• Tidak ada hasil yang ditemukan

DocuCom PDF Trial. ANALISIS TINGGI LIMPASAN UNTUK KETERSEDIAAN AIR PADA DAS MANIKIN KOTA/KABUPATEN KUPANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DocuCom PDF Trial. ANALISIS TINGGI LIMPASAN UNTUK KETERSEDIAAN AIR PADA DAS MANIKIN KOTA/KABUPATEN KUPANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGGI LIMPASAN UNTUK KETERSEDIAAN AIR PADA DAS MANIKIN KOTA/KABUPATEN KUPANG

Judi K. Nasjono dan Denik S. Krisnayanti

Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, FST, Universitas Nusa Cendana, Kupang

ABSTRACT

The biophysical characteristics of a River Basin such as : Type of soil, the growing plants on the that area, soil maintenance and the method of making use the soil in its response of the rainfall, straightly affect the surface run off on that area. Manikin River Basin is located in the area of Town and Regency of Kupang which has 131 34 Km

2

or 13.134 Ha width. The amount of water supply in Manikin River Basin can be obtained by counting the run off height (Pe) on that river basin. A method being developed by United States Soil Conservation Service (U.S SCS) to count the run off height (Pe) is called The Soil Conservation Service (SCS). This method is using biophysical parameter of the river basin and rainfall on the area which is being examined. The value got is calculated with The Curve Number (CN) which shows the streaming potential for specified rainfall. The surface rainfall is counted using SCS Method, considering 10 land systems with the soil types and the making use of the land on that area, both on the fertile meadows and less-fertile meadows in Manikin River Basin. The water supply on fertile meadows is higher because the raindrop on the surface of soil which has Curve Number (CN) = 61 and the rate of maximum retention of water by the soil (S) = 381 mm, cause the run off (Pe) is getting lower compared with the water supply on the less-fertile meadows which have CN = 72 with the rate of maximum retention of the water by the soil (S) = 235 mm. This drives the run off (Pe) of the water on that surface is going up

ABSTRAK

Karakteristik biofisik Daerah Aliran Sungai (DAS) seperti: Jenis tanah, tanaman penutup, cara pengerjaan tanah dan tata guna lahan yang dalam responnya terhadap curah hujan memberikan pengaruh terhadap aliran permukaan (limpasan). Untuk mengetahui besar kecilnya potensi ketersediaan air pada DAS Manikin yang masuk dalam wilayah Kota dan Kabupaten Kupang dengan luas wilayah 131,34 km

2

atau 13.134 ha, dapat diketahui dengan menghitung tinggi limpasan pada DAS tersebut. Suatu cara yang dikembangkan United States Soil Conservation Service (U.S SCS) untuk menghitung tinggi limpasan (Pe) adalah metode The Soil Conservation Service (SCS). Metode ini memanfaatkan parameter biofisik DAS dan curah hujan, serta menghubungkannya dengan konsep bilangan kurva (CN) yang menunjukan potensi aliran untuk curah hujan tertentu. Perhitungan limpasan dengan Metode SCS memperhatikan 10 sistem lahan dan jenis tanahnya, serta tataguna lahan untuk padang rumput kondisi baik dan jelek pada DAS Manikin. Ketersediaan air pada padang rumput kondisi baik lebih besar dikarenakan hujan yang jatuh pada permukaan tanah yang mempunyai nilai CN 61 serta tinggi retensi potensial maksimum air oleh tanah (S) 381 mm membuat limpasan (Pe) menjadi rendah dibandingkan ketersediaan air pada padang rumput kondisi jelek yang mempunyai nilai CN 72 dan tinggi retensi potensial maksimum air oleh tanah (S) 235 mm yang membuat limpasannya (Pe) menjadi tinggi.

Kata kunci : limpasan permukaan, SCS

DocuCom PDF Trial www.pdfwizard.com

(2)

JURNAL TEKNOLOGI-FST UNDANA, Volume 8, Nomor 1, Maret 2011; 44-51

Daerah Aliran Sungai (DAS) Manikin merupakan salah satu DAS yang berada di Pulau Timor, yang masuk dalam wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang dengan luas DAS kurang lebih 131,34 km

2

atau 13.134 ha.

DAS Manikin mempunyai karakteristik yang beragam seperti: jenis tanah, tata guna lahan, topografi, kemiringan dan panjang lereng. Hal tersebut dalam responnya terhadap curah hujan yang jatuh dalam wilayah DAS, dapat memberikan pengaruh terhadap besar kecilnya infiltrasi, perkolasi, kandungan air tanah, aliran sungai dan aliran permukaan (limpasan).

Komponen-komponen inilah yang sangat berpengaruh akan ketersediaan air pada suatu DAS.

Keadaan alam Pulau Timor yang kering dan tandus dengan 4 (empat) bulan musim hujan (Desember s/d Maret), dan 8 (delapan) bulan sisanya relatif kering membuat adanya ketidakseimbangan ketersediaan air yang mencolok antara musim penghujan dan musim kemarau pada lahan di DAS-DAS yang berada di Pulau Timor, salah satunya adalah DAS Manikin.

Tujuan penulisan ini menentukan potensi ketersediaan air pada DAS Manikin, potensi ketersediaan air dapat ditentukan dengan menghitung tinggi limpasan pada DAS Manikin yaitu dengan menggunakan metode yang dikembangkan United States Soil Conservation Service atau dikenal sebagai metode The Soil Conservation Service (SCS). SCS merupakan salah satu metode yang memanfaatkan karakteristik fisik dari suatu DAS dengan menghubungkan konsep bilangan kurva atau Curve Number (CN) dan data curah hujan sebagai parameternya.

MATERI DAN METODE

Karakteristik-karakteristik DAS yang perlu diperhatikan dalam perhitungan ini adalah jenis tanah. Jenis tanah juga sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya limpasan. Tanah berpasir mempunyai nilai infiltrasi tinggi sehingga hujan efektif kecil, sebaliknya nilai infiltrasi tanah lempung sangat kecil sehingga sebagian besar hujan yang jatuh di permukaan tanah menjadi limpasan permukaan. Jenis tanah dibagi dalam empat kelompok yaitu

(Triatmodjo, B., 2008 :131) :

a) Kelompok A : Terdiri dari tanah dengan potensi limpasan rendah, mempunyai laju infiltrasi tinggi. Terutama untuk tanah pasir (deep sand) dengan silty dan clay sangat sedikit, juga kerikil (gravel) yang sangat lulus air.

b) Kelompok B : Terdiri dari tanah dengan potensi limpasan agak rendah, laju infiltrasi sedang. Tanah berbutir sedang (sandy soils) dengan laju meloloskan air sedang.

c) Kelompok C : Terdiri dari tanah dengan potensi limpasan agak tinggi, laju infiltrasi lambat jika tanah tersebut sepenuhnya basah.

Tanah berbutir sedang sampai halus (clay dan colloids) dengan laju meloloskan air lambat.

d) Kelompok D : Terdiri dari tanah dengan potensi limpasan tinggi, mempunyai laju infiltrasi sangat lambat. Terutama tanah liat (clay) dengan daya kembang (swelling) tinggi, tanah dengan muka air tanah permanen tinggi, tanah dengan lapis lempung didekat permukaan dan tanah yang dilapisi dengan bahan kedap air. Tanah ini mempunyai laju meloloskan air sangat lambat.

Tabel 1. dibawah ini memberikan klasifikasi tanah untuk berbagai jenis tanah. Dalam tabel tersebut juga diberikan perkiraan nilai laju infiltrasi minimumnya.

Tabel 1. Klasifikasi Tanah Secara Hidrologi Berdasar Tekstur Tanah

Tekstur tanah

Laju infiltrasi minimum (fc) (mm/jam)

Pengelompo kan tanah

secara hidrologi

Sand

Loamy sand Sandy loam Loam Silty loam Sandy clay loam

Silty clay loam Clay loam Sandy clay Silty clay clay

210 61 26 13 6,90 4,30 2,30 1,50 1,30 1,00 0,50

A A B B C C D D D D D

Sumber : Triatmodjo, B., 2008 : 156.

DocuCom PDF Trial www.pdfwizard.com

(3)

Curve Number (CN)

Curve Number (CN)

merupakan fungsi dari karakteristik DAS seperti tipe tanah, tanaman penutup, tataguna lahan, dan cara pengerjaan tanah.

Nilai CN untuk berbagai jenis tataguna lahan diberikan dalam Tabel 2. Gambar 1.

memberikan hubungan antara hujan kumulatif dan hujan efektif untuk berbagai nilai CN. Nilai CN bervariasi antara 0 CN=100 (permukaan lahan kedap air) dari persamaan 2 diperoleh S=0, selanjutnya dari persamaan 1 diperoleh Pe=P. Artinya hujan efektif sama dengan hujan total yang selanjutnya berubah menjadi limpasan.

Nilai CN pada Tabel 2 diperoleh dari penelitian didaerah beriklim sedang. Namun nilai tersebut dapat digunakan apabil CN didaerah yang belum diteliti belum tersedia. Apabila lahan terdiri dari beberapa tataguna lahan dan tipe tanah maka dihitung nilai CN komposit (Triatmodjo, B., 2008 :152).

Sumber : Triatmodjo, B., 2008 : 154.

Gambar 1. Hujan efektif sebagai fungsi hujan dan CN

Kondisi Kelengasan Awal ( Moisture Conditions)

Kondisi kelengasan sangat berpengaruh pada tanah karena kondisi ini menyatakan jumlah air yang tersimpan diantara pori tanah.

Nilai CN pada Gambar 1 Antecedent Moisture Conditions

kelengasan awal) normal (AMC II). Untuk kondisi kering (AMC I) atau kondisi basah (AMC III) dihitung dengan persamaan di bawah ini. Tabel 3 memberikan AMC untuk masing

CN) adalah merupakan fungsi dari karakteristik DAS seperti tipe tanah, tanaman penutup, tataguna lahan, dan cara pengerjaan tanah.

untuk berbagai jenis tataguna Gambar 1.

memberikan hubungan antara hujan kumulatif dan hujan efektif untuk berbagai bervariasi antara 0-100.

CN=100 (permukaan lahan kedap air) dari S=0, selanjutnya dari persamaan 1 diperoleh Pe=P. Artinya hujan efektif sama dengan hujan total yang selanjutnya berubah menjadi limpasan.

pada Tabel 2 diperoleh dari penelitian didaerah beriklim sedang. Namun nilai tersebut dapat digunakan apabila nilai didaerah yang belum diteliti belum tersedia. Apabila lahan terdiri dari beberapa tataguna lahan dan tipe tanah maka dihitung (Triatmodjo, B.,

Hujan efektif sebagai fungsi hujan

Kondisi Kelengasan Awal (Antecedent Kondisi kelengasan sangat berpengaruh pada tanah karena kondisi ini menyatakan jumlah air yang tersimpan diantara pori-pori berlaku untuk Antecedent Moisture Conditions (kondisi kelengasan awal) normal (AMC II). Untuk kondisi kering (AMC I) atau kondisi basah (AMC III) dihitung dengan persamaan di bawah ini. Tabel 3 memberikan AMC untuk masing-

masing kelas.

I CN

CN 10 0 , 058 2 , ) 4

(  

III CN

CN 10 0 , 058 ) 23

(  

Tabel 3. Memberikan Awal (AMC) Untuk Masing

Kelas Kondisi Kelengasan Awal

(AMC)

Jumlah hujan selam Musim

kering

I Kurang

dari 1,

II 1,3 sampai

III Lebih dari

Sumber : Triatmodjo, B., 2008

Metode Soil Conservation Service

Metode Soil Conservation Service (SCS) dikembangkan dari hasil pengamatan curah hujan dan melibatkan banyak daerah pertanian di Amerika Serikat.

Tabel 2. Nilai CN Untuk Beberapa Tata guna Lahan

Sumber : Triatmodjo, B., 2008 : 153. Jenis tata guna tanah Tanah yang diolah dan tanami

- dengan konservasi - tanpa konservasi Padang rumput

- kondisi jelek - kondisi baik

Padang rumput : kondisi baik

Hutan : - tanaman jarang, penutupan jelek - penutupan baik

Tempat terbuka, halaman rumput, lapangan golf,kuburan,dsb - kondisi baik : rumput menutup 75 % atau lebih luasan - kondisi sedang : rumput menutup 50%-75% luasan Daerah perniagaan dan bisnis (85% kedap air) Daerah industri (72 % kedap air)

Pemukiman :

Luas % kedap air

1/8 acre atau kurang 65

¼ acre 38

1/3 acre 30

½ acre 25

1 acre 20

Tempat parkir, atap, jalan mobil (dihalaman) jalan

- perkerasan dengan drainase - kerikil

- tanah

    II CN

II CN

058 (1)

  CN II   II

CN

058 (2)

Memberikan Kondisi Kelengasan Masing-Masing Kelas

Jumlah hujan selama 5 hari terdahulu (cm) Musim

kering

Musim semi Kurang

dari 1,3

Kurang dari 3,6 1,3 sampai

2,8

3,6 sampai 5,3 Lebih dari

2,8

Lebih dari 5,3

Triatmodjo, B., 2008 : 155.

Soil Conservation Service (SCS) Soil Conservation Service (SCS)

dari hasil pengamatan curah hujan dan melibatkan banyak daerah pertanian di Amerika Serikat. Metode ini Tabel 2. Nilai CN Untuk Beberapa Tata guna Lahan

Tipe tanah

A B C D

72 62

81 71

88 78

91 81 68

39 79 61

86 74

89 80 30 58 71 78 45

25 66 55

77 70

83 77 halaman rumput, lapangan golf,kuburan,dsb

kondisi baik : rumput menutup 75 % atau lebih luasan 75% luasan

39 49

61 69

74 79

80 84 Daerah perniagaan dan bisnis (85% kedap air) 89 92 94 95 81 88 91 93

% kedap air

77 61 57 54 51

85 75 72 70 68

90 83 81 80 79

92 87 86 85 84 98

98 76 72

98 98 85 82

98 98 89 87

98 98 91 89

DocuCom PDF Trial www.pdfwizard.com

(4)

JURNAL TEKNOLOGI-FST UNDANA, Volume 8, Nomor 1, Maret 2011; 44-51

menghubungkan karakteristik dari DAS seperti tanah, vegetasi, dan tataguna lahan dengan bilangan kurva CN (Curve Number) yang menunjukkan potensi aliran untuk curah hujan tertentu. (Asdak, C., 2002 :182).

Persamaan yang berlaku untuk metode SCS (SCS, 1972, dalam Chow 1988) adalah sebagai berikut :

 

P S

S Pe P

8 , 0

2 ,

0

2

  (3)

Dimana : Pe = Kedalaman hujan efektif (mm); P = Kedalaman hujan (mm) ; S = Retensi potensial maksimum air oleh tanah, yang sebagian besar adalah karena infiltrasi (mm)

25400  254

CN

S (4)

Dimana : S = Retensi potensial Maksimum air oleh tanah, yang sebagian besar adalah karena infiltrasi (mm); CN = Fungsi dari karakteristik DAS seperti tipe tanah, tanaman penutup, tataguna lahan, kelembaban dan cara pengerjan tanah, nilainya bervariasi dari 0 hingga 100.

Teknik Analisa Data

Langkah analisa data dalam penelitian ini:

a) Untuk perhitungan curah hujan dibutuhkan data curah hujan harian selama 10 tahun terakhir pada musim penghujan.

Berdasarkan data curah hujan, kejadian hujan berkisar mulai dari bulan Oktober sampai Juni, sehingga diambil mulai dari Oktober 1998-Juni 2008 dari 3 stasiun hujan terdekat pada lokasi studi yakni : Stasiun Klimatologi Lasiana, Stasiun Meteorologi Penfui, dan Stasiun Hujan Baun.

b) Mengelompokan tanah secara hidrologi berdasarkan tekstur tanahnya.

c) Menghitung Curve number (CN) dengan menggunakan data Tabel 2. untuk padang rumput kondisi baik dan padang rumput kondisi jelek.

d) Menghitung kondisi kelengasan awal (Antecedent Moisture Conditions) Perhitungan AMC berdasarkan kelasnya dihitung berdasarkan data jumlah hujan selama 5 hari terdahulu musim kering dan musim semi yaitu ; pada 5 hari pertama

(awal) mulainya turun hujan dan 5 hari terakhir turunnya hujan (akhir). Data yang digunakan adalah data curah hujan harian dari ke-3 (tiga) stasiun hujan.

e) Menghitung retensi potensial maksimum air oleh tanah (S) dengan menggunakan nilai CN untuk padang rumput kondisi baik dan padang rumput kondisi jelek.

f) Menghitung tinggi limpasan dengan menggunakan Metode The Soil Conservation Service (SCS).

g) Analisis ketersediaan air pada DAS Manikin untuk padang rumput kondisi baik dan padang rumput kondisi jelek.

HASIL DAN BAHASAN

Tata guna lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Manikin

DAS Manikin dibagi menurut tata guna lahan. Setiap lahan diukur luasannya. hasil pengukuran disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Tata guna Lahan

Perhitungan Curve Number (CN) Tabel 5. CN daerah penelitian

Perhitungan curve number (CN) dalam hal ini dihitung CN kompositnya (CN

k

) untuk tataguna lahan padang rumput kondisi baik dan padang rumput kondisi jelek memakai luasan yang sama yaitu dari lahan semak/belukar dan

No Tata guna lahan Luas

(ha)

Luas (%) 1

2 3 4 5 6 7

Pertanian lahan kering campur Semak/belukar

Pemukiman Savana Sawah Tanah terbuka

Hutan lahan kering sekunder

1530,51 10698,53 0,50 740,47 436,38 52,42 115,48

11,28 78,82 0,004 5,46 3,21 0,39 0,85 13.134 100

No Tataguna

lahan Luas

Kelompok A 4,15 (%)

Kelompok C 95,85 (%) CNk

Total

CN %CNk CN %CNk

Padang rumput

1 Kondisi

baik 84,28 39 136,40 74 5974,77 61

2 Kondisi

jelek 84,28 68 237,84 86 6947,28 72

DocuCom PDF Trial www.pdfwizard.com

(5)

lahan savana, dapat dilihat pada Tabel 5.

Perhitungan Antecedent Moisture Conditions (Kondisi Kelengasan Awal)

Perhitungan AMC atau kondisi kelengasan awal adalah merupakan kondisi awal tanah yakni: besarnya jumlah air yang tersimpan diantara pori-pori tanah pada awal turunnya hujan sampai pada akhir turunnya hujan. Data curah hujan yang dipakai yaitu data curah hujan harian dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Lasiana untuk Stasiun Klimatologi Lasiana, Stasiun Meteorologi Penfui dan Stasiun Hujan Baun selama 10 tahun yaitu pada bulan-bulan dimana hujan turun mulai dari Oktober 1998 sampai Juni 2008. Untuk perhitungan AMC I untuk masing-masing CN dapat dilihat di bawah ini

1. Nilai CN (I) untuk padang rumput kondisi baik

61 058 , 0 10

61 2 , ) 4

( x

I x

CN  

40 65 , 46 39

, 6

20 ,

256  

2. Nilai CN (I) untuk padang rumput kondisi jelek

72 058 , 0 10

72 2 , ) 4

( x

I x

CN  

52 92 , 82 51

, 5

40 ,

302  

Perhitungan retensi potensial maksimum air oleh tanah (S)

Perhitungan nilai S akibat nilai CN pada masing-masing lahan dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini :

1). Padang rumput kondisi baik

mm

S 254 381

40 25400

2). Padang rumput kondisi jelek

mm

mm S

235

46 , 234 52 254

25400

Perhitungan limpasan dengan metode Soil Conservation service (SCS)

Tinggi limpasan untuk Stasiun Klimatologi Lasiana, Stasiun Meteorologi Penfui dan Stasiun Hujan Baun. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

1) Stasiun Klimatologi Lasiana Tabel 6. Perhitungan Limpasan Untuk Padang Rumput Kondisi Baik

Tabel 7. Perhitungan Limpasan Untuk Padang Rumput Kondisi Jelek

Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun

1 0,81 14,46 87,07 154,45 462,76 214,668 0,16 0 0

2 5,26 24,56 14,14 280,36 301,59 216,98 3,2414 0,34 0

3 0 10,24 24,56 80,41 110,54 1,89 6,67 0 2,25

4 17,41 160,19 160,19 20,34 325,59 14,78 0,25 0 0

5 0 0,00 0,00 125,88 374,46 150,18 0,00 17,41 8,29

6 0,34 3,80 3,80 5,00 231,737 92,63 0 0,04 18,49

7 3 0,05 0,05 38,46 10,24 73,34 1,78 19,05 0

8 17,47 12,28 12,28 257,02 63,11 265,02 21,46 13,46 9,72

9 0 13,46 13,46 51,31 73,92 138,24 0 0 0

10 0 0 0 73,92 547,11 38,46 0,20 0 17,41

44,26 239,04 315,55 1087,14 2501,05 1206,19 33,77 50,30 56,17 Sumber : Hasil Perhitungan, 2010.

Total No

Okt 2002-Jun 2003 Okt 2003-Jun 2004 Okt 2004-Jun 2005 Okt 2005-Jun 2006 Okt 2006-Jun 2007

Tahun pe (mm)

Okt 1998-Jun 1999 Okt 1999-Jun 2000 Okt 2000-Jun 2001 Okt 2001-Jun 2002

Okt 2007-Jun 2008

Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun

1 0,58 35,61 136,57 218,66 561,64 288,57 5,03 0 0

2 0,76 51,66 35,07 362,66 386,26 291,21 14,47 1,28 0

3 0 28,34 51,66 128,10 165,81 11,13 1,49 0 0,00

4 10,14 225,43 114,51 45,13 412,76 36,15 5,55 0 0

5 0 2,98 23,04 184,50 466,26 213,60 3,40 10,14 2,50

6 1,28 0,21 500,69 0,65 308,01 143,57 0 4,06 11,20

7 0,04 2,40 72,69 72,02 28,34 119,00 0,07 0 0

8 40,56 31,91 119,00 336,55 105,64 345,53 46,89 6,51 3,50

9 0 6,51 37,24 89,84 119,75 199,38 0 0 0

10 0 0 0 119,75 651,61 72,02 5,29 0 10,14

53,36 385,06 1090,46 1557,87 3206,08 1720,17 82,19 21,99 27,34 Sumber : Hasil Perhitungan, 2010.

Okt 2002-Jun 2003 Okt 2003-Jun 2004 Okt 2004-Jun 2005 Okt 2005-Jun 2006 Okt 2006-Jun 2007 Okt 2007-Jun 2008

Total

pe (mm)

Okt 1998-Jun 1999 Okt 1999-Jun 2000 Okt 2000-Jun 2001 Okt 2001-Jun 2002

No Tahun

DocuCom PDF Trial www.pdfwizard.com

(6)

JURNAL TEKNOLOGI-FST UNDANA, Volume 8, Nomor 1, Maret 2011; 44-51

2) Stasiun Meteorologi Penfui

Tabel 8. Perhitungan Limpasan Untuk Padang Rumput Kondisi Baik

Tabel 9. Perhitungan Limpasan Untuk Padang Rumput Kondisi Jelek

3) Stasiun Hujan Baun

Tabel 10. Perhitungan Limpasan Untuk Padang Rumput Kondisi Baik

Tabel 11. Perhitungan Limpasan Untuk Padang Rumput Kondisi Jelek

Perhitungan total tinggi limpasan rata-rata dari 3 (tiga) stasiun hujan yaitu Stasiun

Klimatologi Lasiana, Stasiun Meteorologi Penfui dan Stasiun Hujan Baun yang berada

Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun

1 0,79 88,30 65,90 179,92 388,98 184,372 2,45 0 0

2 0,72 23,77 39,40 284,42 296,67 177,70 16,444 0,00 0

3 7,62 14,14 15,44 124,52 96,39 8,89 10,10 0 2,091

4 6,38 26,99 67,60 46,72 262,62 45,72 1,93 0 0

5 0 7,61 11,39 2758,53 399,28 92,63 6,98 0 9,35

6 1,13 2,30 358,33 0,98 197,881 53,92 0 13 0

7 7,95 1,89 97,65 49,76 43,74 29,51 5,00 0 18,49

8 8,63 0,63 82,81 56,04 44,23 29,51 5,00 0 14,87

9 17,41 3,80 51,83 116,88 100,19 161,63 5,33 0 7,30

10 0 0,55 32,541 45,22 519,39 11,98 1,93 0 14,39

50,63 169,99 822,89 3662,98 2349,38 795,84 55,17 12,57 66,49 Okt 2005-Jun 2006

Okt 2006-Jun 2007 Okt 2007-Jun 2008

Total Okt 2001-Jun 2002 Okt 2002-Jun 2003 Okt 2003-Jun 2004 Okt 2004-Jun 2005

No Tahun pe (mm)

Okt 1998-Jun 1999 Okt 1999-Jun 2000 Okt 2000-Jun 2001

Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun

1 1,88 138,12 109,32 248,52 482,05 253,70 12,57 0 0

2 0,68 50,45 73,36 367,19 380,80 245,94 38,89 3 0

3 2,06 35,07 37,24 182,86 148,28 25,88 3,79 0 0,02

4 1,33 55,33 111,53 83,56 342,83 82,18 0,04 0 0

5 0 23,51 30,36 2908,43 493,23 143,57 1,67 0 3,23

6 0,33 12,20 448,67 8,45 269,31 93,37 0 5,75 0

7 0,04 11,13 149,86 87,73 79,43 59,07 0,65 11,75 11,20

8 2,73 7,23 131,17 96,23 80,12 59,07 0,65 0 7,76

9 10,14 0,21 90,54 182,86 153,03 227,13 19 0 1,86

10 0 6,94 63,522 81,49 622,15 72,02 0,04 0 7,33

19,19 340,19 1245,56 4247,32 3051,23 1261,93 77,29 20,69 31,40 Sumber : Hasil Perhitungan, 2010.

No Tahun pe (mm)

Okt 1998-Jun 1999 Okt 1999-Jun 2000 Okt 2000-Jun 2001 Okt 2001-Jun 2002 Okt 2002-Jun 2003 Okt 2003-Jun 2004 Okt 2004-Jun 2005 Okt 2005-Jun 2006 Okt 2006-Jun 2007 Okt 2007-Jun 2008

Total

Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun

1 0,55 29,93 63,11 97,65 241,16 376,161 9,15 0 0

2 15,86 57,11 33,88 319,76 102,11 0,00 12,275 57,65 2,42

3 13,46 39,09 2,60 124,52 96,39 8,89 10,10 0 2,091

4 6,38 26,99 67,60 11,09 132,71 4,13 0,07 0 0

5 0 1,504 0,07 50,27 199,39 33,88 15,86 0 5,00

6 0,10 0,34 679,05 6,89 160,189 72,76 10,49 0 0

7 8,99 0,23 179,18 64,78 69,30 66,47 6,67 0,04 0

8 17,95 7,62 124,52 1,93 175,49 100,83 0,00 0,14 17,95

9 10,49 0,48 49,76 172,55 29,08 136,85 116,48 0,07 2,600

10 0 14,87 61,455 13,82 9,96 141,03 2,45 10,10 5,76

73,78 178,16 1261,22 863,29 1215,79 940,99 183,55 68,00 35,81 Sumber : Hasil Perhitungan, 2010.

Okt 2005-Jun 2006 Okt 2006-Jun 2007 Okt 2007-Jun 2008

Total Okt 1999-Jun 2000 Okt 2000-Jun 2001 Okt 2001-Jun 2002 Okt 2002-Jun 2003 Okt 2003-Jun 2004 Okt 2004-Jun 2005

No Tahun pe (mm)

Okt 1998-Jun 1999

Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun

1 6,94 59,70 105,64 149,86 318,67 468,11 26,37 0 0

2 8,66 97,66 65,46 406,35 155,41 0 31,91 98,38 0,00

3 6,5126 113,76 12,94 182,86 148,28 25,88 3,79 0 0,02

4 1,33 55,33 111,53 29,85 192,74 16,47 2,22 0 0

5 0 0,15 2,22 88,43 271,06 65,46 8,66 0 0,65

6 2,05 1,28 700,26 22,12 225,43 118,25 4,08 0 0

7 3 1,57 247,66 107,84 113,76 110,05 1,49 4 0

8 10,66 2,06 182,86 0,04 243,36 153,82 0 1,88 10,66

9 4,0825 6,65 87,73 239,93 58,44 197,72 173 2,22 0,00

10 0 7,76 103,45 34,54 27,84 202,71 12,57 4 19,88

43,21 345,92 1619,77 1261,82 1755,00 1358,48 264,18 110,34 31,20 Sumber : Hasil Perhitungan, 2010.

Okt 2003-Jun 2004 Okt 2004-Jun 2005 Okt 2005-Jun 2006 Okt 2006-Jun 2007 Okt 2007-Jun 2008

Total Okt 1998-Jun 1999 Okt 1999-Jun 2000 Okt 2000-Jun 2001 Okt 2001-Jun 2002 Okt 2002-Jun 2003

No Tahun pe (mm)

DocuCom PDF Trial www.pdfwizard.com

(7)

pada DAS Manikin dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 12. Perhitungan Limpasan rata-rata Untuk Padang Rumput Kondisi baik

Tabel 13. Perhitungan Limpasan rata-rata Untuk Padang Rumput Kondisi jelek

Analisis ketersediaan air pada DAS Manikin Hasil analisis limpasan dengan Menggunakan Metode Soil Conservation Service (SCS) pada DAS Manikin untuk menentukan ketersediaan air terlihat bahwa : Ketersediaan air pada padang rumput kondisi baik, lebih besar dibandingkan padang rumput kondisi jelek. Dikarenakan kondisi kelengasan awal tanah /jumlah air yang tersimpan diantara pori-pori tanah untuk nilai CN padang rumput kondisi baik rendah yang menyebabkan retensi potensial maksimum air oleh tanah, tinggi.

Sehingga curah hujan yang jatuh terinfiltrasi

kedalam tanah lebih besar dan membuat tinggi limpasan pada padang rumput kondisi baik

rendah daripada tinggi limpasan pada padang rumput kondisi jelek

SIMPULAN

a. Total tinggi limpasan (Pe) pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Manikin dengan menggunakan Metode Soil Conservation Service (SCS) untuk kala ulang 10 tahun pada musim penghujan mulai dari Oktober 1998-Juni 2008 dari :

b. Total tinggi limpasan rata-rata

Total tinggi limpasan rata-rata dari 3 (tiga) Stasiun yang berada pada DAS Manikin yakni : Stasiun Klimatologi Lasiana, Stasiun Meteorologi Penfui dan Stasiun Hujan Baun untuk padang rumput kondisi baik dan padang rumput kondisi jelek pada kala ulang 10 tahun pada musim penghujan mulai dari Oktober 1998-Juni 2008 :

c. Pengaruh nilai CN pada perhitungan Tinggi limpasan (Pe) menghasilkan analisis ketersediaan air sebagai berikut :

- Ketersediaan air pada tataguna lahan padang rumput dengan kondisi baik lebih besar dibandingkan pada padang

Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun

1 0,72 44,23 72,03 144,01 364,30 258,40 3,92 0 0

2 7,28 35,15 29,14 294,85 233,46 131,56 10,65 19,33 0,81

3 7,03 21,16 14,20 109,82 101,11 6,55 8,96 0 2,15

4 10,05 71,39 98,46 26,05 240,30 21,54 0,75 0 0

5 0 3,04 3,82 978,23 324,38 92,23 7,61 5,80 7,55

6 0,52 2,15 347,06 4,29 196,60 73,10 3,50 4,20 6,16

7 6,64 0,72 92,29 51,00 41,09 56,44 4,48 6,36 6,16

8 14,68 6,84 73,20 105,00 94,28 131,79 8,82 4,53 14,18

9 9,30 5,91 38,35 113,58 67,73 145,57 40,60 0,02 3,30

10 0 5,14 31,33 44,32 358,82 63,82 1,53 3,37 12,52

56,22 195,73 799,88 1871,14 2022,07 981,01 90,83 43,62 52,82 Sumber : Hasil Perhitungan, 2010.

No Tahun pe (mm)

Okt 1998-Jun 1999 Okt 1999-Jun 2000 Okt 2000-Jun 2001 Okt 2001-Jun 2002 Okt 2002-Jun 2003 Okt 2003-Jun 2004 Okt 2004-Jun 2005 Okt 2005-Jun 2006 Okt 2006-Jun 2007 Okt 2007-Jun 2008

Total

Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun

1 3,14 77,81 117,17 205,68 454,12 336,79 14,66 0 0

2 3,37 66,59 57,96 378,73 307,49 179,05 28,42 34,282 0,00

3 2,86 59,06 33,95 164,61 154,13 20,96 3,02 0 0,01

4 4,26 112,03 112,53 52,85 316,11 44,93 2,60 0 0,00

5 0 8,88 18,54 1060,45 410,18 140,88 4,58 3,38 2,13

6 1,22 4,57 549,87 10,41 267,58 118,40 1,36 3,27 3,73

7 1,02 5,03 156,74 89,20 73,85 96,04 0,74 5,27 3,73

8 17,98 13,73 144,34 144,27 143,04 186,14 15,84 2,80 7,31

9 4,74 4,46 71,84 170,88 110,41 208,08 64,03 0,74 0,62

10 0 4,90 55,66 78,59 433,87 115,58 5,97 1,26 12,45

38,59 357,06 1318,60 2355,67 2670,77 1446,86 141,22 51,01 29,98 Sumber : Hasil Perhitungan, 2010.

No Tahun pe (mm)

Okt 1998-Jun 1999 Okt 1999-Jun 2000 Okt 2000-Jun 2001 Okt 2001-Jun 2002 Okt 2002-Jun 2003 Okt 2003-Jun 2004 Okt 2004-Jun 2005 Okt 2005-Jun 2006 Okt 2006-Jun 2007 Okt 2007-Jun 2008

Total

Stasiun

Hujan Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun 1 44,26 239,04 315,55 1087,14 2501,05 1206,19 33,77 50,3 56,17

53,36 385,06 1090,46 1557,87 3206,08 1720,17 82,19 21,99 27,34 2 50,63 169,99 822,89 3662,98 2349,38 795,84 55,17 12,57 66,49 19,19 340,19 1245,56 4247,32 3051,23 1261,93 77,29 20,69 31,40 3 73,78 178,16 1261,22 863,29 1215,79 940,99 183,55 68,00 35,81 43,21 345,92 1619,77 1261,82 1755,00 1358,48 264,18 110,34 31,20

No Kondisi Pe (mm)

Lahan Lasiana Baik

Jelek Jelek Baik Jelek Baik Penfui

Baun

Tabel 14. Total tinggi limpasan DocuCom PDF Trial www.pdfwizard.com

(8)

JURNAL TEKNOLOGI-FST UNDANA, Volume 8, Nomor 1, Maret 2011; 44-51

rumput kondisi jelek, dikarenakan hujan yang jatuh di permukaan tanah pada padang rumput kondisi baik yang mempunyai nilai CN = 40, lebih kecil sehingga membuat retensi potensial maksimum air oleh tanah lebih besar yaitu S = 381 mm. Hal ini membuat air yang jatuh pada permukaan tanah lebih banyak yang terinfiltrasi ke dalam tanah dan membuat tinggi limpasan rendah.

- Ketersediaan air pada tataguna lahan padang rumput kondisi jelek lebih kecil, dikarenakan hujan yang jatuh dipermukaan tanah pada padang rumput kondisi jelek yang mempunyai nilai CN = 52, lebih besar sehingga menbuat retensi potensial maksimum air oleh tanah yaitu S = 235 mm. Hal ini membuat air yang jatuh pada permukaan tanah sedikit yang terinfiltrasi kedalam tanah dan membuat limpasan menjadi tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Asdak, C., 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Balai pengelolaan Daerah Aliran Sungai Benanain Noelmina Propinsi NTT.,2005.

Penyusunan data base dan informasi DAS Benanain Noelmina Propinsi Nusa Tenggara Timur, Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana, Kupang.

Octaviani, R. D., 2009. Analisis Model-Model Hidrograf Satuan Sintesis Pada DAS Tilong, Skripsi, Universitas Nusa Cendana Jurusan Teknik Sipil, Kupang.

Soewarno., 1995. Hidrologi , Jilid 1, Nova, Bandung.

Sosrodarsono S dan Kensaku T., 1976.

Hidrologi Untuk Pengairan, Usaha Nasional, Surabaya.

Suripin., 2003. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan, Usaha Nasional, Surabaya.

Triatmodjo, Bambang., 2008. Hidrologi Terapan. Beta ofset, Jogjakarta

DocuCom PDF Trial www.pdfwizard.com

Gambar

Tabel 1. dibawah ini memberikan klasifikasi tanah untuk berbagai jenis tanah. Dalam tabel tersebut juga diberikan perkiraan nilai laju infiltrasi minimumnya.
Gambar 1. Hujan efektif sebagai fungsi hujan dan CN
Tabel 4. Tata guna Lahan
Tabel 7. Perhitungan Limpasan Untuk Padang Rumput Kondisi Jelek
+3

Referensi

Dokumen terkait

Namun, praktek money politic menjadi sangat tidak wajar atau bahkan bisa menjadi masalah jika dilakukan oleh seseorang yang sangat diagungkan dan dihormati seperti

Pada kontes sapê sono’, yang dinilai adalah keserasian dalam cara berjalan setiap pasangan sapi pada jalur sepanjang 25 meter yang harus ditempuh dalam waktu

unhe nibhana aasan nahin pyar mein dil sabhi jeet lete hain magar dil har ke jeetna aasan nahin zindagi mein to sabhi pyar karlete hain pyaar mein ise qurban karna aasan nahin. teri

9) Titik BN (Below Nipple) yaitu titik yang letaknya 2,5 cm dibawah puting susu (pria) atau di perbatasan antara tulang dada dan bagian bawah payudara, dalam

Berdasarkan hasil dari olahan data software Res2dinv, mineral bentonit digambarkan dengan warna Biru tua, terlihat bahwa bagian tersebut memiliki nilai resitivitas

Tujuan penelitian ini merupakan tolak ukur untuk menjawab semua permasalahan yang telah dirumuskan.Pada dasarnya, ada dua tujuan dalam penelitian ini, yaitu tujuan

Di tahun 2001, dengan adanya perkembangan spesifikasi dari telepon selular, game telah dimainkan pada layar berwarna dengan dukungan grafik yang lebih baik dan sudah mampu

Fenomena-fenomena sosial-budaya seperti fashion, makanan, furniture, arsitektur, pariwisata, mobil, barang-barang konsumer, seni, desain dan iklan dapat dipahami