• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pada"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber Daya Alam (SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tidak dapat diperbaharui.

SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunaannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.1

SDA tidak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis.2 Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan:

1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan;

2. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya;

1 http://blogmhariyanto.blogspot.com/2010/06/konservasi-sumber-daya-alam-hayati-dan.html

2 Pasal 1 angka 1 UU Nomor 5 Tahun 1990

(2)

2 3. Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya3 Pada saat ini tumbuhan sudah mulai berkurang keanekaragamannya.

Pengembangan budi daya tanaman untuk menghasilkan jenis-jenis unggul perlu dilakukan dengan identifikasi melalui pengumpulan plasma nutfah.

Plasma nutfah merupakan koleksi sumber daya genetik yang berupa keanekaragaman tumbuhan, hewan atau jasad renik untuk tujuan yang luas.

Berdasarkan Pasal 1 butir 2 Undang Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, yang dimaksud dengan Plasma Nutfah adalah substansi yang terdapat dalam kelompok makhluk hidup, dan merupakan sumber sifat keturunan yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan atau dirakit untuk menciptakan jenis unggul atau kultivar baru.

Dengan demikian menurut undang-undang tersebut Plasma Nutfah merupakan keseluruhan keanekaragaman genetik yang terdapat dalam mahkluk hidup (tumbuhan, satwa dan mikroorganisme).

Diantara berbagai keanekaragaman hayati yang dipengaruhi oleh keragaman dalam lingkungan dan keragaman dalam jenis (plasma nutfah), Plasma Nutfah pertanian (agrobiodiversity) atau juga sering disebut dengan Sumber Daya Genetik (SDG) pertanian merupakan salah satu Plasma Nutfah yang sangat mendesak untuk diamankan dari kepunahan maupun terjadinya erosi potensi genetiknya. Sebab Plasma Nutfah pertanian secara riil telah dan

3 Ibid.

(3)

3 terus akan dimanfaatkan bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

Plasma nutfah merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting karena tanpa plasma nutfah kita tidak dapat melestarikan tanaman, membentuk kultivar atau ras baru karena itu plasma nutfah harus dikelola secara tepat sehingga dari plasma tersebut dilakukan pelestarian agar dapat mengembangkan kultivar-kultivar unggul, selain itu koleksi plasma nutfah juga mempunyai tujuan lain misalnya untuk pertukaran dengan Negara- negara lain.4

Di dalam perkembangannya, Plasma Nutfah tidak lain adalah substansi yang terdapat dalam kelompok makhluk hidup dan merupakan sumber sifat keturunan yang dapat dimanfaatkan dalam rekayasa penciptaan bibit unggul maupun rumpun baru.5 Dalam kaitannya dengan tanaman, Plasma Nutfah dapat berupa biji, jaringan tanaman, dan tanaman muda/dewasa; sedangkan pada ternak hal tersebut dapat berbentuk jaringan, spermatozoa, telur, embrio dan hewan hidup muda/dewasa.6

Saat ini, masyarakat dihadapkan pada masalah utama, yaitu hilangnya jenis-jenis tanaman yang sering disebut erosi genetik.7 Sebagai contoh, FAO telah memperkirakan bahwa dunia sampai saat ini telah kehilangan sekitar

4 Sastrapradja, S.D., S. Adisoemarto & M.A. Rifai. 1992. Khazanah Flora dan Fauna Nusantara.

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hlm. 15.

5 Komnas Plasma Nutfah. 2000. Draft Rencana Strategis Komisi Nasional Plasma Nutfah. Jakarta:

Komisi Nasional Plasma Nutfah, Departemen Pertanian, hlm. 22.

6 National Research Council. 1993. Managing Global Genetic Resources: Livestock. Committee on Managing Global Genetic Resources Agricultural Imperatives. Washington, D.C: National Academy Press, hlm. 11.

7 Kusumo S., dkk. 2002. Pedoman Pembentukan Komisi Daerah dan Pengelolaan Plasma Nutfah.

Komisi Nasional Plasma Nutfah. Jakarta: Departemen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, hlm. 4.

(4)

4 75% keanekaragaman genetik pertanian, sedangkan untuk jenis ikan air tawar sedikitnya 20% sudah langka dan sudah mengalami penurunan populasi secara serius karena degradasi lingkungan dan pengelolaan sumber daya ikan yang tidak tepat.Semua ini disebabkan oleh perbuatan manusia. Perbuatan manusia tersebut diantaranya adalah penebangan pohon yang tidak terkendali di hutan, tidak adanya sistem tebang pilih tanaman dan setelah menebang tidak melakukan upaya penanaman kembali untuk kelestarian lingkungan.

Dari sekitar 300 jenis tanaman yang menjadi sumber pangan masyarakat tradisional, saat ini tinggal 100 jenis yang dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Dari 100 jenis tanaman tersebut, hanya sekitar 15 jenis yang menjadi sumber pangan utama penduduk dunia antara lain padi, gandum, jagung, barley, sorgum, kentang, kedelai, dan ketela pohon.8

Pelestarian plasma nutfah sebagai sumber genetik akan menentukan keberhasilan program pembangunan pangan. Kecukupan pangan yang diidamkan akan tergantung kepada keragaman plasma nutfah yang dimiliki karena pada kenyataannya varietas unggul yang sudah, sedang dan akan dirakit merupakan kumpulan dari keragaman genetik spesifik yang terekspresikan pada sifat-sifat unggul yang diinginkan.

Kebijakan pembangunan yang kurang memperhatikan kelestarian lingkungan pun turut berperan dalam proses kepunahan plasma nutfah

8 Ibid., hlm. 4.

(5)

5 tersebut. Faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam pelestarian plasma nutfah antara lain adalah sebagai berikut:9

1. Adanya kebijakan pembangunan yang kurang memperhatikan kelestarian lingkungan diantaranya adalah lahan pertanian yang dialihfungsikan sebagai lahan perumahan;

2. Berkurangnya lahan pertanian karena pertambahan penduduk Indonesia sehingga menyebabkan perluasan permukiman. Biasanya perluasan lahan- lahan tersebut berada di daerah-daerah pertanian yang mengakibatkan terjadinya penyempitan tempat tumbuh plasma nutfah;

3. Terjadinya eksploitasi hutan yang tidak memperhatikan kelestarian plasma nutfah yang ada di hutan tersebut sehingga banyak jenis-jenis pohon yang mengalami erosi genetika seperti penggunaan pestisida berbahaya;

4. Pada saat ini masyarakat sudah cenderung untuk menggunakan bahan- bahan sintesis/buatan karena lebih praktis dan mudah didapatkan sehingga tidak ada upaya untuk melestarikan plasma nutfah.

Pemerintah berkewajiban untuk menetapkan suatu hukum, dalam hal ini tertuang dalam bentuk peraturan perundang-undangan, untuk mengatur suatu hal guna kesejahteraan bagi masyarakat. Terkait dengan perlindungan plasma nutfah maka pemerintah telah melakukan berbagai upaya guna memberikan perlindungan agar tidak punah dan tidak disalah gunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan dengan adanya penerapan sanksi yang telah diatur.

Dengan telah diratifikasinya Convention Biological Diversity (CBD) dimana

9 http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpsurabaya.

(6)

6 diakui hak National Sovereignity Right of Plant Genetic Resources, maka Indonesia wajib melindungi, melestarikan, mengatur dan mendukung pemanfaatan plasma nutfah secara optimal.10 Oleh karena itu pada tahun 1994, Pemerintah Indonesia mengeluarkan UU Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati) dengan pertimbangan bahwa keanekaragaman hayati di dunia, khususnya di Indonesia berperan penting untuk berlanjutnya proses evolusi serta terpeliharanya keseimbangan ekosistem dan sistem kehidupan biosfer serta keanekaragaman hayati yang meliputi ekosistem, jenis dan genetik yang mencakup hewan, tumbuhan dan jasad renik (mikro-organism) perlu dijami keberadaan dan keberlanjutannya bagi kehidupan.

Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam UUD 1945, dinyatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Terkait dengan perlindungan terhadap sumber daya alam yang dimiliki, maka telah diatur dalam ketentuan Pasal 33 ayat (3) yang menyatakan “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasasi oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Negara juga mempunyai hak untuk menguasai sesuai dengan ketentuan dalam UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria pada Pasal 2 ayat (2) menyatakan bahwa:

10 Sutoro. 2006. Ringkasan Makalah Disajikan pada Forum Kongres I Komisi Daerah (Komda) Plasma Nutfah Tanggal 31 Juli – 2 Agustus 2006, di Balikpapan, Kalimantan Timur, diakses melalui http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpmedan/berita-210-peran-plasma-nutfah-sebagai- sumber-daya-genetik-dalam-mendukung-program-pemuliaan-tanaman.html.

(7)

7 Hak menguasai dari negara memberi wewenang untuk:

a. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut;

b. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang- orang dengan bumi, air dan ruang angkasa;

c. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang- orang dengan bumi, air dan ruang angkasa.

Wewenang yang bersumber pada hak menguasai negara tersebut digunakan untuk mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat, kesejahteraan dan kemerdekaan dalam masyarakat dan negara hukum Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.

Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam UUD 1945 dan UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria dapat diketahui bahwa negara mempunyai hak untuk menguasai sumber daya alam yang ada untuk kesejahteraan masyarakat. Untuk itu maka negara mempunyai kewajiban untuk mengatur dengan cara membuat suatu peraturan yang terkait dengan perlindungan plasma nutfah. Sampai dengan saat ini ketentuan perlindungan mengenai plasma nutfah belum ada peraturan yang mengatur secara spesifik terkait dengan perlindungan plasma nutfah. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana perlindungan plasma nutfah pertanian di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

(8)

8 1. Apa saja peraturan perundang-undangan yang terkait dengan perlindungan

hukum plasma nutfah pertanian di Indonesia?

2. Institusi mana saja yang terlibat dalam perlindungan hukum plasma nutfah pertanian di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis peraturan perundang-undangan yang terkait dengan perlindungan hukum plasma nutfah pertanian di Indonesia

2. Untuk menganalisis institusi yang terlibat dalam perlindungan hukum plasma nutfah pertanian di Indonesia

D. Manfaat penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai perkembangan ilmu hukum khususnya dalam perlindungan bagi plasma nutfah.

2. Manfaat praktis

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang terkait untuk meningkatkan perlindungan bagi plasma nutfah.

(9)

9 E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran penulis terhadap penelitian terdahulu yang sudah ada, belum ada penelitian yang terkait dengan pelaksanaan hak kedaulatan negara yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi plasma nutfah. Penelitian yang sudah ada adalah terkait dengan perlindungan hukum bagi varietas tanaman, dimana plasma nutfah termasuk di dalamnya. Penelitian tersebut dilakukan oleh Silitonga pada tahun 2008 dengan judul “Perlindungan Hukum Terhadap Varietas Tanaman”.11 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah telah menetapkan UU Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman secara umum mengatur mengenai pelaksanaan pemberian perlindungan hukum terhadap varietas tanaman. Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian yang sudah ada adalah pada penelitian penulis ini fokus pada pelaksanaan dari hak kedaulatan negara yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam memberikan perlindungan hukum bagi kelestarian plasma nutfah baik secara preventif maupun represif. Secara preventif perlindungan plasma nutfah dapat dilakukan dengan menyediakan payung hukum yang jelas terkait dengan pelestarian plasma nutfah. Secara represif maka dapat dilakukan dengan membentuk lembaga yang berwenang untuk pelestarian plasma nutfah yang mempunyai kewenangan untuk melestarikan plasma nutfah.

11 Novia Silitonga. 2008. Perlindungan Hukum Terhadap Varietas Tanaman. Skripsi. Medan:

Universitas Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

Pada bagian ini dijelaskan bahwa, jika pemberi kerja tidak mampu untuk membayar pekerjaan yang telah dilaksanakan selama lebih dari 28 hari, pemberi kerja dinyatakan bangkrut

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan LAUTANDHANA MAXIMA INCOME FUND yang telah diisi secara lengkap dan ditandatangani oleh Pemegang Unit Penyertaan sesuai dengan

P: Selama dadi janda, njenengan memenuhi kebutuhan ekonomi lan kebutuhan kagem keluarga njenengan pripun carane?. I: Caraku golek penghasilan sebagai tulang punggung yaiku

Proses wawancara dengan siswa dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2015. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana guru dalam mengajarkan sholat dan

Distribusi fluks neutron yang berasal dari perhitungan dengan MCNP dan pendekatan yang digunakan sebagai input untuk program PARET/ANL baik untuk kanal panas maupun rata-rata

a) Kecambah yang memiliki perkembangan sistem perakaran yang baik terutama akar primer dan untuk tanaman yang secara normal menghasilkan akar seminal maka akar ini tidak

2.5 Faktor-Faktor yang Menentukan Kesuksesan Niche Market Strategy Dalam niche marketing, perusahaan tidak hanya memasarkan produk. mereka tetapi

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diartikan bahwa bahan ajar adalah semua sarana pembelajaran yang digunakan guru untuk mengembangkan kemampuan,