BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki beberapa daerah yang rawan akan dengan bencana yang di sebabkan oleh faktor alam (Banjir, Gempa Bumi, Gunung Meletus, Kekeringan, Trsunami, Angin Topan, dan Tanah Longsor), non alam (Gagal Tekhnologi, Epidemi), Bencana Sosial (Konfllik antar kelompok atau antar komonitas masyarakat, maupun teror). Berdasarkan Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI) BNPB dari tahun 1815-2018 Bencana yang paling banyak adalah Bencana alam dengan rincian Banjir (9.224), Puting Beliung (6.355), Tanah Longsor (5.153), Kebakaran Hutan dan Lahan (973), Kekeringan (2000), Gempa Bumi (401).
Berdasarkan Data tersebut itu berarti suatu peristiwa bencana alam yang paling banyak sering terjadi adalah Banjir di beberapa wilayah se-Indonesia
Bencana Banjir merupakan peristiwa atau serangkaian peristiwa yang terjadi karena
melimpahnya genangan air di area tertentu akibat meluapnya aliran sungai atau danau atau laut
yang menimbulkan baik kerugian secara materi, non-materi, bahkan menimbulkan korban jiwa
(Adi, 2013). Banjir biasanya terjadi secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang lama maupun
terjadi dalam kurun waktu yang singkat. Selain itu juga biasanya terjadi karena aliran sungai yang
curam dan volume air yang tinggi serta aliran air yang deras dapat merusak sesuatu yang telah
dilewati oleh bencana banjir. Secara umum dapat dipahami bahwa dampak yang ditimbulkan dari
bencana banjir yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung yang
ditimbulkan dari bencana banjir dapat diprediksi seperti merugikan secara materi maupun non-
materil bahkan lingkungan yang terjadi karena banjir dengan contoh di Daerah pedesaan yang
memiliki mata pencarian sebagai petani harus menerima lahan mata pencarian petani terkena bencana banjir gagal panen.
Faktor-faktor penyebab banjir salah satunya adalah letak geografis termasuk wilayah dataran rendah sehingga rawan akan bencana banjir, hambatan yang terjadi di aliran sungai akibat kondisi geometri alur sungai yang mempertemukan sungai kecil, serta kemiringan aliran sungai yang terlalu landai sehingga terjadi menimbulkan Banjir. Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI) dari tahun 2017-2018 jumlah kejadian Bencana Banjir yang terjadi di Indonesia 3 (tiga) terbanyak pertama adalah Jawa Tengah memiliki 269 kejadian, kemudian yang kedua adalah Jawa Timur 214 kejadian, dan yang ketiga adalah Jawa Barat 144 kejadian. Hal ini berarti Jawa Tengah merupakan Wilayah yang yang paling banyak dalam Bencana Banjir dari tahun 2017-2018. Ini menandakan Jawa tengah merupakan wilayah yang sering terjadi bencana banjir terbanyak dari setiap tahunya, bencana banjir merupakan sesuatu komponen yang fundamental untuk dicarikan solusi untuk mengatasi banjir yang tepat.
Jawa Tengah merupakan daerah yang sering terjadi bencana banjir dengan rincian menurut Data Informasi Bencana Indonesia pada tahun 2017 jumlah bencana banjir yaitu 190 kejadian, masyarakat yang terdampak bencana banjir dan mengungsi sebanyak 72,316 korban jiwa.
Sedangkan pada tahun 2018 jumlah bencana banjir yaitu 79 kejadian, masyarakat yang terdampak
bencana banjir dan mengungsi sebanyak 250,960 korban jiwa. Berdasarkan data tersebut jumlah
kejadian banjir yang tinggi pada tahun 2017, akan tetapi jumlah masyarakat yang terkena
terdampak bencana banjir dan mengungsi yang tinggi pada tahun 2018. Titik fokus untuk
menentukan dampak yang ditimbulkan dari bencana banjir pada tahun 2018 karena dampak banjir
lebih banyak dibandingkan tahun 2017 yang nantinya akan berdampak pada sektor Lingkungan,
Perekonomian, maupun non perokonomian.
Gambar 1.1
Bencana Banjir di Jawa Tengah tahun 2018
Sumber : Badan Nasional Penanggulangan Bencana tahun 2018