakan proses menelaah seluruh data yang telah tersedia, yang telah diperoleh melalui pengamatan, wawancara, pencatatan, dokumen dan lain sebagainya (Maleong, 2002: 1090).

(6)

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 kebijakan pemerintah kabupaten jembrana di bidang pendidikan

Adapun kebijakan umum di bidang pendidikan yang ditetapkan di Kabupaten Jembrana secara lebih rinci adalah sebagai berikut.

Memberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang seluas-luasnya bagi setiap warga masyarakat di Kabupaten Jembrana melalui:

1. Pembebasan SPP, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA bagi seluruh sekolah negeri yang ada (Pendidikan Gratis).

2. Memberikan Bea Siswa bagi yang menempuh pendidikan pada lembaga atau sekolah swasta, dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi Negeri

3. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar bagi anak didik dan guru. Peningkatan kualitas sarana pendidikan ini, melalui Block Grant atau pola yang mengedepankan partisipasi masyarakat, melalui Komite Sekolah yang ada. Pemerintah memfasilitasi dan memberikan bantuan berupa dana atau material. Dipilihnya pola Block Grant dan bukan diproyekkan, bertujuan untuk memberikan ruang partisipasi kepada masyarakat pendidikan itu sendiri, juga bertujuan untuk melakukan efesiensi dan pemanfaatan dana yang lebih optimal, dengan sasaran akhir yang lebih maksimal.

4. Peningkatan SDM Pendidik, dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi para guru dan pendidik, untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yakni melalui program D-3, S-1, dan S-2, dengan tanggungan pembiayaan yang dibantu oleh Pemerintah sebesar 50%.

5. Meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar disekolah, dengan langkah memberikaninsentif setiap bulannya kepada guru maupun pendidik, memberikan tambahan Rp.5.000./jam mengajar, serta bonus sebesar Rp. 1 juta untuk setiap tahunnya.

Adapun program dan kegiatan yang diselenggarakan pada tahun 2012 dan 2013 pada urusan pendidikan adalah sebagai berikut.

(7)

2. Program Pendidikan

4. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Program Manajemen Pelayanan

6. Program Wajib Belajar 12 Tahun

3.2 Pengembangan Kompetensi Guru PKn di Kabupaten Jembrana

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki visi sebagai nation and character

building. Yakni membangun karakter manusia Indonesia yang Pancasilais, karena ideologi

Pancasila merupakan identitas bagi bangsa Indonesia. Selain berdimensi identitas, Pancasila juga berdimensi humanitas (sila kedua dan keempat) dan universalitas (sila pertama dan keempat) (lihat, Sartono Kartodirdjo,1993: 214).

Pengembangan profesi guru merupakan hal penting untuk diperhatikan guna mengantisipasi perubahan dan beratnya tuntutan terhadap profesi guru. Pengembangan profesionalisme guru menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. Maister (1997) mengemukakan bahwa profesionalisme bukan sekadar memiliki pengetahuan, teknologi dan manajemen tetapi memiliki keterampilan tinggi, memiliki tingkah laku yang dipersyaratkan. Guru yang memiliki kinerja yang baik tentunya memiliki komitmen yang tinggi dalam pribadinya artinya tercermin suatu kepribadian dan dedikasi yang paripurna. Tingkat komitmen guru terbentang dalam satu garis kontinum, bergerak dari yang paling rendah menuju paling tinggi

Langkah strategis dalam upaya meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan melalui beberapa terobosan antara lain :

1. Kepala Sekolah harus memahami dan melakukan tiga fungsi sebagai penunjang peningkatan kinerja guru antara lain :

a. Membantu guru memahami, memilih dan merumuskan tujuan pendidikan yang dicapai.

(8)

c. Memberikan pengakuan atau penghargaan terhadap prestasi kerja guru secara layak, baik yang diberikan oleh kepala sekolah maupun yang diberikan semasa guru, staf tata usaha, siswa, dan masyarakat umum maupun yang diberikan pemerintah.

d. Mendelegasikan tanggung jawab dan kewenangan kerja kepada guru untuk mengelola proses belajar mengajar dengan memberikan kebebasan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil belajar.

e. Membantu memberikan kemudahan kepada guru dalam proses pengajuan kenaikan pangkatnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

f. Membuat kebijakan sekolah dalam pembagian tugas guru, baik beban tugas mengajar, beban administrasi guru maupun beban tugas tambahan lainnya harus disesuaikan dengan kemampuan guru itu sendiri.

g. Melaksanakan tehnik supervisi yang tepat sesuai dengan kemampuannya dan sesuai dengan keinginan guru-guru secara berkesinambungan dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran.

h. Mengupayakan selalu meningkatkan kesejahteraannya yang dapat diterima guru serta memberikan pelayanan sebaik-baiknya.

i. Menciptakan hubungan kerja yang sehat dan menyenangkan dilingkungan sekolah baik antara guru dengan kepala sekolah, guru dengan guru, guru dengan siswa, guru dengan tata usaha maupun yang lainnya.

j. Menciptakan dan menjaga kondisi dan iklim kerja yang sehat dan menyenangkan di lingkungan sekolah, terutama di dalam kelas, tempat kerja yang menyenangkan, alat pelajaran yang cukup dan bersifat up to date, tempat beristirahat di sekolah yang nyaman, kebersihan dan keindahan sekolah, penerangan yang cukup dan masih banyak lagi.

k. Memberiukan peluang pada guru untuk tumbuh dalam meningkatkan pengetahuan, meningkatkan keahlian mengajar, dan memperoleh keterampilan yang baru.

l. Mengupayakan adanya efek kerja guru di sekolah terhadap keharmonisan anggota keluarga, pendidikan anggota keluarga, dan terhadap kebahagiaan keluarganya. m. Mewujudkan dan menjaga keamanan kerja guru tetap stabil dan posisi kerjanya tetap

(9)

n. Memperhatikan peningkatan status guru dengan memenuhi kelengkapan status berupa perlengkapan yang mendukung kedudukan kerja guru, misalnya tersediahnya ruang khusus untuk melaksanakan tugas, tempat istirahat khusus, tempat parkis khusus, kamar mandi khusus dan sebagainya. ( Junaidin, 2006).

o. Menggerakkan guru-guru, karyawan, siswa dan anggota masyarakat untuk mensukseskan program-program pendidikan di sekolah.

p. Menciptakan sekolah sebagai lingkungan kerja yang harmonis, sehat, dinamis dan nyaman sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan penuh produktivitas dan memperoleh kepuasan kerja yang tinggi.

2. Dinas Pendidikan setempat selaku pihak yang ikut andil dalam mengeluarkan dan memutuskan kebijakan pada sektor pendidikan dapat melakukan langkah sebagai berikut:

1. Memberikan kemandirian kepada sekolah secara utuh 2. Mengontrol setiap perkembangan sekolah dan guru. 3. Menganalisis setiap persoalan yang muncul di sekolah

4. Menentukan alternatif pemecahan bersama dengan kepala sekolah dan guru terhadap persoalan yang dihadapi guru

3.3Dampak Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Kewarganegaraan terhadap Penanaman Nilai Karakter Bangsa di Kabupaten Jembrana

Melalui peningkatan kompetensi guru, baik kompetensi pedagogik, profesional, personal dan sosial, maka Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan mengoptimalkan peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam penanaman nilai karakter bangsa siswa melalui berbagai kegiatan maupun sosialisasi yang dimulai dari bidang terkecil. Adapun langkah-langkah strategis ynag perlu diambil sebagai tindakan nyata dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi guru Pendidikan Kewarganegaraan yaitu dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui hal-hal berikut. a. Kegiatan rutin sekolah

(10)

b. Kegiatan Spontan

Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga.

memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau mengkoreksi perilaku teman yang tidak terpuji.

c. Keteladanan

Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan.

d. Pengkondisian

Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa maka sekolah harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang diinginkan. Berdasarkan proses sosialisasi semenjak kebijakan di bidang pendidikan diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana, terdapat perubahan yang signifikan terhadap implementasi nilai karakter bangsa di sekolah. Peningkatan tersebut terjadi pada beberapa sekolah rintisan seperti SMA Negeri 2 Negara, SMK Negeri 1 Negara, SMP Negeri 4 Mendoyo dan SMP Negeri 1 Negara.

3.4 PEMBAHASAN

(11)

Di Kabupaten Jembrana, masalah kualitas penduduk melalui pendidikan lebih diarahkan pada tahap awal adalah mendorong partisipasi masyarakat untuk bersekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sehingga dengan kebijakan tersebut diharapkan seluruh usia sekolah masyarakat Kabupaten Jembrana mendapat kesempatan bersekolah. Untuk mengatasi hal tersebut, kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana dengan mencanangkan pendidikan gratis bagi siswa tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, sehingga diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang mengutamakan pendidikan dengan menyekolahkan anak-anaknya sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia dalam rangka pembangunan daerah.

Memberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang seluas-luasnya bagi setiap warga masyarakat di Kabupaten Jembrana melalui:

1. Pembebasan SPP, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA bagi seluruh sekolah negeri yang ada (Pendidikan Gratis).

2. Memberikan Bea Siswa bagi yang menempuh pendidikan pada lembaga atau sekolah swasta, dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi Negeri

3. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan

4. Peningkatan SDM Pendidik, yakni melalui program D-3, S-1, dan S-2, dengan tanggungan pembiayaan yang dibantu oleh Pemerintah sebesar 50%.

5. Meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar disekolah, dengan memberikan tambahan Rp.5.000./jam mengajar, serta bonus sebesar Rp. 1 juta untuk setiap tahunnya.

4. PENUTUP

(12)

Untuk mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten Jembrana di bidang pendidikan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Jembrana mengembangkan dan meningkatkan komponen-komponen pendidikan guna meningkatkan penanaman nilai karakter bangsa yang meliputi Program Wajib Belajar 9 Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non Formal, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Program Manajemen Pelayanan Pendidikan dan Program Wajib Belajar 12 Tahun

Langkah strategis dalam memberdayakan guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai agen penanaman nilai karakter bangsa dilakukan melalui pembimbingan oleh kepala sekolah masing-masing dan pembekalan dari Dinas Pendidikan Pemuda Olah Raga Pariwisata dan Kebudayaan. Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Kewarganegaraan memberi dampak positif bagi Penanaman Nilai Karakter Bangsa di Kabupaten Jembrana.

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Asmori, 2001 , Filsafat umum, Jakarta : Rajawali Pers

Danim, Sudarwan. 2000. Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Perilaku. Jakarta: Bumi Aksara Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pembangunan Bangsa: tentang Nasionalisme, Kesadaran dan

Kebudayaan Nasional. Yogyakarta: Aditya Media.

Maister, D. H. (1997). The Professionalism. New York : The Free Press.

Referensi

Dokumen terkait