Abstrak— School Social Network (SSN) merupakan aplikasi berbasis jejaring sosial yang dibuat untuk sekolah sebagai media sosial untuk saling berinteraksi secara tidak langsung antara guru, murid, dan pihak manajemen sekolah. Saat ini pengembangan aplikasi sudah mencapai tahap uji coba dan sudah terdapat dokumentasi penjaminan kualitas sesuai dengan standar, namun seperangkat kontrol yang digunakan untuk memastikan bahwa produk perangkat lunak telah memenuhi tujuan spesifikasi kebutuhan yang berkualitas masih belum dijalankan. Kontrol terhadap kualitas belum dilakukan dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya beberapa masalah yaitu 1)perangkat lunak yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna,2) persyaratan kualitas perangkat lunak beberapa sangat penting untuk sistem penggunaan, sehingga jika terjadinya cacat pada perangkat lunak dapat menghambat proses bisnis yang akan dilaksanakan, 3) Mengingat potensi terjadinya kesalahan pada perangkat lunak sangat rentan.
Kesalahan pada perangkat lunak tidak hanya kesalahan program, tetapi juga kesalahan pengembangan software, kegagalan, dan hambatan lainnya, sehingga penting untuk mencapai kualitas perangkat lunak yang baik. Oleh karena itu dibutuhkannya suatu upaya perangkat kontrol kualitas yang dilaksanakan untuk memastikan kualitas pada aplikasi SSN terhadap pelanggan dapat terpenuhi, meliputi aspek fungsionalitas maupun aspek non fungsionalitas melalui kontrol pada saat pengembangan. Perangkat kontrol kualitas membantu untuk menjaga terjadinya cacat dan menyarankan untuk dilakukan perbaikan perangkat lunak.
Metode yang akan digunakan dalam penyusunan kontrol kualitas ini melalui studi literatur Software Quality Requirements berdasarkan ISO 25030 dan standar lain yang terkait, serta dilakukan wawancara dan observasi terkait dengan organisasi . Output dari penyusunan kontrol kualitas ini yaitu berupa dokumen yang terdiri dari panduan, kebijakan, prosedur, dan checklist. Dengan sehingga bisa menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas.
Kata Kunci— School Social Network, penyusunan perangkat kontrol kualitas, Software Quality Requirements, ISO 25030.
I. PENDAHULUAN
ualitas merupakan kesesuaian atau kecocokan suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang dengan spesifikasi yang diharapkan oleh pelanggan (Crosby,1979). Kualitas software berubah menjadi kekuatan pendorong dari persaingan untuk teknologi tinggi produk perangkat lunak. Tidak hanya pengguna tetapi juga perusahaan perangkat lunak yang melampirkan hal penting bagi pengaruh kualitas perangkat lunak. Mengukur kualitas
adalah kunci untuk mengembangkan perangkat lunak yang berkualitas tinggi, tentang bagaimana mengontrol dan mengukur kualitas selama pengembangan siklus hidup perangkat lunak.
Aplikasi School Social Network (SSN) merupakan aplikasi bagian dari Sistem Layanan Informasi Manajemen Sekolah Plus (SLIMS+). Aplikasi ini berbasis jejaring sosial yang dibuat untuk sekolah sebagai media sosial untuk saling berinteraksi secara tidak langsung antara guru, murid, dan pihak manajemen sekolah. School Social Network ini terdapat 2 versi, yaitu versi mobile application dan versi desktop application.
Namun selama proses pengembangannya aplikasi School Social Network (SSN) yang pada saat ini sudah mencapai tahap uji coba dan sudah melalui tahap dokumentasi penjaminan kualitas perangkat lunak, perangkat kontrol terhadap kualitas perangkat lunak masih belum dijalankan dengan baik yang dapat menimbulkan berbagai masalah.
Pertama terkait dengan masalah perangkat lunak yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal tersebut dapat menghambat proses pengembangan perangkat lunak seperti tidak adanya kontrol kualitas terhadap dokumentasi spesifikasi kebutuhan yang telah dibuat, sehingga dapat memungkinkan terjadinya penyimpangan kebutuhan yang dibuat di awal ketika perangkat lunak akan disampaikan ke klien (pengguna) atau ketika perangkat lunak telah disampaikan ke klien. Kontrol kualitas di atas merupakan dokumentasi pembuatan Aplikasi School Social Network (SSN) yang masih belum diterapkan dengan baik. Perangkat kontrol kualitas memberikan sarana untuk mengatasi masalah-masalah yang harus diselesaikan di saat pengembangan untuk memastikan bahwa perangkat lunak siap untuk di sampaikan ke klien.
Perangkat kontrol kualitas akan membantu memastikan tingkat pemenuhan kualitas perangkat lunak, yaitu sistem, komponen dan proses perangkat lunak telah memenuhi kebutuhan dari pengguna.
Kedua, pentingnya melakukan kontrol kualitas terhadap perangkat lunak salah satunya yaitu karena terkait dengan masalah persayaratan kualitas perangkat lunak sangat penting untuk sistem penggunaan. Sehingga apabila terjadi cacat atau kegagalan pada perangkat lunak menyebabkan banyaknya biaya yang telah dikeluarkan oleh pihak terkait dan proses bisnis yang akan diterapkan menjadi terhambat.
Penyusunan Perangkat Kontrol Kualitas Perangkat Lunak Pada Aplikasi School Social Network (SSN) Berdasarkan ISO 25030
Adrian Nugraha Putra
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: [email protected]
K
Ketiga, terkait dengan kesalahan pada perangkat lunak tidak hanya kesalahan program, tetapi juga kesalahan pengembangan software, kegagalan, dan hambatan lainnya.
Potensi terjadinya kesalahan pada perangkat lunak sangat rentan.[4]. Perangkat kontrol kualitas tidak hanya memastikan spesifikasi kebutuhan telah terpenuhi, namun juga menghindari bahwa perangkat lunak yang dihasilkan
”after deliver” memungkinkan terjadinya defect (cacat) seperti, 1) terdapat bug ketika perangkat lunak atau aplikasi dijalankan, sehingga menyebabkan beberapa fitur tidak bisa dijalankan dengan baik, 2) perangkat lunak tidak memperhatikan aspek keamanan sehingga perangkat lunak rentan terhadap virus, 3) perangkat lunak yang tidak kompatibel dengan sistem operasi yang ada.
Pada penyusunan kontrol kualitas ini didasarkan pada permasalahan diatas. Oleh karena itu dibutuhkannya suatu upaya penyusunan perangkat kontrol kualitas yang dilaksanakan untuk memastikan kualitas pada aplikasi SSN dapat terpenuhi, meliputi aspek fungsionalitas maupun aspek non fungsionalitas melalui kontrol pada saat pengembangan. Perencanaan diatas diharapkan dapat membantu tim pengembang untuk melakukan kontrol terhadapat pengembangan aplikasi SSN sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan menghindari terjadinya defect.
II. TINJAUANPUSTAKA A. Perangkat Lunak
Perangkat lunak merupakan program komputer, perangkat, dokumentasi, dan data mengenai operasional sistem komputer. Empat komponen tersebut merupakan yang dibutuhkan untuk proses pengembangan (development) dan pemeliharaan (maintenance) perangkat lunak. [1].
B. Software quality
Software quality adalah seperangkat karakteristik terukur yang memenuhi pengguna dan pengelola dari produk software.[2]. Dari definisi singkat ini, kita dapat melihat hal-hal berikut:
1. Kualitas perangkat lunak adalah atribut dari sebuah produk perangkat lunak.
2. Ada dapat banyak karakteristik dari produk perangkat lunak yang mendefinisikan kualitas:
- pelanggan harus mendefinisikan apa karakteristik kualitas yang dibutuhkan dan bagaimana mengukur bahwa produk tersebut memenuhi persyaratan sesuai dengan kebutuhan.
- ada dapat lebih dari satu pelanggan dan masing-masing memiliki kebutuhan yang berbeda untuk kualitas C. Software Quality Control
Kontrol kualitas adalah seperangkat metode yang digunakan untuk mencapai tujuan kualitas pada proyek tertentu dan untuk terus meningkatkan proses sehingga tingkat yang lebih tinggi kualitas dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Kontrol kualitas adalah proses dan metode yang digunakan untuk memonitor pekerjaan dan mengamati apakah persyaratan terpenuhi.
D. Software Quality Assurance
Definisi penjaminan kualitas perangkat lunak adalah sebagai berikut :
1. Pola aktivitas yang terencana dan sistematis untuk menyediakan produk perangkat lunak yang memenuhi kebutuhan teknis.
2. Serangkaian aktivitas yang direncanakan untuk mengevaluasi proses dimana perangkat lunak dibangun atau dikembangkan. [3].
Komponen – komponen sistem penjaminan kualitas perangkat lunak dalam sebuah Software Quality Assurance (SQA) Architecture sebagai berikut :
1. Pre-project components
2. Project life cycle activities assessment components.
3. Infrastructure error prevention and improvement components.
4. Software quality management components.
5. Standardization, certification, and SQA system assessment components.
6. Organizing for SQA – the human components.
E. Keterkaitan Software Quality Assurance dan Software Quality Control
Kriteria SQA SQC
Definisi SQA merupakan serangkaian kegiatan untuk menjamin kualitas dalam proses rekayasa perangkat lunak (yang pada akhirnya
menghasilkan kualitas produk perangkat lunak).
Kegiatan membangun dan mengevaluasi proses yang menghasilkan produk.
SQC adalah serangkaian kegiatan untuk menjamin kualitas produk perangkat lunak. Kegiatan berfokus pada identifikasi cacat pada produk yang sebenarnya
dihasilkan.
Fokus Proses Produk
Orienta si
Pencegahan Deteksi Breadth Organisasi Produk/proyek
tertentu Scope Berkaitan dengan
semua produk yang akan dibuat oleh suatu proses
Berkaitan dengan produk tertentu
Aktivita s
• Process Definition and Implement ation
• Audits
• Training
• Reviews
• Testing
F. Standar ISO 25030
ISO / IEC 25030 memberikan rincian tentang persyaratan perencanaan dan manajemen terkait dengan persyaratan kualitas produk perangkat lunak dan evaluasi.
Standar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas persyaratan kualitas perangkat lunak. Hal ini dilakukan dengan memberikan persyaratan dan rekomendasi untuk penggalian kebutuhan, dan bimbingan untuk proses yang digunakan untuk menentukan dan menganalisis penggalian kebutuhan. [5].
G. Cheklist
Checklist adalah suatu daftar yang berisi nama-nama subjek dan faktor-faktor yang akan diselidiki. Checklist merupakan tabel yang digunakan untuk mencari kebutuhan untuk tes yang diperlukan untuk memverifikasi bahwa kebutuhan tersebut terpenuhi. Checklist merupakan satu cara yang paling sederhana digunakan untuk mengurangi kesalahan atau bahkan kegagalan. Dengan menggunakan checklist dapat membantu untuk memastikan konsistensi dan kesempurnaan dalam melaksanakan tugas atau kegiatan. Sehingga verifikasi yang dilakukan dalam tugas akhir ini menggunakan checklist, untuk memastikan apakah dokumen penjaminan kualitas yang telah dibuat telah terjamin kualitasnya.
H. Aplikasi SSN
School Social Network (SSN) merupakan aplikasi bagian dari SLIMS+ atau Sistem Layanan Informasi Manajemen Sekolah Plus.SLIMS+ adalah aplikasi yang dibangun untuk memanajemen dan memberikan layanan informasi kepada manajerial, guru, karyawan, siswa, dan orang tua siswa.terkait hal – hal yang berhubungan dengan sekolah. SSN dikembangkan dalam 2 versi, yaitu versi aplikasi berbasis web dan mobile.
Manfaat yang diharapkan dari aplikasi SSN adalah sebagai berikut:
a) Penggunaan aplikasi yang termonitor dan positif b) Mendukung proses belajar mengajar di sekolah c) Inovasi dan melayani dengan baik
d) Sebagai media marketing rekanan
III. METODOLOGI A. Analisa Data
Tahap awal dalam penyusunan kontrol kualitas ini adalah dimulai dengan melakukan studi literatur. Pada tahap ini dilakukan pemahaman konsep, pemahaman teori serta pemahaman metodologi yang digunakan agar menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas melalui pengumpulan referensi yang berkaitan dengan :
• Standar Quality Requirements ISO
• Dokumen penjaminan kualitas & dokumen lain yang terkait dengan aplikasi SSN.
B. Wawancara & Observasi
Wawancara dan diskusi dengan pihak pengembang aplikasi SSN untuk mengetahui struktur organisasi, yaitu terkait dengan tujuan, visi misi, pihak-pihak yang terkait
dengan proses pengembangan,dll dan pengembangan perangkat lunak yang sedang berjalan dengan lebih detail, yaitu terkait dengan penggalian kebutuhan. Kemudian dilakukan observasi dilakukan dengan melakukan peninjauan langsung pada dokumen penjaminan kualitas yang telah dibuat sebelumnya, peninjauan pada dokumen aplikasi SSN untuk mengetahui proses eksekusi pengembangan perangkat lunak yang sedang berjalan dengan lebih detail. Setelah diketahui proses – proses tersebut, selanjutnya adalah analisa mengenai standar quality requirements (sebelumnya telah dipelajari pada studi literatur) apakah yang sesuai untuk pengembangan aplikasi SSN yang sedang berjalan.
C. Analisa Infrastruktur Penjaminan Kebutuhan
Analisa infrastruktur penjaminan kebutuhan ini mengacu pada dokumen penjaminan kualitas aplikasi SSN.
Pada tahap ini mempersiapkan infrastruktur penjaminan kebutuhan diambil dari dokumentasi penjaminan kualitas aplikasi SSN yang akan dikontrol kualitasnya khususnya pada tahap penggalian kebutuhan.
D. Mempersiapkan Perangkat Kontrol Kualitas
Pada tahap ini berisi indikator-indikator standar quality requirement yang nantinya digunakan pada aplikasi SSN.
Indikator ini yang akan melakukan cek pada infrastruktur dokumen penjaminan kualitas. Dan kemudian dilakukan pemerikasaan melibatkan evaluasi untuk menentukan apakah tujuan telah dipenuhi. Indikator yang digunakan sebagai berikut :
• Software Quality in use Requirements
• External software quality requirements
• Internal software quality requirements E. Pembuatan Dokumentasi Kontrol Kualitas
Setelah ditemukan standar yang sesuai untuk aplikasi SSN. Kemudian adalah mengidentifikasi infrastruktur kontrol kualitas yang dibutuhkan. Kemudian, dilakukan penyesuaian standar ISO 25030 serta standar lainnya yang terkait. Dan dihasilkan pembuatan perangkat dan infrastruktur lain yang terkait Software Quality Requirements sesuai dengan standar ISO 25030. Sehingga menghasilkan output pembuatan perangkat kontrol kualitas aplikasi SSN. Adapun infrastuktur yang akan melengkapi dokumen kontrol kualitas ini antara lain sebagai berikut :
• Panduan
• Kebijakan
• Prosedur
• Checklist
Infrastruktur tersebut akan menjamin tugas – tugas perangkat kontrol kualitas perangkat lunak dalam proses pengembangan aplikasi SSN.
F. Verifikasi Dokumentasi
Pada tahap ini persyaratan kualitas perangkat lunak harus diverifikasi. Metode pada tahap verifikasi ini menggunakan Checklist yang memastikan bahwa dokumen yang sudah dibuat sebelumnya sudah dapat dipastikan kualitasnya. Sehingga dapat menjadi acuan untuk kontrol
terhadap pengembangan aplikasi SSN. Dan dapat menghasilkan sebuah aplikasi yang berkualitas.
IV. HASILDANPEMBAHASAN
Tugas dari kontrol kualitas yang didefinisikan dalam ISO 25030 mendefinisikan keseluruhan kebutuhan kualitas perangkat lunak.. Namun fokus penyusunan kontrol kualitas ini dibatasi pada fase penggalian kebutuhan proyek pengembangan perangkat lunak maka tugas kontrol kualitas yang diambil dari ISO 25030 hanya yang terkait dengan fase-fase tersebut. Oleh karena itu, langkah selanjutnya untuk membuat membuat penyusunan perangkat kontrol kualitas sesuai standar ISO 25030 adalah memetakan tugas kontrol kualitas yang terdapat pada ISO 25030 dengan tugas penjaminan kualitas. Sehingga dapat digunakan untuk kontrol kualitas pengembangan SSN.
Hasil pemetaan tersebut ditunjukkan pada tabel 1 dengan keterangan kolom sebagai berikut :
No Standar ISO 25030 Dokumentasi Kontrol Kualitas 1. Verifikasi bahwa semua
pihak yang terkait harus terdaftar
v
2. Verifikasi bahwa analisa resiko telah diterapkan untuk memastikan cakupan aspek kritis
v
3. Verifikasi bahwa penggalian kebutuhan diidentifikasi untuk dapat menghasilkan
kualitas kebutuhan stakeholder.
v
4. Mengembangkan dan
memelihara daftar ukuran kualitas yang telah ada.
x
5. Verifikasi persyaratan
kualitas pemangku kepentingan harus didokumentasikan dengan tujuan peningkatan sistem yang ada, modifikasi sistem, dan evaluasi sistem.
v
6. Verifikasi bahwa top manajemen harus memastikan bahwa persyaratan customer
ditetapkan dan dipenuhi dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan customer.
x
7. Verifikasi peran dan kepentingan stakeholder yang
terdaftar harus didokumentasikan.
v
8. Kebutuhan kualitas perangkat lunak harus dapat ditelusuri
dengan kebutuhan stakeholder.
x
No Standar ISO 25030 Dokumentasi Kontrol Kualitas 9. Model kualitas dapat
diterapkan dalam bentuk checklist untuk memastikan cakupan semua aspek kualitas.
v
10. Nilai target untuk mengukur adalah nilai-nilai yang dapat diterima untuk memenuhi kebutuhan kualitas perangkat lunak
x
11. Profil operasional kebutuhan kualitas perangkat lunak harus ditetapkan bila relevan.
x
12. Dalam menentukan nilai target kebutuhan kualitas perangkat lunak harus didokumentasikan.
x
Dari penyusunan perangkat kontrol kualitas, perlu dikorelasikan antara hasil penyusunan kontrol kualitas dengan karakteristik kualitas, karena seperti yang dijelaskan dalam Bab II sebagian faktor-faktor yang terdapat pada karakteristik kualitas memberikan kontribusi untuk mencapai kualitas dari perangkat lunak. Berikut korelasi antara hasil kontrol kualitas pengembangan aplikasi SSN dengan faktor kualitas :
No Aktivitas Kontrol Kualitas
Faktor Kualitas
1. Verifikasi bahwa
partisipan yang berhak telah terlibat dalam kebutuhan penentuan sistem
Effiency : Sejauh sehubungan dengan sumber daya yang digunakan
2. Verifikasi bahwa alokasi sistem yang berpotensi bermasalah atau yang sedang bermasalah di riview oleh pihak yang bertanggungjawab
Effiency : Sejauh sehubungan dengan sumber daya yang digunakan.
Integrity : Sejauh mana perangkat lunak akan tampil tanpa kegagalan 3. Verifikasi bahwa Alokasi
Sistem Didefinisikan, Didokumentasikan,
Disepakati
Correctness: Sejauh mana perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi dan standar.
4. Verifikasi bahwa Perubahan Kebutuhan Sistem telah teridentifikasi
Correctness: Sejauh mana perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi dan standar.
Expandibility : Upaya Sehubungan dengan meningkatkan
kemampuan perangkat lunak dan kinerja dengan meningkatkan fungsi saat ini atau dengan menambahkan fungsi baru atau data.
5. Verifikasi bahwa Correctness: Sejauh mana
No Aktivitas Kontrol Kualitas
Faktor Kualitas Kebutuhan Perangkat
Lunak Dilakukan Sesuai dengan Prosedur
perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi dan standar.
6. Verifikasi bahwa
Tindakan Perubahan Kebutuhan Perangkat Lunak Sesuai dengan Prosedur
Correctness: Sejauh mana perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi dan standar.
Expandibility : Upaya Sehubungan dengan meningkatkan
kemampuan perangkat lunak dan kinerja dengan meningkatkan fungsi saat ini atau dengan menambahkan fungsi baru atau data.
7. Prosedur Verifikasi Prioritasisasi Fitur, Estimasi Waktu, Penanggung Jawab Pengerjaan telah Didokumentasikan
Effiency : Sejauh sehubungan dengan sumber daya yang digunakan.
Verifiability : Upaya relatif untuk memverifikasi operasi perangkat lunak tertentu dan kinerja.
Correctness: Sejauh mana perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi dan standar.
8. Prosedur Verifikasi Perubahan Prioritasisasi Fitur, Estimasi Waktu telah Didokumentasikan
Effiency : Sejauh sehubungan dengan sumber daya yang digunakan.
Verifiability : Upaya relatif untuk memverifikasi operasi perangkat lunak tertentu dan kinerja.
Correctness: Sejauh mana perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi dan standar.
Expandibility : Upaya Sehubungan dengan meningkatkan
kemampuan perangkat lunak dan kinerja dengan meningkatkan fungsi saat ini atau dengan menambahkan fungsi baru atau data.
V. KESIMPULAN
Adapun beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pengerjaan Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut:
1. Tidak semua tugas dan aktivitas kontrol kualitas yang terdapat pada standar ISO 25030
telah terpenuhi dalam dokumen penjaminan kualitas pengembangan aplikasi SSN. Dapat dilihat pada verifikasi dokumentasi penyusunan kontrol kualitas beberapa tugas mengenai penggalian kebutuhan tidak terdefinisi pada dokumen penjaminan kualitas. Contoh dari aktivitas yang tidak terpenuhi pada dokumen penjaminan kualitas yaitu verifikasi bahwa top manajemen harus memastikan bahwa persyaratan customer ditetapkan dan dipenuhi dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan customer. Dalam dokumen penjaminan kualitas pada tahap penggalian kebutuhan masih belum mendifinisikan mengenai aktivitas tersebut.
2. Tidak semua praktik kontrol kualitas pada standar ISO 25030 diterapkan dalam pengembangan SSN, hal tersebut karena aktivitas yang terdapat dalam standar ISO 25030 menjelaskan sampai pada kontrol kualitas produk. Namun karena batasan pada tugas akhir ini terbatas pada penggalian kebutuhan dan perangkat lunak ini masih dalam tahap pengembangan.
UCAPANTERIMAKASIH
Penulis Adrian Nugraha Putra mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Holil dan Ibu Annisah Herdiyanti selaku dosen pembimbing tugas akhir yang memberi bimbingan selama proses pengerjaan, kepada seluruh keluarga besar penulis, dan seluruh pihak yang terkait.
DAFTARPUSTAKA
[1] (IEEE), I.o.E.a.E., 1991. Software. IEEE Engineering Standards Collection.
[2] Clapp, J. A., Stanten, S. F., Saya, P. W., Wallace, D. R., Cerino, D. A., & Dzeigiel, R. S. (2011). Software Quality Control, Error Analysis, and Testing. United States: Noyes Data Corporation.
[3] Galin, D. (2004). Software Quality Assurance From Theory to Implementation. London: Pearson Addison Wesley.
[4] Maui. (2011). Quality Market: Design and Field Study of Prediction Market for Software. Proceedings of the 44th Hawai International Conference on System Sciences. Hawai.
[5] ISO/IEC 25030, Software engineering – Software product Quality Requirements and Evaluations (SQuaRE)- Quality Requirements.
[6] Nurkasanah, I. (2013). Software Development Quality Assurance Of School Social Network (SSN) Application Based On IEEE 730-2002 Standard.
Surabaya.