• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMODELAN SANITASI DALAM UPAYA PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DI KABUPATEN KARANGANYAR DISERTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMODELAN SANITASI DALAM UPAYA PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DI KABUPATEN KARANGANYAR DISERTASI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PEMODELAN SANITASI DALAM UPAYA PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DI KABUPATEN KARANGANYAR

DISERTASI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Doktor Program Studi Ilmu Lingkungan

Nining Indrastuti T721208002

PROGRAM DOKTOR ILMU LINGKUNGAN PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2019

(2)

PENGESAHAN PEMBIMBINGAN DISERTASI

PEMODELAN SANITASI DALAM UPAYA PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DI KABUPATEN KARANGANYAR

DISERTASI

Nining Indrastuti T721208002

Komisi Promotor Nama Tanda Tangan Tanggal

Promotor : Prof. Dr. Ashadi ( ..., ...) Tanda tangan Tanggal

Co. Promotor 1 :Dr. Prabang Setyono, M.Si. ( ..., ...) Tanda tangan Tanggal

Co. Promotor 2 : Prof.Dr. Sunarto, M.S. ( ..., ...) Tanda tangan Tanggal

Mengetahui,

Kepala Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNS,

Prof. Drs. Suranto, M.Sc.,Ph.D.

NIP. 19570820 198503 1 004

(3)

iii

PENGESAHAN PENGUJI DISERTASI

PEMODELAN SANITASI DALAM UPAYA PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DI KABUPATEN KARANGANYAR

DISERTASI

Nining Indrastuti T721208002 Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S ...

Sekretaris : Prof.Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D ...

Anggota penguji : Prof. Drs. Suranto, M.Sc.,Ph.D ...

Prof. Dr. Ashadi ...

Dr. Prabang Setyono, M.Si. ...

Prof. Dr. Sunarto, M.S ...

Prof. Dr. Ir. MTh.Sri Budiastuti,M.Si ...

Dr. M. Masykuri, M.Si ...

Prof. Dr. Ir. Syafrudin, CES, M.T., IPM. ...

Mengetahui :

Rektor Universitas Sebelas Maret

Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H, M.Hum.

NIP. 19611108 198702 1 001

(4)
(5)

v

Ringkasan Disertasi

Nining Indrastuti. Disertasi berjudul “Pemodelan Sanitasi Dalam Upaya Pengelolaan Limbah Cair Domestk di Kabupaten Karanganyar”. Dibimbing oleh Prof. Dr. Ashadi, Dr.

Prabang Setyono, Msi dan Prof Dr. Sunarto, M. S.

Permasalahan pengelolaan air limbah di Kabupaten Karanganyar sangat kompleks baik dari segi pengaturan, teknologi dan informasinya. Kebutuhan akan Pemodelan dan teknologi sanitasi sangat diperlukan oleh berbagai lapisan masyarakat di Kabupaten Karanganyar.

Kenyataannya yang terjadi saat ini adalah sistem pengolahan air limbah domestik yang belum berjalan secara optimal. Hal ini merupakan salah satu kendala bagi Pemerintah Daerah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, dengan kendala tersebut maka air buangan harus dikelola atau diolah secara baik. Pengelolaan limbah cair domestik IPAL komunal sistem anaerob ditentukan oleh suatu peta informasi dan pemodelan sanitasi. Peta informasi dan pemodelan sanitasi dipengaruhi oleh topografi, demografi/ kepadatan penduduk dan faktor sosial ekonomi suatu wilayah. Kabupaten Karanganyar banyak memiliki daerah yang rawan sanitasi atau berisiko tinggi terhadap sanitasi. Hasil penentuan area berisiko di dapat sebanyak 6 desa berisiko sangat tinggi, 77 desa berisiko tinggi, 54 desa berisiko sedang dan 40 desa kurang berisiko. Penanganan sanitasi dengan Dana Alokasi Khusus melalui Progam Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM). Kabupaten Karanganyar telah memiliki beberapa IPAL komunal di sebagian wilayahnya, tetapi saat ini pemanfaatannya belum optimal. Hal ini disebabkan karena belum adanya pemodelan sanitasi dalam pengelolaan dan peta informasi limbah cair domestik serta lemahnya perencanaan pembangunan sanitasi yang tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan, dan tidak berkelanjutan, serta kurangnya perhatian masyarakat pada perilaku hidup bersih dan sehat.

Tujuan akhir penelitian ini adalah mendapatkan model pengelolaan sanitasi limbah cair domestik yang efektif dan efisien dari hasil variasi debit, media dan bakteri, dengan memperhitungkan risiko lingkungan sehingga dapat mewujudkan Pembangunan IPAL Komunal yang tepat, terpadu, efektif dan efisien. Nilai manfaat bagi masyarakat adalah meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki akses sanitasi yang berkelanjutan, menumbuhkan inisiatif masyarakat dalam pengembangan kegiatan penyediaan sanitasi dan meningkatkan praktik hidup bersih dan sehat di masyarakat serta manfaat bagi perkembangan ilmu dan teknologi sanitasi adalah Penelitian ini akan menambah wahana pengembangan ilmu pengetahuan dalam merencanakan pemodelan sanitasi yang sesuai kebutuhan sanitasi penduduk di Kabupaten Karanganyar khususnya dan lingkungan perumahan pemukiman lainnya.

Metode Pemodelan Sanitasi yang digunakan penelitian ini adalah analisis statistik diskriptif dan diuji dengan Analysis Of Variance (ANOVA) melalui uji laboratorium pada 33 IPAL terbangun pada Tahun 2010 sampai dengan 2017 dan parameter yang diukur adalah parameter air limbah domestik. Pemodelan sanitasi dilakukan dengan penelitian efektifitas antara media filter batu AF dan sarang tawon dari bahan botol aqua plastik bekas tempat minum, penambahan bakteri berupa cairan probiotik ke IPAL yang dibangun pada Tahun 2016 sampai Tahun 2017, serta menganalisis debit air optimum. Nilai tambah bagi lingkungan dengan pemodelan sanitasi adalah mencegah pencemaran air sungai, air tanah dan efisien. Dikatakan efisien karena media yang digunakan murah karena memanfaatkan limbah plastik dari botol minuman. Sedangkan metode peta informasi sanitasi menggunakan peta demografi, topografi dan jenis tanah yang di overlay dengan program GIS menghasilkan peta sanitasi yang menggambarkan letak IPAL strategis dan jaringan distribusi pipa Sambungan Rumah (SR).

(6)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit, media filter dan bakteri yang dimasukkan pada IPAL komunal mampu menurunkan kadar BOD sebesar 85%, COD sebesar 87%, TSS sebesar 86%, Minyak sebesar 36% dan E.coli sebesar 97,2%, sedangkan terhadap pH dan suhu tidak berpengaruh. Overlay peta demografi, topografi dan jenis lahan dengan program GIS menghasilkan peta sanitasi yang berupa letak IPAL yang strategis pada suatu daerah Kecamatan dan selanjutnya dihasilkan peta jaringan distribusi pipa Sambungan Rumah (SR) yang digunakan dalam perencanaan pembangunan IPAL Komunal.

Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Persentase total yang terlayani sanitasi adalah 47% dan Persentase yang tidak terlayani sanitasi limbah domestik sebesar 53%.

Pemodelan sanitasi yang efektif dan efisien menggunakan media filter sarang tawon dari botol aqua tempat minum dengan debit optimum antara 100 ml/dt sampai 500 ml/dt serta penambahan bakteri berupa cairan probiotik pada IPAL Komunal sehingga mampu menurunkan kadar BOD sebesar 85%, COD sebesar 87%, TSS sebesar 86%, minyak sebesar 36% dan E.coli sebesar 97,2%. Peta informasi sanitasi diperlukan untuk mendapatkan letak IPAL Komunal yang strategis beserta jaringan sambungan rumah untuk perencanaan Pembangunan IPAL Komunal. Partisipasi masyarakat paling besar berupa sumbangan tenaga selajutnya materi atau uang dan yang paling kecil berupa pikiran, ide atau saran-saran serta penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi partisipasi masyarakat adalah faktor tingkat keamanan tinggi (0,51), tingkat interaksi sosial sedang (0,32), tingkat penghargaan lemah (0,2), tingkat pengetahuan lemah (0,25) dan tingkat kepemimpinan sedang (0,42), sedangkan resiko lingkungan akibat pembangunan IPAL Komunal diperoleh nilai resiko sebesar 20 (dua puluh) yang menunjukkan resiko rendah atau kecil.

Penelitian ini diharapkan dapat membantu mewujudkan tujuan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan sanitasi yang terpadu, terarah dan berkelanjutan. Keterbatasan penelitian yang menitik beratkan pada pemodelan sanitasi menuju kualitas air buangan (effluen) tidak melebihi baku mutu air limbah dan jaringan sanitasi sehingga penelitian tidak membahas proses pembiakan bakteri pengurai secara probiotik, besarnya nilai ekonomis media filter dan peta informasi limbah domestik lebih lanjut berupa sistem programer komputer serta layanan IPAL hanya untuk permukiman dengan topografi di atas letak IPAL untuk rumah topografi di bawah letak IPAL tidak dapat terlayani. Solusi permukiman di bawah letak IPAL dibangunkan septitank komunal tersendiri.

Saran peneliti untuk perbaikan sanitasi di Kabupaten Karanganyar adalah Pemerintah Daerah lewat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Dinas Lingkungan Hidup diharapkan bekerjasama dalam pengawasan kualitas air buangan secara rutin paling sedikit setiap 6 bulan sekali agar kualitas air buangan hasil pengolahan limbah domestik dari IPAL Komunal (effluen) dapat terjaga dan aman sesuai standar baku mutu air limbah domestik dan pengawasan terhadap media filter selama 3 tahun untuk pembersihan dan penggantian setelah 20 tahun. Pemerintah Pusat dan Daerah menyelenggarakan pelatihan secara insentif kepada tokoh masyarakat atau Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pengelola IPAL Komunal di masing-masing lokasi dan menyelenggarakan, memfasilitasi dan menganggarkan untuk kegiatan sosialisasi kepada masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta melakukan pemeriksaan dan pengawasan secara rutin pada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai pengelola IPAL komunal, sehingga setelah dibangun IPAL tidak mangkrak dan lancar pemeliharaannya serta berkembang dengan penambahan jaringan Sambungan Rumah (SR).

(7)

vii

SUMMARY OF DISSERTATION

Nining Indrastuti. Dissertation is entitled “Sanitation Modeling in the Attempt of Managing Domestic Liquid Waste in Karanganyar Regency”. Under Guidance of Prof. Dr.

Ashadi, Dr. Prabang Setyono, Msi and Prof Dr. Sunarto, M. S.

Liquid waste managing problem in Karanganyar Regency is very complex from regulation, technology, and information aspect. The need for modeling and sanitation technology is very desirable to many classes of society in Karanganyar Regency. In fact, domestic liquid waste processing system occurring today has not run optimally yet. It is one of constraints the Local Government encounters in the attempt of conserving living environment; therefore waste water should be managed or processed well. Domestic liquid waste management of communal IPAL using anaerobic system is determined by information map and sanitation modeling.

Information map and sanitation modeling are affected by topography, demography, population density, and social-economic factor of an area. Karanganyar Regency has many vulnerable-to- sanitation or high-risk sanitation areas. The result of risky area determination shows 6 villages with very high, 77 with moderate, and 40 with low risk. Sanitation management is conducted using Special Allocation Fund through Community-Based Environment Sanitation program (SLBM). Karanganyar Regency has had some communal IPALs in some of its areas, but its utilization has not been optimal yet. It is because there has been no sanitation modeling in domestic liquid waste management and information map and poor, non-integrated, inappropriate-target, incompatible-to-need, and unsustainable sanitation development plan, and inadequate attention paid to clean and healthy life behavior.

The objective of research is to obtain an effective and efficient domestic liquid waste sanitation processing model from the varying results of flow-rate, media, and bacteria, by taking environmental risk into account, thereby can realize an appropriate, integrated, effective, and efficient Communal IPAL Development. Its benefits to community includes increasing the number of people having access to sustainable sanitation, growing the people’s initiative in developing sanitation providing activity, and improving clean and healthy life practice in community. The benefit to science and technology in sanitation field is that this research will increase the vocabulary of science development in planning sanitation model corresponding to population sanitation in Karanganyar Regency in particular and other settlement or housing environments.

Sanitation Modeling Methods used in this study were statistical analytical descriptive analysis and Analysis of Variance (ANOVA) with laboratory test on 33 IPALs constructed in 2010 to 2017 and the parameter measured was domestic waste parameter. Sanitation modeling was conducted using effectiveness test on AF stone filter media and bee nest made of used beverage plastic bottle, adding bacteria or probiotic liquid into IPAL constructed in 2016-2017, and analyzing optimum water flow rate. Added values given by sanitation modeling to environment are that it prevents river water and ground water pollution, and it is efficient. It can be said as efficient because media used is cheap because it utilizes plastic waste from beverage bottle. Meanwhile, the sanitation information map method used demographic map, topography, and soil type overlaid with GIS program yielding sanitation depicting the strategic location of IPAL and distribution network of House Junction pipe.

The result of research showed that flow rate, filter media, and bacteria put into communal IPAL can decrease BOD level by 85%, COD 87%, TSS 86%, Oil 36%, and E. coli 97.2%, while they do not affect pH and temperature. Demography, topography, and land type map overlay using GIS produces sanitation map in the form of strategic IPAL location in a sub

(8)

district area and furthermore produces a map of House Junction pipe distribution network used in Communal IPAL development plan.

The conclusion of research shows that total percentage of catered sanitation is 47%, and the proportion of non-catered domestic waste sanitation is 53%. The effective and efficient sanitation modeling used is the one bee nest filter made of (aqua) beverage bottle with optimum flow rate of 100 ml/s-500 ml/s, and adding bacteria in the form of probiotic liquid into Communal IPAL, thereby can decrease BOD level by 85%, COD 87%, TSS 86%, Oil 36%, and E. coli 97.2%. The map of sanitation information is needed to obtain the strategic location of communal IPAL and house junction network for Communal IPAL development planning. The largest public participation includes effort, material or money, and the smallest one includes thought, idea, or recommendation. The result of research also shows that the factors affecting public participation dominantly are: high safety level (0.51), moderate social interaction level (0.32), poor reward level (0.42), meanwhile environment risk due to Communal IPAL development has score of 20 (twenty) indicating low or small risk.

This research was expected to help achieve the Local Government’s objective to improve integrated, directed, and sustainable sanitation. This research was limited to the sanitation modeling toward waste water (effluent) quality not exceeding the threshold of liquid waste and sanitation network so that it did not discuss the process of cultivating decomposing bacteria in probiotic manner, economic value of filter media and information map of domestic waste furthermore included computer programmer system and IPAL service for settlement with topography above IPAL location only while the topography below IPAL location could not be catered on. The solution to the settlement below IPAL location is the construction of distinctive communal septic tank.

The author recommended the Local Government to improve sanitation in Karanganyar Regency through the collaboration of Public Work and Spatial Layout and Living Environment Offices by monitoring the quality of effluent routinely at least once in 6 months to keep the quality of effluent resulting from domestic waste processing in Communal IPAL safe and consistent with the standard threshold of domestic waste water and by monitoring the filter media for 3 years for cleaning and replacing after 20 years. Central and Local Government should hold training intensively to community leader or Self-Help Group of Communal IPAL organizer in each location and hold, facilitate, and allocate budget for the activity of socializing Clean and Healthy Life Behavior to the society, and to examine and to supervise routinely the Self-Help Group as communal IPAL organizer, so that the construction of IPAL can be utilized and maintained optimally, and developed by expanding its House Junction network.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat bimbingan dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Disertasi yang berjudul “Peta informasi dan Pemodelan Sanitasi Dalam Upaya Pengelolaan Limbah Cair Domestik di Kabupaten Karanganyar” ini sesuai dengan harapan dan waktu yang telah ditentukan.

Disertasi ini terselesaikan tidak terlepas dari bantuan, dorongan, serta peran berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya, kepada:

1. Prof. Dr. Jamal Wiwoho, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) yang telah mengijinkan penulis melanjutkan studi.

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku Wakil Rektor I Universitas Sebelas Maret (UNS) yang telah mengijinkan penulis melanjutkan studi.

3. Prof. Drs. Sutarno, M.Sc.,Ph.D., selaku Direktur Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) yang telah mengijinkan penulis melanjutkan studi serta menyediakan fasilitas selama proses perkuliahan berlangsung.

4. Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd., selaku Wakil Direktur I Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) yang telah mengijinkan penulis melanjutkan studi serta menyediakan fasilitas selama proses perkuliahan berlangsung.

5. Prof. Drs. Suranto, M.Sc.,Ph.D., selaku Kepala Program Doktor Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana yang selalu membimbing, memberikan arahan dan motivasi dalam penyusunan disertasi ini.

6. Prof. Dr. Ashadi, selaku Promotor yang selalu membimbing, memberikan arahan dan motivasi dalam penyusunan disertasi ini.

7. Dr. Prabang Setyono, M.Si., selaku Ko-promotor I yang selalu membimbing, memberikan arahan dan motivasi dalam penyusunan disertasi ini.

8. Prof. Dr. Sunarto, M.S., selaku Ko-promotor II yang selalu membimbing, memberikan arahan dan motivasi dalam penyusunan disertasi ini.

9. Prof. Dr. Ir. MTh. Sri Budiastuti, M.Si., selaku Penguji yang telah memberikan kritikan dan saran kepada penulis.

(10)

10. Dr. M. Masykuri, M.Si., selaku Penguji yang yang telah memberikan kritikan dan saran kepada penulis.

11. Prof. Dr. Ir. Syafrudin, CES, M.T.,IPM., selaku Penguji yang telah memberikan kritikan dan saran kepada penulis.

12. Orang tua saya, Bapak Sunardi dan Ibu Umi Musalami (alm) yang telah menjadi perantara saya lahir di dunia dengan penuh perjuangan kasih sayang merawat, membesarkan secara lahir-batin, serta mendidik sampai saya ada saat ini.

13. Adik-adik saya, yang selalu mendukung dari awal perkuliahan hingga sampai saat ini serta putri kembar saya Anggi Kirana Sari dan Anggun Kirana Arum yang selalu memberikan penghiburan dan menyemangati saya selama berlangsungnya studi hingga saat ini.

14. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2012/2013 Program Doktor Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana, atas dukungan dan motivasi serta kerjasamanya.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan disertasi ini yang tidak bisa penulis sebut satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa disertasi ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat kontruktif sangat diharapkan untuk kesempurnaan disertasi ini. Akhirnya penulis berharap semoga disertasi ini memberikan manfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2019

(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

PENGESAHAN PEMBIMBING DISERTASI...ii

PENGESAHAN PENGUJI DISERTASI ... iii

PERNYATAAN ORISIONALITAS ... iv

RINGKASAN DISERTASI ... v

SUMMARY... vii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI...xi DAFTAR TABEL ...xiv

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN...1

A.Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...5

C. Tujuan Penelitian... 5

D.Manfaat Penelitian... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian... 7

F. Keslian Penelitian ...7

BAB II. LANDASAN TEORI... 10

A.Tinjauan Pustaka... 10

1. Peta informasi... 10

2. Sistem Informasi Geografis... 10 3. Konsep Overlay dalam Peta informasi Geografis... 11 4. Komponen Peta informasi Geografis... 11

5. Sanitasi... 12 6. Limbah Cair Domestik... 12 7. Bakteri... 13 8. IPAL... 15

(12)

9. Pemodelan Sanitasi... 15 10. Model Limbah Domestik di Kota Semarang ... 16 111.Model Limbah Domestik Negara India... 16

12. Perilaku dan Keterlibatan Masyarakat... 17

B. Kerangka Berpikir... 17

C. Hipotesis... 19

BAB III. METODE PENELITIAN... 20 A.Tempat Penelitian... 20 B. Waktu Penelitian... 20

C. Tata Laksana Penelitian... 21 D.Analisis Data... 23 1. Analisa Risiko Lingkungan... 23 2. Analisis Peta Kontur/Topografi, Demografi, Jenis Tanah dan Penggunaan Lahan... 24

3. Analisis Kualitas Air... 28

E. Teknik Analisis data... 29

F. Langkah Penelitian ... 39

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 44

A.Umum... 44

1. Proyeksi Penduduk Kabupaten Karanganyar... 45

2. Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Karanganyar... 46

B. Kondisi Sanitasi Limbah Domestik di Kabupaten Karanganyar... 47

1. Jenis Sarana Sanitasi Limbah Domestik di Kabupaten Karanganyar 47 2. Kuantitas Limbah Domestik di Kabupaten Karanganyar... 50

C. Faktor-faktor Penelitian pada Pemodelan Sanitasi ... 51

D. Analisa dan Pembahasan... 52

1. Analisis Kualitas Air... 52

2. Analisis Peta Kontur/Topografi, Demografi, Jenis Tanah dan Penggunaan Lahan... ... 117

3. Analisa Risiko Lingkungan... ... 124

(13)

xiii

E. Keterbatasan Penelitian... 131

F. Kebaruan Penelitian Disertasi... .131

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 133

A. KESIMPULAN... 133

B. SARAN ... 134

DAFTAR PUBLIKASI HASIL DISERTASI ... 135

DAFTAR PUSTAKA ... 136

LAMPIRAN... 141

(14)

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1. Baku mutu air limbah domestic 13

Tabel 2 Jadwal Penelitian 20

Tabel 3. Variabel untuk menguji dan merencanakan model sanitasi 22

Tabel 4. Macam dan Jenis Data dalam Penelitian 23

Tabel 5. Perbandingan Luas Permukaan Spesifik Media Filter 29

Tabel 6. Rancangan data penelitian 34

Tabel 7 Rangkuman Analisia Varian Jalan Tiga 37

Tabel 8 Proyeksi Penduduk Tiap Kecamatan Tahun 2011-2015 45

Tabel 9 Proyeksi Penduduk Kabupaten Karanganyar Tahun 2015-2024 46 Tabel 10. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Karanganyar 47 Tabel 11. Jumlah Rumah Tangga Miskin Kabupaten Karanganyar 48 Tabel 12 Jumlah Rumah Tangga dan Fasilitas Tempat Buang Air Besar 49

Tabel 13 Volume Limbah masing-masing Kecamatan 50

Tabel 14 Uji Anova parameter pH 62

Tabel 15 Uji Anova parameter Suhu 71

Tabel 16 Uji Anova parameter BOD 80

Tabel 17 Uji Anova parameter COD 90

Tabel 18 Uji Anova parameter TSS 99

Tabel 19 Uji Kadar Minyak dengan Three Way Anova 108

Tabel 20 Uji Anova parameter E-coli 117

Tabel 21 Matrik Peluang Risiko IPAL Komunal 124

Tabel 22 Matrik Besaran Risiko IPAL Komunal 125

Tabel 23 Matrik Nilai Risiko IPAL Komunal 125

Tabel 24 Matrik Frekuensi Kejadian Risiko IPAL Komunal 126

Tabel 25 Matrik Senstifitas Kejadian Risiko IPAL Komunal 126

Tabel 26 Matrik Nilai Risiko IPAL Komunal 127

Tabel 27 Partisipasi Masyarakat dalam Pemanfaatan IPAL 130

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1. Bakteri anaerob lactobacillus 14

Gambar 2. Kerangka Berpikir 18

Gambar 3. Peta Administrasi Kabupaten Karanganyar 25

Gambar 4. Peta Topografi/Kontur Kabupaten Karanganyar 25

Gambar 5. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karanganyar 26

Gambar 6. Peta Kelerengan Kabupaten Karanganyar 26

Gambar 7. Peta Tanah Kabupaten Karanganyar 27

Gambar 8. Peta Pengembangan Kawasan Permukiman Kabupaten Karanganyar 27

Gambar 9. Diagram Alir Penelitian 39

Gambar 10 pH Inlet dan Outlet pada Debit 55

Gambar 11 pH Inlet dan Outlet pada Media 56

Gambar 12 pH Inlet dan Outlet pada Bakteri 57

Gambar 13 Parameter pH pada Interaksi Debit dan Media 58

Gambar 14 Parameter Interaksi Debit dan Bakteri 59

Gambar 15 Parameter pH pada Interaksi Media dan Bakteri 60

Gambar 16 Parameter pH pada Interaksi Debit, Media dan Bakteri 61

Gambar 17 Suhu Inlet dan Outlet pada Debit 63

Gambar 18 Suhu Inlet dan Outlet pada Media 64

Gambar 19 Suhu Inlet dan Outlet pada Bakteri 66

Gambar 20 Parameter Suhu pada Interaksi Debit dan Media 67

Gambar 21 Parameter Suhu pada Interaksi Debit dan Bakteri 68 Gambar 22 Parameter Suhu pada Interaksi Media dan Bakteri 69 Gambar 23 Parameter Suhu pada Interaksi Debit, Media dan Bakteri 70

Gambar 24 BOD Inlet dan Outlet pada Debit 73

Gambar 25 BOD Inlet dan Outlet pada Media 74

Gambar 26 BOD Inlet dan Outlet pada Bakteri 75

Gambar 27 Parameter BOD pada Interaksi Debit dan Bakteri 76

Gambar 28 Parameter BOD pada Interaksi Debit dan Bakteri 77

Gambar 29 Parameter BOD pada Interaksi Media dan Bakteri 78

Gambar 30 Parameter BOD pada Interaksi Debit, Media dan Bakteri 79

Gambar 31 COD Inlet dan Outlet pada Debit 82

(16)

Gambar 32 COD Inlet dan Outlet pada Media 84

Gambar 33 COD Inlet dan Outlet pada Bakteri 85

Gambar 34 Parameter COD pada Interaksi Debit dan Media 86

Gambar 35 Parameter COD Interaksi Debit dan Bakteri 87

Gambar 36 Parameter COD pada Interaksi Media dan Bakteri 88

Gambar 37 Parameter COD pada Interaksi Debit, Media dan Bakteri 89

Gambar 38 TSS Inlet dan Outlet pada Debit 92

Gambar 39 TSS Inlet dan Outlet pada Media 93

Gambar 40 TSS Inlet dan Outlet pada Bakteri 94

Gambar 41 Parameter TSS pada Interaksi Debit dan Media 95

Gambar 42 Parameter TSS Interaksi Debit dengan Bakteri 96

Gambar 43 Parameter TSS pada Interaksi Media dengan Bakteri 97 Gambar 44 Parameter TSS pada Interaksi Debit, Media dan Bakteri 98

Gambar 45 Parameter Minyak Inlet dan Outlet pada Debit 100

Gambar 46 Parameter Minyak di Inlet dan Outlet pada Media 102 Gambar 47 Parameter Minyak di Inlet dan Outlet pada Bakteri 103 Gambar 48 Parameter Minyak pada Interaksi Debit dan Media 104 Gambar 49 Parameter Minyak pada Interaksi Debit dan Bakteri 105 Gambar 50 Parameter Minyak pada Interaksi Media dan Bakteri 106 Gambar 51 Parameter Minyak pada Interaksi Debit, Media dan Bakteri 107

Gambar 52 E.Coli Inlet dan Outlet pada Debit 109

Gambar 53 E.Coli Inlet dan Outlet pada Media 111

Gambar 54 E.Coli Inlet dan Outlet pada Bakteri 112

Gambar 55 Parameter E.coli pada Interaksi Debit dan Media 113 Gambar 56 Parameter E.coli pada Interaksi Debit dan Bakteri 114 Gambar 57 Parameter E.coli pada Interaksi Media dan Bakteri 115 Gambar 58 Parameter E.coli pada Interaksi Debit, Media dan Bakteri 116 Gambar 59 Peta Simtem Informasi Limbah Domestik di Kabupaten Karanganyar 118 Gambar 60 Peta letak IPAL stategis dan Jariangan SR di Kecamatan Jaten 119 Gambar 61 Peta letak IPAL stategis dan Jaringan SR di Kecamatan Karanganyar 120 Gambar 62 Peta letak IPAL stategis dan Jaringan SR di Kecamatan Tawangmangu 121 Gambar 63 Peta letak IPAL stategis dan Jaringan SR di Kecamatan Colomadu 122

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1. Hasil Uji Parameter pada Inlet dan Oulet 141

Lampiran 2. Hasil Uji Statistik Interaksi 142

Lampiran 3. Hasil Uji Statistik Interaksi Debit, Media dan Bakteri 143 Lampiran 4. Rekapitulasi Debit pada 33 Lokasi IPAL Komunal 144 Lampiran 5. Uji ANOVA pada Parameter pH, Suhu, BOD, COD, TSS, 145

Lampiran 6. Gambar Sarana Sanitasi Karena Mangkrak 167

Lampiran 7. Gambar Proses pengambilan Sampel IPAL 168

Lampiran 8. Gambar Proses Pembuatan Media Filter 169

Lampiran 9. Gambar Media Filter dari Botol Aqua Bekas tempat minum 170

Lampiran 10. Gambar Media Filter Batu AF 171

Lampiran 11. Gambar Cairan Probiotik yang berisi Bakteri Pengurai Anaerob 172 Lampiran 12. Gambar Sosialisasi Pemodelan Sanitasi Efektif dengan Masyarakat 173 Lampiran 13. Media Filter dari botol aqua bekas tempat minum dimasukkan ke

dalam IPAL pada Bak ABR 174

Referensi

Dokumen terkait

Logam campur tembaga berpotensi untuk bereaksi dengan beleran (sulfur), membentuk tembaga-sulfida yang menimbulkan karat pada permukaan logam campur, seperti

[r]

Goal seek dapat digunakan untuk menentukan nilai energi  sesuai dengan persamaan yang dimasukkan, dimana hasil fungsi jika sesuai syarat batas harus bernilai nol

Bertaqwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-nya.” Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang dilindungi oleh hak cipta, maka dalam hukum Islam Wahbah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengelolaan pembelajaran fisika dengan menerapakan model pembelajaran Advance Organizer pada pokok bahasan Usaha

SIG merupakan sistem komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan geografi bumi (Charter dan

Kapan digunakan: Bila Anda ingin orang-orang yang sudah memiliki aplikasi Anda untuk menggunakannya dalam tindakan tertentu, seperti mencoba fitur baru atau bermain pada tingkat

Pokok aduan para Pengadu yang mendalilkan Teradu I s.d Teradu VII telah menghilangkan dokumen dukungan perbaikan sebanyak 100 (seratus) Formulir Model B.1.1 KWK