• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KUALITAS HUBUNGAN TERHADAP DAYA SAING KOPERASI PERTANIAN: STUDI EMPIRIS DALAM RANTAI PASOK KUD SAE MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KUALITAS HUBUNGAN TERHADAP DAYA SAING KOPERASI PERTANIAN: STUDI EMPIRIS DALAM RANTAI PASOK KUD SAE MALANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP DAYA SAING KOPERASI PERTANIAN: STUDI EMPIRIS DALAM RANTAI PASOK KUD SAE MALANG

The Role of Trust and Quality of Relationship on Competitiveness of Cooperatives: An Empirical Study on Supply Chain of KUD SAE Malang

Destyana Ellingga Pratiwi

1*)

, Andrean Eka Hardana

2)

1,2)

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

*)

email: pratiwi.fp@ub.ac.id

ABSTRACT. In recent years, supply chain has received attention from researchers and business practitioners.

There were many studies have been conducted to identify what factor did influence the competitiveness the supply chain. The aim of this study is to investigate the effect of trust and quality of relationship on supply chain of KUD.

This research employed structural equation modeling (SEM) as the analyzing method, and used primary data gathered from milk producers/farmers, management staffs of KUD, and retailers that involved in milk chain in Malang Regency. The conceptual model comprises four hypotheses. The results show that those hypotheses are proved, which means that variables of trust, quality of communication, and quality of relationship positively affect the competitiveness of KUD.

Keywords : supply chain; trust; quality of relationship; competitiveness; structural equation modeling

ABSTRAK . Pada beberapa tahun terakhir, rantai pasok mendapat perhatian dari para peneliti dan praktisi bisnis.

Beberapa studi yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi tentang berbagai faktor yang mempengaruhi daya saing di rantai pasok. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan Structural Equation Model (SEM) untuk daya saing koperasi susu di Jawa Timur serta mengidentifikasi dan mengestimasi Structural Equation Model (SEM). Metode yang digunakan yaitu teknik structural equation modeling (SEM). Informasi data yang didapatkan dari survey ke produsen, manajemen KUD dan pengecer susu yang menyusun rantai pasok susu di Kabupaten Malang. Model konseptual dalam penelitian ini terdiri dari empat hipotesis. Berdasarkan hasil analisis keempat hipotesis didapatkan hasil yang signifikan positif. Daya saing dari rantai pasok susu secara tidak langsung dipengaruhi oleh hubungan yang positif antara variabel kepercayaan, kualitas komunikasi, serta kualitas hubungan.

Kata Kunci : rantai pasok; kepercayaan; kualitas hubungan; daya saing, SEM

LATAR BELAKANG

Koperasi pertanian memberikan peran penting dalam merumuskan tata kelembagaan yang dapat mengatasi hambatan yang dialami oleh produsen atau peternak sapi susu pada negara berkembang dengan mengambil keuntungan dari produksi ternak serta rantai pasok pemasaran. Pada penerapannya dapat meningkatkan kemampuan dalam bernegosiasi di pasar untuk memperoleh harga yang rasional dari masukan maupun keluaran serta meningkatkan kualitas dan standar bahan baku (Hellin et. al., 2009; Jia et. al., 2012; Trebbin, 2014). Selain itu, sangat penting bagi tercapainya rantai pasok susu ke tahap reformasi yang dapat terintegrasi secara vertikal. Kondisi tersebut dikarenakan untuk mendukung penerapan berbagai peraturan yang berkaitan dengan keamanan pangan yang berguna untuk kesesuaian kebutuhan diantaran konsumen maupun perusahaan (Langreo, 2005). Peternak sapi susu, koperasi dan retailer diharapkan mampu memperkuat kerjasama dalam hal pengembangan produk dan inovasi, penjaminan mutu dan peningkatan daya saing.

Pada akhir-akhir ini kondisi preferensi konsumen susu menjadi lebih peduli terhadap kondisi kesehatan, hal ini menyebabkan permintaan susu beserta produk turunannya meningkat di Indonesia hingga produsen menghasilkan lebih dari 870.000 ton produk olahan susu (IFC, 2011). Produk utama yang dihasilkan meliputi: susu cair, susu kondensasi, susu bubuk, dan yogurt. Hal ini memberikan efek positif pada perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan susu dalam rangka memenuhi keinginan konsumen untuk bermitra dengan koperasi susu. Kontrak kerjasama dilakukan dengan koperasi-koperasi

(2)

2

susu yang mewakili peternak susu sapi sebagai pemasok bahan baku berupa susu murni bagi perusahaan.

Pendekatan terintegrasi diperlukan sebagai kunci utama bagi pengembangan koperasi-koperasi susu dan peternak sendiri. Selain itu mendorong koperasi susu untuk mencapai skala ekonomi yang lebih efisien, meningkatkan posisi daya tawar petani, dan mereduksi persaingan.

Koperasi susu mempunyai peranan penting dalam rantai pasok pemasaran susu. Kemampuan yang diperoleh dengan berhasil dan gagalnya usaha koperasi susu ditentukan oleh beberapa faktor yang turut serta mendorong kinerja rantai pasok, salah satunya adalah kualitas hubungan koperasi susu dengan petani dan pedagang. Kajian fokus utama penelitian ini ialah menganalisis pengaruh hubungan koperasi dengan rekanannya dalam rantai pasok susu, terhadap daya saing koperasi.

Penelitian ini berfokus pada daya saing koperasi susu di Kabupaten Malang, Jawa Timur, melalui investasi dan uji analisis, untuk mengukap pengaruh faktor-faktor seperti kualitas hubungan, kualitas komunikasi, dan kepercayaan terhadap daya saing koperasi susu di Kabupaten Malang, serta membahas tentang mekanisme intermedietnya. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Membangun model struktural (Structural Equation Model/SEM) dalam upaya peningkatan daya saing koperasi susu di Kabupaten Malang, (2) Mengidentifikasi dan mengestimasi efek langsung, efek tidak langsung, dan efek total dari kepercayaan dan kualitas hubungan terhadap daya saing koperasi susu di Kabupaten Malang.

METODE

Structural Equation Modeling (SEM)

Pendekatan SEM digunakan untuk menguji secara empiris pengaruh kepercayaan dan kualitas hubungan terhadap daya saing koperasi. Pada SEM dalam menganalisis hubungan dilakukan secara simultan antara variabel-variabel dependen dan independen. Sub-sub model struktural maupun model pengukuran dalam penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut.

η = 𝛼 + 𝐵𝛈 + Γ𝛏 + 𝜍

(1)

𝐲 = 𝛕

y

+ Λ

y

𝛈 + ε, 𝐸(ε) = 0

(2)

𝐱 = 𝛕

x

+ Λ

x

𝛏 + δ, 𝐸(δ) = 0

(3)

Berdasarkan persamaan diatas dapat diketahui persamaan (1) menunjukkan model struktural untuk variabel laten, dimana 𝛈, 𝛏 dan 𝜍 adalah vektor acak dari variabel laten endogen, laten eksogen, dan error term untuk pengamatan ke-i = 1,2,..,n. Sedangkan B merupakan matriks yang berhubungan dengan model konstruk endogen (Jöreskog dan Sörbom, 1989). Model pengukuran, mengkaitkan variabel- variabel latent dengan variabel-variabel pengukur, seperti yang ditunjukkan pada Persamaan (2) dan (3), dimana variabel x dan y sebagai vektor dari variabel pengukur terhadap vektor variabel laten endogen (𝛈) maupun laten eksogen (𝛏). Sedangkan ε dan δ adalah vektor dari error term variabel pengukuran.

Pengumpulan Data

Data diperoleh melalui survei terhadap peternak sapi susu, anggota koperasi susu, staf manajemen koperasi, dan retailer dalam rantai pasok susu di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Total responden adalah 125 orang, terdiri dari 100 peternak sapi susu, 10 staf koperasi dan 15 retailer. Koperasi sampel dipilih secara sengaja (purpossive), sampel peternak diambil secara random dari anggota yang terkait dengan koperasi, sedangkan sampel pedagang susu atau retailer diperoleh melalui metode snowball sampling.

Penelusuran data dilakukan melalui kuesioner yang terdiri dari lima konsep. Konsep pertama berisi pertanyan-pertanyaan tentang kualitas komunikasi dalam rantai pasok, konsep kedua berkaitan dengan kepercayaan antarpelaku rantai pasok, konsep ketiga dan keempat berisi tentang pertanyaan berkenaan kualitas hubungan. Sedangkan konsep yang terakhir yang merupakan fokus dari penelitian ini adalah daya saing koperasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Structural Equation Modeling (SEM)

Data yang terkumpul dianalisis mengunakan paket software warpPLS untuk program SEM.

Menurut Kaplan dkk (2000), analisis SEM dilakukan terhadap variabel terukur dan tidak terukur (laten)

(3)

3

dalam pengujian hipotesis, sehingga perlu dilakukan dua tahap pengujian. Pertama, analisis terhadap model pengukuran (analisis faktor), untuk menguji pola pengukurannya. Tahap kedua adalah analisis terhadap model struktural untuk menguji hubungan linier antarvariabel. Hasil analisis faktor ditunjukkan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Analisis Reliabilitas Faktor

Variabel Cronbach’s α Combined Loading P-value Daya Saing (QC)

Profitabilitas (y1.1) Pangsa pasar (y1.2) Loyalitas (y1.3) Kualitas produk (y1.4)

0,825

0,928 0,795 0,872 0,637

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001 Kualitas Hubungan (QR)

Komitmen (y2.1) Kepuasan (y2.2)

0,917 0,961

0,961

<0,001

<0,001 Kepercayaan (TR)

Ketulusan (y3.1) Kepedulian (y3.2) Integritas (y3.3)

0,862 0,921

0,863 0,871

<0,001

<0,001

<0,001 Kualitas Komunikasi (QC)

Frekuensi (x1)

Kualitas informasi (x2)

0,829 0,924

0,924

<0,001

<0,001 Menurut Spector (1994), bila nilai Cronbach’s α lebih besar dari 0,7 menunjukkan bahwa variabel yang bersangkutan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Berdasarkan data pada Tabel 1, dapat disimpulkan bahwa semua variabel laten dalam model penelitian ini adalah reliabel. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa semua mayoritas variabel pengukur memiliki nilai P-value<0,001, sehingga dapat disimpulkan bahwa varibel-variabel tersebut memenuhi validitas diskriminan untuk tiap-tiap indikatornya.

Uji Model Fit and Quality Indices dari SEM

Goodness of Fit yang diperoleh dari output warpPLS digunakan untuk membuktikan apakah model yang digunakan sudah baik atau masih perlu dispesifikasi ulang. Pada Tabel 2 menunjukkan hasil Goodness of Fit dari keseluruhan model (secara simultan). Sebagian besar indikator telah memenuhi syarat model yang baik (fit), sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa model yang terbentuk dari warpPLS sudah dalam keadaan baik.

Tabel 2. Hasil Pengujian Model

Indikator Hasil

Average path coefficient (APC) = 0,634, P<0,001 Average R square (ARS) = 0,693, P<0,001

Average adjusted R square (AARS) = 0,689, P<0,001 Average block BIF (AVIF) = 2,034

Average full collinearity VIF (AFVIF) = 4,592 Tenenhaus GoF (GoF) = 0,747

Sympson's paradox ratio (SPR) = 1,000 R-squared contribution ratio (RSCR) = 1,000 Statistical suppression ratio (SSR) = 1,000

Nonlinear bivariate causality direction ratio (NLBCDR) = 1,000

Fit Fit Fit Ideal Acceptable

Large Ideal Ideal Ideal Acceptable

Pengujian Hipotesis

Hasil analisis dan validasi jalur dari model dalam penelitian ini ditunjukkan dalam Tabel 3, dan diagram jalur (model) yang terbentuk seperti tampak pada Gambar 1. Hampir semua nilai pada Tabel 3 memiliki nilai R2 lebih besar dari 0,75 yaitu pada hipotesis pertama antara variabel dependen kualitas hubungan dengan variabel independen kualitas komunikasi dan kepercayaan serta terdapat hipotesis

(4)

4

ketiga yaitu variabel independen daya saing dengan variabel independen kualitas hubungan, mengindikasikan bahwa struktur persamaan dalam model penelitian ini adalah baik (hipotesis terbukti/confirmed). Sedangkan pada variabel dependen kepercayaan dan variabel independen kualitas bernilai 0,48 sehingga dapat diartikan R2sebesar 0,52 beberapa variabel yang mempengaruhi variabel kepercayaan tidak dijelaskan oleh model, akan tetapi dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian.

Tabel 3. Hasil SEM : Path Coefficients

Hipotesis Variabel Dependen Variabel Independen Coefficient p-value R2 1 TR (trust) QC (quality of communication) 0,692 <0,001 0,48 2 QR (quality of

relationship)

QC (quality of communication) 0,252 0,002

0,81

3 TR (trust) 0,702 <0,001

4 CO (competitiveness) QR (quality of relationship) 0,889 <0,001 0,79 Tabel 3 menunjukkan bahwa semua hipotesis terbukti. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa apabila kualitas komunikasi lancar dan membaik diantara rantai pasok susu antara peternak sapi susu, anggota koperasi susu, staf manajemen koperasi, dan retailer maka kepercayaan akan meningkat. Hal ini memberikan efek ketika kualitas komunikasinya lancar dan membaik maka kualitas hubungan juga makin membaik. Apabila kualitas hubungan semakin baik sehingga berdampak pada daya saing yang semakin meningkat pula. Segara garis besarnya dapat diketahui bahwa kualitas komunikasi memberikan pengaruh positif terhadap daya saing koperasi melalui perbaikan kualitas hubungan sepanjang rantai pasok.

Analisis Efek Total

Pada bagian ini akan dianalisis mekanisme-mekanisme bagaimana kontribusi variabel kepercayaan, kualitas komunikasi dan kualitas hubungan dalam membangun daya saing koperasi susu.

Tabel 4 menunjukkan pengaruh langsung (direct effect), pengaruh tidak langsung (indirect effect), dan pengaruh total (total effect) dari keseluruhan model secara simultan.

Tabel 4. Direct Effect, Indirect Effect, dan Total Effect Antar-variabel Laten

Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar nilai pengaruh langsung, tidak langsung dan total yang dihasilkan adalah signifikan, kecuali nilai pengaruh dari kualitas komunikasi terhadap kualitas hubungan dan daya saing. Artinya, korelasi antara kualitas komunikasi dengan kualitas hubungan maupun daya saing tidak kuat.

Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa faktor terpenting dalam daya saing koperasi adalah kualitas hubungan, yaitu sebesar 0,889 (88,9%). Dalam hal ini, kepercayaan dan kualitas komunikasi berperan sebagai variabel perantara. Berdasarkan keseluruhan model, dapat dirumuskan dua jalur (loop) yang bisa menjelaskan pengaruh kepercayaan terhadap daya saing koperasi, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Pengaruh Total dari Tiap Jalur dalam Mencapai Daya Saing

Jalur Jalur melalui Indirect Effect Direct Effect Pengaruh tiap Jalur

QC → QR → CO QC → QR

QR → CO

0,252

0,889 0,224

QC → TR → QR → CO QC → TR

TR → QR QR → CO

0,692 0,702 0,889

0,432

Pengaruh Total: QC → CO 0,656

Var Direct Effect Indirect Effect Total Effect

QC TR QR QC TR QR QC TR QR

TR 0,692 (<0,001)

0,692 (<0,001) QR 0,252

(0,002)

0,702 (<0,001)

0,486 (<0,001)

0,738 (<0,001)

0,702 (<0,001)

CO 0,889

(<0,001)

0,224 (<0,001)

0,624 (<0,001)

0,656 (<0,001)

0,624 (<0,001)

0,889 (<0,001)

(5)

5 Keterangan jalur:

1. Kualitas Komunikasi → Kualitas Hubungan→ Daya Saing. Pengaruh kualitas komunikasi terhadap daya saing = 0,252 x 0,889 = 0,224.

2. Kualitas Komunikasi → Kepercayaan → Kualitas Hubungan → Daya Saing Koperasi. Pengaruh kualitas hubungan terhadap daya saing = 0,692 x 0,702 x 0,889 = 0,432.

Kualitas komunikasi mempengaruhi daya saing koperasi melalui dua mekanisme jalur.

Sedangkan kualitas komunikasi dapat secara tidak langsung mempengaruhi daya saing, dan kualitas hubungan secara langsung mempengaruhi daya saing koperasi. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan analisis pengaruh total di atas, jalur hubungan struktural dalam penelitian ini dapat ditunjukkan dalam Gambar 3. Garis lurus mengindikasikan hubungan langsung antar-variabel laten.

Gambar 3. Diagram Jalur Hubungan Antar rantai Pasok dalam Rantai Pasok Susu SAE

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data yang dilakukan diantara variabel kepercayaan, variabel kualitas komunikasi, variabel kualitas hubungan terhadap daya saing terbukti, dengan menghasilkan suatu model yang mendukung hasil bahwa kualitas komunikasi merupakan faktor fundamental yang menentukan daya saing dalam rantai pasok susu, melalui peningkatan kualitas hubungan dan kepercayaan. Lebih jauh lagi, dapat diketahui bahwa jalur peningkatan daya saing melalui pengembangan kualitas hubungan lebih efektif dibandingkan bila melalui pengembangan kualitas komunikasi. Kemampuan untuk meningkatkan kepercayaan stakeholder adalah faktor penting bagi kesuksesan manajemen suatu UKM, termasuk koperasi. Oleh karena itu perlunya mengidentifikasi pihak-pihak yang dapat diajak bekerja sama dan mengembangkan hubungan untuk meningkatkan daya saing.

DAFTAR RUJUKAN

[1] Hellin, J., Lundy, M., Meijer, M.. 2009. Farmer organization, collective action and market access in Meso-America. Food Policy, 34, 16–22.

[2] International Finance Corporation. Dairy Industry Development in Indonesia (Final Report-May 2011). World Bank Group.

[3] Jia, X., Huang, J., Xu, Z. 2012. Marketing of farmer professional cooperatives in the wave of transformed agrofood market in China. China Econ. Rev. 23, 665–674.

QC (R)2i

TR (R)3i

QR (R)2i

CO (R)4i ɣ = 0,692

ɣ = 0,252

β = 0,702

β = 0,889 p<0,001

p<0,001

p<0,001 p<0,001

R2 = 0,48

R2 = 0,81 R2 = 0,79

(6)

6

[4] Kaplan, Robert S, dan David P Norton, 2000. Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi menjadi Aksi. Penerbit Erlangga, Jakarta.

[5] Kementerian Pertanian. 2010. Laporan Tahunan Produk Olahan Susu. Jakarta.

[6] Kwon. L. W. G., and Suh T. 2004. Factors Affecting Level of Trust and Commitment in Supply Chain Relationships. Journal of Supply Chain Management, 40(4).

[7] Langreo, A. 2005. El Porcino en Espana (pork in Spain). Mundo Ganadero, 175:22-27.

[8] Martin, L., Westgren, R., and Van Duren, E. 1991. Agribusiness Competitiveness Across National Boundaries. American Journal of Agricultural Economics, 73:1456-1464.

[9] Schulze,B., Wocken C and Spiller A. 2006. Relationship quality in agri-food chains: supplier management in the German pork and dairy sector. Journal and Chain and Network Science, 6:

55-68.

[10] Trebbin, A., 2014. Linking small farmers to modern retail through producer organizations–

experiences with producer companies in India. Food Policy 45, 35–44.

Gambar

Gambar 3. Diagram Jalur Hubungan Antar rantai Pasok dalam Rantai Pasok Susu SAE

Referensi

Dokumen terkait

Bank Pembangunan Daerah (BPD) merupakan salah satu kelompok bank yang turut berperan dalam menggerak- kan perekonomian daerah. Oleh karena itu, BPD diharapkan dapat mengoptimal-

Pelaksanaan dan hasil penelitian siklus I pertemua ke-1 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11 Maret 2013 dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Perencanaan pembelajaran siklus

Berdasarkan pelayanan RSUD Ungaran di kawasan perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Semarang, maka rekomendasi yang dapat disampaikan kepada Pengelola RSUD Ungaran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat flavonoid ekstrak biji Pinang Merah ( Areca vestiaria Giseke) memiliki potensi sedang sebagai agen sitotoksik dengan

Merupakan data yang lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan orang-orang diluar dari peneliti, walaupun itu sesungguhnya data asli, yaitu berkaitan dengan Implementasi akad

Bagi Pihak Lain penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang akan memberikan penambahan wawasan mengenai sumber daya manusia khususnya yang

Penyajian data juga dilakukan dengan menganalisis data yang disajikan untuk dikelompokkan sesuai dengan fokus-fokus penelitian, misalnya data yang diperoleh terhadap

Apabila teologi gereja Roma Katolik mengi- kuti pandangan kaum Skolastik bahwa di dalam iman sendiri terdapat beberapa kebaikan yang nyata dan bahkan jasa dalam