• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meditasi Mindfulness Sebagai Upaya Menjaga Atensi di Era Digital dalam Masa Pandemi Covid-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Meditasi Mindfulness Sebagai Upaya Menjaga Atensi di Era Digital dalam Masa Pandemi Covid-19"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

77

Meditasi Mindfulness Sebagai Upaya Menjaga Atensi di Era Digital dalam Masa Pandemi Covid-19

Dhea Intan Puspita Sari

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang Email: dhea.intan10@gmail.com

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh meditasi mindfulness dalam penjagaan atensi di era digital dalam masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur, yaitu dengan mengkaji atau melakukan studi beberapa sumber literatur ilmiah baik berupa jurnal dan artikel ilmiah maupun buku yang terkait topik penelitian. Pada penelitian ini ditunjukkan bahwa meditasi mindfulness efektif untukmeningkatkan atensi (perhatian) di tengah-tengah era digital yang sarat distraksi yang bertambah dengan kondisi pandemi Covid-19 yang mengharuskan banyak aktivitas dilakukan dengan teknologi internet.

Kata Kunci: Atensi; Meditasi Mindfulness; Era Digital.

PENDAHULUAN

Di zaman dengan kecanggihan teknologi seperti sekarang, bisa dikatakan hampir setiap saat kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari penggunaan teknologi. Teknologi yang cukup mendominasi saat ini adalah internet. Dengan internet yang dikombinasikan dengan perangkat teknologi canggih seperti gawai dan komputer, tentu kenyataan bahwa hidup manusia banyak diringankan atas kehadiran teknologi-teknologi ini tidak terbantahkan.

Dengan internet, hidup menjadi serba digital. Namun, sama dengan banyak hal lain, kehadiran teknologi digital ini juga memberikan tantangan tersendiri.

Salah satu tantangan yang cenderung ke dampak negatif dengan adanya teknologi digital ini adalah pengaruhnya terhadap atensi atau perhatian manusia. Di era digital ini, hampir semua kebutuhan manusia tidak terlepas dari internet dan teknologi digital. Internet dan gawai atau komputer sekarang ini menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia. Jika tidak diiringi dengan pengaturan yang sehat dalam penggunaannya, teknologi digital ini dapat dengan mudah memberikan dampak buruknya kepada manusia, penggunanya.

Dengan adanya kecanggihan internet saat ini, mendapatkan informasi sungguh tidak sulit. Banyak informasi dapat ditemukan dengan mudah dengan teknologi ini. Namun, kemudahan itu justru semakin rentan membuat manusia menjadi lepas kontrol atau berlebihan dalam menggunakannya. Di mana berlebihan tersebut dapat diartikan sebagai berlebihan dalam menerima informasi. Otak manusia yang meskipun dapat menyimpan banyak informasi, dia (otak) pun dapat mengalami overload dan gangguan ketika informasi yang masuk ke dalamnya terus menerus membanjiri tanpa henti. Hal yang paling mudah terjadi dengan kondisi ini adalah adanya gangguan konsentrasi dan masalah pada atensi (perhatian) manusia.

Tantangan dan masalah di era digital ini menjadi lebih parah ketika sejak tahun 2020 lalu (Schleicher, 2020) dunia diharuskan untuk diam dan tidak pergi-pergi atau hanya di rumah saja karena pandemi Covid-19. tentu saja, banyak hal yang tadinya dilaksanakan dengan secara langsung, sejak 2020 lalu hingga sekarang, harus diadaptasikan dengan cara

(2)

78

yang ada. Satu-satunya solusi paling aman unukk masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah internet dan gawai serta komputer tadi.

Pandemi Covid-19 ini memaksa manusia untuk beralih dari cara-cara manual dalam melakukan kegiatannya seperti sekolah dan bekerja menjadi cara digital atau online. Kondisi pandemi ini sudah berlangsung lama dan tidak banyak yang tau kapan masa ini akan berakhir sehingga kita tidak tau sampai kapan kegiatan yang menuntut digitalisasi dan internet harus dilakukan. Yang bisa dilakukan saat ini adalah beradaptasi agar kebiasaan-kebiasaan baru di masa pandemi ini tetap dapat dilaksanakan dengan tanpa meninggalkan dampak-dampak buruk seperti masalah kelebihan dalam konsumsi informasi atau masalah atensi dan konsentrasi yang lain. Maka dalam studi ini akan diteliti tentang meditasi mindfulness dan pengaruhnya terhadap penjagaan atensi manusia di era digital dan dalam masa pandemi Covid-19 .

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengkaji sumber-sumber literatur ilmiah baik berupa jurnal ataupun buku. Hasil dari kajian terhadap beberapa literatur tersebut digunakan untuk menjelaskan pengaruh meditasi mindfulness dalam menjaga atensi di era digital dalam masa pandemi Covid-19 ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Di era digital ini, penggunaan teknologi terkhusus internet sangat memudahkan manusia menemukan informasi. Namun, jika tidak sadar dalam penggunaannya, sangat mudah sekali manusia menjadi tergiring dengan cepatnya arus informasi ini yang kemudian dapat menyebabkan terganggunya atensi atau perhatian mereka. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini yang membuat manusia harus banyak beraktvitas di rumah dan berbagai kegiatan mengharuskan untuk dilakukan dengan perangkat digital yang sangat rentan membuat penggunanya menggunakan tanpa batas ketika tidak benar-benar sadar (mindful).

Salah satu metode yang telah dibuktikan tepat untuk mengatasi permasalahan atensi (perhatian) ini adalah meditasi mindfulness. Berdasarkan sebuah penelitian (Davis & Hayes, 2011) meditasi mindfulness ditemukan dapat membantu manusia memusatkan kembali atensi (perhatian)-nya. Meditasi mindfulness dapat diraih dengan beberapa cara, antara lain dengan pelatihan bernapas secara sadar, yoga, jalan kaki, dan aktivitas-aktivitas lain yang dapat membantu menjaga atensi (perhatian) manusia di era digital dalam masa pandemi Covid-19 ini.

Dengan zaman yang seperti ini, atensi manusia memang menjadi satu hal berharga yang harus dijaga agar kemajuan teknologi dan masa pandemi ini tidak menghambat atau mengganggu produktivitas manusia sehari-hari. Maka, dari studi ini, praktik meditasi mindfulness ditemukan sebagai upaya yang efektif untuk menjaga atensi manusia di era yang penuh distraksi ini. Meditasi mindfulness dapat dipraktikkan melalui berbagai jenis aktivitas, tetapi secara umum, praktik ini meliibatkan deep breathing dan awareness terhadap pikiran dan tubuh pada present moment tanpa penilaian dan penghakiman.

(3)

79 Era Digital

Perkembangan teknologi pada zaman serba digital ini semakin pesat. Banyak aspek- aspek kehidupan yang sebelumnya dilakukan secara manusal atau analog kini beralih menjadi digital yang kemudian pada era ini disebut sebagai era digital. Era digital diawali dengan kemunculan jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Media baru era digital mempunyai karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet (Setiawan, 2017). Dengan adanya teknologi ini, banyak bidang-bidang kehidupan yang terbantu dan menjadi semakin maju. Dunia seakan tidak ada batasnya karena pada masa ini teknologi mempermudah orang-orang untuk terhubung meskipun berbeda belahan dunia.

Namun, dengan adanya kemudahan-kemudahan ini, tidak sedikit pula pengaruh buruknya terhadap kehidupan manusia. misalnya, manusia menjadi semakin mudah terpapar berbagai macam informasi pada waktu yang bersamaan sehingga dapat menyebabkan mudahnya atensi mereka terdistraksi. Maka dibutuhkan penyeimbang dalam era digital ini agar manusia dapat mendapatkan manfaat dari teknologi dengan sebaik-baiknya dan dapat menanggulangi efek buruk yang ditimbulkannya.

Atensi

Atensi adalah kemampuan untuk secara aktif memproses informasi tertentu dengan bersamaan mengabaikan detail-detail lain yang tidak relevan. Menurut William James (1990), pemusatan perhatian atau atensi sebagai pemusatan pikiran dalam bentuk yang jelas dan tajam terhadap salah satu dari beberapa objek yang simultan atau dari rentetan pemikiran.

Dalam sebuah artikel tentang atensi, dijelaskan bahwa ibaratnya, atensi ini adalah seperti stabilo. Dalam sebuah bacaan, bagian yang diberi stabilo warna itu lah menjadi prinsip atensi kita di mana kita menjadi fokus pada bagian yang distabilo itu dan mengabaikan bagian- bagian yang lain.

Prinsip atensi tidak hanya terletak di memfokuskan pada suatu hal tertentu, tetapi secara bersamaan juga diperlukan untuk mengabaikan informasi dan stumulus-stimulus di luar fokus kita. Atensi juga memainkan peran yang kritikal hampir di seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari akademik, kerja, dan relationship. Atensi membantu manusia untuk dapat memperhatikan secara penuh suatu tugas dan menghindari distraksi sehingga tugas dapat dituntaskan.

Atensi sifatnya terbatas baik dari segi kapasitas dan durasinya sehingga kita harus menemukan cara yang paling efektif untuk mengontrol atensi kita agar dapat memanfaatkan sebaik-baiknya. Semakin tinggi atensi yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu tugas maka semakin mudah atensi untuk mencapai tiitk batasnya (Posner & Rothbart, 1998). Atensi dibagi menjadi dua, yaitu atensi selektif dan atensi terbagi (Stanberg, 2008 dalam Mukti &

Wimbarti, 2020). Atensi selektif adalah sebuah sumber daya yang terbatas. Atensi selektif terjadi ketika fokus pada satu stimulus tertentu dan mengabaikan stimulus lain yang tidak relevan sedangkan atensi terbagi merupakan kemampuan untuk membagi perhatian pada beberapa stimulus (Mukti & Wimbarti, 2020). Ketersediaan informasi yang begitu mudah di zaman ini memberi tantangan tersendiri bagi manusia dalam menjaga atensinya agar tidak mengalami kesulitan untuk fokus atau terdistraksi. Maka dibutuhkan suatu bentu upaya untuk menjaga atensi yang terbatas ini yang mana salah satunya dapat ditempuh melalui pelatihan meditasi mindfulness yang menjadi pokok penelitian di studi ini.

(4)

80 Meditasi Mindfulness

Di masa sekarang, istilah mindfulness memang sudah tidak asing lagi bagi banyak orang. Mindfulness dilihat sebagai sebuah keadaan, bukan sifat yang mana dapat diperoleh melalui aktivitas-aktivitas tertentu seperti meditasi, tetapi tidak bersinonim dengannya.

Meditasi mindfulness adalah sebuah praktik pelatihan untuk memperlambat laju pikiran, melepaskan hal-hal negative, dan menenangkan pikiran dan tubuh. Praktik ini menggabungkan antara meditasi dan praktik mindfulness atau kewaspadaan yang dapat didefinisikan sebagai keadaan mental yang mendukung fokus penuh pada ‘saat ini’ sehingga dapat mengakui dan menerima pikiran, perasaan, dan sensasi tanpa penilaian atau penghakiman (Davis & Hayes, 2011).

Teknik meditasi mindfulness sangat bevariasi, tapi secara umum melibatkan praktik bernapas yang dalam (deep breathing) dan kesadaran (awareness) terhadap tubuh dan pikiran. Untuk mempraktikkan meditasi mindfulness ini hanya perlu untuk duduk dengan nyaman selama tiga menit atau lebih dengan mindset yang lepas dari penghakiman atau penilaian. Dalam kaitannya dengan atensi, meditasi mindfulness ini berperan untuk memusatkan perhatian pada satu fokus sehinggga dengan kata lain, meditasi mindfulness ketika dilakukan dengan konsisten dapat meningkatkan kemampuan atensi seseorang.

Di era digital yang penuh distraksi ini semakin membuat atensi seseorang lebih rentan terpecah sehingga dpaat menyebabkan sulit konsentrasi. Sebuah studi fMRI (functional Magnetic Resonance Imaging) menunjukkan bahwa terjadi penurunan aktivitas pada bagian kanan dan kiri dorsolateral prefrontal cortex dan anterior insula individu yang mengalami masalah atensi (Hart, Radua, Mataix-Cols, & Rubia, 2012). Penurunan aktivitas ini terlihat dari adanya penurunan kadar oksigen pada bagian tersebut.

Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Tomasino dan Fabbro (2016) menemukan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dorsolateral prefrontal cortex bagian kanan dan anterior insula bagian kiri, serta penurunan rostral prefrontal cortex pada individu yang mempraktikkan meditasi mindfulness. Aktivitas dorsolateral prefrontal korteks berhubungan dengan working memory dan kemampuan mempertahankan perhatian pada suatu objek (Hasenkamp, Wilson, Duncan, & Barsalou, 2012) dan anterior insula berhubungan dengan atensi dan kesadaran (Tomasino & Fabbro, 2016). Hal ini menunjukkan bahwa individu yang terbiasa melakukan pelatihan pemusatan perhatian melalui meditasi dapat meningkatkan kemampuan atensinya karena adanya peningkatan aktivitas dorsolateral prefrontal cortex dan anterior insula, yang menurut hasil penelitian berkaitan dengan kemampuan atensi individu.

Dalam sebuah penelitian (Mukti & Wimbarti, 2020) ditunjukkan bahwa meditasi mindfulness yang dilakukan selama 10 hari dapat meningkatkan kemampuan atensi, terlebih dalam kemampuan sustained attention, yang merupakan dasar dari atensi selektif dan atensi terbagi (Chambers, Lo, & Allen, 2008). Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Rubia (2009), praktik meditasi juga dapat membantu mengaburkan atau menghambat proses berpikir yang tidak relevan. Hal ini berkaitan dengan aspek inhibisi dalam atensi selektif. Meditasi mindfulness dinilai cukup efektif dalam menurunkan masalah atensi. Studi yang dilakukan Tomasino dan Fabbro (2016) terkait mindfulness menjadi dasar pemikiran peneliti untuk mengembangkan atau memunculkan penemuan baru sebagai intervensi dari masalah atensi.

Di samping itu, hasil penelitian lain menunjukkan bahwa dalam performansi akademik, anak dengan kondisi mindful cenderung lebih memiliki kemampuan berbahasa dan matematika yang baik (Lu, Huang, & Rios, 2017) Meditasi mindfulness terbukti mampu meningkatkan

(5)

81

aktivitas dorsolateral prefrontal cortex bagian kanan dan anterior insula bagian kiri.

Dorsolateral prefrontal cortex berperan dalam working memory, penalaran abstrak, perencanaan, fleksibilitas kognitif, dan pengendalian atensi (Miller & Cummings, 2007), sedangkan anterior insula berhubungan dengan atensi dan kesadaran (Tomasino & Fabbro, 2016).

Dengan adanya pandemi Covid-19, cara kerja yang berbeda dari sebelumnya di mana sekarang lebih banyak dilakukan di rumah melalui perangkat digital, meditasi mindfulness akan sangat membantu untuk mejaga atensi di masa ini. Karena seringnya interaksi dengan informasi yang luas tersebar membuat atensi menjadi mudah terdistraksi.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dalam studi ini, meditasi mindfulness ditemukan efektif untuk menjaga atensi manusia di era digital dan dalam masa pandemi Covid-19 ini.

DAFTAR PUSTAKA

Chambers, R., Lo, B. C. Y., & Allen, N. B. (2008). The impact of intensive mindfulness training on attentional control, cognitive style, and affect. Cognitve Therapy and Research, 32(3), 303-322.

doi: 10.1007/s10608-007-9119-0

Davis, D. M., & Hayes, J. A. (2011). What Are the Benefits of Mindfulness? A Practice Review of Psychotherapy-Related Research. Psychotherapy, 48(2), 198–208.

https://doi.org/10.1037/a0022062

Hasenkamp, W., Wilson-Mendenhall, C. D., Duncan, E., & Barsalou, L. W. (2012). Mind wandering and attention during focused meditation: A fine-grained temporal analysis of fluctuating cognitive states. Neuroimage, 59, 750–760. doi: 10.1016/j.neuroimage.2011.07.008

Hart, H., Radua, J., Mataix-Cols, D., & Rubia, K. (2012). Meta-analysis of fMRI studies of timing in attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD). Neuroscience and Biobehavioral Reviews, 36(10), 2248–2256. https://doi.org/10.1016/j.neubiorev.2012.08.003

Lu, S., Huang, C., Rios, J. (2017). Mindfulness and academic performance: An example of migrant children in China. Children and Youth Services Review. doi: 10.1016/j.childyouth.2017.09.008 Miller, B. L., & Cummings, J.L. (2007). The human frontal lobe: Functions and disorders. New York:

Guilford Publications.

Mukti, D., & Wimbarti, S. (2020). Pengaruh Mindfulness Meditation Training terhadap Atensi Selektif pada Siswa SMP. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP), 6(1), 30.

https://doi.org/10.22146/gamajpp.53189

Posner, M. I., & Rothbart, M. K. (1998). Attention, self-regulation and consciousness. Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, 353(1377), 1915–1927.

https://doi.org/10.1098/rstb.1998.0344

Rubia, K. (2009). The neurobiology of meditation and its clinical effectiveness in psychiatric disorders.

Biological Psychology, 82(1), 1-11. https://doi.org/10.1016/j.biopsycho.2009.04.003

Schleicher, A. (2020). The impact of COVID-19 on education: Insights from education at a glance 2020.

OECD Journal: Economic Studies, 1–31. Retrieved from https://www.oecd.org/education/the- impact-of-covid-19-on-education-insights-education-at-a-glance-2020.pdf

Setiawan, W. (2017). Era Digital dan Tantangannya. Seminar Nasional Pendidikan, 1–9.

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan berperspektif mindfulness dan praktik-praktik mindfulness yang diintegrasikan secara sengaja dalam desain kurikulum dan proses pembelajaran di masa pandemi

Pada masa pandemi COVID-19 beberapa platfrom aplikasi telemedicine sudah tergabung dalam ATENSI (Aliansi Telemedik Indonesia) yang telah menjalin kerja sama

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan literasi media Mahasiswa Ilmu Budaya (FIB) USU dengan menggunakan Individual Competence Framework yang dikeluarkan oleh

 Rekomendasi berupa dapat atau tidaknya klien memperoleh pembimbingan diluar Lapas / Rutan yang dibahas di dalam siding Tim Pengamat Pemasyarakatan (TTP).  Dalam

Kualitas tidur pasien HIV sebelum diberikan Mindfulness Meditasi didapatkan nilai p>0.05, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas tidur pasien sebelum dilakukan

Pengolahan data yang pertama adalah analisis deskriptif yang ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi self-efficacy, motivasi dan prestasi belajar siswa kelas

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kecenderungan penelitian bidang TP yang dilakukan oleh para mahasiswa TP dalam memenuhi

Kecanggihan teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk sumber belajar peserta didik; sebagai sarana pendukung unruk guru da siswa dalam mencari pengetahuan yang lebih luas,