LAMPIRAN I
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
42
TAHUN 2O2ITENTANG
KEMUDAHAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL
TATA CARA PENGADAAN BADAN USAHA PELAKSANA DENGAN PRAKARSA BADAN USAHA MELALUI PEMBERIAN R/GH? TO MATCH
Tata cara
pengadaan Badan Usaha Pelaksana denganprakarsa
BadanUsaha
melalui
pemberian
right
to
match
da-lamrangka
percepatan penyediaan Badan Usaha dalam pelaksanaan Proyek Strategis Nasionaldilaksanakan dengan memperhatikan hal sebagai berikut:
I.
Calon Badan Usaha
pemrakarsamengajukan proposal
prakarsa proyek kepada menteri/kepala lembaga, gubernur, ataubupati/wali
kota
dengandisertai studi
pendahuluandan
dokumenkualifikasi
Badan Usaha, yang selanjutnyadilakukan
penilaian oleh menteri/kepala
lembaga,gubernur,
atau bupati/wali kota.
Apabila
hasil penilaian tersebut disetujui oleh menteri/kepala lembaga, gubernur,atau bupati/wali kota, maka
selanjutnyamenteri/kepala
lembaga,gubernur, atau bupati/wali kota
memberikanhak ekslusif
kepadaBadan
Usaha
pemrakarsa
untuk
men)rusun
studi
kelayakan (feasibility studg).II.
Badan Usaha pemrakarsa yangdiberikan hak eksklusif
men5rusunstudi kelayakan (feasibilitg studg)dan dokumen pendukung lainnya, paling sedikit berupa:
a.
dokumen pengadaan;b.
draf perjanjian;dan/atau
c.
ringkasan studi kelayakan.III.
Badan Usaha
pemrakarsa
menyampaikan
studi
kelayakan (feasibility shtdg)dan dokumen pendukung lainnyauntuk dilakukan
penilaian oleh menteri/kepala lembaga, gubernur, ataubupati/wali
kota.
Selanjutnya, Badan Usaha pemrakarsadiberikan
penawaranIV VI V PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA
-2-Menteri/kepala
lembaga,gubernur, atau
bupati/wali kota
selaku PJPK melaksanakan pengadaanBadan Usaha
Pelaksana sesuai dengan prosedur.Pengadaan Badan Usaha Pelaksana
dilakukan
dengan mengundang calon Badan Usaha Pelaksanalain
untuk
memberikan penawaran yanglebih
baik atau
peningkatan terhadap prakarsa awal proyek.PJPK melakukan penilaian
dan
pemilihan
atas
proposal 'ya.rgdiajukan
masing-masingcalon Badan Usaha,
untuk
selanjutnya menetapkan Badan Usaha sebagai Badan Usaha pembanding.Proposal
dari
Badan Usaha pembanding
dinilai dan
dievaluasi dengan proposal Badan Usaha pemrakarsa oleh PJPK.Adapun
kriteria
untuk
melakukan penilaian
dan
evaluasi, antara lain:1. kuatifikasi
teknis minimal
sama
atau harus lebih tinggi
dari usulan Badan Usaha pemrakarsa;2.
menyerahkanjaminan
penawaran sebesar
lo/o(satu
persen);dan/atau
3.
apabila penawarandari
Badan Usaha pembandingkurang
dari 8Oo/o(delapan
puluh
persen)
nilai
penawaran
Badan
Usahapemrakarsa,
Badan
Usaha pembanding menyerahkanjaminan
penawaran sebesar 3o/o(tiga
persen)sampai
dengan5%
(lima persen) darinilai
penawarannya.Berdasarkan
hasil
penilaian
dan
evaluasi, PJPK
melakukanpemilihan
terhadap proposal
yang
diajukan Badan
Usaha pemrakarsa dan Badan Usaha pembandinguntuk
memilih proposal yang terbaik dan menetapkan Badan Usaha Pelaksana.SK
No 094718 A-3-Gambar 1.1 Bagan Alur Tata Cara Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Dertgan Prakarsa Badan Usaha Melalui Pemberian Right To Match
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
JOKO WIDODO
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN II
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESTA NOMOR
42
TAHUN 2O2TTENTANG
KEMUDAHAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL
TATA CARA SELEKSI DAN PENETAPAN PANEL KONSULTAN
Seleksi
dan
penetapanPanel Konsultan dalam rangka
percepatan penyediaan jasa konsultansi dalam pelaksanaan Proyek Strategis Nasionaldilaksanakan dengan memperhatikan :
I.
Para Pihak1.
Menteri/kepala lembagaa.
Menteri/kepala lembaga memiliki tugas antara lain:1)
menetapkan kebutuhan Panel Konsultan;2l
menetapkan
kelompok
kerja
(pokja) pemilihan
Panel Konsultan;3)
menetapkan daftar Panel Konsultan'4l
menetapkantim
teknis;5)
menetapkan pemenang seleksi dalam Panel Konsultan; dan6)
menandatangani kontrak payung (framework contract).b.
Menteri/kepala
lembagadapat
mendelegasikantugas
kepadapejabat
tinggi
madya
di
lingkungan
kementerian/lembaga masing-masing.c.
Pendelegasian
tugas
tersebut dilakukan sesuai
denganmekanisme
dan ketentuan yang berlaku
pada kementerian/ lembaga masing-masing.2.
Pokja Panel Konsultana.
Pokja Panel Konsultan melaksanakan tugas:1) Tahap seleksi prakualifikasi:
SK
No 099(r0zl A-2-a)
mengumumkan seleksi prakualifikasi
jasa
konsultansiuntuk
Panel Konsultan melalui media nasionaldan/atau
internasional;b)
menyusun dan menetapkan dokumen seleksi;c)
melaksanakan seleksi prakualifikasi
jasa
konsultansi; dand)
menyampaikan
hasil
seleksi
prakualifikasi
kepadamenteri/kepala
lembagadan/atau
dapat
didelegasikan kepada pejabat tinggi madyadi
lingkungan kementerian/lembaga masing-masing.
2)
Tahap pemilihan dalam Panel Konsultan:a)
men5rusun dan menetapkan dokumen seleksi (requestfor
proposat);b)
melaksanakan seleksi;c)
melaksanakan
klarifikasi,
serta
negosiasi
teknis
dan biaya;d)
mengusulkan pemenang kepada menteri/kepala lembaga; dane)
mengumumkan
pemenangyang
telah
ditetapkan
oleh menteri/ kepala lembaga.b.
Pokja Panel Konsultan merupakan pegawai Aparatur Sipil Negara.Dalam
hal
diperlukan,
pokja dapat
melibatkan tenaga ahlil
profesional
yang memiliki
keahlian
di
bidang
terkait
yang dibutuhkan.c.
Jumlah anggota pokja Panel Konsultan paling sedikit 3 (tiga) orang sepanjangberjumlah gasal,
dan
memiliki sertifikat
di
bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah yang diterbitkan oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kebdakanpengadaan
barang/jasa pemerintah
dan/atau
sertifikat pengadaan yangditerbitkan
oleh lembagalain
yangdiakui
baiksecara nasional
dan/atau
internasional.d.
Dalam pelaksanaan tugas, pokja Panel Konsultan dapat dibantutim
teknis.e.
Segala biaya yang diperlukanuntuk
pelaksanaan Panel Konsultan dibebankan pada APBNatau
sumber pembiayaanlain
yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-3.
Pejabat Pembuat KomitmenPejabat pembuat komitmen
memiliki tugas
dan
kewenangansebagaimana
diatur
sesuai dengan ketentuan
peraturanperundang-undangan
di
bidang
pengadaan
barang/jasaPemerintah.
4.
Badan Usaha Jasa Konsultansia.
Badan Usaha jasa konsultansi yang mengikuti prakualifikasi merupakan BUMN, badan usahamilik
daerah, Badan Usaha nasional, Badan Usaha asing, atau konsorsium.b.
BUMN, badanusaha
milik
daerah,Badan
Usaha nasional, Badan Usaha asing,atau
konsorsium yang masuk ke dalam Panel Konsultan telah dinyatakanlulus
prakualifikasi.c.
BUMN, badanusaha
milik
daerah,Badan
Usaha nasional, Badan Usaha asing,atau
konsorsium yang masuk ke dalam Panel Konsultan menandatangani kontrak payung (framew ork contractl dengan menteri/ kepala lembaga.d.
BUMN, badanusaha
milik
daerah,Badan
Usaha nasional,Badan
Usahaasing, atau konsorsium yang masuk
sebagai Panel Konsultan memiliki kewajiban:1)
menyampaikan tanggapanatas undangan
permintaan yang disampaikan pokja Panel Konsultan;2l
memobilisasi tenaga ahli; dan3)
menjamin
ketersediaan
personel
yang
memenuhikualifikasi
dan sumber daya yang dibutuhkan.II.
Penetapan Kebutuhan Panel Konsultan1.
Panel Konsultan yangDibutuhkan
Kebutuhan Panel Konsultan
untuk
Proyek Strategis
Nasional sesuai kebutuhan ditetapkan oleh menteri/kepala lembaga.Perubahan
atau usulan
penambahan
Panel
Konsultan disampaikan kepada menteri/kepala lembagauntuk
ditetapkan.2.
Kebutuhan TenagaAhli
Setiap Panel KonsultanDaftar tenaga ahli yang
dibutuhkan untuk
setiap Panel Konsultan ditentukan berdasarkan masukan daritim
teknis.S!(
Nlo 0c)9625 AIII.
-4-Tahapan Prakualifikasi dan Seleksi Badan Usaha Konsultansi
1.
Tahapanprakualifikasi terdiri
atas:a.
pengumuman;b.
pendaftaran;c.
penerbitan dokumen prakualifikasi;d.
penjelasan;e.
penyampaian dokumen kualifikasi;f.
pembukaan dokumen kualifikasi;g.
evaluasi danklarifikasi
dokumen kualifikasi;h.
penetapan usulan daftar Panel Konsultan; dani.
penandatanganankontrak
payung (framework contractl.2.
Tahapan seleksi dalam Panel Konsultanterdiri
atas:a.
undangan penyampaian proposal;b.
pemberian penjelasan;c.
penyampaian proposal;d.
pembukaan proposal teknis;e.
evaluasi proposal teknis;f.
pengumuman peringkat teknis;g.
pembukaan proposal biayauntuk
peringkat teknis terbaik;h.
klarifikasi
teknis dan biaya;i.
negosiasi teknis dan biaya;j.
penetapan pemenang;k.
pengumuman pemenang; dan1.
pembuatan berita acara hasil seleksi.3. Pengaturan
jadwal/waktu tahapan
seleksi
Badan
Usaha
jasa konsultansi diserahkan kepada pokja Panel Konsultan.PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA
-5-ry.
PenerbitanSurat
Penunjukan PenyediaJasa
Konsultansi (SPPJK) dan Penandatanganan Kontrak1.
penerbitan SPPJK, penandatanganan kontrak, pelaksanaan kontrak,dan
serah terima
dilaksanakanoleh
kementerian/lembaga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan2.
kontrak
penyedia jasa konsultansi ditandatangani oleh PJPK sesuai dengan paket pekerjaan.V.
Monitoring dan Evaluasi1.
Menteri bersama menteri/kepala lembaga melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Panel Konsultan.2.
monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap:a.
kinerja penyedia;b.
pelaksanaan tahapan seleksi penyediajasa
konsultansi dalam Panel Konsultan; danc.
pelaksanaan
kontrak
payung
|,frameutorkcontractl
Panel Konsultan dan kontrak penyedia jasa konsultansi.3.
hasil monitoring dan evaluasi digunakan oleh menteri/kepala lembaga sebagai bahan analisa dalam memperbaiki dan/atau mengembangkan kebijakan terkait Panel Konsultan.VI.
Ketentuan PenutupTata cara
pengadaan Panel Konsultanini
ditetapkan sebagai pedoman pengadaan Panel Konsultan dalam tahap prakualifikasi dan tahap seleksi jasa konsultansi dalam Panel Konsultanuntuk
Proyek Strategis Nasional.PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
JOKO WIDODO Salinan sesuai dengan aslinya