• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Warga Penerima Jamkesmas Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Warga Penerima Jamkesmas Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

501

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Warga Penerima Jamkesmas Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto

Miftahus Sholihin, Nurul Fuad, Nurul Khamiliyah

*)Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan ABSTRAK

Pemerintah berdasarkan UUD 1945 Pasal 28. membentuk sebuah program Jamkesmas. Program jamkesmas merupakan suatu program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan terhadap warga miskin. Saat ini program jamkesmas terdapat masalah dalam hal pengambilan keputusannya yang masih terdapat subyektifitas. Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MYSQL.

Dengan dirancangnya sebuah sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi yang dapat mengurangi subyektifitas dalam pengambilan keputusan serta dapat mempercepat proses pendataan. Untuk proses penyeleksian diterapkannya perhitungan fuzzy tsukamoto terhadap 14 kriteria dari BPS. Hasil penelitian ini didapatkan warga yang benar-benar layak yang mendapatkan jamkesmas di tingkat kecamatan.

Kata kunci: Jamkesmas, Sistem Pendukung Keputusan, Fuzzy Tsukamoto I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pemerintah berdasarkan Undang-Undang dasar 1945 pasal 28 memberikan layanan kesehatan untuk menjamin akses penduduk miskin dengan menerbitkan Jamkesmas. Namun program Jamkesmas saat ini terdapat masalah dalam hal penentuan warga penerima Jamkesmas. Dikarenakan dalam pengambilan keputusan masih terdapat subyektifitas serta proses penyeleksian berjalan kurang cepat.

Dari permasalahan tersebut untuk membantu memepercepat serta mengurangi subyektifitas diperlukan sistem pendukung keputusanyang terkomputerisasi, sehingga subyektifitas dalam pengambilan keputusan diharapkan bisa dikurangi dan diganti dengan pelaksanaan seluruh kriteria bagi calon warga penerima jamkesmas. Dengan demikian hanya warga yang benar-benar layaklah yang diharapkan terpilih.

1.2 Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian Untuk merancang dan membangun aplikasi yang terkomputerisasi yaitu sistem pendukung keputusan berbasis web untuk menentukan warga penerima Jamkesmas supaya memudahkan pemerintah dalam mengambil keputusan serta mengurangi subyektifitas dalam penentuannya

.

Dan menerapkan metode fuzzy Tsukamotosebagai salah satu metode pengambilan keputusan untuk memilih warga yang benar-benar layak yang mendapatkan Jamkesmas.

II. Landasan Teori

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Berdasarkan para ahli antara lain, Moore dan Chang definsi sistem penujang keputusan (SPK) merupakan sistem yang dapat dikembangkan mampu mendukung analisis data dan pemodelan keputusan, berorientasi pada perencanaan masa mendatang,

serta tidak bisa direncanakan interval (periode) waktu pemakaiannya.

2.2 Logika Fuzzy

Istilah logika fuzzy yang didasarkan pada logika Boolean yang umum digunakan dalam komputasi.

Secara ringkas, teorema fuzzy memungkinkan komputer “berpikir” tidak hanya dalam skala hitam- putih (0 dan 1, mati atau hidup) tetapi juga dalam skala abu-abu. Dalam Logika Fuzzy suatu preposisi dapat direpresentasikan dalam derajat kebenaran (truthfulness) atau kesalahan (falsehood) tertentu.

2.3 Metode Tsukamoto

Pada metode Tsukamoto, setiap aturan direpresentasikan menggunakan himpunan- himpunan fuzzy, dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Untuk menentukan nilai output crisp atau hasil yang tegas (Z) dicari dengan cara mengubah input (berupa himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy) menjadi suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Cara ini disebut dengan metode defuzzifikasi (penegasan). Metode defuzzifikasi yang digunakan dalam metode Tsukamoto adalah metode defuzzifikasi rata-rata terpusat (Center Average Defuzzyfier).

Misal ada 2 variabel input, var-1(x) dan var-2(y) serta 1 variabel output var-3(z), dimana var-1 terbagi atas 2 himpunan yaitu A1 dan A2 dan var-2 terbagi atas himpunan B1 dan B2. Sedangkan var-3 juga terbagi atas 2 himpunan yaitu C1 dan C2.

(Kusumadewi, 2003).

Ada dua aturan yang digunakan yaitu:

R1] IF (x is A1) and (y is B2) THEN (z is C1) [R2] IF (x is A2) and (y is B1) THEN (z is C2) 2.4 Jaminan Kesehatan Masyarakat

Bentuk tanggungjawab pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap

(2)

502 masyarakat miskin adalah dengan membentuk

JAMKESMAS. JAMKESMAS sendiri adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu (Depkes , 2008).

2.5 PHP (Personal Hypertext PreProcessor) Berdasarkan dokumen resmi PHP, PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server.

Hasilnyalah yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser (Abdul Kadir, 2003).

2.6 MYSQL (My Structure Query Language) MYSQL merupakan suatu program pembuat database yang bersifat open source yang artinya dapat dijalankan pada semua platform baik windows maupun Linux.

III. Rancangan Sistem

3.1 Tahap Pembangunan Sistem 3.1.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Dalam menentukan warga penerima Jamkesmas menggunakan 14 kriteria-kriteria nasional dari BPS (Badan Pusat Statistik) dan kriteria tersebut antara lain:

1. Luas lantai per anggota keluarga 2. Jenis lantai rumah

3. Jenis dinding rumah

4. Jumlah buang air besar (jamban) 5. Sumber air minum

6. Penerangan yang digunakan 7. Bahan bakar

8. Frekuensi makan dalam sehari

9. Kemampuan membeli daging dalam seminggu

10. Kemampuan membeli pakaian 11. Kemampuan berobat

12. Penghasilan pekerjaan

13. Pendidikan kepala ruamah tangga

14. Kepemilikan aset/ barang berharga 3.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras

Kebutuhan perangkat keras yang digunakan untuk pembuatan aplikasi ini antara lain terbagi menjadi 2:

a. Kebutuhan perangkat keras untuk pembuatan aplikasi

 Intel Pentium prosessor T4200 2Ghz 800 MHz

 Memory 1 GB

 Hardisk 250 GB

 VGA 256 MB

b. Kebutuhan perangkat keras minimal untuk menjalankan program

 Prosessor Pentium IV

 Memory 512 MB

 Hardisk 80 MB

 Mouse and keyboard

 VGA 128 MB

 Printer

3.1.3 Kebutuhan Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi antara lain:

a.Windows XP Profesional b. Macromedia Dreamwaver 8 c.Mozilla Firefox

d. Microsoft Office 2007 e.Database MYSQL f. Xampp

g. Adobe photoshop cs2 3.1.3 Kebutuhan Informasi

Dalam sistem pendukung Keputusan Penenetuan warga penerima Jamkesmas output yang dihasilkan antara lain yaitu daftar nama warga calon penerima Jamkesmas beserta status hasil seleksi dan laporan calon warga penerima Jamkesmas tiap desa.

3.2 Tahap Perancangan Sistem

Memahami rancangan sistem informasi sesuai data yang ada dan mengimplementasikan model yang diinginkan oleh pemakai. Pemodelan sistem ini berupa perancangan database dengan didukung pembuatan Data Flow Diagram guna mempermudah dalam proses-proses selanjutnya

1. DFD (Data Flow Diagram)

.

Gambar 1. DFD Level 0

DFD level 0 diatas menerangkan bahwa arus data secara umum yang melibatkan dua buah entitas, yaitu :

1. Desa merupakan pengguna dari aplikasi sistem penunjang keputusan warga penerima jamkesmas. Pada entitas desa ini berhubungan dengan sistem dalam hal penginputan data warga. Sedangkan outputnya yaitu diperolehnya laporan data penerima jamkesmas.

2. Admin merupakan pengelolah sistem SPK ini.

Pada entitas admin ini terdapat beberapa aliran ke sistem antara lain input data kriteria, input rule, dan input nilai calon jamkesmas. Outputnya berupa laporan Jamkesmas seperti laporan hasil seleksi warga calon penerima jamkesmas.

(3)

503 2. DFD Level 1

Gambar 2. DFD Level 1

Keterangan:

1. Desa melakukan pendaftaran dengan menginputkan daftar calon warga penerima jamkesmas.

2. Admin melakukan proses penginputan data kriteria dan data nilai masing –masing tiap warga, kemudian dilakukan proses penyeleksian dengan menggunakan metode fuzzy Tsukamoto.

3. Dari proses penyeleksian didapatkan laporan berupa warga penerima jamkesmas yang dapat dilihat oleh pihak desa.

IV. Implementasi Dan Pembahasan 4.1 Pengujian Sistem

Menurut pressman pengujian sistem dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengujian white box dan pengujian black box. Namun dalm hal ini penulis melakukan pengujian dengan pengujian sistem black box.

a.Pengujian Login Admin

Tabel 1. Pengujian Login Admin (Uji Data Normal)

Tabel 2. Pengujian Login Admin (Uji Data Salah)

4.2. Manual Program

Langkah awal yang harus dilakukan untuk menjalankan aplikasi spk jamkesmas ini yaitu dengan cara membuka website spk jamkesmas sehingga akan tampil halaman menu utama.

Gambar 3. Halaman Utama

Halaman utama ini berisikan tentang apa itu program jamkemas disertai tujuan dari program jamkesmas, seperti pada gambar 3.

b. Login Admin

Menu ini berfungsi untuk akses masuk admin ke dalam program, dimana admin bila ingin masuk ke dalam program harus login terlebih dengan menginputkan username dan password.

Gambar 5. Login Admin

c. Form Seleksi Jamkesmas Hasil Uji Data Normal

Data masukan

Username, Password, Status Yang di

harapkan

Data login dimasukkan, isi username, isi password dan isi status lalu klik tombol login maka dilakukan proses pengecekan data login. Apabila data login benar maka masuk ke menu admin.

Pengamatan Dapat mengisi data login sesuai dengan yang diharapkan.

Kesimpulan Diterima

Hasil uji data salah Data

masukan

Username dan password tidak terdaftar, dan status (perintah masukkan status : admin, tp code yang dimasukkan surveyer) Yang

diharapkan

Data login tidak terdaftar dan menampilkan pesan kesalahan

Pengamatan Admin tidak bisa melakukan login, menampilkan pesan, sesuai dengan yang diharapkan.

Kesimpulan Sesuai

(4)

504 Form seleksi jamkesmas merupakan form untuk

menyeleksi calon warga penermia jamkesmas berdasarkan kriteria-kriteria yang

ada.

Gambar 6. Form Seleksi Jamkemas

d. Form Entry Data Warga

Form input warga merupakan form yang digunakan untuk memasukkan data-data diri calon warga penerima jamkesmas.

Gambar 7. Form Input Data Warga e. Form Input Kriteria

Form input data kriteria merupakan form yang digunakan untuk memasukkan data kriteria-kriteria jamkesmas yang ada serta memasukkan batasan- batasan tiap kriteria .

Gambar 8. Form Input Data Kriteria

f. Form Laporan Jamkesmas

Form Laporan Jamkesmas merupakan form hasil dari penyeleksian jamkesmas tiap warga.

Gambar 9. Form Laporan

V. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pengujian sistem pada skripsi ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Sistem ini hanya menjadi alat bantu bagi pengambil keputusan, keputusan akhir tetap berada di tangan pengambil keputusan.

2. Sistem pendukung keputusan yang dibangun dapat membantu proses pengambilan keputusan dalam penentuan warga penerima jamkesmas dengan cepat serta dapat meningkatkan kinerja sistem karena berbasis web.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut antara lain:

1. Menambahkan aturan-aturan fuzzy yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

2. Menerapkan dalam bahasa pemrograman lain seperti Java, Borland Delpi.

3. Diharapkan dapat dikembangkan dengan menggunakan metode lain seperti metode KNN, JST atau yang lain.

4. Pengembangan lebih lanjut terhadap sistem adalah membangun sistem yang lebih user- friendly serta tampilan program jauh lebih menarik.

5. Penambahan rule atau aturan-aturan dibuat secara dinamis agar apabila terdapat perubahan sistem maka tidak perlu membongkar program.

.

Daftar Pustaka

[1] Depkes, 2008. Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS).

DEPARTEMEN Kesehatan RI, Sekretariat Jenderal: Jakarta. Indonesia

[2] Hidayat, Aan. 2011. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Pemilihan Karyawan Teladan Dengan Logika Fuzzy Tsukamoto.

Banjarmasin. STMIK Banjar Baru. (http://

id.scribd.com/.../88513859-SPK-Pemilihan-

(5)

505 Karyawan-Teladan-Dengan-. sesiaiD (.

3e0 eeMDg2D:asDgnat )

[3] Kadir, Abdul. 2003. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Penerbit Andi:

Yogyakarta.

[4] Kusumadewi, Sri., Purnomo, Hari. 2004.

“Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukumg Keputusan”.Graha Ilmu: Jakarta.

[5] Thamrin, Fanoeel. 2012. Studi Inferensi Fuzzy Tsukamoto Untuk Penentuan Faktor Pembiayaan Pembebanan Trafo PLN.

Semarang. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

(http://msi.undip.ac.id/tesis1/index2.php?modul e=detailtahapan&id=5. Diakses Tanggal 18 Mei 2013)

[6] Zakaria, Alfian. 2012. Metode promethee sebagai Penentuan Peserta Jamkesmas. Gorontalo:

Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo.

http://ti.fatek.ung.ac.id/down.php?file=AlfianZakari a.pdf..Diakses Tanggal : 28 Maret 2013

(6)

506

Halaman ini sengaja dikosongkan

Gambar

Gambar 2. DFD Level 1
Gambar 6. Form Seleksi Jamkemas

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tekad untuk membantu dalam menentukan seorang mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa, dibutuhkan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Technique

merumuskan untuk permasalahan yang akan dibahas dalam Proyek Akhir ini adalah bagaimana menentukan kelayakan Truk Brigadir menggunakan sistem pendukung keputusan

Dengan melihat latar belakang tersebut maka dapat diambil rumusan masalah yang akan dikemukakan yaitu bagaimana Membangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Warga

Telah berhasil pembuatan program sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan dalam pemilihan supplier obat yang menghasilkan

Dengan melihat latar belakang tersebut maka dapat diambil rumusan masalah yang akan dikemukakan yaitu bagaimana Membangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Warga

Dalam penerima pinjama pada KUD Sistem pendukung keputusan sangat membantu Maka, penelitian ini menggunakan sistem pendukung keputusan yang dapat membantu untuk

Jika proses pengambilan keputusan ini dibantu oleh sebuah sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi diharapkan subyektifitas dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi dan

Untuk itu diperlukan suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna membantu, mempercepat dan