• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Pembentukan Clearing House Pengadaan Barang/Jasa pada Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Proses Pembentukan Clearing House Pengadaan Barang/Jasa pada Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Proses Pembentukan Clearing House Pengadaan Barang/Jasa

pada Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

BIRO PENGADAAN BARANG DAN JASA

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Kamis, 11 November 2021

(2)

Permasalahan PBJ

1. Setiap tahun selalu ada temuan BPK yang berujung pada Tuntutan Ganti Rugi (TGR) kepada pelaksana pekerjaan;

2. Kualitas pekerjaan khususnya konstruksi yang tidak sesuai;

3. Pemanggilan Aparat Penegak Hukum kepada para Pelaku Pengadaan;

4. Pemenang dengan harga terendah dipermasalahkan oleh BPK, APH,

dan pihak lain.

(3)

Hasil Audit BPK

1.Sistem Pengendalian Internal.

2.Proses:

a. Persiapan Pengadaan;

b. Pemilihan Penyedia;

c. Pelaksanaan Kontrak;

d. Serah Terima Pekerjaan dan Pembayaran.

(4)

Sistem Pengendalian Internal

4

1. Tidak adanya fungsi monitoring pelaksanaan pengadaan yang sebelumnya dilaksanakan oleh Biro Pengendalian Pembangunan;

2. Kurangnya peran Inspektorat dalam pengawasan;

3. SOP Internal tidak lengkap (Dokumentasi Kertas

Kerja Pokja Pemilihan dan Pelaporan Hasil

Pemilihan).

(5)

Proses Persiapan Pengadaan

1. Tidak ada keseragaman dan kelengkapan isi KAK;

2. PPK menetapkan HPS terlalu tinggi pada beberapa paket pekerjaan, Pokja tidak melakukan reviu HPS;

3. Komunikasi PPK dengan Pokja Pemilihan kurang intensif;

4. PPK kurang memahami ruang lingkup pekerjaan, substansi yang

harus dimuat dalam KAK, dan persyaratan pemilihan penyedia.

(6)

Proses Pemilihan

6

1.Indikasi beberapa Peserta memiliki hubungan kekerabatan, sehingga ada pengaturan penawaran di antara Peserta.

Pencegatan Peserta saat akan menghadiri proses Pembuktian serta masih adanya “Pinjam Bendera”;

2.Tidak adanya Kertas Kerja yang menjelaskan proses evaluasi oleh Pokja;

3.PA/PPK mengeluhkan hasil pemilihan: Pokja memilih Pemenang dengan Penawaran Terendah tapi tidak layak menang;

4.Pokja kurang teliti dalam mereviu gambar rencana dan BOQ;

(7)

Proses Pelaksanaan Kontrak

1. Data pada Dokumen Penawaran berbeda/diubah saat Pelaksanaan;

2. Perbedaan negosiasi harga timpang pada Peraturan LKPP (HPS) dan Permen PUPR (Negosiasi). Ada kasus harga timpang menjadi lebih tinggi setelah negosiasi;

3. Penyedia mengubah merk barang dengan kualitas lebih rendah dari saat penawaran;

4. PPK kurang memahami Dokumen Kontrak khususnya SSUK dan SSKK;

5. Perubahan pelaksanaan pekerjaan tidak dituangkan dalam addendum;

6. Tidak ada pendampingan (Inspektorat/Biro PBJ) terhadap kontrak yang

bermasalah.

(8)

Proses Serah Terima Pekerjaan dan Pembayaran

8

1. Pembayaran paket yang putus kontrak ada yang tidak sesuai dengan prestasi yang sudah dikerjakan.

2. Denda belum diterapkan.

(9)

KONDISI INTERNAL BIRO PBJ

1. Personil Pokja Pemilihan masih kurang, tidak sebanding dengan jumlah paket pekerjaan. Rata-rata Pokja Pemilihan melakukan pemilihan paket antara 45 s.d. 65 paket per tahun;

2. Penguasaan Pokja Pemilihan dengan latar belakang non konstruksi terhadap pekerjaan non konstruksi masih kurang;

3. Permohonan pemilihan dari PPK seringkali baru dikirim pada bulan Juni, Juli, Agustus, sehingga menumpuk dan tidak cukup waktu bagi Pokja Pemilihan untuk melakukan evaluasi secara mendalam;

4. Proses klarifikasi ke lapangan membutuhkan waktu dan dukungan anggaran;

5. Tidak ada tim ahli yang memberikan pendampingan kepada Pokja Pemilihan;

6. Permintaan keterangan oleh APH menyita waktu dan membuat stress Pokja

(10)

SOLUSI

1. Menambah personil Pokja Pemilihan melalui rekrutmen dari Perangkat Daerah dan memprosesnya menjadi JF PPBJ;

2. Meningkatkan pengetahuan Pokja Pemilihan melalui pelatihan, seminar/diskusi;

3. Melakukan periodisasi pemilihan;

4. Penyediaan anggaran untuk klarifikasi ke lapangan;

5. Menambah SOP Dokumentasi Kertas Kerja dan Mengubah SOP Pelaporan Hasil Pemilihan dan meningkatkan fungsi pemantauan dan evaluasi;

6. Pendampingan pengadaan pada Forum Clearing House (Inspektorat dan Biro PBJ

serta APH).

(11)

Awareness Clearing House PBJ:

a. Mengikuti diseminasi dari LKPP;

b. Konsultasi kepada LKPP;

c. Diskusi bersama Perangkat Daerah (PA/KPA/PPK) terkait permasalahan yang sering dihadapi/timbul dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

TAHAPAN PEMBENTUKAN

CLEARING HOUSE PBJ PEMERINTAH

DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 1

(12)

1. Pembangunan komitmen bersama Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, dalam mewujudkan forum layanan clearing house PBJ :

a. Inspektorat;

b. Biro Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ);

c. Biro Hukum dan HAM;

d. Perangkat Daerah teknis (BMPR, SDA, Rumkim).

2. Pembangunan Komitmen bersama Aparat Penegak Hukum (APH) Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat :

Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui pendampingan proses pengadaan barang/jasa;

12

2

(13)

3

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 027.05/Kep.111-PBJ/2021 TENTANG TIM

LAYANAN CLEARING HOUSE PENGADAAN BARANG/JASA

I. Ketua : Inspektur Provinsi Jawa Barat

II. Sekretaris : Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

III. Anggota Tetap : 1. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

2. Asisten Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

3. Kepala Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

IV. Anggota Tidak Tetap : 1. Unsur Kejaksaan Tinggi Jawa Barat 2. Unsur Kepolisian Daerah Jawa Barat

3. Kepala Perangkat Daerah terkait dengan penyelesaian permasalahan PBJ

4. Pakar/ahli/akademisi/narasumber PBJ

5. Unsur Perangkat Daerah terkait di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

V. Sekretariat

: Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

(14)

14

Usulan

Pembahasan

Sekretariat mengkoordinir pelaksanaan

Clearing House

Pengadaan

Pelaksanaan Forum

Clearing House

Pengadaan (APIP, APH, Ro.PBJ, PD Terkait)

Pelaku pengadaan dapat mengambil keputusan

berdasarkan rekomendasi

Sekretariat

mendokumentasikan

hasil Clearing House

Pengadaan

(15)
(16)

16

(17)

A. PROSES PENERBITAN PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT TENTANG PEDOMAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

(18)

18

B. SURAT PERMOHONAN PENGAWALAN/PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA KEPADA APARAT PENEGAK HUKUM (APH) KEJAKSAAN DAN POLDA

Untuk mewujudkan pengadaan barang/jasa yang efektif, transparan, dan akuntabel di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2021, diperlukan pengawalan/pengamanan aparat penegak hukum dalam proses pemilihan penyedia barang/jasa.

Mekanisme pengawalan/pengamanan dilakukan melalui koordinasi yang dilaksanakan oleh Biro Pengadaan Barang/

Jasa dalam setiap tahapan proses pemilihan penyedia, khususnya pada kegiatan strategis.

MELALUI FORUM CLEARING HOUSE PENGADAAN BARANG/JASA

(19)

C. PROSES PENERBITAN KEPUTUSAN GUBERNUR TENTANG PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PAKET PENGADAAN BARANG/JASA PADA KEGIATAN STRATEGIS PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2021

Pengawalan dan Pendampingan Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan Strategis T.A. 2021, dilakukan oleh Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Inspektorat, Biro Hukum dan HAM, Perangkat Daerah terkait, dan Aparat Penegak Hukum (APH) dari unsur Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, meliputi tahapan : a. Persiapan Pengadaan Barang/Jasa;

b. Persiapan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

c. Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

d. Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa; dan e. Serah Terima Hasil Pekerjaan Barang/Jasa.

Pengawalan dan Pendampingan Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan Strategis T.A.

2021, meliputi kegiatan :

a. pemberian penerangan hukum terkait pengadaan barang/jasa, tertib administrasi, dan tertib pengelolaan keuangan negara/daerah;

b. pendampingan dan pendapat hukum (legal opinion) dalam setiap tahapan pelaksanaan pengadaan barang/jasa kegiatan strategis T.A. 2021;

c. diskusi atau pembahasan (clearing house) bersama untuk mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa kegiatan strategis T.A. 2021, sesuai dengan kapasitas, kompetensi, dan relevansi materi permasalahan yang dihadapi, dari sisi regulasi dan teknis pelaksanaan pengadaan barang/jasa;

d. memberikan solusi penyelesaian permasalahan dan/atau rekomendasi tindak kepada Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna (KPA)/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan (PP), Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa kegiatan strategis T.A.

2021, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

23 Paket Strategis

(20)

20

KEGIATAN PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PAKET PENGADAAN BARANG/JASA PADA KEGIATAN STRATEGIS PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2021

No Agenda Rapat Tempat Waktu Keterangan

1 Pembahasan Mekanisme Pengawalan Kantor LPSE Provinsi Jawa Barat

29 April 2021 Kejati

2 Pembahasan Paket Pekerjaan : Masjid Raya, Gedung FKPD, Waduk Darma, Irigasi DI Cihoe-Cikompeni, Gedung Kantor

Kantor LPSE Provinsi Jawa Barat

20 Mei 2021 Kejati, Polda, Inspektorat

3 Pembahasan Paket Pekerjaan : Simpang Dewi Sartika, Waduk Darma, Masjid Raya, Gedung FKPD, Jalan Sagaranten-Tegalbuleud, TPT Cidamar, Gedung P3DW Cianjur, Revitalisasi Situ Ciburuy, Jalan Sumadra-

Bungbulang, Gedung Biosafely, DI Ciherang, Revitalisasi Kalimalang

Zoom Meet 1 Juli 2021 Kejati, Polda, Inspektorat

4 Pembahasan Paket Pekerjaan : Jalan Sumadra- Bungbulang, Jalan Sagaranten-Tegalbuleud,

Zoom Meet 9 Sep 2021 Kejati, Polda, Inspektorat

(21)

KENDALA DALAM PELAKSANAAN LAYANAN CLEARING HOUSE

1. BELUM OPTIMALNYA PEMANFAATAN LAYANAN CLEARING HOUSE OLEH POKJA DAN PPK, DISEBABKAN DISEMINASI KEBERADAAN TIM LAYANAN CLEARING HOUSE MASIH KURANG;

2. INISIATIF LEBIH SERING DARI SEKRETARIAT UNTUK MEMBERIKAN PENDAMPINGAN PADA PAKET PEKERJAAN TERTENTU;

3. KOMUNIKASI INTERNAL TIM CLEARING HOUSE MASIH KURANG.

(22)

22

PERMINTAAN KETERANGAN KEPADA POKJA/PERSONIL BIRO PBJ DARI APH a. 2020 sebanyak 49 surat pemanggilan;

b. 2021 sebanyak 9 surat pemanggilan.

(23)

TERIMA

KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti fokus untuk mendapatkan data dari semua kelompok responden yaitu semua jajaran Pimpinan Universitas mulai dari Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Ketua

Demikian surat pengumuman kami atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih. Surabaya" 14 Agustus 2017 Keoala Laboratori

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

[r]

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menganggap penting untuk ikut meratifikasi konvensi ini, karena seperti yang tertulis pada Undang-Undang Dasar

[r]

Peningkatan aktivitas fagositosis juga dilaporkan oleh Ainsyah (2015) yang melakukan penelitian terhadap potensi ekstrak metanol daun flamboyan sebagai imunostimulan dengan

Membawa asli Surat Keterangan sebagai penerima Beasiswa Pendidik dan Tenaga Kependidikan S2/S3 (BPP) tahun anggaran 2015 berdasarkan SK Dirjen Pendis Nomor : 4686