PETUNJUK TEKNIS PROYEK PRIORITAS NASIONAL PROMOSI DAN KIE PENGASUHAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DALAM RANGKA PENCEGAHAN STUNTING

PETUNJUK TEKNIS. PROYEK PRIORITAS NASIONAL PROMOSI DAN KIE PENGASUHAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DALAM RANGKA PENCEGAHAN STUNTING. BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT BINA KELUARGA BALITA DAN ANAK JAKARTA, 2019.

KATA PENGANTAR Dalam keseluruhan siklus hidup manusia, masa balita merupakan periode paling kritis karena proses tumbuh kembang berlangsung sangat cepat. Masa tersebut merupakan periode “emas” yang apabila anak dibina dengan baik akan mendukung keberhasilan tahap perkembangan selanjutnya. Perkembangan emosi, sosial dan kecerdasan sebagai tahap awal dari pembentukan dasar kemampuan, mental, intelektual dan moral sangat menentukan sikap, nilai dan perilaku anak di masa dewasa. Anak perlu mendapatkan pembinaan dan stimulasi yang tepat sesuai tahapan usia anak untuk mencapai kondisi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Saat ini isu stunting atau gizi buruk kronis mendapat perhatian serius sehingga menjadi prioritas nasional. Sejak tahun 2017 pemerintah mengambil langkah untuk membentuk tim intervensi terintegrasi yang melibatkan beberapa kementerian/lembaga terkait. Salah satu dari tim tersebut adalah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pada tahun 2018 ditentukan 100 Kabupaten/Kota lokus pencegahan stunting dan bertambah menjadi 160 Kabupaten/Kota untuk lokus intervensi pada tahun 2019. Intervensi yang dilakukan Pemerintah Indonesia terbagi menjadi dua yaitu Intervensi Gizi Spesifik dan Intervensi Gizi Sensitif. BKKBN mengambil peran melaksanakan tugas pemberdayaan keluarga (intervensi sensitif) dalam cara Promosi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Pengasuhan pada Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan sejak saat kehamilan hingga anak berusia 2 (dua) tahun. Intervensi sensitif yang dilakukan oleh BKKBN direncanakan secara khusus dan terpadu dengan kegiatan/intervensi spesifik. Dampaknya diharapkan. sensitif. terhadap. keberhasilan. proses. pertumbuhan. dan. perkembangan anak periode 1000 Hari Pertama Kehidupan. Pemberdayaan keluarga terhadap pengasuhan yang benar dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan keluarga terhadap sadar gizi dengan menerapkan prinsip gizi seimbang dan memberikan stimulasi yang tepat hingga tumbuh kembang anak optimal, salah satunya. i.

dilaksanakan melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita. Kegiatan yang dilakukan melalui penyuluhan yang dilakukan oleh kader BKB kepada orangtua dan. anggota. keluarga. lain. untuk. meningkatkan. pengetahuan. dan. keterampilannya dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak. Guna memberikan kerangka kerja yang lebih terarah mengenai pelaksanaan proyek prioritas nasional BKKBN, maka perlu disusun Petunjuk Teknis Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK dalam rangka Pencegahan Stunting. Diharapkan petunjuk teknis ini bisa menjadi acuan bagi pengelola dan pelaksana kegiatan, baik di tingkat Pusat maupun tingkat daerah serta. semoga. pelaksanaan. Proyek. Prioritas. Nasional. Promosi. dan. KIE. Pengasuhan 1000 HPK dalam rangka Pencegahan Stunting pada tahun 2019 berjalan secara efisien, efektif dan akuntabel sehingga lebih baik dari tahun sebelumnya. Jakarta,. Januari 2019. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga,. Dr. dr. M. Yani, M. Kes., PKK. ii.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR .................................................................................... i BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Tujuan ................................................................................................ 5 C. Sasaran .............................................................................................. 7 D. Ruang Lingkup ................................................................................... 7 E. Indikator Keberhasilan........................................................................... 8 F. Pengertian........................................................................................... 9 BAB II. KEBIJAKAN DAN STRATEGI ....................................................... 12 A. Kebijakan ................................................................................................... 12 B. Strategi ............................................................................................. 13 BAB III. MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN ................................... 14 A. Tahapan Pelaksanaan ....................................................................... 14 B. Pembiayaan ...................................................................................... 18 C. Pencatatan dan Pelaporan ................................................................. 18 BAB IV. MONITORING DAN EVALUASI ................................................... 21 A. BKKBN Pusat ............................................................................................. 21 B. Perwakilan BKKBN Provinsi ....................................................................... 21 BAB V PENUTUP .................................................................................... 23 LAMPIRAN. iii.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang. Nomor. 52. Tahun. 2009. tentang. Perkembangan. Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sebagai dasar pelaksanaan Program. Kependudukan. dan. Keluarga. Berencana. menekankan. kewenangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tidak hanya terbatas pada masalah Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana saja namun juga menyangkut Keluarga Sejahtera. Hal tersebut didukung melalui komitmen BKKBN untuk menjalankan program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Lebih lanjut dalam langkah penguatan program Pembangunan Keluarga dalam upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat, BKKBN mendapat program prioritas percepatan perbaikan gizi melalui Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam rangka Pencegahan Stunting. Pada tahun 2017 pemerintah telah membentuk tim intervensi percepatan pencegahan angka stunting terintegrasi dengan melibatkan beberapa Kementerian dan Lembaga, yaitu Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-PR), Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Sosial (Kemensos), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Agama, Kementerian. Dalam. Negeri. (Kemendagri),. Kementerian. Desa. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan Kementerian Keuangan.. 1.

Tim intervensi percepatan pencegahan angka stunting terintegrasi melakukan intervensi di kabupaten/kota terhadap jumlah keluarga yang mempunyai baduta terpapar 1000 HPK. Jumlah Kabupaten/Kota yang menjadi sasaran intervensi dari tahun 2017 - 2019 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Jumlah Kabupaten/Kota lokasi intervensi tahun 2017 - 2019. Tahun. Jumlah Kabupaten/Kota. 2017. 8. 2018. 100. 2019. 160. Permasalahan di Indonesia saat ini adalah tentang masalah gizi ganda, yaitu kekurangan gizi seperti wasting (kurus) dan stunting (pendek) pada balita, anemia pada remaja dan ibu hamil serta kelebihan gizi termasuk obesitas baik pada balita maupun orang dewasa. Indonesia termasuk negara dengan prevalensi stunting kelima terbesar di dunia. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan umurnya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, tetapi kondisi stunting baru. nampak. setelah. bayi. berusia. 2. tahun.. Stunting. berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kemiskinan serta kesenjangan. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, jumlah anak balita stunting sekitar 37,2% dan mengalami penurunan sesuai data Riskesdas tahun 2018 (30.8%). Di lain hal, menurut Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 menunjukkan prevalensi balita stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 29,6% di atas batasan yang ditetapkan WHO (20%). Fenomena yang terjadi, anak stunting di Indonesia sebenarnya tidak hanya dialami oleh keluarga yang miskin, akan tetapi juga dialami oleh keluarga yang tidak miskin/berada diatas 40% tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi.. 2.

Penelitian Ricardo dalam Bhutta tahun 2013 menyebutkan balita stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15%) kematian anak balita di dunia dan menyebabkan 55 juta anak kehilangan masa hidup sehat setiap tahun. Untuk menekan angka tersebut, salah satu hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah memahami faktor protektif untuk mencegah terjadinya stunting.. Persentase. Grafik 1. Jumlah anak stunting Indonesia berdasarkan Riskesdas. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tingginya tingkat pendidikan orang tua berhubungan erat dengan kemampuan orang tua dalam melakukan pengasuhan kepada anak sebagai perilaku/faktor yang protektif untuk mencegah stunting. [1].. Hal ini sejalan dengan penelitian. selanjutnya, dimana pengetahuan dan kesadaran orang tua terhadap kebutuhan nutrisi anak menjadi faktor penting untuk memastikan ketepatan dan kesesuaian pengasuhan anak, salah satunya melalui praktik pemberian makan pada anak. Pendidikan orang tua yang salah satunya didapat melalui pendidikan non-formal merupakan salah satu karakteristik demografi yang memengaruhi prevalensi stunting secara signifikan rencana. [2].. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, diperlukan. intervensi. yang. komprehensif. untuk. dapat. mengurangi. tingginya prevalensi stunting di Indonesia. Stunting dapat dicegah dengan mengoptimalkan pengasuhan pada periode. 1000. Hari. Pertama. Kehidupan,. salah. satunya. melalui. 3.

pemberdayaan keluarga (intervensi sensitif) sebagai bentuk pendidikan non-formal. BKKBN memiliki peranan dalam pemberdayaan keluarga melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dengan cara Promosi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) mengenai Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (sejak saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun). Target kegiatan tersebut adalah keluarga baduta yang terpapar 1000 HPK. Program Bina Keluarga Balita (BKB) sebagai bagian dari Program KKBPK, mempunyai tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain yang menjadi anggota kelompok. dalam. membina. tumbuh. kembang. balitanya. melalui. rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota kelompok. Program BKB akan berjalan dengan baik jika mendapat dukungan dan komitmen dari pemangku kepentingan dan masyarakat akan pentingnya penyiapan kualitas SDM sejak usia dini. Diharapkan dengan adanya pembinaan kelompok BKB, semakin berpeluang bagi orangtua dan anggota. keluarga. yang. mengikuti. BKB. dapat. memahami. dan. mempraktekkan pengasuhan tumbuh kembang anak pada periode 1000 HPK khususnya, demi terwujudnya Generasi Emas. Selain promosi pengasuhan pengasuhan 1000 HPK dan KIE di kelompok BKB, di lapangan peran Penyuluh KB sebagai pembantu teknis kepala Desa/Lurah dalam pelaksanaan dan pengendalian program KKBPK, penyebarluasan program KKBPK di tingkat desa dan kelurahan dan penggerak masyarakat desa/kelurahan dalam pelaksanaan Program KKBPK. Salah satu tugas Penyuluh KB dalam penggerakan dengan mempromosikan pentingnya pengasuhan pada periode 1000 HPK dan mendorong keluarga yang memiliki baduta khususnya agar dapat mengikuti kegiatan BKB. Pada tahun 2018, realisasi kegiatan Proyek Prioritas Nasional yang dilihat dari capaian jumlah keluarga baduta yang terpapar 1000 Hari Pertama Kehidupan masih jauh dari target (realisasi 1.316.120 keluarga. 4.

baduta < target 2.353.789 keluarga baduta). Maka disusun kembali Petunjuk Teknis Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK Tahun 2019. Dengan harapan petunjuk teknis ini dapat menjadi acuan bagi Perwakilan BKKBN Provinsi dan Pemerintah Daerah agar dapat mendukung tercapainya target keluarga baduta yang terpapar 1000 HPK pada tahun 2019 dalam rangka pencegahan stunting di 160 kabupaten/kota yang menjadi lokus intervensi. Berbagai kendala yang dihadapi pada tahun 2018 dalam upaya merealisasikan kegiatan Proyek Prioritas Nasional harap dijadikan bahan evaluasi agar pelaksanaan Proyek Prioritas tahun 2019 lebih baik dari tahun sebelumnya. [1] Semba, Richard D; de Pee, Saskia; Sun, Kai; Sari, Mayang; Akhter, Nasima; Bloem, Martin W. Effect of parental formal education on risk of child stunting in Indonesia and Bangladesh: a cross-sectional study. Lancet. 2008; 371: 322–28. [2] Sarma, Haribondhu; Khan, Jahidur R; Asaduzzaman, Mohammad; Uddin, Fakhar; Tarannum, Sayeeda; Hasan, Md. M; Rahman, Ahmed S; Ahmed, Tahmeed. Factors Influencing the Prevalence of Stunting Among Children Aged Below Five Years in Bangladesh. Food and Nutrition Bulletin. 2017. 38(3): 291-301. A. Tujuan Petunjuk Teknis ini adalah acuan bagi Perwakilan BKKBN Provinsi untuk menggerakkan pemerintah daerah melalui OPD-KB Kabupaten/Kota dan mengoptimalkan kinerja Penyuluh KB/PLKB dalam melaksanakan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK Tahun 2019 di daerah masing-masing. Adapun tujuan dari Petunjuk Teknis Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE pengasuhan 1000 HPK dalam rangka Pencegahan Stunting diantaranya sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku orang tua, keluarga yang memiliki baduta, ibu hamil, dan calon ibu mengenai pengasuhan dan tumbuh kembang anak pada periode 1000 HPK terutama dalam pencegahan stunting di 160 Kabupaten/Kota yang dilakukan melalui kelompok BKB.. 5.

2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan komitmen pemangku kebijakan dan mitra kerja terkait di tingkat Kabupaten/Kota dalam rangka promosi dan KIE pengasuhan 1000 HPK melalui pembinaan kelompok BKB di 160 Kabupaten/Kota; b. Meningkatkan. pengetahuan. dan. pemahaman. pengelola. dan. pelaksana di lini lapangan (Penyuluh KB/PLKB dan Kader BKB) tentang pengasuhan dan tumbuh kembang anak pada periode 1000 HPK di 160 Kabupaten/Kota; c. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku keluarga baduta tentang pengasuhan dan tumbuh kembang anak pada periode 1000 HPK di 160 Kabupaten/Kota; d. Tersedianya media KIE (leaflet, poster, roll banner dan lain-lain) tentang pengasuhan 1000 HPK sesuai dengan kearifan/kearifan lokal di 160 Kabupaten/Kota; e. Tersedia dan tersosialisasinya materi/Modul BKB EMAS (Eliminasi Masalah. Anak. Stunting). pada. kelompok. BKB. di. 160. Kabupaten/Kota sasaran wilayah stunting; f. Terbinanya kelompok BKB di 160 Kabupaten/Kota; g. Terbentuknya kelompok BKB di 160 Kabupaten/Kota; h. Tersedianya data keluarga yang mempunyai baduta dan ibu hamil yang terpapar promosi pengasuhan 1000 HPK melalui kelompok BKB di 160 Kabupaten/Kota; i. Tersedianya laporan perkembangan kegiatan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK dalam rangka Pencegahan Stunting secara rutin setiap bulan.. 6.

B. Sasaran 1. Sasaran Pengguna Petunjuk Teknis ini adalah sebagai berikut: a) Perwakilan BKKBN Provinsi b) Organisasi Perangkat Daerah Pengendalian Penduduk dan Keluarga. Berencana c) Penyuluh KB/PLKB d) Kader BKB. 2. Sasaran Kegiatan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE 1000 Hari Pertama Kehidupan Dalam Rangka Pencegahan Stunting adalah sebagai berikut: a) Orangtua/Keluarga yang memiliki anak yang berusia di bawah 2. tahun (baduta) b) Ibu hamil c) Anggota BKB. 3. Sasaran Wilayah sebagai berikut: a) Provinsi b) Kabupaten/Kota c) Kecamatan d) Desa. C. Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam rangka pencegahan stunting mengatur. mengenai. mekanisme. pelaksanaan. Promosi. dan. KIE. Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) melalui Kelompok BKB. Ruang lingkup petunjuk teknis ini meliputi: 1. Tujuan Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK 2. Sasaran pelaksanaan 3. Kebijakan dan Strategi 4. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan 5. Monitoring dan Evaluasi Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan di 160 Kabupaten/Kota meliputi:. 7.

1. Penggandaan Materi dan Media Pro PN yang disesuaikan dengan kearifan lokal 2. Sosialisasi Materi dan Media KIE Pro PN 3. Peningkatan Kapasitas bagi Pengelola Pro PN D. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dari pelaksanaan Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK adalah terpaparnya target sejumlah 2.831.614 keluarga yang memiliki baduta terhadap promosi 1000 HPK. Tabel 2. Jumlah target keluarga yang mempunyai baduta Tahun 2019 Prioritas Nasional/Program Prioritas/Kegiatan Prioritas Tahun 2019 Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar/ Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat/ Percepatan penurunan stunting. Indikator Kinerja/ Keberhasilan Keluarga yang Memiliki Baduta Terpapar 1000 Hari Pertama Kehidupan. Target 2018 2.353.789. 2019 2.831.614. K/L Penanggung Jawab / Pelaksana BKKBN. Program/ Kegiatan/ Komponen pada K/L Pelaksana Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan. Sejalan dengan hal di atas, target Kabupaten/Kota di Tahun 2019 terdiri dari target di Tahun 2018 (100 Kabupaten/Kota) ditambah target baru (60 Kabupaten/Kota), sehingga menjadi 160 Kabupaten/Kota. Oleh sebab itu, intervensi Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK tidak hanya diberikan kepada 60 Kabupaten/Kota sebagai target baru, tetapi juga wajib diberikan kepada wilayah sasaran stunting di Tahun 2018. Tabel 3. Jumlah Target Kabupaten/Kota Tahun 2019. Tahun 2018 2019 Total. Jumlah Kabupaten/Kota 100 60 160. 8.

E. Pengertian 1. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau yang disebut. dengan. BKKBN. adalah. Lembaga. Pemerintah. Non. Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan. 2. Pembangunan. Keluarga. adalah. upaya. mewujudkan. keluarga. berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat. 3. Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah periode sejak anak dalam kandungan (270 hari) hingga seorang anak berusia 2 tahun (730 hari). 4. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya (Buku Ringkasan Stunting, TNP2K). 5. Promosi. adalah. mengetahui. upaya. dan. untuk. memahami. memberitahukan informasi. sasaran. yang. agar. disampaikan,. khususnya mengenai pengasuhan 1000 HPK. 6. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) adalah penyampaian isi pesan. secara. langsung/tidak. langsung. sampai. pada. proses. perubahan perilaku yang positif khususnya dalam pengasuhan anak periode 1000 HPK menggunakan berbagai media. 7. Pengasuhan. 1000. HPK. adalah. pengetahuan,. pengalaman,. keterampilan dan perilaku dalam mendidik dan merawat anak untuk. mendukung. perkembangan. fisik,. mental,. intelektual,. emosional, spiritual, sosial dan moral anak sejak saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. 8. Bina Keluarga Balita dan Anak disingkat (BKB) adalah layanan penyuluhan bagi orangtua dan anggota keluarga lainnya dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak melalui kegiatan stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka meningkatkan kesertaan pembinaan dan kemandirian ber-KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS) anggota kelompok kegiatan.. 9.

9. BKB EMAS adalah Bina Keluarga Balita Eliminasi Masalah Anak Stunting. yang. merupakan. kegiatan. untuk. meningkatkan. pengetahuan dan keterampilan orangtua dan anggota keluarga dalam. mengasuh. anak. selama. periode. 1000. Hari. Pertama. Kehidupan dalam rangka pencegahan stunting. 10. Kelompok BKB adalah wadah kegiatan penyuluhan bagi orangtua dan anggota keluarga lainnya dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak melalui kegiatan stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral. 11. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. 12. Keluarga balita dan anak adalah keluarga yang memiliki balita usia (0-6 tahun) dan anak usia (6 -10) tahun. 13. Keluarga baduta adalah keluarga yang memiliki anak berusia di bawah 2 tahun terhitung sejak anak dalam kandungan dan mendapatkan materi pengasuhan 1000 HPK yang berada di 160 Kabupaten/Kota lokus pencegahan stunting. 14. Ibu hamil adalah ibu yang sedang mengandung janin dari usia 0-9 bulan yang berada di 160 Kabupaten/Kota lokus pencegahan stunting. 15. Anggota. BKB. adalah. orangtua/anggota. keluarga. lainnya. yang. mengikuti kegiatan BKB. 16. Pengelola BKB adalah orang atau lembaga yang melaksanakan rangkaian. kegiatan. mulai. dari. perencanaan,. pengorganisasian,. pemantauan dan penilaian program BKB. 17. Pelaksana BKB adalah kader yang melaksanakan kegiatan BKB. 18. Kader BKB adalah anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela dalam membina dan memberikan penyuluhan kepada orangtua dan keluarga di kelompok BKB. 19. Pejabat. Fungsional. Penyuluh. Keluarga. Berencana. atau. disebut. Penyuluh KB adalah Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi kualifikasi dan standar kompetensi serta diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan. hak. secara. penuh. oleh. pejabat. yang. berwenang. untuk. 10.

melaksanakan kegiatan penyuluhan, pelayanan, penggerakan dan pengembangan Program KKBPK. 20. Petugas Lapangan Keluarga Berencana adalah Pegawai Negeri Sipil atau Non Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh pejabat yang berwenang yang mempunyai tugas, tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan, pelayanan, evaluasi dan pengembangan program KKBPK. 21. Pencatatan dan Pelaporan adalah suatu kegiatan mencatat dan melaporkan berbagai aspek tentang kegiatan koordinasi dari suatu program di lapangan. 22. Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat desa atau setara yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program KKBPK sektor pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.. 11.

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI Memperhatikan sasaran RPJMN 2015 – 2019, dan arah kebijakan pemerintah dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun 2018 Prioritas Pembangunan bidang Kesehatan dengan Program Prioritas Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak, dengan Kegiatan Prioritas Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, dukungan BKKBN untuk kegiatan ini melalui Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam rangka Pencegahan Stunting. Arah kebijakan bidang kesehatan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, yaitu 1. akselerasi pemenuhan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk pelayanan Keluarga Berencana (KB) untuk mendukung pencegahan kematian ibu di fasilitas pelayanan kesehatan; 2. percepatan perbaikan gizi masyarakat khususnya pencegahan stunting terutama pada periode 1000 HPK melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif, dan lintas pemangku kepentingan yang terintegrasi dengan didukung bukti. A. Kebijakan Arah kebijakan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan Dalam Rangka Pencegahan Stunting, sebagai berikut: 1. Peningkatan komitmen dan jejaring pemangku kebijakan dan mitra kerja tentang pengasuhan 1000 HPK melalui kelompok BKB di 160 Kabupaten/Kota; 2. Penguatan. kelembagaan. serta. pelibatan. masyarakat. dalam. penyelenggaraan pelayanan pada keluarga yang memiliki baduta melalui kelompok BKB sehingga kegiatan dan anggaran harus mencapai target sesuai yang ditentukan; 3. Sinkronisasi kegiatan Kampung KB di 160 Kabupaten/Kota melalui pelaksanaan kegiatan di Kampung KB dan desa sasaran stunting yang belum terdapat Kampung KB di dalamnya.. 12.

4. Kebijakan Kementerian Keuangan tentang pencegahan stunting berkaitan dengan pengalokasian DAK Penugasan Stunting berupa Pengadaan. BKB. Kit. Stunting. di. Dinas. Kesehatan. di. 160. Kabupaten/Kota. 5. Biaya operasional pelaksanaan pencegahan stunting terintegrasi dalam Dana Bantuan Operasional KB (BOKB) subbidang KB dalam menu. Biaya. Operasional. pembangunan. lainnya. program. di. KKBPK. Kampung. KB. dan. program. sejumlah. 160. Kabupaten/Kota. B. Strategi 1. Menggandakan materi dan media Pro PN sesuai dengan kearifan lokal tentang pengasuhan 1000 HPK dalam rangka pencegahan stunting di 160 Kabupaten/Kota; 2. Meningkatkan sosialisasi materi dan media KIE Pro PN agar sasaran terpapar tentang pengasuhan 1000 HPK dalam rangka pencegahan stunting di 160 Kabupaten/Kota, bagi pemangku kebijakan dan mitra kerja terkait di tingkat Kabupaten/Kota; 3. Meningkatkan kapasitas pengelola Pro PN dalam rangka mendukung keberhasilan. Pro. PN,. tentang. pengasuhan. 1000. HPK. dalam. pencegahan stunting di 160 kabupaten/kota; 4. Melaksanakan kegiatan dan anggaran Proyek Prioritas Nasional sesuai. dengan. ketentuan. yang. sudah. ditetapkan. (tidak. diperkenankan untuk diefisiensi dan direvisi selain untuk kegiatan Proyek Prioritas Nasional).. 13.

BAB III MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN Mekanisme pelaksanaan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam rangka Pencegahan Stunting sebagai berikut: A. Tahapan Pelaksanaan 1. BKKBN Pusat a) Menyiapkan prototype media KIE pengasuhan 1000 HPK dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang balita dan anak (Modul BKB EMAS, leaflet Juknis Pro PN 2019, leaflet BKB EMAS, poster BKB EMAS, roll banner BKB EMAS, video tutorial BKB EMAS); b) Sosialisasi prototype media KIE Pengasuhan 1000 HPK dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang balita dan anak; c) Workshop Modul BKB EMAS kepada pengelola program BKB; d) Monitoring strategi (monstra) pelaksanaan penggarapan terpadu Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK; e) Kompilasi laporan pelaksanaan kegiatan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK; f) Mengevaluasi capaian kegiatan program dan anggaran Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK per triwulan. 2. Perwakilan BKKBN Provinsi a) Mengembangkan prototype media KIE Pengasuhan 1000 HPK sesuai dengan kearifan lokal dan menggandakan media KIE tersebut. Tujuan. : Penyediaan materi dan media KIE yang telah dikembangkan sesuai dengan kearifan lokal.. Sasaran. : 160 Kabupaten/Kota lokus intevensi Stunting.. Bentuk Kegiatan. : 1. Penyusunan design materi dan. 14.

media KIE; 2. Penggandaan materi dan media KIE. Materi. : 1. Pengasuhan 1000 HPK; 2. Penanaman dan Penerapan Nilai Karakter melalui 8 Fungsi Keluarga; 3. Modul BKB EMAS. 4. Ular Tangga. Media/sarana. : 1. Leaflet, modul, poster, roll banner, lembar balik, kantong wasiat, video dan media lainnya yang disesuaikan dengan kearifan lokal; 2. Atau dapat pula menggunakan media tradisional yang memanfaatkan kearifan lokal.. Hasil yang diharapkan : Tersedianya materi dan media KIE Pengasuhan 1000 HPK yang telah dikembangkan sesuai dengan kearifan lokal. b) Mensosialisasikan materi dan media KIE Pengasuhan 1000 HPK yang telah dikembangkan sesuai kearifan lokal di tingkat provinsi, Kabupaten/Kota. Tujuan. : Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada pemangku kepentingan dan mitra kerja serta pengelola BKB di tingkat provinsi, Kabupaten/Kota tentang Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE pengasuhan 1000 HPK dalam rangka pencegahan stunting agar dapat merealisasikan kegiatan dan anggaran sesuai target yang ditentukan dan mengedepankan sinergitas. 15.

penggarapan program melalui pembinaan kelompok BKB. Sasaran. : 1. Pemangku kepentingan dan mitra kerja tingkat provinsi, kabupaten dan kota; 2. Penyuluh KB atau PLKB di 160 Kabupaten/Kota.. Bentuk Kegiatan. : 1. Orientasi 2. Sosialisasi. Materi. : 1. Pengasuhan 1000 HPK; 2. Penanaman dan Penerapan Nilai Karakter melalui 8 Fungsi Keluarga; 3. Modul BKB EMAS. 4. Ular Tangga. Media/sarana. : 1. Leaflet, poster, roll banner, lembar balik, dan media lainnya yang disesuaikan dengan kearifan lokal; 2. Atau dapat pula menggunakan media tradisional yang memanfaatkan kearifan lokal; 3. Ruang pertemuan.. Hasil yang diharapkan : Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman tentang Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK dalam rangka pencegahan stunting agar dapat merealisasikan kegiatan dan anggaran sesuai target yang ditentukan dan mengedepankan sinergitas penggarapan program antar lembaga terkait melalui pembinaan kelompok BKB.. 16.

c) Peningkatan kapasitas bagi pengelola proyek prioritas nasional promosi. dan. KIE. pengasuhan. 1000. HPK. dalam. rangka. pencegahan stunting di sasaran wilayah stunting daerah masingmasing. Tujuan. : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pengasuhan 1000 HPK dalam rangka pencegahan stunting melalui BKB EMAS.. Sasaran. : Pengelola Proyek Prioritas Nasional di 160 Kabupaten/Kota. PKB/PLKB. Bentuk Kegiatan. : Workshop dan/atau Orientasi.. Materi. : Modul BKB EMAS.. Media/sarana. : 1. Focus Group Discussion (FGD), roleplay, permainan ular tangga 6 pertemuan BKB EMAS dan video tutorial BKB EMAS; 2. Ruang pertemuan.. Hasil yang diharapkan : Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan tentang pengasuhan 1000 HPK dalam rangka pencegahan stunting melalui BKB EMAS. d) Penyusunan. laporan. pelaksanaan. kegiatan. Proyek. Prioritas. Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK berjenjang dari Kabupaten/Kota lokus intervensi pencegahan stunting. Tujuan. : Memantau perkembangan pelaksanaan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK berjenjang dari Kabupaten/Kota lokus intervensi pencegahan stunting.. 17.

Sasaran. : 160 Kabupaten/Kota lokasi intervensi pencegahan stunting.. Bentuk Kegiatan. : Penyusunan laporan.. Materi. : Format penyusunan laporan dan data capaian realisasi kegiatan dan anggaran.. Media/sarana. : 1. Formulir; 2. Komputer/laptop; 3. Jaringan internet.. Hasil yang diharapkan : Tersedianya laporan pencapaian pelaksanaan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK berjenjang dari Kabupaten/Kota lokus intervensi pencegahan stunting. B. Pembiayaan Pendanaan. pelaksanaan. kegiatan. Proyek. Prioritas. Nasional. ini. bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui DIPA Perwakilan BKKBN Provinsi dengan mempertimbangkan skala prioritas sesuai dengan target sasaran Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK dalam rangka Pencegahan Stunting. C. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Proyek Prioritas ini dilakukan secara berjenjang. Agar menjadi perhatian: tidak menerima laporan dalam bentuk chat whatsapp dan laporan yang dipotret.. 1. BKKBN Pusat a) Memperoleh laporan perkembangan kegiatan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK dalam rangka pencegahan stunting dari perwakilan BKKBN provinsi rutin setiap. 18.

bulan, yang terdiri dari:  Realisasi target jumlah keluarga baduta (ibu hamil dan keluarga yang memiliki anak usia 0-2 tahun) yang terpapar 1000 HPK di masing-masing Kabupaten/Kota, baik melalui sosialisasi materi (penyuluhan, sarasehan, pertemuan di kelompok BKB, dsb) maupun pembagian media (leaflet, stiker, dsb);  Jumlah orang yang sudah mendapat peningkatan kapasitas;  Jumlah data kelompok BKB yang telah memperoleh binaan;  Data kelompok BKB HI;  Jumlah Kampung KB yang ada di Kabupaten/Kota lokus intervensi pencegahan stunting. b) Mengevaluasi per triwulan capaian perkembangan kegiatan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK dalam rangka pencegahan stunting yang telah dilaporkan; serta c) Mengklarifikasi capaian melalui Video Teleconference (VICON) per triwulan dengan jajaran bidang KSPK Catatan: Laporan ditujukan ke Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak paling lambat tanggal 15 setiap bulannya. Data yang dilaporkan harus sama dengan data yang dilaporkan melalui aplikasi SMART Kementerian Keuangan. Selanjutnya akan dilaporkan melalui aplikasi SISPAN KSP sehingga terpantau langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden.. 2. Perwakilan BKKBN Provinsi a) Membuat. laporan. perkembangan. kegiatan. Proyek. Prioritas. Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK dalam rangka pencegahan stunting berdasarkan data dari 160 Kabupaten/Kota sasaran wilayah stunting, yang terdiri dari:  Realisasi target jumlah keluarga baduta (ibu hamil dan keluarga yang memiliki anak usia 0-2 tahun) yang terpapar 1000 HPK di masing-masing Kabupaten/Kota, baik melalui sosialisasi materi (penyuluhan, sarasehan, pertemuan di kelompok BKB, dsb) maupun pembagian media (leaflet, stiker, dsb);  Jumlah orang yang sudah mendapat peningkatan kapasitas;  Jumlah data kelompok BKB yang telah memperoleh binaan;. 19.

 Data kelompok BKB HI;  Jumlah Kampung KB yang ada di Kabupaten/Kota lokus intervensi pencegahan stunting. b) Melaporkan hasil capaian program (target sasaran), anggaran, dan kegiatan Proyek Prioritas Nasional secara real-time melalui aplikasi SMART Kementerian Keuangan dengan melakukan koordinasi antara jajaran Bidang KS (Kasubbid BKBA dan KKL) dengan Sekretariat (Kasubag Perencanaan Provinsi). c) Melaksanakan koordinasi dengan kabupaten/kota melalui OPDKB kabupaten/kota dalam membuat laporan perkembangan kegiatan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE dalam rangka Pencegahan Stunting. d) Mengirimkan laporan perkembangan kegiatan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK dalam rangka Pencegahan. Stunting. ke. BKKBN. Pusat. ditujukan. kepada. DITBALNAK melalui bit.ly/Lapor_ProPN2019 (setelah ketik link tersebut, harap melakukan Login dengan menggunakan akun Gmail masing-masing Admin Provinsi) dan/atau mengisi formulir sesuai format terlampir (wajib, apabila format tidak sesuai maka tidak diterima) dan dikirimkan dalam bentuk Microsoft Office Excel (tidak menerima pdf). e) Membuat. laporan. akhir. sesuai. dengan. format. terlampir. pelaksanaan kegiatan Proyek Prioritas Nasional Tahun 2019 yang diterima oleh DITBALNAK paling lambat tanggal 31 Desember tahun berjalan melalui email ditbalnak.1000hpk@gmail.com dan kirim hardcopy ke BKKBN Pusat cq. DITBALNAK.. 20.

BAB IV MONITORING DAN EVALUASI Dalam. rangka. pelaksanaan. memperoleh. Proyek. hasil. Prioritas. yang. Nasional. maksimal Promosi. tentang dan. KIE. Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi dilakukan di setiap tingkat wilayah sebagai berikut: A. BKKBN Pusat BKKBN Pusat (Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak) melakukan monitoring secara berkala terhadap seluruh kegiatan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai berikut: 1. Memantau perkembangan kegiatan melalui laporan kegiatan provinsi dan/atau kunjungan pembinaan; 2. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan melalui pertemuan regional. 3. Klarifikasi capaian program dan kegiatan melalui Video Teleconfrence (vicon) B. Perwakilan BKKBN Provinsi Perwakilan. BKKBN. Provinsi. (Bidang. Keluarga. Sejahtera,. Sekretaris, dan Inspektorat) melakukan monitoring secara berkala terhadap seluruh kegiatan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai berikut: 1. Melaksanakan fasilitasi asistensi dan bimbingan teknis; 2. Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan; 3. Menyusun jadwal pemantauan ke Kabupaten/Kota; 4. PKB/PLKB sebagai petugas di lini lapangan membuat laporan tentang perkembangan kegiatan Proyek Prioritas Nasional Promosi Dan Kie 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Dalam Rangka Pencegahan Stunting dan dikirimkan ke Perwakilan BKKBN. 21.

Provinsi setiap bulan. 5. Membuat laporan tentang pelaksanaan kegiatan yang dilaporkan dan dikirimkan ke BKKBN Pusat setiap bulannya. 6. Melakukan koordinasi dengan Kabupaten/Kota melalui OPD-KB dalam : a. Menyusun jadwal pemantauan ke Kecamatan; b. Melaksanakan kunjungan lapangan; c. Melaksanakan evaluasi kegiatan. 7. PKB/PLKB berkoordinasi dengan Kader BKB melakukan pemantauan secara berkala sampai dengan kelompok BKB terhadap seluruh kegiatan Promosi dan KIE 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).. 22.

BAB V PENUTUP Petunjuk Teknis Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam rangka Pencegahan Stunting ini merupakan acuan untuk merealisasikan kegiatan dan anggaran Proyek Prioritas Nasional di tahun 2019. Petunjuk teknis ini diharapkan dapat dipahami sebaik-baiknya agar dalam pelaksanaannya sesuai dengan struktur program dan anggaran tahun 2019. Untuk kegiatan yang dikembangkan di daerah dapat disesuaikan dengan petunjuk teknis ini. Dengan. petunjuk. teknis. ini. diharapkan. dapat. mendorong. terlaksananya kegiatan Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam rangka Pencegahan Stunting secara lebih terkoordinasi dan terarah. Dengan demikian dapat memberikan kontribusi dalam sosialisasi dan penerapan pengasuhan pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) pada pengelola dan pelaksana BKB serta keluarga yang memiliki baduta. Selanjutnya, semoga Proyek Prioritas Nasional Promosi dan KIE 1000 HPK dalam rangka Pencegahan Stunting yang menjadi kewenangan BKKBN ini dapat memberikan sumbangsih terhadap pencegahan stunting di Indonesia melalui kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) dalam upaya tercapainya generasi emas yang sehat, cerdas, dan berkarakter di masa mendatang.. 23.

LAMPIRAN.

PROYEK PRIORITAS NASIONAL TA 2019 PROMOSI DAN KIE PENGASUHAN 1000 HPK DALAM RANGKA PENCEGAHAN STUNTING DI 160 KABUPATEN/KOTA. No. Provinsi. 1 Aceh. Jumlah Keluarga Baduta Per Provinsi 124.127 0. 2 Sumatera Utara. 350.338. 0 3 Sumatera Barat. 168.406 0. 160 Kab/Kota Sasaran 1 Aceh Tengah 2 Pidie 3 Aceh Timur 1 2 3 4 5. Langkat Padang Lawas Nias Utara Gunung Sitoli Simalungun. 1 Pasaman 2 Pasaman Barat 3 Solok. 4 Riau. 104.126 0. 1 Rokan Hulu 2 Kampar. 5 Jambi. 120.486. 1 Kerinci 2 Tanjung Jabung Timur. 6 Sumatera Selatan. 198.287 0. 1 Ogan Komering Ilir 2 Muara Enim. 7 Bengkulu. 52.926 0. 8 Lampung. 201.810. 0. 1 Kaur 2 Bengkulu Utara 1 2 3 4. Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Tanggamus. 9 Bangka Belitung. 42.747 0. 1 Bangka Barat 2 Bangka. 10 Kepulauan Riau. 42.016 0. 1 Natuna 2 Lingga. 11 DKI Jakarta. 196.654. 12 Jawa Barat. 1.434.616. 1 Kepulauan Seribu. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 0 14. Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Kuningan Cirebon Sumedang Indramayu Subang Karawang Bandung Barat Majalengka. Jumlah Keluarga Baduta di 160 Kab/Kota 6.546 9.195 9.759 25.500 33.755 4.734 4.779 4.282 23.508 71.058 9.871 13.753 14.368 37.992 10.586 19.357 29.943 8.356 7.513 15.869 23.129 14.475 37.604 3.088 8.572 11.660 27.099 19.799 26.083 15.245 88.226 5.999 9.443 15.442 1.098 1.820 2.918 893 893 186.318 96.184 63.026 129.993 106.406 45.497 41.475 74.821 40.016 53.259 47.890 63.633 65.069 47.508 1.061.095.

No. Provinsi. 13 Jawa Tengah. 14 DI. Yogyakarta. Jumlah Keluarga Baduta Per Provinsi 1.015.297. 160 Kab/Kota Sasaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12. Cilacap Banyumas Purbalingga Kebumen Wonosobo Klaten Grobogan Blora Demak Pemalang Brebes Pekalongan. 80.860 0. 1 Kulon Progo 2 Bantul. 15 Jawa Timur. 804.874. Trenggalek Malang Jember Bondowoso Probolinggo Nganjuk Lamongan Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kediri. 16 Banten. 279.959 0. 1 Pandeglang 2 Lebak. 17 Bali. 18 Nusa Tenggara Barat. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0 12. 66.743 0 194.226. 0 0 19 Nusa Tenggara Timur. 122.182. 1 Gianyar 2 Buleleng 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21. Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Lombok Utara Bima Sumbawa Barat Sumba Barat Sumba Timur Timor Tengah Selatan Timor Tengah Utara Alor Lembata Ngada Manggarai Rote Ndao Sumba Tengah Sumba Barat Daya Manggarai Timur Sabu Raijua Belu Ende Flores Timur Kupang Malaka Manggarai Barat Nagekeo Sikka. Jumlah Keluarga Baduta di 160 Kab/Kota 60.942 44.886 30.522 36.574 26.484 31.475 43.997 21.968 34.035 47.521 59.290 8.853 446.547 10.762 24.673 35.435 16.314 58.185 57.459 15.107 26.473 21.277 24.089 12.023 16.025 13.652 18.676 35.901 315.181 42.290 38.354 80.644 8.544 12.134 20.678 29.181 42.308 55.044 15.078 7.965 7.757 14.549 5.779 177.661 3.703 5.699 13.049 7.283 5.543 2.883 3.132 7.349 3.306 1.698 7.059 5.670 2.536 6.150 6.035 4.808 8.144 5.662 6.165 3.315 8.417 117.606.

No. Provinsi. Jumlah Keluarga Baduta Per Provinsi. 160 Kab/Kota Sasaran. 20 Kalimantan Barat. 63.725 0 0. 1 Ketapang 2 Sambas 3 Sintang. 21 Kalimantan Tengah. 54.538 0 0. 1 Barito Timur 2 Kapuas 3 Kota Waringin Timur. 22 Kalimantan Selatan. 99.029 0. 1 Hulu Sungai Utara 2 Tanah Bumbu. 23 Kalimantan Timur. 90.055 0. 1 Penajam Paser Utara 2 Kutai Barat. 24 Kalimantan Utara. 0 0. 1 Malinau 2 Nunukan. 25 Sulawesi Utara. 69.739 0. 1 Bolaang Mangondow Utara 2 Bolaang Mangondow. 26 Sulawesi Tengah. 98.885 0. 1 Banggai 2 Parigi Mountong. 27 Sulawesi Selatan. 201.909 0. 1 Enrekang 2 Bone. 28 Sulawesi Tenggara. 55.513 0. 1 Buton 2 Kolaka. 29 Gorontalo. 33.804 0 0. 1 Boalemo 2 Gorontalo 3 Pohuwato. 30 Sulawesi Barat. 48.808. 1 2 3 4. 0 31 Maluku. 56.385. Majene Polewali Mandar Mamuju Mamasa. 0. 1 Maluku Tengah 2 Seram Bagian Barat 3 Kepulauan Aru. 32 Maluku Utara. 39.017 0. 1 Halmahera Selatan 2 Kepulauan Sula. 33 Papua Barat. 24.156 0 0 0 0. 1 2 3 4 5. 34 Papua. 14.878. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15. Sorong Selatan Tambrauw Kota Sorong Manokwari Pegunungan Arfak Jaya Wijaya Tolikara Nduga Lanny Jaya Dogiyai Intan Jaya Asmat Biak Numfor Boven Digoel Deiyai Keerom Kepulauan Yapen Mamberamo Raya Mamberamo Tengah Nabire. Jumlah Keluarga Baduta di 160 Kab/Kota 4.978 5.320 5.747 16.045 2.722 7.942 8.825 19.489 5.359 7.502 12.861 4.438 2.403 6.841 2.153 2.153 2.609 7.883 10.492 11.517 16.410 27.927 6.976 14.323 21.299 3.212 5.187 8.399 4.450 11.763 4.402 20.615 7.139 15.159 9.731 5.403 37.432 14.720 7.495 3.315 25.530 7.483 2.692 10.175 202 394 3.775 2.788 1.399 8.558 79 0 21 1.735 128 34 64 2.653 327 678 965 900 0 45 2.209.

No. Provinsi. Jumlah Keluarga Baduta Per Provinsi 16 17 18 19 20 21 359 22. 160 Kab/Kota Sasaran Paniai Pegunungan Bintang Puncak Puncak Jaya Supiori Yahukimo Yalimo Jumlah. Jumlah Keluarga Baduta di 160 Kab/Kota 626 234 43 8 340 398 359 11.846 2.831.614.

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69. PROVINSI ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA. KABUPATEN/KOTA ACEH TENGAH ACEH TENGAH ACEH TENGAH ACEH TENGAH ACEH TENGAH ACEH TENGAH ACEH TENGAH ACEH TENGAH ACEH TENGAH ACEH TENGAH PIDIE PIDIE PIDIE PIDIE PIDIE PIDIE PIDIE PIDIE PIDIE PIDIE KAB. ACEH TIMUR KAB. ACEH TIMUR KAB. ACEH TIMUR KAB. ACEH TIMUR KAB. ACEH TIMUR KAB. ACEH TIMUR KAB. ACEH TIMUR KAB. ACEH TIMUR KAB. ACEH TIMUR KAB. ACEH TIMUR LANGKAT LANGKAT LANGKAT LANGKAT LANGKAT LANGKAT LANGKAT LANGKAT LANGKAT LANGKAT PADANG LAWAS PADANG LAWAS PADANG LAWAS PADANG LAWAS PADANG LAWAS PADANG LAWAS PADANG LAWAS PADANG LAWAS PADANG LAWAS PADANG LAWAS NIAS UTARA NIAS UTARA NIAS UTARA NIAS UTARA NIAS UTARA NIAS UTARA NIAS UTARA NIAS UTARA NIAS UTARA NIAS UTARA KOTA GUNUNGSITOLI KOTA GUNUNGSITOLI KOTA GUNUNGSITOLI KOTA GUNUNGSITOLI KOTA GUNUNGSITOLI KOTA GUNUNGSITOLI KOTA GUNUNGSITOLI KOTA GUNUNGSITOLI KOTA GUNUNGSITOLI. KECAMATAN LINGE LINGE LINGE PEGASING KETOL KETOL KUTE PANANG CELALA CELALA RUSIP ANTARA KEMBANG TANJONG SIMPANG TIGA SIMPANG TIGA TANGSE TIRO/TRUSEB TIRO/TRUSEB TIRO/TRUSEB MUTIARA TIMUR MUTIARA TIMUR MUTIARA TIMUR IDI RAYEUK DARUL FALAH NURUSSALAM DARUL FALAH DARUL FALAH SIMPANG ULIM NURUSSALAM PEUREULAK DARUL FALAH SERBAJADI BOHOROK SECANGGANG SECANGGANG TANJUNG PURA PADANG TUALANG GEBANG BABALAN BABALAN PANGKALAN SUSU BRANDAN BARAT BARUMUN TENGAH BARUMUN TENGAH HURISTAK LUBUK BARUMUN ULU BARUMUN ULU BARUMUN BARUMUN SOSA SOSA AEK NABARA BARUMUN LOTU NAMOHALU ESIWA NAMOHALU ESIWA ALASA ALASA ALASA ALASA ALASA ALASA LAHEWA TIMUR GUNUNG SITOLI GUNUNG SITOLI GUNUNG SITOLI GUNUNG SITOLI GUNUNG SITOLI GUNUNGSITOLI UTARA GUNUNGSITOLI IDANOI GUNUNGSITOLI IDANOI GUNUNGSITOLI IDANOI. DESA LINGE OWAQ ISE-ISE PEGASING PANTAN REDUK SIMPANG JULI PANTAN JERIK MELALA UNING BERAWANG RAMUNG TIRMI ARA ARA NIEN TEUNGOH MANGKI ULEE GUNONG PEUNADOK MNS. PANAH PANTON BEUNOT CAMPLI USI MESJID USI BALEE UJONG RIMBA SAMPOIMAH SEUNEUBOK PANTON SEULEUMAK MUDA KEUDONDONG ALUE SIWAH ALUE BULOH DUA SEUNEUBOK DALAM PAYA KALUI CEMPEUDAK SEULEUMAK SEMATAR KEBUN KELAPA SECANGGANG PEMATANG SERAI PADANG TUALANG PALUH MANIS SECURAI UTARA SECURAI SELATAN SUNGAI MERAN PERLIS JANJI MATOGU UR SISALEAN SIGADING H DOLOK LATONG PASAR IPUH TARINGGONAN BINABO JAE BONAN DOLOK PASIR JULU PARAN JULU LOLOMBOLI ESIWA SISOBAHILI BITAYA ANAOMA FULOLO ONONAMOLO TUMULA OMBOLATA HILISEBUA SIWALUBANUA TETEHOSISOROWI HILI HAO HILIMBARUZO MADOLAOLI ONOZITOLI OLORA SAEWE LASARA SOWU SIWALUBANUA I HILIWETO IDANOI HILIMBOWO IDANOI.

NO 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138. PROVINSI SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU RIAU JAMBI JAMBI JAMBI JAMBI JAMBI JAMBI JAMBI JAMBI. KABUPATEN/KOTA KOTA GUNUNGSITOLI KAB. SIMALUNGUN KAB. SIMALUNGUN KAB. SIMALUNGUN KAB. SIMALUNGUN KAB. SIMALUNGUN KAB. SIMALUNGUN KAB. SIMALUNGUN KAB. SIMALUNGUN KAB. SIMALUNGUN KAB. SIMALUNGUN PASAMAN PASAMAN PASAMAN PASAMAN PASAMAN PASAMAN PASAMAN PASAMAN PASAMAN PASAMAN PASAMAN BARAT PASAMAN BARAT PASAMAN BARAT PASAMAN BARAT PASAMAN BARAT PASAMAN BARAT PASAMAN BARAT PASAMAN BARAT PASAMAN BARAT PASAMAN BARAT Kab. Solok Kab. Solok Kab. Solok Kab. Solok Kab. Solok Kab. Solok Kab. Solok Kab. Solok Kab. Solok Kab. Solok ROKAN HULU ROKAN HULU ROKAN HULU ROKAN HULU ROKAN HULU ROKAN HULU ROKAN HULU ROKAN HULU ROKAN HULU ROKAN HULU KAB. KAMPAR KAB. KAMPAR KAB. KAMPAR KAB. KAMPAR KAB. KAMPAR KAB. KAMPAR KAB. KAMPAR KAB. KAMPAR KAB. KAMPAR KAB. KAMPAR KERINCI KERINCI KERINCI KERINCI KERINCI KERINCI KERINCI KERINCI. KECAMATAN GUNUNGSITOLI IDANOI RAYA RAYA PAMATANG SILIMA HUTA HATONDUHAN DOLOK SILAU BANDAR MASILAM GUNUNG MALELA SILOU KAHEAN JORLANG HATARAN PURBA BONJOL BONJOL PANTI DUA KOTO DUA KOTO TIGO NAGARI TIGO NAGARI TIGO NAGARI MAPAT TUNGGUL SELATAN RAO UTARA SUNGAI BEREMAS LEMBAH MALINTANG TALAMAU TALAMAU TALAMAU KINALI GUNUNG TULEH RANAH BATAHAN KOTO BALINGKA SUNGAI AUR LEMBANG JAYA LEMBANG JAYA KUBUNG LEMBAH GUMANTI LEMBANG JAYA X KOTO DIATAS HILIRAN GUMANTI IX KOTO SUNGAI LASI KUBUNG JUNJUNG SIRIH RAMBAH RAMBAH TAMBUSAI KEPENUHAN KEPENUHAN RAMBAH SAMO RAMBAH SAMO RAMBAH SAMO BANGUN PURBA KEPENUHAN HULU KAMPAR KIRI HILIR KAMPAR KIRI HULU TAPUNG HULU KAMPAR SIAK HULU KAMPAR KIRI HULU KAMPAR KIRI HULU KAMPAR KIRI HULU KAMPAR KIRI HILIR KAMPAR DANAU KERINCI DANAU KERINCI DANAU KERINCI SITINJAU LAUT SITINJAU LAUT KELILING DANAU SIULAK SIULAK MUKAI. DESA TUHEGEO II SILOU HULUAN BINTANG MARIAH UJUNG MARIAH JAWA TONGAH II PERASMIAN GUNUNG SERAWAN SYAHKUDA BAYU PARDOMUAN BANDAR JORLANG HATARAN HUTA RAJA KOTO KACIAK GANGGO HILIA PANTI SIMPANG TONANG CUBADAK MALAMPAH LADANG PANJANG BINJAI MUARO SEI LOLO KOTO RAJO AIA BANGIH UJUANG GADIANG KAJAI TALU SINURUIK KATIAGAN RABI JONGOR BATAHAN PARIK SUNGAI AUA BATU BAJANJANG KOTO LAWEH KOTO HILALANG AIE DINGIN KOTO GADANG KOTO ANAU SIBARAMBANG SARIAK ALAHAN TIGO TARUANG-TARUANG TANJUNG BINGKUNG PANINGGAHAN MENAMING SUKA MAJU TAMBUSAI TIMUR KEPENUHAN HILIR ULAK PATIAN RAMBAH SAMO MARGA MULYA TELUK AUR BANGUN PURBA BARAT KEPAYANG BANGUNSARI TANJUNGKARANG DANAULANCANG PULAUJAMBU PANDAUJAYA AURKUNING TERUSAN GAJAHBERTALUT SUNGAIBUNGO RANAHSINGKUANG SANGGARAN AGUNG TEBING TINGGI TALANG KEMULUN HIANG SAKTI KOTO SEKILAN AMBAI PULAU TENGAH KOTO TENGAH MUKAI TENGAH.

NO 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207. PROVINSI JAMBI JAMBI JAMBI JAMBI JAMBI JAMBI JAMBI JAMBI JAMBI JAMBI JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG. KABUPATEN/KOTA KERINCI KERINCI KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR OGAN KOMERING ILIR OGAN KOMERING ILIR OGAN KOMERING ILIR OGAN KOMERING ILIR OGAN KOMERING ILIR OGAN KOMERING ILIR OGAN KOMERING ILIR OGAN KOMERING ILIR OGAN KOMERING ILIR OGAN KOMERING ILIR KAB. MUARA ENIM KAB. MUARA ENIM KAB. MUARA ENIM KAB. MUARA ENIM KAB. MUARA ENIM KAB. MUARA ENIM KAB. MUARA ENIM KAB. MUARA ENIM KAB. MUARA ENIM KAB. MUARA ENIM KAUR KAUR KAUR KAUR KAUR KAUR KAUR KAUR KAUR KAUR KAB. BENGKULU UTARA KAB. BENGKULU UTARA KAB. BENGKULU UTARA KAB. BENGKULU UTARA KAB. BENGKULU UTARA KAB. BENGKULU UTARA KAB. BENGKULU UTARA KAB. BENGKULU UTARA KAB. BENGKULU UTARA KAB. BENGKULU UTARA LAMPUNG SELATAN LAMPUNG SELATAN LAMPUNG SELATAN LAMPUNG SELATAN LAMPUNG SELATAN LAMPUNG SELATAN LAMPUNG SELATAN LAMPUNG SELATAN LAMPUNG SELATAN LAMPUNG SELATAN LAMPUNG TENGAH LAMPUNG TENGAH LAMPUNG TENGAH LAMPUNG TENGAH LAMPUNG TENGAH LAMPUNG TENGAH LAMPUNG TENGAH. KECAMATAN AIR HANGAT BARAT AIR HANGAT BARAT RANTAU RASAU RANTAU RASAU MENDAHARA ULU DENDANG MUARA SABAK TIMUR MENDAHARA ULU MENDAHARA ULU MENDAHARA MENDAHARA ULU GERAGAI TANJUNG LUBUK TANJUNG LUBUK TANJUNG LUBUK TANJUNG LUBUK PEDAMARAN PAMPANGAN LEMPUING JAYA TELUK GELAM TELUK GELAM TELUK GELAM SUNGAI ROTAN SEMENDE DARAT TENGAH SEMENDE DARAT ULU SEMENDE DARAT TENGAH BELIMBING SEMENDE DARAT ULU SEMENDE DARAT ULU SEMENDE DARAT LAUT MUARA ENIM SEMENDE DARAT TENGAH TANJUNG KEMUNING KAUR SELATAN NASAL NASAL SEMIDANG GUMAY LUAS TETAP TETAP LUNGKANG KULE PADANG GUCI HILIR LAIS BATIK NAU NAPAL PUTIH NAPAL PUTIH ENGGANO NAPAL PUTIH AIR NAPAL ULOK KUPAI BATIK NAU NAPAL PUTIH NATAR KALIANDA KALIANDA PENENGAHAN KETAPANG KETAPANG RAJABASA CANDIPURO CANDIPURO WAY SULAN GUNUNG SUGIH SEPUTIH SURABAYA TERUSAN NUNYAI BUMI RATU NUBAN BANDAR MATARAM PUBIAN PUBIAN. DESA HAMPARAN PUGU KOTO TENGAH RANTAU RASAU I PEMATANG MAYAN SINAR WAJO KOTO KANDIS KUALA SIMBUR BUKITTEMPURUNG SUNGAIBERAS MENDAHARA TENGAH PEMATANG RAHIM PANDAN LAGAN TANJUNG MERINDU SUKARAMI TANJUNG BERINGIN JAMBU ILIR SUKA DAMAI MENGGERIS TANJUNG SARI BENAWA SUGIH WARAS MUARA TELANG PETAR LUAR SWARNA DWIPA PAJAR BULAN GUNUNG AGUNG TANJUNG AREMANTAI PELAKAT PENYANDINGAN KARANG RAJA BATU SURAU PADANG TINGGI PENGUBAIAN TANJUNG BETUAH AIR BATANG MENTIRING II TUGUK CUCUPAN BABAT DATAR LEBAR II TALANG JAWI II AIR PADANG ULAK TANDING KINAL JAYA JABI MEOK GEMBUNG RAYA TEBING KANDANG TALANG BERANTAI TABA KULINTANG TANJUNG ALAI PANCASILA TAJIMALELA TAMAN AGUNG BANJARMASIN BANGUN REJO KEMUKUS BATU BALAK WAY GELAM KARYA MULYA SARI MEKARSARI BUYUT UDIK MATARAM ILIR GUNUNG BATIN UDIK TULUNG KAKAN MATARAM UDIK RIAU PERIANGAN TANJUNG REJO.

NO 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276. PROVINSI LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA DKI JAKARTA DKI JAKARTA DKI JAKARTA DKI JAKARTA DKI JAKARTA. KABUPATEN/KOTA LAMPUNG TENGAH LAMPUNG TENGAH LAMPUNG TENGAH LAMPUNG TIMUR LAMPUNG TIMUR LAMPUNG TIMUR LAMPUNG TIMUR LAMPUNG TIMUR LAMPUNG TIMUR LAMPUNG TIMUR LAMPUNG TIMUR LAMPUNG TIMUR LAMPUNG TIMUR KAB. TANGGAMUS KAB. TANGGAMUS KAB. TANGGAMUS KAB. TANGGAMUS KAB. TANGGAMUS KAB. TANGGAMUS KAB. TANGGAMUS KAB. TANGGAMUS KAB. TANGGAMUS KAB. TANGGAMUS BANGKA BARAT BANGKA BARAT BANGKA BARAT BANGKA BARAT BANGKA BARAT BANGKA BARAT BANGKA BARAT BANGKA BARAT BANGKA BARAT BANGKA BARAT KAB. BANGKA KAB. BANGKA KAB. BANGKA KAB. BANGKA KAB. BANGKA KAB. BANGKA KAB. BANGKA KAB. BANGKA KAB. BANGKA KAB. BANGKA NATUNA NATUNA NATUNA NATUNA NATUNA NATUNA NATUNA NATUNA NATUNA NATUNA KAB. LINGGA KAB. LINGGA KAB. LINGGA KAB. LINGGA KAB. LINGGA KAB. LINGGA KAB. LINGGA KAB. LINGGA KAB. LINGGA KAB. LINGGA KEPULAUAN SERIBU KEPULAUAN SERIBU KEPULAUAN SERIBU KEPULAUAN SERIBU KEPULAUAN SERIBU KEPULAUAN SERIBU. KECAMATAN BANDAR SURABAYA ANAK RATU AJI ANAK RATU AJI SUKADANA SUKADANA SUKADANA SUKADANA MARGATIGA MARGATIGA WAWAY KARYA WAWAY KARYA WAWAY KARYA MARGA SEKAMPUNG ULU BELU PEMATANG SAWA GISTING BULOK WONOSOBO WONOSOBO KOTA AGUNG TIMUR KOTA AGUNG PEMATANG SAWA BANDAR NEGERI SEMUONG SIMPANG TERITIP SIMPANG TERITIP SIMPANG TERITIP SIMPANG TERITIP SIMPANG TERITIP SIMPANG TERITIP JEBUS JEBUS KELAPA KELAPA MENDO BARAT MENDO BARAT MENDO BARAT BELINYU MENDO BARAT BAKAM MENDO BARAT MENDO BARAT BAKAM PUDING BESAR BUNGURAN BARAT BUNGURAN BARAT BUNGURAN BARAT BUNGURAN BARAT BUNGURAN BARAT BUNGURAN TIMUR BUNGURAN TIMUR BUNGURAN UTARA PULAU TIGA PULAU TIGA SELAYAR SENAYANG LINGGA UTARA LINGGA UTARA SINGKEP BARAT SENAYANG SENAYANG SENAYANG SENAYANG LINGGA UTARA KEPULAUAN SERIBU SELATAN KEPULAUAN SERIBU SELATAN KEPULAUAN SERIBU SELATAN KEPULAUAN SERIBU UTARA KEPULAUAN SERIBU UTARA KEPULAUAN SERIBU UTARA. DESA CABANG GEDUNG RATU BANDAR PUTIH TUA BUMI NABUNG UDIK NEGARA NABUNG SURABAYA UDIK SUKADANA TIMUR NEGERI TUA NEGERI JEMANTEN NGESTI KARYA TRI TUNGGAL TANJUNG WANGI GUNUNG RAYA SIRNA GALIH TAMPANG MUDA BANJAR MANIS SINAR PETIR DADISARI WONOSOBO UMBUL BUAH PARDASUKA KARANG BRAK RAJABASA PERADONG AIR NYATOH BERANG SIMPANG TIGA IBUL PANGEK TUMBAK PETAR RUKAM TUIK TUGANG RUKAM AIR DUREN KOTA KAPUR RIDING PANJANG MENDO MARAS SENANG PENAGAN CENGKONG ABANG NEKNANG SAING MEKAR JAYA BATUBI JAYA GUNUNG PUTRI PIAN TENGAH SELAUT SUNGAI ULU BATU GAJAH KELARIK UTARA SERANTAS SETUMUK PENUBA TAJUR BIRU TELUK BUKIT HARAPAN BAKONG REJAI PULAU BATANG TEMIANG PASIR PANJANG DUARA PULAU TIDUNG PULAU PARI PULAU UNTUNG JAWA PULAU PANGGANG PULAU KELAPA PULAU HARAPAN.

NO 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345. PROVINSI JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT. KABUPATEN/KOTA BOGOR BOGOR BOGOR BOGOR BOGOR BOGOR BOGOR BOGOR BOGOR BOGOR SUKABUMI SUKABUMI SUKABUMI SUKABUMI SUKABUMI SUKABUMI SUKABUMI SUKABUMI SUKABUMI SUKABUMI CIANJUR CIANJUR CIANJUR CIANJUR CIANJUR CIANJUR CIANJUR CIANJUR CIANJUR CIANJUR BANDUNG BANDUNG BANDUNG BANDUNG BANDUNG BANDUNG BANDUNG BANDUNG BANDUNG BANDUNG GARUT GARUT GARUT GARUT GARUT GARUT GARUT GARUT GARUT GARUT TASIKMALAYA TASIKMALAYA TASIKMALAYA TASIKMALAYA TASIKMALAYA TASIKMALAYA TASIKMALAYA TASIKMALAYA TASIKMALAYA TASIKMALAYA KUNINGAN KUNINGAN KUNINGAN KUNINGAN KUNINGAN KUNINGAN KUNINGAN KUNINGAN KUNINGAN. KECAMATAN SUKARAJA SUKAMAKMUR LEUWILIANG CIBUNGBULANG CIGUDEG CARINGIN CARINGIN CARINGIN KELAPA NUNGGAL SUKAJAYA PALABUHANRATU BANTARGADUNG BANTARGADUNG BANTARGADUNG BANTARGADUNG BANTARGADUNG BANTARGADUNG CIDAHU CIDAHU KEBONPEDES CIKALONGKULON SUKARESMI SUKARESMI SUKARESMI PAGELARAN SINDANGBARANG CIDAUN CAMPAKA MULYA LELES PASIRKUDA PAMEUNGPEUK CICALENGKA CICALENGKA CICALENGKA CIKANCUNG CIPARAY PACET KERTASARI PASEH PASIRJAMBU LELES LEUWIGOONG CIBATU MALANGBONG SUKARESMI CIBALONG PAKENJENG PAKENJENG CISEWU CISEWU CIKATOMAS PUSPAHIANG SALOPA SALOPA JATIWARAS SUKAHENING SUKAHENING SUKAHENING SUKARESIK SUKARESIK CIWARU CIWARU GARAWANGI CIAWIGEBANG CIAWIGEBANG CIAWIGEBANG CIDAHU CIGUGUR NUSAHERANG. DESA SUKATANI PABUARAN CIBEBER II CIBATOK 2 BANYU RESMI CIMANDE PASIR BUNCIR TANGKIL LEUWIKARET SUKAMULIH PASIRSUREN BANTARGADUNG MANGUNJAYA BOJONGGALING LIMUSNUNGGAL BANTARGEBANG BOYONGSARI PONDOK KASO TENGAH CIDAHU KEBONPEDES KAMURANG CIKANCANA CIWALEN RAWABELUT KERTARAHARJA KERTAMUKTI CIBULUH SUKABUNGAH PUNCAKWANGI PUSAKAJAYA RANCATUNGKU DAMPIT NARAWITA TANJUNGWANGI MEKARLAKSANA BABAKAN GIRIMULYA CIHAWUK KARANGTUNGGAL CIBODAS LEMBANG LEUWIGOONG WANAKERTA SUKARASA PADAMUKTI SIMPANG PASIRLANGU JAYAMEKAR GIRIMUKTI KARANGSEWU TANJUNGBARANG PUSPASARI MANDALAHAYU MULYASARI SUKAKERTA CALINGCING KIARAJANGKUNG SUNDAKERTA BANJARSARI MARGAMULYA SAGARANTEN CITUNDUN PAKEMBANGAN KADURAMA CIPUTAT SUKARAJA CIKEUSIK CISANTANA CIASIH.

NO 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414. PROVINSI JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT. KABUPATEN/KOTA KUNINGAN CIREBON CIREBON CIREBON CIREBON CIREBON CIREBON CIREBON CIREBON CIREBON CIREBON SUMEDANG SUMEDANG SUMEDANG SUMEDANG SUMEDANG SUMEDANG SUMEDANG SUMEDANG SUMEDANG SUMEDANG INDRAMAYU INDRAMAYU INDRAMAYU INDRAMAYU INDRAMAYU INDRAMAYU INDRAMAYU INDRAMAYU INDRAMAYU INDRAMAYU SUBANG SUBANG SUBANG SUBANG SUBANG SUBANG SUBANG SUBANG SUBANG SUBANG KARAWANG KARAWANG KARAWANG KARAWANG KARAWANG KARAWANG KARAWANG KARAWANG KARAWANG KARAWANG BANDUNG BARAT BANDUNG BARAT BANDUNG BARAT BANDUNG BARAT BANDUNG BARAT BANDUNG BARAT BANDUNG BARAT BANDUNG BARAT BANDUNG BARAT BANDUNG BARAT KAB. MAJALENGKA KAB. MAJALENGKA KAB. MAJALENGKA KAB. MAJALENGKA KAB. MAJALENGKA KAB. MAJALENGKA KAB. MAJALENGKA KAB. MAJALENGKA. KECAMATAN CIGANDAMEKAR BABAKAN BABAKAN BABAKAN BABAKAN LEMAHABANG ASTANAJAPURA MUNDU PLERED GEMPOL GEMPOL CISITU SITURAJA CONGGEANG SUKASARI PAMULIHAN PAMULIHAN PAMULIHAN RANCAKALONG SUMEDANG UTARA CISARUA KROYA KANDANGHAUR KANDANGHAUR KANDANGHAUR KANDANGHAUR ANJATAN GANTAR PASEKAN TUKDANA TUKDANA BINONG PUSAKANAGARA PAMANUKAN JALANCAGAK TANJUNGSIANG COMPRENG CIBOGO LEGONKULON LEGONKULON SERANGPANJANG KUTAWALUYA KUTAWALUYA KUTAWALUYA BATUJAYA TIRTAJAYA CILAMAYA WETAN TIRTAMULYA JAYAKERTA BANYUSARI BANYUSARI CIKALONG WETAN CIPEUNDEUY PADALARANG PADALARANG CIHAMPELAS CIHAMPELAS CIHAMPELAS SINDANGKERTA SAGULING SAGULING PALASAH PALASAH LIGUNG BANTARUJEG PALASAH CIKIJING TALAGA JATIWANGI. DESA BUNIGEULIS SERANG KULON BOJONGGEBANG KUDUMULYA KUDUKERAS CIPEUJEUH WETAN ASTANAJAPURA SINARANCANG SARABAU GEMPOL WALAHAR CIMARGA MALAKA UNGKAL MEKARSARI CIJERUK CILEMBU MEKARBAKTI SUKAHAYU MARGAMUKTI KEBONKALAPA JAYAMULYA KARANGMULYA WIRAPANJUNAN ILIR ERETAN WETAN CILANDAK MEKARJAYA KARANGANYAR KARANGKERTA MEKARSARI KEDIRI KOTASARI MULYASARI BUNIHAYU KAWUNGLUWUK SUKADANA MAJASARI LEGONKULON MAYANGAN CINTAMEKAR MULYAJAYA KUTAGANDOK SINDANGKARYA BATURADEN SRIKAMULYAN SUKAKERTA KAMURANG CIPTAMARGA GEMBONGAN PAMEKARAN CIPTAGUMATI JATIMEKAR CIMERANG CIBURUY CIPATIK PATARUMAN TANJUNGWANGI SINDANGKERTA JATI SAGULING CISAMBENG KARAMAT MAJASARI SINDANGHURIP BUNIWANGI CISOKA KERTAHAYU SUTAWANGI.

NO 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483. PROVINSI JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH. KABUPATEN/KOTA KAB. MAJALENGKA KAB. MAJALENGKA CILACAP CILACAP CILACAP CILACAP CILACAP CILACAP CILACAP CILACAP CILACAP CILACAP BANYUMAS BANYUMAS BANYUMAS BANYUMAS BANYUMAS BANYUMAS BANYUMAS BANYUMAS BANYUMAS BANYUMAS PURBALINGGA PURBALINGGA PURBALINGGA PURBALINGGA PURBALINGGA PURBALINGGA PURBALINGGA PURBALINGGA PURBALINGGA PURBALINGGA KEBUMEN KEBUMEN KEBUMEN KEBUMEN KEBUMEN KEBUMEN KEBUMEN KEBUMEN KEBUMEN KEBUMEN WONOSOBO WONOSOBO WONOSOBO WONOSOBO WONOSOBO WONOSOBO WONOSOBO WONOSOBO WONOSOBO WONOSOBO KLATEN KLATEN KLATEN KLATEN KLATEN KLATEN KLATEN KLATEN KLATEN KLATEN GROBOGAN GROBOGAN GROBOGAN GROBOGAN GROBOGAN GROBOGAN GROBOGAN. KECAMATAN LEMAHSUGIH KADIPATEN KEDUNGREJA BINANGUN BINANGUN KROYA KROYA KROYA KAWUNGANTEN SAMPANG SAMPANG SAMPANG JATILAWANG JATILAWANG JATILAWANG KALIBAGOR PATIKRAJA GUMELAR PEKUNCEN CILONGOK SUMBANG BATURRADEN KEMANGKON KALIGONDANG KALIGONDANG KALIGONDANG KUTASARI MREBET MREBET MREBET REMBANG PADAMARA BUAYAN BULUSPESANTREN AMBAL AMBAL MIRIT PEJAGOAN ADIMULYO SEMPOR KARANGGAYAM BONOROWO WADASLINTANG KEPIL KEPIL KEPIL SELOMERTO KALIKAJAR KALIKAJAR KERTEK KEJAJAR KEJAJAR PRAMBANAN PRAMBANAN JOGONALAN JOGONALAN JOGONALAN PEDAN DELANGGU POLANHARJO JATINOM KALIKOTES KARANGRAYUNG TOROH GEYER GEYER GEYER GEYER GEYER. DESA KEPUH LIANGJULANG TAMBAKREJA KARANGNANGKA SIDAYU KARANGMANGU PUCUNG LOR BAJING KULON KAWUNGANTEN LOR BRANI PAKETINGAN KARANGASEM GUNUNG WETAN KARANGLEWAS GENTAWANGI SROWOT KARANGENDEP PANINGKABAN BANJARANYAR GUNUNGLURAH DATAR PANDAK PLUMUTAN CILAPAR BRECEK SEMPOR LOR CANDINATA KRADENAN SELAGANGGENG SANGKANAYU BANTARBARANG KALITINGGAR KIDUL RANGKAH INDROSARI PLEMPUKANKEMBARAN KAIBONPETANGKURAN TLOGOPRAGOTO KEBAGORAN TEMANGGAL SEMALI PAGEBANGAN PATUKREJO SUMBERSARI NGALIAN TANJUNGANOM PULOSAREN PAKUNCEN KWADUNGAN PURWOJIWO PAGEREJO SIGEDANG IGIRMRANAK SANGGRAHAN RANDUSARI TITANG SUMYANG GRANTING NGAREN BUTUHAN KEPRABON TIBAYAN GEMBLEGAN TERMAS SINDUREJO RAMBAT JUWORO KARANG ANYAR GEYER LEDOKDAWAN.

NO 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 550 551 552. PROVINSI JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA DI YOGYAKARTA DI YOGYAKARTA DI YOGYAKARTA DI YOGYAKARTA DI YOGYAKARTA DI YOGYAKARTA DI YOGYAKARTA DI YOGYAKARTA DI YOGYAKARTA DIY DIY DIY DIY DIY DIY. KABUPATEN/KOTA GROBOGAN GROBOGAN GROBOGAN BLORA BLORA BLORA BLORA BLORA BLORA BLORA BLORA BLORA BLORA DEMAK DEMAK DEMAK DEMAK DEMAK DEMAK DEMAK DEMAK DEMAK DEMAK PEMALANG PEMALANG PEMALANG PEMALANG PEMALANG PEMALANG PEMALANG PEMALANG PEMALANG PEMALANG BREBES BREBES BREBES BREBES BREBES BREBES BREBES BREBES BREBES BREBES Kab. Pekalongan Kab. Pekalongan Kab. Pekalongan Kab. Pekalongan Kab. Pekalongan Kab. Pekalongan Kab. Pekalongan Kab. Pekalongan Kab. Pekalongan Kab. Pekalongan KULON PROGO KULON PROGO KULON PROGO KULON PROGO KULON PROGO KULON PROGO KULON PROGO KULON PROGO KULON PROGO KULON PROGO KAB. BANTUL KAB. BANTUL KAB. BANTUL KAB. BANTUL KAB. BANTUL KAB. BANTUL. KECAMATAN PULOKULON PULOKULON GROBOGAN CEPU CEPU CEPU CEPU JIKEN KOTA BLORA KOTA BLORA TUNJUNGAN KUNDURAN KUNDURAN KARANGAWEN GUNTUR WONOSALAM DEMPET GAJAH GAJAH GAJAH DEMAK BONANG BONANG MOGA MOGA BODEH BODEH BODEH BANTARBOLANG PEMALANG PETARUKAN AMPELGADING COMAL BUMIAYU BUMIAYU BUMIAYU BUMIAYU JATIBARANG WANASARI WANASARI SONGGOM BULAKAMBA BANJARHARJO PETUNGKRIYONO PETUNGKRIYONO PETUNGKRIYONO PETUNGKRIYONO PETUNGKRIYONO KESESI PETUNGKRIYONO PANINGGARAN PETUNGKRIYONO BOJONG GALUR SENTOLO PENGASIH PENGASIH NANGGULAN SAMIGALUH SAMIGALUH SAMIGALUH SAMIGALUH SAMIGALUH JETIS JETIS DLINGO SEDAYU PANDAK PAJANGAN. DESA SIDOREJO KARANGHARJO PUTATSARI CABEYAN KAPUAN GETAS SUMBERPITU BANGOWAN TEMUREJO PATALAN ADIREJO KLOKAH JETAK BUMIREJO GUNTUR SIDO MULYO KEDUNGORI GEDANGALAS SAMBIROTO BOYOLALI DONOREJO KEMBANGAN BETAHWALANG MANDIRAJA WANGKELANG LONGKEYANG PARUNGGALIH KEBANDUNGAN PURANA TAMBAKREJO KALIRANDU LOSARI TUMBAL JATISAWIT KALILANGKAP KALINUSU PRUWATAN JANEGARA GLONGGONG WANASARI DUKUHMAJA GRINTING CIGADUNG CURUGMUNCAR GUMELEM SIMEGO KAYUPURING TLOGOPAKIS PANTIREJO SONGGODADI LAMBANGGELUN KASIMPAR SUMURJOMBLANGBOGO NOMPOREJO TUKSONO KARANGSARI SENDANGSARI DONOMULYO KEBON HARJO SIDOHARJO GERBOSARI NGARGOSARI PAGERHARJO PATALAN CANDEN TERONG ARGODADI TRIHARJO TRI WIDADI.

NO 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579 580 581 582 583 584 585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621. PROVINSI DIY DIY DIY DIY JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR. KABUPATEN/KOTA KAB. BANTUL KAB. BANTUL KAB. BANTUL KAB. BANTUL TRENGGALEK TRENGGALEK TRENGGALEK TRENGGALEK TRENGGALEK TRENGGALEK TRENGGALEK TRENGGALEK TRENGGALEK TRENGGALEK MALANG MALANG MALANG MALANG MALANG MALANG MALANG MALANG MALANG MALANG JEMBER JEMBER JEMBER JEMBER JEMBER JEMBER JEMBER JEMBER JEMBER JEMBER BONDOWOSO BONDOWOSO BONDOWOSO BONDOWOSO BONDOWOSO BONDOWOSO BONDOWOSO BONDOWOSO BONDOWOSO BONDOWOSO PROBOLINGGO PROBOLINGGO PROBOLINGGO PROBOLINGGO PROBOLINGGO PROBOLINGGO PROBOLINGGO PROBOLINGGO PROBOLINGGO PROBOLINGGO NGANJUK NGANJUK NGANJUK NGANJUK NGANJUK NGANJUK NGANJUK NGANJUK NGANJUK NGANJUK LAMONGAN LAMONGAN LAMONGAN LAMONGAN LAMONGAN. KECAMATAN DLINGO SEWON PAJANGAN JETIS DONGKO KARANGAN BENDUNGAN GANDUSARI TRENGGALEK POGALAN SURUH SURUH SURUH SURUH BANTUR SUMBERMANJING DAMPIT AMPELGADING WAJAK TAJINAN PUJON PUJON KASEMBON PAGELARAN JOMBANG GUMUK MAS PANTI JENGGAWAH TEMPUREJO JELBUK KALISAT KALISAT LEDOKOMBO LEDOKOMBO MAESAN GRUJUGAN TAPEN KLABANG PRAJEKAN PRAJEKAN SUMBER WRINGIN BINAKAL BINAKAL BINAKAL TIRIS PAKUNIRAN PAITON PAITON PAITON PAITON PAITON KREJENGAN KREJENGAN KREJENGAN NGETOS BERBEK BERBEK PACE NGRONGGOT NGRONGGOT TANJUNGANOM WILANGAN JATIKALEN JATIKALEN MODO NGIMBANG BABAT PUCUK KARANGBINANGUN. DESA JATIMULYO TIMBULHARJO SENDANGSARI TRIMULYO CAKUL KAYEN BOTOPUTIH JAJAR DAWUHAN KEDUNGLURAH PURU NGLEBO NGRANDU MLINJON WONOREJO TAMBAKREJO BATURETNO MULYOASRI WONOAYU PURWOSEKAR PUJON KIDUL WIYUREJO PAIT BRONGKAL NGAMPELREJO PURWOASRI GLAGAHWERO CANGKRING TEMPUREJO JELBUK PATEMPURAN GAMBIRAN SUKOGIDRI SLATENG PENANGGUNGAN TEGALMIJIN CINDOGO WONOKERTO BANDILAN WALIDONO SUMBERWRINGIN GADINGSARI BARATAN SUMBER TENGAH TEGALWATU SOGAAN KALIKAJAR KULON KALIKAJAR WETAN RANDUTATAH PETUNJUNGAN BHINAR KREJENGAN RAWAN SEBORO MOJODUWUR PATRANREJO SUMBER URIP BODOR CENGKOK MOJOKENDIL SUMBERKEPUH SUKOHARJO PERNING LUMPANG KUWIK NGUWOK GANGGANTINGAN DATINAWONG PLOSOSETRO PALANGAN.

NO 622 623 624 625 626 627 628 629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639 640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668 669 670 671 672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689 690. PROVINSI JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN. KABUPATEN/KOTA LAMONGAN LAMONGAN LAMONGAN LAMONGAN LAMONGAN BANGKALAN BANGKALAN BANGKALAN BANGKALAN BANGKALAN BANGKALAN BANGKALAN BANGKALAN BANGKALAN BANGKALAN SAMPANG SAMPANG SAMPANG SAMPANG SAMPANG SAMPANG SAMPANG SAMPANG SAMPANG SAMPANG PAMEKASAN PAMEKASAN PAMEKASAN PAMEKASAN PAMEKASAN PAMEKASAN PAMEKASAN PAMEKASAN PAMEKASAN PAMEKASAN SUMENEP SUMENEP SUMENEP SUMENEP SUMENEP SUMENEP SUMENEP SUMENEP SUMENEP SUMENEP Kab. Kediri Kab. Kediri Kab. Kediri Kab. Kediri Kab. Kediri Kab. Kediri Kab. Kediri Kab. Kediri Kab. Kediri Kab. Kediri PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG KAB. LEBAK KAB. LEBAK KAB. LEBAK KAB. LEBAK. KECAMATAN GLAGAH GLAGAH GLAGAH GLAGAH GLAGAH TANJUNGBUMI KOKOP KWANYAR KWANYAR KWANYAR KWANYAR KWANYAR KWANYAR MODUNG MODUNG TORJUN SAMPANG SAMPANG SAMPANG JRENGIK JRENGIK BANYUATES KETAPANG PANGARENGAN KARANG PENANG PADEMAWU PADEMAWU PROPPO PROPPO PROPPO PALENGAAN PALENGAAN PALENGAAN PALENGAAN PALENGAAN BLUTO BLUTO SARONGGI BATANG BATANG BATANG BATANG BATANG BATANG DUNGKEK DUNGKEK DUNGKEK SAPEKEN PARE RINGINREJO RINGINREJO TAROKAN RINGINREJO RINGINREJO PAPAR PLEMAHAN KEPUNG NGADILUWIH SAKETI CIPEUCANG CIPEUCANG KADUHEJO BANJAR SINDANGRESMI KORONCONG KORONCONG KORONCONG KORONCONG MALINGPING SAJIRA LEUWIDAMAR CILELES. DESA GLAGAH KONANG PANGGANG WONOREJO KARANGTURI BUMI ANYAR DURJAN DLEMER MOROMBUH TEBUL BATAH TIMUR GUNUNG SERENG DUWEK BUTER NEROH GLISGIS TANA MERA PULAU MANDANGIN GUNUNG MADDAH BANYUMAS JRENGIK BANCELOK TRAPANG KARANG ANYAR PACANGGAAN GUNUNG KESAN JARIN DURBUK CANDIBURUNG CAMPOR PANGBATOK BANYUPELLE REK KERREK ANGSANAH PANAAN POTOAN DAJA AENGBAJA RAJA SERA TENGAH KAMBINGAN TIMUR TAMEDUNG NYABAKAN TIMUR BILANGAN ROMBEN BARAT ROMBEN GUNA LAPA DAYA SAPEKEN TERTEK NAMBAKAN DAWUNG BULUSARI RINGINREJO SUSUHBANGO KWARON RINGINPITU KEBONREJO MANGUNREJO LANGENSARI KONCANG KADUGADUNG BAYUMUNDU KADUMANEUH PASIRDURUNG KORONCONG PAKULURAN PASIRKARAG TEGALONGOK CILANGKAHAN MARGALUYU CISIMEUT PARUNGKUJANG.